SlideShare a Scribd company logo
Pengembangan Usaha Agroindustri Mie Instan di Kota Jambi
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah : Pengantar Bisnis
Dosen Pengampu : Bapak Prof. Dr. Drs. H. H. Khairinal, Dpt.BA., M.Si.
DISUSUN OLEH:
Argo Joan Fauzan (A1A123088)
R-003/Semester 1 (Satu)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengembangan Usaha
Agroindustri Mie Instan di Kota Jambi” pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Prof. Dr. Drs. H. Khairinal, Dpt. BA., M.Si. Pada mata kuliah Pengantar Bisnis. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Sejarah PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. cabang Jambi.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua orang yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini, terutama kepada Bapak Prof. Dr. Drs. H. Khairinal, Dpt. BA.
M.Si. yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Saya juga mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga
Saya dapat menyelesaikan Makalah ini. Saya sangat menyadari, makalah yang saya tulis
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Jambi, 13 September 2023
Penulis
ii
KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penulisan ................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan .............................................................................. 1
1.3 Manfaat Penulisan ............................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 2
2.1 Sejarah Berdirinya Usaha ................................................................. 2
2.2 Bahan Baku....................................................................................... 2
2.3 Produksi ............................................................................................ 4
2.4 Permodalan ....................................................................................... 5
2.5 Tenaga Kerja..................................................................................... 6
2.6 Pengpakan......................................................................................... 6
2.7 Pemasaran (promosi, periklanan) ..................................................... 7
2.8 Penjualan........................................................................................... 8
2.9 Kendala Usaha.................................................................................. 8
2.10 Kemungkinan Perkembangan ke Depan......................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan....................................................................................... 10
3.2 Rekomendasi..................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
FOTO-FOTO USAHA ........................................................................... 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mie instan merupakan salah satu makanan olahan yang paling populer di Indonesia.
Makanan ini praktis dan mudah disajikan, sehingga cocok untuk dikonsumsi oleh
berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Jambi merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk
pengembangan agroindustri mie instan. Provinsi ini memiliki sumber daya alam yang
mendukung, seperti lahan pertanian, air, dan tenaga kerja.
1.2 Tujuan
1. Menganalisis kondisi agroindustri mie instan di Kota Jambi.
2. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat pengembangan agroindustri
mie instan di Jambi.
3. Merumuskan strategi pengembangan agroindustri mie instan di Kota Jambi.
1.3 Manfaat
1. Memberikan informasi tentang kondisi agroindustri mie instan di Kota Jambi.
2. Menambah wawasan tentang faktor pendukung dan penghambat pengembangan
agroindustri mie instan di Kota Jambi.
3. Memberikan masukan bagi pemerintah dan pelaku usaha dalam
mengembangkan agroindustri mie instan di Kota Jambi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Berdirinya Usaha
Usaha agroindustri mie instan di Jambi dimulai dengan berdirinya PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung pada tahun 1992. Pabrik ini didirikan dengan
tujuan untuk memperluas bidang usaha, mengurangi biaya transportasi, meningkatkan
kesejahteraan karyawan, mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan
barang, dan berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Pada awalnya, pabrik ini hanya memiliki 3 line produksi dengan kapasitas produksi
sebanyak 18.000 pcs/jam. Namun, seiring dengan meningkatnya permintaan pasar,
jumlah line produksi pun terus bertambah hingga menjadi 14 line pada saat ini.
Produk yang dihasilkan oleh pabrik ini adalah mie instan dengan merek Indomie,
Supermi, dan Sarimi. Mie instan ini diproduksi dengan menggunakan bahan baku
berkualitas dan diproses secara higienis sehingga aman untuk dikonsumsi.
Pabrik ini memiliki peran penting dalam pengembangan agroindustri mie instan di
Jambi. Pabrik ini menyerap tenaga kerja lokal, menyediakan bahan baku bagi petani lokal,
dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jambi.
Berikut adalah timeline sejarah berdirinya usaha agroindustri mie instan di Jambi:
1992 : PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan di
Jambi.
1993 : Jumlah line produksi meningkat menjadi 8 line.
1994 : Jumlah line produksi meningkat menjadi 10 line.
2007 : Pabrik II didirikan dengan kapasitas produksi 2 kali lebih besar
dibandingkan Pabrik I.
2008 : Pabrik I mulai memproduksi copack.
2.2 Bahan Baku
Bahan Baku Utama
1. Tepung Terigu
3
Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi tepung terigu dalam
pembuatan mie instan, antara lain memberi atau membentuk adonan selama proses
pencampuran, menarik atau mengikat bahan lain dan mendistribusikan secara merata.
mengikat gas selama proses penggorengan, membentuk struktur mie instan. serta sebagai
sumber karbohidrat dan protein.
Divisi Noodle, PT ISM. Tbk menggunakan tiga jenis tepung terigu sebagai bahan baku
utama, yaitu strong flour (tepung keras cap Cakra Kembar), medium flour (tepung
setengah keras cap Segitiga Biru) dan soft flour (tepung lunak cap Segitiga Hijau). Ketiga
jenis tepung tersebut bukan dianggap kelas-kelas mutu tepung, tetapi mempunyai
klasifikasi khusus sehingga akan disesuaikan untuk tujuan penggunaan berbeda. Ketiga
jenis tepung tersebut sudah mengandung telur sehingga mempunyai kadar protein
tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penanganan dalam proses pembuatan
mie instan. Adapun
Divisi Noodle, PT ISM. Tbk menggunakan tiga jenis tepung terigu sebagai bahan baku
utama, yaitu strong flour (tepung keras cap Cakra Kembar), medium flour (tepung
setengah keras cap Segitiga Biru) dan soft flour (tepung lunak cap Segitiga Hijau). Ketiga
jenis tepung tersebut bukan dianggap kelas-kelas mutu tepung, tetapi mempunyai
klasifikasi khusus sehingga akan disesuaikan untuk tujuan penggunaan berbeda. Ketiga
jenis tepung tersebut sudah mengandung telur sehingga mempunyai kadar protein
tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penanganan dalam proses pembuatan
mie instan.
2. Tepung Tapioka
Tepung tapioka digunakan untuk membentuk tekstur mie menjadi lebih keras,
sehingga adonan mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Tepung tapioka yang
baik digunakan untuk pembuatan mie instan adalah memiliki pH 4-8 dan kadar pati 80%.
Tepung tapioka ini diperoleh dari perusahaan Darma Grindo, Lampung. Tepung tapioka
ini dikemas dalam karung dengan berat per karung 50 kg.
Bahan Baku Penunjang
1. Air
Air digunakan untuk membentuk tekstur adonan dan gluten, mengkontrol kepadatan
dan suhu adonan, melarutkan garam dan bahan-bahan tambahan lainnya, sehingga bahan-
bahan tersebut dapat tersebar secara merata dalam adonan. Air yang digunakan harus air
bersih, baik secara kimiawi maupun mikro biologis dan berasal dari Perusahaan Air
Minum (PAM).
2. Alkali
Alkali merupakan campuran dari zat antioksidan, pengemulsi, pengatur keasaman,
pengental, pengembang, pewarna, mineral dan penguat rasa yang aman untuk dikonsumsi
dan berfungsi untuk melabuat bentuk, warna, rasa dan mutu mie instan lebih baik.
4
2.3 Produksi
Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tujuh. yaitu mixing (pencampuran),
pressing (pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming (pengukusan), cutting
and folder (pemotongan dan pencetakan), frying(penggorengan), cooling (pendinginan)
dan packing (pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah :
1. Mixing atau Pencampuran
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang
terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient
yang ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan
yang baik adalah yang tidak lembek dan tidak perau atau dengan kata lain memiliki kadar
air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih
selama 15 menit dengan suhu 35°C.
2. Pressing atau Pengepresan
Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres
adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan
mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll
press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll pressschingga terbentuk
lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu.
Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis mesin yang digunakan. Rataan
tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12-1.18 mm.
3. Slitting atau Pembentukan Untaian
Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap
dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu
laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie
yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur
4. Streaming atau Pengukusan
Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter secara
kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang memiliki tekanan upa yang
cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua
menit dengan suhu pemanasan 65°C. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi
mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi
pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki
tekstur lembut, lunak, elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak
pada proses penggorengan atau frying.
5. Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan
Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran
tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya
5
ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang
berputar.
6. Frying atau Penggorengan
Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mic didalam mangkok
pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini
minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari
proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati
tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang,
kaku dan awet.
7. Cooling atau Pendinginan
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas
untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut.
Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses
penggorengan hingga diperoleh suhu = 30°C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan
diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk
disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang
kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan
timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.
Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak
terlalu membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan
produksi dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses
produksi sebatas pengawas jalannya produksi.
2.4 Permodalan
Modal adalah salah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan.
Alasannya adalah karena tanpa ditunjang oleh adanya permodalan yang tersedia maka
setiap perusahaan tidak akan dapat melakukan aktivitas sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu menentukan struktur
modal.
Struktur modal adalah pembagian antara modal pinjaman dan modal sendiri. Modal
pinjaman atau biasa disebut modal asing adalah modal yang berbentuk atau di dapat dari
hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek. Sedankan modal sendiri adalah
dana jangka panjang perusahaan yang disediakan oleh pemilik perusahaan (pemegang
saham) yang terdiri dari berbagai jenis saham dan laba ditahan.
Berdasarkan laporan keuangan ICBP tahun 2022, modal saham PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. di Kota Jambi sebesar Rp2,6 triliun. Modal pinjaman PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. di Kota Jambi sebesar Rp1,5 triliun.
6
Total permodalan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. di Kota Jambi sebesar
Rp4,1 triliun. Permodalan ini digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik,
pembelian mesin dan peralatan, serta operasional pabrik.
Berikut adalah rincian permodalan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. di Kota
Jambi:
Modal saham: Rp2,6 triliun
Modal pinjaman: Rp1,5 triliun
Total permodalan: Rp4,1 triliun
2.5 Tenaga Kerja
Berdasarkan data dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. cabang Jambi, jumlah
tenaga kerja yang bekerja di perusahaan ini pada tahun 2023 adalah sebanyak 953 orang.
Tenaga kerja tersebut terdiri dari berbagai tingkatan, mulai dari karyawan produksi,
karyawan non-produksi, hingga karyawan manajemen.
Karyawan Produksi
Karyawan produksi merupakan tenaga kerja yang bertugas dalam proses produksi mie
instan. Jumlah karyawan produksi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. cabang
Jambi adalah sebanyak 750 orang. Karyawan produksi ini dibagi menjadi tiga shift kerja,
yaitu shift I (pukul 06.00-13.30), shift II (pukul 13.30-21.00), dan shift III (pukul 21.00-
06.00).
Karyawan Non-Produksi
Karyawan non-produksi merupakan tenaga kerja yang bertugas di luar proses
produksi, seperti di bagian administrasi, keuangan, penjualan, dan pemasaran. Jumlah
karyawan non-produksi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. cabang Jambi adalah
sebanyak 203 orang.
Karyawan Manajemen
Karyawan manajemen merupakan tenaga kerja yang bertugas dalam mengelola
