BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
MAKALAH PENGANTAR BISNIS.docx
1. Analisis Pengembangan Usaha Agribisnis Tanaman Kangkung
di Mayang Mangurai Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah : Pengantar Bisnis
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Drs. H. H. Khairinal, Dpt. BA, M.Si.
DISUSUN OLEH:
SEFTI WULAN SARI
(A1A123020)
R-003/Semester 1 (Satu)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PEDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
2. i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah PENGANTAR
BISNIS dengan materi ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS
TANAMAN KANGKUNG DI MAYANG MANGURAI KECAMATAN ALAM
BARAJO KOTA JAMBI.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Jambi, 14 September 2023
Sefti Wulan Sari
(A1A123020)
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I.............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................. 2
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................... 2
1.3 TUJUAN PENULISAN........................................................................... 2
1.4 MANFAAT PENULISAN....................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN............................................................................................................. 3
2.1 KARAKTERISTIK MASYARAKAT .................................................... 3
2.2 SEJARAH BERDIRINYA USAHA........................................................ 3
2.3 LOKASI USAHA .................................................................................... 4
2.4 PERMODALAN...................................................................................... 4
2.5 TENAGA KERJAA................................................................................. 4
2.6 TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN....................................................... 5
2.7 PENGKAPAN ......................................................................................... 7
2.8 PEMASARAN DAN PENJUALAN ....................................................... 7
2.9 KENDALA USAHA ............................................................................... 7
2.10 KEMUNGKINAN PERKEMBANGAN KE DEPAN .......................... 8
BAB III........................................................................................................................... 9
PENUTUP ...................................................................................................................... 9
3.1 KESIMPULA........................................................................................... 9
3.2 DOKUMENTASI USAHA ..................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia disebut sebagai Negara agraris karna sebagian besar penduduknya
bermata pencaharian sebagai petani. Hasil tani di Indonesia sangat berlimbah dan
bermacam-macam, mulai dari sayuran hingga buah-buahan.
Budidaya sayuran merupakan aspek penting dalam pertanian di Indonesia. Di
karenakan sayuran mengandung vitamin, mineral dan serat makanan yang bermanfaat
sebagai salah satu sumber pangan yang baik untuk kesehatan. Banyak petani sayuran yang
berproduksi dengan skala kecil, sehingga keberlangsungan usaha tani ini sangat
bergantung pada keberlanjutan produksi dan stabilnya tingkat harga. Sementara itu, harga
jual sayuran erat kaitannya dengan kualitas dan kuantitas produksi sayuran itu sendiri.
Komoditas sayuran memiliki peluang pasar yang luas dan besar baik dalam
maupun luar negeri karena meiliki nilai ekonomi yang tinggi (Hutabarat, 1993). Sayuran
memiliki jenis yang beragam, salah satu jenis sayuran yang umum dibudidayakan adalah
kangkung (Ipomoea reptans).
Tanaman kangkung adalah tanaman semusim atau tahunan yang penting di
kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Sayuran kangkung mudah dibudidayakan,
berumur pendek, harga relatif murah, dan berguna bagi badan dan kesehatan (Sofiari,
2009). Tanaman kangkung dapat tumbuh dengan baik setiap tahun. Kangkung darat dapat
tumbuh pada daerah yang beriklim panas maupun beriklim dingin.
Kangkung terdiri dari 2 (dua) varietas, yaitu kangkung darat (Ipomoea reptans) dan
kangkung air (Ipomoea aquatic). Perbedaan utama dua jenis kangkung ini adalah pada
bentuk daun dan warna bunga. Kangkung darat berwarna hijau terang dengan ujung daun
yang runcing, dan bunga kangkung darat berwarna putih. Sedangkan kangkung air
daunnya berwarna hijau agak gelap dengan ujung yang lebih tumpul atau membulat
sehingga terlihat lebih lebar (Haryoto, 2009).
Komoditas sayuran menempati posisi strategis dalam ketahanan pangan khususnya
dalam pembangunan pertanian. Peran strategis komoditas sayuran tersebut dapat
ditingkatkan karna berkenaan dengan kecendrungan permintaan yang semakin tinggi setiap
tahun.
