SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA
DEPUTI BIDANG PROTEKSI
Dokumen ini dapat disebarkan secara bebas
(Disclosure is not limited)
Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference:
Upaya Mencegah Penyusup dan Melindungi Data pada Rapat
Virtual di Sektor Infrastruktur Kritis Nasional
Ringkasan Eksekutif
1. Sebagai implikasi merebaknya pandemik virus Corona (COVID-19) dan masifnya
dampak yang ditimbulkan virus tersebut, maka beberapa aktivitas yang
melibatkan banyak orang, interaksi jarak dekat dan di keramaian perlu dibatasi,
dan semua lapisan masyarakat diimbau agar dapat tetap di rumah.
2. Fungsi infrastruktur kritikal nasional harus tetap berjalan selama berlangsungnya
pandemik COVID-19, terutama untuk menjamin kesehatan, keselamatan, dan
kesejahteraan masyarakat. Industri-industri yang ada di sektor Infrastruktur Kritis
Nasional (IKN) memiliki tanggungjawab untuk tetap menjalankan fungsinya
selama kondisi ini berlangsung. Pengelola pada sektor IKN dapat menyesuaikan
sistem kerja melalui pelaksanaan tugas di rumah (work from home/WFH) dengan
mempertimbangkan penetapan status darurat bencana pada daerah/lokasi
infrastruktur kritis berada.
3. Dengan adanya kebijakan ini, maka diperlukan perangkat teleworking salah
satunya video conference sebagai media komunikasi pertemuan jarak jauh
(telekonferensi) untuk menjaga fungsi administrasi dan operasional pada sektor
infrastruktur kritis tetap berjalan.
4. Berdasarkan laporan dan informasi yang BSSN himpun, terdapat beberapa celah
kerawanan pada beberapa aplikasi video conference yang dapat mengancam
keamanan data baik itu data pribadi maupun data organisasi.
5. Mengingat dan memperhatikan substansi yang disampaikan pada rapat melalui
video conference, maka BSSN merasa perlu untuk mengeluarkan panduan
keamanan dalam pemanfaatan video conference agar tetap menjamin keamanan
dan kenyamanan selama telekonferensi berlangsung.
Pendahuluan
Untuk mencegah meluasnya penyebaran dan penularan virus COVID-19,
Pemerintah Indonesia mengimbau untuk setiap lapisan masyarakat agar dapat
menerapkan social distancing dan physical distancing, salah satunya melalui program
work from home (WFH). Fungsi infrastruktur kritis sangat penting selama tanggap
darurat COVID-19 untuk menjamin kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan
masyarakat. Industri infrastruktur kritis harus tetap berjalan di tengah kondisi ini
sehingga harus tetap beroperasional sebagaimana mestinya.
Sejak bulan Januari Tahun 2020, beberapa sumber melaporkan adanya peningkatan
aktivitas serangan siber yang dilakukan oleh aktor jahat dengan memanfaatkan situasi
wabah virus COVID-19. Aktor jahat melakukan serangan dengan menggunakan dua
taktik utama untuk menargetkan korban, yaitu:
Halaman 2 dari 7Dokumen ini dapat disebarkan secara bebas
(Disclosure is not limited)
1. Memanfaatkan Konten Bertemakan COVID-19 sebagai umpan
Aktor jahat menggunakan tema COVID-19 untuk membuat umpan phising
kemudian mencuri informasi dan kredensial milik korban. Beberapa jenis
malware sudah teridentifikasi melakukan hal tersebut seperti AZORult,
Cerberus, Lokibot dan TrickBot. (Silahkan baca artikel Himbauan Keamanan
BSSN tentang Malware COVID-19: https://bssn.go.id/analisis-spyware-
coronalive1-1-apk/ )
Adapun metode distribusinya menggunakan tautan-tautan yang dikirimkan
melalui platform-platform yang ada seperti e-mail, pesan instant, sms, serta
situs web palsu. (silahkan baca artikel Himbauan Keamanan:
https://bssn.go.id/sms-worm-corona-safety-mask-apk-aplikasi-malicious-
yang-memanfaatkan-momentum-kelangkaan-masker-sebagai-alat-pelindung-
diri-terhadap-covid-19/ )
2. Menyamar Sebagai Otoritas dan/atau Sumber Resmi
Dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap COVID-19, dimungkinkan
munculnya aktor jahat yang menyamar sebagai pejabat dari Lembaga
Pemerintah, terutama Instansi yang bertugas dalam Gugus Tugas
Penanggulangan COVID-19 untuk meminta informasi tertentu. Taktik ini
terutama memanfaatkan informasi-informasi resmi yang dikeluarkan oleh
Instansi terkait seperti infografis, press-release, grafik, dll yang digunakan
sebagai umpan phising. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilaporkan telah
ditargetkan oleh kelompok APT yang membuat website palsu untuk
mengelabuhi pegawai internal WHO dalam rangka mencuri data [3].
Untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan dalam menanggulangi
insiden siber, Deputi III BSSN telah membuat Buku Putih Mitigasi Insiden Siber
saat Pandemi COVID-19 (silahkan baca artikel disini : https://bssn.go.id/buku-
putih-mitigasi-insiden-siber-saat-pandemi-covid-19/ )
Terkait dengan hal tersebut, sebagai instansi Pemerintah yang bertugas di bidang
keamanan siber dan keamanan informasi, BSSN melihat ada hal yang perlu menjadi
perhatian serius dalam pelaksanaan telekonferensi tersebut, yaitu bagaimana sarana
yang digunakan dan informasi yang dikomunikasikan dengan menggunakan media
video conference tetap memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan.
Panduan ini dimaksudkan untuk mendukung stakeholder pada sektor IKN dalam
memanfaatkan video conference yang aman guna mempertahankan operasional
layanan dan fungsinya selama adanya social distancing dan physical distancing akibat
pandemik COVID-19.
Ruang Lingkup
Panduan ini berisi langkah-langkah yang dapat menjadi acuan bagi sektor
Infrastruktur Kritis Nasional dalam penyelenggaraan pertemuan jarak jauh
(telekonferensi) melalui video conference dengan tetap memperhatikan keamanan
