SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 1
Pengukuran Kinerja Service Quality Terhadap Customer Loyalty Jasa
Express Mail Service (EMS) Di PT POS INDONESIA Wilayah Bandung Raya
(Dengan Pendekatan QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT/QFD)
Oleh : Kanaidi, SE., M.Si
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kinerja kualitas pelayanan dan
pengaruhnya terhadap loyalitas pengguna
jasa Express Mail Service.
Penelitian ini dilakukan terhadap 120
pengguna jasa Express Mail Service di
Wilayah Pos Bandung Raya sebagai
sampel penelitian. Data primer didapat
melalui observasi, wawancara, dan
kuesioner yang validitas dan reliabilitasnya
telah diuji terlebih dahulu.
Data yang didapat dianalisis secara
deskriptif menggunakan metode analisis
kesenjangan antara kinerja kualitas
pelayanan yang dirasakan dengan yang
diharapkan pengguna jasa Express Mail
Service, analisis loyalitas pengguna jasa
Express Mail Service untuk mendapatkan
tingkat loyalitas pelanggan, dan analisis
urutan prioritas perbaikan dengan
pendekatan Quality Function Deployment,
serta analisis verifikatif dengan
menggunakan metode analisis jalur untuk
menilai pengaruh kinerja kualitas
pelayanan terhadap loyalitas pengguna
jasa Express Mail Service.
Hasil analisis jalur menunjukkan dimensi
kualitas pelayanan mempunyai pengaruh
signifikan, baik secara simultan maupun
secara parsial, terhadap loyalitas
pengguna jasa Express Mail Service.
Kata kunci : kualitas pelayanan,
harapan pelanggan, dan
loyalitas pelanggan.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
dokumen dari satu tempat ke tempat
lain merupakan salah satu kebutuhan
konsumen yang penting diperhatikan
dalam pengelolaan kualitas pelayanan.
Dalam proses transaksi pengiriman ini,
pelanggan mengharapkan untuk
mendapatkan layanan jasa yang
berkualitas, seperti tepat waktu (on time
delivery), cepat (speed), aman selama
pengiriman, memiliki fasilitas fisik yang
memadai termasuk adanya jejak lacak
(track and trace), kebersihan,
pelayanan yang ramah dan sopan, dan
tarif yang bersaing.
Sejalan dengan pemenuhan
tuntutan tersebut, perusahaan penyedia
jasa titipan juga dihadapkan pada
ketatnya persaingan. PT Pos Indonesia
(Persero) sebagai salah satu pelaku
bisnis yang bergerak dalam bidang jasa
komunikasi (Klasifikasi Baku Lapangan
usaha Indonesia = KBLI, 2005 ; 49-52)
menghadapi persaingan yang sangat
ketat, yaitu dengan para pesaing
berupa perusahaan jasa titipan yang
berjumlah 536 perusahaan dengan
2.280 cabang/perwakilan, dan 5.288
kantor cabang/cabang pembantu di
seluruh Indonesia. PT Pos Indonesia
(Persero) saat ini tidak hanya
menghadapi persaingan dari industri
sejenis, melainkan juga menghadapi
ancaman dari industri-industri lainnya,
seperti dari jasa transportasi (fright
forwarding), jasa telekomunikasi,
industri penyedia layanan internet,
industri perbankan, dan dari industri
media massa yang memberikan
layanan informasi dan iklan (Hermawan
Kertajaya, 1999 ; 27-28).
Untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan terhadap jasa
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 2
pengiriman surat pos dan barang yang
berkualitas dalam hubungan ke dan
dari luar negeri, PT Pos Indonesia
(Persero) menyediakan layanan berupa
Express Mail Service (EMS), yaitu
layanan pos dengan perlakuan khusus
(prioritas) dalam tahap pengumpulan,
pengiriman, dan antaran dengan waktu
yang sangat singkat untuk surat,
dokumen, dan barang. Dengan
diselenggarakannya layanan EMS
diharapkan menjadi salah satu layanan
yang dapat memberikan kontribusi yang
besar bagi pendapatan PT Pos
Indonesia (Persero). Namun dari data
pendapatan EMS di bawah ini
menunjukan penurunan tingkat
pendapatan dan nampaknya akan
berpengaruh terhadap kinerja dan laba
perusahaan. Data tentang pertumbuhan
produksi dan pertumbuhan pendapatan
PT Pos Indonesia (Persero) dari EMS
dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel 1.1: Pertumbuhan Produksi EMS (unit)
No Tahun Item Pertumbuhan
1 2000 199.190 -
2 2001 132.744 - 33, 36 %
3 2002 169.930 28,01 %
4 2003 263.793 55,24 %
5 2004 297.132 12,64 %
6 2005 291.392 - 1,93 %
Rata-rata 10,10 %
Sumber : Data produksi EMS di Unit Pos Internasional PT Pos Indonesia (Persero)
Dari data pada tabel di atas
terlihat bahwa rata-rata pertumbuhan
produksi selama 6 tahun adalah
sebesar 10,10 %. Pertumbuhan
produksi terjadi dari tahun 2001 sampai
tahun 2003. Namun di tahun-tahun
berikutnya selalu terjadi penurunan
pertumbuhan produksi EMS.
Sementara itu, pertumbuhan
pendapatan EMS periode lima tahun
terakhir dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 1.2: Pertumbuhan Pendapatan EMS (Rupiah)
No Tahun Pendapatan Pertumbuhan
1 2000 53.336.176.871 -
2 2001 57.203.356.355 7 %
3 2002 45.770.209.266 - 20 %
4 2003 52.194.121.606 14 %
5 2004 66.522.065.591 27 %
6 2005 84.609.357.156 27,18 %
Rata-rata 9,19 %
Sumber :Data produksi EMS tahun di Unit Pos Internasional PT Pos Indonesia (Persero)
Dari data di atas, terlihat bahwa
rata-rata tingkat pertumbuhan adalah
sebesar 9,19 % selama periode enam
tahun sejak tahun 2000 sampai tahun
2005. Peningkatan pendapatan EMS
terjadi tahun 2000 ke tahun 2001,
padahal dari segi pertumbuhan
produksi mengalami penurunan. Salah
satu penyebabnya adalah karena
adanya kenaikan tarif yang terjadi pada
tahun 2001. Kenaikan tarif juga
dilakukan pada tahun 2004 meskipun
sifatnya tidak menyeluruh namun
memberikan pengaruh yang signifikan
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 3
terhadap pertumbuhan pendapatan
EMS meskipun tingkat produksi
menurun.
Bila dibandingkan dengan data
tahun terakhir kiriman express dunia,
maka pertumbuhan produksi dan
pendapatan tersebut masih termasuk
kecil, yaitu express market dunia
mengalami pertumbuhan sebesar 20%
per tahun. Sedangkan di Asia Pasifik,
pertumbuhan express mail tumbuh
secara baik di mana market share-nya
adalah 56% dari EMS dunia. Tercatat
pula, bahwa adanya globalisasi
perdagangan, express impor Indonesia
meningkat dengan cukup tajam (Bisnis
Indonesia, Januari 2005).
Menurunnya pertumbuhan
penggunaan jasa EMS oleh pelanggan
pos sebagaimana terlihat dari tabel-
tabel di atas dan adanya kesulitan dan
keengganan pengirim EMS tujuan
Eropa dan Amerika untuk melakukan
sendiri jejak lacak (track and trace)
kirimannya, serta kurangnya minat
pelanggan untuk menggunakan jasa
EMS (Ina Primiana, 2003 ; 20) diduga
berhubungan dengan kinerja kualitas
pelayanan jasa Express Mail Service
(EMS) yang masih jauh dari harapan
konsumen, yang dapat mengakibatkan
konsumen tidak loyal dan beralih pada
jasa titipan lain.
Untuk itu, perlu diadakan
penelitian mengenai kinerja kualitas
pelayanan dan dihubungkan dengan
loyalitas pelanggan karena bila tidak
diteliti, manajemen perusahaan tidak
akan mengetahui bagaimana kinerja
kualitas pelayanan yang mereka
berikan kepada pelanggan dalam
produk EMS. Selain itu, manajemen
juga tidak mengetahui bagaimana
loyalitas pelanggan EMS. Dalam
penelitian ini, analisis kinerja kualitas
pelayanan akan dilakukan
menggunakan metode Quality Function
Deployment (QFD) untuk mengungkap
apa keinginan konsumen (Voice of
Customer) atas jasa EMS yang
kemudian akan diterjemahkan ke dalam
urutan prioritas perbaikan kinerja
kualitas pelayanan bagi pengguna jasa
EMS di Wilayah Pos Bandung Raya.
1.2 Identifikasi dan Rumusan
Masalah
Agar penyusunan penulisan ini
terarah dengan jelas, maka dilakukan
pembatasan masalah. Hal ini agar
masalah yang diteliti tidak terlalu luas
dan terfokus kepada masalah pokok.
Adapun pembatasan masalah adalah :
1. Hanya terbatas pada aktivitas di
Kantor pos se Bandung Raya
(Kantor pos Bandung, Cimahi,
Ujung Berung, dan Soreang) yang
bertindak sebagai Kantor pos kirim
jasa Express Mail Service ke luar
negeri.
2. Penelitian hanya terbatas pada
layanan jasa EMS yang ada di PT
Pos Indonesia, tidak
membandingkannya dengan
layanan jasa sejenis yang diberikan
oleh pesaing lainnya.
3. Dalam aplikasi metode Quality
Function Deployment (QFD) hanya
dibatasi sampai pada matriks
utamanya, yaitu pembentukan
House of Quality (Product
Planning).
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat kesesuaian
antara kinerja kualitas pelayanan
yang dirasakan dengan yang
diharapkan oleh pengguna jasa
Express Mail Service di wilayah
pos Bandung raya.
2. Bagaimana tingkat loyalitas
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 4
pengguna jasa Express Mail
Service di wilayah pos Bandung
raya.
3. Seberapa besar pengaruh kualitas
pelayanan terhadap loyalitas
pengguna jasa Express Mail
Service di wilayah pos Bandung
raya.
4. Bagaimana urutan prioritas
perbaikan kinerja kualitas
pelayanan jasa Express Mail
Service di wilayah pos Bandung
raya.
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat
kesesuaian antara kinerja kualitas
pelayanan yang dirasakan dengan
yang diharapkan oleh pengguna
jasa Express Mail Service di wilayah
pos Bandung raya.
2. Untuk mendapatkan gambaran
urutan prioritas perbaikan kinerja
kualitas pelayanan jasa Express
Mail Service di wilayah pos
Bandung raya.
3. Untuk mengetahui tingkat loyalitas
pengguna jasa Express Mail
Service di wilayah pos Bandung
raya.
4. Menganalisis pengaruh kualitas
pelayanan yang meliputi dimensi-
dimensi Reliability,
Responsiveness, Assurance,
Empathy, dan Tangibles terhadap
loyalitas pengguna jasa Express
Mail Service di wilayah pos
Bandung raya.
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan hasil penelitian ini
penulis berharap dapat bermanfaat,
baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk berbagai pihak yang
terkait sebagai berikut:
1.4.1. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi bagi PT
Pos Indonesia (Persero) mengenai
tingkat kinerja kualitas pelayanan,
tingkat loyalitas pelanggan, dan
pengaruh kualitas pelayanan yang
meliputi dimensi-dimensi Tangibles,
Reliability, Responsiveness, Assurance,
dan Empathy terhadap loyalitas
pengguna jasa Express Mail Service
(EMS), serta dapat memberikan
rekomendasi untuk perbaikan dan
penyempurnaan layanan jasa EMS.
1.4.2. Kegunaan Akademis
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran
dalam bidang ilmu manajemen
pemasaran jasa, khususnya
mengenai dimensi kualitas
pelayanan Tangibles, Reliability,
Responsiveness, Assurance, dan
Empathy dalam kaitannya dengan
loyalitas pengguna jasa EMS di
wilayah pos Bandung raya.
2. Kegunaan akademis lainnya, hasil
penelitian ini diharapkan dapat
berguna bagi peneliti lainnya yang
ingin mengkaji lebih dalam
mengenai kinerja kualitas
pelayanan, loyalitas pengguna jasa
EMS, dan penggunaan metode
Quality Function Deployment
(QFD).
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA
PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1. Kajian Pustaka
2.1.1. Jasa Kiriman Express
Jasa mempunyai pengertian
yang berbeda bagi masing-masing ahli
manajemen, beberapa definisi jasa
adalah jasa merupakan tindakan atau
kinerja yang menciptakan manfaat bagi
pelanggan dengan mewujudkan
perubahan yang diinginkan dalam diri-
atau atas nama-penerima (Lovelock,
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 5
2002 ; terjemahan Agus Widyantoro,
2005 : 5). Jasa pos menurut KBLI
(2005 : 52) mencakup usaha jasa
pelayanan pengiriman surat, warkatpos,
kartupos, barang cetakan, surat kabar,
bungkusan kecil, paketpos, weselpos,
dan giropos, baik dalam negeri maupun
luar negeri, termasuk juga jasa
pelayanan pengiriman yang
diselenggarakan swasta. Hermawan
Kertajaya (1999 : 146 dan 332)
mengemukakan bahwa melalui UU
Nomor 6 Tahun 1984 pemerintah mulai
memberikan izin leluasa beroperasi di
Indonesia bagi perusahaan jasa titipan
(Perjastip) untuk mengirimkan suratpos
jenis tertentu, termasuk perusahaan-
perusahaan kurir global.
Jasa kiriman Express berdasarkan
Konvensi Pos Dunia (Bern, 2000)
meliputi jasa pengiriman ke dan dari
luar negeri dengan perlakuan khusus
(prioritas) yang diselenggarakan oleh
perusahaan jasa titipan dengan
berbagai atribut yang dimiliki dan
dengan merek tertentu. Jasa Express
Mail Service adalah layananpos cepat
dengan perlakuan khusus (prioritas)
dalam proses pengumpulan,
pengiriman, dan antaran dengan waktu
yang sangat singkat untuk surat,
dokumen, dan barang, berdasarkan
kesepakatan bilateral antar administrasi
pos, yang diselenggarakan sesuai
ketentuan Akta-Akta Perhimpunan Pos
Dunia (Konvensi Pos Dunia, Bern,
2000 ; 119).
2.1.2. Karakteristik Jasa Kiriman
Express
Menurut Zeithaml, Bitner, dan
Gremler (2006: 21) dan Kotler (2002 :
488) terdapat empat karakteristik pokok
pada jasa yang membedakannya
dengan barang, meliputi: Intangibility,
Inseparability, Variability, dan
Prishability. Dari keempat karakteristik
di atas dan dipadukan dengan
Konvensi Pos Dunia (Bern, 2000), bila
dijabarkan dalam jasa kiriman Express
akan didapat karakteristik layanan yaitu
:
Jasa kiriman Express bersifat
intangible, pelanggan membeli jasa
kiriman Ekspress hanya dapat
menggunakan atau memanfaatkan
jasa tersebut, namun tidak dapat
memiliki jasa yang dibelinya. Di sini
terdapat tantangan bagi penyedia
jasa kiriman Express untuk dapat
memberikan bukti-bukti fisik
(tangibilize the intangible) yang
langsung dirasakan pelanggan jasa
kiriman Express dibandingkan
penawaran abstraknya. Pelanggan
menyimpulkan kualitas jasa kiriman
Express dari tempat (place) pengiriman
yang nyaman, bersih, tata letak
peralatan dan arus jalan yang diatur
dengan baik, dan antrian yang tidak
panjang, karyawan (people) khusus
yang memiliki keterampilan dan
ketelitian untuk melayani kiriman
Express, menggunakan peralatan
(equipment) khusus, yaitu adanya
resi/bukti pengiriman, barcode untuk
tiap kiriman, adpis/daftar kiriman
tersendiri untuk masing-masing negara
tujuan, bundling, labling, dan kantung
(packaging) khusus untuk kiriman
Express, memiliki fasilitas komunikasi
dalam pemrosesan kiriman Express
dengan barcode reader terhubung
dengan internet yang sekaligus
berfungsi sebagai fasilitas jejak lacak
(track and trace), memakai simbol
tertentu yang khusus untuk kiriman
Express yang berbeda dengan layanan
jasa kiriman lainnya, harga yang
bersaing untuk pengiriman dokumen
dan barang secara cepat ke negara-
negara tujuan.
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 6
Sifat inseparability pada jasa
kiriman Express artinya konsumsi dan
produksi jasa tersebut dilakukan secara
bersamaan. Disini terjadi interaksi
antara penyedia jasa kiriman Express
dengan pengguna jasa kiriman Express
yang akan mempengaruhi hasil layanan
jasa tersebut. Efektivitas individu
petugas yang melayani jasa kiriman
Express memainkan peranan kunci
keberhasilan layanan jasa tersebut dan
keterlibatan konsumen dalam proses
produksi kiriman Express, yaitu
pengisian formulir-formulir pengeposan
dan kesediaan untuk akses jejak lacak
kiriman Express.
Sifat preshibility pada jasa
kiriman Express merupakan komoditas
yang tidak tahan lama, mudah lenyap,
dan tidak dapat disimpan. Untuk
menghadapi permintaan yang banyak
pada suatu fluktuasi tertentu, petugas
yang menangani proses kiriman
Express dengan cekatan melayani
pelanggan dan dengan cermat
memanfaatkan sarana transpotasi
tercepat untuk pengiriman kiriman
Express ke negara tujuan.
2.1.3. Kualitas jasa (SERVQUAL)
2.1.3.1. Dimensi Kualitas Jasa
Pelanggan membandingkan antara
apa yang mereka harapkan dengan apa
yang benar-benar mereka terima dalam
proses pembelian (Lovelock, 2002).
Terdapat faktor utama yang
mempengaruhi kualitas jasa, yaitu jasa
yang diharapkan (expected service)
dan jasa yang dipersepsikan (perceived
service), sejalan dengan apa yang
dikemukakan Perasuraman, Zeithaml
dan Berry, 1985. Menurut
Parasuraman, Zeithaml dan Berry
(1990; 26) dan Lovelock (2002),
ditegaskan bahwa di dalam menilai