Saat ini kangkung darat lebih banyak diminati dan bederar di pasaran dibanding
dengan kangkung air. Kangkung darat umunya dikonsumsi dan diolah menjadi masakan
sayur seperti ditumis, dipecel, dan masih banyak lagi.
5. 2
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kaeakteristik masyarakat Mayang Mangurai?
2. Bagaimana sejarah berdirinya usaha agribisnis pak Kaiman di Mayang Mangurau?
3. Dimana lokasi usaha berada?
4. Berapa modal yang diperlukan untuk mendirikan usaha?
5. Berapa sumber daya manusia yang di pekerjakan?
6. Bagaimana teknik pembudidaya kangkung?
7. Bagaimana packingan atau pengemasan yang digunakan?
8. Bagaimana cara pemasaran dan penjualannya?
9. Apa saja kendala yang dihadapi?
10. Apa saja kemungkinan usaha yang akan terjadi di masa depan?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui karakteristik masyarakat mayang mangurai
2. Mengetahui sejarah berdirinya usaha.
3. Mengetahui lokasi usaha.
4. Mengetahui permodalan yang diperlukan untuk mendirikan usaha.
5. Mengetahui Sumber Daya Manusia yang di pekerjakan.
6. Mengetahui teknik pembudidayaan kangkung
7. Mengetahui pengemasan yang dilakukan.
8. Mengetahui lokasi pemasaran dan penjualan.
9. Mengetahui kendala yang dihadapi.
10. Mengetahui kemungkinan usaha yang akan terjadi di masa depan.
1.4 MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan adalah untuk menjelaskan secara rinci mengenai salah satu
usaha agribisnis di Mayang Mangurai yang dimiliki oleh pak Kasiman guna menambah
pengetahuan mengenai teknik penanaman dan pembudidayaan tanaman sayur kangkung
yang mampu menhasilkan keuntungan yang menjanjikan dengan memanfaatkan lahan
kosong yang dimiliki.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KARAKTERISTIK MASYARAKAT MAYANG MANGURAI
Masyarakat Mayang Mangurai secara umum memiliki potensi pada sector
pertanian , perkebunan dan peternakan. Sehingga sejak pada zaman dahulu
masyarakat setempat memanfaatkan potensi tersebut sebagai kegiatan mata
pencaharian mereka.
Mayang Mangurai merupakan salah satu daerah yang mengembangkan
dan membudidayakan sayuran seperti kangkung darat, labu air, sawi dan beberapa
sayuran lainnya.
Dilihat dari karakteristik masyarakatnya, agribisnis di Mayang Mangurai
berpotensi untuk dikembangkan dalam membudidayakan tanaman atau sayuran.
2.2 SEJARAH BERDIRINYA USAHA
Pak Kasiman sebelumnya adalah seorang pegawai negeri sipil yang
bekerja di salah satu SMPN yang ada di Kota Jambi sebagai Kepala Tata Usaha.
Selain menjadi PNS beliau juga sempat menjadi peternak ayam kampung,
kambing dan lele.
Setelah beliau pensiun dari pekerjaannya pada tahun 2019 lalu, beliau
memutuskan untuk membuka usaha agribisnis. Usaha agribisnis adalah usaha
yang bergerak dibidang pertanian. Beliau memulai usaha ini bersama dengan
istrinya yaitu ibu Partinah di Mayang Mangurai Kecamatan Alam Barajo.
Usaha ini dimulai dengan dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada
disebelah rumahnya. Awalnya beliau menanam cabai merah dan menanam
sayuran lainnya. Namun setelah dilihat kembali, ternyata kangkung darat sebagai
komoditas sayuran memiliki prospek dan potensi untuk dikembangkan secara
agribisnis karena didukung dengan pertumbuhan jumlah penduduk Mayang
Mangurai yang terus naik secara signifikan. Selain itu, kangkung darat juga
mudah untuk dibudidayakan, memiliki umur pendek dan harganya yang relatif
murah.
Saat ini tidak hanya kangkung darat yang beliau budidayakan,. Beliau juga
menanam beberapa sayuran dan tanaman lainnya seperti sawi hijau, cabai merah,
dan pisang.