informasi. Hal-hal yang dimuat dalam pedoman sebagai berikut:
Halaman 3 dari 7Dokumen ini dapat disebarkan secara bebas
(Disclosure is not limited)
1. Penyiapan Sarana Video Conference;
2. Informasi yang dapat disampaikan;
3. Pengamanan Video Conference;
4. Best Practice untuk Video Conference yang Efektif
a. Tips sebelum memulai pertemuan;dan
b. Selama pertemuan;
#1 PENYIAPAN SARANA VIDEO CONFERENCE
Sarana video conference yang perlu disiapkan meliputi aplikasi video conference,
perangkat komunikasi, dan jaringan yang digunakan. Kesiapan perangkat untuk
memastikan penyelenggaraan video conference berlangsung efektif dan aman.
Aplikasi Video Conference
1. Gunakan aplikasi video conference yang resmi/berlanggaran dan merupakan
versi terbaru dan diunduh dari sumber resmi.
2. Disarankan server aplikasi berada pada organisasi pengguna dan dikelola secara
mandiri (on-premise), atau jika belum demikian agar menggunakan aplikasi
dengan pengelolaan server berada di dalam wilayah Indonesia.
3. Jika server aplikasi berada di dalam organisasi sebaiknya dikonfigurasi untuk
jaringan local dan setiap partisipan yang ingin bergabung wajib memiliki akses
VPN.
4. Gunakan aplikasi yang salah satunya memiliki fitur enkripsi, end-to-end
encryption, private chat, link communication, atau sejenisnya dan dapat diaktifkan
pada saat telekonferensi berlangsung.
5. Pilih aplikasi yang memiliki fitur ‘pembatasan’ pada saat seluruh partisipan telah
bergabung di conference, untuk menghindari pengguna lain masuk tanpa ada
konfirmasi terlebih dahulu.
6. Agar dipastikan ID, PIN atau Password selalu diperbarui dan diganti setiap
pelaksanaan meeting.
7. Pastikan akun yang digunakan adalah akun resmi dinas atau akun milik pribadi,
bukan milik orang lain.
8. Pastikan Profile Name sesuai dengan ketentuan yang disepakati sehingga
mempermudah untuk melakukan kontrol terhadap partisipan yang tergabung.
9. Pastikan aplikasi video conference meminta izin ketika mengaktifkan kamera atau
mikrofon, dan pastikan tidak ada permintaan akses kamera atau mikrofon yang
tersembunyi.
Perangkat Komunikasi
Sisi Host:
1. Gunakan kata kunci yang kuat (minimal 8 karakter kombinasi huruf besar kecil
dan karakter khusus) untuk password meeting.
Halaman 4 dari 7Dokumen ini dapat disebarkan secara bebas
(Disclosure is not limited)
2. Identitas dan password meeting didistribusikan secara aman kepada partisipan,
tidak secara publik.
3. Jika ada, aktifkan fitur ‘pembatasan’ pada saat seluruh partisipan telah bergabung
di conference, untuk menghindari pengguna lain masuk tanpa ada konfirmasi
terlebih dahulu.
4. Pastikan identitas pertemuan dan password meeting selalu diperbarui dan diganti
setiap pelaksanaan meeting.
5. Lakukan monitoring dan verifikasi terhadap setiap partisipan yang telah dan akan
bergabung pada Conference.
Sisi Client:
1. Gunakan perangkat milik dinas atau milik pribadi untuk kegiatan video conference
2. Pastikan sistem operasi resmi versi terbaru sudah terinstal di perangkat yang
digunakan.
3. Pastikan perangkat yang digunakan sudah terpasang antivirus/antimalware dan
diperbaharui secara berkala.
4. Pastikan akun yang digunakan adalah akun resmi dinas atau akun milik pribadi,
bukan milik orang lain.
5. Pastikan Profile Name sesuai dengan ketentuan yang disepakati sehingga
mempermudah untuk melakukan kontrol terhadap partisipan yang tergabung.
6. Pastikan untuk berkoordinasi dengan Host apakah terdapat beberapa
settings/pengaturan dan konfigurasi yang harus dilakukan terhadap sistem
operasi dan aplikasi video conference.
7. Laksanakan kegiatan video conference di tempat atau ruangan yang situasinya
kondusif.
8. Tidak mengunggah tangkapan layar telekonferensi yang menampilkan meeting
ID, nama peserta atau informasi yang dianggap terbatas lainnya.
Lingkungan Kerja
1. Pastikan lingkungan kerja yang digunakan untuk melakukan telekonferensi tidak
terdapat hal-hal yang sensitif atau terbatas seperti, catatan-catatan yang ditulis
pada papan tulis yang menjadi background kita, dokumen-dokumen berklasifikasi
yang masuk ke dalam jangkauan kamera, atau ruangan-ruangan lain yang juga
masuk ke dalam jangkauan kamera.
2. Jika rapat tersebut merupakan rapat terbatas, pastikan tidak ada orang lain yang
tidak berkepentingan masuk ke ruangan atau melihat secara langsung tampilan
layar.
Jaringan
1. Pastikan untuk menggunakan jaringan internet pribadi atau jaringan internet yang
terpercaya (trusted).
2. Agar tidak menggunakan jaringan internet untuk publik atau yang terpasang di
tempat-tempat umum, seperti café, mal, atau restoran.
Halaman 5 dari 7Dokumen ini dapat disebarkan secara bebas
(Disclosure is not limited)
3. Sangat disarankan untuk menggunakan jaringan yang sudah dilengkapi dengan
perangkat atau aplikasi Virtual Private Network (VPN) resmi/berlangganan.
4. Pastikan ketersediaan bandwidth yang tercukupi selama conference berlangsung.
5. Siapkan rencana komunikasi cadangan jika terjadi permasalahan, misalnya
meminta partisipan untuk tetap terhubung melalui tools lainnya yang disepakati.
#2 PANDUAN INFORMASI BERKLASIFIKASI YANG DIKOMUNIKASIKAN
Bagian ini berisikan mengenai rekomendasi terhadap subtansi informasi yang
sebaiknya tidak disampaikan selama berada dalam video conference. Hal ini terkait
dengan sensitifitas informasi yang berisiko ketika disampaikan secara online atau
bukan untuk konsumsi publik. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan secara
teknis dan substansi:
Sisi Teknis
1. Umumnya, aplikasi merupakan aplikasi berbasis cloud dimana server dikelola oleh
