SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
UKURAN KEMIRINGAN DAN KEMENCENGAN
LitaWulandari Aeli, S.Si., M.Si
Departemen Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang
UKURAN KEMIRINGAN DAN KERUNCINGAN
Selain memberikan data dalam bentuk ukuran-ukuran
pemusatan, letak maupun pnyebaran; maka diperlukan
juga perkiraan kemiringan (skewness) dan
keruncingan (kurtosis).
Perlu diketahui bahwasanya kesimetrisan merupakan
bagian khusus dalam kajian kemiringan.
METODE STATISTIS-PEKAN KE-7 2
DISTRIBUSI SIMETRIS
Suatu distribusi dikatakan simetris apabila
diagram atau grafik distribusi tersebut dapat
dilipat sepanjang suatu sumbu tegak tertentu
sehingga kedualipatannya saling menutupi. Garis
sumbu tegak ini dinamakan sumbu simetri.
Sedangkan suatu titik tertentu yang dilewati
sumbu tegak disebut sebagai titik simetri. Dalam
statistika yang dipandang sebagai titik simetri
adalah titik hasil pengukuran pemusatan yaitu
rataan dan median.
DISTRIBUSI MIRING
Suatu distribusi yang tidak simetris disebut distribusi miring atau mencong.
 Distribusi miring positif atau menjulur ke kanan bila distribusi ini memiliki ekor kanan yang
lebih panjang, dibanding ekor kirinya yang lebih pendek.
 Distribusi miring negative atau menjulur ke kiri bila distribusi ini memiliki ekor kiri yang lebih
Panjang dibanding ekor kanannya yang lebih pendek.
DISTRIBUSI MIRING
5
METODE STATISTIS-PEKAN KE-7
(a). Menyatakan distribusi miring positif (b). Menyatakan distribusi miring negatif
Pada model miring positif menggambarkan gejala yang
nilainya makin besar jumlahnya hanya sedikit saja.
Pada model miring negatif menggambarkan gejala yang
nilainya makin besar jumlahnya makin banyak.
KOEFISIEN KEMIRINGAN PEARSON
Apabila 𝜇 adalah rataan distribusi (populasi) dan 𝑀𝑒 adalah median dsitribusi (populasi)
serta 𝜎 adalah simpangan baku (populasi), maka koefisien kemiringan Pearson
didefisinikan:
𝛼3 =
3 𝜇 − 𝑀𝑒
𝜎
Atau untuk sampel dapat menggunakan rumus:
𝛼3 =
3 ҧ
𝑥 − 𝑀𝑒
𝑠
METODE STATISTIS-PEKAN KE-7 6
Secara empiris, hubungan antar nilai pusat sebagai berikut:
3 ҧ
𝑥 − 𝑀𝑒 = ҧ
𝑥 − Mo
Maka rumus kemiringan Pearson dapat juga dituliskan sebagai:
𝛼3 =
ҧ
𝑥 − 𝑀𝑜
𝑠
CONTOH SOAL
Berikut adalah data nilai ujian 40 siswa di sebuah sekolah.
Nilai Ujian Frekuensi
31 − 40 4
41 − 50 3
51 − 60 5
61 − 70 8
71 − 80 11
81 − 90 7
91 − 100 2
Jumlah 40
Tentukan nilai kemiringannya dan uji arah kemiringan dibuktikan dengan kurva!
PENYELESAIAN
Nilai Ujian 𝑿𝒎 𝒇𝒎 𝒙𝒎
𝟐 𝒇𝒎𝒙𝒎 𝒇𝒎𝒙𝒎
𝟐
31 − 40 35.5 4
41 − 50 45.5 3
51 − 60 55.5 5
61 − 70 65.5 8
71 − 80 75.5 11
81 − 90 85.5 7
91 − 100 95.5 2
Jumlah 40
ത
𝑋 =
σ 𝒇𝒙𝒎
𝑛
=
40
= 𝑆2
=
𝑛 σ 𝒇𝒙𝒎
𝟐 − σ 𝒇𝒙𝒎
2
𝑛 𝑛 − 1
𝛼3 =
3 ҧ
𝑥 − 𝑀𝑒
𝑆
𝑀𝑒 = 𝑥𝑚𝑒 + 𝑤
1
2 𝑛 − 𝐹
𝑓
KERUNCINGAN (KURTOSIS)
Keruncingan atau kurrtosis adalah tingkat kepuncakan dari sebuah distribusi yang biasanya diambil secararelatif
terhadap suatu distribusi normal. Berdasarkan keruncingannya, kurva distribusi dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu
sebagai berikut :
 1) Leptokurtis merupakan distribusi yang memiliki puncak relatif tinggi.
 2) Platikurtis merupakan distribusi yang memiliki puncak hampir mendatar
 3) Mesokurtis merupakan distribusi yang memiliki puncak tidak tinggi dan tidak mendatar (kurva normal)
 Koefisien keruncingan atau koefisien kurtosis dilambangkan dengan 𝛼4 (alpha 4).
 Jika hasil perhitungan koefisien keruncingan diperoleh :
1) Nilai lebih kecil dari 3, maka distribusinya adalah distribusi pletikurtis
2) Nilai lebih besar dari 3, maka distibusinya adalah distribusi leptokurtis
3) Nilai yang sama dengan 3, maka distribusinya adalah distribusi mesokurtis
Rumusan mencari nilai koefisien keruncingan:
Data tunggal: 𝛼4 =
1
𝑛
σ 𝑋− ത
𝑋 4
𝑠4 , Data berkelompok: 𝛼4 =
1
𝑛
σ 𝑋− ത
𝑋 4𝑓
𝑠4
Koefisien kurtosis persentil:
𝐾 =
1
2
𝑄3 − 𝑄1
𝑃90 − 𝑃10
LATIHAN
 Menggunakan data pada contoh sebelumnya, silahkan cari nilai 𝛼4!
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Pekan 7 - Ukuran kemiringan dan keruncingan.pdf

Daftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi FrekuensiDaftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi Frekuensi
Aisyah Turidho
 
statistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptxstatistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptx
Laily14
 
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptKuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
FidelApria
 
Makalah ukuran kemiringan dan keruncingan data
Makalah ukuran kemiringan dan keruncingan dataMakalah ukuran kemiringan dan keruncingan data
Makalah ukuran kemiringan dan keruncingan data
Aisyah Turidho
 
4. ukuran penyimpangan
4. ukuran penyimpangan4. ukuran penyimpangan
4. ukuran penyimpangan
Nanda Reda
 
Makalah distribusi frekuensi
Makalah distribusi frekuensiMakalah distribusi frekuensi
Makalah distribusi frekuensi
Aisyah Turidho
 

Similar to Pekan 7 - Ukuran kemiringan dan keruncingan.pdf (20)

menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
BENTUK-DISTRIBUSI-.pptx
BENTUK-DISTRIBUSI-.pptxBENTUK-DISTRIBUSI-.pptx
BENTUK-DISTRIBUSI-.pptx
 
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataUkuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
 
Daftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi FrekuensiDaftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi Frekuensi
 
Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)
Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)
Pertemuan 4 (daftar distribusi frekuensi)
 
Tugas Kuliah Ukuran Kemiringan dan Keruncingan.pptx
Tugas Kuliah Ukuran Kemiringan dan Keruncingan.pptxTugas Kuliah Ukuran Kemiringan dan Keruncingan.pptx
Tugas Kuliah Ukuran Kemiringan dan Keruncingan.pptx
 
statistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptxstatistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptx
 
Ukuran Keruncingan
Ukuran KeruncinganUkuran Keruncingan
Ukuran Keruncingan
 
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptKuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
 
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptKuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
 
