3. Masyarakat miskin dianggap sebagai BEBAN/
MASALAH
Pendekatan tradisional BELUM MEMECAHKAN MASALAH,
seperti :
Uang BLT, program subsidi, pemberian barang jasa secara gratis
(berbau belas kasihan)
Amal mungkin terasa baik, namun amal jarang menyelesaikan
masalah kemiskinan menurut cara yang berskala luas dan
berkesinambungan PERLU PEMBERDAYAAN EKONOMI
DENGAN DANA MURAH dan CARA CERDAS secara optimal
dan berkelanjutan
KEBUTUHAN DASAR masyarakat miskin :
Makan, rumah layak, kesehatan, dan pendidikan murah
Penghasilan/pekerjaan tetap yang bisa memenuhi kebutuhan
dasar secara berkelanjutan
2
4. Pemberdayaan masyarakat miskin melalui aktifitas ekonomi dan
bisnis sebagai KONSUMEN dan PRODUSEN POTENSIAL
Ada HUBUNGAN yang erat antara KONSUMSI dan
PENDAPATAN
Pemecahan kemiskinan melalui SOLUSI BISNIS dengan cara
CREATING SOCIAL AND ECONOMIC VALUE apa sudah
terfikirkan?
JANGAN TERJEBAK dalam wacana politik dan kepentingan
sosial tertentu
Sarana & prasarana yang memadai (energi, air, listrik,
lingkungan yang sehat, dsb)
Kebutuhan sehari-hari dengan harga murah, volume tersedia
dan modal terjangkau
KEBUTUHAN DASAR masyarakat miskin :
3
5. 6. Pemerintah terlalu dominan untuk mengatur dan membatasi
sektor
swasta untuk lebih kreatif lagi dalam pemberdayaan
masyarakat miskin seperti UU Ketenagakerjaan, proyek
oriented bukan goal oriented, minim insentif, dana murah salah
EPB SEBAGAI PRODUSEN POTENSIAL :
1. Bagaimana masyarakat miskin DIDIDIK dan DIBINA untuk
produktif dan berpenghasilan
2. Penciptaan LAPANGAN KERJA dan pengurangan
pengangguran
3. Peranan SEKTOR SWASTA sangat diharapkan
4. Penciptaan ENTREPRENEUR baru dari masyarakat miskin
5. Contoh : Buruh pabrik, TKI, dan TKW, pengrajin, sektor informal,
perdagangan, nelayan, buruh tani, UMKM, dsb.
4
6. EPB SEBAGAI PASAR YANG POTENSIAL
(KONSUMEN POTENSIAL) :
Populasi + 50% DARI PENDUDUK INDONESIA ( + 120 juta
jiwa)
Masyarakat miskin cenderung BERBIAYA TINGGI
dibandingkan Orang Kaya (kredit, air, telepon, kebutuhan
sehari-hari, transportasi, dsb)
PASAR YANG MENJANJIKAN, uang beredar cukup banyak,
pendekatan harga murah, volume banyak, profit margin kecil,
tetapi bisnis besar dan untung besar
5
Bagaimana PENGUSAHA MUSLIM dapat menggarap PASAR
POTENSIAL ini untuk KESEJAHTERAAN UMAT yang saling
menguntungkan.
7. Banyak KASUS PERUSAHAAN yang sukses mengangkat
masyarakat miskin menjadi lebih sejahtera harus
DIPERBANYAK, DIREPLIKASI dan DISEBARLUASKAN :
Contoh :
1. Pemberdayaan DANA BERGULIR dengan bagi hasil atau bunga
rendah untuk kegiatan ekonomi produktif
2. Perusahaan PADAT KARYA (Sampoerna, Kelola Mina Laut,
PTPN)
3. Perusahaan UGMK di pedesaan dengan sistem BAPAK
ANGKAT (kemitraan), INTI-PLASMA
4. Pemberdayaan CSR perusahaan besar untuk menggalakkan
UGMK
5. Munculnya ENTREPRENEUR baru yang potensial
6. Perusahaan yang BERBASIS AGRO
6
8. Harus ada KOMITMEN YANG TINGGI DARI PEMIMPIN
NEGERI beserta aparatnya untuk memberantas
kemiskinan dan bukan kegiatan seremonial dan simbolis,
proyek oriented
TERLALU ASYIK dengan kegiatan politik dan lupa
terhadap tugas pokoknya
PROYEK-PROYEK PERCONTOHAN kemiskinan banyak
yang gagal dan menghamburkan uang rakyat KUT, BLT,
BOS
Peranan LSM, organisasi kemasyarakatan, PT,
KETERGANTUNGAN dengan pemerintah sangat tinggi
7
9. Harus ada PERUBAHAN POLA BERFIKIR DAN
BERTINDAK YANG KREATIF , BERBEDA DAN
TEROBOSAN baru melalui solusi bisnis dan melibatkan
sektor perusahaan yang saling menguntungkan
Perusahaan swasta, BUMN dan Koperasi sebagai
PELOPOR, PIONER, PENGGAGAS dalam praktek
pengentasan kemiskinan melalui solusi bisnis yang
didukung sepenuhnya oleh pemerintah, LSM, organisasi
kemasyarakatan, dan perguruan tinggi.
8
10. Pengembangan KONSEP ZAKAT melalui “Business Solution”
secara profesional
PENGEMBANGAN EKONOMI untuk kesejahteraan kaum miskin,
ekonomi lemah dan “rural development”
Penerapan konsep BISNIS SYARIAH
Menumbuhkan JIWA ENTREPRENEUR dari kalangan ekonomi
bawah
Merubah WAWASAN HIDUP dan MENTAL untuk siap berubah
kearah profesionalisme (bisnis, dakwah, pendidikan,
kesehatan, perdagangan, dll)
Penguasaan terhadap LEMBAGA KEUANGAN, SEKTOR
PRODUKSI dan PASAR dalam pengembangan ekonomi
9
11. KREATIFITAS dalam mengadopsi trend bisnis ke depan
(franchise, eksport, outsourching, bechmarking, value added
oriented, networking, differensiasi dan dll)
Pengembangan BISNIS JASA sesuai dengan trend bisnis
(tourisme, keuangan, pendidikan, kesehatan, IT dan
sebagainya)
Menyiapkan INFRASTRUKTUR yang diperlukan, SDM yang
handal dan profesional
SDA yang melimpah untuk kemakmuran umat (sebagai peluang
bisnis yang harus dikembangkan bukan sebagai potensi alam
yang harus dimanfaatkan)
Pengembangan PUSAT-PUSAT EKONOMI BARU (pasar, IT,
keuangan, perdagangan, produksi , jasa, dsb)
10
12. 1. Program pendampingan (pendanaan,
pembinaan, merubah pola pikir tsb)
2. Program kemitraan
3. Networking antar usaha sejenis
4. Berani keluar unjuk kapasitas diri, keunikan diri
5. Belajar dari UKM yang berhasil
6. Terus belajar meningkatkan usaha dan kinerja,
ekspansi
INOVASI & UKM
11
13. Perusahaan UKM perlu belajar dari praktek
manajemen perusahaan besar
Perusahaan besar dapat belajar dari UKM yang
sukses
Membangun kemitraan UKM (Start Up Business)
dengan perusahaan besar menjadi salah satu
alternatif pengembangan kewirausahaan dan
inovasi (Strategic Entrepreneurship)
Indonesia harus mengubah paradigma
pembangunan dan pengembangan UKM melalui
manajemen Inovasi dan Kewirausahaan
12
14. Peningkatan standar kualitas yang stabil dan sesuai
dengan tuntutan pasar Global melalui Inovasi
Teknologi dan Proses
Peningkatan produktivitas dalam upaya low cost
production
Peningkatan efisiensi
Pola Bapak-Angkat untuk penghela, minimalisasi
kendala
Pengembangan bisnis melalui modal Ventura (cukup
UKM dan INOVASI
Modal (Akses permodalan)
Teknologi dan RD
Pasar dan persaingan bisnis
Akses bahan baku
Manajemen skill
Kelangsungan berusaha
13
15. Pemanfaatan keunggulan komparatif yang dipadu dengan
keunggulan kompetitif dan keragaman budaya lokal
Value added oriented dan Branding
Pemanfaatan e-commerce dalam memperoleh ide desain,
penawaran produk, marketing promo dan penjualan
(biaya murah dan jaringan luas)
Pemanfaatan teknologi tepat guna dan iptek-iptek canggih
yang merakyat untuk meningkatkan daya saing dan
diferensiasi bisnis (pupuk organik, teknologi hidroponik,
teknologi kultur jaringan dsb)
UKM dan INOVASI
14
16. Dukungan pemerintah agar masyarakat sadar iptek,
sadar elektronik, sadar teknologi informasi dan
komunikasi lewat telepon, televisi, komputer
(pengenalan teknologi multimedia)
Merubah paradigma dalam kompetisi dari memproduksi
sesuatu yang “Lebih Baik” (better) menjadi
memproduksi sesuatu yang “Berbeda” (different)
UKM dan INOVASI
15
17. 1. Inovasi berbasis keunikan budaya lokal
2. Inovasi berbasis keunikan dan keragaman SDA
3. Inovasi ekstensi dan Improvement
(menyempurnakan dan memperluas fungsi / nilai produk /
servis yang telah ada untuk menambah kepuasan dan
kenyamanan para pelanggan pemakainya
TEROBOSAN INOVASI UKM
16
18. 1. Meningkatkan Kualitas
2. Menciptakan Pasar Baru
3. Mengembangkan Rentang Produk
4. Menurunkan Biaya Tenaga Kerja
5. Meningkatkan Proses Produksi
6. Menurunkan Penggunaan Material
7. Menurunkan Kerusakan Lingkungan
8. Menurunkan Konsumsi Energi
9. Mengganti Produk Dan Jasa
TUJUAN INOVASI
17
19. 1. Sekarang era Globalisasi 3.0 (Ekspansi individu) yaitu
penggunaan sumber daya yang hemat, selalu
terbarukan (ide), bersifat tak terhingga (unlimited)
2. Aktivitas yang bersumber pada kreativitas, ketrampilan
dan talenta individu guna mewujudkan kesejahteraan
dan peluang kerja lewat eksplotasi kekayaan intelektual
3. Bagaimana kombinasi industri UKM yang ada dengan
industri kreatif? Peluang pasar dan bisnis yang
menjanjikan
4. Berpikir blue ocean strategy, thinking out of the box dan
differensiasi
INDUSTRI KREATIF SEBAGAI
PILAR EKONOMI MASA DEPAN
18