perusahaan pengelola aplikasi atau pihak ketiga, maka pemanfaatan aplikasi
untuk telekonferensi disarankan untuk koordinasi yang sifatnya umum dan bukan
untuk koordinasi informasi yang sifatnya berklasifikasi.
2. Hapus riwayat percakapan yang dinilai berklasifikasi dan pastikan tidak tersimpan
dalam database aplikasi.
3. Gunakan mekanisme enkripsi atau kata kunci untuk data atau rekaman rapat
telekonferesi yang akan disimpan baik pada media penyimpanan berbasis cloud
maupun pada perangkat masing-masing.
Sisi Substansi
1. Pastikan kebenaran informasi yang akan disampaikan dan perhatikan kapasitas
partisipan sebagai pemilik dan pengirim informasi
2. Untuk informasi yang sifatnya terbatas dan memang perlu diketahui oleh anggota
organisasi/unit kerja yang tergabung dalam telekonferensi, maka pastikan
partisipan menyampaikan kata ‘TERBATAS’ sebelum menyampaikan informasi
tersebut.
3. Semua partisipan video conference harus bertanggung jawab terhadap informasi
yang diterima atau disampaikan melalui sarana telekonferensi ini.
4. Selalu memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
klasifikasi informasi dan peraturan perundang-undangan tentang informasi dan
transaksi elektronik.
#3 Langkah-langkah Mengamankan Video Conference
Informasi rahasia dan sensitif sering dibahas dalam rapat. Pengungkapan informasi
kepada orang yang salah dengan cara yang salah dapat mengakibatkan pelanggaran
terhadap regulasi seperti perlindungan data.
Berikut beberapa langkah untuk melakukan video conference dengan aman:
Halaman 6 dari 7Dokumen ini dapat disebarkan secara bebas
(Disclosure is not limited)
1. Prioritaskan keamanan jaringan
End point dan platform video conference sering membutuhkankan Session
Boarder Controller (SBC) untuk mengatur traffic, termasuk mencari dan memblok
koneksi mencurigakan. Pastikan aplikasi yang digunakan memiliki fitur SBC ini,
selanjutnya lakukan pengaturan jaringan perlu di-review secara teratur untuk
memastikan selalu up to date.
2. Pentingnya penggunaan enkripsi
Bersama dengan keamanan jaringan, enkripsi merupakan hal yang mutlak bagi
video conference. Algoritma standar untuk video conference saat ini adalah AES
128 bit. Pastikan aplikasi yang digunakan minimal telah memiliki fitur enkripsi
tersebut.
3. Lindungi diri dengan “Permission”
Tidak semua kebocoran data terjadi karena hacker yang masuk kedalam sistem.
Masalah keamanan dapat terjadi jika ada orang yang tidak berkepentingan
dengan secara tidak sengaja diberi akses komunikasi yang seharusnya tidak
dilihat misalnya karena tidak mendapatkan pengaturan yang benar. Oleh
karenanya pastikan setiap peserta rapat yang diundang mendapatkan permission
yang dikirim melalui jalur yang aman.
4. Buat dan patuhi kebijakan untuk video conference
Jaringan yang aman dan enkripsi tidak akan berdampak besar pada keamanan
video conference jika SDM yang menggunakan tidak memahami budaya
keamanan. Kesalahan manusia (human error) merupakan penyebab terbesar
terjadinya kebocoran data. Untuk itu perlu dibuat kebijakan/policy yang
diantaranya mengatur bagaimana menggunakan sistem, bagaimana
menggunakan perangkat mobile dan remote secara aman, hingga informasi apa
saja yang dapat disampaikan pada saat teleworking (salah satu referensi yang
dapat digunakan adalah NIST SP 800-46 Revisi 2)
#4 Best Practices untuk Video Conference yang Efektif
Untuk membuat rapat melalui video conference yang lebih produktif dan efektif, dapat
dilakukan hal-hal berikut:
Sebelum rapat video conference:
1. Ketika menggunakan peralatan atau lokasi yang tidak biasa, lakukan pengujian
koneksi sebelum rapat
2. Jika mungkin, buat koneksi video conference beberapa menit sebelum mulai
rapat.
3. Pastikan setiap peserta rapat telah mendapatkan permission untuk bergabung
pada video conference.
4. Buat rencana komunikasi cadangan jika terjadi permasalahan koneksi, misalnya
meminta peserta/partisipan untuk tetap terhubung melalui laptop, menggunakan
mobile atau speakerphone, dan/atau bekolaborasi melalui tool kolaborasi online.
Halaman 7 dari 7Dokumen ini dapat disebarkan secara bebas
(Disclosure is not limited)
5. Pastikan persyaratan keamanan telah terpenuhi seperti yang dijelaskan pada bab
1 sampai 3.
Selama rapat video conference berlangsung:
1. Minta semua peserta membagikan tampilan video dan audio.
2. Minta peserta mematikan mikropon jika lokasinya memiliki noise atau jika tidak
sedang berbicara.
3. Diperlukan fasilitator rapat yang akan menyampaikan agenda rapat dan mengatur
jalannya rapat.
4. Pastikan semua peserta memperoleh akses yang sama terhadao konten yang
dibagikan selama video conference dan menggunakan tools online jika mungkin.
5. Batasi penggunaan berbagi layar, pastikan fitur berbagi layer dapat dikontrol oleh
admin. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya peserta rapat yang berbagi
layar yang tidak dibutuhkan.
Referensi
1) https://www.nist.gov/blogs/cybersecurity-insights/preventing-eavesdropping-
and-protecting-privacy-virtual-meetings diakses pada tanggal 6 April 2020
2) https://www.nist.gov/blogs/cybersecurity-insights/telework-security-basics
diakses pada tanggal 6 April 2020
3) https://threatpost.com/who-attacked-possible-apt-covid-19-cyberattacks-
double/154083/
4) https://www.us-cert.gov/ncas/current-activity/2020/04/02/fbi-releases-
guidance-defending-against-vtc-hijacking-and-zoom
5) https://uit.stanford.edu/videoconferencing/best-practices
6) https://nvlpubs.nist.gov/nistpubs/SpecialPublications/NIST.SP.800-46r2.pdf
Riwayat Dokumen
Versi 1.0 : 7 April 2020

