Makalah ini membahas tentang franchise dan ulasan tentang franchise Kebab Turki Baba Rafi (Babarafi). Secara singkat, franchise adalah sistem bisnis di mana perusahaan induk memberikan hak kepada pihak lain untuk mengoperasikan bisnis dengan merek, sistem, dan dukungan perusahaan induk. Babarafi didirikan pada 2005 di Surabaya dan telah berkembang menjadi salah satu jaringan franchise kebab terbesar di Indonesia.
1. FRANCHISE DI INDONESIA BESERTA ULASANNYA
(KEBAB TURKI BABA RAFI)
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan
Dosen Pengampu : Cut Erika, S.E.,M.B.A.
Penyusun :
Indra Nurfaizi (11160810000063)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
TAHUN 2018
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun hanturkan kehadirat Allah Swt atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Franchise di Indonesia beserta
ulasannya(babarafi)” ini dengan lancar. Penyusun makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah
kewirausahaan, Cut Erika, S.E.,M.B.A.
Makalah ini disusun dari hasil penyusunan materi-materi yang penyusun
peroleh dari website, web resmi franchise atau waralaba babarafi, serta informasi
dari media massa yang berhubungan dengan waralaba tersebut. Tak lupa
penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah kewirausahaan atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah ikut andil dalam penyusunan makalah ini, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai waralaba
dan ulasan tentang waralaba Babarafi, khususnya bagi penyusun. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih
baik.
Jakarta, Mei 2018
3. 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................4
C. Tujuan Makalah..................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
1. Tentang franchise
Sehjarah franchise .........................................................................5
Apa itu franchise ............................................................................6
Keagenan dan distribusi waralaba ..................................................8
Pengganti kerugian.........................................................................8
Bentuk-bentuk kontrak...................................................................8
2. Babarafi Franchise
Tentang Babarafi..........................................................................5
Profil usaha Babarafi...................................................................6
Awal mula usaha .........................................................................8
Manajemen usaha........................................................................8
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan begitu pesatnya sektor
perekonomian yang semakin meningkat, dinamis dengan penuh persaingan
serta tidak mengenal batas-batas wilayah. Berbagai bisnis yang dijalankan
dengan mudahnya untuk dilaksanakan. Oleh karena itu bisnis di zaman
sekarang ini diperlukannya pengembangan dalam dunia bisnis itu sendiri.
Persaingan dalam segala bidang mendorong masyarakat untuk giat
dalam mendapatkan penghasilan. Selain menjadi pegawai atau karyawan
di suatu institusi, masyarakat saat ini mulai mencoba menjalankan usaha
(UMKM) di berbagai hal seperti usaha Franchise. Franchise adalah
duplikasi bisnis yang telah sukses, sehingga bagi mereka yang akan
membeli bisnis franchise tidak perlu lagi bersusah payah menjalankan
bisnis ini dari awal dan tidak perlu harus jatuh bangun untuk memulai
bisnis ini. Mereka hanya menjalankan sistem yang telah berjalan tinggal
start up langsung meneruskan bisnis yang memang telah teruji
keberhasilannya. Kebab Turki Baba Rafi (KTBR) adalah sebuah
jaringan waralaba kebab terbesar di indonesia. Perusahaan ini didirikan
pada tahun 2005 di Surabaya .Sekitar tahun 2010-an, bagaimana
perjalanannya sehingga menjadi salah satu jaringan waralaba terbesar di
Indonesia?
5. 5
B. Rumusan Masalah
1. Apakah franchise itu?
2. Bagaimana system kerja franchise?
3. Bagaimana perkembangan Babarafi sebagai salah satu pemain
franchise di Indonesia?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengatahui apakah franchise itu
2. Untuk mengetahui Bagaimana system kerja franchise itu sendiri
3. mengetahui perkembangan Babarafi sebagai salah satu pemain
franchise di Indonesia
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
1. franchise (waralaba)
a. Sejarah
Waralaba mulai ramai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1970-an dengan mulai
masuknya franchise luar negeri seperti Kentucky Fried Chicken, Swensen,
Shakey Pisa dan kemudian diikuti pula oleh Burger King dan Seven Eleven
, Walaupun sistem franchise ini sebetulnya sudah ada di Indonesia seperti yang
diterapkan oleh Bata dan yang hampir menyerupainya ialah SPBU
(pompa bensin).