perusahaan. Jumlah karyawan manajemen di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
cabang Jambi adalah sebanyak 10 orang.
2.6 Pengpakan
1. Pemasukan Mie ke dalam Kemasan
7
Mie yang telah dimasak dan dikeringkan dimasukkan ke dalam kemasan plastik.
Kemasan plastik ini terbuat dari polietilena (PE) yang memiliki sifat kuat, tahan air, dan
tidak mudah bocor.
2. Pemasukan Bumbu ke dalam Kemasan
Bumbu mie instan, seperti bubuk rasa, minyak bumbu, dan kecap, dimasukkan ke
dalam kemasan yang sama dengan mie. Bumbu-bumbu ini dimasukkan ke dalam kantong
plastik terpisah agar tidak bercampur dengan mie.
3. Penutupan Kemasan
Kemasan mie instan ditutup dengan menggunakan mesin pengemas. Mesin ini
menggunakan panas untuk merekatkan kemasan plastik.
4. Pelabelan Kemasan
Kemasan mie instan diberi label yang berisi informasi tentang produk, seperti merek,
varian, tanggal kedaluwarsa, dan komposisi. Label ini dicetak dengan menggunakan
mesin cetak.
5. Penyimpanan Kemasan
Kemasan mie instan yang telah dikemas dan diberi label disimpan di gudang. Gudang
ini memiliki suhu dan kelembapan yang terkontrol agar kualitas mie tetap terjaga.
2.7 Pemasaran (promosi, periklanan)
1. Promosi Penjualan
Mengadakan berbagai promosi penjualan, seperti diskon, hadiah, dan undian
berhadiah. Kegiatan promosi penjualan ini bertujuan untuk menarik minat konsumen dan
meningkatkan penjualan.
2. Promosi Personal
Kegiatan promosi yang dilakukan secara langsung kepada konsumen. Kegiatan
promosi personal ini dilakukan oleh tenaga penjualan yang bertugas untuk
mendistribusikan produk dan memberikan informasi mengenai produk kepada konsumen.
3. Media Cetak
Memasang iklan di berbagai media cetak, seperti surat kabar, majalah, dan tabloid.
Iklan yang ditayangkan umumnya menampilkan citra produk yang menarik dan
informatif.
4. Media Elektronik
8
Memasang iklan di berbagai media elektronik, seperti televisi, radio, dan internet.
Iklan yang ditayangkan umumnya menampilkan citra produk yang menarik dan
informatif.
2.8 Penjualan
1. Penjualan Langsung
Melalui jaringan penjualan langsung yang cukup luas. Jaringan penjualan ini terdiri
dari distributor, subdistributor, dan agen. Distributor bertugas untuk mendistribusikan
produk ke subdistributor dan agen. Subdistributor bertugas untuk mendistribusikan
produk ke agen. Agen bertugas untuk menjual produk ke konsumen akhir.
2. Penjualan melalui Toko Modern
Menjual produknya melalui toko modern, seperti minimarket, supermarket, dan
hypermarket. Penjualan melalui toko modern ini dilakukan untuk menjangkau konsumen
yang lebih luas.
3. Penjualan melalui Sosial Media
Memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produknya. Media sosial yang
digunakan antara lain Facebook, Instagram, dan Twitter.
2.9 Kendala Usaha
1. Kendala Pasokan Bahan Baku
Salah satu kendala utama yang dihadapi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
cabang Jambi adalah kendala pasokan bahan baku. Bahan baku utama untuk pembuatan
mie instan adalah tepung terigu, minyak goreng, dan bumbu. Ketiga bahan baku tersebut
merupakan komoditas yang harus diimpor dari luar negeri. Fluktuasi harga dan
ketersediaan bahan baku impor menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan.
2. Kendala Persaingan
Industri mie instan di Indonesia merupakan industri yang sangat kompetitif. Terdapat
banyak pemain besar dan kecil yang bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar. PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. cabang Jambi harus terus berinovasi untuk dapat
mempertahankan posisinya di pasar.
3. Kendala Regulasi
Regulasi pemerintah juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh industri mie
instan. Pemerintah Indonesia memiliki regulasi yang ketat untuk industri pangan,
termasuk industri mie instan. Regulasi ini bertujuan untuk melindungi konsumen dan
menjamin keamanan pangan. Namun, regulasi ini juga dapat menjadi beban bagi
perusahaan.
9
4. Kendala Infrastruktur
Infrastruktur yang kurang memadai juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi
oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. cabang Jambi. Perusahaan ini harus
mendatangkan bahan baku dan peralatan dari luar daerah, sehingga membutuhkan
infrastruktur transportasi yang memadai.
2.10 Kemungkinan Perkembangan ke Depan
1. Peningkatan Kapasitas Produksi
Salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan oleh PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. cabang Jambi untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat.
Perusahaan ini dapat melakukan ekspansi pabrik atau menambah mesin produksi untuk
meningkatkan kapasitas produksinya.
2. Pengembangan Pasar Ekspor
Untuk meningkatkan penjualannya. Perusahaan ini dapat mengekspor produk mie
instannya ke negara-negara di Asia Tenggara, Asia Timur, atau bahkan Amerika Serikat.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa
usaha agroindustri mie instan di Kota Jambi memiliki potensi yang besar untuk
berkembang. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Tingginya permintaan masyarakat terhadap mie instan
2. Ketersediaan bahan baku yang melimpah
3. Potensi pasar yang masih terbuka
Namun, untuk dapat berkembang secara berkelanjutan, usaha agroindustri mie instan di
Kota Jambi perlu mengatasi beberapa kendala, antara lain:
1. Persaingan yang ketat dari pelaku usaha lain
2. Keterbatasan modal
3. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan kerja
3.2 Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa rekomendasi untuk
pengembangan usaha agroindustri mie instan di Kota Jambi, antara lain:
1. Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan
2. Memperluas jaringan pemasaran
3. Meningkatkan kapasitas produksi
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
11
DAFTAR PUSTAKA
Academia.edu. 15 Oktober 2012. Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
https://www.academia.edu/29413100/Sejarah_PT_Indofood_CBP_Sukses_Mak
mur_Tbk
Academia.edu. 20 Februari 2019. Analisis UMUM Struktur PT Indofood CBP Sukses
Makmur.
https://www.academia.edu/25500474/Analisis_UMUM_Struktur_Modal_PT_In
dofood_CBP_Sukses_Makmur
Indofood CBP. https://www.indofoodcbp.com/
Indofood. https://career.indofood.com/
Indomie. https://indomie.com/
Kompas.com. 10 Februari 2022. Ini Dia Proses Produksi Mie Instan Indomie.
Liputan6.com. 15 November 2015. Begini Proses Produksi Mie Instan Indomie.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.. 2023. Proses Produksi Mie Instan.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.: https://www.indofood.com/
Reza, Andi Muhammad. 2023. Pengembangan Agroindustri Mie Instan di Jambi. Jurnal
Penelitian Ilmiah.
Studocu.com. Proses Produksi Pada PT.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-jambi/tugas-
kuliah/proses-produksi-pada-pt/48416352
Tribun Jambi.com. 17 April 2013. Beginilah Cara Mie Instan Dibuat di Pabrik.
https://jambi.tribunnews.com/2013/04/17/beginilah-cara-mie-instan-dibuat-di-
pabrik?lgn_method=google
12
FOTO-FOTO USAHA

More Related Content

Similar to Pengembangan Usaha Agroindustri Mie Instan di Kota Jambi

Pkl tria rozanda
Pkl tria rozandaPkl tria rozanda
Pkl tria rozanda
Rizal Fahmi
 
Proposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaanProposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaan
Anisa Fitri
 
INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT
INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARATINDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT
INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT
oriza steva andra
 
Makalah kelompok 3 pengembang mata kuliah krt
Makalah kelompok 3  pengembang mata kuliah krtMakalah kelompok 3  pengembang mata kuliah krt
Makalah kelompok 3 pengembang mata kuliah krt
NurHikmah94
 
Kimia industri mie instan
Kimia industri mie instanKimia industri mie instan
Kimia industri mie instan
noviana anjar
 
Proposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessProposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - business
CyberSpace
 
PKM K
PKM KPKM K
Pengembangan Usaha Agribisnis Rambutan Goreng
 Pengembangan Usaha Agribisnis Rambutan Goreng Pengembangan Usaha Agribisnis Rambutan Goreng
Pengembangan Usaha Agribisnis Rambutan Goreng
AmisaFatelSamosir1
 
PKM-K STRATEGI MEMPROMOSIKAN KREASI ROLL CAKE BONGGOL PISANG YANG KAYA SERAT...
PKM-K  STRATEGI MEMPROMOSIKAN KREASI ROLL CAKE BONGGOL PISANG YANG KAYA SERAT...PKM-K  STRATEGI MEMPROMOSIKAN KREASI ROLL CAKE BONGGOL PISANG YANG KAYA SERAT...
PKM-K STRATEGI MEMPROMOSIKAN KREASI ROLL CAKE BONGGOL PISANG YANG KAYA SERAT...
Muhammadiyah University Of Jember
 
DONAT KENTANG.docx
DONAT KENTANG.docxDONAT KENTANG.docx
DONAT KENTANG.docx
mamanriyadi
 
Pengembangan limbah organik
Pengembangan limbah organikPengembangan limbah organik
Pengembangan limbah organik
sukarman_far
 
Pmw produksi tahu bakso
Pmw produksi tahu baksoPmw produksi tahu bakso
Pmw produksi tahu bakso
Taufik Habibie
 
Pengembangang usaha agrobisnis perternakan unggas yang bekerja sama dengan (PT)
Pengembangang usaha agrobisnis perternakan unggas yang bekerja sama dengan (PT)Pengembangang usaha agrobisnis perternakan unggas yang bekerja sama dengan (PT)
Pengembangang usaha agrobisnis perternakan unggas yang bekerja sama dengan (PT)
KarindaGayatri
 
Proposal penelitian wisnu
Proposal penelitian wisnuProposal penelitian wisnu
Proposal penelitian wisnu
Wisnu Atmoprawiro
 
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1AProgram kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Izmi KM
 
PKM Kewirausahaan (PKMK) - Dawet Umbi Garut dan Pisang Klutuk - UMAHA
PKM Kewirausahaan (PKMK) - Dawet Umbi Garut dan Pisang Klutuk - UMAHAPKM Kewirausahaan (PKMK) - Dawet Umbi Garut dan Pisang Klutuk - UMAHA
PKM Kewirausahaan (PKMK) - Dawet Umbi Garut dan Pisang Klutuk - UMAHA
Abu Amar Fikri
 
MAKALAH TIKA.docx
MAKALAH TIKA.docxMAKALAH TIKA.docx
MAKALAH TIKA.docx
AtikaAtika23
 
Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis
Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis
Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis
NurhidayatulKhotimah1
 
Dewi mustikawati universitasdiponegoro_pkmk
Dewi mustikawati universitasdiponegoro_pkmkDewi mustikawati universitasdiponegoro_pkmk
Dewi mustikawati universitasdiponegoro_pkmkDewi Mustikawati
 
Pengembangan Usaha Agroindustri Sirup Kayu Manis.pdf
Pengembangan Usaha Agroindustri Sirup Kayu Manis.pdfPengembangan Usaha Agroindustri Sirup Kayu Manis.pdf
Pengembangan Usaha Agroindustri Sirup Kayu Manis.pdf
IngsyiZahwa
 

Similar to Pengembangan Usaha Agroindustri Mie Instan di Kota Jambi (20)

Pkl tria rozanda
Pkl tria rozandaPkl tria rozanda
Pkl tria rozanda
 
Proposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaanProposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaan
 
INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT
INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARATINDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT
INDUSTRI TAHU di KECAMATAN NANGGALO, KOTA PADANG, SUMATERA BARAT
 
Makalah kelompok 3 pengembang mata kuliah krt
Makalah kelompok 3  pengembang mata kuliah krtMakalah kelompok 3  pengembang mata kuliah krt
Makalah kelompok 3 pengembang mata kuliah krt
 
Kimia industri mie instan
Kimia industri mie instanKimia industri mie instan
Kimia industri mie instan
 
Proposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessProposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - business
 
PKM K
PKM KPKM K
PKM K
 
Pengembangan Usaha Agribisnis Rambutan Goreng
 Pengembangan Usaha Agribisnis Rambutan Goreng Pengembangan Usaha Agribisnis Rambutan Goreng
Pengembangan Usaha Agribisnis Rambutan Goreng
 
PKM-K STRATEGI MEMPROMOSIKAN KREASI ROLL CAKE BONGGOL PISANG YANG KAYA SERAT...
PKM-K  STRATEGI MEMPROMOSIKAN KREASI ROLL CAKE BONGGOL PISANG YANG KAYA SERAT...PKM-K  STRATEGI MEMPROMOSIKAN KREASI ROLL CAKE BONGGOL PISANG YANG KAYA SERAT...
PKM-K STRATEGI MEMPROMOSIKAN KREASI ROLL CAKE BONGGOL PISANG YANG KAYA SERAT...
 
DONAT KENTANG.docx
DONAT KENTANG.docxDONAT KENTANG.docx
DONAT KENTANG.docx
 
Pengembangan limbah organik
Pengembangan limbah organikPengembangan limbah organik
Pengembangan limbah organik
 
Pmw produksi tahu bakso
Pmw produksi tahu baksoPmw produksi tahu bakso
Pmw produksi tahu bakso
 
Pengembangang usaha agrobisnis perternakan unggas yang bekerja sama dengan (PT)
Pengembangang usaha agrobisnis perternakan unggas yang bekerja sama dengan (PT)Pengembangang usaha agrobisnis perternakan unggas yang bekerja sama dengan (PT)
Pengembangang usaha agrobisnis perternakan unggas yang bekerja sama dengan (PT)
 
Proposal penelitian wisnu
Proposal penelitian wisnuProposal penelitian wisnu
Proposal penelitian wisnu
 
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1AProgram kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
 
PKM Kewirausahaan (PKMK) - Dawet Umbi Garut dan Pisang Klutuk - UMAHA
PKM Kewirausahaan (PKMK) - Dawet Umbi Garut dan Pisang Klutuk - UMAHAPKM Kewirausahaan (PKMK) - Dawet Umbi Garut dan Pisang Klutuk - UMAHA
PKM Kewirausahaan (PKMK) - Dawet Umbi Garut dan Pisang Klutuk - UMAHA
 
MAKALAH TIKA.docx
MAKALAH TIKA.docxMAKALAH TIKA.docx
MAKALAH TIKA.docx
 
Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis
Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis
Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis
 
Dewi mustikawati universitasdiponegoro_pkmk
Dewi mustikawati universitasdiponegoro_pkmkDewi mustikawati universitasdiponegoro_pkmk
Dewi mustikawati universitasdiponegoro_pkmk
 
Pengembangan Usaha Agroindustri Sirup Kayu Manis.pdf
Pengembangan Usaha Agroindustri Sirup Kayu Manis.pdfPengembangan Usaha Agroindustri Sirup Kayu Manis.pdf
Pengembangan Usaha Agroindustri Sirup Kayu Manis.pdf
 

Recently uploaded

pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
humancapitalfcs
 

Recently uploaded (14)

pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
 

Pengembangan Usaha Agroindustri Mie Instan di Kota Jambi

  • 1. Pengembangan Usaha Agroindustri Mie Instan di Kota Jambi Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah : Pengantar Bisnis Dosen Pengampu : Bapak Prof. Dr. Drs. H. H. Khairinal, Dpt.BA., M.Si. DISUSUN OLEH: Argo Joan Fauzan (A1A123088) R-003/Semester 1 (Satu) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2023
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengembangan Usaha Agroindustri Mie Instan di Kota Jambi” pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Prof. Dr. Drs. H. Khairinal, Dpt. BA., M.Si. Pada mata kuliah Pengantar Bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. cabang Jambi. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua orang yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, terutama kepada Bapak Prof. Dr. Drs. H. Khairinal, Dpt. BA. M.Si. yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga Saya dapat menyelesaikan Makalah ini. Saya sangat menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Jambi, 13 September 2023 Penulis
  • 3. ii KATA PENGANTAR............................................................................ i DAFTAR ISI........................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Penulisan ................................................................. 1 1.2 Tujuan Penulisan .............................................................................. 1 1.3 Manfaat Penulisan ............................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 2 2.1 Sejarah Berdirinya Usaha ................................................................. 2 2.2 Bahan Baku....................................................................................... 2 2.3 Produksi ............................................................................................ 4 2.4 Permodalan ....................................................................................... 5 2.5 Tenaga Kerja..................................................................................... 6 2.6 Pengpakan......................................................................................... 6 2.7 Pemasaran (promosi, periklanan) ..................................................... 7 2.8 Penjualan........................................................................................... 8 2.9 Kendala Usaha.................................................................................. 8 2.10 Kemungkinan Perkembangan ke Depan......................................... 9 BAB III PENUTUP ................................................................................ 10 3.1 Kesimpulan....................................................................................... 10 3.2 Rekomendasi..................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11 FOTO-FOTO USAHA ........................................................................... 12
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mie instan merupakan salah satu makanan olahan yang paling populer di Indonesia. Makanan ini praktis dan mudah disajikan, sehingga cocok untuk dikonsumsi oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Jambi merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk pengembangan agroindustri mie instan. Provinsi ini memiliki sumber daya alam yang mendukung, seperti lahan pertanian, air, dan tenaga kerja. 1.2 Tujuan 1. Menganalisis kondisi agroindustri mie instan di Kota Jambi. 2. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat pengembangan agroindustri mie instan di Jambi. 3. Merumuskan strategi pengembangan agroindustri mie instan di Kota Jambi. 1.3 Manfaat 1. Memberikan informasi tentang kondisi agroindustri mie instan di Kota Jambi. 2. Menambah wawasan tentang faktor pendukung dan penghambat pengembangan agroindustri mie instan di Kota Jambi. 3. Memberikan masukan bagi pemerintah dan pelaku usaha dalam mengembangkan agroindustri mie instan di Kota Jambi.
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Berdirinya Usaha Usaha agroindustri mie instan di Jambi dimulai dengan berdirinya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung pada tahun 1992. Pabrik ini didirikan dengan tujuan untuk memperluas bidang usaha, mengurangi biaya transportasi, meningkatkan kesejahteraan karyawan, mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang, dan berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pada awalnya, pabrik ini hanya memiliki 3 line produksi dengan kapasitas produksi sebanyak 18.000 pcs/jam. Namun, seiring dengan meningkatnya permintaan pasar, jumlah line produksi pun terus bertambah hingga menjadi 14 line pada saat ini. Produk yang dihasilkan oleh pabrik ini adalah mie instan dengan merek Indomie, Supermi, dan Sarimi. Mie instan ini diproduksi dengan menggunakan bahan baku berkualitas dan diproses secara higienis sehingga aman untuk dikonsumsi. Pabrik ini memiliki peran penting dalam pengembangan agroindustri mie instan di Jambi. Pabrik ini menyerap tenaga kerja lokal, menyediakan bahan baku bagi petani lokal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jambi. Berikut adalah timeline sejarah berdirinya usaha agroindustri mie instan di Jambi: 1992 : PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan di Jambi. 1993 : Jumlah line produksi meningkat menjadi 8 line. 1994 : Jumlah line produksi meningkat menjadi 10 line. 2007 : Pabrik II didirikan dengan kapasitas produksi 2 kali lebih besar dibandingkan Pabrik I. 2008 : Pabrik I mulai memproduksi copack. 2.2 Bahan Baku Bahan Baku Utama 1. Tepung Terigu
  • 6. 3 Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi tepung terigu dalam pembuatan mie instan, antara lain memberi atau membentuk adonan selama proses pencampuran, menarik atau mengikat bahan lain dan mendistribusikan secara merata. mengikat gas selama proses penggorengan, membentuk struktur mie instan. serta sebagai sumber karbohidrat dan protein. Divisi Noodle, PT ISM. Tbk menggunakan tiga jenis tepung terigu sebagai bahan baku utama, yaitu strong flour (tepung keras cap Cakra Kembar), medium flour (tepung setengah keras cap Segitiga Biru) dan soft flour (tepung lunak cap Segitiga Hijau). Ketiga jenis tepung tersebut bukan dianggap kelas-kelas mutu tepung, tetapi mempunyai klasifikasi khusus sehingga akan disesuaikan untuk tujuan penggunaan berbeda. Ketiga jenis tepung tersebut sudah mengandung telur sehingga mempunyai kadar protein tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penanganan dalam proses pembuatan mie instan. Adapun Divisi Noodle, PT ISM. Tbk menggunakan tiga jenis tepung terigu sebagai bahan baku utama, yaitu strong flour (tepung keras cap Cakra Kembar), medium flour (tepung setengah keras cap Segitiga Biru) dan soft flour (tepung lunak cap Segitiga Hijau). Ketiga jenis tepung tersebut bukan dianggap kelas-kelas mutu tepung, tetapi mempunyai klasifikasi khusus sehingga akan disesuaikan untuk tujuan penggunaan berbeda. Ketiga jenis tepung tersebut sudah mengandung telur sehingga mempunyai kadar protein tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penanganan dalam proses pembuatan mie instan. 2. Tepung Tapioka Tepung tapioka digunakan untuk membentuk tekstur mie menjadi lebih keras, sehingga adonan mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Tepung tapioka yang baik digunakan untuk pembuatan mie instan adalah memiliki pH 4-8 dan kadar pati 80%. Tepung tapioka ini diperoleh dari perusahaan Darma Grindo, Lampung. Tepung tapioka ini dikemas dalam karung dengan berat per karung 50 kg. Bahan Baku Penunjang 1. Air Air digunakan untuk membentuk tekstur adonan dan gluten, mengkontrol kepadatan dan suhu adonan, melarutkan garam dan bahan-bahan tambahan lainnya, sehingga bahan- bahan tersebut dapat tersebar secara merata dalam adonan. Air yang digunakan harus air bersih, baik secara kimiawi maupun mikro biologis dan berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM). 2. Alkali Alkali merupakan campuran dari zat antioksidan, pengemulsi, pengatur keasaman, pengental, pengembang, pewarna, mineral dan penguat rasa yang aman untuk dikonsumsi dan berfungsi untuk melabuat bentuk, warna, rasa dan mutu mie instan lebih baik.
  • 7. 4 2.3 Produksi Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tujuh. yaitu mixing (pencampuran), pressing (pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming (pengukusan), cutting and folder (pemotongan dan pencetakan), frying(penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing (pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah : 1. Mixing atau Pencampuran Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang tidak lembek dan tidak perau atau dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35°C. 2. Pressing atau Pengepresan Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll pressschingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12-1.18 mm. 3. Slitting atau Pembentukan Untaian Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur 4. Streaming atau Pengukusan Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter secara kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang memiliki tekanan upa yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan 65°C. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses penggorengan atau frying. 5. Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya
  • 8. 5 ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar. 6. Frying atau Penggorengan Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mic didalam mangkok pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet. 7. Cooling atau Pendinginan Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu = 30°C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit. Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak terlalu membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan produksi dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses produksi sebatas pengawas jalannya produksi. 2.4 Permodalan Modal adalah salah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan. Alasannya adalah karena tanpa ditunjang oleh adanya permodalan yang tersedia maka setiap perusahaan tidak akan dapat melakukan aktivitas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu menentukan struktur modal. Struktur modal adalah pembagian antara modal pinjaman dan modal sendiri. Modal pinjaman atau biasa disebut modal asing adalah modal yang berbentuk atau di dapat dari hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek. Sedankan modal sendiri adalah dana jangka panjang perusahaan yang disediakan oleh pemilik perusahaan (pemegang saham) yang terdiri dari berbagai jenis saham dan laba ditahan. Berdasarkan laporan keuangan ICBP tahun 2022, modal saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. di Kota Jambi sebesar Rp2,6 triliun. Modal pinjaman PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. di Kota Jambi sebesar Rp1,5 triliun.
  • 9. 6 Total permodalan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. di Kota Jambi sebesar Rp4,1 triliun. Permodalan ini digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik, pembelian mesin dan peralatan, serta operasional pabrik. Berikut adalah rincian permodalan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. di Kota Jambi: Modal saham: Rp2,6 triliun Modal pinjaman: Rp1,5 triliun Total permodalan: Rp4,1 triliun 2.5 Tenaga Kerja Berdasarkan data dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. cabang Jambi, jumlah tenaga kerja yang bekerja di perusahaan ini pada tahun 2023 adalah sebanyak 953 orang. Tenaga kerja tersebut terdiri dari berbagai tingkatan, mulai dari karyawan produksi, karyawan non-produksi, hingga karyawan manajemen. Karyawan Produksi Karyawan produksi merupakan tenaga kerja yang bertugas dalam proses produksi mie instan. Jumlah karyawan produksi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. cabang Jambi adalah sebanyak 750 orang. Karyawan produksi ini dibagi menjadi tiga shift kerja, yaitu shift I (pukul 06.00-13.30), shift II (pukul 13.30-21.00), dan shift III (pukul 21.00- 06.00). Karyawan Non-Produksi Karyawan non-produksi merupakan tenaga kerja yang bertugas di luar proses produksi, seperti di bagian administrasi, keuangan, penjualan, dan pemasaran. Jumlah karyawan non-produksi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. cabang Jambi adalah sebanyak 203 orang. Karyawan Manajemen Karyawan manajemen merupakan tenaga kerja yang bertugas dalam mengelola perusahaan. Jumlah karyawan manajemen di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. cabang Jambi adalah sebanyak 10 orang. 2.6 Pengpakan 1. Pemasukan Mie ke dalam Kemasan
  • 10. 7 Mie yang telah dimasak dan dikeringkan dimasukkan ke dalam kemasan plastik. Kemasan plastik ini terbuat dari polietilena (PE) yang memiliki sifat kuat, tahan air, dan tidak mudah bocor. 2. Pemasukan Bumbu ke dalam Kemasan Bumbu mie instan, seperti bubuk rasa, minyak bumbu, dan kecap, dimasukkan ke dalam kemasan yang sama dengan mie. Bumbu-bumbu ini dimasukkan ke dalam kantong plastik terpisah agar tidak bercampur dengan mie. 3. Penutupan Kemasan Kemasan mie instan ditutup dengan menggunakan mesin pengemas. Mesin ini menggunakan panas untuk merekatkan kemasan plastik. 4. Pelabelan Kemasan Kemasan mie instan diberi label yang berisi informasi tentang produk, seperti merek, varian, tanggal kedaluwarsa, dan komposisi. Label ini dicetak dengan menggunakan mesin cetak. 5. Penyimpanan Kemasan Kemasan mie instan yang telah dikemas dan diberi label disimpan di gudang. Gudang ini memiliki suhu dan kelembapan yang terkontrol agar kualitas mie tetap terjaga. 2.7 Pemasaran (promosi, periklanan) 1. Promosi Penjualan Mengadakan berbagai promosi penjualan, seperti diskon, hadiah, dan undian berhadiah. Kegiatan promosi penjualan ini bertujuan untuk menarik minat konsumen dan meningkatkan penjualan. 2. Promosi Personal Kegiatan promosi yang dilakukan secara langsung kepada konsumen. Kegiatan promosi personal ini dilakukan oleh tenaga penjualan yang bertugas untuk mendistribusikan produk dan memberikan informasi mengenai produk kepada konsumen. 3. Media Cetak Memasang iklan di berbagai media cetak, seperti surat kabar, majalah, dan tabloid. Iklan yang ditayangkan umumnya menampilkan citra produk yang menarik dan informatif. 4. Media Elektronik
  • 11. 8 Memasang iklan di berbagai media elektronik, seperti televisi, radio, dan internet. Iklan yang ditayangkan umumnya menampilkan citra produk yang menarik dan informatif. 2.8 Penjualan 1. Penjualan Langsung Melalui jaringan penjualan langsung yang cukup luas. Jaringan penjualan ini terdiri dari distributor, subdistributor, dan agen. Distributor bertugas untuk mendistribusikan produk ke subdistributor dan agen. Subdistributor bertugas untuk mendistribusikan produk ke agen. Agen bertugas untuk menjual produk ke konsumen akhir. 2. Penjualan melalui Toko Modern Menjual produknya melalui toko modern, seperti minimarket, supermarket, dan hypermarket. Penjualan melalui toko modern ini dilakukan untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. 3. Penjualan melalui Sosial Media Memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produknya. Media sosial yang digunakan antara lain Facebook, Instagram, dan Twitter. 2.9 Kendala Usaha 1. Kendala Pasokan Bahan Baku Salah satu kendala utama yang dihadapi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. cabang Jambi adalah kendala pasokan bahan baku. Bahan baku utama untuk pembuatan mie instan adalah tepung terigu, minyak goreng, dan bumbu. Ketiga bahan baku tersebut merupakan komoditas yang harus diimpor dari luar negeri. Fluktuasi harga dan ketersediaan bahan baku impor menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan. 2. Kendala Persaingan Industri mie instan di Indonesia merupakan industri yang sangat kompetitif. Terdapat banyak pemain besar dan kecil yang bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. cabang Jambi harus terus berinovasi untuk dapat mempertahankan posisinya di pasar. 3. Kendala Regulasi Regulasi pemerintah juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh industri mie instan. Pemerintah Indonesia memiliki regulasi yang ketat untuk industri pangan, termasuk industri mie instan. Regulasi ini bertujuan untuk melindungi konsumen dan menjamin keamanan pangan. Namun, regulasi ini juga dapat menjadi beban bagi perusahaan.
  • 12. 9 4. Kendala Infrastruktur Infrastruktur yang kurang memadai juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. cabang Jambi. Perusahaan ini harus mendatangkan bahan baku dan peralatan dari luar daerah, sehingga membutuhkan infrastruktur transportasi yang memadai. 2.10 Kemungkinan Perkembangan ke Depan 1. Peningkatan Kapasitas Produksi Salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. cabang Jambi untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat. Perusahaan ini dapat melakukan ekspansi pabrik atau menambah mesin produksi untuk meningkatkan kapasitas produksinya. 2. Pengembangan Pasar Ekspor Untuk meningkatkan penjualannya. Perusahaan ini dapat mengekspor produk mie instannya ke negara-negara di Asia Tenggara, Asia Timur, atau bahkan Amerika Serikat.
  • 13. 10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa usaha agroindustri mie instan di Kota Jambi memiliki potensi yang besar untuk berkembang. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Tingginya permintaan masyarakat terhadap mie instan 2. Ketersediaan bahan baku yang melimpah 3. Potensi pasar yang masih terbuka Namun, untuk dapat berkembang secara berkelanjutan, usaha agroindustri mie instan di Kota Jambi perlu mengatasi beberapa kendala, antara lain: 1. Persaingan yang ketat dari pelaku usaha lain 2. Keterbatasan modal 3. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan kerja 3.2 Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa rekomendasi untuk pengembangan usaha agroindustri mie instan di Kota Jambi, antara lain: 1. Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan 2. Memperluas jaringan pemasaran 3. Meningkatkan kapasitas produksi 4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
  • 14. 11 DAFTAR PUSTAKA Academia.edu. 15 Oktober 2012. Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. https://www.academia.edu/29413100/Sejarah_PT_Indofood_CBP_Sukses_Mak mur_Tbk Academia.edu. 20 Februari 2019. Analisis UMUM Struktur PT Indofood CBP Sukses Makmur. https://www.academia.edu/25500474/Analisis_UMUM_Struktur_Modal_PT_In dofood_CBP_Sukses_Makmur Indofood CBP. https://www.indofoodcbp.com/ Indofood. https://career.indofood.com/ Indomie. https://indomie.com/ Kompas.com. 10 Februari 2022. Ini Dia Proses Produksi Mie Instan Indomie. Liputan6.com. 15 November 2015. Begini Proses Produksi Mie Instan Indomie. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.. 2023. Proses Produksi Mie Instan. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.: https://www.indofood.com/ Reza, Andi Muhammad. 2023. Pengembangan Agroindustri Mie Instan di Jambi. Jurnal Penelitian Ilmiah. Studocu.com. Proses Produksi Pada PT. https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-jambi/tugas- kuliah/proses-produksi-pada-pt/48416352 Tribun Jambi.com. 17 April 2013. Beginilah Cara Mie Instan Dibuat di Pabrik. https://jambi.tribunnews.com/2013/04/17/beginilah-cara-mie-instan-dibuat-di- pabrik?lgn_method=google