kualitas jasa terdapat lima dimensi yang
menentukan yaitu: Tangible, Reliability,
Responsiveness, Assurance, dan
Empathy.
Kelima dimensi pokok kualitas
pelayanan yang telah dijelaskan Zeithaml
dan Berry (1990 : 26) dan Lovelock
(2002) jika dijabarkan dalam jasa EMS
akan didapat sebagai berikut:
1. Reliability yaitu kemampuan dalam
menyediakan fasilitas jasa EMS
yang telah dijanjikan secara terus
menerus, akurat, dan cepat.
2. Responsiveness yaitu respon atau
kesigapan karyawan PT Pos
Indonesia dalam membantu
konsumen dan memberikan
pelayanan yang cepat dan
tanggap, yaitu meliputi kesigapan
karyawan dalam melayani
pelanggan, kecepatan karyawan
dalam menangani transaksi, dan
penanganan keluhan pelanggan
EMS.
3. Assurance yaitu meliputi
kemampuan karyawan PT Pos
Indonesia atas pengetahuan
terhadap produk EMS secara tepat,
kualitas keramah-tamahan,
perhatian dan kesopanan dalam
memberikan pelayanan,
keterampilan dalam memberikan
informasi, kemampuan dalam
memberikan keamanan di dalam
memanfaatkan jasa EMS yang
ditawarkan, dan kemampuan
dalam menanamkan kepercayaan
pelanggan terhadap PT Pos
Indonesia.
4. Tangibles yaitu meliputi
penampilan fasilitas fisik seperti
gedung Kantorpos dan ruangan
front office, tersedianya tempat
parkir, kebersihan, kerapian dan
kenyamanan ruangan,
kelengkapan peralatan komunikasi
dan penampilan karyawan.
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 7
5. Empathy yaitu perhatian secara
individual yang diberikan PT Pos
Indonesia kepada pelanggan EMS,
seperti kemudahan untuk
menghubungi perusahaan,
kemampuan karyawan untuk
berkomunikasi dengan pelanggan,
dan usaha perusahaan untuk
memahami keinginan dan
kebutuhan pelanggan.
Dua faktor utama yang dijadikan acuan
dalam mengukur kualitas pelayanan yaitu
expected service dan perceived service,
apabila jasa yang diterima oleh pengguna
jasa sesuai dengan harapannya maka
kualitas pelayanannya akan memuaskan.
Jika pengguna jasa puas maka akan
terjadi pembelian berulang/penggunaan
jasa berulang yang mengakibatkan
pengguna jasa semakin loyal terhadap
jasa tersebut (Jay Kandampully dan Dwi
Suhartanto, 2000 : 349). Baik tidaknya
kinerja kualitas pelayanan sangat
tergantung pada kemampuan penyedia
jasa yang secara konsisten untuk selalu
berusaha memenuhi kebutuhan
konsumen. Hal ini berarti bahwa kinerja
kualitas yang baik bukanlah berdasarkan
sudut pandang pihak penyedia jasa,
melainkan berdasarkan sudut pandang
pengguna jasa (Kotler dalam Jaspar,
2005 : 48).
Pada dasarnya ada beberapa
alternatif untuk mengukur kinerja kualitas
pelayanan jasa EMS. Penelitian ini
mengacu kepada salah satu model yang
dikemukakan Zeithaml, 1990 berikut:
SERVQUAL (SQ) = PERFORMANCE (P) – EXPECTATION (E)
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 8
Word of Mouth
Communication
External Communication
to Customers
Service Quality Specification
Service Delivery
Perceived Service
Expected Service
Personal Need Past Experience
2.1.3.2. Model Kualitas Pelayanan
Untuk mengetahui kinerja
kualitas pelayanan maka diperlukan
pemahaman konseptual dari kualitas
pelayanan itu sendiri. Konseptual model
kualitas pelayanan dapat digambarkan
berikut:
Gap 5
Customer
Provider Gap 4
Gap 3
Gap 1
Gap 2
Sumber: Parasuraman, Zeithaml, dan Berry. 1990. Delivering Quality Service. The Free
Press, New York, hal. 46. Farida Jasfar, 2005 ; hal. 59
Gambar 2.1: Conseptual Model of Service Quality
Konseptual model SERVQUAL
di atas dijelaskan secara rinci oleh
Zeithaml dalam Jasfar (2005; 58-60)
berdasarkan analisis Gap 1 sampai
dengan 5. Dalam penelitian ini hanya
mencakup gap 5 yang adalah total dari
gap 1 sampai gap 4, yang merupakan
gap antara pelayanan yang dirasakan
pelanggan (Perceived Service) dengan
yang diharapkan pelanggan (Expected
Service) jasa Express Mail Service
(EMS).
2.1.4. Loyalitas Pelanggan
Banyak definisi tentang loyalitas
pelanggan (customer loyalty). Lovelock
(2002) terjemahan Agus Widyantoro
(2005 :113) mengungkapkan kesetiaan
pelanggan sebagai kesediaan
pelanggan untuk terus berlangganan
pada sebuah perusahaan dalam jangka
panjang, dengan membeli dan
menggunakan barang dan jasanya
secara berulang dan dengan sukarela
merekomendasikan produk perusahaan
tersebut kepada rekan-rekannya.
Gremler dan Brown (1997; 173) dalam
Suhartanto (1999 ; 68) mendefinisikan
service loyality is the degree to which a
customer exhibits repeat purchasing
behaviour from a service provider,
possesses a positive attitudinal
Management Perceptions of Customer Expectation
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 9
disposition toward the provider, and
considers using only this provider when
a need for this service arises. Griffin
terjemahan Dwi Kartini Yahya (2003 ;
49) menyimpulkan bahwa pelanggan
yang loyal menunjukkan empat perilaku
membeli yang berbeda : melakukan
pembelian berulang, pembelian antarlini
produk, pemberian rekomendasi ke
orang lain, dan menunjukkan kekebalan
terhadap tarikan pesaing.
2.1.5.1 Proses Pengembangan
Kesetiaan Pelanggan
Untuk mendapatkan pelanggan
yang puas dan loyal diperlukan tahap
pengembangan pelanggan melalui
proses pengembangan pelanggan
(customer development process) mulai
dari First time customer sampai dengan
Partners. Proses tersebut diharapkan
perusahaan mampu mendapatkan
pelanggan yang puas sekaligus loyal
dan dapat memelihara pelanggannya
(Griffin : 2003, 35 dan Kotler : 2002,
59).
2.1.5.4 Hubungan Antara Kualitas
Pelayanan Dengan Kesetiaan
Pelanggan
Meningkatnya persaingan
menuntut perusahaan termasuk jasa
komunikasi untuk selalu
memperhatikan kebutuhan dan
keinginan pelanggan serta berusaha
memenuhi harapan mereka dengan
cara yang lebih memuaskan daripada
yang dilakukan pesaing (Harris dan
Harrington, 2000:33). Perhatian
perusahaan tidak hanya terbatas pada
produk yang dihasilkan, melainkan juga
pada aspek proses, sumber daya
manusia, lingkungan, dll (Mazur, 1992
dalam Yunani , 2003 : 21).
Kualitas dapat memberikan
suatu dorongan kepada pelanggan
untuk menjalin ikatan hubungan yang
kuat dengan perusahaan (Sivadas dan
Baker-Prewitt, 2000:73). Dalam jangka
panjang ikatan seperti ini
memungkinkan perusahaan untuk
memahami dengan seksama harapan
pelanggan serta kebutuhan mereka
(Kotler, 2003; 121). Griffin (2003 ; 49)
menyatakan bahwa apabila penilaian
pelanggan merasa baik terhadap
kualitas pelayanan, maka pelanggan
akan melakukan pemakaian ulang
(repeat customer), bahkan lebih jauh
lagi mereka akan melakukan promosi
word of mouth kepada rekan, saudara
dan kenalannya, dan memiliki
kekebalan atas tawaran pesaing. Pada
gilirannya dari kinerja kualitas
pelayanan yang memuaskan akan
tercipta loyalitas pelanggan terhadap
perusahaan (Jaspar, 2005 : 48).
Penelitian ini didasarkan atas
model Caruana berikut ini, dengan
menempatkan dimensi-dimensi kualitas
pelayanan (service quality) sebagai
variabel independen (X) dan loyalitas
pengguna jasa sebagai variabel
dependen (Y) sementara kepuasan
pelanggan (customer satisfaction)
implisit di dalam survei.
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 10
Independent variable Dependent variable
Sumber: Albert Caruana. 2002. Service Loyalty : The Effects of Service Quality. European
Journal Marketing, Vol 36, No. 7/8, hal 811-827.
Gambar 2.2 : Model Hubungan SERVQUAL dan Customer Loyalty
2.1.6. Quality Function Deployment
(QFD) dalam Bidang Jasa
Quality Function Deployment
(QFD) dikembangkan di Jepang pada
akhir tahun 1960-an dalam suatu masa
industri Jepang setelah masa Perang
Dunia II. QFD muncul pada masa
tersebut sebagai suatu metode atau
konsep pengembangan produk baru
dalam kerangka Total Quality Control.
Menurut Akao, QFD dapat diartikan
sebagai suatu metode untuk
mengembangkan desain kualitas
dengan tujuan kepuasan konsumen
dan kemudian menterjemahkan
keinginan konsumen tersebut ke dalam
target-target desain dan langkah-
langkah pengendalian kualitas yang
digunakan secara menyeluruh dalam
tahap produksi (Mazur, 1992 dalam
Yunani, 2003 : 20). Menurut Deatz,
1995 dalam Agusnadi 2005: II-12, QFD
dapat membantu manajemen dalam
menetapkan jenjang prioritas perbaikan
elemen-elemen kualitas dan
menghasilkan produk sesuai keinginan
konsumen.
Menurut Mazur, QFD pada
awalnya dirancang untuk membantu
dalam memfokuskan proses desain
untuk mengembangkan produk yang
dapat memuaskan konsumen. Model ini
kemudian diterapkan dalam industri
jasa untuk merancang suatu layanan
jasa. Jika diterapkan dalam bidang
jasa, QFD dapat diartikan sebagai
suatu sistem dan prosedur untuk
merencanakan dan mengembangkan
suatu layanan serta menjamin layanan
tersebut akan memenuhi atau melebihi
keinginan pelanggan.
Menurut Riset Unggulan
Kemitraan FE UNPAD 2002, model
pengukuran kinerja kualitas pelayanan
PT Pos Indonesia dengan House of
Quality - QFD dapat digunakan untuk
melihat sejauh mana posisi PT Pos
Indonesia dari aspek pelayanan yang
diharapkan oleh konsumen (customer
requirement) maupun aspek pelayanan
yang saat ini dimiliki oleh PT Pos
Indonesia (technical requirement),
sehingga hal tersebut dapat memotivasi
seluruh karyawan untuk melakukan
perbaikan-perbaikan kinerja
perusahaan (Ina Primiana & Rekan,
2002:2).
2.1.7 Kajian Penelitian Sebelumnya
dan Posisi Penelitian ini
Berbagai penelitian sebelumnya
dilakukan menggunakan konsep
pengukuran kualitas pelayanan dengan
dimensi Tangibles, Empathy, Reliability,
Responsiveness, dan Assurance
sebagaimana dikemukakan oleh
Zeithaml, Parasuraman, dan Berry.
Penelitian-penelitian tersebut
Service
Quality
Customer
Loyalty
Customer
Satisfaction
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 11
menggunakan metode pengujian
deskriftif dengan analisis kesenjangan
(gap analysis), analisis tingkat
kepentingan (IPA= Importance
Performance Analysis) dan pengujian
verifikatif dengan regresi, analisis jalur,
dan SEM.
Pada penelitian ini, bila
dibandingkan dengan penelitian-
penelitian sebelumnya, terdapat
perbedaan dalam judul, tempat/lokasi
penelitian, dan waktu penelitian. Pada
dimensi-dimensi kualitas pelayanan
yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan modifikasi indikator dimensi
kualitas pelayanan, dengan penekanan
pada kecepatan, ketepatan, dan
keamanan kiriman yang dikaitkan
dengan jasa kiriman Express. Untuk
mendapatkan gambaran urutan
prioritas perbaikan elemen kualitas
pelayanan sesuai dengan keinginan
pengguna jasa digunakan metode
Quality Function Deployment (QFD)
melalui matriks House of Quality (HoQ).
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 12
2.2. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan paradigma penelitian seperti yang
terlihat dalam gambar 2.3 berikut ini:
z Proses
Pengaruh
Gambar 2.3 : Paradigma Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan
EMS di Wilayah Pos Bandung Raya.
2.3. Hipotesis
Berdasarkan uraian pada
kerangka pemikiran di atas dapat
dirumuskan hipotesis:
”Terdapat pengaruh baik secara
simultan maupun parsial antara
Service Quality terhadap Customer
Loyalty Jasa Express Mail Service di
wilayah Pos Bandung Raya”.
METODE PENELITIAN
3.1. Metode yang Digunakan
Penelitian ini dilakukan dalam
bentuk survei dengan model pengujian
deskriptif, yang dilaksanakan melalui
pengumpulan data di lapangan
terhadap para pengguna jasa Express
Mail Service (EMS) di wilayah pos
Bandung raya dengan jumlah sampel
tertentu. Pengujian deskriptif ini
digunakan untuk menjawab tujuan
penelitian pertama, kedua, dan
keempat pada Bab I terdahulu. Untuk
menentukan prioritas perbaikan yang
akan dilakukan, dalam penelitian ini
dilakukan pengujian deskriptif
menggunakan Quality Function
Deployment (QFD) dengan
pembentukan matriks House of Quality
(HoQ). Khusus untuk menjawab tujuan
penelitian ketiga pada Bab I terdahulu
dan hipotesis penelitian dilakukan
pengujian verifikatif, kemudian
dilanjutkan pengujian dan dielaborasi
secara deskriptif.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel yang akan dianalisis
dalam penelitian ini terdiri atas variabel
X yaitu kualitas pelayanan yang terbagi
lima dimensi: Reliability (X1),
Responsiveness (X2), Assurance (X3),
Empathy (X4), serta Tangibles (X5),dan
variabel Y yaitu loyalitas pengguna jasa
Express Mail Service (EMS) di Wilayah
Loyalitas
Pengguna
Jasa EMS (Y)
Dimensi Kualitas
Pelayanan EMS :
Reliability (X1)
Responsiveness (X2)
Assurance (X3)
Empathy (X4)
Tangible (X5)
Pelayanan Jasa
EMS yang
diharapkan
Pelayanan Jasa
EMS yang
dirasakan
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 13
Bandung raya, dengan operasionalisasi
variabel sebagaimana terdapat pada
tabel 3.1.
3.3 Sumber Data dan Cara
Penentuan Data
Sumber data dalam penelitian
ini berasal dari populasi yaitu semua
konsumen yang pernah menggunakan
jasa Express Mail Service (EMS) di
wilayah pos Bandung raya dengan
sampel minimal 116 responden. Namun
agar tidak terjadi bias maka ditetapkan
120 responden. Teknik penentuan
responden dalam penelitian ini
menggunakan simple random sampling.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan
melalui penelitian kepustakaan untuk
mendapatkan data sekunder dan
penelitian langsung di lapangan untuk
mendapatkan data primer melalui
observasi, wawancara, dan penyebaran
kuesioner (yang validitas dan
reliabilitasnya telah diuji terlebih
dahulu).
3.5. Rancangan Analisis Data
3.5.1. Rancangan Analisis Data
Tanpa Uji Hipotesis
Untuk menjawab tujuan
penelitian pertama pada Bab I
dilakukan analisis kesenjangan antara
harapan pengguna jasa dengan kinerja
pelayanan yang dirasakan pengguna
jasa EMS.
Untuk menjawab tujuan
penelitian kedua pada Bab I dilakukan
analisis tingkat kesetiaan pelanggan
(The Loyalty Pyramid Analysis)
sehingga didapat tingkat loyalitas
pelanggan, mulai dari First Time
Customers sampai dengan Partners.
Untuk menjawab tujuan
penelitian keempat pada Bab I
digunakan analisis deskriptif
menggunakan metode Quality Function
Deployment (QFD) melalui
pembentukan matriks House of Quality
(HoQ) untuk mengetahui elemen-
elemen yang dipentingkan oleh
pengguna jasa EMS dan prioritas
perbaikan kualitas yang diperlukan.
Proses analisis menggunakan QFD dan
pembentukan matriks HoQ terdiri dari 6
(enam) bagian sebagaimana pada
gambar berikut :
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 14
Gambar 2.4 : House of Quality-QFD
Sumber : Cohen, Lou (1995), Quality Function Deployment “How to Make QFD Work For
You”. Addison-Wesley Publishing Co. p.70, dan Yunani (2003; 25)
3.5.2. Rancangan Analisis Data
dengan Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh,
baik secara simultan maupun secara
parsial, antara variabel kinerja kualitas
pelayanan (Xi) terhadap loyalitas
pengguna jasa Express Mail Service
(Y) di wilayah pos Bandung raya
digunakan analisis jalur (path analysis).
3.6. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah
pos Bandung Raya, yaitu di Kantor pos
Bandung, Cimahi, Ujung Berung, dan
Soreang yang bertindak sebagai
Kantor pos kirim jasa Express Mail
Service ke luar negeri.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengujian Validitas dan
Reliabilitas Instrumen
Untuk mendapatkan data primer
dalam penelitian ini salah satunya
menggunakan kuesioner yang
merupakan penjabaran dari indikator
variabel. Pengujian instrumen dilakukan
terhadap 30 pengguna jasa Express
Mail Service (EMS) di wilayah pos
Bandung raya. Berikut akan diuraikan
hasil pengujian instrumen tersebut.
Perhitungan koefesien validitas
dilakukan dengan menggunakan
bantuan program SPSS 10.
Berdasarkan hasil pengujian diketahui
bahwa seluruh indikator kualitas
pelayanan dan loyalitas dinyatakan
valid dalam mengukur instrumen
A
Keinginan Pelanggan
D
Relationship Matrix
B
Matriks Perencanaan
E
Matriks Teknis :
 Skor masing-masing
elemen
 Prioritas Perbaikan
Kualitas
C
