Industri peternakan ayam telah menjadi salah satu sektor yang signifikan dalam perekonomian lokal dan nasional. Di samping menyediakan pasokan protein hewani yang penting, peternakan ayam juga menciptakan lapangan kerja yang signifikan dan menyumbang pendapatan bagi banyak peternak di seluruh negara. Namun, dalam menghadapi permintaan yang terus meningkat untuk produk-produk ayam, peternakan ayam sering kali dihadapkan pada tantangan seperti pembiayaan, pasokan pakan, dan manajemen yang efisien. Inilah tempat di mana kerjasama dengan perusahaan (PT) dapat menjadi strategi yang menguntungkan. Kerjasama semacam ini dapat menciptakan simbiosis yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Perusahaan (PT) yang bergerak dalam industri ini dapat memberikan dukungan teknis, pemasaran, akses ke pasar, dan sumber daya finansial yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan peternakan ayam. Di sisi lain, peternak ayam lokal menyediakan fasilitas, pengalaman, dan infrastruktur yang diperlukan untuk mengeksekusi operasi peternakan. Kerjasama semacam ini tidak hanya meningkatkan produksi ayam secara efisien tetapi juga dapat berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan peternak. Lebih jauh, dalam era globalisasi ekonomi, kerjasama ini memungkinkan akses ke pasar yang lebih luas dan peluang ekspor yang berpotensi besar. Dalam pendahuluan ini, kami akan menyelidiki bagaimana kerjasama antara peternakan ayam dan perusahaan (PT) telah menjadi solusi yang berhasil dalam mengatasi berbagai tantangan dalam industri peternakan ayam. Kami akan menjelajahi manfaat, tantangan, dan peluang yang terkait dengan kerjasama ini serta dampaknya pada pertumbuhan industri peternakan ayam secara keseluruhan.

1. MAKALAH
PENGEMBANGAN USAHA AGROBISNIS PERTERNAKAN UNGGAS AYAM
YANG BEKERJA SAMA DENGAN PERUSAHAAN(PT) CHAREON
POKPHAND DI KECAMATAN BANGKO, KABUPATEN MERANGIN,
PROVINSI JAMBI
Mata Kuliah: Pengantar Bisnis
Dosen Pengampu Mata Kuliah Bapak:
Prof. Dr. Drs. H. H. Khairinal, Dpt. BA., M.Si.
DISUSUN OLEH:
Karinda Gayatri
Nim: A1A123010
R-003/Semester 1 (Satu)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023

2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengembangan Usaha Peternakan Ayam Di
kecamatan Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak. Prof. Dr. Drs. H. H. Khairinal,
Dpt. BA., M.Si. pada mata kuliah Pengantar Bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang teori-teori belajar bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak. Rahmat Kartolo sebagai pemilik usaha
ternak ayam ini yang telah membantu saya dalam mengejrakan tugas ini. Terutama kepada Bapak.
Prof. Dr. Drs. H. H. Khairinal, Dpt. BA., M.Si. yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kami sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dan
memberi ilmu pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Maka dari itu, kami
sangat menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami menunggu kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Jambi, 20 September 2023
Karinda gayatri
A1A123010
i

3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………….
1.1.Latar belakang penulisan lisan…………………………………………………………….. 1
1.2.Tujuan penulisan…………………………………………………………………………………. 2
1.3.Manfaat penulisan………………………………………………………………………………. 3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………
2.1.Sejarah berdirinya usaha………………………………………………………………………. 4
2.2.Bahan baku…………………………………………………………………………………………… 4
2.3.Produksi……………………………………………………………………………………………….. 5
2.4.Permodalan………………………………………………………………………………………….. 7
2.5.Tenaga kerja………………………………………………………………………………………….. 7
2.6.Pengepakan………………………………………………………………………………………….. 7
2.7.Pemasaran(promosi,periklanan) …………………………………………………………… 7
2.8.Penjualan……………………………………………………………………………………………… 7
2.9.Kendala Usaha………………………………………………………………………………………. 8
2.10.Kemungkinan perkembangan ke depan……………………………………………….. 9
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan……………………………………………………………………………………………. 11
3.2.Rekomendasi…………………………………………………………………………………………. 11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………
BUKTI GAMBAR…………………………………………………………………………………………
Ii

4. PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang penulisan lisan
Industri peternakan ayam telah menjadi salah satu sektor yang signifikan dalam
perekonomian lokal dan nasional. Di samping menyediakan pasokan protein
hewani yang penting, peternakan ayam juga menciptakan lapangan kerja yang
signifikan dan menyumbang pendapatan bagi banyak peternak di seluruh negara.
Namun, dalam menghadapi permintaan yang terus meningkat untuk produk-
produk ayam, peternakan ayam sering kali dihadapkan pada tantangan seperti
pembiayaan, pasokan pakan, dan manajemen yang efisien. Inilah tempat di mana
kerjasama dengan perusahaan (PT) dapat menjadi strategi yang menguntungkan.
Kerjasama semacam ini dapat menciptakan simbiosis yang menguntungkan bagi
kedua belah pihak.
Perusahaan (PT) yang bergerak dalam industri ini dapat memberikan
dukungan teknis, pemasaran, akses ke pasar, dan sumber daya finansial yang
diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan peternakan ayam.
Di sisi lain, peternak ayam lokal menyediakan fasilitas, pengalaman, dan
infrastruktur yang diperlukan untuk mengeksekusi operasi peternakan.
Kerjasama semacam ini tidak hanya meningkatkan produksi ayam secara
efisien tetapi juga dapat berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal dan
peningkatan kesejahteraan peternak. Lebih jauh, dalam era globalisasi ekonomi,
kerjasama ini memungkinkan akses ke pasar yang lebih luas dan peluang ekspor
yang berpotensi besar.
Dalam pendahuluan ini, kami akan menyelidiki bagaimana kerjasama antara
peternakan ayam dan perusahaan (PT) telah menjadi solusi yang berhasil dalam
mengatasi berbagai tantangan dalam industri peternakan ayam. Kami akan
menjelajahi manfaat, tantangan, dan peluang yang terkait dengan kerjasama ini
serta dampaknya pada pertumbuhan industri peternakan ayam secara
keseluruhan.
1

5. 1.2.Tujuan Penulisan
Adapaun tujuan penulisan usaha peternakan ayam yang bekerja sama dengan
perusahaan (PT) adalah sebagai berikut:
1. Memberikan Pemahaman Umum.
Tujuan utama memberikan pemahaman umum kepada pembaca atau
pendengar tentang topik bisnis perternakan ayam yang melibatkan
kerjasama dengan perusahaan.
2. Menjelaskan Konteks Ekonomi.
Untuk memberikan konteks yang lebih luas, pendahuluan dapat
mencakup informasi tentang kontribusi industri
Perternakan ayam terhadap ekonomi lokal,nasional,atau bahkan global.
3. Menguraikan Tujuan dan Ruang Lingkup.
Pendahluan dapat menguraikan dengan jelas tujuan dari kerjasama
antara perternakan ayam dengan Perusahaan (PT).
4. Menjelaskan Tantangan yang Dihadapi.
Ini mencakup memberikan gambaran singkat tentang tantangan yang
dihadapi oleh peternak ayam, seperti pembiayaan, manajemen, atau
persaingan dalam industri.
5. Merinci Manfaat Kerja Sama.
Merinci manfaat yang diharapkan dari kerja sama antara perternakan
ayam dan perusahaan.
6. Menggugah Minat.
Menciptakan minat awal dengan menguraikan pentingnya topik ini.
7. Menguraikan Struktur Laporan atau Presentasi.
Memberikan pandangan umum tentang bagaimana laporan atau
presentasi akan disusun.
Tujuan utama dari pendahuluan adalah memberikan konteks yang cukup kepada
pembaca atau pendengar agar mereka memahami mengapa topik ini penting dan
apa yang akan dibahas selanjutnya dalam laporan presentasi Anda.
2