PPT KEL 7 PERMODELAN ESTIMASI.pptx
PPT KEL 7 PERMODELAN ESTIMASI.pptxPPT KEL 7 PERMODELAN ESTIMASI.pptx
PPT KEL 7 PERMODELAN ESTIMASI.pptx
 
Statistika dasar Pertemuan 8
 Statistika dasar Pertemuan 8 Statistika dasar Pertemuan 8
Statistika dasar Pertemuan 8
 
Makalah ukuran kemiringan dan keruncingan data
Makalah ukuran kemiringan dan keruncingan dataMakalah ukuran kemiringan dan keruncingan data
Makalah ukuran kemiringan dan keruncingan data
 
Bab vii distribusi normal
Bab vii distribusi normalBab vii distribusi normal
Bab vii distribusi normal
 
4. ukuran penyimpangan
4. ukuran penyimpangan4. ukuran penyimpangan
4. ukuran penyimpangan
 
Modul 8-statistika--.pptx
Modul 8-statistika--.pptxModul 8-statistika--.pptx
Modul 8-statistika--.pptx
 
13. Normalitas dan regresi matriks.pdf
13. Normalitas dan regresi matriks.pdf13. Normalitas dan regresi matriks.pdf
13. Normalitas dan regresi matriks.pdf
 
DISTRIBUSI FREKUENSI
DISTRIBUSI FREKUENSIDISTRIBUSI FREKUENSI
DISTRIBUSI FREKUENSI
 
Makalah distribusi frekuensi
Makalah distribusi frekuensiMakalah distribusi frekuensi
Makalah distribusi frekuensi
 
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan dan keruncingan data)
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan dan keruncingan data)Pertemuan 7 (ukuran kemiringan dan keruncingan data)
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan dan keruncingan data)
 