Karakteristik Teknis
F
Karakteristik
Hubungan
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 15
penelitian. Nilai-nilai koefesien yang
diperoleh berada di atas 0,30 sesuai
dengan pernyataan Azwar (1997 : 158)
dan Kaplan (1993:126). Dengan
demikian setiap indikator dapat
digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Pengujian reliabilitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
koefisien realibilitas Alpha Cronbach.
Berdasarkan pengujian reliabilitas
terhadap dimensi-dimensi dari variabel
kualitas pelayanan dan variabel
loyatitas pelanggan diketahui bahwa
instrumen penelitian memiliki
kehandalan (reliability) karena nilai
koefesien Alpha Cronbach berada di
atas nilai r kritis yang ditetapkan yaitu di
atas 0,70 sesuai dengan pendapat
Kaplan dan Saccuzzo (1993:126).
Dengan demikian disimpulkan bahwa
seluruh variabel dapat digunakan dalam
penelitian ini.
4.2. Karakteristik Pengguna Jasa
EMS
Dari hasil pengumpulan
pendapat pengguna, diketahui bahwa
pengguna yang terbanyak telah
mengguna jasa EMS selama lebih dari
1 sampai dengan 3 tahun dengan
seringnya pengguna memanfaatkan
jasa EMS terbanyak pada 1 kali dalam
sebulan yaitu 39,2%.
4.3. Analisis Tingkat Kinerja
(Performance)
Analisis tingkat kinerja jasa EMS
dilakukan per dimensi kualitas
pelayanan, didapati tingkat kinerja
dimensi Reliability jasa EMS di
Bandung Raya termasuk dalam
kategori cukup baik (59,07%). Kinerja
dimensi Responsiveness termasuk
dalam kategori cukup baik (52,75%).
Kinerja dimensi Assurance termasuk
dalam kategori cukup baik (55,80%).
Kinerja dimensi Empathy jasa EMS di
Bandung Raya termasuk dalam
kategori cukup baik (58,80%), dan
kinerja dimensi Tangible termasuk
dalam kategori cukup baik (53,95%).
4.4. Analisis Tingkat Kesenjangan
(Gap) antara Kinerja dan Harapan
Pengguna Jasa EMS
Dari kelima dimensi kualitas
pelayanan jasa EMS, dimensi Reliability
memiliki nilai gap rata-rata masih besar
(negatif 1,31) dan terdapat indikator-
indikator yang masih perlu mendapat
perhatian dari manajemen, khususnya
pada indikator: Pelayanan EMS cepat,
Kemampuan petugas mengatasi
keluhan, dan Penyerahan kiriman EMS
tepat pada orangnya.
Pada dimensi Responsiveness
memiliki nilai gap rata-rata juga masih
besar (negatif 1,63) dan indikator yang
masih perlu ditingkatkan khususnya
pada: Kemudahan petugas EMS untuk
dihubungi, Keterampilan petugas dalam
menanggapi kebutuhan pelanggan, dan
Petugas cepat tanggap dalam
menangani keluhan pelanggan.
Dimensi Assurance memiliki nilai gap
rata-rata juga masih besar (negatif
1,57) dengan indikator yang masih
perlu mendapat perhatian dari
manajemen khususnya pada: Petugas
memiliki pengetahuan tentang cara
menangani kiriman EMS, Keamanan
kiriman EMS terjamin, dan Sifat
petugas kantor pos yang dapat
dipercaya. Pada dimensi Empathy
terdapat nilai gap rata-rata negatif 1,34
dengan dengan indikator yang masih
perlu mendapat perhatian dari
manajemen khususnya pada: Perhatian
petugas secara individual pada
konsumen dan Kemampuan petugas
memahami kebutuhan khusus
konsumen EMS. Pada dimensi
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 16
Tangible, terdapat nilai gap rata-rata
sebesar negatif 1,26, dengan indikator
yang masih perlu mendapat perhatian
dari manajemen agar terjadi
peningkatan loyalitas pengguna jasa
EMS, khususnya pada: Peralatan
teknologi dan komunikasi yang layak
dalam pelayanan EMS dan
Kenyamanan ruang pelayanan.
Tingkat kesenjangan (gap)
antara kinerja dan harapan pengguna
jasa EMS dapat dilihat pada gambar
4.1 berikut ini.
TINGKAT KESENJANGAN HARAPAN DAN KINERJA
RATA-RATA
Gambar 4.1 : TINGKAT KESENJANGAN HARAPAN DAN KINERJA
4.5. Analisis Loyalitas Pengguna Jasa EMS
Tingkat loyalitas pengguna jasa EMS di
Bandung Raya termasuk dalam
kategori loyal (71,54%). Karakteristik
loyalitas pelanggan jasa EMS mulai dari
First Time Customers sampai Partners,
terlihat pada gambar berikut :
Gambar 4.2 : Piramida Tingkat Loyalitas Pelanggan EMS.
First Time Customers 100 %
Repeat Customers 99,28 %
Clients 91,83 %
Advocats 71,17 %
Partners 30,72 %
Profit Start Here
-
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00
R
e
l
i
a
b
i
l
i
t
y
R
e
s
p
o
n
s
i
v
e
n
e
s
s
A
s
s
u
r
a
n
c
e
E
m
p
a
t
h
y
T
a
n
g
i
b
l
e
Dirasakan
Diharapkan
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 17
X2
X4
X5
X3 Y
ε
X1
4.6. Analisis Pengaruh Kinerja Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pengguna
Jasa EMS
Hasil analisis jalur (path analysis)
didapat bahwa secara simultan
menggunakan uji F dan secara parsial
menggunakan uji t kinerja kualitas
pelayanan (X) berpengaruh terhadap
loyalitas pengguna jasa EMS (Y)
sebesar 67,08%. Pengaruh langsung
maupun tidak langsung masing-masing
variabel kualitas pelayanan terhadap
loyalitas pengguna jasa EMS, dapat
digambarkan diagram jalur dan tabel
berikut :
rX1X2=0,611 ρYX1=0,216
r X1X3=0,557
rX1X4=0,520 ρYε =0,4047
rX2X3=0,539 ρYX2 = 0,312
rX2X4=0,460
rX1X5=0,456 ρYX3=0,192
rX2X5= 0,464 rX3X4=0,383
ρYX4=0,133
rX3X5=0,385
rX4X5=0,442 ρYX5=0,200
Gambar 4.3 : Koefisien Jalur Kinerja kualitas pelayanan terhadap Loyalitas Pengguna Jasa
EMS
Tabel Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel X1, X2, X3, X4, dan X5 terhadap Y
Pengaruh Pengaruh
Langsung
Pengaruh Tidak Langsung (Melalui) Total
X1 X2 X3 X4 X5 Sub-total
X1 ke Y 0,0467 0,0412 0,0216 0,0131 0,0291 0,10496 0,15161
X2 ke Y 0,0973 0,0412 0,0312 0,0189 0,0421 0,13331 0,23065
X3 ke Y 0,0369 0,0216 0,0312 0,0116 0,0259 0,09024 0,12711
X4 ke Y 0,0177 0,0131 0,0189 0,0116 0,0179 0,06159 0,07928
X5 ke Y 0,0400 0,0291 0,0421 0,0259 0,0179 0,11498 0,15498
Total Pengaruh 67,08 %
Pengaruh Luar 32,92 %
Total 100,00 %
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 18
4.7. Implementasi Quality Function
Deployment (QFD)
Dari matriks House of Quality-
QFD dapat diketahui urutan prioritas
perbaikan kinerja kualitas pelayanan
jasa EMS sebagai berikut :
1) Adanya Built in Trainning petugas
EMS.
2) Tersedianya standar pelayanan
pegawai
3) Tersedianya sarana informasi bagi
pengirim EMS.
4) Adanya jaminan atas kiriman EMS.
5) Tersedianya fasilitas khusus untuk
pengiriman EMS
6) Dasar penentuan tarif/biaya
pengiriman EMS bervarasi.
7) Banyak cabang atau outlet PT. Pos
Indonesia yang ditunjuk sebagai
tempat pengiriman EMS.
8) Adanya variasi jenis isi kiriman yang
boleh dikirim melalui EMS.
9) Banyak negara yang termasuk
jaringan EMS
10) Adanya batasan maksimum berat
kiriman EMS
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dibahas dalam Bab terdahulu,
maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Hasil analisis deskriptif kinerja
kualitas pelayanan jasa EMS yang
diberikan oleh PT Pos Indonesia
(Persero) masih dalam kategori
cukup. Dari lima dimensi kualitas
pelayanan yang paling kecil
kinerjanya adalah responsiveness,
khususnya pada indikator
kemudahan petugas EMS untuk
dihubungi dan kecepat-tanggapan
petugas dalam menangani keluhan
konsumen EMS. Berdasarkan
analisis kesesuaian antara kinerja
yang dirasakan dengan harapan
pengguna jasa EMS didapati bahwa
kesesuaian terkecil secara rata-rata
terjadi pada dimensi
responsiveness petugas EMS.
2. Hasil pengukuran deskriptif loyalitas
pengguna jasa EMS diketahui
bahwa pengguna jasa EMS berada
pada tingkatan loyal, dengan 99,28
% pengguna melakukan pengiriman
ulang (Repeat Customers), 91,83 %
diantaranya adalah pengguna yang
selalu memberikan respon positif
terhadap layanan jasa EMS
(Clients), 71,17 % pengguna adalah
Advocats, dan 30,72 % pengguna
adalah Partners yang dapat
bekerjasama secara aktif dan
memiliki komitmen yang kuat untuk
saling mendukung dalam
meningkatkan kualitas pelayanan
jasa EMS.
3. Hasil pengujian analisis jalur (path
analysis) didapat bahwa terdapat
pengaruh signifikan, baik secara
simultan maupun secara parsial,
kualitas pelayanan terhadap
loyalitas pengguna jasa EMS
dengan nilai koefisien jalur sebesar
67,08%.
4. Berdasarkan analisis deskriptif
menggunakan pendekatan Quality
Function Deployment (QFD)
didapati indikator yang sangat
dipentingkan oleh pengguna adalah
kerapihan petugas dalam melayani
pelanggan dan tersedianya dengan
baik fasilitas jejak lacak EMS.
Setelah dilakukan penyusunan
matriks keinginan pelanggan (Voice
of Customer) yang konversikan
dengan keinginan pihak
perusahaan (Voice of Developer)
didapat urutan prioritas utama
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 19
perbaikan kualitas pelayanan jasa
EMS pada adanya Built in Training
petugas EMS, yang disusul dengan
urutan kedua yaitu tersedianya
standar pelayanan bagi petugas
dan urutan ketiga yaitu tersedianya
sarana informasi yang lengkap
tentang EMS di Kantor pos yang
setiap saat dapat dimanfaatkan oleh
pengirim.
5.2. Saran-Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat
diajukan saran-saran sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan kinerja kualitas
pelayanan jasa EMS, hal yang perlu
diperbaiki yaitu pada dimensi
responsiveness petugas EMS,
khususnya pada kemudahan
petugas EMS untuk dihubungi
misalnya dengan mengaktifkan
kembali post call 161 atau
menambah line telpon khusus ke
unit pos peka waktu.
2. Untuk melakukan perbaikan kinerja
kualitas pelayanan EMS sekaligus
untuk mempertahankan loyalitas
pengguna jasa EMS sebaiknya
dilakukan perbaikan sesuai dengan
urutan prioritas sebagai berikut :
adakan Built in Trainning petugas
EMS, sediakan standar pelayanan
bagi petugas EMS, sediakan sarana
informasi bagi pengirim EMS,
Adakan jaminan atas kiriman EMS,
sediakan fasilitas khusus untuk
pengiriman EMS, dasar penentuan
tarif pengiriman EMS bervariasi,
perbanyak cabang /outlet
pengiriman EMS, adakan variasi
jenis isi kiriman EMS, penambahan
banyaknya negara yang termasuk
jaringan EMS, dan adakan batasan
maksimum berat kiriman EMS.
3. Kepada para peneliti berikutnya
disarankan untuk melakukan
penelitian dengan jangkauan
wilayah yang lebih luas lagi dan
dalam pembuatan matriks HoQ-
QFD sebaiknya juga dilakukan
perbandingan dengan pesaing
EMS.
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 20
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin, 1997. Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta ;
158.
Cohen, Lou, 1995. Quality Function Deployment: How to Make QFD Work for You.
Massachusetts Addison Wesley-Publishing Co; 70-72.
Griffin, Jill. 2003. Customer Loyalty; Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan
Pelanggan. Edisi Revisi Terbaru, Terjemahan Dwi Kartini Yahya, Erlangga,
Jakarta ; 4 - 49, 75 - 170.
Hill, Nigel. 1996. Handbook of Customer Satisfaction Measurement. Gower Publish
Limeted, England ; 61.
Irawan, Handi, 2002, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, Penerbit PT. Elex Media
Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta.
Jasfar, Farida. 2005. Manajemen Jasa, Pendekatan Terpadu. Galia Indonesia, Bogor;
48, 53, 58 - 60.
Juran, J.M. 1992. On Quality by Design: The New Step for Planning Quality into Goods
and Service.New York, The Free Press ; 14.
Kaplan, Robert N & Denis P Saccuzzo, 1993. Phsycological Testing Principle,
Application, and Issue, Brooks/Cole Publishing, Fasific Grove, California: 126.
KBLI. 2005. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia. Edisi Revisi, BPS, Jakarta ;
49-52.
Kertajaya, Hermawan. 1999. Bridging To The Network Company, Transformasi Pos
Indonesia Menuju Perusahaan Kelas Dunia. PT Gramedia, Jakarta; 27-
28,146 dan 332.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium, Jilid 2, Terjemahan
Hendra Teguh, Prenhallindo, Jakarta ; 59, 486, 488.
Lovelock, Christopher & Wright, Lauren. 2002. Principles of Service Marketing and
Management. International Edition, Prentice Hall, New Jersey; 273.
Lovelock, Christopher H & Wright, Lauren K. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa.
Terjemahan Agus Widyantoro dan Tim, PT. Indeks, Jakarta ; 5, 73, 96 ; 98-99.
Schiffman, Leon G & Kanuk, Leslie Lazar. 2004. Consumer Behavior. Eighth Edition,
Prentice Hall. New Jersey ; 32 - 37.
Sekaran, Uma. 2000. Research Method for Business, A Skill-Building Approach. Third
Edition, Jonh Wiley & Sons, Inc ; 197 - 210.
Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei, Edisi Revisi,
LP3ES, Jakarta ; 124, 137 -140.
Sitepu, Nirwana. 1994. Analisis Jalur, UPT Jurusan Statistik, FMIPA UNPAD, Jakarta;
15, 108 – 110.
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 21
Sugiyono. 1998. Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung ; 57-59, 96-98.
Zeithaml, Parasuraman & Berry. 1990. Delivering Quality Service. The Free Press,
New York ; 20 - 26.
Zeithaml, Bitner & Gremler. 2000. Interactive Service Marketing.. First Edition, USA,
Mc. Graw-Hill; 124, 126.
Zeithaml, Bitner & Gremler. 2006. Service Marketing, Integrating Customer Focus
Across the Firm. 4th
Edition, Mc. Graw-Hill; 21.
Artikel, Jurnal, Majalah dan Sumber lain :
Agusnadi & Agus Purnomo, 2005. Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Paketpos
Biasa Menggunakan Quality Function Depeloyment (QFD). Politeknik Pos
Indonesia, Bandung ; I.1 – V.4
Caruana, Albert. 2002. Service Loyalty : The Effect of Service Quality. European
Journal Marketing, Vol 36, No.7/8, pp ; 811 - 827.
Ina Primiana, Yogi Suherman & Rekan (Tim Peneliti Unggulan Unpad), 2003. Model
Pengukuran Performansi Kualitas Pelayanan PT Pos Indonesia; Tim Riset
Unggul Kemitraan. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol II, No.1; 1-23.
Ina Primiana & Rekan (Tim Peneliti Unggulan Unpad), 2002. House of Quality Model
Pengukuran Performansi Kualitas Pelayanan PT Pos Indonesia; Tim Riset
Unggul Kemitraan. Universitas Padjadjaran; 1-69.
Kandampully, Jay & Dwi Suhartanto. 2000. Customer Loyalty in The Hotel Industry :
The Role of Customer satisfaction and Image. International Journal of
Contemporary Hospitality Management 12/6; 346 - 351.
Ko de Ruyter & Martin Wetzels. 1988. On the relationship between perceived service
quality, service loyalty and switching cost. International Journal of Service
Industry Management Vol.9 No.5. pp ; 436-453.
Lu Ting Pong, Johnny. 2001. An Integrated Model of Serviuce Loyalty. Academy of
Business & Administrative Sciences International Conferences, Brussels,
Belgium, pp ; 1-26.
Shun Yin Lam. 2002. Investigating Interrelationship among Customer Value, Customer
Satisfaction, Switching Cost, Customer Loyalty. Nanyang Technological Univ.
Singapore, pp ; 1-38.
Sucherly. 1999. Pengaruh Strategi Pemasaran Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan di
Kota Bandung, Laporan Penelitian ; 1-39.
Suhartanto, Dwi. 1999. Kesetiaan pelanggan (customer loyalty) di Industri Jasa Arti
Penting, Dimensi, dan Faktor penyebabnya. Cakrawala Ekonomi dan
Keuangan. Tahun VI, edisi 22 (April – Juni 1999), halaman ; 67-73.
Yunani, Akhmad. 2003. Studi Tentang Penggunaan Model Quality Function
Depeloyment (QFD) Untuk Analisis Kualitas Layanan Jurusan Pemasaran
COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008
Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia
ISSN : 0216-2539
Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 22
Politeknik Pos Indonesia. Majalah Ilmiah Competitive Politeknik Pos
Indonesia, Bandung. Vol. 1 No.2, Maret 2005 ; 35 – 45.
Konvensi Pos Dunia, Bern, 2000 ; 119.
Undang-Undang RI No. 6 Tahun 1984. Tentang Pos. Jakarta, Pasal 3 dan 4.
Peraturan Pemerintah RI No. 37 Tahun 1985. Tentang Pos. Pasal 8 ayat 2.
PT Pos Indonesia (Persero) Bandung, Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahun 2005
PT Pos Indonesia (Persero) Bandung, Himpunan Peraturan Pos Tahun 1995-2000.
Info LENGKAP/hubungi:
Kanaidi, SE., M.Si., cSAP
HP. 0812 2353 284 WA. 0877 5871 1905
e-mail : kanaidi63@gmail.com
------------------------------------------