7. 4
2.3 LOKASI USAHA
Usaha agribisnis pak Kasiman ini berlokasi di Jalan Sumber Rejo, Lorong
Depsos II Rt. 28 No. 001, Kelurahan Mayang Mangurai, Kecamatan Alam Barajo,
Kota Jambi, Jambi. Disana beliau membuka lahan pertaniannya, dengan lokasi
yang strategis ini, masyarakat atau pembeli bisa datang langsung ke lokasi
tersebut untuk membeli sayuran yang di tanam oleh pak Kasiman, jika sayuran
tersebut sudah siap panen.
2.4 PERMODALAN
Untuk memulai usaha ini pak Kasiman menggunakan modal pribadinya.
Beliau memanfaatkan lahan yang ada di sebelah rumahnya dan mengolahnya
menjadi tempat budidaya kangkung darat dan tanaman lainnya. Pada usaha
agribisnis ini, pak Kasiman mengeluarkan modal awal untuk merintis usaha
kangkungnya sebesar kurang lebih Rp. 1.000.000-,. Modal yang dikeluarkan
sudah mencakup semua kebutuhan usaha seperti bahan baku, alat penunjang
pekerjaan, serta biaya lain-lain. Setelah beberapa saat, usaha yang dijalankan pak
Kasiman dari hasil menanam kangkung ini menhasilkan keuntungan kurang lebih
sebesar 70% dari hasil panen pertama.
Bahan baku yang beliau gunakan tentunya adalah benih atau bibit
kangkung darat yang beliau beli di toko pertanian dengan harga Rp. 28.000,-
perkilonya. Serta bahan pendukung lainnya seperti pupuk kandang yang dapat
digunakan untuk 3 bedeng perkarungnya, seharga Rp. 10.000,- perkarung, pupuk
urea dapat digunakan untuk 4 gulutan perkilonya, dengan harga Rp. 15.000,-
perkilo pupuk MPK seharga Rp. 18.000-, perkilo dan Yasirin atau obat hama yang
beliau beli di toko pertanian dengan harga Rp. 15.000-, perbotolnya.
Selain bahan baku, pak Kasiman juga membutuhkan alat untuk menunjang
pekerjaannya. Alat yang dibutuhkan pak Kasiman sama halnya seperti petani lain
pada umumnya yaitu cangkul, parang, tangki semprot, dan selang air.
2.5 TENAGA KERJAA
Pak Kasiman tidak mempekerjakan orang lain pada usahanya, beliau dan
istrinya menggunakan tenaganya sendiri untuk mengolah dan merawat lahan yang
mereka miliki. Tanaman kangkung merupakan tanaman sayur yang
perkembangannya mudah dan cepat. Sehingga tidak perlu banyak tenaga dalam
pemeliharaan dan perawatannya.
8. 5
2.6 TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN
Aktivitas usaha tani merupakan kegiatan yang dimulai dari persiapan
benih tanaman, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan dan perawatan hingga
pemanenan. Aktivitas tani ini dilakukan oleh pak Kasiman pada pagi hari dimulai
dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB dan dilanjutkan kembali pada sore
hari pukul 16.00 WIB hingga 17.30 WIB. Berikut adalah proses persiapan lahan
hingga pemanenan pada budidaya tanaman kangkung darat yang dilakukan oleh
pak Kasiman di Mayang Mangurai Kecamatan Alam Barajo, Jambi:
A. PENANAMAN
Penanaman kangkung dapat dilakukan dengan cara:
Pemilihan lokasi penanaman, hal ini sangat penting dilakukan karena
lahan atau media tanam yang baik harus terkena sinar matahari yang cukup
minimal selama 4 jam, terutama pada pagi hari.
Pengolahan lahan, pengolahan lahan ini dapat dilakukan 2 (dua) kali yaitu
dengan membalikan tanah dan membuat bedengan. Proses membalikkan tanah ini
dapat dilakukan dengan mencangkul tanah atau menggunakan mesin traktor roda
4. Proses yang kedua yaitu membuat bedengan, pada umumnya bedengan ini
dibuat dengan tinggi ±20 cm, lebar 100-120 cm dan panjang bisa disesuaikan
dengan lahan yang tersedia. Setelah membuat bedengan, petani dapat membuat
lobang atau garis disetiap bedengan untuk menaruh benih, lubang dibuat dengan
kedalaman ±5 cm dengan jarak 5-10 cm perlobang.