Pekan 7 - Ukuran kemiringan dan keruncingan.pdf

  • 1. UKURAN KEMIRINGAN DAN KEMENCENGAN LitaWulandari Aeli, S.Si., M.Si Departemen Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang
  • 2. UKURAN KEMIRINGAN DAN KERUNCINGAN Selain memberikan data dalam bentuk ukuran-ukuran pemusatan, letak maupun pnyebaran; maka diperlukan juga perkiraan kemiringan (skewness) dan keruncingan (kurtosis). Perlu diketahui bahwasanya kesimetrisan merupakan bagian khusus dalam kajian kemiringan. METODE STATISTIS-PEKAN KE-7 2
  • 3. DISTRIBUSI SIMETRIS Suatu distribusi dikatakan simetris apabila diagram atau grafik distribusi tersebut dapat dilipat sepanjang suatu sumbu tegak tertentu sehingga kedualipatannya saling menutupi. Garis sumbu tegak ini dinamakan sumbu simetri. Sedangkan suatu titik tertentu yang dilewati sumbu tegak disebut sebagai titik simetri. Dalam statistika yang dipandang sebagai titik simetri adalah titik hasil pengukuran pemusatan yaitu rataan dan median.
  • 4. DISTRIBUSI MIRING Suatu distribusi yang tidak simetris disebut distribusi miring atau mencong.  Distribusi miring positif atau menjulur ke kanan bila distribusi ini memiliki ekor kanan yang lebih panjang, dibanding ekor kirinya yang lebih pendek.  Distribusi miring negative atau menjulur ke kiri bila distribusi ini memiliki ekor kiri yang lebih Panjang dibanding ekor kanannya yang lebih pendek.
  • 5. DISTRIBUSI MIRING 5 METODE STATISTIS-PEKAN KE-7 (a). Menyatakan distribusi miring positif (b). Menyatakan distribusi miring negatif Pada model miring positif menggambarkan gejala yang nilainya makin besar jumlahnya hanya sedikit saja. Pada model miring negatif menggambarkan gejala yang nilainya makin besar jumlahnya makin banyak.
  • 6. KOEFISIEN KEMIRINGAN PEARSON Apabila 𝜇 adalah rataan distribusi (populasi) dan 𝑀𝑒 adalah median dsitribusi (populasi) serta 𝜎 adalah simpangan baku (populasi), maka koefisien kemiringan Pearson didefisinikan: 𝛼3 = 3 𝜇 − 𝑀𝑒 𝜎 Atau untuk sampel dapat menggunakan rumus: 𝛼3 = 3 ҧ 𝑥 − 𝑀𝑒 𝑠 METODE STATISTIS-PEKAN KE-7 6
  • 7. Secara empiris, hubungan antar nilai pusat sebagai berikut: 3 ҧ 𝑥 − 𝑀𝑒 = ҧ 𝑥 − Mo Maka rumus kemiringan Pearson dapat juga dituliskan sebagai: 𝛼3 = ҧ 𝑥 − 𝑀𝑜 𝑠
  • 8. CONTOH SOAL Berikut adalah data nilai ujian 40 siswa di sebuah sekolah. Nilai Ujian Frekuensi 31 − 40 4 41 − 50 3 51 − 60 5 61 − 70 8 71 − 80 11 81 − 90 7 91 − 100 2 Jumlah 40 Tentukan nilai kemiringannya dan uji arah kemiringan dibuktikan dengan kurva!
  • 9. PENYELESAIAN Nilai Ujian 𝑿𝒎 𝒇𝒎 𝒙𝒎 𝟐 𝒇𝒎𝒙𝒎 𝒇𝒎𝒙𝒎 𝟐 31 − 40 35.5 4 41 − 50 45.5 3 51 − 60 55.5 5 61 − 70 65.5 8 71 − 80 75.5 11 81 − 90 85.5 7 91 − 100 95.5 2 Jumlah 40 ത 𝑋 = σ 𝒇𝒙𝒎 𝑛 = 40 = 𝑆2 = 𝑛 σ 𝒇𝒙𝒎 𝟐 − σ 𝒇𝒙𝒎 2 𝑛 𝑛 − 1 𝛼3 = 3 ҧ 𝑥 − 𝑀𝑒 𝑆 𝑀𝑒 = 𝑥𝑚𝑒 + 𝑤 1 2 𝑛 − 𝐹 𝑓
  • 10. KERUNCINGAN (KURTOSIS) Keruncingan atau kurrtosis adalah tingkat kepuncakan dari sebuah distribusi yang biasanya diambil secararelatif terhadap suatu distribusi normal. Berdasarkan keruncingannya, kurva distribusi dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu sebagai berikut :  1) Leptokurtis merupakan distribusi yang memiliki puncak relatif tinggi.  2) Platikurtis merupakan distribusi yang memiliki puncak hampir mendatar  3) Mesokurtis merupakan distribusi yang memiliki puncak tidak tinggi dan tidak mendatar (kurva normal)
  • 11.  Koefisien keruncingan atau koefisien kurtosis dilambangkan dengan 𝛼4 (alpha 4).  Jika hasil perhitungan koefisien keruncingan diperoleh : 1) Nilai lebih kecil dari 3, maka distribusinya adalah distribusi pletikurtis 2) Nilai lebih besar dari 3, maka distibusinya adalah distribusi leptokurtis 3) Nilai yang sama dengan 3, maka distribusinya adalah distribusi mesokurtis Rumusan mencari nilai koefisien keruncingan: Data tunggal: 𝛼4 = 1 𝑛 σ 𝑋− ത 𝑋 4 𝑠4 , Data berkelompok: 𝛼4 = 1 𝑛 σ 𝑋− ത 𝑋 4𝑓 𝑠4 Koefisien kurtosis persentil: 𝐾 = 1 2 𝑄3 − 𝑄1 𝑃90 − 𝑃10
  • 12. LATIHAN  Menggunakan data pada contoh sebelumnya, silahkan cari nilai 𝛼4!