More Related Content

What's hot

Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
 
Contoh critical review jurnal asing
Contoh critical review jurnal asingContoh critical review jurnal asing
Contoh critical review jurnal asingEka Wahyuliana
 
Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1Ztelah Charisma Karinda
 
Kesehatan gigi anak prasekolah
Kesehatan gigi anak prasekolahKesehatan gigi anak prasekolah
Kesehatan gigi anak prasekolahasih gahayu
 
Proses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiProses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiPSPDG-UNUD
 
(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRIBakhrul Ulum
 
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulouspenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulousMira Khairunnisa
 
Anatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolarAnatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolarFerdiana Agustin
 
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_muProposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_muAlfian Yanda
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1HMRojali
 
Contoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigiContoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigiIrma Ariany Syam
 
Design Turbine Cross Flow PLTMH
Design Turbine Cross Flow PLTMH Design Turbine Cross Flow PLTMH
Design Turbine Cross Flow PLTMH Zainuddin -
 
Mengenal Ormas Islam di Indonesia
Mengenal Ormas Islam di IndonesiaMengenal Ormas Islam di Indonesia
Mengenal Ormas Islam di Indonesiaaswajanu
 
Indikasi dan kontraidikasi odontektomi
Indikasi dan kontraidikasi odontektomiIndikasi dan kontraidikasi odontektomi
Indikasi dan kontraidikasi odontektomizakiahyahya
 

What's hot (20)

Manajemen Operasi
Manajemen Operasi Manajemen Operasi
Manajemen Operasi
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
 
Contoh critical review jurnal asing
Contoh critical review jurnal asingContoh critical review jurnal asing
Contoh critical review jurnal asing
 
Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
 
Kesehatan gigi anak prasekolah
Kesehatan gigi anak prasekolahKesehatan gigi anak prasekolah
Kesehatan gigi anak prasekolah
 
Proses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiProses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang Gigi
 
(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
(9) INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
 
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulouspenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
 
3. manajemen data
3. manajemen data3. manajemen data
3. manajemen data
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 
Anatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolarAnatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolar
 
Ohi s
Ohi sOhi s
Ohi s
 
Contoh Proposal Kegiatan
Contoh Proposal KegiatanContoh Proposal Kegiatan
Contoh Proposal Kegiatan
 
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_muProposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
 
Karies Gigi
Karies GigiKaries Gigi
Karies Gigi
 
Contoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigiContoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigi
 
Design Turbine Cross Flow PLTMH
Design Turbine Cross Flow PLTMH Design Turbine Cross Flow PLTMH
Design Turbine Cross Flow PLTMH
 
Mengenal Ormas Islam di Indonesia
Mengenal Ormas Islam di IndonesiaMengenal Ormas Islam di Indonesia
Mengenal Ormas Islam di Indonesia
 
Indikasi dan kontraidikasi odontektomi
Indikasi dan kontraidikasi odontektomiIndikasi dan kontraidikasi odontektomi
Indikasi dan kontraidikasi odontektomi
 

Similar to QFD-EMS

Slide Proposal.pptx
Slide Proposal.pptxSlide Proposal.pptx
Slide Proposal.pptxRizkiAfrika1
 
Thesis Presentation From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Thesis Presentation From Yudo Devianto - Budi Luhur UniversityThesis Presentation From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Thesis Presentation From Yudo Devianto - Budi Luhur UniversityYudo Devianto
 
Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan jasa brt transmusi pa...
Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan jasa brt transmusi pa...Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan jasa brt transmusi pa...
Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan jasa brt transmusi pa...Hendra Hadiwijaya
 
Daftar Penelitian Relevan dan Publikasi Ilmiah (Kanaidi, SE., M.Si)
Daftar Penelitian Relevan dan Publikasi Ilmiah (Kanaidi, SE., M.Si)Daftar Penelitian Relevan dan Publikasi Ilmiah (Kanaidi, SE., M.Si)
Daftar Penelitian Relevan dan Publikasi Ilmiah (Kanaidi, SE., M.Si)Kanaidi ken
 
Daftar Penelitian Relevan dan Publikasi ilmiah_Oleh : Kanaidi, SE., M.Si
Daftar Penelitian Relevan dan Publikasi ilmiah_Oleh : Kanaidi, SE., M.SiDaftar Penelitian Relevan dan Publikasi ilmiah_Oleh : Kanaidi, SE., M.Si
Daftar Penelitian Relevan dan Publikasi ilmiah_Oleh : Kanaidi, SE., M.SiKanaidi ken
 
REVIEW JURNAL TOPIK 3 GILANG.pptx
REVIEW JURNAL TOPIK 3 GILANG.pptxREVIEW JURNAL TOPIK 3 GILANG.pptx
REVIEW JURNAL TOPIK 3 GILANG.pptxssuser622b47
 
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta apiJurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta apiilhammohamad
 
Paper Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Paper Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur UniversityPaper Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Paper Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur UniversityYudo Devianto
 
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Rahmatia Azzindani
 
Peneliti pemasaran (yg berdedikasi): Kanaidi, SE., M.Si., cSAP
Peneliti pemasaran (yg berdedikasi): Kanaidi, SE., M.Si., cSAPPeneliti pemasaran (yg berdedikasi): Kanaidi, SE., M.Si., cSAP
Peneliti pemasaran (yg berdedikasi): Kanaidi, SE., M.Si., cSAPKanaidi ken
 
Kanaidi, SE., M.Si., cSAP: Peneliti pemasaran (yg berdedikasi)
Kanaidi, SE., M.Si., cSAP: Peneliti pemasaran (yg berdedikasi)Kanaidi, SE., M.Si., cSAP: Peneliti pemasaran (yg berdedikasi)
Kanaidi, SE., M.Si., cSAP: Peneliti pemasaran (yg berdedikasi)Kanaidi ken
 
Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur UniversityThesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur UniversityYudo Devianto
 
LAPORAN IKM semester II 2022.doc
LAPORAN IKM semester II 2022.docLAPORAN IKM semester II 2022.doc
LAPORAN IKM semester II 2022.docdaniel muttaqin
 
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGANOPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGANfaisalpiliang1
 

Similar to QFD-EMS (20)

Slide Proposal.pptx
Slide Proposal.pptxSlide Proposal.pptx
Slide Proposal.pptx
 
Thesis Presentation From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Thesis Presentation From Yudo Devianto - Budi Luhur UniversityThesis Presentation From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Thesis Presentation From Yudo Devianto - Budi Luhur University
 
Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan jasa brt transmusi pa...
Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan jasa brt transmusi pa...Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan jasa brt transmusi pa...
Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan jasa brt transmusi pa...
 
1402-3036-1-SM.pdf
1402-3036-1-SM.pdf1402-3036-1-SM.pdf
1402-3036-1-SM.pdf
 
Daftar Penelitian Relevan dan Publikasi Ilmiah (Kanaidi, SE., M.Si)
Daftar Penelitian Relevan dan Publikasi Ilmiah (Kanaidi, SE., M.Si)Daftar Penelitian Relevan dan Publikasi Ilmiah (Kanaidi, SE., M.Si)
Daftar Penelitian Relevan dan Publikasi Ilmiah (Kanaidi, SE., M.Si)
 
Daftar Penelitian Relevan dan Publikasi ilmiah_Oleh : Kanaidi, SE., M.Si
Daftar Penelitian Relevan dan Publikasi ilmiah_Oleh : Kanaidi, SE., M.SiDaftar Penelitian Relevan dan Publikasi ilmiah_Oleh : Kanaidi, SE., M.Si
Daftar Penelitian Relevan dan Publikasi ilmiah_Oleh : Kanaidi, SE., M.Si
 
REVIEW JURNAL TOPIK 3 GILANG.pptx
REVIEW JURNAL TOPIK 3 GILANG.pptxREVIEW JURNAL TOPIK 3 GILANG.pptx
REVIEW JURNAL TOPIK 3 GILANG.pptx
 
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta apiJurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
Jurnal kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta api
 
Paper Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Paper Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur UniversityPaper Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Paper Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
 
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
 
Manaj pelayanan,62 92-abas
Manaj pelayanan,62 92-abasManaj pelayanan,62 92-abas
Manaj pelayanan,62 92-abas
 
Peneliti pemasaran (yg berdedikasi): Kanaidi, SE., M.Si., cSAP
Peneliti pemasaran (yg berdedikasi): Kanaidi, SE., M.Si., cSAPPeneliti pemasaran (yg berdedikasi): Kanaidi, SE., M.Si., cSAP
Peneliti pemasaran (yg berdedikasi): Kanaidi, SE., M.Si., cSAP
 
Kanaidi, SE., M.Si., cSAP: Peneliti pemasaran (yg berdedikasi)
Kanaidi, SE., M.Si., cSAP: Peneliti pemasaran (yg berdedikasi)Kanaidi, SE., M.Si., cSAP: Peneliti pemasaran (yg berdedikasi)
Kanaidi, SE., M.Si., cSAP: Peneliti pemasaran (yg berdedikasi)
 
Fuzzy squal
Fuzzy squalFuzzy squal
Fuzzy squal
 
Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur UniversityThesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
 
583 770-1-pb
583 770-1-pb583 770-1-pb
583 770-1-pb
 
Research 019
Research 019Research 019
Research 019
 
LAPORAN IKM semester II 2022.doc
LAPORAN IKM semester II 2022.docLAPORAN IKM semester II 2022.doc
LAPORAN IKM semester II 2022.doc
 
Skm andi
Skm andiSkm andi
Skm andi
 
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGANOPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
 

More from Kanaidi ken

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...Kanaidi ken
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAR...
RENCANA  Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAR...RENCANA  Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAR...
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAR...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...
Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...
Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...Kanaidi ken
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Kanaidi ken
 
Silabus Pelatihan_ "Financial Cost and Warehouse Operating Management".
Silabus Pelatihan_ "Financial Cost and Warehouse Operating Management".Silabus Pelatihan_ "Financial Cost and Warehouse Operating Management".
Silabus Pelatihan_ "Financial Cost and Warehouse Operating Management".Kanaidi ken
 
Silabus WORKSHOP Nasional (Ketentuan TERBARU : POJK No.23 Thn 2023)_ "PERIZIN...
Silabus WORKSHOP Nasional (Ketentuan TERBARU : POJK No.23 Thn 2023)_ "PERIZIN...Silabus WORKSHOP Nasional (Ketentuan TERBARU : POJK No.23 Thn 2023)_ "PERIZIN...
Silabus WORKSHOP Nasional (Ketentuan TERBARU : POJK No.23 Thn 2023)_ "PERIZIN...Kanaidi ken
 
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal FaizinKanaidi ken
 
Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".
Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".
Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".Kanaidi ken
 
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...Kanaidi ken
 
Info ... Buku _"Effective INVENTORY and WAREHOUSING MANAGEMENT" & Bagaimana M...
Info ... Buku _"Effective INVENTORY and WAREHOUSING MANAGEMENT" & Bagaimana M...Info ... Buku _"Effective INVENTORY and WAREHOUSING MANAGEMENT" & Bagaimana M...
Info ... Buku _"Effective INVENTORY and WAREHOUSING MANAGEMENT" & Bagaimana M...Kanaidi ken
 
Bab 8_ KOMUNIKASI VERBAL _"Buku: Dasar Ilmu Komunikasi".
Bab 8_ KOMUNIKASI VERBAL _"Buku: Dasar Ilmu Komunikasi".Bab 8_ KOMUNIKASI VERBAL _"Buku: Dasar Ilmu Komunikasi".
Bab 8_ KOMUNIKASI VERBAL _"Buku: Dasar Ilmu Komunikasi".Kanaidi ken
 

More from Kanaidi ken (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAR...
RENCANA  Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAR...RENCANA  Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAR...
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAR...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...
Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...
Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
 
Silabus Pelatihan_ "Financial Cost and Warehouse Operating Management".
Silabus Pelatihan_ "Financial Cost and Warehouse Operating Management".Silabus Pelatihan_ "Financial Cost and Warehouse Operating Management".
Silabus Pelatihan_ "Financial Cost and Warehouse Operating Management".
 
Silabus WORKSHOP Nasional (Ketentuan TERBARU : POJK No.23 Thn 2023)_ "PERIZIN...
Silabus WORKSHOP Nasional (Ketentuan TERBARU : POJK No.23 Thn 2023)_ "PERIZIN...Silabus WORKSHOP Nasional (Ketentuan TERBARU : POJK No.23 Thn 2023)_ "PERIZIN...
Silabus WORKSHOP Nasional (Ketentuan TERBARU : POJK No.23 Thn 2023)_ "PERIZIN...
 
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
 
Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".
Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".
Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".
 
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
 
Info ... Buku _"Effective INVENTORY and WAREHOUSING MANAGEMENT" & Bagaimana M...
Info ... Buku _"Effective INVENTORY and WAREHOUSING MANAGEMENT" & Bagaimana M...Info ... Buku _"Effective INVENTORY and WAREHOUSING MANAGEMENT" & Bagaimana M...
Info ... Buku _"Effective INVENTORY and WAREHOUSING MANAGEMENT" & Bagaimana M...
 
Bab 8_ KOMUNIKASI VERBAL _"Buku: Dasar Ilmu Komunikasi".
Bab 8_ KOMUNIKASI VERBAL _"Buku: Dasar Ilmu Komunikasi".Bab 8_ KOMUNIKASI VERBAL _"Buku: Dasar Ilmu Komunikasi".
Bab 8_ KOMUNIKASI VERBAL _"Buku: Dasar Ilmu Komunikasi".
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 

