Transformasi digital bukan hanya untuk mempermudah kehidupan masyarakat lewat pengembangan produk-produk digital. Kami juga melakukan reformasi birokrasi, dengan membenahi sistem tata kelola kepegawaian di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar). Inovasi-inovasi digencarkan, hingga berkolaborasi dengan ragam aktor untuk wujudkan Jawa Barat sebagai provinsi digital.
Baca kisahnya dalam “Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat” sebuah buku yang mencatat langkah-langkah nyata menuju pembangunan berkelanjutan dan pelayanan publik yang lebih baik.
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
DigitalisasiJabar
1. TRANSFORMASI DIGITAL DAN REFORMASI
BIROKRASI DI JAWA BARAT
Laporan Akhir Masa Jabatan Ridwan Kamil
2.
3.
4. Mengenal Keluarga Kami
i
TIM PENYUSUN
Pembina Utama:
Ridwan Kamil
Penanggung Jawab:
Juwanda
Pengarah Utama:
Adji Putra Intan Pratama
Aldy Nur Febrian
Penulis:
Fitri Rahmadini
Nita Fitriani
Ilustrasi & Layout:
M. Riksa Dipraja
Surya Kusuma Ardhani
Fotografer:
M. Fakhri Luthfi
Refi Mochamad A. R.
Riset & Data:
Ade Nur Istiqomah
Adityo Trimurdani
Afrida Hafizatul Ulum
Aristindriya Lanitaswari
Asep Indra Cahyadi
Ayi Mutakin
Ayik Mardiansah
Cindytia Fitriani R.
Dani Finata Pratama
Erviana Ayu Faridah
Firman Anggriawan
Irma Wibiyanti
Kholifatul Mahmudah
Muhammad Azuli Rizki
Namira Abda Taqiya
Nyimas Rika Rodiah
Rizi Advista Permana
Rizki Adam Kurniawan
Rizqi Ramadhan
Rohmat Hidayat
Santi Sopandi
Silmi Hanifah
Shawila Nolanda D.L
Shendy Aditya Anggara
Syarifatul Ulya
Tanti Siti Nurjanah
Try Fathur Rachman
Yuliana Keke Febrianti
Zidny Ziaulhaque
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
5. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Mengenal Keluarga Kami ii
DAFTAR ISI
I. Transformasi Jawa Barat Dimulai dari Sini ………………………………………………………………….. 1
A. Optimalisasi Teknologi untuk Kesejahteraan Warga ………………………………………………………………………………….. 2
B. Pentingnya Literasi, Jembatan Menuju Digitalisasi ………………………………………………………………………………….… 8
II. Sistem Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat ………. 12
A. Penggunaan Teknologi dalam Manajemen Kinerja dan Talenta Pegawai ……………………………………………………. 14
B. Integrasi Data untuk Efisiensi Administrasi ……………………………………………………………………………………………….. 18
C. Sistem Kepegawaian Dulu dan Kini ………………………………………………………………………………….……………………….. 22
III. Sistem E-Budgeting: Kendali Terhadap Efisiensi dan Efektivitas APBD ……….……….……… 32
A. Permasalahan dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran …………………………………………………………………. 33
B. SI RAMPAK SEKAR: Bantu Penyusunan APBD …………………………………………………………………….……….………….. 34
C. SIPD #DariJabarUntukIndonesia ……………………………………………………………………………….……………………………….. 35
IV. Transformasi Digital: Jabar Digital Service, Peluang Baru dalam
Pelayanan Publik yang Lebih Efektif ……….……….……………….……….……………….……….….… 50
A. Mempermudah Kehidupan Masyarakat dengan Teknologi Digital …………………………………………………………. 52
- Desa Digital: Bangun Jabar Dari Desa ……………………………………………………………………….…………………………… 53
- Pikobar: Atasi Pandemi dengan Teknologi ……………………………………………………………………….……………………... 63
- Informasi dan Layanan Publik #LebihPraktis ……………………………………………………………………….……………..…… 66
B. Mengakselerasi Transformasi Digital Pemerintahan ………………………………………………………….…………………… 71
- Pangkas Birokrasi dengan SIDEBAR …………………………………………………………………….……………………..………..… 72
- Bangun Pusat Kendali Jabar Command Center ………………………………………………………….…………………………… 77
- DigiTeam untuk Produktivitas dan Efektivitas Kerja ………………………………………………………….………………….… 79
C. Mewujudkan Pengambilan Kebijakan Berdasarkan Data ………………………………………………………….…………… 80
- Satu Data Jabar: Mudahkan Bagi Pakai Data antar Instansi …………………………………………………….……………… 82
- Open Data Jabar: Sajian Apik Kebutuhan Data Publik …………………………………………………….……………………… 83
- Satu Peta Jabar: Telaah Kondisi Jabar Secara Geospasial …………………………………………………….………………..… 84
- Dashboard Jabar: Cerita Data Lewat Visual …………………………………………………….……………………………………… 85
V. Membuka Pintu Inovasi untuk Ragam Terobosan Lainnya …….……….……………….………...… 88
A. Inovasi Disdik Jabar Wujudkan Pendidikan Unggul ………………………………………………………….………………….… 89
- Memahami Alokasi Dana Lewat Biaya Operasional Pendidikan Daerah ………………………………………………..… 92
- Beasiswa Jawa Barat: Jabar Future Leaders Scholarship …………………………………………………….…………………… 95
- Flipped Classroom: Cara Baru untuk Belajar yang Lebih Seru …………………………………………………….…………… 98
- Melawan Perundungan dengan Sistem Terintegrasi …………………………………………………….…………………….…… 102
- Penilaian Kinerja Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) …………………………………………………….…………………… 105
- SICAKAP: Seleksi Kepala Sekolah Lebih Cepat dan Mudah …………………………………………….……….……………… 108
B. Maksimalkan Layanan Publik dengan Sapawarga ………………………………………………………….………….…………… 113
VI. Melangkah Menuju Masa Depan: Jawa Barat sebagai Provinsi Digital …….……….……..…… 120
A. Membangun Sinergi untuk Misi Digitalisasi …………………………………………………….………………………………………… 122
B. Terus Mengejar Kebaruan untuk Kemajuan …………………………………………………….………………………………………… 128
6. Mengenal Keluarga Kami
iii
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
396,5
Indeks Sistem Merit Jabar dalam manajemen
kepegawaian di tahun 2022. Tertinggi di
Indonesia dua tahun berturut-turut.
312juta
Naskah tertandatangani dan atau
terdistribusi secara elektronik melalui
aplikasi SIDEBAR.
99,9%
Pemerintah daerah telah
menggunakan modul perencanaan
penganggaran SIPD.
Transformasi Digital dan
Reformasi Birokrasi Dalam Angka
±10.000
Pencairan Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D) secara online dilakukan
melalui SIPD setiap bulannya.
34.285
Orang merasakan kemudahan
bayar pajak kendaraan melalui
aplikasi Sapawarga.
75,8%
Dari 5.893 pelajar merasa nyaman
dengan model pembelajaran
Flipped Classroom
3.200
Desa menjadi penerima
manfaat program
Desa Digital.
4.884
Penerima beasiswa pendidikan
tinggi, Jabar Future Leaders
Scholarship (JFLS).
1.452
Lulusan Candradimuka Jabar
Coding Camp siap menjadi pemimpin
teknologi masa depan.
7. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Mengenal Keluarga Kami iv
>250ribu
Pengguna Sapawarga Jabar Super Apps
menyederhanakan akses layanan publik
untuk Jawa Barat.
27
Portal data di kabupaten/kota
telah terintegrasi dengan
Ekosistem Data Jabar.
>31ribu
Data terunduh di Open Data Jabar,
bantu pengguna penuhi
kebutuhan data.
4.9juta
Warga Jabar dapatkan bansos
selama pandemi Covid-19 (2020)
lewat aplikasi Sapawarga.
5.3juta
Pengguna Pikobar
mendapatkan informasi
dan layanan Covid-19.
>2juta
Pengguna telah
mengunjungi website
jabarprov.go.id
>1juta
Pengguna memanfaatkan Ekosistem
Data Jabar untuk pengambilan
keputusan yang lebih terukur.
217.009
Liter minyak goreng bersubsidi tersalurkan
lewat program Pemirsa Budiman di aplikasi
Sapawarga.
8. Mengenal Keluarga Kami
v
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Perjalanan Transformasi Digital
dan Reformasi Birokrasi
di Jawa Barat 2018–2023
03
04
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil,
membentuk Jabar Digital Service untuk
wujudkan Jabar sebagai provinsi digital
bersama para inisiator
2019
Penerapan Sistem E-Planning untuk
Penyusunan RKPD 2020
Februari 2019
Integrasi SI RAMPAK SEKAR dengan
SIPKD untuk data realisasi
Mei 2019
02
06
05
Beasiswa Jabar Future Leaders
Scholarship secara perdana resmi
diperkenalkan kepada masyarakat
Juli 2019
Integrasi SI RAMPAK SEKAR dengan
SIRUP terkait data pengadaan barang jasa
September 2019
E-Planning dan E-Budgeting berubah
menjadi SI RAMPAK SEKAR
Oktober 2019
07
01
Penerapan Sistem E-Budgeting untuk
penyusunan APBD 2019
November 2018
9. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Mengenal Keluarga Kami vi
12
13
● Launching BOPD Penganggaran
untuk Sekolah
● SICAKAP pertama kali digunakan
untuk pendaftaran Calon Kepala
Sekolah
November 2020
Kerjasama Pemdaprov Jabar dan
Kemendagri untuk pengembangan SIPD
Oktober 2020
Sekolah Gratis pertama kali disampaikan
kepada masyarakat dengan konsep
Bantuan Operasional Pendidikan Daerah
Agustus 2020
11
09
08
Integrasi SI RAMPAK SEKAR dan
Disdukcapil untuk verifikasi pengusul
hibah bansos
Februari 2020
● Fokus mengatasi pandemi dengan
membangun Pikobar dan menambah
jumlah pegawai.JDS
● Penerapan SIPD Perencanaan dan
Penganggaran
Maret 2020
Penyesuaian SI RAMPAK SEKAR untuk
refocusing anggaran Covid-19
April 2020
10
15
14
● Sapawarga bantu salurkan bansos
dengan maksimalkan peran Ketua
RW
● Launching SIPD Modul
Penatausahaan
Des, 2020
Pembaruan website resmi Pemdaprov
Jabar bersama Bidang Informasi dan
Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Jabar.
2021
Uji coba pertama integrasi bank dan
SIPD melalui OY
Jan, 2021
16
10. Mengenal Keluarga Kami
vii
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
21
22
Integrasi SIPD dengan SIKD
untuk integrasi data APBD
Desember 2021
Integrasi SIPD dengan SIRUP untuk
mengirimkan data Paket Pekerjaan
Oktober 2021
Rilis modul SIPD Penerimaan
September 2021
20
24
23
Launching BOPD Penatausahaan dan
Pelaporan untuk Sekolah
Februari 2022
● Rilis fitur Helpdesk SIPD untuk
mengatasi aduan Pemda
● Menghadirkan ruang kolaborasi
bersama komunitas di TechUpdate
Community Gathering
April 2022
● Peluncuran website Desa Digital dan
dibukanya Sayembara Desa Digital
● Peluncuran website Jabarprovgoid
sebagai website resmi Pemdaprov
Jabar.
Juni 2022
25
18
17
Kembali mengaktivasi rencana yang
tertunda. Launching Ekosistem Data Jabar
Maret 2021
Rilis modul SIPD Akuntansi dan Pelaporan
Juni 2021
program Candradimuka Jabar Coding
Camp (CJCC), hadir sebagai media belajar
untuk pengembangan potensi talenta
muda
Juli 2021
19
11. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Mengenal Keluarga Kami viii
30
31
Peluncuran SIDEBAR website versi 2
April 2023
● Rilis fitur Monev Program Juara
● Launching Program STOPPER oleh
Gubernur Ridwan Kamil dan Kepala
Dinas Pendidikan Jawa Barat
Januari 2023
● Sapawarga Jabar Super Apps rilis
(versi publik). Pikobar resmi
dinonaktifkan dan dialihkan sebagai
salah satu menu di aplikasi
Sapawarga
● Launching sistem e-Monev
Desember 2022
29
27
26
● Peluncuran SIDEBAR versi mobile
● Integrasi BPD dan SIPD melalui middleware
● Penilaian Kinerja perdana untuk Guru dilaksanakan
menggunakan aplikasi TRK dan SIGESIT Juara
● Penilaian Kinerja untuk Guru melibatkan siswa dan
Komite menggunakan aplikasi SIGESIT dan Penerapan
konsep IKI dan Input Aktivitas
Agustus 2022
Penerapan TTE untuk
dokumen keuangan di
dalam SIPD Jabar
September 2022
● Launching Dashboard Jabar
● Penyelenggaraan Jabar Data Viz Festival (JDVF) dengan tema
“Think Globally, Act Locally"
● Sistem layanan hotline pada Ekosistem Data Jabar
terstandardisasi ISO 20000-1:2018
● Uji Coba model pembelajaran Flipped Classroom di
SMA/SMK/SLB se-Jawa Barat
November 2022
28
33
32
● Sapawarga berkolaborasi dengan
Dinas Kehutanan Jabar hadirkan
layanan ticketing bagi pengunjung
Tahura, Ir. H. Juanda
● Sayembara Desa Digital dibuka
kembali untuk maksimalkan potensi
desa dengan penggunaan IoT
Mei 2023
Portal Open Data Jabar terhubung dengan
27 kab/kota di Jabar
Juni 2023
Launching Sistem Keuangan
Pramuka
Juli 2023
34
● >185 talenta digital telah
bergabung di JDS,
transformasikan layanan
publik dengan teknologi
● Launching SIPERKASA
JABAR (Sistem
Perencanaan Pramuka)
Agustus 2023
35
13. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Mengenal Keluarga Kami x
Implementasi TRK telah berhasil mengurangi
penggunaan kertas sebanyak 150 ribu lembar untuk
berkas persyaratan dan Surat Keputusan (SK).