6. 1.3.Manfaat Penulisan
Penulisan yang baik tentang pendahuluan tentang peternakan ayam yang memiliki
manfaat yang signifikat, baik untuk pembaca maupun pendengar.
Dengan kata lain, pendahuluan yang baik dalam penulisan tentang
perternakan ayam dapat menjadi fondasi yang kuat untuk pesan Anda dan
membantu mencapai tujuan Anda dalam menulis atau berbicara tentang topik ini.
3

7. PEMBAHASAN
2.1.Sejarah Berdirinya Usaha
Usaha kandang ayam ini adalah usaha yang bekerja sama dengan pihak
perusahaan (PT) dengan hanya menyiap kan lahan beserta kandang ayam. Usaha
ini didirikan pada tahun 2020 oleh Bapak Rahmat Kartolo(Rahmat) bersama istri
nya Reni anggraini (Reni) yang bekerja sama dengan perusahaan (PT) ITM/SUM
POKPHAND. Perternakan ini berdiri di Desa Seberang Kungkai, Kecamatan Bangko,
Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Awal mula usaha perternakan mebutuhkan modal 4.500.000.000 dengan
mendirikan 2 buah kandang ayam dengan kapasitas 14.000 ekor ayam hingga
menjelang satu tahun kedepan dibangun lagi 1 kandang ayam yang lebih besar
dengan kapasitas 40.000 ekor ayam dengan 9 orang pekerja yang telah disediakan
dari perusahaan (PT) yang bekerja sama dengan usaha ayam tersebut, serta usaha
kandang ayam ini telah menggunakan blower agar tidak ada nya pencemaran udara
dilingkungan setempat.
Usaha ini tahap bertahap semakin berkembang pesat dari hanya
menyediakan 2 kandang kapasitas 14.000 ekor ayam hingga setahun kedepan
mampu membangun lagi satu kandang ayam yang lebih besar dengan kapasitas
40.000 ekor ayam.
Usaha ini yang beralamat di Desa Seberang kungkai, kecamatan bangko,
Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Lokasi ini menjadi wilayah yang sanggat
strategis dalam menjalankan usaha perternakan ayam ini, karena lokasi ini jauh
dari lingkungan penduduk desa sehingga tidak mencemarkan pemungkiman warga
walaupun kandang ini sudah menggunakan browler.
2.2. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam peternakan ayam broiler meliputi:
1. Bibit Ayam Broiler: Ayam broiler umumnya berasal dari bibit ayam yang dipilih
khusus untuk pertumbuhan dan efisiensi dalam produksi daging.
2. Pakan: Pakan adalah salah satu komponen utama dalam peternakan ayam
broiler. Pakan ini biasanya terdiri dari campuran biji-bijian seperti jagung,
gandum, dan kedelai, serta tambahan nutrisi seperti vitamin, mineral, dan
protein.
4

8. 3. Air: Air bersih dan segar sangat penting untuk keberhasilan peternakan ayam
broiler. Ayam membutuhkan akses mudah ke air untuk minum.
4. Tempat Penampungan: Ayam broiler ditempatkan dalam kandang atau
bangunan khusus yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ini dapat
mencakup sistem ventilasi, pemanasan, dan pendinginan sesuai dengan kondisi
cuaca.
5. Obat-obatan dan Vaksin: Untuk menjaga kesehatan ayam broiler, peternak
dapat menggunakan obat-obatan dan vaksin yang sesuai untuk mencegah dan
mengobati penyakit.
6. Perawatan dan Manajemen: Tenaga kerja yang terampil diperlukan untuk
merawat dan mengelola ayam broiler dengan baik, termasuk mengawasi kondisi
kesehatan dan kebersihan kandang.
Semua komponen ini sangat penting untuk memastikan pertumbuhan yang sehat
dan efisien dari ayam broiler, yang pada gilirannya akan menghasilkan daging
yang berkualitas untuk pasar.
2.3.Produksi
Proses produksi ayam ini melibat kan beberapa tahapan yang penting contoh nya
adalah sebagai berikut :
1. Pemberian Bibit Dari Perusahaan(PT).
Ini adalah pemberian bibit ayam dari Perusahaan kepada para peternakan
ayam yang bekerja dengan Perusahaan(PT) tersebut agar ayam broiler yang
dihasilkan sehat dan memiliki potensi pertumbuhan yang baik.
2. Pemberian Pakan.
Ayam broiler ini pun diberibmakan dengan pakan yang kaya akan nutrisi
dan mendukung pertumbuhan ayam tersebut dengan cepat, dimana pakan
ayam broiler ini telah disediakan oleh perusahaan(PT).
3. Pemeliharaan kandang.
Dimana kandang yang telah di sediakan ini menggunakan blower dimana
ini membantu untuk membantu pembibitan ayam agar kandang tetap
panas sehingga tidak menggagu proses pengembangan ayam yang masih
kecil, kemudian kegunaan blower untuk ayam yang sudah berumur
seminggu keatas adalah untuk mengatur suhu dingin agar ayam tersebut
tidak mengalami stres hingga kematian pada unggas.
5

9. 4. Pengelolaan Kesehatan.
Ayam broiler perlu diawasi kesehatan nya. Ini termasuk dengan vaksinasi
rutin, pencegah penyakit, dan penanganan yang cepat jika ada masalah
kesehatan yang terjadi pada ayam
5. Pengendalian lingkungan.
Suhu, kelembapan, dan pengcahayaan di kandang harus diatur dengan baik
untuk mendukung pertumbuhaan yang optimal.
6. Pengendalian berat badan.
Tujuan nya adalah untuk mencapai berat badan yang diinginkan dalam
waktu yang singkat. Oleh karena itu kita harus rutin mengendalikan pakan
memanajemen berat badan ayam.
7. Panen.
Setalah panen ayam dijual kepada berbagai pihak yang kemudian diedar
kan kepasar pasar.
8. Pembersihan kandang.
Setelah panen berikut nya melakukan pembersihan kandang dengan
membersihkan kotoran ayam kemudian kotoran tersebut dijual kepara
petani sekitar sebagai pupuk kandang. Setelah beberapa hari kemudian
baru bibit ayam masuk.
Selama proses produksi, perlu diperhatikan kebijakan dan regulasi yang
Berlaku dalam industri ayam broiler untuk menjaga mutu dan keamanan produk.
6

10. 2.4.Permodalan
Pertama kali usaha ini dimulai pak rahmat menyiapkan dua kandang dengan
kapasitas 14.000 ekor ayam perkandang, dengan hanya satu kandang yang terisi
dengan modal 1.300.000.000. Dua bulan setelah nya baru mulai terisi kandang
berikut nya dengan modal 1.300.000.000.
Setahun kemudian pak rahmat pun membangun satu lagi kandang dengan
kapasitas 40.000 ekor ayam dengan modal tambahan 2.000.000.000.
2.5. Tenaga Kerja
Terdiri dari 9 orang Tenaga kerja yang membantu usaha perternakan ayam
tersebut, dan para tenaga kerja tersebut di sediakan oleh perusahaan( PT) yang
bekerja sama dengan perternakan ayam tersebut.
Sedangkan pemilik perternakan tersebut hanya cukup menyediakan lahan
dan kandang, untuk bibit ayam yang telah disediakan oleh Perusahaan(PT)
2.6. Pengepakan
Proses pengepakan atau prosen penjualan dilakukan dengan metode DO
atau dokumen yang diberikan oleh pihak penjual kepihak penyedia jasa ekspedisi
agar bisa segera bisa melakukan proses pick-up dan pengiriman barang.
2.7.Pemasaran (promosi,periklanan)
Semua bentuk pemasaran dan promosi dilakukan oleh perushaan(PT) saja
kemudian, pemilik perternakan menyediakan ayam yang sudah siap untuk di
panen dan diserah kan kepada DO yang akan menyalurkan ayam ayam tersebut
kepasar paaar.
2.8.Penjualan
Proses penjualan ayam ini pun juga mengikuti peraturan perusahaan
dengan menggunakan DO yang langsung dari Perusahan(PT) kemudian ayam di
pick-up dan diangkut, setelah itu baru ayam ayam di edar kan ke pasar pasar
7

11. 2.9.Kendala Usaha
1. Penyakit.
Penyakit dapat dengan cepat menyebar dalam populasi ayam broiler,dan
hal ini dapat mengakibatkan kerugian besar.
2. Fluktasi harga pakan.
Harga pakan ayam broiler dapat bervariasi secara signifikan dan dapat
mepengaruhi keuntungan perternak.
3. Kondisi cuaca.
Cuaca ekstrem, seperti panas berlebihan atau cuaca dingin yang
ekstrem, dapat mempengaruhi kesehatan serta pertumbuhan ayam.
Ketika hari hujan lebat berkemungkinan terjadi banjir sehingga
menyebabkan ayam banyak yang mati.
4. Pasar tidak stabil.
Fluktasi harga ayam di pasar bisa menjadi masalah .
5. Manajemen yang Buruk
Kurangnya pengetahuan atau pengalaman dalam manajemen
peternakan ayam broiler dapat mengakibatkan kendala seperti
peningkatan mortalitas, konversi pakan yang buruk, dan penurunan
produktivitas.
6. Peraturan dan Kebijakan
Kebijakan atau regulasi pemerintah dapat memengaruhi operasi
peternakan, termasuk masalah terkait lingkungan, kesejahteraan hewan,
atau keamanan pangan.
7. Keterbatasan Sumber Daya
Terbatasnya sumber daya seperti lahan, air, dan modal dapat membatasi
pertumbuhan usaha peternakan ayam broiler.
8. Biaya Energi
Biaya energi, seperti listrik untuk kandang, dapat menjadi beban
signifikan bagi peternak.
9. Kesehatan Ayam yang Tidak Terprediksi
Meskipun perawatan dan manajemen yang baik, ayam bisa mengalami
masalah kesehatan yang tidak terduga, seperti wabah penyakit.
8

12. 10.Persaingan
Persaingan dalam industri peternakan ayam broiler bisa ketat, dan harga
jual ayam dapat dipengaruhi oleh tingkat persaingan lokal.
Penting bagi peternak ayam broiler untuk memiliki perencanaan yang baik,
pengetahuan yang cukup, dan pemahaman yang baik tentang risiko-risiko ini. Hal
ini dapat membantu mereka mengatasi kendala-kendala tersebut dan
menjalankan usaha peternakan ayam broiler secara lebih sukses dan
berkelanjutan.
2.10.Kemungkinan Perkembangan Kedepan
Kemungkinan perkembangan usaha ayam broiler ke depan akan sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan teknologi, perubahan
permintaan konsumen, dan masalah-masalah lingkungan dan kesehatan hewan.
Beberapa perkembangan yang mungkin terjadi di masa depan adalah:
1. Teknologi Pemantauan
Penggunaan teknologi pemantauan yang lebih canggih, seperti sensor IoT
(Internet of Things), dapat membantu peternak memantau kesehatan dan
kondisi ayam secara real-time.
2. Inovasi Pakan
Pengembangan pakan yang lebih efisien dan ramah lingkungan dapat
membantu mengurangi biaya produksi dan dampak lingkungan peternakan
ayam.
3. Kesejahteraan Hewan
Semakin meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan hewan dapat
mendorong perubahan dalam praktik pemeliharaan dan penyembelihan
ayam broiler.
4. Kebijakan Lingkungan
Peraturan yang lebih ketat terkait limbah dan emisi di peternakan ayam
broiler mungkin diberlakukan, yang mungkin memerlukan investasi dalam
teknologi pengelolaan limbah yang lebih baik.
5. Perubahan Permintaan Konsumen
Permintaan konsumen untuk produk ayam yang lebih sehat, organik, atau
bebas antibiotik dapat mempengaruhi produksi dan pemasaran ayam
broiler. 9

13. 6. Pasar Global
Ekspor produk ayam broiler ke pasar internasional dapat menjadi peluang
pertumbuhan jika memenuhi persyaratan sanitasi dan keamanan pangan.
7. Diversifikasi Produk
Peternak dapat mencoba untuk diversifikasi produk mereka dengan
menghasilkan produk olahan ayam yang lebih banyak, seperti nugget, sosis
ayam, atau makanan beku.
8. Konservasi Energi
Teknologi yang lebih efisien dari segi energi dan bahan bakar dapat
membantu mengurangi biaya operasional.
9. Pendidikan dan Pelatihan
Peningkatan akses peternak ke pendidikan dan pelatihan tentang praktik
terbaik dalam pemeliharaan ayam broiler dapat meningkatkan kualitas
produksi.
10.Pengembangan Pasar
Penyelidikan dan pemasaran produk ayam broiler yang lebih efektif dapat
membantu peternak mengembangkan pasar dan meningkatkan penjualan.
Ketidakpastian dalam industri selalu ada, tetapi dengan fleksibilitas,
adaptabilitas, dan perencanaan yang baik, peternak ayam broiler dapat mengatasi
berbagai perubahan dan mencapai kesuksesan dalam usaha mereka.
10

14. PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Ayam broiler adalah bagian integral dari industri peternakan yang
memainkan peran utama dalam memenuhi permintaan masyarakat akan daging
ayam yang berkualitas. Dalam makalah ini, telah dijelaskan tentang produksi,
manajemen, kendala, dan potensi perkembangan usaha perternakan ayam broiler.
Dalam kesimpulan penutup, dapat disimpulkan bahwa perternakan ayam
broiler adalah usaha yang kompleks dengan tantangan dan peluangnya sendiri.
Kualitas manajemen, perencanaan yang matang, dan pemahaman tentang praktik-
praktik terbaik dalam pemeliharaan ayam sangat penting untuk keberhasilan dalam
usaha ini. Kemajuan dalam teknologi dan perubahan dalam preferensi konsumen
juga akan memengaruhi masa depan industri ini.
Saat kita memasuki masa depan, perternakan ayam broiler akan terus
beradaptasi dengan perkembangan industri dan tuntutan pasar. Penting untuk
memprioritaskan kesejahteraan hewan, keberlanjutan lingkungan, dan pematuhan
terhadap regulasi untuk menjaga integritas industri ini.
Selain itu, edukasi dan pelatihan terus-menerus bagi peternak akan
membantu meningkatkan praktik-praktik pemeliharaan dan kualitas produk. Dalam
kesimpulannya, perternakan ayam broiler memiliki peran yang vital dalam
menyediakan pasokan daging ayam yang penting untuk populasi global, dan akan
terus berkembang sesuai dengan dinamika perubahan dalam industri dan
masyarakat.
3.2. Rekomendasi
Merekomendasikan agar peternakan ayam broiler terus berupaya
meningkatkan kesejahteraan hewan dalam praktik pemeliharaan. Penerapan
standar yang lebih tinggi dalam hal ruang gerak, sanitasi, dan pemeliharaan yang
lebih baik akan memenuhi tuntutan etika dan kepedulian masyarakat terhadap
kesejahteraan hewan.
11

15. DAFTAR PUSTAKA
Salam, T., Muis, M., & Rumengan, A. E. (2006). Analisis Finansial Usaha Peternakan ayam broiler pola
kemitraan. Jurnal agrisistem, 2(1), 32-39.
Suryani, E. (2015). IMPLEMENTASI ISTISHNA’PADA USAHA YUNI CATERING DI DESA KIJANG JAYA
KECAMATAN TAPUNG HILIR KABUPATEN KAMPAR (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau).
Subkhie, H., & Saleh, A. (2012). Analisis kelayakan usaha peternakan ayam pedaging dengan pola
kemitraan di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen
Pengembangan Industri Kecil Menengah, 7(1), 54-63.

16. BUKTI GAMBAR