Setelah melakukan pengolahan lahan adalah pemberian pupuk pada setiap
bedengan. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk kandang. Hal ini bertujuan
untuk membantu penyuburan tanah. Tanah yang telah diberi pupuk didiamkan
selama kurang lebih satu sehari sebelum melakukan penanaman.
Selanjutnya yaitu tahap penanam, proses penanaman ini dapat dilakukan
secara manual yaitu dengan cara disebarkan atau memasukkan biji kangkung pada
setiap lobang tagulan sebanyak 5-10 biji perlobang. Setelah itu lobang dapat
ditutup kembali agar benih terhindah dari sinar matahari dan guyuran hujan secara
langsung.
Tahap terakhir yaitu pemupukan yang kedua setelah melakukan
penanaman, dan jangan lupa untuk melakukan penyiraman agar pupuk larut
terkena air dan meresap ke tanah.
9. 6
B. PEMELIHARAAN dan PERAWATAN
Setelah penanaman, maka selanjutnya dilakukan dengan kegiatan
pemeliharaan tanaman yang meliputi penyiraman, penyiangan, pengendalian
hama dan penyakit yang menyerang.
Kangkung membutuhkan banyak air untuk tumbuh, sehingga harus rutin
untuk melakukan penyiraman. Petani akan menyesuaikan musim dan kondisi
tanah. Tapi pada umumnya, penyiraman ini dilakukan setiap hari pada pagi atau
sore hari. Namun, apabila sedang musim hujan maka tidak perlu dilakukan
penyiraman.
Berikutnya yaitu penyiangan, penyiangan adalah membersihkan gulma
atau rumput-rumput yang ada di sekitar tanaman. Proses penyiangan ini biasa
dilakukan pada saat kangkung berumur ±10 hari. Petani harus sering mengontrol
pertumbuhan gulma disekitar tanaman, jangan sampai gulma yang tumbuh
mengganggu pertumbuhan dari kangkung. Penyiangan ini perlu dilakukan secara
rutin untuk menjaga pertumbuhan kangkung.
Setelah kangkung berusia 12-14 hari dari hari pertama tanam bisa
dilakukan pemberian pupuk kocor, MPK atau urea. Pemberian pupuk ini dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu cara yang pertama adalah menaburi langsung
pada tanaman, dan cara yang kedua adalah melarutkannya dengan air lalu
menyiramnya pada tanaman. Pemberian pupuk ini umumnya dilakukan pada sore
hari. Pemupukan ini dilakukan secara rutin agar dapat memenuhi nutrisi tanaman
dan menghasilkan kwalitas yang baik.
Tanaman kangkung tidak memiliki banyak musuh. Hewan yang biasa
mengganggu tanaman kangkung darat antara lain ulat groyak atau kutu daun.
Apabila dibutuhkan penggunaan pestisida sebaiknya menggunakan pestisida
biologi, nabati atau insektisida. Penyemprotan pestisida ini dapat dilakukan jika
perlu saja.
C. PANEN
Dengan perawatan yang baik akan menghasilkan kwalitas kangkung yang
baik pula. Pemanenan dapar dilakukan dengan dua cara, yang pertama yaitu
memotong pada bagian pangkal tanaman kangkung ±2 cm di atas permukaan
tanah, atau dengan cara yang kedua yaitu mencabut seluruh bagian tanaman
kangkung termasuk akarnya.
Masa panen pada sayuran kangkung ini dapat dilakukan pada usia antara
21 - 25 hari dari awal penyebaran benih. Biasanya satu galutan atau bedeng yang
pak Kasiman buat menghasilkan lebih dari 40 ikat kangkung. Dengan harga jual
perikatnya sebesar Rp. 1.500,-.