Recently uploaded (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 

QFD-EMS

  • 1. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 1 Pengukuran Kinerja Service Quality Terhadap Customer Loyalty Jasa Express Mail Service (EMS) Di PT POS INDONESIA Wilayah Bandung Raya (Dengan Pendekatan QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT/QFD) Oleh : Kanaidi, SE., M.Si ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja kualitas pelayanan dan pengaruhnya terhadap loyalitas pengguna jasa Express Mail Service. Penelitian ini dilakukan terhadap 120 pengguna jasa Express Mail Service di Wilayah Pos Bandung Raya sebagai sampel penelitian. Data primer didapat melalui observasi, wawancara, dan kuesioner yang validitas dan reliabilitasnya telah diuji terlebih dahulu. Data yang didapat dianalisis secara deskriptif menggunakan metode analisis kesenjangan antara kinerja kualitas pelayanan yang dirasakan dengan yang diharapkan pengguna jasa Express Mail Service, analisis loyalitas pengguna jasa Express Mail Service untuk mendapatkan tingkat loyalitas pelanggan, dan analisis urutan prioritas perbaikan dengan pendekatan Quality Function Deployment, serta analisis verifikatif dengan menggunakan metode analisis jalur untuk menilai pengaruh kinerja kualitas pelayanan terhadap loyalitas pengguna jasa Express Mail Service. Hasil analisis jalur menunjukkan dimensi kualitas pelayanan mempunyai pengaruh signifikan, baik secara simultan maupun secara parsial, terhadap loyalitas pengguna jasa Express Mail Service. Kata kunci : kualitas pelayanan, harapan pelanggan, dan loyalitas pelanggan. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian dokumen dari satu tempat ke tempat lain merupakan salah satu kebutuhan konsumen yang penting diperhatikan dalam pengelolaan kualitas pelayanan. Dalam proses transaksi pengiriman ini, pelanggan mengharapkan untuk mendapatkan layanan jasa yang berkualitas, seperti tepat waktu (on time delivery), cepat (speed), aman selama pengiriman, memiliki fasilitas fisik yang memadai termasuk adanya jejak lacak (track and trace), kebersihan, pelayanan yang ramah dan sopan, dan tarif yang bersaing. Sejalan dengan pemenuhan tuntutan tersebut, perusahaan penyedia jasa titipan juga dihadapkan pada ketatnya persaingan. PT Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu pelaku bisnis yang bergerak dalam bidang jasa komunikasi (Klasifikasi Baku Lapangan usaha Indonesia = KBLI, 2005 ; 49-52) menghadapi persaingan yang sangat ketat, yaitu dengan para pesaing berupa perusahaan jasa titipan yang berjumlah 536 perusahaan dengan 2.280 cabang/perwakilan, dan 5.288 kantor cabang/cabang pembantu di seluruh Indonesia. PT Pos Indonesia (Persero) saat ini tidak hanya menghadapi persaingan dari industri sejenis, melainkan juga menghadapi ancaman dari industri-industri lainnya, seperti dari jasa transportasi (fright forwarding), jasa telekomunikasi, industri penyedia layanan internet, industri perbankan, dan dari industri media massa yang memberikan layanan informasi dan iklan (Hermawan Kertajaya, 1999 ; 27-28). Untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan terhadap jasa
  • 2. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 2 pengiriman surat pos dan barang yang berkualitas dalam hubungan ke dan dari luar negeri, PT Pos Indonesia (Persero) menyediakan layanan berupa Express Mail Service (EMS), yaitu layanan pos dengan perlakuan khusus (prioritas) dalam tahap pengumpulan, pengiriman, dan antaran dengan waktu yang sangat singkat untuk surat, dokumen, dan barang. Dengan diselenggarakannya layanan EMS diharapkan menjadi salah satu layanan yang dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan PT Pos Indonesia (Persero). Namun dari data pendapatan EMS di bawah ini menunjukan penurunan tingkat pendapatan dan nampaknya akan berpengaruh terhadap kinerja dan laba perusahaan. Data tentang pertumbuhan produksi dan pertumbuhan pendapatan PT Pos Indonesia (Persero) dari EMS dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini: Tabel 1.1: Pertumbuhan Produksi EMS (unit) No Tahun Item Pertumbuhan 1 2000 199.190 - 2 2001 132.744 - 33, 36 % 3 2002 169.930 28,01 % 4 2003 263.793 55,24 % 5 2004 297.132 12,64 % 6 2005 291.392 - 1,93 % Rata-rata 10,10 % Sumber : Data produksi EMS di Unit Pos Internasional PT Pos Indonesia (Persero) Dari data pada tabel di atas terlihat bahwa rata-rata pertumbuhan produksi selama 6 tahun adalah sebesar 10,10 %. Pertumbuhan produksi terjadi dari tahun 2001 sampai tahun 2003. Namun di tahun-tahun berikutnya selalu terjadi penurunan pertumbuhan produksi EMS. Sementara itu, pertumbuhan pendapatan EMS periode lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1.2: Pertumbuhan Pendapatan EMS (Rupiah) No Tahun Pendapatan Pertumbuhan 1 2000 53.336.176.871 - 2 2001 57.203.356.355 7 % 3 2002 45.770.209.266 - 20 % 4 2003 52.194.121.606 14 % 5 2004 66.522.065.591 27 % 6 2005 84.609.357.156 27,18 % Rata-rata 9,19 % Sumber :Data produksi EMS tahun di Unit Pos Internasional PT Pos Indonesia (Persero) Dari data di atas, terlihat bahwa rata-rata tingkat pertumbuhan adalah sebesar 9,19 % selama periode enam tahun sejak tahun 2000 sampai tahun 2005. Peningkatan pendapatan EMS terjadi tahun 2000 ke tahun 2001, padahal dari segi pertumbuhan produksi mengalami penurunan. Salah satu penyebabnya adalah karena adanya kenaikan tarif yang terjadi pada tahun 2001. Kenaikan tarif juga dilakukan pada tahun 2004 meskipun sifatnya tidak menyeluruh namun memberikan pengaruh yang signifikan
  • 3. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 3 terhadap pertumbuhan pendapatan EMS meskipun tingkat produksi menurun. Bila dibandingkan dengan data tahun terakhir kiriman express dunia, maka pertumbuhan produksi dan pendapatan tersebut masih termasuk kecil, yaitu express market dunia mengalami pertumbuhan sebesar 20% per tahun. Sedangkan di Asia Pasifik, pertumbuhan express mail tumbuh secara baik di mana market share-nya adalah 56% dari EMS dunia. Tercatat pula, bahwa adanya globalisasi perdagangan, express impor Indonesia meningkat dengan cukup tajam (Bisnis Indonesia, Januari 2005). Menurunnya pertumbuhan penggunaan jasa EMS oleh pelanggan pos sebagaimana terlihat dari tabel- tabel di atas dan adanya kesulitan dan keengganan pengirim EMS tujuan Eropa dan Amerika untuk melakukan sendiri jejak lacak (track and trace) kirimannya, serta kurangnya minat pelanggan untuk menggunakan jasa EMS (Ina Primiana, 2003 ; 20) diduga berhubungan dengan kinerja kualitas pelayanan jasa Express Mail Service (EMS) yang masih jauh dari harapan konsumen, yang dapat mengakibatkan konsumen tidak loyal dan beralih pada jasa titipan lain. Untuk itu, perlu diadakan penelitian mengenai kinerja kualitas pelayanan dan dihubungkan dengan loyalitas pelanggan karena bila tidak diteliti, manajemen perusahaan tidak akan mengetahui bagaimana kinerja kualitas pelayanan yang mereka berikan kepada pelanggan dalam produk EMS. Selain itu, manajemen juga tidak mengetahui bagaimana loyalitas pelanggan EMS. Dalam penelitian ini, analisis kinerja kualitas pelayanan akan dilakukan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) untuk mengungkap apa keinginan konsumen (Voice of Customer) atas jasa EMS yang kemudian akan diterjemahkan ke dalam urutan prioritas perbaikan kinerja kualitas pelayanan bagi pengguna jasa EMS di Wilayah Pos Bandung Raya. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Agar penyusunan penulisan ini terarah dengan jelas, maka dilakukan pembatasan masalah. Hal ini agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas dan terfokus kepada masalah pokok. Adapun pembatasan masalah adalah : 1. Hanya terbatas pada aktivitas di Kantor pos se Bandung Raya (Kantor pos Bandung, Cimahi, Ujung Berung, dan Soreang) yang bertindak sebagai Kantor pos kirim jasa Express Mail Service ke luar negeri. 2. Penelitian hanya terbatas pada layanan jasa EMS yang ada di PT Pos Indonesia, tidak membandingkannya dengan layanan jasa sejenis yang diberikan oleh pesaing lainnya. 3. Dalam aplikasi metode Quality Function Deployment (QFD) hanya dibatasi sampai pada matriks utamanya, yaitu pembentukan House of Quality (Product Planning). Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat kesesuaian antara kinerja kualitas pelayanan yang dirasakan dengan yang diharapkan oleh pengguna jasa Express Mail Service di wilayah pos Bandung raya. 2. Bagaimana tingkat loyalitas
  • 4. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 4 pengguna jasa Express Mail Service di wilayah pos Bandung raya. 3. Seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pengguna jasa Express Mail Service di wilayah pos Bandung raya. 4. Bagaimana urutan prioritas perbaikan kinerja kualitas pelayanan jasa Express Mail Service di wilayah pos Bandung raya. 1.3. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara kinerja kualitas pelayanan yang dirasakan dengan yang diharapkan oleh pengguna jasa Express Mail Service di wilayah pos Bandung raya. 2. Untuk mendapatkan gambaran urutan prioritas perbaikan kinerja kualitas pelayanan jasa Express Mail Service di wilayah pos Bandung raya. 3. Untuk mengetahui tingkat loyalitas pengguna jasa Express Mail Service di wilayah pos Bandung raya. 4. Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan yang meliputi dimensi- dimensi Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, dan Tangibles terhadap loyalitas pengguna jasa Express Mail Service di wilayah pos Bandung raya. 1.4. Kegunaan Penelitian Kegunaan hasil penelitian ini penulis berharap dapat bermanfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk berbagai pihak yang terkait sebagai berikut: 1.4.1. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi PT Pos Indonesia (Persero) mengenai tingkat kinerja kualitas pelayanan, tingkat loyalitas pelanggan, dan pengaruh kualitas pelayanan yang meliputi dimensi-dimensi Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy terhadap loyalitas pengguna jasa Express Mail Service (EMS), serta dapat memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan penyempurnaan layanan jasa EMS. 1.4.2. Kegunaan Akademis 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam bidang ilmu manajemen pemasaran jasa, khususnya mengenai dimensi kualitas pelayanan Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy dalam kaitannya dengan loyalitas pengguna jasa EMS di wilayah pos Bandung raya. 2. Kegunaan akademis lainnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti lainnya yang ingin mengkaji lebih dalam mengenai kinerja kualitas pelayanan, loyalitas pengguna jasa EMS, dan penggunaan metode Quality Function Deployment (QFD). KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Jasa Kiriman Express Jasa mempunyai pengertian yang berbeda bagi masing-masing ahli manajemen, beberapa definisi jasa adalah jasa merupakan tindakan atau kinerja yang menciptakan manfaat bagi pelanggan dengan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri- atau atas nama-penerima (Lovelock,
  • 5. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 5 2002 ; terjemahan Agus Widyantoro, 2005 : 5). Jasa pos menurut KBLI (2005 : 52) mencakup usaha jasa pelayanan pengiriman surat, warkatpos, kartupos, barang cetakan, surat kabar, bungkusan kecil, paketpos, weselpos, dan giropos, baik dalam negeri maupun luar negeri, termasuk juga jasa pelayanan pengiriman yang diselenggarakan swasta. Hermawan Kertajaya (1999 : 146 dan 332) mengemukakan bahwa melalui UU Nomor 6 Tahun 1984 pemerintah mulai memberikan izin leluasa beroperasi di Indonesia bagi perusahaan jasa titipan (Perjastip) untuk mengirimkan suratpos jenis tertentu, termasuk perusahaan- perusahaan kurir global. Jasa kiriman Express berdasarkan Konvensi Pos Dunia (Bern, 2000) meliputi jasa pengiriman ke dan dari luar negeri dengan perlakuan khusus (prioritas) yang diselenggarakan oleh perusahaan jasa titipan dengan berbagai atribut yang dimiliki dan dengan merek tertentu. Jasa Express Mail Service adalah layananpos cepat dengan perlakuan khusus (prioritas) dalam proses pengumpulan, pengiriman, dan antaran dengan waktu yang sangat singkat untuk surat, dokumen, dan barang, berdasarkan kesepakatan bilateral antar administrasi pos, yang diselenggarakan sesuai ketentuan Akta-Akta Perhimpunan Pos Dunia (Konvensi Pos Dunia, Bern, 2000 ; 119). 2.1.2. Karakteristik Jasa Kiriman Express Menurut Zeithaml, Bitner, dan Gremler (2006: 21) dan Kotler (2002 : 488) terdapat empat karakteristik pokok pada jasa yang membedakannya dengan barang, meliputi: Intangibility, Inseparability, Variability, dan Prishability. Dari keempat karakteristik di atas dan dipadukan dengan Konvensi Pos Dunia (Bern, 2000), bila dijabarkan dalam jasa kiriman Express akan didapat karakteristik layanan yaitu : Jasa kiriman Express bersifat intangible, pelanggan membeli jasa kiriman Ekspress hanya dapat menggunakan atau memanfaatkan jasa tersebut, namun tidak dapat memiliki jasa yang dibelinya. Di sini terdapat tantangan bagi penyedia jasa kiriman Express untuk dapat memberikan bukti-bukti fisik (tangibilize the intangible) yang langsung dirasakan pelanggan jasa kiriman Express dibandingkan penawaran abstraknya. Pelanggan menyimpulkan kualitas jasa kiriman Express dari tempat (place) pengiriman yang nyaman, bersih, tata letak peralatan dan arus jalan yang diatur dengan baik, dan antrian yang tidak panjang, karyawan (people) khusus yang memiliki keterampilan dan ketelitian untuk melayani kiriman Express, menggunakan peralatan (equipment) khusus, yaitu adanya resi/bukti pengiriman, barcode untuk tiap kiriman, adpis/daftar kiriman tersendiri untuk masing-masing negara tujuan, bundling, labling, dan kantung (packaging) khusus untuk kiriman Express, memiliki fasilitas komunikasi dalam pemrosesan kiriman Express dengan barcode reader terhubung dengan internet yang sekaligus berfungsi sebagai fasilitas jejak lacak (track and trace), memakai simbol tertentu yang khusus untuk kiriman Express yang berbeda dengan layanan jasa kiriman lainnya, harga yang bersaing untuk pengiriman dokumen dan barang secara cepat ke negara- negara tujuan.
