2. MODEL TRANSPORTASI
• Metode yang digunakan untuk mengatur
distribusi dari sumber-sumber yang
menyediakan produk yang sama, ke tempat-
tempat yang membutuhkan secara optimal.
• Metode transportasi digunakan untuk
memecahkan masalah bisnis, pembelanjaan
modal, alokasi dana untuk investasi, analisis
lokasi, keseimbangan lini perakitan dan
perencanaan serta scheduling produksi.
3. Tujuan
1. Suatu proses pengaturan distribusi barang dari
tempat yang memiliki atau menghasilkan
barang tersebut dengan kapasitas tertentu ke
tempat yang membutuhkan barang tersebut
dengan jumlah kebutuhan tertentu agar biaya
distribusi dapat ditekan seminimal mungkin
2. Berguna untuk memecahkan permasalahan
distribusi (alokasi)
3. Memecahkan permasalahan bisnis lainnya,
seperti masalah-masalah yang meliputi
pengiklanan, pembelanjaan modal (capital
financing) dan alokasi dana untuk investasi,
analisis lokasi, keseimbangan lini perakitan dan
perencanaan scheduling produksi
4.
5. MODA TRANSPORTASI
• Moda transportasi darat
(jalan dan jalan rel)
• Moda transportasi air
• Moda transportasi udara
• Moda transportasi pipa
Barang dan
Penumpang
Barang
6. MODA TRANSPORTASI DARAT
• Transportasi Jalan
– Sarana : mobil penumpang, bus, truk dll
– Prasarana : Jalan raya (rumija, ruwasja),
persimpangan jalan, terminal dll
• Transportasi Jalan Rel
– Sarana : lokomotif, gerbong penumpang
dan barang
– Prasarana : Jalan rel dan kelengkapannya
stasiun dengan kelengkapannya
7. Moda Transportasi Jalan
• Umumnya paling banyak digunakan
• Paling efisien untuk digunakan (kondisi
tertentu/bukan pemakaian massal)
• Tingkat aksesibilitas yang tinggi
• Kec lebih tinggi dibanding transportasi
lainnya apalagi jika waktu bongkar muat
diperhitungkan.
• Kelemahannya adalah terbatasnya volume
dan berat serta kapasitas angkut
dibandingkan angkutan jalan rel dan
transportasi udara
8. Moda Transportasi Jalan Rel
• Untuk urban transportation, moda ini juga sudah banyak digunakan ex:
MRT dan LRT
• Lebih murah untuk muatan dalam jumlah besar
• Lebih efisien untuk jarak yang lebih jauh dibandingkan transportasi jalan
• Pergerakannya tidak terganggu dan ramah lingkungan
• Di Indonesia umumnya untuk industri; batu bara, cpo, tebu dll
• Relatif mahal untuk investasi prasarananya tapi sebaliknya sedikit lebih
murah dalam operasionalnya.
9. MODA TRANSPORTASI AIR
• Salah satu transportasi tertua
• Digunakan untuk keterbatasan geografis
(terpisah oleh lautan)
• Dapat mengangkut barang atau penumpang
dalam jumlah besar
• Murah dalam pembiayaan tapi dengan
kecepatan rendah
10. MODA TRANSPORTASI AIR
(LAUT)
• Prasarana transportasi air berupa pelabuhan (port).
• Jalur lalu-lintas air umumnya bersifat alami seperti laut,
sungai dan danau, namun dapat pula buatan manusia (kanal,
dan danau buatan)
• Jalur lalu-lintas air secara umum tidak memiliki batasan visual,
kecuali pada beberapa bagian tertentu misalnya, ketika
memasuki wilayah pelabuhan
11.
12.
13. MODA TRANSPORTASI UDARA
• Merupakan moda transportasi terakhir yang dikembangkan
manusia dan paling cepat perkembangannya
• Penerbangan komersial, pribadi dan militer
• Keuntungan jenis moda ini adalah kecepatan dan waktu
tempuh yang lebih cepat dibanding moda transportasi lainnya
• Kekurangannya adalah
– frekuensi penerbangan yang sedikit,
– jumlah muatan yang terbatas
– tidak dapat menjangkau kota kecil serta biaya yang mahal
14. MODA TRANSPORTASI UDARA
Prasarana Transportasi Udara:
– bandar udara (terminal) dan semua alat
pengendali lalu-lintas udara yang berada di
dalamnya
– ruang angkasa sebagai jalur lalu-lintas udara
15.
16. Klasifikasi DANGEROUS GOODS
antara lain :
• Exsplosive goods ( REX ) adalah barang-barang berbahaya yang mudah meledak
seperti mesiu, peluru, petasan, kembang api.
• Gasses ( RPG ) adalah barang-barang yang mudah menguap saperti Butane,
Hydrogen, Propane.
• Flammable liquids ( RFL ) adalah barang-barang yang barsifat zat cair dan mudah
terbakar seperti certain paints, Alcohols, Varnishes.
• Flammable solids ( RFS ) adalah barang-barang zat padat dan mudah terbakar seperti
Matches.
• Oxidizing substances ( ROX ) & Organic peroxide adalah barang-barang yang mudah
menguap, jika dihirup manusia mengakibatkan pusing atau mengantuk seperti
Calcium chlorate, ammonium nitrate.
• Toxic ( RPB ) & Infectious substances ( RIS ) adalah barang-barang yang mengandung
racun seperti sianida, pestisida, virus hidup, bakteri hidup, virus HIV.
• Radioactive material ( RFW ) adalah zat yang bila terkena sinar akan bereaksi dan
dapat membahayakan bagi manusia, hewan dan beberapa jenis kargo.
• Corrosives ( RCM ) adalah barang-barang yang mengandung karat seperti asam
baterai dan merkuri.
• Miscellaneous dangerous goods ( RMD ) adalah barang-barang lain yang dianggap
berbahaya dan mengancam keselamatan penerbangan apabila diangkut dengan
menggunakan moda transportasi udara seperti magnet, biang es, kendaraan, kursi
roda elektrik dll.
19. Pengangkutan Melalui Transmisi atau
Saluran Pipa
• Pengangkutan tenaga listrik, barang cair, atau gas
untuk impor atau ekspor dapat dilakukan melalui
transmisi atau saluran pipa yang jumlah dan jenis
barangnya didasarkan pada hasil pengukuran di
tempat pengukuran terakhir dalam daerah pabean.
Pemberitahuan pabean atas impor atau ekspor
barang tersebut harus didasarkan hasil pengukuran
dimaksud.
Pasal 8B ayat (1) UU No.17/2006)
20. Kewajiban Pengangkut
• Terdiri;
– Saat sebelum kedatangan sarana pengangkut
– Saat kedatangan sarana pengangkut
– Saat keberangkatan sarana pengangkut
– Saat pembongkaran barang impor
23. Sebelum Kedatangan Sarana Pengangkut
• Pengangkut yang sarana pengangkutnya akan
datang dari:
– luar daerah pabean; atau
– dalam daerah pabean yang mengangkut barang impor,
barang ekspor, dan/atau barang asal daerah pabean
yang diangkut ke tempat lain dalam daerah pabean
melalui luar daerah pabean wajib memberitahukan
rencana kedatangan sarana pengangkut (RKSP) ke
kantor pabean tujuan sebelum kedatangan sarana
pengangkut, kecuali sarana pengangkut darat.
(Pasal 7A ayat (1)UU No. 17/2006)
RKSP
24. • Ketentuan dalam Pasal 7A ayat (1) tersebut mengatur
kewajiban bagi pengangkut untuk memberitahukan rencana
kedatangan sarana pengangkutnya sebelum sarana
pengangkut tiba di kawasan pabean, baik terhadap sarana
pengangkut yang melakukan kegiatannya secara reguler
(liner) maupun sarana pengangkut yang tidak secara teratur
berada di kawasan pabean (tramper). Hal ini dimaksudkan
untuk lebih meningkatkan pengawasan pabean atas barang
impor dan/atau barang ekspor.
• Yang dimaksud dengan saat kedatangan sarana pengangkut
yaitu:
a. saat lego jangkar di perairan pelabuhan untuk sarana pengangkut
melalui laut;
b. saat mendarat di landasan bandar udara untuk sarana pengangkut
melalui udara.
25. • Pengangkut yang sarana pengangkutnya
memasuki daerah pabean wajib
mencantumkan barang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dalam manifesnya.
Yang dimaksud dengan manifes yaitu daftar
barang niaga yang dimuat dalam sarana
pengangkut.
(Pasal 7A ayat (2) UU No.17/2006)