More Related Content

Similar to Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyusup dan Melindungi Data pada Rapat Virtual di Sektor Infrastruktur Kritis Nasional

05111640000103 - Kak - MPPL E
05111640000103 - Kak - MPPL E 05111640000103 - Kak - MPPL E
05111640000103 - Kak - MPPL E Adis Azhar
 
Cybertooth voip sebagai_aplikasi_pengamanan komunikasi suara era digital pada...
Cybertooth voip sebagai_aplikasi_pengamanan komunikasi suara era digital pada...Cybertooth voip sebagai_aplikasi_pengamanan komunikasi suara era digital pada...
Cybertooth voip sebagai_aplikasi_pengamanan komunikasi suara era digital pada...idsecconf
 
Modul materi pemanfaatan_video_konferensi_untuk_pembelajaran_2
Modul materi pemanfaatan_video_konferensi_untuk_pembelajaran_2Modul materi pemanfaatan_video_konferensi_untuk_pembelajaran_2
Modul materi pemanfaatan_video_konferensi_untuk_pembelajaran_2nopridarti1
 
Melaksanakan dasar rangkaian komputer
Melaksanakan dasar rangkaian komputerMelaksanakan dasar rangkaian komputer
Melaksanakan dasar rangkaian komputerrafi_e
 
Materi pemanfaatan video konferensi untuk pembelajaran
Materi pemanfaatan video konferensi untuk pembelajaran Materi pemanfaatan video konferensi untuk pembelajaran
Materi pemanfaatan video konferensi untuk pembelajaran Drs. HM. Yunus
 
Securing Your Smartphone (For Common User) - Kristian Ibrahim, Aisyah Amelia
Securing Your Smartphone (For Common User) - Kristian Ibrahim, Aisyah AmeliaSecuring Your Smartphone (For Common User) - Kristian Ibrahim, Aisyah Amelia
Securing Your Smartphone (For Common User) - Kristian Ibrahim, Aisyah Ameliaidsecconf
 
Paper system keamanan skype
Paper system keamanan skypePaper system keamanan skype
Paper system keamanan skypeMeirza Rudyanto
 
Tugas besar 1 kelompok 9 (sistem informasi manajemen) (4)
Tugas besar 1 kelompok 9 (sistem informasi manajemen) (4)Tugas besar 1 kelompok 9 (sistem informasi manajemen) (4)
Tugas besar 1 kelompok 9 (sistem informasi manajemen) (4)Rio Gunawan
 
Menjelaskan tentang sistem perlindungan sistem informasi.
Menjelaskan tentang sistem perlindungan sistem informasi.Menjelaskan tentang sistem perlindungan sistem informasi.
Menjelaskan tentang sistem perlindungan sistem informasi.ApriliaNingrum2
 
Tugas besar 1 kelompok 9 SIM (sistem informasi manajemen)
Tugas besar 1 kelompok 9 SIM (sistem informasi manajemen)Tugas besar 1 kelompok 9 SIM (sistem informasi manajemen)
Tugas besar 1 kelompok 9 SIM (sistem informasi manajemen)RifaldySaputra1
 
pptdigitalisasibidangakuntansi-220928020514-433971b2 (1).pptx
pptdigitalisasibidangakuntansi-220928020514-433971b2 (1).pptxpptdigitalisasibidangakuntansi-220928020514-433971b2 (1).pptx
pptdigitalisasibidangakuntansi-220928020514-433971b2 (1).pptxafriana5
 
10,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,keamanan sistem informasi, akuntansi,univ...
10,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,keamanan sistem informasi, akuntansi,univ...10,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,keamanan sistem informasi, akuntansi,univ...
10,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,keamanan sistem informasi, akuntansi,univ...fathiamunaf
 
8, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, cara mengatasi hacker, mercu buana univers...
8, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, cara mengatasi hacker, mercu buana univers...8, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, cara mengatasi hacker, mercu buana univers...
8, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, cara mengatasi hacker, mercu buana univers...Yuni Rahmayani
 
10, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, cara mengatasi hacker, mercu buana univer...
10, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, cara mengatasi hacker, mercu buana univer...10, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, cara mengatasi hacker, mercu buana univer...
10, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, cara mengatasi hacker, mercu buana univer...Yuni Rahmayani
 
Bab 9 keamanan informasi
Bab 9 keamanan informasiBab 9 keamanan informasi
Bab 9 keamanan informasiFadlichi
 
Sim, feby ratna sari, hapzi ali, keamanan sistem informasi , universitas merc...
Sim, feby ratna sari, hapzi ali, keamanan sistem informasi , universitas merc...Sim, feby ratna sari, hapzi ali, keamanan sistem informasi , universitas merc...
Sim, feby ratna sari, hapzi ali, keamanan sistem informasi , universitas merc...febyratnasari
 

Similar to Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyusup dan Melindungi Data pada Rapat Virtual di Sektor Infrastruktur Kritis Nasional (20)

Bring Your Own Device”
Bring Your Own Device”Bring Your Own Device”
Bring Your Own Device”
 
05111640000103 - Kak - MPPL E
05111640000103 - Kak - MPPL E 05111640000103 - Kak - MPPL E
05111640000103 - Kak - MPPL E
 
Ets mppl
Ets mpplEts mppl
Ets mppl
 
Cybertooth voip sebagai_aplikasi_pengamanan komunikasi suara era digital pada...
Cybertooth voip sebagai_aplikasi_pengamanan komunikasi suara era digital pada...Cybertooth voip sebagai_aplikasi_pengamanan komunikasi suara era digital pada...
Cybertooth voip sebagai_aplikasi_pengamanan komunikasi suara era digital pada...
 
Kak - MPPL E
Kak - MPPL E Kak - MPPL E
Kak - MPPL E
 
Modul materi pemanfaatan_video_konferensi_untuk_pembelajaran_2
Modul materi pemanfaatan_video_konferensi_untuk_pembelajaran_2Modul materi pemanfaatan_video_konferensi_untuk_pembelajaran_2
Modul materi pemanfaatan_video_konferensi_untuk_pembelajaran_2
 
Melaksanakan dasar rangkaian komputer
Melaksanakan dasar rangkaian komputerMelaksanakan dasar rangkaian komputer
Melaksanakan dasar rangkaian komputer
 
ETS MPPL KAK
ETS MPPL KAKETS MPPL KAK
ETS MPPL KAK
 
Materi pemanfaatan video konferensi untuk pembelajaran
Materi pemanfaatan video konferensi untuk pembelajaran Materi pemanfaatan video konferensi untuk pembelajaran
Materi pemanfaatan video konferensi untuk pembelajaran
 
Securing Your Smartphone (For Common User) - Kristian Ibrahim, Aisyah Amelia
Securing Your Smartphone (For Common User) - Kristian Ibrahim, Aisyah AmeliaSecuring Your Smartphone (For Common User) - Kristian Ibrahim, Aisyah Amelia
Securing Your Smartphone (For Common User) - Kristian Ibrahim, Aisyah Amelia
 
Paper system keamanan skype
Paper system keamanan skypePaper system keamanan skype
Paper system keamanan skype
 
Tugas besar 1 kelompok 9 (sistem informasi manajemen) (4)
Tugas besar 1 kelompok 9 (sistem informasi manajemen) (4)Tugas besar 1 kelompok 9 (sistem informasi manajemen) (4)
Tugas besar 1 kelompok 9 (sistem informasi manajemen) (4)
 
Menjelaskan tentang sistem perlindungan sistem informasi.
Menjelaskan tentang sistem perlindungan sistem informasi.Menjelaskan tentang sistem perlindungan sistem informasi.
Menjelaskan tentang sistem perlindungan sistem informasi.
 
Tugas besar 1 kelompok 9 SIM (sistem informasi manajemen)
Tugas besar 1 kelompok 9 SIM (sistem informasi manajemen)Tugas besar 1 kelompok 9 SIM (sistem informasi manajemen)
Tugas besar 1 kelompok 9 SIM (sistem informasi manajemen)
 
pptdigitalisasibidangakuntansi-220928020514-433971b2 (1).pptx
pptdigitalisasibidangakuntansi-220928020514-433971b2 (1).pptxpptdigitalisasibidangakuntansi-220928020514-433971b2 (1).pptx
pptdigitalisasibidangakuntansi-220928020514-433971b2 (1).pptx
 
10,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,keamanan sistem informasi, akuntansi,univ...
10,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,keamanan sistem informasi, akuntansi,univ...10,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,keamanan sistem informasi, akuntansi,univ...
10,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,keamanan sistem informasi, akuntansi,univ...
 
8, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, cara mengatasi hacker, mercu buana univers...
8, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, cara mengatasi hacker, mercu buana univers...8, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, cara mengatasi hacker, mercu buana univers...
8, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, cara mengatasi hacker, mercu buana univers...
 
10, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, cara mengatasi hacker, mercu buana univer...
10, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, cara mengatasi hacker, mercu buana univer...10, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, cara mengatasi hacker, mercu buana univer...
10, sim, yuni rahmayani, hapzi ali, cara mengatasi hacker, mercu buana univer...
 
Bab 9 keamanan informasi
Bab 9 keamanan informasiBab 9 keamanan informasi
Bab 9 keamanan informasi
 
Sim, feby ratna sari, hapzi ali, keamanan sistem informasi , universitas merc...
Sim, feby ratna sari, hapzi ali, keamanan sistem informasi , universitas merc...Sim, feby ratna sari, hapzi ali, keamanan sistem informasi , universitas merc...
Sim, feby ratna sari, hapzi ali, keamanan sistem informasi , universitas merc...
 

More from JalinKrakatau

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014JalinKrakatau
 
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008JalinKrakatau
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...JalinKrakatau
 
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Panduan Penggunaan Inarisk
Panduan Penggunaan InariskPanduan Penggunaan Inarisk
Panduan Penggunaan InariskJalinKrakatau
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020JalinKrakatau
 
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...
Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...
Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...JalinKrakatau
 
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)JalinKrakatau
 
Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...
Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...
Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...JalinKrakatau
 
Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...JalinKrakatau
 
Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada Anak
Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada AnakPanduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada Anak
Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada AnakJalinKrakatau
 
Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19
Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19
Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19JalinKrakatau
 
SKB Menag, Menaker Dan Menpan RB
SKB Menag, Menaker Dan Menpan RBSKB Menag, Menaker Dan Menpan RB
SKB Menag, Menaker Dan Menpan RBJalinKrakatau
 
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020JalinKrakatau
 

More from JalinKrakatau (20)

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
 
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM...
 
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020
 
Panduan Penggunaan Inarisk
Panduan Penggunaan InariskPanduan Penggunaan Inarisk
Panduan Penggunaan Inarisk
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/238/2020
 
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020
 
Protokol Pelatnas
Protokol PelatnasProtokol Pelatnas
Protokol Pelatnas
 
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020
 
Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...
Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...
Pedoman Kaifiat Shalat Bagi Tenaga Kesehatan Yang Memakai Alat Pelindung Diri...
 
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19)
 
Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...
Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...
Panduan Kegiatan Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Langkah-Langkah Disinfeksi...
 
Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020
Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...
 
Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada Anak
Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada AnakPanduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada Anak
Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada Anak
 
Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19
Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19
Pedoman Pelaksanaan Ramadan Aman Di Tengah Covid-19
 
SKB Menag, Menaker Dan Menpan RB
SKB Menag, Menaker Dan Menpan RBSKB Menag, Menaker Dan Menpan RB
SKB Menag, Menaker Dan Menpan RB
 
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
 
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020
 
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020
 

Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyusup dan Melindungi Data pada Rapat Virtual di Sektor Infrastruktur Kritis Nasional

  • 1. BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA DEPUTI BIDANG PROTEKSI Dokumen ini dapat disebarkan secara bebas (Disclosure is not limited) Panduan Keamanan Pemanfaatan Aplikasi Video Conference: Upaya Mencegah Penyusup dan Melindungi Data pada Rapat Virtual di Sektor Infrastruktur Kritis Nasional Ringkasan Eksekutif 1. Sebagai implikasi merebaknya pandemik virus Corona (COVID-19) dan masifnya dampak yang ditimbulkan virus tersebut, maka beberapa aktivitas yang melibatkan banyak orang, interaksi jarak dekat dan di keramaian perlu dibatasi, dan semua lapisan masyarakat diimbau agar dapat tetap di rumah. 2. Fungsi infrastruktur kritikal nasional harus tetap berjalan selama berlangsungnya pandemik COVID-19, terutama untuk menjamin kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan masyarakat. Industri-industri yang ada di sektor Infrastruktur Kritis Nasional (IKN) memiliki tanggungjawab untuk tetap menjalankan fungsinya selama kondisi ini berlangsung. Pengelola pada sektor IKN dapat menyesuaikan sistem kerja melalui pelaksanaan tugas di rumah (work from home/WFH) dengan mempertimbangkan penetapan status darurat bencana pada daerah/lokasi infrastruktur kritis berada. 3. Dengan adanya kebijakan ini, maka diperlukan perangkat teleworking salah satunya video conference sebagai media komunikasi pertemuan jarak jauh (telekonferensi) untuk menjaga fungsi administrasi dan operasional pada sektor infrastruktur kritis tetap berjalan. 4. Berdasarkan laporan dan informasi yang BSSN himpun, terdapat beberapa celah kerawanan pada beberapa aplikasi video conference yang dapat mengancam keamanan data baik itu data pribadi maupun data organisasi. 5. Mengingat dan memperhatikan substansi yang disampaikan pada rapat melalui video conference, maka BSSN merasa perlu untuk mengeluarkan panduan keamanan dalam pemanfaatan video conference agar tetap menjamin keamanan dan kenyamanan selama telekonferensi berlangsung. Pendahuluan Untuk mencegah meluasnya penyebaran dan penularan virus COVID-19, Pemerintah Indonesia mengimbau untuk setiap lapisan masyarakat agar dapat menerapkan social distancing dan physical distancing, salah satunya melalui program work from home (WFH). Fungsi infrastruktur kritis sangat penting selama tanggap darurat COVID-19 untuk menjamin kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan masyarakat. Industri infrastruktur kritis harus tetap berjalan di tengah kondisi ini sehingga harus tetap beroperasional sebagaimana mestinya. Sejak bulan Januari Tahun 2020, beberapa sumber melaporkan adanya peningkatan aktivitas serangan siber yang dilakukan oleh aktor jahat dengan memanfaatkan situasi wabah virus COVID-19. Aktor jahat melakukan serangan dengan menggunakan dua taktik utama untuk menargetkan korban, yaitu:
  • 2. Halaman 2 dari 7Dokumen ini dapat disebarkan secara bebas (Disclosure is not limited) 1. Memanfaatkan Konten Bertemakan COVID-19 sebagai umpan Aktor jahat menggunakan tema COVID-19 untuk membuat umpan phising kemudian mencuri informasi dan kredensial milik korban. Beberapa jenis malware sudah teridentifikasi melakukan hal tersebut seperti AZORult, Cerberus, Lokibot dan TrickBot. (Silahkan baca artikel Himbauan Keamanan BSSN tentang Malware COVID-19: https://bssn.go.id/analisis-spyware- coronalive1-1-apk/ ) Adapun metode distribusinya menggunakan tautan-tautan yang dikirimkan melalui platform-platform yang ada seperti e-mail, pesan instant, sms, serta situs web palsu. (silahkan baca artikel Himbauan Keamanan: https://bssn.go.id/sms-worm-corona-safety-mask-apk-aplikasi-malicious- yang-memanfaatkan-momentum-kelangkaan-masker-sebagai-alat-pelindung- diri-terhadap-covid-19/ ) 2. Menyamar Sebagai Otoritas dan/atau Sumber Resmi Dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap COVID-19, dimungkinkan munculnya aktor jahat yang menyamar sebagai pejabat dari Lembaga Pemerintah, terutama Instansi yang bertugas dalam Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 untuk meminta informasi tertentu. Taktik ini terutama memanfaatkan informasi-informasi resmi yang dikeluarkan oleh Instansi terkait seperti infografis, press-release, grafik, dll yang digunakan sebagai umpan phising. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilaporkan telah ditargetkan oleh kelompok APT yang membuat website palsu untuk mengelabuhi pegawai internal WHO dalam rangka mencuri data [3]. Untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan dalam menanggulangi insiden siber, Deputi III BSSN telah membuat Buku Putih Mitigasi Insiden Siber saat Pandemi COVID-19 (silahkan baca artikel disini : https://bssn.go.id/buku- putih-mitigasi-insiden-siber-saat-pandemi-covid-19/ ) Terkait dengan hal tersebut, sebagai instansi Pemerintah yang bertugas di bidang keamanan siber dan keamanan informasi, BSSN melihat ada hal yang perlu menjadi perhatian serius dalam pelaksanaan telekonferensi tersebut, yaitu bagaimana sarana yang digunakan dan informasi yang dikomunikasikan dengan menggunakan media video conference tetap memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan. Panduan ini dimaksudkan untuk mendukung stakeholder pada sektor IKN dalam memanfaatkan video conference yang aman guna mempertahankan operasional layanan dan fungsinya selama adanya social distancing dan physical distancing akibat pandemik COVID-19. Ruang Lingkup Panduan ini berisi langkah-langkah yang dapat menjadi acuan bagi sektor Infrastruktur Kritis Nasional dalam penyelenggaraan pertemuan jarak jauh (telekonferensi) melalui video conference dengan tetap memperhatikan keamanan informasi. Hal-hal yang dimuat dalam pedoman sebagai berikut:
  • 3. Halaman 3 dari 7Dokumen ini dapat disebarkan secara bebas (Disclosure is not limited) 1. Penyiapan Sarana Video Conference; 2. Informasi yang dapat disampaikan; 3. Pengamanan Video Conference; 4. Best Practice untuk Video Conference yang Efektif a. Tips sebelum memulai pertemuan;dan b. Selama pertemuan; #1 PENYIAPAN SARANA VIDEO CONFERENCE Sarana video conference yang perlu disiapkan meliputi aplikasi video conference, perangkat komunikasi, dan jaringan yang digunakan. Kesiapan perangkat untuk memastikan penyelenggaraan video conference berlangsung efektif dan aman. Aplikasi Video Conference 1. Gunakan aplikasi video conference yang resmi/berlanggaran dan merupakan versi terbaru dan diunduh dari sumber resmi. 2. Disarankan server aplikasi berada pada organisasi pengguna dan dikelola secara mandiri (on-premise), atau jika belum demikian agar menggunakan aplikasi dengan pengelolaan server berada di dalam wilayah Indonesia. 3. Jika server aplikasi berada di dalam organisasi sebaiknya dikonfigurasi untuk jaringan local dan setiap partisipan yang ingin bergabung wajib memiliki akses VPN. 4. Gunakan aplikasi yang salah satunya memiliki fitur enkripsi, end-to-end encryption, private chat, link communication, atau sejenisnya dan dapat diaktifkan pada saat telekonferensi berlangsung. 5. Pilih aplikasi yang memiliki fitur ‘pembatasan’ pada saat seluruh partisipan telah bergabung di conference, untuk menghindari pengguna lain masuk tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu. 6. Agar dipastikan ID, PIN atau Password selalu diperbarui dan diganti setiap pelaksanaan meeting. 7. Pastikan akun yang digunakan adalah akun resmi dinas atau akun milik pribadi, bukan milik orang lain. 8. Pastikan Profile Name sesuai dengan ketentuan yang disepakati sehingga mempermudah untuk melakukan kontrol terhadap partisipan yang tergabung. 9. Pastikan aplikasi video conference meminta izin ketika mengaktifkan kamera atau mikrofon, dan pastikan tidak ada permintaan akses kamera atau mikrofon yang tersembunyi. Perangkat Komunikasi Sisi Host: 1. Gunakan kata kunci yang kuat (minimal 8 karakter kombinasi huruf besar kecil dan karakter khusus) untuk password meeting.
  • 4. Halaman 4 dari 7Dokumen ini dapat disebarkan secara bebas (Disclosure is not limited) 2. Identitas dan password meeting didistribusikan secara aman kepada partisipan, tidak secara publik. 3. Jika ada, aktifkan fitur ‘pembatasan’ pada saat seluruh partisipan telah bergabung di conference, untuk menghindari pengguna lain masuk tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu. 4. Pastikan identitas pertemuan dan password meeting selalu diperbarui dan diganti setiap pelaksanaan meeting. 5. Lakukan monitoring dan verifikasi terhadap setiap partisipan yang telah dan akan bergabung pada Conference. Sisi Client: 1. Gunakan perangkat milik dinas atau milik pribadi untuk kegiatan video conference 2. Pastikan sistem operasi resmi versi terbaru sudah terinstal di perangkat yang digunakan. 3. Pastikan perangkat yang digunakan sudah terpasang antivirus/antimalware dan diperbaharui secara berkala. 4. Pastikan akun yang digunakan adalah akun resmi dinas atau akun milik pribadi, bukan milik orang lain. 5. Pastikan Profile Name sesuai dengan ketentuan yang disepakati sehingga mempermudah untuk melakukan kontrol terhadap partisipan yang tergabung. 6. Pastikan untuk berkoordinasi dengan Host apakah terdapat beberapa settings/pengaturan dan konfigurasi yang harus dilakukan terhadap sistem operasi dan aplikasi video conference. 7. Laksanakan kegiatan video conference di tempat atau ruangan yang situasinya kondusif. 8. Tidak mengunggah tangkapan layar telekonferensi yang menampilkan meeting ID, nama peserta atau informasi yang dianggap terbatas lainnya. Lingkungan Kerja 1. Pastikan lingkungan kerja yang digunakan untuk melakukan telekonferensi tidak terdapat hal-hal yang sensitif atau terbatas seperti, catatan-catatan yang ditulis pada papan tulis yang menjadi background kita, dokumen-dokumen berklasifikasi yang masuk ke dalam jangkauan kamera, atau ruangan-ruangan lain yang juga masuk ke dalam jangkauan kamera. 2. Jika rapat tersebut merupakan rapat terbatas, pastikan tidak ada orang lain yang tidak berkepentingan masuk ke ruangan atau melihat secara langsung tampilan layar. Jaringan 1. Pastikan untuk menggunakan jaringan internet pribadi atau jaringan internet yang terpercaya (trusted). 2. Agar tidak menggunakan jaringan internet untuk publik atau yang terpasang di tempat-tempat umum, seperti café, mal, atau restoran.
  • 5. Halaman 5 dari 7Dokumen ini dapat disebarkan secara bebas (Disclosure is not limited) 3. Sangat disarankan untuk menggunakan jaringan yang sudah dilengkapi dengan perangkat atau aplikasi Virtual Private Network (VPN) resmi/berlangganan. 4. Pastikan ketersediaan bandwidth yang tercukupi selama conference berlangsung. 5. Siapkan rencana komunikasi cadangan jika terjadi permasalahan, misalnya meminta partisipan untuk tetap terhubung melalui tools lainnya yang disepakati. #2 PANDUAN INFORMASI BERKLASIFIKASI YANG DIKOMUNIKASIKAN Bagian ini berisikan mengenai rekomendasi terhadap subtansi informasi yang sebaiknya tidak disampaikan selama berada dalam video conference. Hal ini terkait dengan sensitifitas informasi yang berisiko ketika disampaikan secara online atau bukan untuk konsumsi publik. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan secara teknis dan substansi: Sisi Teknis 1. Umumnya, aplikasi merupakan aplikasi berbasis cloud dimana server dikelola oleh perusahaan pengelola aplikasi atau pihak ketiga, maka pemanfaatan aplikasi untuk telekonferensi disarankan untuk koordinasi yang sifatnya umum dan bukan untuk koordinasi informasi yang sifatnya berklasifikasi. 2. Hapus riwayat percakapan yang dinilai berklasifikasi dan pastikan tidak tersimpan dalam database aplikasi. 3. Gunakan mekanisme enkripsi atau kata kunci untuk data atau rekaman rapat telekonferesi yang akan disimpan baik pada media penyimpanan berbasis cloud maupun pada perangkat masing-masing. Sisi Substansi 1. Pastikan kebenaran informasi yang akan disampaikan dan perhatikan kapasitas partisipan sebagai pemilik dan pengirim informasi 2. Untuk informasi yang sifatnya terbatas dan memang perlu diketahui oleh anggota organisasi/unit kerja yang tergabung dalam telekonferensi, maka pastikan partisipan menyampaikan kata ‘TERBATAS’ sebelum menyampaikan informasi tersebut. 3. Semua partisipan video conference harus bertanggung jawab terhadap informasi yang diterima atau disampaikan melalui sarana telekonferensi ini. 4. Selalu memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan klasifikasi informasi dan peraturan perundang-undangan tentang informasi dan transaksi elektronik. #3 Langkah-langkah Mengamankan Video Conference Informasi rahasia dan sensitif sering dibahas dalam rapat. Pengungkapan informasi kepada orang yang salah dengan cara yang salah dapat mengakibatkan pelanggaran terhadap regulasi seperti perlindungan data. Berikut beberapa langkah untuk melakukan video conference dengan aman:
  • 6. Halaman 6 dari 7Dokumen ini dapat disebarkan secara bebas (Disclosure is not limited) 1. Prioritaskan keamanan jaringan End point dan platform video conference sering membutuhkankan Session Boarder Controller (SBC) untuk mengatur traffic, termasuk mencari dan memblok koneksi mencurigakan. Pastikan aplikasi yang digunakan memiliki fitur SBC ini, selanjutnya lakukan pengaturan jaringan perlu di-review secara teratur untuk memastikan selalu up to date. 2. Pentingnya penggunaan enkripsi Bersama dengan keamanan jaringan, enkripsi merupakan hal yang mutlak bagi video conference. Algoritma standar untuk video conference saat ini adalah AES 128 bit. Pastikan aplikasi yang digunakan minimal telah memiliki fitur enkripsi tersebut. 3. Lindungi diri dengan “Permission” Tidak semua kebocoran data terjadi karena hacker yang masuk kedalam sistem. Masalah keamanan dapat terjadi jika ada orang yang tidak berkepentingan dengan secara tidak sengaja diberi akses komunikasi yang seharusnya tidak dilihat misalnya karena tidak mendapatkan pengaturan yang benar. Oleh karenanya pastikan setiap peserta rapat yang diundang mendapatkan permission yang dikirim melalui jalur yang aman. 4. Buat dan patuhi kebijakan untuk video conference Jaringan yang aman dan enkripsi tidak akan berdampak besar pada keamanan video conference jika SDM yang menggunakan tidak memahami budaya keamanan. Kesalahan manusia (human error) merupakan penyebab terbesar terjadinya kebocoran data. Untuk itu perlu dibuat kebijakan/policy yang diantaranya mengatur bagaimana menggunakan sistem, bagaimana menggunakan perangkat mobile dan remote secara aman, hingga informasi apa saja yang dapat disampaikan pada saat teleworking (salah satu referensi yang dapat digunakan adalah NIST SP 800-46 Revisi 2) #4 Best Practices untuk Video Conference yang Efektif Untuk membuat rapat melalui video conference yang lebih produktif dan efektif, dapat dilakukan hal-hal berikut: Sebelum rapat video conference: 1. Ketika menggunakan peralatan atau lokasi yang tidak biasa, lakukan pengujian koneksi sebelum rapat 2. Jika mungkin, buat koneksi video conference beberapa menit sebelum mulai rapat. 3. Pastikan setiap peserta rapat telah mendapatkan permission untuk bergabung pada video conference. 4. Buat rencana komunikasi cadangan jika terjadi permasalahan koneksi, misalnya meminta peserta/partisipan untuk tetap terhubung melalui laptop, menggunakan mobile atau speakerphone, dan/atau bekolaborasi melalui tool kolaborasi online.
  • 7. Halaman 7 dari 7Dokumen ini dapat disebarkan secara bebas (Disclosure is not limited) 5. Pastikan persyaratan keamanan telah terpenuhi seperti yang dijelaskan pada bab 1 sampai 3. Selama rapat video conference berlangsung: 1. Minta semua peserta membagikan tampilan video dan audio. 2. Minta peserta mematikan mikropon jika lokasinya memiliki noise atau jika tidak sedang berbicara. 3. Diperlukan fasilitator rapat yang akan menyampaikan agenda rapat dan mengatur jalannya rapat. 4. Pastikan semua peserta memperoleh akses yang sama terhadao konten yang dibagikan selama video conference dan menggunakan tools online jika mungkin. 5. Batasi penggunaan berbagi layar, pastikan fitur berbagi layer dapat dikontrol oleh admin. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya peserta rapat yang berbagi layar yang tidak dibutuhkan. Referensi 1) https://www.nist.gov/blogs/cybersecurity-insights/preventing-eavesdropping- and-protecting-privacy-virtual-meetings diakses pada tanggal 6 April 2020 2) https://www.nist.gov/blogs/cybersecurity-insights/telework-security-basics diakses pada tanggal 6 April 2020 3) https://threatpost.com/who-attacked-possible-apt-covid-19-cyberattacks- double/154083/ 4) https://www.us-cert.gov/ncas/current-activity/2020/04/02/fbi-releases- guidance-defending-against-vtc-hijacking-and-zoom 5) https://uit.stanford.edu/videoconferencing/best-practices 6) https://nvlpubs.nist.gov/nistpubs/SpecialPublications/NIST.SP.800-46r2.pdf Riwayat Dokumen Versi 1.0 : 7 April 2020