  • 6. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 6 Sifat inseparability pada jasa kiriman Express artinya konsumsi dan produksi jasa tersebut dilakukan secara bersamaan. Disini terjadi interaksi antara penyedia jasa kiriman Express dengan pengguna jasa kiriman Express yang akan mempengaruhi hasil layanan jasa tersebut. Efektivitas individu petugas yang melayani jasa kiriman Express memainkan peranan kunci keberhasilan layanan jasa tersebut dan keterlibatan konsumen dalam proses produksi kiriman Express, yaitu pengisian formulir-formulir pengeposan dan kesediaan untuk akses jejak lacak kiriman Express. Sifat preshibility pada jasa kiriman Express merupakan komoditas yang tidak tahan lama, mudah lenyap, dan tidak dapat disimpan. Untuk menghadapi permintaan yang banyak pada suatu fluktuasi tertentu, petugas yang menangani proses kiriman Express dengan cekatan melayani pelanggan dan dengan cermat memanfaatkan sarana transpotasi tercepat untuk pengiriman kiriman Express ke negara tujuan. 2.1.3. Kualitas jasa (SERVQUAL) 2.1.3.1. Dimensi Kualitas Jasa Pelanggan membandingkan antara apa yang mereka harapkan dengan apa yang benar-benar mereka terima dalam proses pembelian (Lovelock, 2002). Terdapat faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu jasa yang diharapkan (expected service) dan jasa yang dipersepsikan (perceived service), sejalan dengan apa yang dikemukakan Perasuraman, Zeithaml dan Berry, 1985. Menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1990; 26) dan Lovelock (2002), ditegaskan bahwa di dalam menilai kualitas jasa terdapat lima dimensi yang menentukan yaitu: Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Kelima dimensi pokok kualitas pelayanan yang telah dijelaskan Zeithaml dan Berry (1990 : 26) dan Lovelock (2002) jika dijabarkan dalam jasa EMS akan didapat sebagai berikut: 1. Reliability yaitu kemampuan dalam menyediakan fasilitas jasa EMS yang telah dijanjikan secara terus menerus, akurat, dan cepat. 2. Responsiveness yaitu respon atau kesigapan karyawan PT Pos Indonesia dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, yaitu meliputi kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi, dan penanganan keluhan pelanggan EMS. 3. Assurance yaitu meliputi kemampuan karyawan PT Pos Indonesia atas pengetahuan terhadap produk EMS secara tepat, kualitas keramah-tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa EMS yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap PT Pos Indonesia. 4. Tangibles yaitu meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung Kantorpos dan ruangan front office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan.
  • 7. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 7 5. Empathy yaitu perhatian secara individual yang diberikan PT Pos Indonesia kepada pelanggan EMS, seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelanggan. Dua faktor utama yang dijadikan acuan dalam mengukur kualitas pelayanan yaitu expected service dan perceived service, apabila jasa yang diterima oleh pengguna jasa sesuai dengan harapannya maka kualitas pelayanannya akan memuaskan. Jika pengguna jasa puas maka akan terjadi pembelian berulang/penggunaan jasa berulang yang mengakibatkan pengguna jasa semakin loyal terhadap jasa tersebut (Jay Kandampully dan Dwi Suhartanto, 2000 : 349). Baik tidaknya kinerja kualitas pelayanan sangat tergantung pada kemampuan penyedia jasa yang secara konsisten untuk selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini berarti bahwa kinerja kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang pihak penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut pandang pengguna jasa (Kotler dalam Jaspar, 2005 : 48). Pada dasarnya ada beberapa alternatif untuk mengukur kinerja kualitas pelayanan jasa EMS. Penelitian ini mengacu kepada salah satu model yang dikemukakan Zeithaml, 1990 berikut: SERVQUAL (SQ) = PERFORMANCE (P) – EXPECTATION (E)
  • 8. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 8 Word of Mouth Communication External Communication to Customers Service Quality Specification Service Delivery Perceived Service Expected Service Personal Need Past Experience 2.1.3.2. Model Kualitas Pelayanan Untuk mengetahui kinerja kualitas pelayanan maka diperlukan pemahaman konseptual dari kualitas pelayanan itu sendiri. Konseptual model kualitas pelayanan dapat digambarkan berikut: Gap 5 Customer Provider Gap 4 Gap 3 Gap 1 Gap 2 Sumber: Parasuraman, Zeithaml, dan Berry. 1990. Delivering Quality Service. The Free Press, New York, hal. 46. Farida Jasfar, 2005 ; hal. 59 Gambar 2.1: Conseptual Model of Service Quality Konseptual model SERVQUAL di atas dijelaskan secara rinci oleh Zeithaml dalam Jasfar (2005; 58-60) berdasarkan analisis Gap 1 sampai dengan 5. Dalam penelitian ini hanya mencakup gap 5 yang adalah total dari gap 1 sampai gap 4, yang merupakan gap antara pelayanan yang dirasakan pelanggan (Perceived Service) dengan yang diharapkan pelanggan (Expected Service) jasa Express Mail Service (EMS). 2.1.4. Loyalitas Pelanggan Banyak definisi tentang loyalitas pelanggan (customer loyalty). Lovelock (2002) terjemahan Agus Widyantoro (2005 :113) mengungkapkan kesetiaan pelanggan sebagai kesediaan pelanggan untuk terus berlangganan pada sebuah perusahaan dalam jangka panjang, dengan membeli dan menggunakan barang dan jasanya secara berulang dan dengan sukarela merekomendasikan produk perusahaan tersebut kepada rekan-rekannya. Gremler dan Brown (1997; 173) dalam Suhartanto (1999 ; 68) mendefinisikan service loyality is the degree to which a customer exhibits repeat purchasing behaviour from a service provider, possesses a positive attitudinal Management Perceptions of Customer Expectation
  • 9. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 9 disposition toward the provider, and considers using only this provider when a need for this service arises. Griffin terjemahan Dwi Kartini Yahya (2003 ; 49) menyimpulkan bahwa pelanggan yang loyal menunjukkan empat perilaku membeli yang berbeda : melakukan pembelian berulang, pembelian antarlini produk, pemberian rekomendasi ke orang lain, dan menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing. 2.1.5.1 Proses Pengembangan Kesetiaan Pelanggan Untuk mendapatkan pelanggan yang puas dan loyal diperlukan tahap pengembangan pelanggan melalui proses pengembangan pelanggan (customer development process) mulai dari First time customer sampai dengan Partners. Proses tersebut diharapkan perusahaan mampu mendapatkan pelanggan yang puas sekaligus loyal dan dapat memelihara pelanggannya (Griffin : 2003, 35 dan Kotler : 2002, 59). 2.1.5.4 Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kesetiaan Pelanggan Meningkatnya persaingan menuntut perusahaan termasuk jasa komunikasi untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta berusaha memenuhi harapan mereka dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan pesaing (Harris dan Harrington, 2000:33). Perhatian perusahaan tidak hanya terbatas pada produk yang dihasilkan, melainkan juga pada aspek proses, sumber daya manusia, lingkungan, dll (Mazur, 1992 dalam Yunani , 2003 : 21). Kualitas dapat memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan (Sivadas dan Baker-Prewitt, 2000:73). Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka (Kotler, 2003; 121). Griffin (2003 ; 49) menyatakan bahwa apabila penilaian pelanggan merasa baik terhadap kualitas pelayanan, maka pelanggan akan melakukan pemakaian ulang (repeat customer), bahkan lebih jauh lagi mereka akan melakukan promosi word of mouth kepada rekan, saudara dan kenalannya, dan memiliki kekebalan atas tawaran pesaing. Pada gilirannya dari kinerja kualitas pelayanan yang memuaskan akan tercipta loyalitas pelanggan terhadap perusahaan (Jaspar, 2005 : 48). Penelitian ini didasarkan atas model Caruana berikut ini, dengan menempatkan dimensi-dimensi kualitas pelayanan (service quality) sebagai variabel independen (X) dan loyalitas pengguna jasa sebagai variabel dependen (Y) sementara kepuasan pelanggan (customer satisfaction) implisit di dalam survei.
  • 10. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 10 Independent variable Dependent variable Sumber: Albert Caruana. 2002. Service Loyalty : The Effects of Service Quality. European Journal Marketing, Vol 36, No. 7/8, hal 811-827. Gambar 2.2 : Model Hubungan SERVQUAL dan Customer Loyalty 2.1.6. Quality Function Deployment (QFD) dalam Bidang Jasa Quality Function Deployment (QFD) dikembangkan di Jepang pada akhir tahun 1960-an dalam suatu masa industri Jepang setelah masa Perang Dunia II. QFD muncul pada masa tersebut sebagai suatu metode atau konsep pengembangan produk baru dalam kerangka Total Quality Control. Menurut Akao, QFD dapat diartikan sebagai suatu metode untuk mengembangkan desain kualitas dengan tujuan kepuasan konsumen dan kemudian menterjemahkan keinginan konsumen tersebut ke dalam target-target desain dan langkah- langkah pengendalian kualitas yang digunakan secara menyeluruh dalam tahap produksi (Mazur, 1992 dalam Yunani, 2003 : 20). Menurut Deatz, 1995 dalam Agusnadi 2005: II-12, QFD dapat membantu manajemen dalam menetapkan jenjang prioritas perbaikan elemen-elemen kualitas dan menghasilkan produk sesuai keinginan konsumen. Menurut Mazur, QFD pada awalnya dirancang untuk membantu dalam memfokuskan proses desain untuk mengembangkan produk yang dapat memuaskan konsumen. Model ini kemudian diterapkan dalam industri jasa untuk merancang suatu layanan jasa. Jika diterapkan dalam bidang jasa, QFD dapat diartikan sebagai suatu sistem dan prosedur untuk merencanakan dan mengembangkan suatu layanan serta menjamin layanan tersebut akan memenuhi atau melebihi keinginan pelanggan. Menurut Riset Unggulan Kemitraan FE UNPAD 2002, model pengukuran kinerja kualitas pelayanan PT Pos Indonesia dengan House of Quality - QFD dapat digunakan untuk melihat sejauh mana posisi PT Pos Indonesia dari aspek pelayanan yang diharapkan oleh konsumen (customer requirement) maupun aspek pelayanan yang saat ini dimiliki oleh PT Pos Indonesia (technical requirement), sehingga hal tersebut dapat memotivasi seluruh karyawan untuk melakukan perbaikan-perbaikan kinerja perusahaan (Ina Primiana & Rekan, 2002:2). 2.1.7 Kajian Penelitian Sebelumnya dan Posisi Penelitian ini Berbagai penelitian sebelumnya dilakukan menggunakan konsep pengukuran kualitas pelayanan dengan dimensi Tangibles, Empathy, Reliability, Responsiveness, dan Assurance sebagaimana dikemukakan oleh Zeithaml, Parasuraman, dan Berry. Penelitian-penelitian tersebut Service Quality Customer Loyalty Customer Satisfaction
  • 11. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 11 menggunakan metode pengujian deskriftif dengan analisis kesenjangan (gap analysis), analisis tingkat kepentingan (IPA= Importance Performance Analysis) dan pengujian verifikatif dengan regresi, analisis jalur, dan SEM. Pada penelitian ini, bila dibandingkan dengan penelitian- penelitian sebelumnya, terdapat perbedaan dalam judul, tempat/lokasi penelitian, dan waktu penelitian. Pada dimensi-dimensi kualitas pelayanan yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan modifikasi indikator dimensi kualitas pelayanan, dengan penekanan pada kecepatan, ketepatan, dan keamanan kiriman yang dikaitkan dengan jasa kiriman Express. Untuk mendapatkan gambaran urutan prioritas perbaikan elemen kualitas pelayanan sesuai dengan keinginan pengguna jasa digunakan metode Quality Function Deployment (QFD) melalui matriks House of Quality (HoQ).
  • 12. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 12 2.2. Kerangka Pemikiran Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan paradigma penelitian seperti yang terlihat dalam gambar 2.3 berikut ini: z Proses Pengaruh Gambar 2.3 : Paradigma Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan EMS di Wilayah Pos Bandung Raya. 2.3. Hipotesis Berdasarkan uraian pada kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan hipotesis: ”Terdapat pengaruh baik secara simultan maupun parsial antara Service Quality terhadap Customer Loyalty Jasa Express Mail Service di wilayah Pos Bandung Raya”. METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakan Penelitian ini dilakukan dalam bentuk survei dengan model pengujian deskriptif, yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan terhadap para pengguna jasa Express Mail Service (EMS) di wilayah pos Bandung raya dengan jumlah sampel tertentu. Pengujian deskriptif ini digunakan untuk menjawab tujuan penelitian pertama, kedua, dan keempat pada Bab I terdahulu. Untuk menentukan prioritas perbaikan yang akan dilakukan, dalam penelitian ini dilakukan pengujian deskriptif menggunakan Quality Function Deployment (QFD) dengan pembentukan matriks House of Quality (HoQ). Khusus untuk menjawab tujuan penelitian ketiga pada Bab I terdahulu dan hipotesis penelitian dilakukan pengujian verifikatif, kemudian dilanjutkan pengujian dan dielaborasi secara deskriptif. 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini terdiri atas variabel X yaitu kualitas pelayanan yang terbagi lima dimensi: Reliability (X1), Responsiveness (X2), Assurance (X3), Empathy (X4), serta Tangibles (X5),dan variabel Y yaitu loyalitas pengguna jasa Express Mail Service (EMS) di Wilayah Loyalitas Pengguna Jasa EMS (Y) Dimensi Kualitas Pelayanan EMS : Reliability (X1) Responsiveness (X2) Assurance (X3) Empathy (X4) Tangible (X5) Pelayanan Jasa EMS yang diharapkan Pelayanan Jasa EMS yang dirasakan
  • 13. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 13 Bandung raya, dengan operasionalisasi variabel sebagaimana terdapat pada tabel 3.1. 3.3 Sumber Data dan Cara Penentuan Data Sumber data dalam penelitian ini berasal dari populasi yaitu semua konsumen yang pernah menggunakan jasa Express Mail Service (EMS) di wilayah pos Bandung raya dengan sampel minimal 116 responden. Namun agar tidak terjadi bias maka ditetapkan 120 responden. Teknik penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan untuk mendapatkan data sekunder dan penelitian langsung di lapangan untuk mendapatkan data primer melalui observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner (yang validitas dan reliabilitasnya telah diuji terlebih dahulu). 3.5. Rancangan Analisis Data 3.5.1. Rancangan Analisis Data Tanpa Uji Hipotesis Untuk menjawab tujuan penelitian pertama pada Bab I dilakukan analisis kesenjangan antara harapan pengguna jasa dengan kinerja pelayanan yang dirasakan pengguna jasa EMS. Untuk menjawab tujuan penelitian kedua pada Bab I dilakukan analisis tingkat kesetiaan pelanggan (The Loyalty Pyramid Analysis) sehingga didapat tingkat loyalitas pelanggan, mulai dari First Time Customers sampai dengan Partners. Untuk menjawab tujuan penelitian keempat pada Bab I digunakan analisis deskriptif menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) melalui pembentukan matriks House of Quality (HoQ) untuk mengetahui elemen- elemen yang dipentingkan oleh pengguna jasa EMS dan prioritas perbaikan kualitas yang diperlukan. Proses analisis menggunakan QFD dan pembentukan matriks HoQ terdiri dari 6 (enam) bagian sebagaimana pada gambar berikut :
  • 14. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 14 Gambar 2.4 : House of Quality-QFD Sumber : Cohen, Lou (1995), Quality Function Deployment “How to Make QFD Work For You”. Addison-Wesley Publishing Co. p.70, dan Yunani (2003; 25) 3.5.2. Rancangan Analisis Data dengan Uji Hipotesis Untuk mengetahui pengaruh, baik secara simultan maupun secara parsial, antara variabel kinerja kualitas pelayanan (Xi) terhadap loyalitas pengguna jasa Express Mail Service (Y) di wilayah pos Bandung raya digunakan analisis jalur (path analysis). 3.6. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah pos Bandung Raya, yaitu di Kantor pos Bandung, Cimahi, Ujung Berung, dan Soreang yang bertindak sebagai Kantor pos kirim jasa Express Mail Service ke luar negeri. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini salah satunya menggunakan kuesioner yang merupakan penjabaran dari indikator variabel. Pengujian instrumen dilakukan terhadap 30 pengguna jasa Express Mail Service (EMS) di wilayah pos Bandung raya. Berikut akan diuraikan hasil pengujian instrumen tersebut. Perhitungan koefesien validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 10. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa seluruh indikator kualitas pelayanan dan loyalitas dinyatakan valid dalam mengukur instrumen A Keinginan Pelanggan D Relationship Matrix B Matriks Perencanaan E Matriks Teknis :  Skor masing-masing elemen  Prioritas Perbaikan Kualitas C Karakteristik Teknis F Karakteristik Hubungan
  • 15. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 15 penelitian. Nilai-nilai koefesien yang diperoleh berada di atas 0,30 sesuai dengan pernyataan Azwar (1997 : 158) dan Kaplan (1993:126). Dengan demikian setiap indikator dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Pengujian reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien realibilitas Alpha Cronbach. Berdasarkan pengujian reliabilitas terhadap dimensi-dimensi dari variabel kualitas pelayanan dan variabel loyatitas pelanggan diketahui bahwa instrumen penelitian memiliki kehandalan (reliability) karena nilai koefesien Alpha Cronbach berada di atas nilai r kritis yang ditetapkan yaitu di atas 0,70 sesuai dengan pendapat Kaplan dan Saccuzzo (1993:126). Dengan demikian disimpulkan bahwa seluruh variabel dapat digunakan dalam penelitian ini. 4.2. Karakteristik Pengguna Jasa EMS Dari hasil pengumpulan pendapat pengguna, diketahui bahwa pengguna yang terbanyak telah mengguna jasa EMS selama lebih dari 1 sampai dengan 3 tahun dengan seringnya pengguna memanfaatkan jasa EMS terbanyak pada 1 kali dalam sebulan yaitu 39,2%. 4.3. Analisis Tingkat Kinerja (Performance) Analisis tingkat kinerja jasa EMS dilakukan per dimensi kualitas pelayanan, didapati tingkat kinerja dimensi Reliability jasa EMS di Bandung Raya termasuk dalam kategori cukup baik (59,07%). Kinerja dimensi Responsiveness termasuk dalam kategori cukup baik (52,75%). Kinerja dimensi Assurance termasuk dalam kategori cukup baik (55,80%). Kinerja dimensi Empathy jasa EMS di Bandung Raya termasuk dalam kategori cukup baik (58,80%), dan kinerja dimensi Tangible termasuk dalam kategori cukup baik (53,95%). 4.4. Analisis Tingkat Kesenjangan (Gap) antara Kinerja dan Harapan Pengguna Jasa EMS Dari kelima dimensi kualitas pelayanan jasa EMS, dimensi Reliability memiliki nilai gap rata-rata masih besar (negatif 1,31) dan terdapat indikator- indikator yang masih perlu mendapat perhatian dari manajemen, khususnya pada indikator: Pelayanan EMS cepat, Kemampuan petugas mengatasi keluhan, dan Penyerahan kiriman EMS tepat pada orangnya. Pada dimensi Responsiveness memiliki nilai gap rata-rata juga masih besar (negatif 1,63) dan indikator yang masih perlu ditingkatkan khususnya pada: Kemudahan petugas EMS untuk dihubungi, Keterampilan petugas dalam menanggapi kebutuhan pelanggan, dan Petugas cepat tanggap dalam menangani keluhan pelanggan. Dimensi Assurance memiliki nilai gap rata-rata juga masih besar (negatif 1,57) dengan indikator yang masih perlu mendapat perhatian dari manajemen khususnya pada: Petugas memiliki pengetahuan tentang cara menangani kiriman EMS, Keamanan kiriman EMS terjamin, dan Sifat petugas kantor pos yang dapat dipercaya. Pada dimensi Empathy terdapat nilai gap rata-rata negatif 1,34 dengan dengan indikator yang masih perlu mendapat perhatian dari manajemen khususnya pada: Perhatian petugas secara individual pada konsumen dan Kemampuan petugas memahami kebutuhan khusus konsumen EMS. Pada dimensi
  • 16. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 16 Tangible, terdapat nilai gap rata-rata sebesar negatif 1,26, dengan indikator yang masih perlu mendapat perhatian dari manajemen agar terjadi peningkatan loyalitas pengguna jasa EMS, khususnya pada: Peralatan teknologi dan komunikasi yang layak dalam pelayanan EMS dan Kenyamanan ruang pelayanan. Tingkat kesenjangan (gap) antara kinerja dan harapan pengguna jasa EMS dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini. TINGKAT KESENJANGAN HARAPAN DAN KINERJA RATA-RATA Gambar 4.1 : TINGKAT KESENJANGAN HARAPAN DAN KINERJA 4.5. Analisis Loyalitas Pengguna Jasa EMS Tingkat loyalitas pengguna jasa EMS di Bandung Raya termasuk dalam kategori loyal (71,54%). Karakteristik loyalitas pelanggan jasa EMS mulai dari First Time Customers sampai Partners, terlihat pada gambar berikut : Gambar 4.2 : Piramida Tingkat Loyalitas Pelanggan EMS. First Time Customers 100 % Repeat Customers 99,28 % Clients 91,83 % Advocats 71,17 % Partners 30,72 % Profit Start Here - 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00 R e l i a b i l i t y R e s p o n s i v e n e s s A s s u r a n c e E m p a t h y T a n g i b l e Dirasakan Diharapkan
  • 17. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 17 X2 X4 X5 X3 Y ε X1 4.6. Analisis Pengaruh Kinerja Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pengguna Jasa EMS Hasil analisis jalur (path analysis) didapat bahwa secara simultan menggunakan uji F dan secara parsial menggunakan uji t kinerja kualitas pelayanan (X) berpengaruh terhadap loyalitas pengguna jasa EMS (Y) sebesar 67,08%. Pengaruh langsung maupun tidak langsung masing-masing variabel kualitas pelayanan terhadap loyalitas pengguna jasa EMS, dapat digambarkan diagram jalur dan tabel berikut : rX1X2=0,611 ρYX1=0,216 r X1X3=0,557 rX1X4=0,520 ρYε =0,4047 rX2X3=0,539 ρYX2 = 0,312 rX2X4=0,460 rX1X5=0,456 ρYX3=0,192 rX2X5= 0,464 rX3X4=0,383 ρYX4=0,133 rX3X5=0,385 rX4X5=0,442 ρYX5=0,200 Gambar 4.3 : Koefisien Jalur Kinerja kualitas pelayanan terhadap Loyalitas Pengguna Jasa EMS Tabel Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel X1, X2, X3, X4, dan X5 terhadap Y Pengaruh Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung (Melalui) Total X1 X2 X3 X4 X5 Sub-total X1 ke Y 0,0467 0,0412 0,0216 0,0131 0,0291 0,10496 0,15161 X2 ke Y 0,0973 0,0412 0,0312 0,0189 0,0421 0,13331 0,23065 X3 ke Y 0,0369 0,0216 0,0312 0,0116 0,0259 0,09024 0,12711 X4 ke Y 0,0177 0,0131 0,0189 0,0116 0,0179 0,06159 0,07928 X5 ke Y 0,0400 0,0291 0,0421 0,0259 0,0179 0,11498 0,15498 Total Pengaruh 67,08 % Pengaruh Luar 32,92 % Total 100,00 %
  • 18. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 18 4.7. Implementasi Quality Function Deployment (QFD) Dari matriks House of Quality- QFD dapat diketahui urutan prioritas perbaikan kinerja kualitas pelayanan jasa EMS sebagai berikut : 1) Adanya Built in Trainning petugas EMS. 2) Tersedianya standar pelayanan pegawai 3) Tersedianya sarana informasi bagi pengirim EMS. 4) Adanya jaminan atas kiriman EMS. 5) Tersedianya fasilitas khusus untuk pengiriman EMS 6) Dasar penentuan tarif/biaya pengiriman EMS bervarasi. 7) Banyak cabang atau outlet PT. Pos Indonesia yang ditunjuk sebagai tempat pengiriman EMS. 8) Adanya variasi jenis isi kiriman yang boleh dikirim melalui EMS. 9) Banyak negara yang termasuk jaringan EMS 10) Adanya batasan maksimum berat kiriman EMS KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dalam Bab terdahulu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil analisis deskriptif kinerja kualitas pelayanan jasa EMS yang diberikan oleh PT Pos Indonesia (Persero) masih dalam kategori cukup. Dari lima dimensi kualitas pelayanan yang paling kecil kinerjanya adalah responsiveness, khususnya pada indikator kemudahan petugas EMS untuk dihubungi dan kecepat-tanggapan petugas dalam menangani keluhan konsumen EMS. Berdasarkan analisis kesesuaian antara kinerja yang dirasakan dengan harapan pengguna jasa EMS didapati bahwa kesesuaian terkecil secara rata-rata terjadi pada dimensi responsiveness petugas EMS. 2. Hasil pengukuran deskriptif loyalitas pengguna jasa EMS diketahui bahwa pengguna jasa EMS berada pada tingkatan loyal, dengan 99,28 % pengguna melakukan pengiriman ulang (Repeat Customers), 91,83 % diantaranya adalah pengguna yang selalu memberikan respon positif terhadap layanan jasa EMS (Clients), 71,17 % pengguna adalah Advocats, dan 30,72 % pengguna adalah Partners yang dapat bekerjasama secara aktif dan memiliki komitmen yang kuat untuk saling mendukung dalam meningkatkan kualitas pelayanan jasa EMS. 3. Hasil pengujian analisis jalur (path analysis) didapat bahwa terdapat pengaruh signifikan, baik secara simultan maupun secara parsial, kualitas pelayanan terhadap loyalitas pengguna jasa EMS dengan nilai koefisien jalur sebesar 67,08%. 4. Berdasarkan analisis deskriptif menggunakan pendekatan Quality Function Deployment (QFD) didapati indikator yang sangat dipentingkan oleh pengguna adalah kerapihan petugas dalam melayani pelanggan dan tersedianya dengan baik fasilitas jejak lacak EMS. Setelah dilakukan penyusunan matriks keinginan pelanggan (Voice of Customer) yang konversikan dengan keinginan pihak perusahaan (Voice of Developer) didapat urutan prioritas utama
  • 19. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 19 perbaikan kualitas pelayanan jasa EMS pada adanya Built in Training petugas EMS, yang disusul dengan urutan kedua yaitu tersedianya standar pelayanan bagi petugas dan urutan ketiga yaitu tersedianya sarana informasi yang lengkap tentang EMS di Kantor pos yang setiap saat dapat dimanfaatkan oleh pengirim. 5.2. Saran-Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan kinerja kualitas pelayanan jasa EMS, hal yang perlu diperbaiki yaitu pada dimensi responsiveness petugas EMS, khususnya pada kemudahan petugas EMS untuk dihubungi misalnya dengan mengaktifkan kembali post call 161 atau menambah line telpon khusus ke unit pos peka waktu. 2. Untuk melakukan perbaikan kinerja kualitas pelayanan EMS sekaligus untuk mempertahankan loyalitas pengguna jasa EMS sebaiknya dilakukan perbaikan sesuai dengan urutan prioritas sebagai berikut : adakan Built in Trainning petugas EMS, sediakan standar pelayanan bagi petugas EMS, sediakan sarana informasi bagi pengirim EMS, Adakan jaminan atas kiriman EMS, sediakan fasilitas khusus untuk pengiriman EMS, dasar penentuan tarif pengiriman EMS bervariasi, perbanyak cabang /outlet pengiriman EMS, adakan variasi jenis isi kiriman EMS, penambahan banyaknya negara yang termasuk jaringan EMS, dan adakan batasan maksimum berat kiriman EMS. 3. Kepada para peneliti berikutnya disarankan untuk melakukan penelitian dengan jangkauan wilayah yang lebih luas lagi dan dalam pembuatan matriks HoQ- QFD sebaiknya juga dilakukan perbandingan dengan pesaing EMS.
  • 20. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 20 DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifuddin, 1997. Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta ; 158. Cohen, Lou, 1995. Quality Function Deployment: How to Make QFD Work for You. Massachusetts Addison Wesley-Publishing Co; 70-72. Griffin, Jill. 2003. Customer Loyalty; Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Edisi Revisi Terbaru, Terjemahan Dwi Kartini Yahya, Erlangga, Jakarta ; 4 - 49, 75 - 170. Hill, Nigel. 1996. Handbook of Customer Satisfaction Measurement. Gower Publish Limeted, England ; 61. Irawan, Handi, 2002, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta. Jasfar, Farida. 2005. Manajemen Jasa, Pendekatan Terpadu. Galia Indonesia, Bogor; 48, 53, 58 - 60. Juran, J.M. 1992. On Quality by Design: The New Step for Planning Quality into Goods and Service.New York, The Free Press ; 14. Kaplan, Robert N & Denis P Saccuzzo, 1993. Phsycological Testing Principle, Application, and Issue, Brooks/Cole Publishing, Fasific Grove, California: 126. KBLI. 2005. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia. Edisi Revisi, BPS, Jakarta ; 49-52. Kertajaya, Hermawan. 1999. Bridging To The Network Company, Transformasi Pos Indonesia Menuju Perusahaan Kelas Dunia. PT Gramedia, Jakarta; 27- 28,146 dan 332. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium, Jilid 2, Terjemahan Hendra Teguh, Prenhallindo, Jakarta ; 59, 486, 488. Lovelock, Christopher & Wright, Lauren. 2002. Principles of Service Marketing and Management. International Edition, Prentice Hall, New Jersey; 273. Lovelock, Christopher H & Wright, Lauren K. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Terjemahan Agus Widyantoro dan Tim, PT. Indeks, Jakarta ; 5, 73, 96 ; 98-99. Schiffman, Leon G & Kanuk, Leslie Lazar. 2004. Consumer Behavior. Eighth Edition, Prentice Hall. New Jersey ; 32 - 37. Sekaran, Uma. 2000. Research Method for Business, A Skill-Building Approach. Third Edition, Jonh Wiley & Sons, Inc ; 197 - 210. Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei, Edisi Revisi, LP3ES, Jakarta ; 124, 137 -140. Sitepu, Nirwana. 1994. Analisis Jalur, UPT Jurusan Statistik, FMIPA UNPAD, Jakarta; 15, 108 – 110.
  • 21. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 21 Sugiyono. 1998. Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung ; 57-59, 96-98. Zeithaml, Parasuraman & Berry. 1990. Delivering Quality Service. The Free Press, New York ; 20 - 26. Zeithaml, Bitner & Gremler. 2000. Interactive Service Marketing.. First Edition, USA, Mc. Graw-Hill; 124, 126. Zeithaml, Bitner & Gremler. 2006. Service Marketing, Integrating Customer Focus Across the Firm. 4th Edition, Mc. Graw-Hill; 21. Artikel, Jurnal, Majalah dan Sumber lain : Agusnadi & Agus Purnomo, 2005. Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Paketpos Biasa Menggunakan Quality Function Depeloyment (QFD). Politeknik Pos Indonesia, Bandung ; I.1 – V.4 Caruana, Albert. 2002. Service Loyalty : The Effect of Service Quality. European Journal Marketing, Vol 36, No.7/8, pp ; 811 - 827. Ina Primiana, Yogi Suherman & Rekan (Tim Peneliti Unggulan Unpad), 2003. Model Pengukuran Performansi Kualitas Pelayanan PT Pos Indonesia; Tim Riset Unggul Kemitraan. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol II, No.1; 1-23. Ina Primiana & Rekan (Tim Peneliti Unggulan Unpad), 2002. House of Quality Model Pengukuran Performansi Kualitas Pelayanan PT Pos Indonesia; Tim Riset Unggul Kemitraan. Universitas Padjadjaran; 1-69. Kandampully, Jay & Dwi Suhartanto. 2000. Customer Loyalty in The Hotel Industry : The Role of Customer satisfaction and Image. International Journal of Contemporary Hospitality Management 12/6; 346 - 351. Ko de Ruyter & Martin Wetzels. 1988. On the relationship between perceived service quality, service loyalty and switching cost. International Journal of Service Industry Management Vol.9 No.5. pp ; 436-453. Lu Ting Pong, Johnny. 2001. An Integrated Model of Serviuce Loyalty. Academy of Business & Administrative Sciences International Conferences, Brussels, Belgium, pp ; 1-26. Shun Yin Lam. 2002. Investigating Interrelationship among Customer Value, Customer Satisfaction, Switching Cost, Customer Loyalty. Nanyang Technological Univ. Singapore, pp ; 1-38. Sucherly. 1999. Pengaruh Strategi Pemasaran Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan di Kota Bandung, Laporan Penelitian ; 1-39. Suhartanto, Dwi. 1999. Kesetiaan pelanggan (customer loyalty) di Industri Jasa Arti Penting, Dimensi, dan Faktor penyebabnya. Cakrawala Ekonomi dan Keuangan. Tahun VI, edisi 22 (April – Juni 1999), halaman ; 67-73. Yunani, Akhmad. 2003. Studi Tentang Penggunaan Model Quality Function Depeloyment (QFD) Untuk Analisis Kualitas Layanan Jurusan Pemasaran
  • 22. COMPETITIVE Vol. 4, No. 1, Maret 2008 Majalah Ilmiah Politeknik Pos Indonesia ISSN : 0216-2539 Kanaidi; PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN (Pendekatan QFD) 22 Politeknik Pos Indonesia. Majalah Ilmiah Competitive Politeknik Pos Indonesia, Bandung. Vol. 1 No.2, Maret 2005 ; 35 – 45. Konvensi Pos Dunia, Bern, 2000 ; 119. Undang-Undang RI No. 6 Tahun 1984. Tentang Pos. Jakarta, Pasal 3 dan 4. Peraturan Pemerintah RI No. 37 Tahun 1985. Tentang Pos. Pasal 8 ayat 2. PT Pos Indonesia (Persero) Bandung, Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahun 2005 PT Pos Indonesia (Persero) Bandung, Himpunan Peraturan Pos Tahun 1995-2000. Info LENGKAP/hubungi: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP HP. 0812 2353 284 WA. 0877 5871 1905 e-mail : kanaidi63@gmail.com ------------------------------------------