Masyarakat pun perlahan mulai merasakan manfaat dari
kehadiran teknologi. Sebanyak 2.306 desa telah
tergabung dalam program Desa Digital, mengembangkan
produktivitas potensi desanya. Melalui Ekosistem Data
Jabar, warga pun bisa mengeksplorasi sebanyak 25 ribu
dataset dan dukung pemerintah hasilkan kebijakan yang
lebih terukur.
Di samping itu, melalui aplikasi Sapawarga, kami berhasil
menyederhanakan layanan publik yang mampu
menyelesaikan berbagai keperluan hanya dengan “klik”.
Melalui buku ini, izinkan kami untuk menyampaikan
perjalanan transformasi digital dan reformasi birokrasi
Jawa Barat. Mari lanjutkan semangat berkolaborasi
untuk memajukan Jawa Barat, genggam “tongkat estafet
perubahan”, untuk meraih masa depan yang gemilang.
H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D.
Gubernur Jawa Barat (2018–2023)
Tepat lima tahun yang lalu, saya bermimpi untuk
menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi digital. Banyak
hal telah dilalui dalam upaya mewujudkan transformasi
ini. Setiap langkah menjadi tantangan baru, setiap
perubahan adalah pelajaran berharga.
Kami tidak berjalan sendiri. Semua pihak, dari
masyarakat, pemangku kepentingan, hingga para
inovator, telah bersatu dan berkolaborasi, supaya
masyarakat khususnya Jawa Barat dapat merasakan
manfaat teknologi tanpa terkecuali.
Perjalanan dimulai dengan membenahi sistem tata kelola
kepegawaian di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat (Pemdaprov Jabar), mengadopsi sistem
e-budgeting untuk efektivitas dan efisiensi anggaran,
hingga membentuk sebuah unit layanan digital, yaitu
Jabar Digital Service, dengan tujuan memberikan layanan
publik yang lebih baik.
Dalam era yang semakin kompleks dan cepat berubah ini,
transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan suatu
keharusan. Melalui penerapan teknologi dan reformasi
birokrasi yang kokoh, kami dapat memberikan layanan
publik yang lebih efisien, akses yang lebih mudah, dan
manfaat yang lebih besar bagi seluruh lapisan
masyarakat.
Hasil dari transformasi digital dan reformasi birokrasi di
Jawa Barat terbukti memberikan kontribusi signifikan
pada sistem manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) di
lingkungan Pemdaprov Jabar melalui pengembangan
sistem Tunjangan Remunerasi Kinerja (TRK).
Sampurasun!
14. PERSP
Juwanda,
Dewan Eksekutif
Tim Akselerasi Pembangunan
Perjalanan transformasi digital di Jawa Barat adalah kisah
tentang perubahan yang mengarah pada pelayanan publik
yang lebih baik dan nyaman bagi masyarakat. Dengan
strategi yang matang, upaya kolaboratif, dan tekad yang
kuat, perubahan ini tidak hanya menghadirkan inovasi
teknologi, tetapi juga memberikan dampak positif yang
nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Kunci dari transformasi ini adalah memfokuskan pada
kebutuhan dan kenyamanan masyarakat. Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) menyadari
bahwa teknologi harus digunakan sebagai alat untuk
mempermudah akses layanan publik, bukan malah menjadi
hambatan. Pemdaprov Jabar harus mampu menyelesaikan
isu-isu yang terjadi seperti kesehatan, pendidikan, dan
administrasi publik, dan lain-lain.
Upaya kolaboratif juga menjadi hal yang krusial dalam
perjalanan ini. Pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan
masyarakat saling bekerja sama untuk menghadirkan solusi
yang holistik dan efektif. Tantangan yang muncul, seperti
terbatasnya akses teknologi di beberapa daerah, diatasi
dengan menggandeng mitra strategis dan menciptakan
program pelatihan digital yang merata.
Mengenal Keluarga Kami
xi
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
15. PEKTIF
Selama perjalanan lima tahun terakhir, lebih dari 250 ribu
pengguna Sapawarga telah menikmati kemudahan dalam
akses layanan publik. Pendapatan warga desa pun
meningkat berkali-lipat dengan penggunaan teknologi
Internet of Things (IoT). 18 ribu lebih warga mendapatkan
paket obat dan vitamin selama menjalani isoman ketika
dihadapkan dengan kondisi pandemi Covid-19.
Perjalanan transformasi digital di Jawa Barat adalah
sebuah contoh nyata bagaimana teknologi dapat
digunakan sebagai alat untuk memberikan pelayanan
publik yang lebih baik bagi masyarakat. Dengan strategi
yang matang, kolaborasi yang erat, dan semangat yang
tak kenal lelah, perubahan ini mengajarkan bahwa
transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tetapi
juga tentang memberikan dampak positif yang nyata
dalam kehidupan masyarakat.
Transformasi digital bukan sekadar perubahan teknologi,
tapi perubahan paradigma dalam bekerja. Di Jawa Barat
sendiri, untuk benar-benar menghadirkan transformasi
digital yang berdampak luas, langkah pertama harus
dimulai dari dalam pemerintahan kita sendiri.
Pemerintahan dikenal memiliki sistem yang kaku.
Struktur yang bersifat hierarki, linier, dan bersifat
konservatif mungkin cocok di masa lalu, namun di era
yang serba dinamis ini, kita butuh perubahan. Adalah
kultur kerja agile yang bisa dijadikan solusi. Kultur ini
bukan sekadar metode, tapi paradigma yang mendorong
untuk bergerak lebih lincah, terbuka terhadap
perubahan, dan tentunya lebih responsif.
Proses persuratan yang manual telah digantikan dengan
platform digital seperti SIDEBAR. Sehingga proses
persuratan menjadi lebih cepat dan efisien. Tanda tangan
manual digantikan dengan Tanda Tangan Elektronik (TTE)
dan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Semua ini dilakukan dengan satu tujuan yaitu
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Jawa
Barat, memastikan mereka merasakan manfaat dari
transformasi digital yang kami jalani.
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Mengenal Keluarga Kami xii
16. Mengenal Keluarga Kami
xiii
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
“Jelas layanan pendidikan menjadi lebih mudah diakses berkat digitalisasi. Contohnya pendaftaran Jabar Future Leaders Scholarship (JFLS).
Digitalisasi juga dukung transparansi. Masyarakat jadi lebih mudah mendapatkan informasi terkait pendidikan melalui media sosial dari Dinas
Pendidikan Jabar. Selanjutnya dalam hal responsivitas. Keluhan dan masukan masyarakat lebih cepat diatasi ketika ada tim helpdesk yang fokus
menangani permasalahan yang ada, contohnya pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Sistem meritokrasi pada penilaian kinerja guru
juga meningkatkan kualitas guru dan tenaga pendidik. Proses seleksi kepala sekolah maupun beasiswa pun jadi lebih objektif serta adil dengan adanya
standar-standar tertentu.”
Julyestra Vidha Thaashaar
Koordinator Tim Pendamping Program Unggulan (TP2U) Dinas Pendidikan Jabar
“Kesulitan di masa awal penerapan SIPD atau e-budgeting itu lebih ke perubahan mindset dan pola kerja di ASN. Di masa awal implementasi, kesulitan
yang dirasakan salah satunya adalah beberapa penolakan dari ASN yang mungkin diganggu zona nyamannya dan merasa tidak yakin anak muda yang
datang ini bisa membawa sesuatu yang nyata, tidak mengerti soal birokrasi atau aturan dan bahkan mungkin hanya dipandang ini hanya tim yang
menyusahkan. Namun, seiring berjalannya waktu, implementasi e-budgeting membawa perubahan yang positif. Efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan
anggaran terjadi secara lebih cepat dan tepat. Penggunaan sistem ini mampu mengurangi hambatan-hambatan yang ada, termasuk pengeluaran berkas
fisik yang memakan waktu dan biaya.”
Santi Sopandi
Lead Tribe SIPD Keuangan Pemdaprov Jabar
PARA PERINTIS
17. “Perubahan transformasi digital di Jawa Barat dari awal pembentukan Tim SIPD Kepegawaian yang membantu khususnya digitalisasi sistem informasi
manajemen SDM di Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat ini sungguh luar biasa. Proses yang dimulai dari tahun 2018 sampai sekarang ini
Alhamdulillah dirasakan banyak membawa perubahan positif bagi para pegawai. Perubahan transformasi digital ini juga mendukung perubahan
perilaku pegawai dan menciptakan budaya kinerja baru yang dirasa lebih positif.”
Roby Purnawan
Lead Analyst Tim Transformasi Digital Manajemen SDM Pemdaprov Jabar
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Mengenal Keluarga Kami xiv
“Perubahan besar yang terjadi di Jawa Barat, khususnya dalam sektor transformasi digital kepegawaian, bukanlah sebuah kebetulan, melainkan hasil
dari kombinasi beberapa faktor penting yang saling mendukung. Salah satu yang paling mendasar adalah adanya visi yang jelas. Tanpa visi, sebuah
perubahan akan berjalan tanpa arah dan tujuan. Visi ini bukan sekadar kata-kata indah di atas kertas, melainkan peta jalan yang menjadi acuan bagi
seluruh jajaran pemerintahan dalam menjalankan roda pembangunan.”
Irfan Kamil
IT Manager Tim Transformasi Digital Manajemen SDM Pemdaprov Jabar
“Saya berharap Jawa Barat bukan hanya menjadi pelopor, tetapi juga menjadi benchmark atau patokan bagi provinsi lain di Indonesia dalam
menerapkan transformasi digital. Secara keseluruhan, harapan saya untuk Jawa Barat adalah menjadi daerah yang terus berkembang, inovatif, dan
mampu memberikan yang terbaik bagi warganya melalui transformasi digital dan reformasi birokrasi yang berkelanjutan. Semoga langkah yang telah
diambil oleh Tim SIPD Kepegawaian akan menjadi fondasi yang kuat bagi perubahan positif di masa depan.”
Hanif Lyonnais
Product Manager Tim Transformasi Digital Manajemen SDM Pemdaprov Jabar
18. Mengenal Keluarga Kami
xv
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
“Menurut saya, dampak paling besar yang dihasilkan JDS untuk layanan publik di Jawa Barat adalah meningkatkan standar layanan dan transformasi
digital yang dianggap baik. Saya bisa bercerita di kasus-kasus khusus seperti saat penyaluran bansos, penanganan Covid-19, dan lain-lain. Tapi menurut
saya, muaranya adalah warga dan juga internal pemerintah di Jabar saat ini memiliki standar yang cukup tinggi untuk menyebut transformasi digital
yang baik itu seperti apa. Tidak hanya asal launching aplikasi, tapi harus bermanfaat dan digunakan oleh penggunanya secara maksimal. Tidak hanya
bisa di-install, tapi juga proses layanannya yang cepat dan lancar.”
Pandu Kartika
Digital Government Expert
“Kunci sukses bertransformasi digital yaitu kita harus memperkuat infrastruktur digital dan terus beradaptasi dengan teknologi. Investasi dalam
pendidikan dan pelatihan berkelanjutan untuk ASN dan seluruh komunitas di Jawa Barat akan menjadi landasan yang kuat. Melalui inovasi
berkelanjutan dan kerjasama lintas sektor, kita akan membentuk ekosistem yang mendukung transformasi digital. Selain itu yang tidak kalah penting,
kita harus selalu mengukur dampaknya, memastikan bahwa setiap langkah memberi manfaat nyata.”
Rian Andrian
Lead Tribe Community Engagement Services Product, Jabar Digital Service
“Transformasi digital di Jawa Barat tak terlepas dari dorongan kuat yang diberikan oleh Gubernur Ridwan Kamil yang menunjukkan political will yang
tak tergoyahkan dalam mendukung inovasi digital. Langkah ini menjadi fondasi utama yang membuka pintu transformasi. Tak hanya itu, perekrutan
talenta digital melalui JDS juga memperkaya dinamika inovasi. Keberhasilan transformasi digital tak lepas dari kerja keras kolektif semua pihak terkait.
Kolaborasi erat antara berbagai stakeholder di Jawa Barat dan JDS menjadi pilar utama yang menggerakkan perubahan ini. Dan yang terpenting, setiap
proyek yang diinisiasi selalu mengarah pada dampak yang konkrit, Transformasi ini lebih dari sekadar teknologi. Ia melambangkan semangat untuk
memberikan solusi yang berarti bagi masyarakat.”
Aditya Satrya
Senior Data Engineer, Delivery Hero
19. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Mengenal Keluarga Kami xvi
“Harapanku untuk masa depan Jawa Barat dalam konteks transformasi digital dan reformasi birokrasi ini adalah kolaborasi antar perangkat daerah,
badan pemerintah lainnya, dan unit seperti JDS ini bisa terus berjalan. Segala hal yang sudah dihasilkan selama lima tahun terakhir juga bisa terus
dimanfaatkan ke depannya. Bukan hanya produk digitalnya, tetapi budaya kolaborasi, belajar hal baru, cara berpikir yang maju, dan tidak menutup diri
dari hal-hal baru di luar sana supaya Jawa Barat akan terus menjadi provinsi yang melek dan tidak gagap teknologi. Tantangan di depan tidak akan
semakin mudah, tetapi dengan berjalan bersama, saling menghargai, kerja keras, dan berkomitmen untuk terus belajar, harapannya
tantangan-tantangan tersebut dapat terlewati dengan baik.”
Nur Azizah
Vice President Operations, Data Science Indonesia
“Transformasi digital bermula dari tim kecil yang kompeten, membawa visi dan misi perubahan, untuk membangun kultur kerja baru berbasis digital
(new ways of working). Teknologi digital menjadi instrumen penting dalam peningkatan kualitas pelayanan publik yang lebih efektif dan efisien bagi
masyarakat, tanpa harus menghadapi birokrasi yang rumit. Dengan pola kerja baru berbasis digital ini, pemerintah dituntut untuk mengubah pola
pengambilan keputusan yang berdasarkan asumsi menjadi berdasarkan data. Sehingga pemimpin pun dapat mengambil keputusan dan merumuskan
kebijakan publik yang lebih terukur.”
Rizki Rusdiwijaya
Lead Tribe Ekosistem Data Jabar, Jabar Digital Service
“Saya senang sekali dapat bergabung dengan JDS sejak awal berdirinya. Sebagai anggota tim pengembang produk digital, penting untuk mengingat
bahwa ketika merancang sebuah produk atau program, fokus utama haruslah tertuju pada tujuan dan manfaat yang dihasilkan oleh produk digital
tersebut. Kami perlu meresapi secara mendalam tantangan dan kebutuhan para pengguna, serta memahami bagaimana produk ini mampu
memberikan solusi konkret. Komunikasi yang efektif menjadi kunci yang membuka jalan untuk menciptakan pengertian bersama, mengarah pada
kesuksesan kolaboratif dalam mencapai transformasi digital yang berkelanjutan.
Biondi Sanda Sima
Digital Government Consultant, World Bank
20. Mengenal Keluarga Kami
xvii
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
VISI
Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi
MISI
1. Membentuk manusia pancasila yang bertaqwa melalui peningkatan peran masjid dan tempat
ibadah sebagai pusat peradaban, dengan sasaran misi yaitu pesantren juara, masjid juara, dan
ulama juara.
2. Melahirkan manusia yang berbudaya, berkualitas, bahagia dan produktif melalui peningkatan
pelayanan publik yang inovatif dengan sasaran misi yaitu kesehatan juara, perempuan juara,
olahraga juara, budaya juara, sekolah juara, guru juara, ibu juara, millennial juara, perguruan
tinggi juara, dan smk juara.
3. Mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan berbasis lingkungan dan tata
ruang yang berkelanjutan melalui peningkatan konektivitas wilayah dan penataan daerah
dengan sasaran misi yaitu transportasi juara, logistik juara, gerbang desa juara, kota juara,
pantura juara, pansela juara, dan energi juara.
4. Meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi umat yang sejahtera dan adil melalui
pemanfaatan teknologi digital dan kolaborasi dengan pusat-pusat inovasi serta pelaku
pembangunan dengan sasaran misi yaitu nelayan juara, pariwisata juara, lingkungan juara,
kelola sampah juara, tanggap bencana juara, ekonomi kreatif juara, buruh juara, industri juara,
pasar juara, petani juara, umat juara, umkm juara, dan wirausaha juara.
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan kepemimpinan yang kolaboratif
antara pemerintahan pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dengan sasaran misi yaitu birokrasi
juara, APBD juara, ASN juara, dan BUMD juara.
21. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Mengenal Keluarga Kami xviii
24. Transformasi Jawa Barat Dimulai dari Sini
1
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Bayangkan jika layanan publik di Jawa Barat bisa
seresponsif ini. setiap langkah dalam hidup kita, dari lahir
hingga akhir hayat, dapat diakses melalui layanan digital.
Di tengah laju inovasi teknologi, Provinsi Jawa Barat
bergerak maju untuk membawa perubahan besar dalam
cara kita berinteraksi dengan layanan publik. Visi ini
membawa kita ke era di mana kehidupan menjadi lebih
mudah, responsif, dan terhubung.
Dari registrasi kelahiran hingga administrasi kematian,
semua dapat diakses dalam genggaman tangan. Proses
pendaftaran sekolah, layanan kesehatan, izin usaha, dan
bahkan administrasi pernikahan dapat dilakukan tanpa
hambatan. Layanan publik yang dulu memerlukan waktu
dan usaha ekstra, kini menjadi lebih efisien dan praktis.
Inilah awal dari transformasi yang menjanjikan. Dengan
fondasi digital yang kuat, Provinsi Jawa Barat melangkah
maju, membuka pintu menuju masa depan di mana
teknologi dan layanan berkumpul untuk menciptakan
Jabar yang lebih baik, efektif, dan inklusif. Transformasi
Jabar dimulai dari sini. Dari visi menjadi kenyataan, untuk
mewujudkan masa depan yang lebih terhubung dan
berkelanjutan bagi semua.
25. Transformasi Jawa Barat Dimulai dari Sini 2
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Kehidupan modern telah menuntut adopsi teknologi
dalam berbagai aspek. Namun, kenyataannya,
penggunaan teknologi di Provinsi Jawa Barat masih
belum merata. Kesenjangan digital yang ada, baik
dari segi akses maupun penguasaan teknologi,
menjadi tantangan besar dalam upaya memberikan
kesejahteraan yang merata bagi seluruh warga.
Kondisi tersebut tampaknya juga selaras dengan
data Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (IP-TIK) dari Badan Pusat Statistik
Indonesia di tahun 2018. Pada sub indeks akses dan
infrastruktur, Provinsi Jawa Barat menduduki posisi
ke-7 dari 34 Provinsi di Indonesia, dengan kategori
“sedang”.
Tinggi : 7.26–10.00
Sedang : 5.01–7.25
Rendah : 2.26–5.00
Sangat Rendah : 0.00–2.25
A. Optimalisasi Teknologi untuk
Kesejahteraan Warga
26. Transformasi Jawa Barat Dimulai dari Sini
3
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Kenyataan ini menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat
masih belum mencapai tingkat optimal dalam
menyediakan akses dan infrastruktur digital yang merata
bagi penduduknya.
Akses dan infrastruktur merujuk pada komponen
teknologi yang menyediakan fasilitas untuk kemajuan
teknologi, informasi, dan komunikasi. Dalam konteks
Indonesia, infrastruktur TIK dapat diibaratkan sebagai
tiga ekosistem utama, yakni jaringan, perangkat, dan
aplikasi.
Oleh karena itu, percepatan pembangunan infrastruktur
yang memadai serta pengenalan literasi digital maupun
penggunaan teknologi kepada masyarakat merupakan
salah satu kunci keberhasilan dari pembangunan
berkelanjutan di Jawa Barat.
27. Transformasi Jawa Barat Dimulai dari Sini 4
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Guna mempercepat proses pembuatan desain,
pengembangan, serta penyediaan produk yang konsisten,
Juni 2021, DigiTeam telah merilis Jabar Design System.
Jabar Design System kini dapat digunakan oleh PD di
lingkungan Pemdaprov Jabar sekaligus masyarakat
umum sebagai standar desain produk dan kode
pemrograman.
Design system mudahkan designer dan developer untuk
kembangkan produk yang seragam.
Seragamkan Produk Digital di Jawa Barat
Pengembangan Jabar Design System dilakukan dengan
berkolaborasi bersama GOV.UK Design System dari UK
Government Digital Service pada tahun 2020. Kegiatan
yang dilakukan antara lain workshop tentang user research
dan pendampingan penyusunan komponen dari design
system.
Jabar Design System dapat diakses dan diduplikasi
secara terbuka melalui www.figma.com/@jds_jabar.
28. Transformasi Jawa Barat Dimulai dari Sini
5
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Laman portal Jabarprov
dulu dan sekarang
Portal Jabarprov DULU Portal Jabarprov SEKARANG
Perancangan awal website Jawa Barat
terkesan kurang terarah. Namun, dengan
penerapan design system, tampilan Portal
Jabarprovgoid mengalami transformasi.
Panduan desain yang jelas serta penggunaan
palet warna yang serasi menghadirkan
konsistensi di setiap menu maupun fitur yang
tersedia.
Usability testing memainkan peran penting
dalam menghadirkan “wajah baru” dari
Portal Jabarprovgoid. Perubahan ini
membuktikan bagaimana penggunaan design
system dan usability testing mampu mengubah
wajah website dengan signifikan. Ini menjadi
bukti penting bahwa perhatian terhadap
pengguna dalam setiap langkah desain
berdampak besar.
29. Transformasi Jawa Barat Dimulai dari Sini 6
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Menuju 99% layanan publik
yang hadir secara online
e-Estonia merupakan sebuah wadah yang memfasilitasi
interaksi penduduknya dengan pemerintah melalui
pemanfaatan teknologi. Menerapkan e-government sejak
1997, kini 99% layanan publik di Estonia tersedia bagi
warganya secara online melalui website pemerintah. Di
akhir tahun 2022, kami berangkat ke Estonia, membawa
misi untuk mempelajari tentang pengembangan e-services
yang ideal.
Berjalannya e-government di Estonia ternyata didukung
dengan aplikasi X-Road, yang menerapkan sistem data
exchange layer. Proses komunikasi pun berlangsung aman
karena sudah terenkripsi, didukung dengan implementasi
once-only principle, di mana masyarakat hanya perlu
memberikan informasi kepada pihak/dinas yang
berwenang sebanyak satu kali. Aplikasi X-Road
menginspirasi Jawa Barat untuk membangun sistem
terintegrasi yang terbukti lebih efisien dalam
menyediakan layanan-layanan publik yang berkualitas,
responsif, dan mudah diakses oleh masyarakat.
30. Transformasi Jawa Barat Dimulai dari Sini
7
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Salah satu contoh kasus proaktif penerapan layanan publik
online di Jabar melibatkan integrasi data dari berbagai
instansi. Dalam mimpi yang lebih jauh, kami membayangkan
sebuah sistem yang memungkinkan warga memberikan
informasi secara sekali saja kepada pemerintah.
Dengan data yang terintegrasi, setiap warga hanya perlu
memberikan informasi yang diperlukan satu kali, dan
informasi tersebut akan dapat diakses oleh berbagai dinas
yang berwenang. Hal ini akan meminimalkan kerumitan dalam
pengajuan permohonan dan mengoptimalkan efisiensi
pelayanan publik, seperti yang dilakukan oleh pemerintah di
Estonia.
31. Transformasi Jawa Barat Dimulai dari Sini 8
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Pemahaman literasi digital menjadi faktor krusial dalam
perjalanan transformasi digital. Dengan literasi digital yang
mumpuni, masyarakat khususnya di Jawa Barat akan memiliki
kemampuan lebih bijak dalam memanfaatkan inovasi dan
teknologi.
Bayangkan saja, dengan persentase kepemilikan ponsel mencapai
65,01% dari total 49 juta penduduk¹, ada 3.901 berita hoaks²
beredar per Agustus 2018–November 2019 yang menjadikan
warga Jawa Barat rentan terhadap penerimaan baik disinformasi
maupun misinformasi.
Hal ini tentunya menjadi tantangan besar bagi Jawa Barat,
mengingat demografi penduduknya yang dominan tersebar di
wilayah pedesaan.
Ditambah lagi dengan fakta yang menyebutkan bahwa per tahun
2021, Indeks Literasi Digital³ di Jawa Barat masih berada di
angka 3,47. Angka tersebut berada di bawah Indeks Literasi
Digital nasional, yaitu 3,49.
B. Pentingnya Literasi, Jembatan
Menuju Digitalisasi
¹Badan Pusat Statistik, 2016-2018.
²Kementerian Komunikasi dan Informatika, Nov 2019.
³Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2021.
32. Transformasi Jawa Barat Dimulai dari Sini
9
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Pembelajaran baik dari UK Government Digital Service
maupun Estonia, mengantarkan kami dalam penyusunan
strategi sebagai upaya untuk memangkas kesenjangan
digital di Jawa Barat. Salah satunya dengan peningkatan
literasi digital. Tak hanya membuka aksesibilitas
terhadap informasi dan layanan, tetapi juga bisa
mendukung kesejahteraan masyarakat dan efisiensi di
berbagai aspek kehidupan. Bagi Perangkat Daerah (PD)
literasi digital juga penting. Dengan peningkatan
pemahaman terhadap teknologi, PD dapat
mengoptimalkan proses administrasi, pengelolaan data,
dan berkomunikasi dengan warga secara lebih efektif.
Selain itu, peningkatan penetrasi internet di Jawa Barat
menjadi tonggak penting untuk mendorong transformasi
digital dan partisipasi aktif masyarakat dalam ekosistem
digital yang terus berkembang pesat. Dengan
memastikan akses internet yang lebih merata, semua
lapisan masyarakat akan memiliki kesempatan untuk
mengakses informasi, layanan, dan peluang yang
ditawarkan oleh teknologi digital. Selain itu juga
membuka peluang di bidang-bidang lainnya, seperti
pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM), hingga memfasilitasi pertumbuhan ekonomi
yang inklusif.
33. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
10
Transformasi Jawa Barat Dimulai dari Sini
Lihat testimoni dari pasien
isoman aja sudah senang 😍
FE, JDS
Hari Minggu nih lagi nongkrong
di kafe sama temen2 JDS, terus
ga sengaja ngomongin kerjaan
(termasuk perSIDEBAR-an), pas
validasi probis ke Dinas X,
Kabidnya ngomong, "Teh,
kemarin nongkrong di Kafe X ya,
saya kemarin disana juga lho"
Auto deg-degan.
BA, SIDEBAR
Di pameran digital Sumedang,
saat bertugas sebagai
fotografer di booth
Sapawarga, Kang Emil dan Mr.
Luhut tiba-tiba muncul. Aku
berupaya mendekati mereka
untuk memotret, namun
ajudan Mr. Luhut
menghalangiku. Meski
dijelaskan posisiku sebagai
fotografer resmi Pemprov
Jabar, salah satu dari mereka
mendesak dan bahkan
memukulku. Akhirnya terjadi
keributan, pengalaman salah
paham itu benar-benar tak
terlupakan. Mr Luhut sulit
didekati. 👻
Adji, saat masih videographer
Lagi ada kunjungan lapangan
untuk monev desa digital.
ujung-ujungnya digodain sama
penerima manfaat. Ada-ada aja…
Cindy, Program Manager Desa
Digital
Lagi mau liputan siang-siang
panas-panas di Masjid Raya
Al-Jabbar. Pas mau masuk,
malah dicegat sama keamanan
setempat. Katanya dilarang
masuk. Makin panas gak
tuhhhh...
Nadya, Content Writer JDS
Lagi mau pelatihan literasi digital
di Kab. Sukabumi. Ternyata
jalurnya agak horror. Harus
lewatin jembatan yang cuma
muat semobil. Setiap mobil maju,
ada suara “ngik-ngik”. Auto tahan
napas sampai lewatin jembatan.
Fakhri, Videographer JDS
Waktu lagi kegiatan sosialisasi dan pendampingan penggunaan
aplikasi Sapawarga, saya nanya ke salah satu Ketua RW, “Pak,
gimana penggunaan aplikasinya?” lalu beliau mengeluarkan
handphone yang sebelumnya sempat diberikan sebagai bentuk
dukungan dari program. Kondisinya masih terbungkus rapi.
Kemudian beliau bilang, “Ah belum saya pake, takut rusak, Teh.”
Training Officer Sapawarga
Warna adalah identitas.
Pernah diminta sama
kab/kota bikin tema warna
tertentu, karena ternyata
warna itu sensitif ya
teman-teman.
Nita, Content Writer JDS
36. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat
13
Jika transformasi digital belum dilakukan, mungkin apa yang
dialami Pak Ade dulu–seorang pegawai dari Bappeda–akan terus ia
rasakan sampai sekarang. “Dulu mah ada candaan kalau ke BKD téh
harus pakai mobil box, saking banyaknya berkas yang harus
dibawa.” Sistem manajemen sumber daya manusia dulu yang masih
bersifat tradisional di Provinsi Jawa Barat membuat pegawai harus
selalu berhadapan dengan gunungan berkas untuk mencari suatu
data.
Antrian panjang di kantor pemberkasan telah menjadi bagian dari
rutinitas. Orang akan menghabiskan berjam-jam hanya untuk
menyerahkan atau mengambil satu berkas. Proses pengerjaan
tugas-tugas mereka melaju pelan, ditandai dengan banyak biaya
dan tenaga yang dikeluarkan hanya untuk administrasi yang
berbelit-belit. Inilah masa pemerintahan yang identik dengan
dokumen kertas yang menumpuk dan birokrasi yang rumit di
dalamnya.
Perubahan signifikan dalam pengelolaan
kepegawaian di Provinsi Jawa Barat kemudian
terjadi melalui pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi, serta pengenalan
sistem manajemen sumber daya manusia
(SDM) terintegrasi. Sistem ini memfasilitasi
akses pegawai terhadap informasi pribadi,
pengelolaan cuti, serta pemantauan gaji melalui
platform online, mengurangi birokrasi dan
mempermudah administrasi. Dalam rangka
menciptakan budaya kerja inklusif, insentif
diberikan kepada pegawai yang berinovasi
dalam pelayanan publik atau mencapai target
kinerja, mendorong kontribusi aktif dalam
meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pemerintahan.
37. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
14
Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat
A. Penggunaan Teknologi
Dalam Manajemen Kinerja
dan Talenta Pegawai
Teknologi kini berperan penting dalam berbagai aspek
kehidupan, termasuk manajemen SDM di sektor
pemerintahan. Pemdaprov Jabar mengadaptasi teknologi
untuk meningkatkan manajemen kinerja dan pengembangan
talenta pegawainya. Ini dilakukan untuk meningkatkan
efisiensi, akuntabilitas, dan profesionalisme pegawai dalam
memberikan pelayanan publik yang lebih baik. Teknologi
membantu memahami potensi pegawai dan membuat
keputusan yang tepat. Sebelumnya, Pemdaprov Jabar masih
menggunakan metode konvensional dalam penilaian kinerja,
yang dirasa kurang efisien dan mempersulit proses pelaporan
Penilaian kinerja sebelumnya tidak memberikan data yang
cukup untuk Badan Kepegawaian Daerah dalam pengelolaan
talenta sesuai dengan amanat UU No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara. Di awal kepemimpinan Gubernur
Ridwan Kamil, Pemdaprov Jabar memberi perhatian khusus
pada hal ini. Sebagai solusi, diterapkan sistem Tunjangan
Remunerasi Kinerja (TRK) yang mengukur kinerja pegawai
berdasarkan variabel komprehensif. Pegawai melaporkan
kinerja berdasarkan aktivitas dan target yang telah
ditentukan, yang divalidasi oleh atasan untuk mendapatkan
nilai kinerja.
38. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat
15
DALAM
Penilaian perilaku pegawai dilakukan dengan metode
review 360. Penilaian diberikan oleh rekan kerja dan diri
sendiri. Sistem secara acak akan memberikan tugas kepada
seorang pegawai untuk melakukan penilaian perilaku
terhadap sejumlah pegawai yang masih dalam satu unit
kerja melalui pengisian beberapa pertanyaan yang
berkaitan dengan perilaku pegawai.
Nilai kinerja pegawai setiap bulannya menjadi dasar
pemberian Tunjangan Tambahan Penghasilan (TPP). Nilai
kinerja bulanan ini juga menjadi salah satu dasar yang
digunakan pada proses pemetaan pegawai pada
manajemen talenta. Pegawai dipetakan dalam diagram 9
boks yang menggambarkan kinerja dan potensinya
masing-masing.
"Kesulitan yang dihadapi jaman dahulu karena penilaian kinerja harus dicatat tiap hari pada buku lalu diserahkan ke
BKD, tidak ada foto jadi terkadang lupa untuk melaporkan hasil yang dikerjakan. Kalau sekarang karena disertakan
foto jadi ingat kegiatan apa yang dilakukan. Apalagi pemberkasaan penghargaan sangat membantu melalui SIAp
Jabar ditarik datanya. Dengan adanya perkembangan sistem dapat menghadirkan kemudahan bagi pegawai dalam
memberikan penilaian. Selain itu jika dapat nilai kecil pegawai menjadi termotivasi."
Warsini, S.E
Analis Kepegawaian Ahli Muda, Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat
39. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
16
Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat
Untuk memastikan TRK dapat diimplementasikan dengan
baik, dilakukan sosialisasi kepada seluruh Perangkat
Daerah (PD) dengan mengundang fasilitator perwakilan
PD. Fasilitator inilah yang membantu proses penyampaian
informasi kebijakan dan pelatihan teknis di PD dapat
dilakukan dengan baik. Dalam proses implementasinya,
TRK disempurnakan dengan mempertimbangkan saran
dan masukan dari pegawai sebagai pengguna utama.
Tantangan implementasi TRK terletak pada pengguna yang
memiliki rentang usia dan kemampuan digital yang
berbeda-beda. Hal ini membuat peran fasilitator PD
menjadi penting dalam memastikan pegawai di PD dapat
memahami dan menggunakan TRK dalam melaporkan
kinerja mereka setiap harinya.
Sosialisasi Pemanfaatan
TRK untuk Dukung Proses
Implementasi
"Kalau jaman dahulu itu hasil dari kinerja kita masih manual menggunakan kertas yang ditulis setiap harinya dan
kadang suka lupa mengerjakan apa bahkan sampai asal mengisi kinerja. Alhamdulillah dengan adanya TRK pengisian
kinerja jadi mudah, bahkan perubahannya menjadi lebih besar apalagi untuk pegawai yang menganggur akan sulit
untuk mengisi TRK, untuk validasi aktivitas dan validasi iki terkadang budaya di Indonesia tidak dapat membedakan
pribadi dan pekerjaan sehingga terkesan sungkan untuk memberi nilai jelek karena hal pribadi."
Rini Rustianty, S.S., M.Si.
Analis Kepegawaian Ahli Muda, Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat
40. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat
17
Proses Penilaian Pegawai
Penilaian pegawai dilakukan melalui serangkaian proses untuk
pengumpulan data-data terkait pegawai yang dilakukan setiap bulan.
Data ini yang kemudian membantu tim penilai kinerja dalam
mengevaluasi profil pegawai untuk kemudian dilanjutkan dengan
penempatan mereka.
Penilaian Perilaku
● Review 360
● Kuesioner kinerja peer review: menilai
pegawai yang kemudian dibagi ke dalam 3
kelompok. pegawai pada kelompok yang
sama kemudian dibandingkan lagi untuk
kemudian dibagi ke dalam 7 zona
berdasarkan ranking pegawai.
Pengecekan data kualifikasi pegawai
melalui SIAp Jabar
Sistem Informasi Aparatur Jawa Barat (SIAp
Jabar) merupakan sistem database
terintegrasi yang berisi data pegawai.
Data ini secara berkala diperbarui untuk
bantu memastikan proses pemetaan dan
penempatan pegawai.
Pemetaan pegawai
Pemetaan talenta terbaik pada jabatan
tertentu dilakukan dengan
mempertimbangkan aspek kompetensi
jabatan, minat pegawai, jarak rumah dengan
kantor, dan faktor kompetensi lainnya.
41. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
18
Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat
Guna meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi
kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN), kami meluncurkan Jabar
SMART Birokrasi yang dikembangkan secara bertahap sejak
Juni 2020. Terdapat 7 aplikasi dalam Jabar SMART Birokrasi
yang terintegrasi dengan SIAp Jabar dan Sistem Tanda Tangan
Elektronik (TTE) Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE).
B. Integrasi Data untuk
Efisiensi Administrasi
E-Pensiun
Dikembangkan untuk melayani pegawai yang telah mencapai
Batas Usia Pensiun (BUP) maupun yang belum (nonBUP), sistem
ini menawarkan solusi efisien dan terintegrasi untuk
mengajukan pensiun.
Pegawai kini tidak lagi harus mengantri panjang di PT Taspen.
Dengan beberapa klik, seluruh berkas persyaratan dapat
diunggah dan diproses secara digital.
Sistem ini menyediakan fitur daftar nominatif yang
memprediksi pegawai yang akan pensiun, mempercepat dan
mempermudah proses pengajuan. Efisiensi ini juga tercermin
dalam waktu penerbitan SK pensiun. Apabila sebelumnya
memerlukan waktu lima bulan, kini proses tersebut telah
dipercepat menjadi hanya empat bulan.
42. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat
19
E-KGB (E-Kenaikan Gaji Berkala)
Aplikasi berbasis web ini meredefinisi cara Badan Keuangan
Daerah (BKD) mengelola dan memproses pengajuan kenaikan
gaji ASN.
Salah satu kelebihan utama dari E-KGB adalah kemampuannya
dalam menampilkan data pegawai yang diusulkan untuk
kenaikan gaji secara real-time.
Selain itu, inovasi lain yang dibawa oleh E-KGB adalah
penggunaan tanda tangan elektronik. Fitur ini telah merevolusi
proses persetujuan. SK yang biasanya memerlukan waktu
berhari-hari untuk ditandatangani, kini dapat diselesaikan
dalam waktu kurang dari satu menit per dokumen. Efisiensi
waktu ini jelas terlihat dengan pengurangan durasi proses SK
dari 5-6 hari kerja menjadi hanya 1-2 hari kerja.
E-Fungsional
Aplikasi ini dirancang khusus untuk memfasilitasi kebutuhan
administratif para pemangku Jabatan Fungsional di lingkup
Pemdaprov Jabar. Salah satu fitur unggulan dari E-Fungsional
adalah kemampuan untuk mengirimkan informasi terkait usulan
pengangkatan dan uji kompetensi jabatan fungsional secara
real-time. Para pemangku kepentingan kini dapat dengan mudah
mengetahui detail formasi jabatan yang masih tersedia, karena
data tersebut akan otomatis ditampilkan dalam aplikasi.
Proses penerbitan SK pengangkatan jabatan fungsional, yang
sebelumnya memakan waktu hingga 2 hari kerja, kini dapat
dipercepat menjadi kurang dari 1 hari kerja.
43. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
20
Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat
E-Pangkat
Sistem ini dikembangkan khusus untuk memudahkan proses
pengusulan kenaikan pangkat, baik yang bersifat pilihan
maupun reguler. Melalui E-Pangkat, pegawai kini dapat dengan
praktis mengajukan usulan kenaikan pangkat mereka tanpa
harus menunggu lama. Berkat fitur Komparasi, integrasi data
kepegawaian antara aplikasi SIAP Jabar dan Sistem Aplikasi
Pelayanan Kepegawaian (SAPK) BKN menjadi semakin lancar,
memastikan data yang akurat dan up-to-date.
Proses penerbitan SK yang biasanya memakan waktu 4-5 hari
kini dapat diselesaikan dalam waktu satu hari saja. Verifikasi
hingga tanda tangan SK kini dapat diselesaikan dalam waktu
singkat melalui aplikasi terintegrasi ini, meskipun jumlahnya
mencapai ribuan.
E-Kartu
E-Kartu dirancang khusus untuk memfasilitasi pegawai di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam
pengusulan Kartu Pegawai, Kartu Suami, Kartu Istri, serta Kartu
Taspen. Dengan E-Kartu, transparansi proses menjadi nilai
utama. Pegawai dapat memantau proses pengajuan kartu
mereka secara real-time. Berkat integrasi dengan Telegram dan
aplikasi KMOB, pemberitahuan mengenai progres pengajuan
disampaikan secara langsung, memastikan pegawai selalu
mendapatkan informasi terkini.
Proses penerbitan surat pengantar untuk Karis, Karsu, Karpeg,
dan Taspen, yang sebelumnya memakan waktu hingga 60 menit,
kini berhasil diperpendek menjadi hanya 30 menit.
44. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat
21
E-Mutasi
E-Mutasi, sebuah sistem inovatif yang memberi revolusi pada
cara pegawai mengusulkan mutasi antar perangkat daerah.
Dengan sistem ini, proses mutasi tidak hanya menjadi lebih
cepat tetapi juga lebih transparan. Pegawai kini dapat melacak
status pengajuan mutasinya secara real time melalui E-Mutasi.
Selain itu, informasi tentang formasi jabatan yang masih kosong
di setiap Perangkat Daerah tersedia secara transparan dalam
aplikasi, memudahkan pegawai untuk memilih destinasi mutasi
sesuai keinginan tanpa harus berkonsultasi ke masing-masing
PD. Apabila sebelumnya membutuhkan waktu hingga satu
minggu, kini proses tersebut dapat diselesaikan dalam waktu 2
hari kerja saja. Selain itu, kebutuhan sumber daya manusia
untuk pengelolaan mutasi pun lebih efisien. Jika dahulu
memerlukan 7 pegawai, kini hanya 5 pegawai yang diperlukan
untuk menjalankan tugas tersebut.
E-Cuti
Pengacuan cuti bagi pegawai jadi lebih mudah melalui e-Cuti.
Salah satu keunggulan e-Cuti adalah kemudahan bagi pegawai
untuk mengetahui hak dan kewenangannya dalam mengajukan
berbagai jenis cuti. E-Cuti memastikan bahwa riwayat
pengambilan cuti setiap pegawai terekam dengan jelas dan rapi.
Pegawai pun bisa melihat batasan jumlah pengambilan cuti yang
diperbolehkan, sehingga proses pengajuan cuti menjadi lebih
jelas dan terencana.
Salah satu inovasi lainnya adalah efisiensi waktu penerbitan
surat cuti. Jika sebelumnya membutuhkan waktu antara 2–4
hari kerja, dengan e-Cuti, surat cuti dapat terbit hanya dalam
waktu 1 hari kerja.
45. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
22
Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat
C. Sistem Kepegawaian Dulu dan Kini
46. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat
23
Selama lima tahun terakhir, Pemdaprov Jabar telah menunjukkan akselerasi pemanfaatan teknologi dalam sistem
informasi kepegawaian melalui implementasi SIAp Jabar. Pada awalnya, Pemdaprov Jabar memiliki database yang
cenderung berantakan, data yang kurang terorganisir, serta informasi yang tidak diperbarui dengan konsisten. Hal ini
menimbulkan kesulitan dalam proses pencarian, pengolahan data pegawai, dan pengambilan keputusan strategis dalam
bidang kepegawaian.
47. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
24
Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat
Sebelum ada TRK dan Kmob, terdapat ketidakjelasan dalam
pengukuran kinerja pegawai yang menimbulkan sejumlah
problematika, seperti kinerja pegawai tidak dapat diukur dengan
objektif.
Namun, dengan implementasi TRK dan Kmob, lingkungan
Pemdaprov Jabar mengalami perubahan mendasar. Kinerja pegawai
kini dapat diukur dengan lebih akurat, menghasilkan pemberian
tunjangan yang lebih adil dan reflektif terhadap kontribusi
masing-masing pegawai. Hal ini, tentunya, meningkatkan motivasi
pegawai untuk bekerja dengan lebih baik dan proaktif. Tidak lagi ada
pegawai yang menghilang atau menghindar dari tanggung jawab
mereka. Lebih lanjut, dengan Kmob, perekaman kehadiran menjadi
lebih efisien. Pegawai dapat melakukan absensi di mana saja,
khususnya saat memiliki agenda di luar kantor, sehingga
mengeliminasi fenomena titip absen dan upaya merusak mesin
absen. Kini, Pemdaprov Jabar menikmati atmosfer kerja yang lebih
produktif dan kondusif.
Salah satu perubahan paling berdampak adalah kemampuan sistem
dalam mendukung analisis data yang mendalam, memfasilitasi
proses pengambilan keputusan yang lebih tepat dan efisien.
Dengan transformasi tersebut, Pemdaprov Jabar telah berhasil
meningkatkan kualitas layanan kepegawaian dan menetapkan
standar baru dalam pengelolaan SDM.
48. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat
25
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan objektivitas dalam
perpindahan pegawai, kami mengadopsi Sim Jawara Struktural
(Sistem Manajemen SDM Jawa Barat Juara). Sebelumnya, proses
perpindahan pegawai sering kali didasari oleh faktor subjektif, bukan
berdasarkan kompetensi atau kebutuhan organisasi. Selain itu,
penempatan pegawai sering kali mengabaikan minat dan domisili
pegawai, sehingga bisa menimbulkan ketidaksesuaian antara tugas
dan keahlian, atau kesulitan dalam mobilitas pegawai.
Sim Jawara Struktural:
Sistem Informasi
Kepegawaian Berbasis
Meritokrasi
49. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
26
Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat
Indeks Sistem
Merit Pemerintah
Daerah Provinsi
Jawa Barat
2018–2022
Transformasi digital yang diimplementasikan dalam manajemen kepegawaian Pemdaprov Jabar
telah menciptakan perubahan. Sebagai bukti nyata dari kesuksesan ini, Indeks Sistem Merit
Pemdaprov Jabar mengalami kenaikan yang signifikan, mencapai 128,5 poin sejak tahun 2018. Yang
paling mengesankan adalah fakta bahwa indeks ini berhasil melebihi standar yang ditetapkan oleh
Badan Kepegawaian Negara (BKN) serta Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Kemenpan & RB). Hal ini menegaskan bahwa langkah transformasi yang
diambil Pemdaprov Jabar bukan hanya memberikan dampak positif secara internal, namun juga
menonjol dalam standar kepegawaian nasional.
396.5
375.5
268
277
2018
2019
2020
2022
50. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat
27
Sim Jawara Struktural memastikan bahwa pegawai
ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan keahlian dan
kompetensinya, sehingga mendukung konsep "orang
yang tepat di posisi yang tepat". Pemindahan pegawai kini
dilakukan dengan pertimbangan yang lebih objektif,
memastikan bahwa hanya pegawai yang berkualitas dan
memenuhi kriteria tertentu yang dapat ditempatkan
pada posisi tertentu.
Melalui penerapan Online Assessment Center (OAC),
pemetaan kompetensi pegawai dapat dilakukan secara
digital, proses pemetaan menjadi lebih cepat, efektif, dan
efisien. OAC memberikan kemampuan bagi Pemdaprov
Jabar untuk dengan cepat mengidentifikasi kekuatan dan
area pengembangan setiap pegawai, sehingga strategi
pengembangan sumber daya manusia dapat ditargetkan
dengan lebih tepat.
51. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
28
Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat
Dengan diterapkannya serangkaian sistem berbasis elektronik tersebut, perubahan di
lingkungan pemerintah mulai terasa. Tidak hanya mempercepat proses administrasi, inovasi
ini juga memberikan fleksibilitas bagi pegawai untuk mengakses dan mengajukan berbagai
layanan dari mana saja. Dengan demikian, kebutuhan untuk datang ke kantor untuk
mengurus berbagai keperluan administratif berkurang. Selain itu, penggunaan kertas
berkurang drastis, mendukung gerakan keberlanjutan dan ramah lingkungan. SDM yang
diperlukan pun menjadi lebih efisien. Dengan jumlah SDM yang lebih sedikit, Pemdaprov
Jabar dapat mengalokasikan sumber daya lainnya untuk keperluan yang lebih mendesak.
Pada awal implementasi layanan
kepegawaian digital, diestimasikan
setidaknya ada sebanyak 154 ribu
lembar kertas berkas persyaratan dan SK
yang dapat dihemat.
154.054 lembar kertas
dapat dihemat
Dokumen dan berkas persiapan pensiun,
kelengkapan persyaratan kenaikan
pangkat, kenaikan gaji berkala yang
dikerjakan selama 5–10 hari kerja
menjadi 1–3 hari kerja saja. Yang lainnya
dari 4 hari kerja menjadi 1 hari kerja.
80% waktu pengerjaan
lebih tepat
Dokumen dan berkas persiapan pensiun,
kelengkapan persyaratan kenaikan
pangkat, kenaikan gaji berkala yang
dikerjakan oleh 8 orang pengelola
menjadi 4 pengelola saja. Yang lainnya
dari 3–4 orang menjadi 1–2 orang.
50% SDM yang
dibutuhkan
52. Pengukuran Kinerja
yang lebih terukur
Meningkatkan Motivasi Data lebih komprehensif
Kinerja pegawai menjadi lebih
terukur setiap bulannya. Evaluasi
kinerja pegawai menjadi lebih objektif
karena berdasarkan data.
Pegawai semakin termotivasi karena
kinerja pegawai tercatat, terukur, dan
juga dihargai secara adil.
Data kinerja pegawai lebih
komprehensif karena TRK
terintegrasi dengan sistem
manajemen pegawai lainnya yang
memberikan data optimal untuk
analisis kinerja yang digunakan untuk
pengembangan pegawai.
Penerapan Jabar SMART Birokrasi telah bantu dalam:
Target kinerja jelas Membangun komunikasi Tunjangan adil
Kinerja lebih fokus dan terarah
karena pegawai mengetahui dan
selalu diingatkan untuk mencapai
target kinerja harian, bulanan,
maupun tahunan yang ada pada
sistem.
Membangun komunikasi antara
atasan dan bawahan dalam rangka
melakukan pembinaan pegawai dan
untuk mencapai target kinerja
bersama yang disepakati.
Pemberian tunjangan didasarkan
pada nilai kinerja pegawai setiap
bulannya.
Pengerjaan dapat dilakukan di mana saja dan
kapan saja karena dokumen tidak berbentuk
fisik lagi.
Pegawai tidak lagi hanya pasif menunggu
pekerjaan dari atasan dan juga motivasi kerja
pegawai meningkat dengan kinerja yang lebih
terukur dan diapresiasi dengan adil.
Memudahkan pekerjaan karena tidak
terikat tempat dan waktu
Merubah budaya kerja dan
meningkatkan motivasi kerja
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat
29
53. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Pengelolaan Kepegawaian: Fondasi yang Kuat untuk Eksekusi yang Tepat 30
Kata Mereka Tentang Transformasi Digital
dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
“Yang saya rasakan sangat bermanfaat sekali
dengan adanya SIDEBAR bisa cepat terealisasi
terutama yg disposisi khususnya dengan
adanya aplikasi SIDEBAR Mobile ketika sudah
di rumah ada yg konfirmasi surat bisa langsung
dijawab karena menerima notifikasi real-time.”
Iip Syaripudin
TU Pimpinan, Sekda
“Penggunaan smart feeder dalam
program Desa Digital bantu
meringankan pekerjaan. Jadi lebih
efisien. Hasil ikannya pun bagus.
Pendapatan kami juga meningkat melalui
pemanfaatan teknologi ini.”
Samsuri, Pembudidaya Ikan Lele
Desa Puntang, Kab. Indramayu
“Karena banyak penjahit di daerah saya yang kesulitan dalam
memasarkan keahliannya, kami membuat Jahitkeeun. Tugas
akhir CJCC buat bantu para penjahit untuk temukan klien
mereka lewat web dan mobile.”
Sahrul Ramdan,Peserta Candradimuka Jabar Coding Camp 2022
Kabupaten Subang
“Jawara Data Camp bikin kita yang asalnya
tidak tahu bagaimana cara mengolah data dan
menganalisis data, jadi tau bahkan sampai
bagaimana menampilkan data agar tidak
monoton dan lebih menarik.”
Yusran Taufiqul H,
Jawara Data Disdukcapil
“Alhamdulillah lewat aplikasi Sapawarga semua
bantuan sosial (tahun 2020) terverifikasi,
tervalidasi, dan terdistribusi dengan baik.”
Hendi Setiawan, Ketua RW 005 Kecamatan
Cicendo, Kota Bandung
Pengguna aplikasi Sapawarga
“Website pemerintahan terbaik menurut
gue jatuh ke Pemerintah Jabar.
Semuanya itu bagus layoutingnya,
teksnya, spacing nya, fontnya bagus
banget.”
Reynald Daffa Pahlevi, Wargi Jabar
sekaligus Experienced Product Designer
54. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Tumbuh dan Memberikan Manfaat bagi Sekitar
32
56. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Sistem E-Budgeting: Kendali Terhadap Efisiensi dan Efektivitas APBD
33
Lambatnya Proses Pencairan Anggaran
dan Cikal Bakal Pengembangannya
Dalam proses pencairan anggaran di pemerintah daerah
terkadang mengalami kelambatan karena pengecekan
dokumen yang cukup banyak dan semua dilakukan secara
manual. Pengecekan dokumen ini dilakukan untuk
memastikan anggaran yang dicairkan sesuai dengan
anggaran yang direncanakan sebelumnya, kesesuaian surat,
dan dokumen lainnya. Di bawah kepemimpinan Ridwan
Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum, fokus diberikan pada
transformasi digital, termasuk pengembangan sistem
informasi untuk keuangan daerah. Sejak 2018, sistem
e-budgeting diterapkan, meningkatkan transparansi dan
efisiensi APBD Jawa Barat.
Konsistensi dari proses perencanaan
hingga pelaksanaan
Dalam perencanaan, judul dan indikator kegiatan sering
mencerminkan APBD yang pro-rakyat. Namun, saat
memasuki tahap anggaran, detail barang yang akan dibeli
kerap tidak sesuai dengan judul kegiatan. Ketika masuk
tahapan pengadaan, muncul masalah lain yang
memerlukan penyesuaian pekerjaan. Pada tahap
pelaksanaan, apa yang direncanakan bisa berubah tanpa
pengawasan ketat. Misalnya, "anggaran stunting" yang
tampak besar pada judul, namun rincian anggarannya
sering tidak tepat sasaran. "Anggaran siluman" muncul
akibat tidak tersambungnya data antar tahap, sehingga
sulit membandingkan data setiap tahap.
A. Permasalahan dalam Perencanaan dan
Pelaksanaan Anggaran
57. SI RAMPAK SEKAR merupakan singkatan dari Sistem
Perencanaan dan Penganggaran yang terintegrasi
antara pemerintah daerah provinsi dengan
pemerintah daerah kabupaten/kota se-Jawa Barat dan
pemerintah pusat. SI RAMPAK SEKAR diambil dari
bahasa Sunda, yaitu rampak dan sekar. Rampak
artinya bersama–sama, sekar artinya nyanyian atau
lagu, jadi secara istilah makna rampak sekar adalah
menyanyikan lagu berbahasa Sunda secara
berkelompok atau koor lagu-lagu Sunda.
SI RAMPAK SEKAR ini membawa perubahan
paradigma di Provinsi Jawa Barat. Proses
Perencanaan yang semula hanya berupa pagu
anggaran, diubah menjadi pengisian rencana belanja
sejak tahapan perencanaan untuk meminimalisir
anggaran yang tidak efektif.
Aplikasi SI RAMPAK SEKAR ini merupakan bentuk
digitalisasi sistem perencanaan dan penganggaran
yang bersifat integrasi data baik di level internal
provinsi maupun dengan kabupaten kota. SI RAMPAK
SEKAR digunakan sejak tahun 2019 oleh Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) untuk
penyusunan APBD 2019, APBD Perubahan 2019,
APBD 2020 dan APBD Perubahan 2020.
SI RAMPAK SEKAR juga membantu proses refocusing
anggaran Pemdaprov Jabar pada masa pandemi
Covid-19 di tahun 2020.
Fitur Utama SI RAMPAK SEKAR
Warna Jabar (Warga Merencana Jawa Barat)
Usulan Bantuan Keuangan Kab/Kota
Usulan Bantuan Keuangan Desa
Usulan Hibah dan Bansos
Penyusunan Dokumen APBD
Integrasi dengan SIRUP untuk data Pemaket Pekerjaan
Integrasi dengan SIPKD untuk data Realisasi Anggaran
Sistem E-Budgeting: Kendali Terhadap Efisiensi dan Efektivitas APBD 34
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
B. SIRAMPAK SEKAR:
Bantu Penyusunan APBD
58. Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) menurut
Peraturan Kementerian Dalam Negeri No. 77 Tahun
2020 merupakan aplikasi berbasis web yang mencakup
informasi pembangunan daerah, informasi keuangan
daerah, dan informasi pemerintahan daerah lainnya.
Berfokus pada pengelolaan keuangan daerah, SIPD
mengimplementasikan secara teknis untuk keseluruhan
kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.
C. SIPD #DariJabarUntukIndonesia
Implementasi SIPD merupakan bukti nyata dari
transformasi digital dalam penyusunan dokumen APBD
di Indonesia. SIPD yang dikembangkan oleh Kementerian
Dalam Negeri merupakan aplikasi berbasis web yang
merupakan hasil adopsi dan penyempurnaan dari SIPD
yang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa
Barat atau yang sebelumnya bernama SI RAMPAK
SEKAR.
Tim SIPD Provinsi Jawa Barat yang terlibat dalam proses
pengembangan SIPD ini juga dilibatkan dalam
implementasi sistem ini ke seluruh pemerintah daerah di
seluruh indonesia.
SIPD
KEMENDAGRI
Perencanaan dan
Penganggaran
Penatausahaan
Penerimaan
Integrasi
Bank
Akuntansi dan
Pelaporan
Penatausahaan
Pengeluaran
Sistem E-Budgeting: Kendali Terhadap Efisiensi dan Efektivitas APBD
35
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
59. Tawarkan Kemudahan dan Keteraturan
Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPD) adalah suatu inovasi terkini yang membawa sejumlah
keunggulan penting dalam pengelolaan keuangan dan administrasi di tingkat daerah. Melalui konsep yang terpadu dan
terarah, SIPD berhasil menciptakan transformasi yang signifikan dalam berbagai aspek pemerintahan daerah.
SIPD menyediakan solusi yang efektif
dengan menyatukan semua informasi dan
proses keuangan dalam satu website. Ini
memungkinkan pengguna, termasuk
pihak-pihak yang terkait, untuk
mengakses dan mengelola informasi
keuangan dengan mudah, tanpa perlu
beralih antara banyak sistem terpisah.
Salah satu pilar utama dari SIPD adalah
integrasi data. Sistem ini menghubungkan
semua data keuangan yang berhubungan,
mulai dari anggaran, realisasi, hingga
laporan keuangan. Dengan data yang
terintegrasi, keputusan dapat diambil
secara lebih tepat dan berdasarkan
informasi yang akurat.
Keunggulan lain dari SIPD adalah
kemampuan untuk mencetak dokumen
secara langsung dari dalam aplikasi. Hal ini
menghemat waktu dan upaya, karena
pengguna tidak perlu lagi mengolah data
secara manual dan memindahkannya ke
aplikasi lain untuk mencetak dokumen
resmi.
SIPD tidak hanya berdiri sendiri, tetapi
juga terhubung dengan sistem-sistem di
kementerian lainnya. Dengan demikian,
koordinasi dan kolaborasi antar instansi
pemerintah dapat berjalan lebih lancar,
meminimalkan redundansi dan
memastikan konsistensi dalam berbagai
kebijakan dan program.
SIPD dirancang dengan memperhatikan
dan mengikuti kodefikasi yang ditetapkan
dalam Permendagri (Peraturan Menteri
Dalam Negeri). Ini memastikan bahwa
penggunaan sistem ini sesuai dengan
regulasi pemerintah dan menghindari
potensi kesalahan atau pelanggaran.
Dengan data yang terintegrasi dan
aksesibilitas yang ditingkatkan, SIPD
mendorong transparansi yang lebih besar
dalam pengelolaan keuangan daerah.
Semua pihak yang berkepentingan,
termasuk masyarakat, dapat dengan
mudah melihat informasi keuangan yang
relevan dan mengawasi pengeluaran serta
pendapatan yang dilakukan oleh
pemerintah daerah. Hal ini menghasilkan
akuntabilitas yang lebih baik dalam
pengelolaan dana publik.
Dengan sejumlah keunggulan tersebut, SIPD bukan hanya sekadar alat administratif, tetapi juga merupakan fondasi yang
kuat untuk mendorong efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan dan administrasi di tingkat
daerah.
Platform Website yang Terpadu Integrasi Data yang Mumpuni Cetak Dokumen Langsung dari Aplikasi
Integrasi dengan Sistem Kementerian
Lainnya
Kepatuhan terhadap Kodefikasi
Permendagri
Transparan dan Akuntabel
Berikut adalah gambaran singkat mengenai keunggulan-keunggulan utama yang dimiliki oleh SIPD:
Sistem E-Budgeting: Kendali Terhadap Efisiensi dan Efektivitas APBD 36
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
60. Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD)
khususnya modul perencanaan dan penganggaran,
merupakan sistem informasi hasil pengembangan dari
sistem perencanaan dan penganggaran milik Provinsi
Jawa Barat, atau yang dikenal dengan sistem SI RAMPAK
SEKAR.
Di dalam Modul Perencanaan dan Penganggaran ini,
sudah berdasarkan dengan standar satuan harga.
Pemerintah daerah yang biasanya saat menyusun APBD
perlu melihat buku standar harga,sekarang sudah
tersedia dalam aplikasi. Sehingga bisa dipastikan APBD
yang disusun di dalam SIPD ini sudah sesuai dengan
standar biaya yang berlaku di setiap daerah.
Tahun 2020, SIPD Perencanaan dan Penganggaran sudah
diimplementasikan di 539 pemerintah daerah atau
sekitar 99,4% dari total pemerintah daerah di Indonesia.
Dengan total dokumen perencanaan dan penganggaran
yang berhasil dibuat yaitu sebanyak 19.943 dokumen.
SIPD Perencanaan dan Penganggaran memberi akses
kepada berbagai pihak untuk terlibat dalam proses
penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran.
Tercatat, kurang lebih 1,1 juta akun masyarakat terlibat
dalam usulan perencanaan di SIPD.
539
19.943
1.166.234
Pemerintah Daerah (99,9%) menggunakan modul perencanaan penganggaran SIPD
Dokumen Perencanaan dan Penganggaran berhasil dibuat
Akun Lembaga/Masyarakat terlibat dalam usulan perencanaan di SIPD
Perencanaan dan
Penganggaran
Sistem E-Budgeting: Kendali Terhadap Efisiensi dan Efektivitas APBD
37
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
61. KEUNGGULAN
Penyatuan Referensi Nasional
Analisis Data Daerah dan Nasional
Proses Penyusunan secara Elektronik
Evaluasi secara Elektronik
Terintegrasi dengan SIKD dan SIRUP
Renstra
RPJMD
Renja-RKPD
Usulan Aspirasi
Masyarakat
Usulan Reses Dewan
KUA PPAS
APBD
Usulan Standar Harga
Setelah SIPD Perencanaan dan Penganggaran diimplementasikan ke
seluruh pemerintah daerah di Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat
masih turut andil dalam proses pengembangannya.
Pada tahun 2021, modul perencanaan dan penganggaran sudah
terintegrasi dengan SIRUP LKPP, dan pada tahun 2022, modul
perencanaan dan penganggaran sudah terintegrasi dengan SIKD
Kementerian Keuangan.
Pengembangan SIPD Perencanaan dan Penganggaran terus dilakukan
untuk menghasilkan layanan informasi pemerintah daerah yang saling
terhubung dan terintegrasi dengan berbasis elektronik.
Pemerintah daerah membutuhkan sistem perencanaan yang terintegrasi dengan penganggaran dan
pengendalian, serta terstandar di seluruh Indonesia. SIPD merupakan aplikasi yang dapat mewujudkan hal
tersebut dan dapat diakses oleh seluruh pihak mulai dari legislatif, eksekutif dan masyarakat umum. Sampai saat
ini, SIPD sudah digunakan di seluruh Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya diharapkan SIPD juga dapat mengukur
tingkat capaian indikator kinerja untuk mendukung reformasi birokrasi.
Afriyani Amran, ST., MT
Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappeda Provinsi Jawa Barat
FITUR
Sistem E-Budgeting: Kendali Terhadap Efisiensi dan Efektivitas APBD 38
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
62. Gubernur Ridwan Kamil bersama dengan pejabat
Kementerian Dalam Negeri, Dirjen Bina Keuangan
Daerah menyelenggarakan launching SIPD
Penatausahaan pada tanggal 28 Desember 2020.
“Dengan adanya sistem SIPD Penatausahaan, kinerja
pemerintah daerah akan menjadi lebih mudah, cepat, dan
akurat”, mengutip dari kalimat yang disampaikan oleh
Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil.
SIPD Penatausahaan ini sudah terintegrasi dengan data
Penganggaran, sehingga tidak ada data yang diubah
secara tiba-tiba di dalam tahapan penatausahaan,
Perubahan data semua harus dilakukan di tahapan
penganggaran.
SIPD Penatausahaan Belanja dikembangkan untuk
mendukung pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah
dari mulai Perencanaan, Penganggaran, Belanja, dan
Pelaporan. Pengembangan aplikasi SIPD Penatausahaan
Belanja masih terus dilakukan dalam rangka upaya
menerapkan Permendagri 77 tahun 2020 tentang
Pedoman Teknis Keuangan Daerah, serta Permendagri
79 tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan
Kartu Kredit Pemerintah Daerah.
Penatausahaan Belanja
345
607.260
44.037.492
Pemerintah daerah telah menggunakan modul
Penatausahaan Belanja pada tahun 2023
Pengguna Perangkat Daerah (PD) terlibat dalam
proses penatausahaan belanja pada tahun
2021-2023
Dokumen Penatausahaan Belanja berhasil dibuat
pada tahun 2021-2023
±121 Menu/fitur telah dikembangkan pada modul
Penatausahaan Belanja
Sistem E-Budgeting: Kendali Terhadap Efisiensi dan Efektivitas APBD
39
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
63. Keunggulan SIPD
Penatausahaan Belanja
Tertib administrasi
Akurat
Aktual dan Mutakhir
Akuntabel
Dilaksanakan secara real-time belanja dan sesuai kewenangan
pelaksana teknis keuangan daerah.
Data terintegrasi dengan perencanaan, penganggaran, dan
pelaporan.
Memiliki fitur-fitur yang mutakhir dan lengkap
(sesuai peraturan atau regulasi yang berlaku).
SIPD Penatausahaan Belanja dapat digunakan untuk seluruh
pemerintah daerah di Indonesia, serta telah terintegrasi dengan
BPD dan K/L lain seperti Kementerian Keuangan RI.
"SIPD sangat membantu kami untuk mendisiplinkan perangkat daerah, serta membuat administrasi belanja menjadi
rapi dan cepat sehingga pencairan belanja lebih terstruktur dan tidak lagi terkendala. Provinsi Jawa Barat berhasil
mendapatkan penghargaan 2 kali berturut-turut dari Kementerian Dalam Negeri RI dalam rangka percepatan
realisasi anggaran. SIPD juga telah menginspirasi kami untuk berinovasi dengan membangun prosedur belanja One
Stop Services (OSS) agar sistem penatausahaan belanja yang telah dikembangkan sangat baik ini dapat berjalan
semakin lancar dan kolaboratif dengan SDM Jawa Barat yang maju."
Muhammad Taufiq Hidayat, S.P., M.M.
Kepala Bidang Perbendaharaan BPKAD Provinsi Jawa Barat
Sistem E-Budgeting: Kendali Terhadap Efisiensi dan Efektivitas APBD 40
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
64. SIPD Penatausahaan Penerimaan mengoptimalkan
efisiensi dalam proses pencatatan penerimaan. Dengan
otomatisasi dan integrasi data, risiko kesalahan manusia
dalam pencatatan dan pelaporan dapat diminimalisir.
Data yang tercatat secara konsisten dan akurat
memungkinkan pemerintah daerah untuk mencatat
penerimaan dana dengan lebih baik, mendorong
pengelolaan anggaran yang lebih efektif, dan mengurangi
potensi penyimpangan atau penyalahgunaan dana. Hal ini
penting dalam mendukung proses pengambilan
keputusan yang informasional dan berbasis bukti, serta
memenuhi kewajiban pelaporan kepada pihak-pihak yang
berwenang.
Sumber: SIPD Data per 10 Agustus 2023
Penerapan SIPD Penatausahaan Penerimaan adalah layanan informasi pemerintahan daerah yang saling terhubung dan
terintegrasi berbasis elektronik, serta salah satu tata kelola pemerintahan yang akuntabel, efektif, dan efisien dalam
merekam data pendapatan dengan cepat. Sebelumnya untuk memperoleh data pendapatan dengan cepat harus melalui
proses. Hal ini berakibat sumber data tidak valid. Setelah menggunakan SIPD, data lebih valid dan aktual serta
mempermudah penyampaian informasi antar tingkatan pemerintahan. Ke depannya, tetap diperlukan evaluasi agar lebih
memahami tugas dan peran ataupun edukasi terkait fitur yang tersedia dalam penggunaan SIPD. Selama ini penggunaan
SIPD terbilang baik serta tidak ada kendala yang begitu berarti.
H. Riandy Hidayat, S.E., M.M.
Kepala Bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah Badan Pendapatan Provinsi Kalimantan Selatan
Penatausahaan Penerimaan
±25
388
3.427.931
Fitur perekaman Penatausahaan Penerimaan
Pemerintah Daerah yang menggunakan SIPD
Penatausahaan Penerimaan
Dokumen Penatausahaan Penerimaan berhasil
dibuat pada tahun 2021-2023
Dokumen yang Dihasilkan
Buku Kas Umum Penerimaan
Surat Pertanggungjawaban Penerimaan
Sistem E-Budgeting: Kendali Terhadap Efisiensi dan Efektivitas APBD
41
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
65. 1
Peningkatan
Efisiensi dan
Aksesibilitas
Akurasi dan
Transparansi
Efisiensi
Pengelolaan
Dana
2 3 4
Modernisasi
Administrasi
Keuangan
“Dalam mendukung pengelolaan keuangan daerah yang efisien, tepat, dan akurat, Bank BJB telah mengintegrasikan
sistem bank melalui Open API dengan Aplikasi SIPD. Langkah ini memberikan kemudahan bagi pemerintah daerah,
khususnya untuk Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) di setiap wilayah yang melakukan
pembayaran secara langsung, termasuk gaji ASN dan pembayaran kepada pihak ketiga, tanpa perlu berkunjung ke
bank. Hal ini mengoptimalkan efisiensi dalam proses administrasi keuangan secara keseluruhan.”
Nancy Adistyasari
Direktur Komersial dan UMKM Bank BJB
10
58
Bank Pembangunan Daerah
Pemerintahan Daerah sudah menerapkan
digital transaction. Saat ini, kemajuan semakin
meluas dengan keterlibatan ±15 BPD dan
beberapa bank himbara yang sedang dalam
proses integrasi.
SIPD memberikan peluang kepada Bank Pembangunan
Daerah (BPD) untuk berkolaborasi dalam mewujudkan
digital perbankan. Melalui Integrasi SIPD dengan BPD
yang telah dikembangkan sejak tahun 2021, sinergi ini
menggambarkan komitmen dalam menghadirkan
transformasi perbankan yang modern dan inklusif.
SIPD Mewujudkan Transformasi Digital
Perbankan Lebih Cepat Terintegrasi dengan
Sumber: SIPD Data per 10 Agustus 2023
Kerjasama antara SIPD dan BPD menghadirkan
keuntungan nyata transformasi digital
Wujudkan Digital Perbankan Melalui Integrasi Bank
Sistem E-Budgeting: Kendali Terhadap Efisiensi dan Efektivitas APBD 42
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
66. Pemerintah daerah kini menjalani masa di mana manfaat SIPD telah
menjadi nyata. Melalui integrasi dengan perbankan digital,
aksesibilitas yang lebih luas telah membuka pintu bagi kecepatan dan
efisiensi dalam proses administratif. Dengan akses ke SIPD,
pemerintah daerah dapat memeriksa validitas nomor rekening
penerima maupun rekening pengirim dana. Keunggulan ini
menghasilkan efek positif berupa peningkatan ketepatan waktu dan
akurasi dalam pencairan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
Efisiensi administratif ini bukanlah satu-satunya dampak positif dari
SIPD. Teknologi ini telah membawa implikasi yang lebih dalam dalam
kinerja pemerintah daerah dalam hal aktivitas pencairan dan
pembayaran. Dengan mekanisme yang terintegrasi, pemerintah
daerah mampu mengelola proses keuangan dengan lebih baik,
mengurangi potensi kesalahan, dan mengoptimalkan alokasi dana.
Penggunaan SIPD menciptakan peluang untuk meningkatkan
pelayanan masyarakat, mengarah pada peningkatan efektivitas dan
efisiensi pengelolaan keuangan publik secara keseluruhan.
Validasi Rekening
Transfer
Histori Transaksi
Histori Pajak
Dashboard Realisasi Digital Transaction
Dashboard Eksekutif
Helpdesk
Dashboard dan Monitoring Transaksi
Portal Transaksi
Monitoring Jaringan
BPD:
FITUR UTAMA
Sumber: SIPD Data per 10 Agustus 2023
±10.000 pencairan SP2D secara online
dilakukan melalui SIPD
Setiap 1 bulan, sekitar
Sistem E-Budgeting: Kendali Terhadap Efisiensi dan Efektivitas APBD
43
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
67. Akuntansi dan Pelaporan
SIPD Akuntansi dan Pelaporan (SIPD Aklap) dirancang pada tahun 2021
sebagai bentuk solusi terpadu yang mendukung semua tahapan
pengelolaan keuangan, mulai dari pencatatan transaksi hingga penyusunan
laporan keuangan yang lengkap dan tepat waktu.
Seluruh data yang ada di dalam Modul Akuntansi dan Pelaporan ini berasal
dari data yang ada di tahapan Penganggaran dan Penatausahaan, sehingga
tidak mungkin terjadi perbedaan data di masing-masing tahapannya.
Ada beberapa hal yang menjadi pembeda saat memakai aplikasi sebelumnya dengan SIPD. Contohnya, jika
sebelumnya pengguna masih dikelompokkan berdasarkan jenis menu tertentu, di SIPD pengguna sudah disesuaikan
berdasarkan jabatannya. Meski masih terdapat beberapa fitur yang perlu disesuaikan kembali dengan kebutuhan
pelaporan daerah, bagi kami adanya SIPD Aklap membuat penerapan Permendagri No. 77 menjadi lebih cepat dan
tepat. Kemudahan yang disediakan di SIPD Aklap juga dirasakan oleh pengguna non-akuntansi, sehingga dapat
meningkatkan koordinasi antar pengguna.
Dindin Mahpudin, S.E.,Ak.,M.Ak.,CA.,AAP.,ACPA.
Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah BPKAD Provinsi Jawa Barat
34
Pemerintah daerah lapor WTP
untuk LKPD Tahun 2022
menggunakan SIPD Aklap
233 Pemerintah daerah yang
menggunakan SIPD Aklap
Sumber: SIPD Data per 10 Agustus 2023
Buku Jurnal
Buku Besar
LKPD (Neraca, LRA, LO, LPE, LAK, LPSAL)
Laporan Prognosis
LRA Urusan dan Program
Data Integrasi SIKD (DTH/RTH, Data Jurnal)
Lampiran LKPD dan LPPD
Dokumen yang dihasilkan
Sistem E-Budgeting: Kendali Terhadap Efisiensi dan Efektivitas APBD 44
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
68. 2021
Awal pembangunan serta rilis
modul Akuntansi dan
Pelaporan di SIPD.
Optimalisasi fitur utama
pelaporan Pemerintah
Daerah terkait LRA, Neraca,
LO, LAK, LPE, dan LPSAL.
Penambahan fitur
kelengkapan kebutuhan
pelaporan, seperti Laporan
Perda dan Perkada.
2022 2023
“Sebelum kami menggunakan SIPD, satu user dapat menggunakan banyak akun. Hal itu membuat pemahaman pejabat dalam
menjalankan tugas dan perannya terbilang kurang. Di aplikasi lama juga kami dapat melakukan proses mundur di setiap
tahapan, jadi dikhawatirkan terdapat celah untuk memanipulasi data. Sedangkan di SIPD, ada batas kewenangan user yang
jelas antara satu modul dengan yang lainnya. Selain itu, karena di SIPD tidak ada proses mundur jika ada kesalahan, maka itu
dapat meminimalisir terjadinya manipulasi data. Sebenarnya ada beberapa yang masih harus dikembangkan di SIPD Aklap
untuk sepenuhnya mendukung kebutuhan pengguna di Pemda. Namun, fitur yang tersedia sudah cukup memudahkan kami,
contohnya seperti penginputan saldo awal yang tidak perlu dilakukan di setiap tahun.”
Lili Yuliana, S.E., M.M.
Kepala Bidang Akuntansi BPKAD Kabupaten Pringsewu
Dalam konteks pelaporan, modul ini juga mendukung kewajiban pelaporan pemerintah daerah yang berwenang.
Laporan seperti Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), dan lainnya dapat
dihasilkan sesuai dengan standar dan aturan yang berlaku, yaitu Permendagri No. 77. Hal ini membantu pemerintah
daerah memenuhi kewajiban pelaporan dan menjaga transparansi dalam pengelolaan keuangan.
Dengan dukungan otomatisasi, integrasi data, dan kemampuan penyusunan laporan yang andal, modul ini membantu
meningkatkan efisiensi, akurasi, dan transparansi dalam manajemen keuangan pemerintah daerah, yang pada akhirnya
berdampak positif pada pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Perjalanan SIPD Aklap
Lebih dari 40 Fitur pendukung pelaporan
pemerintah daerah Indonesia
Pengguna Aplikasi
Bendahara Umum Daerah
Pengguna Anggaran
Pejabat Pengelola Keuangan
Fungsi Akuntansi Daerah
Sistem E-Budgeting: Kendali Terhadap Efisiensi dan Efektivitas APBD
45
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
69. Menjadi solusi untuk proses pengendalian, evaluasi, dan pelaporan pembangunan yang
lebih akuntabel, efisien, dan tepat sasaran melalui:
Integrasi data antar sistem
untuk penyusunan laporan
yang lebih tepat dan cepat
Digitalisasi pengumpulan
data yang memudahkan
pengguna
Pengguna Aplikasi
Super Admin
Penyelia
Pemegang Mitra
Admin SKPD
KPA
PPTK
Fitur Utama
Dashboard
Laporan
Kurva S Serapan Anggaran
Kurva S Capaian Indikator (Outcome/Output)
Rekapitulasi Progres dan Realisasi Anggaran Program Juara
Kurva S Serapan Anggaran
Kurva S Capaian Indikator (Outcome/Output)
Rekapitulasi Progres dan Realisasi Anggaran Program Juara
6 Akun
5 Akun
9 Akun
35 Akun
197 Akun
376 Akun
Penyeragaman kualitas dan
proses pengumpulan data
untuk seluruh PD
Tujuan e-Monev
E-Monev merupakan instrumen yang memfasilitasi proses pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan yang
diterapkan kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah di Jawa Barat. Sebelum mengembangkan e-Monev, Pemdaprov
Jabar melakukan pemantauan dan evaluasi rencana pembangunan secara manual menggunakan Monev
Scorecard—sebuah file Excel dengan format yang telah disesuaikan untuk diisi oleh setiap Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD). Proses manual ini juga yang mengakibatkan seringnya terjadi perbedaan data di tahapan monev dengan
tahapan penganggaran dan penatausahaan.
E-Monev (Sistem informasi monitoring dan evaluasi
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat)
Sistem E-Budgeting: Kendali Terhadap Efisiensi dan Efektivitas APBD 46
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
70. Pada e-Monev, data realisasi fisik dan keuangan yang
disampaikan oleh perangkat daerah digunakan sebagai
bahan pemantauan, evaluasi, dan pengendalian, yang
kemudian menjadi dokumen evaluasi Hasil RKPD Provinsi
Jawa Barat.
Agus Supriadi, S.Kom.
Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Bappeda
Provinsi Jawa Barat
Pada e-Monev, data realisasi fisik dan keuangan yang Penggunaan
e-Monev di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah
memfasilitasi pemantauan implementasi RKPD secara bulanan,
sehingga memungkinkan pelaksanaan intervensi dini guna
memastikan ketercapaian target dan sasaran pembangunan.
Ahmad Rifki Prayitno, S.Kom.
Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Bappeda Provinsi Jawa Barat
1
Kepala perangkat daerah
Melakukan evaluasi pelaksanaan
rencana kerja periode sebelumnya.
Perangkat daerah
Melakukan penginputan data target dan
realisasi kinerja pada aplikasi e-Monev.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Menggunakan laporan pada e-Monev
sebagai instrumen pengendalian
pelaksanaan rencana pembangunan
tahun berjalan dan bahan evaluasi yang
mendukung perumusan rencana
pembangunan selanjutnya.
2 3
Mekanisme
Tahap Pemantauan Tahap Pelaporan Tahap Pemanfaatan
Fitur Pendukung
Dashboard
Rekapitulasi Capaian Indikator Kinerja Makro Provinsi Jawa
Barat dan Capaian Indikator Kinerja Utama (RPJMD)
Rekapitulasi Proyek Strategis
Rekapitulasi Keterisian Indikator (Outcome dan Output)
Laporan
Berita Acara Capaian Kinerja
Pengguna Anggaran
Pejabat Pengelola Keuangan
Sistem E-Budgeting: Kendali Terhadap Efisiensi dan Efektivitas APBD
47
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
71. Semenjak SIPD digunakan
seluruh Pemda, jadi punya
kebiasaan baru untuk tidak
mengangkat tlp dari nomor tidak
dikenal kalau ga WA dulu karena
bisa berakhir dengan Pemda
curhat atau ngasih keluhan
Santi, Tribe Leader SIPD
Waktu itu diminta memfasilitasi pemda 2
hari di kabupaten dan tiba-tiba extend
menjadi 4 hari, akhirnya Aku dan Riris
membeli baju di Yogya demi mendampingi
daerah hiks.
Vina, Product Manager SIPD
Penatausahaan
18 Oktober 2022! Lagi ada
agenda UAT di Kemendagri. Pas
udah nyampe lokasi baru nyadar
ada yang beda, ternyata salah
gedung, kita malah ke Mabes TNI!
Siap salah, Pak! 😭
Aminnur, Programmer, SIPD
Integrasi Bank
“Bu Gaji saya ko Belum masuk yaa..” wah kalimat honor yang
menghantui setiap bulannya, padahal cuma nunggu antrian di bank,
sabar ya pak dan bu Insyallah SP2D Online amanah tidak belok ke
rekening lain dulu langsung ke tujuan, tapi kalau Gaji nya kurang
cari Bendahara masing masing SKPD nya yaa jangan ke tim SIPD
Irma, Senior Product Manager, SIPD Integrasi Bank
Diundang salah satu pemda buat
bimtek SIPD, di undangannya sih
cuma sehari, tapi pas sampe sana
disuruh stay 3 hari :’) mana cuma
bawa baju yg dipake doang, akhirnya
belanja baju bareng orang
pemdanya”
Ramdhan, Analis SIPD Perencanaan
Sejak mengerjakan SIPD, isi
whatsappku sudah berubah, dewasa ini
50 chatrooms penuh keluhan pemda
setiap harinya bukanlah peristiwa yang
‘waduch???’ lagi.
Aristindriya Lanitaswari, Business
Analyst SIPD Penatausahaan
FOTO
FOTO
FOTO
Suatu sore lagi padet-padetnya
aduan karena ada fitur yang
baru dirilis tetapi ternyata
menimbulkan error di fitur lain,
“itu bukan bug, tapi fitur baru
hahaha”.
Randy, Programmer SIPD
Penatausahaan
Sistem E-Budgeting: Kendali Terhadap Efisiensi dan Efektivitas APBD 48
Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
72. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Tumbuh dan Memberikan Manfaat bagi Sekitar
32
74. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
Transformasi Digital: Jabar Digital Service, Peluang Baru dalam Layanan Publik yang Lebih Efektif
51
Sejak dilantik pada 2018, Gubernur Jawa Barat Ridwan
Kamil memiliki mimpi agar Jawa Barat bisa menjadi
provinsi digital.
Untuk itu, pada Juli 2019, Unit Pelaksana Teknis Daerah
Pusat Layanan Digital, Data, dan Informasi Geospasial
(UPTD PLDDIG) atau yang lebih dikenal sebagai Jabar
Digital Service (JDS) secara resmi terbentuk dan menjadi
unit yang bernaung di bawah Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Jawa Barat (Diskominfo Jabar).
JDS punya visi, mewujudkan Jabar Juara yang berbasis
data dan teknologi dalam mendukung pelayanan
masyarakat dan pengambilan kebijakan yang responsif,
adaptif, dan inovatif.
Visi ini tercermin dalam 3 misi utamanya, yaitu
mempermudah kehidupan masyarakat dengan teknologi
digital, mengakselerasi transformasi digital
pemerintahan, dan mewujudkan pengambilan kebijakan
berdasarkan data.
75. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
52
Transformasi Digital: Jabar Digital Service, Peluang Baru dalam Layanan Publik yang Lebih Efektif
A. Mempermudah
Kehidupan
Masyarakat dengan
Teknologi Digital
Warga Jawa Barat harus bisa merasakan manfaat dari
teknologi secara merata.
Penggunaan teknologi bisa bantu warga meningkatkan
produktivitas, mengakses informasi dengan mudah, hingga
mendapatkan layanan publik. Kami mengajak warga untuk
berani ambil langkah, dengan beradaptasi dan hidup
berdampingan dengan teknologi.
Meningkatkan pengalaman digital warga, memberikan
dampak positif baik untuk diri sendiri maupun lingkungan
sekitar. Produk dan program yang kami rancang adalah apa
yang dibutuhkan warga Jawa Barat saat ini.
76. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
53
Desa Digital: Bangun Jabar Dari Desa
Pemanfaatan teknologi di desa terbukti dapat bantu
warga untuk meningkatkan produktivitas. Seperti kisah
Abah Acun, seorang pembudidaya ikan di Desa
Padakembang, kecamatan Padakembang, Kabupaten
Tasikmalaya, Jawa Barat. Bagi Abah Acun, peran
teknologi dan inovasi tak hanya merubah hidupnya,
tetapi juga membantu mengangkat perekonomian
masyarakat desa yang ada di sekitarnya.
Dulu, Abah Acun menghadapi keterbatasan dalam
mengelola kolam ikan yang ia miliki. Dengan
keterbatasan modal dan pengetahuan, ia hanya dapat
mengelola satu kolam ikan dengan hasil panen hanya satu
kali dalam setahun. Dari hasil jerih payahnya selama
setahun tersebut, ia hanya memperoleh penghasilan
sebesar 1,5 juta rupiah.
Nasib Abah Acun dan masyarakat Desa Padakembang
seketika berubah ketika mengenal program Desa Digital
pada tahun 2021. Melalui penggunaan teknologi
e-Feeder para pembudidaya ikan di Desa Padakembang
mampu mengoptimalkan pemberian pakan ikan.
Pendapatan mereka pun meningkat, yang awalnya
mayoritas pembudidaya ikan hanya dapat mengelola satu
kolam, kini mereka dapat mengelola menjadi dua hingga
tiga kolam ikan.
Hasil panen pun meningkat menjadi tiga kali dalam
setahun per kolam. Otomatis pendapatan yang
diperolehnya pun bertambah enam kali lipat lebih dari
1,5 juta, yaitu 10 juta rupiah dalam satu tahun.
Transformasi Digital: Jabar Digital Service, Peluang Baru dalam Layanan Publik yang Lebih Efektif
77. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
54
Guna memperkenalkan warga dengan teknologi, kami
menyelenggarakan Sayembara Desa Digital di tahun 2022
dan 2023 untuk mempertemukan calon mitra dan calon
desa penerima manfaat dengan visi yang sama untuk
mengembangkan potensi desa. Terdapat 54 desa terpilih di
tahun 2022 dan 16 desa terpilih di tahun 2023.
*Penerima Manfaat: Pihak yang menerima manfaat, baik instansi, lembaga, pemerintah desa,
Gapoktan, komunitas, atau perorangan.
* Desa Digital: Desa yang tergabung di program Desa Digital dan memiliki penerima manfaat.
Keterangan: 1 desa bisa memiliki lebih dari 1 penerima manfaat.
Membangun Jawa Barat berarti siap untuk membangun
setiap sudut desanya yang berjumlah 5.312. Kami mulai
bergerak, bantu ringankan pekerjaan warga desa dengan
memperkenalkan teknologi.
Proses perubahan kebiasaan dari manual ke digital
tentunya sulit, namun bukan berarti tidak mungkin.
Lewat program Desa Digital, kami terapkan 4 tahapan
pengembangan untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Transformasi Digital: Jabar Digital Service, Peluang Baru dalam Layanan Publik yang Lebih Efektif
Pembangunan
Infrastruktur
Menghadirkan
jaringan internet
ke desa-desa
Literasi
Digital
Penggunaan internet
dalam berkomunikasi dan
mengakses informasi
Pemasaran
Digital
Pelatihan digital marketplace
bagi pelaku usaha desa
(UMKM & BUMDes)
Penerapan
Teknologi Digital
Meningkatkan produktivitas
warga lewat Internet
of Things (IoT).
Desa Digital 1.0 Desa Digital 2.0 Desa Digital 3.0 Desa Digital 4.0
3.200
Penerima Manfaat*
(Per 10 Aug 2023)
2.306
Desa Digital*
(Per 10 Aug 2023)
78. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
55
Mitra:
Transformasi Digital: Jabar Digital Service, Peluang Baru dalam Layanan Publik yang Lebih Efektif
2019
2021
2022
● Bersama BAKTI Kominfo menghadirkan
Very Small Aperture Terminal (VSAT) di
334 desa
● 104 tower desa ditambahkan pada
program KDD
● Program Kawasan Desa Digital (KDD),
inisiasi Bidang E-Government
Diskominfo Jabar untuk 141 desa di 15
kabupaten
● Berkolaborasi dengan PT Surge dirikan
tower internet di 1 desa
● Kembali berkolaborasi dengan BAKTI
Kominfo, pengadaan internet di 612
desa berupa fiber optic
Desa Digital 1.0: Pembangunan Infrastruktur
Hadirnya infrastruktur jadi pilar utama untuk
membangun sebuah Desa Digital. Dalam misi
mengentaskan desa blank spot dan menjawab
permasalahan kesenjangan digital di Jawa Barat, kami
berkolaborasi dengan ragam pemangku kepentingan.
1.192 Desa menjadi desa penerima manfaat dalam
pembangunan infrastruktur per tahun 2022
79. Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi di Jawa Barat
Laporan Akhir Tahun Masa Jabatan Ridwan Kamil
56
Desa Digital 2.0: Pelatihan Literasi Digital
Bisa mengakses internet tidak serta merta membuat
warga desa “cakap digital”. Justru muncul tantangan baru,
yakni bagaimana agar warga desa dapat beradaptasi dan
memanfaatkan teknologi secara tepat guna. Karenanya,
kami bantu berikan pendampingan literasi digital. Kami
ingin warga desa pandai memilah informasi yang beredar
di media sosial, sebagai bekal untuk memerangi hoaks,
serta memanfaatkan internet untuk hal-hal yang
produktif dan positif.
Kami mulai bergerak di tahun 2021, bersama Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat
(Bappenda Jabar) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Provinsi Jawa Barat (DPMD Jabar), setelah di
tahun sebelumnya terhambat pandemi Covid-19.
PD yang terlibat:
Pelatihan Literasi Digital tahun 2021-2023
Transformasi Digital: Jabar Digital Service, Peluang Baru dalam Layanan Publik yang Lebih Efektif
2021 2022 2023
177 Perwakilan Desa Literasi Adaptasi
Teknologi Digital
77 Perwakilan Desa Training of Trainer
(ToT) Literasi Digital
16 Desa untuk Pelatihan Desa Cakap
Bermedia Digital
45 Perwakilan Desa Peningkatan
Kapasitas Desa Digital 40 Perwakilan Desa Sertifikasi
Mikrotik Perangkat Desa
2 Desa Binaan Pendampingan Desa
Digital
Mitra:
Mitra:
Mitra: