1. Psikologi Remaja
Siapa Remaja itu ?
Remaja adalah uatu fase perkembangan yang di alami seseorang
ketika memasuki usia 21-22 tahun.
Remaja dibagi menjadi tiga rentangan yaitu :
- Remaja Awal : 12-15 tahun
- Remaja madya : 15-18 tahun
- Remaja akhir : 19-22 tahun
2. Ciri-ciri (karakteristik) remaja.
1. Perkembangan fisik
Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, perkembangan
terpenting adalah aspek seksualitas, yang dapat dipilah
sebagai berikut :
1. Ciri-ciri seks primer
- Remaja pria mengalami
pertumbuhan pesat
pada organ testis,
pembuluh yang
memproduksi sperma
dan kelenjar prostat.
Kematangan organ
sekualitas remaja pria
berusia 14-15tahun,
mengalami mimpi
basah/keluar sperma.
- Remaja wanita, terjadi
pertumbuhan cepat pada
organ rahim dan ovarium
yang memproduksi ovum
(sel telur) dan hormon
untuk hamil. Maka
terjadilah siklus
menstruasi pertama,
siklus awal sering diiringi
dengan sakit kepala,
sakit punggung,
kelelahan, depresi, dan
mudah tersinggung.
3. 2. Ciri-ciri seks sekunder
seksualitas sekunder pada remaja ialah :
pertumbuhan yang melengkapi kematangn individu
sehingga tampak sebagai laki-laki dan perempuan.
• Laki-laki mengalami pertumbuhan :
- Bulu-bulu pada kumis, jambang, janggut, tangan, kaki,
ketiak, dan kelaminnya. Remaja pria berubah menjadi
parau dan rendah. Kulit beruubah menjadi kasar.
. Wanita mengalami pertumbuhan :
- Pertumbuhan bulu-bulu secara lebih terbatas,
yakni pada ketik dan kelamin. Pertumbuhan juga
terjadi pada kelenjar yang bakal memproduksi air
susu dibuah dada, serta pada pinggul menjadi
wanita dewasa sacera proporsional.
4. •Perkembangan kognitif
perkembangan otak mencapai kesempurnaan
pada usia 12-22 tahun.
• Perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat
digmbarkan sebagi berikut :
a. Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang
gagasan abstrak.
b. Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membut
rencana strategis dan membuat keputusan-keputusan serta
memecahkan masalah.
c. Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi,
membedakan yang konkrit dengan yang abstrak
d. Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar
menggunakan hipotesis
e. Memikirkan masa depan, perencanaan untuk mencapainya
f. Mulai menyadari proses berfikir effisien dan belajar
berinstropeksi
g. Horizon berfikirnya semakin luas, bisa meliputi agama,
keadilan, moralitas, dan identitas jati diri.
5. • Perkembangan emosi
Remaja akan menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang
kuat, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah
tersinggung, marah, sedih, murung). Sedang remaja akhir
sudah mampu menggendalikannya
• Remaja yang berkembang dilingkungan yang kurang
kondusif, maka kematangan emosinya terhambat,
misalnya :
a. Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka
mengganggu dan lain-lain.
b. Lari dalam kenyataan (regresif) : suka melamun,
pendiam, senang menyendiri, mengkonsumsi obat
penenang, minuman keras atau obat terlarang.
• Sedang dilingkungan kondusif membantu kematangan
emosi menjadi :
a. Adukasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang,
simpati, altruis (senang menolong), respek
(menghormati,menghargai), ramah, dll.
b. Mengendalikan emosi : tidak mudah tesinggung, tidak
agresif, wajar, optimistik, tdk meledak-ledak,
menghadapi frustasi secara sehat dan bijaksana.
6. • Perkembangan moral :
a. Mampu berperilaku tidak hanya mengejar kepuasan
fisik saja
b. Rasa diterima, dihargai, dan penilaian positif dari
orang lain,
c. Remaja berprilaku sesuai dengan tuntutan dan
harapan kelompoknya saja,
d. Remaja telah bertingkah laku sesuai dengan norma dan
panutan yang berlaku secara luas.
• Perkembangan sosial
Remaja mengalami perkembangan kemampun untuk
memahami orang lain (sosial cognition) dan menjalin
persahabatan.
• Perkembangan kepribdian
Remaja adalah masa berkembangya identitas diri (jati
diri) yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa.
7. - Faktor-faktor penting dalam perkembangan
integritas pribadi remaja adalah :
a) Pertumbahan fisik semakin dewasa, membawa konsekkuensi untuk
berperilaku dewasa pula.
b) Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosi
baru.
c) Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali norma-
norma dan cita-cita dirinya.
d) Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman
sejenis an lawan jenis
e) Munculnya konflik sebagai akibat dari masa anak-anak menuju
dewasa. Remaja awal sudah mulai dapat memahami, mengarahkan,
mengembangkan, dan memelihara identitas diri.
8. - Tindakan antisipasi remaja akhir
a) Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku
dan menyikapi kelebihan, kelemahan, dirinya.
b) Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi
model manusia yang bagimana.
c) Memperhatikan etika masyarakat, kehendak
orang tua, dan sikap teman-temannya.
d) Mengembangkan sikap-sikap pribadi.
• Perkembangan kesadaran beragama
iman dan hati adalah penentu prilaku dan
perbuatan seseorang.