Sesudah perang dunia ke 2, usaha eceran mengadakan perubahan dari
orientasi produk ke orientasi pelayanan. Disebabkan kelas menengah mulai sangat
mobile dan mengadakan relokasi dalam jumlah besar ke daerah-daerah pinggiran
kota, maka banyak rumah makan / restoran atau drive in mengkhususkan dalam
makanan siap saji dan makanan yang bisa segera di makan di perjalanan.
Pada awal tahun 1990 – an International Labour Organization (ILO) pernah
menyarankan Pemerintah Indonesia untuk menjalankan sistem franchise guna
memperluas lapangan kerja sekaligus merekrut tenaga-tenaga ahli franchise untuk
melakukan survei, wawancara, sebelum memberikan rekomendasi. Hasil kerja
para ahli franchise tersebut menghasilkan “Franchise Resource Center” dimana
tujuan lembaga tersebut adalah mengubah berbagai macam usaha menjadi
franchise serta mensosialisasikan sistem franchise ke masyarakat Indonesia.
Istilah franchise ini selanjutnya menjadi istilah yang akrab dengan
masyarakat, khususnya masyarakat bisnis Indonesia dan menarik perhatian
banyak pihak untuk mendalaminya kemudian istilah franchise dicoba di
Indonesiakan dengan istilah ‘waralaba’ yang diperkenalkan pertama kali oleh
Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Manajemen (LPPM) sebagai padanan
istilah franchise. Waralaba berasal dari kata wara (lebih atau istimewa) dan laba
(untung), maka waralaba berarti usaha yang memberikan laba lebih / istimewa.
b. Pengertian Waralaba (Franchise)
Pengertian Franchise berasal dari bahasa Perancis affranchir yang berarti to free
yang artinya membebaskan. Dengan istilah franchise di dalamnya terkandung
makna, bahwa seseorang memberikan kebebasan dari ikatan yang menghalan
gi kepada orang untuk menggunakan atau membuat atau menjual sesuatu.
Dalam bidang bisnis franchise berarti kebebasan yang diperoleh seorang
wirausaha untuk menjalankan sendiri suatu usaha tertentu di wilayah tertentu.
Franchise ini merupakan suatu metode untuk melakukan bisnis, yaitu suatu
metode untuk memasarkan produk atau jasa ke masyarakat. Selanjutnya
7. 7
disebutkan pula bahwa franchise dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
pemasaran atau distribusi barang dan jasa, di mana sebuah perusahaan induk
(franchisor) memberikan kepada individu / perusahaan lain yang berskala kecil
dan menengah (franchisee), hak- hak istimewa untuk melaksanakan suatu sistem
usaha tertentu dengan cara yang sudah ditentukan, selama waktu tertentu, di suatu
tempat tertentu.
Dari segi bisnis dewasa ini, istilah franchise dipahami sebagai suatu bentuk
kegiatan pemasaran dan distribusi. Di dalamnya sebuah perusahaan besar
memberikan hak untuk menjalankan bisnis secara tertentu dalam waktu dan
tempat tertentu kepada individu atau perusahaan yang relatif lebih kecil. Franchise
merupakan salah satu bentuk metode produksi dan distribusi barang atau jasa
kepada konsumen dengan suatu standard dan sistem eksploitasi tertentu.
Pengertian standar dan eksploitasi tersebut meliputi kesamaan dan penggunaan
nama perusahaan, merek, serta sistem produksi, tata cara pengemasan, penyajian
dan pengedarannya.
Sementara itu Munir Fuady menyatakan bahwa Franchise atau sering disebut juga
dengan istilah waralaba adalah suatu cara melakukan kerjasama di bidang bisnis
antara 2 ( dua ) atau lebih perusahaan, di mana 1 ( satu ) pihak akan bertindak
sebagai franchisor dan pihak yang lain sebagai franchisee, di mana di dalamnya
diatur bahwa pihak – pihak franchisor sebagai pemilik suatu merek yang terkenal,
memberikan hak kepada franchisee untuk melakukan kegiatan bisnis dari / atas
suatu
produk barang atau jasa, berdasar dan sesuai rencana komersil yang te
lah dipersiapkan, diuji keberhasilannya dan diperbaharui dari waktu ke waktu,
baik atas dasar hubungan yang eksklusif ataupun noneksklusif, dan sebaliknya
suatu imbalan
tertentu akan dibayarkan kepada franchisor sehubungan dengan hal tersebut.
Selanjutnya Munir Fudy mengatakan lagi bahwa Franchisee adalah suatu lis
ensi kontraktual diberikan oleh franchisor kepada franchisee yang :
1. Mengizinkan atau mengharuskan franchisee selama jangka waktu franchise,
untuk melaksanakan bisnis tertentu dengan menggunakan nama khusus yang
dimiliki atau berhubungan dengan pihak franchisor.
2. Memberikan hak kepada franchisor untuk melaksanakan pengawasan
berlanjut selama jangka waktu franchise terhadap aktivitas bisnis franchise
oleh franchisee.
3. Mewajibkan pihak franchisor untuk menyediakan bantuan kepada franchisee
dalam hal melaksanakan bisnis franchise tersebut semisal memberikan
bantuan pendidikan, perdagangan, manajemen, dan lain-lain.
4. mewajibkan pihak franchisee untuk membayar secara berkala kepada
franchisor sejumlah uang sebagai imbalan penyediaan barang dan jasa oleh
pihak franchisor.
Adapun definisi franchise menurut Asosiasi Franchise International adalah “suatu
hubungan berdasarkan kontrak antara franchisor dengan franchisee. Pihak
8. 8
franchisor menawarkan dan berkewajiban memelihara kepentingan terus –
menerus pada usaha franchise dalam aspek – aspek pengetahuan dan pelatihan.
Sebaliknya franchisee memiliki hak untuk beroperasi di bawah merek atau nama
dagang yang sama, menurut format dan prosedur yang ditetapkan oleh franchisor
dengan modal dan sumber daya franchisee sendiri”.
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia yang dimaksud dengan
franchise adalah “suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan
akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau
perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan
cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi
area tertentu”.
c. Keagenan Dan Distributor Waralaba
1. Keagenan
Agen atau agent (bahasa inggris) adalah perusahaan nasional yang menjalankan
keagenan. Sedangkan keagenan adalah hubungan hukum antara pemegang merk
(principal) dan suatu perusahaan dalam penunjukan untuk melakukan
perakitan/pembuatan/manufaktur serta penjualan / distribusi barang modal atau
produk industri tertentu..
Jasa keagenan adalah usaha jasa perantara untuk melakukan suatu transaksi bisnis
tertentu yang menghubungkan produsen di satu pihak dan konsumen di lain pihak.
Agen bertindak melakukan perbuatan hukum misalnya barang atau jasa tidak atas
namanya sendiri tetapi atas nama prinsipal. Agen dalam hal ini berkedudukan
sebagai perantara.
Jika agen mengadakan transaksi dengan konsumen maka barang dikirimkan
langsung dari prinsipal ke konsumen. Jenis-jenis keagenan adalah sbb :
1) Agen manufaktur
2) Agen penjualan
3) Agen pembelian
4) Agen umum
5) Agen khusus
6) Agen tunggal/eksklusif
Berikut ini penjelasan bagi masing-masing jenis agen tersebut, yaitu sbb :
Agen manufaktur
Agen maufaktur adalah agen yang berhubungan lansung dengan pabrik untuk
melakukan pemasaran atas seluruh atau sebagian barang-barang hasil produksi
pabrik tersebut.
9. 9
Agen penjualan
Agen penjualan adalah agen yang merupakan wakil dari pihak penjual, yang
bertuga untuk menjual barang-barang milik pihak principal kepada pihak
konsumen.
Agen pembelian
Agen pembelian adalah agen yang merupakan wakil dari pihak pembeli, yang
bertugas untuk melakukan seluruh transaksi atas barang-barang yang telah
ditentukan.
Agen umum
Agen umum adalah agen yang diberikan wewenang secara umum untuk
melakukan seluruh transaksi atas barang-barang yang telah ditentukan.
Agen khusus
Agen khusus adalah agen yang diberikan wewenang khusus kasus per kasus atau
melakukan sebagian saja dari transaksi tersebut.
Agen tunggal/eksklusif
Agen tunggal/eksklusif adalah penunjuka hanya satu agen untuk mewakili
principal untuk suatu wilayah tertentu.
2. Distributor
Distributor adalah langsung Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan
distribusi atau disebut juga pedagang yang membeli atau mendapatkan produk
barang dagangan dari tangan pertama atau produsen secara langsung. Pedagang
besar biasanya diberikan hak wewenang wilayah daerah tertentu dari produsen.
Distributor adalah suatu Perusahaan / Pihak yang ditunjuk oleh Pihak Principal
untuk memasarkan dan menjual barang-barang principal dalam wilayah tertentu
dan jangka waktu tertentu, dimana pihak Distributor dalam menjalankan
kegiatannya tidak bertindak selaku wakil dari Distributor. Distributor bertindak
untuk dan atas namanya sendiri.
Dalam melakukan kegiatan pemasaran dan penjualan barang, Distributor
melakukan pembelian barang-barang dari pihak Principal. Dengan adanya Jual
beli tersebut, kepemilikan barang berpindah kepada pihak Distributor, dan barang-
barang yang telah menjadi miliknya tersebut yang dijual kembali kepada
konsumen terbatas dalam wilayah yang diperjanjikan.
Secara khusus ketentuan perundang-undangan yang mengatur distributor belum
ada, jadi ketentuan-ketentuan yang berlaku adalah ketentuan-ketentuan yang
dikeluarkan oleh beberapa departemen teknis misalnya, Departemen Perdagangan
10. 10
dan Perindustrian yang diatur dalam Surat Keputusan Menteri Perdagangan
Nomor 77/Kp/III/78, tanggal 9 Maret 1978 yang menetukan bahwa lamanya
perjanjian harus dilakukan.
d. Pengganti Kerugian
Ganti rugi adalah sanksi yang dapat dibebankan kepada debitur yang tidak
memenuhi prestasi dalam suatu kontrak untuk memberikan penggantian biaya,
kerugian dan bunga. Menurut Tukirin Sy. Sastroresono pengertian masing-masing
berikut :
Biaya adalah segala pengeluaran yang telah dikeluarkan secara nyata oleh
salah satu pihak;
Rugi adalah hilangnya suatu keuntungan yang sudah dihitung;
Bunga adalah timbul dalam perikatan yang memberikan sejumlah uang dan
pelaksanaannya tidak tepat pada waktunya.
e. Bentuk-bentuk Kontrak
Bentuk-bentuk kontrak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tertulis dan
lisan. Perjanjian tertulis adalah perjanjian yang dibuat oleh para pihak dalam
bentuk tulisan. Sedangkan perjanjian lisan suatu perjanjian yang dibuat oleh para
pihak dalam wujud lisan ( cukup kesepakatan para pihak ).
Ada tiga bentuk perjanjian tertulis, sebagaimana dikemukakan berikut ini :
Perjanjian di bawah tangan yang ditandatangani oleh para pihak yang
bersangkutan saja.Perjanjian itu hanya mengikat para pihak dalam perjanjian,
tetapi tidak mempunyai kekuatan mengikat pihak ketiga;
Perjanjian dengan saksi notaris untuk melegalisir tanda tangan para
pihak.Fungsi kesaksian notaris atas suatu dokumen semata-mata hanya untuk
melegalisir kebenaran tanda tangan para pihak. Akan tetapi, kesaksian
tersebut tidaklah mempengaruhi kekuatan hukum dari isi perjanjian;
Perjanjian yang dibuat di hadapan dan oleh notaris dalam bentuk akta
notariel. Akta notariel adalah akta yang dibuat di hadapan dan di muka
pejabat yang berwenang untuk itu.
11. 11
2. Franchise Babarafi
a. Tentang Babarafi
Kebab Turki Baba Rafi ( KTBR ) adalah sebuah
jaringan waralaba kebabterbesar di dunia. Perusahaan ini didirikan pada
tahun 2005 di Surabaya .Sekitar tahun 2010-an, kantor pusatnya dipindahkan
ke Jakarta. Saat ini, Kebab Turki Baba Rafi memiliki lebih dari 1000 outlet
di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Kebab adalah makanan khas Timur Tengah (Timteng) yang dibuat dari
daging sapi panggang, diracik dengan sayuran segar, dan dibumbui mayonaise,
lalu digulung dengan tortila. Sebenarnya, kebab banyak beredar di Qatar dan
negara Timteng lainnya.
Sejarah Pada tahun 2005, outlet miliknya telah menerapkan
sistem waralabahingga sekarang. Tak hanya di Indonesia, outlet Kebab Turki
Baba Rafi pun juga dibuka di Malaysia dan Filipina. Bahkan, Kebab Turki Baba
Rafi telah mendapatkan penghargaan di kancah nasional dan internasional.
Tahun 2009, Kebab Turki Baba Rafi bekerja sama dengan Belfoods
Indonesiauntuk peningkatan mutu dan gizi pada dagingnya, serta telah
mendapatkan sertifikat resmi dari Badan POM dan sertifikat halal dari Majelis
Ulama Indonesia.
b. Profil Perusahaan
Badan Hukum : PT. Baba Rafi Indonesia
Pemilik Saham : Hendy Setiono
Mulai Beroperasi : 2003
Kantor Pusat : Jl. Semolowaru Elok I/17 Surabaya
Jumlah Outlet : 1020 Counter (tahun 2013)
Kebab adalah salah satu nama makanan khas dari Timur Tengah yang
terdiri dari tortila di dalamnya terdiri dari daging sapi panggang, daun letuce,
timun jepang, bombay, tomat, saos, sambal dan mayonese, kemudian digoreng
dengan mentega. Kebab Turki ini diaplikasikan di Indonesia dengan bahan baku
yang sama dan rasa yang tidak jauh berbeda dari aslinya. Untuk
pengelolaannyadaging dengan ukuran besar diasap, baru dipotong, dan diiris tipis-
tipis dengan begitu aroma asap membuat daging terasa nikmat. Sedangkan untuk
12. 12
bumbu dan saos dibuat sedikit manis yang disesuaikan dengan lidah orang
Indonesia.
Visi dan Misi Kebab Turki Baba Rafi
· Bagi Karyawan : Menjadikan karyawan merasa memiliki bisnis Kebab Turki
Baba Rafi melalui suasana kekeluargaan dan dengan sistem bagi hasil yang adil.
· Bagi Franchisee : Menjadikan Kebab Turki Baba Rafi sebagai sarana investasi
yang menguntungkan dan membanggakan.
· Bagi Pelanggan : Menjadikan Kebab Turki Baba Rafi menjadi alternatif makanan
pilihan dengan rasa yang lezat dan harga yang terjangkau.
Prestasi Kebab Turki Baba Rafi
2010:
· Pemenang "Anugerah Peduli Pendidikan di Perusahaan Categorized" –
Departemen Pendidikan Nasional Indonesia
2009:
· Pemenang Ernst & Young Entrepreneur Of The Year - "Spirit Award
KhususWirausaha 2009" - oleh Ernst & Young Waralaba Terbaik untuk Investasi
2009" – oleh Majalah SWA.
· Pemenang "Penghargaan Pengusaha Muda Waralaba Indonesia" – oleh Majalah
Info Waralaba.
· Pemenang "Waralaba TOP 30 ASEAN Terbaik" - Majalah Info Waralaba.
· Pemenang "PemasaranTerbaik - Waralaba Indonesia Of The Year 2009" – oleh
Majalah Info Waralaba.
· Pemenang "Penghargaan Kewirausahaan Pasific Asia 2009" – Posisi Kategori-
oleh Enterprise Asia dari Malaysia 2008.
2008 :
· Pemenang "Kewirausahaan Asia Pasifik Awards 2008" - Kategori Paling
Menjanjikan - oleh Enterprise Asia dari Malaysia.
· Indonesia Ambasador untuk "Forum Iklim Pemimpin Muda Asia" - oleh British
Council.
· Pemenang "Penghargaan Tahunan Kepemimpinan Most Favorite 2008" - oleh
Leadership Award 2008.
2007 :
· TOP 10 Waralaba Indonesia - olehMajalah Info Waralaba 2007.
· Inspirator "SuaraPerubahan" - oleh A Mild Live Soundrenaline 2007
· Pemenang "Wirausaha Muda Mandiri 2007" (PengusahaMudaMandiri 2007)-
Kategori Pasca Sarjana dan Alumni - Bank Mandiri.
· Pemenang "Best Achievement – Pengusaha Muda Penghargaan 2007" - Bisnis
Indonesia.
· Pemenang "Franchise Terbaik 2007" dalam F Lokal& B Kategori -
olehPengusahaMajalah.
13. 13
· Pemenang "Manusia Prestasi of The Year 2007" - olehYayasan Citra Profesi
Indonesia.
· Pemenang "Penghargaan Pengusaha Indonesia Terbaik 2007" – dengan
Penghargaan Profesional Indonesia (IPA).
· Pemenang "Indonesian Best Start Up Perusahaan 2007" – Penghargaan
oleh Yayasan Prestasi Indonesia. Pengusaha Jawara 2007" - oleh KONTAN.
2006
· PengusahaTerbaik Asia di bawah 25 tahun" - oleh BusinessWeek
· 10 People Of The Year 2006" – oleh Majalah TEMPO.
· Pemenang "Enterprise 50" - Pengusaha Hottest padatahun 2006 – olehMajalah
SWA.
· Pemenang "Citra PengusahaBerprestasi Indonesia Abad 21" – olehProfesi
Indonesia.
· Pemenang "Kecil dan Menengah Penghargaan Bisnis Pengusaha Indonesia"
(ISMBEA 2006 oleh Menteri untuk Kerjasama & UKM Indonesia.
2005
· Pemenang 1 "Rencana Bisnis Pengusaha" di Petra Universitas Surabaya
· Juara 1 dalam "Membuat Uang Dengan Persaingan Tidak ada" di Makassar.
c. Awal mula usaha
Berawal saat Hendy Setiono berkunjung ke Timur Tengah dan menemui
banyak outlet yang menjual makanan khas Turki, yaitu kebab. Dari situlah ia
memperoleh ide untuk mengembangkan usaha Kebab Turki di Indonesia.
Awalnya ide bisnis pria mudah kelahiran tahun 1983 ini sempat ditentang oleh
orang tuanya, tapi karena dia memiliki niat yang besar dan kerja keras yang tinggi
memutuskan untuk tetap menjalankan bisnis ini. Bahkan demi menggeluti bisnis
kebab ini, Hendy akhirnya menghentikan kuliahnya.Sebuah keputusan yang
sangat berani pastinya demi memulai sebuah bisnis melalui outlet yang cukup
kecil, laki-laki yang masih muda tersebut memilih untuk menjalankan bisnisnya.
Perjalanan bisnisnya pun juga tidak langsung mulus begitu saja, suka duka
berjualan kebab rafi juga sempat dia alami sendiri hingga akhinya 3-4 tahun
kemudian dia berhasil memiliki beberapa outlet di beberapa tempat. Usaha ini
dimulai pada 2003 dengan membuka outlet pertamanya di Surabaya. Modal awal
yang dikeluarkan oleh Hendy saat itu sebesar Rp 4 juta yang ia gunakan untuk
membeli gerobak (counter) dan peralatan lainnya seperti kompor dan
penggorengan. Namun setelah usahanya berkembang selama hampir 10 tahun,
kini ia memiliki outlet yang berjumlah 1020 pada tahun 2012, yang tersebar dari
Indonesia hingga ke Malaysia dan Philipphines. Dapat dipastikan omset yang
didapatkan setiap bulannya lebih dari 1 milyar.
14. 14
Kini, bekerjasama dgn PT Belfoods Indonesia, Hendy tak perlu kuatir dgn
produksi daging untuk kebab, karena sudah ditangani oleh ahlinya. Sebab PT
Belfoods Indonesia telah memenuhi standar yg telah dikeluarkan oleh Badan
Pengawas Obat-obatan dan makanan (BPOM) dan memiliki sertifikat MUI. Untuk
mendistribusikan daging yg telah diproduksi oleh PT Belfoods Indonesia, Hendy
mendirikan sebuah warehouse yg ia bangun di kota-kota besar, seperti Surabaya,
Malang, dan Semarang. Melalui warehouse inilah kemudian daging yg
dibutuhkan didistribusikan lagi ke outlet-outlet yg tersebar di sekitarnya.
Pengiriman daging ini dilakukan seminggu dua kali atau tergantung kebutuhan.
Mengenai kebutuhan daging sapi, Hendy mengungkapkan dalam sehari ia bisa
menghabiskan sebanyak 1 ton daging sapi atau setara dgn 7 ekor sapi. Dgn adanya
target dibuka sebanyak 1.001 outlet di 2011 ini, maka diperkirakan akan
mengahbiskan 3 ton daging sapi/hari. Dalam menjalankan usahanya, PT. Kebab
Turki Baba Rafi Indonesia menjalin kerjasama dengan PT. Belfoods Indonesia
untuk menjadi salah satu suplier daging sapi berkualitas sebagai bahan baku
utamanya. Menurut Hendi Setiyono nama Rafi sendiri diambil dari nama putera
sulungnya yang bernama Rafi Darmawan, sedangkan baba dalam bahasa Arab
artinya adalah ayah. Jadilah baba rafi adalah ayah rafi.
d. Manajemen Usaha
Struktur Organisasi Kebab Turki Baba Rafi
Keterangan Tugas :
- HRD Manager
1. Melakukan perekrutan karyawan
2. Melakukan training karyawan
3. Melakukan penilaian harian karyawan
4. Housing karyawan
5. Mengurus masalah pemecatan
6. Pemberian reward
7. Grade karyawan
8. Improvement karyawan
9. IT handling
- Finance Manager
1. Menyusun laporan keuangan dari marketing
2. Menyusun laporan keuangan dari Franchise fee
3. Menyusun laporan keuangan dari hasil penjualan bahan baku dan distribusinya
4. Mengalokasikan keuangan untuk keperluan promosi dan stok bahan baku serta
kelengkapan sarana kebab
5. Membuat grafik bulanan laporan keuangan
15. 15
- Quality Assurance Manager
1. Mengaudit system management pusat satiap seminggu sekali
2. Mengaudit system franchise (setahun dua kali)
3. Mengaudit outlet pusat (dua minggu sekali)
4. Menjaring pendapatan pelanggan
5. Melaksankana standarisasi rasa dan kualitas produk
6. Mengontrol bahan baku harian
7. Mengaudit setiap proses operasional
- Daily Service Manager
1. Melayani penjualan harian franchisee
2. Menyediakan stok gudang
3. Mendistribusikan bahan baku
4. Mempersiapkan stok outlet mandiri
5. Melakukan program promosi lokal (contoh : voucher)
6. Mempersiapkan sarana bisnis kebab (contoh : rombong)