10. 7
2.7 PACKINGAN
Tidak ada packingan khusus pada saat setelah kangkung dipanen dan akan
dijual. Umumnya sayur kangkung ini dijual dengan sistem perikat. Dan cara
pengikatannya diusahan harus benar-benar rapi. Selah diikat kangkung bisa
dibersihkan dengan air untuk membersihkan sisa tanah yang menempel pada akar
tanaman.
2.8 PEMASARAN DAN PENJUALAN
Pemasaran dan penjualan yang dilakukan adalah dengan cara menjual hasil
panenan kangkung darat tersebut kepada pedagang/warung (milik perorangan)
yang ada disekitar lokasi tempat tinggal pak Kasiman, menjual kepada tengkulak
atau menjual lansung ke berbagai tempat pasar tradisional, seperti pasar talang
gulo. Dan tidak jarang juga ada masyarakat yang datang langsung kerumah atau
ke kebun pak Kasiman untuk membeli kangkung darat tersebut.
Pada umunya pak Kasiman tidak kesulitan untuk dalam memasarkan dan
menjual kangkung dari hasil usaha taninya karena memiliki factor eksternal
dimana yang menjadi peluang adalah permintaan pasar yang tinggi serta
kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi sayur. Masalah yang dihadapi pada
proses pemasaran dan penjualan ini adalah harga kangkung yang sering dibawah
harga dasar.
2.9 KENDALA USAHA
Tidak ada banyak kendala yang dirasakan dan dialami oleh pak Kasiman
selaku petani sayur kangkung darat ini. Karna pertumbuhan kangkung yang
mudah dan cepat serta dapat tahan pada perubahan cuaca, sehingga sangat
meminimalisir adanya kendala.
Hanya saja ketika musim panas pak Kasiman akan melakukan penyiraman secara
rutin pada pagi dan sore hari, agar kangkung tetap mendapatkan air untuk masa
pertumbuhannya.
Ketika musim hujan. Lahan menjadi subur sehingga menghasilkan kwalitas
kangkung yang baik. Namun, disaat hujan, tanaman akan lebih mudah diserang
hama, serta pertumbuhan gulma yang cepat, maka harus dilakukan penyiangan
dan penyemprotan obat hama secara rutin pada tanaman sayur kangkung.
11. 8
2.8 KEMUNGKINAN PERKEMBANGAN KE DEPAN
Rencananya beliau ingin memperluas lahannya, dengan penambahan lahan
tersebut beliau dapat menanam lebih banyak kangkung dan sayuran lainnya.
Beliau berharap usaha taninya ini akan terus berjalan dan berkembang, karena
menjadi seorang petani mempunyai prospek yang sangat menjanjikan, sayuran
memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan produksi sayuran tidak akan pernah putus
karena untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia.
12. 9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa kangkung memiliki zat penting bagi tubuh
seperti serat, vitamin C, vitamin A, protein, zat besi dan kalsium. Teknik
budidaya tanaman kangkung di Mayang Mangurai sama dengan cara budidaya
tanaman kangkung pada umumnya yang dilakukan oleh para petani yaitu mulai
dari persiapan lahan, pemupukan dasar, penanaman, pemeliharaan dan sampai
pada tahap panen yang sesuai.
Serta dapat di ketahui bahwa pada umumnya tidak ada kesulitan untuk
dalam memasarkan dan menjual kangkung dari hasil usaha tani ini karena
memiliki factor eksternal dimana yang menjadi peluang adalah permintaan pasar
yang tinggi serta kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi sayur.
3.2 DOKUMENTASI USAHA
15. 12
DAFTAR PUSTAKA
Asih, E. W. (2022). Potensi Pengembangan Agribisnis Tanaman Kangkung Darat di Desa
Maranatha Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Jurnal Kolaboratif
Sains, 5(6), 352-358.
Muhammad, A. (2023). STRATEGI PEMASARAN SAYURAN KANGKUNG LOMBOK
PADA PASAR MODERN DI KOTA MATARAM (Doctoral dissertation, Universitas
Mataram).
Syawwalia, F. (2022). Sistem Usaha Pertanian Hortikultura PT. Serba Indonesia
Sejahtera di Desa Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang.