SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
MATA PELAJARAN
PRODUKTIF PEMASARAN

DISUSUN OLEH
FIDIYANTI
X PM 1

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS PENDIDIKAN MENENGAH
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 10
KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DAN TEKNOLOGI
Jl. SMEA 6 – Mayjend. Sutoyo Cawang Kramatjati Jakarta Timur (13630)
Telp.8091773 Fax.8004289 website : www.smkn10jkt.sch.id email :
info@smkn10jkt.sch.id
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat ilahi rabi allah swt, atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyusun makalah mengenai
pemasaran yang berjudul ―Waralaba‖, makalah ini disusun guna
memenuhi tugas dari pengajar Produktif Pemasaran.
Saya haturkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut
membantu dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini, karena saya
tidak dapat menyelesaikan makalah ini jika tanpa bantuan setiap pihak,
tanpa bantuan teman-teman, bahkan bantuan berupa materi ataupun
segala hal yang dapat membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, karena saya manusia yang
tidak bisa lepas dari kesalahan, kami hanya dapat berusaha untuk
mencoba sedikit lebih baik, karena itu kami akan sangat bisa untuk
menampung setiap kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi
pembaca dan setiap kalangan masyarakat sehingga tahu mengenai
Waralaba ini.

Jakarta, oktober 2013
Penyusun
Fidiyanti

i
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ………………………………………………………
i
Daftar isi ……………………………………………………………...

ii

BAB I Pendahuluan …………………………………………………

1

Latar belakang ..................................................................

1

Identitas masalah ............................................................

1

Rumusan masalah ............................................................

1

BAB II Isi ......................................................................................

2

Sejarah waralaba .............................................................

2

Pengertian waralaba .........................................................

2

Contoh waralaba diIndonesia dan diLuar negeri ................

2

BAB III Penutup ...........................................................................

3

Kesimpulan .............................................................................

3

Saran ................................................................................

3

Daftar pustaka ..............................................................................

ii

4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Franchising (pewaralabaan) pada hakekatnya adalah sebuah konsep
pemasaran dalam rangka memperluas jaringan usaha secara cepat.
Dengan demikian, franchising bukanlah sebuah alternatif melainkan salah
satu cara yang sama kuatnya, sama strategsinya dengan cara
konvensional dalam mengembangkan usaha. Bahkan sistem franchise
dianggap memiliki banyak kelebihan terutama menyangkut pendanaan,
SDM dan managemen, kecuali kerelaan pemilik merek untuk berbagi
dengan pihak lain. Franchising juga dikenal sebagai jalur distribusi yang
sangat efektif untuk mendekatkan produk kepada konsumennya melalui
tangan-tangan franchisee.
B. IDENTITAS MASALAH
Saya mencoba membahas waralaba di makalah ini. Bagaimanapun
waralaba adalah salah satu tawaran investasi. Sebaik-baiknya investasi,
kita tetap perlu cermat, karena namanya tawaran selalu manis. Apa saja
yang perlu kita lihat, kita hitung kembali, kita ketehui dari prospektus
waralaba.
C. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana
perkembangan
waralaba
pada
saat
ini?
2.
Apakah
pengertian
dari
waralaba?
3. Apa yang dimaksud dengan Hak Kekayaan Intelektual dalam
pemberian
Waralaba?
4. Bagaimanakah konsep waralaba dalam hukum Indonesia?
5. Apa salah satu contoh dari waralaba di Indonesia?

1
BAB II
ISI
A. SEJARAH WARALABA
Franchise pertama kali dimulai di Amerika oleh Singer Sewing Machine
Company, produsen mesin jahit Singer pada 1851. Pola itu kemudian
diikuti oleh perusahaan otomotif General Motor Industry yang melakukan
penjualan kendaraan bermotor dengan menunjuk distributor franchise
pada tahun 1898. Selanjutnya, diikuti pula oleh perusahaan-perusahaan
soft drink di Amerika sebagai saluran distribusi di AS dan negara-negara
lain. Sedangkan di Inggris waralaba dirintis oleh J Lyons melalui usahanya
Wimpy
and
Golden
Egg
pada
dekade
60an.
Di Indonesia franchise dikenal sejak era 70an ketika masuknya Shakey
Pisa, KFC, Swensen dan Burger King. Perkembangannya terlihat sangat
pesat dimulai sekitar 1995. Data Deperindag pada 1997 mencatat sekitar
259 perusahaan penerima waralaba di Indonesia. Setelah itu, usaha
franchise mengalami kemerosotan karena terjadi krisis moneter. Para
penerima waralaba asing terpaksa menutup usahanya karena nilai rupiah
yang terperosok sangat dalam. Hingga 2000, franchise asing masih
menunggu untuk masuk ke Indonesia. Hal itu disebabkan kondisi ekonomi
dan politik yang belum stabili ditandai dengan perseteruan para elit politik.
Barulah pada 2003, usaha franchise di tanah air mengalami
perkembangan yang sangat pesat.
B. PENGERTIAN WARALABA
Masing-masing negara memiliki definisi sendiri tentang waralaba.
Amerika melalui International Franchise Association (IFA) mendefinisikan
franchise sebagai hubungan kontraktual antara franchisor dengan
franchise, dimana franchisor berkewajiban menjaga kepentingan secara
kontinyu pada bidang usaha yang dijalankan oleh franchisee misalnya
lewat pelatihan, di bawah merek dagang yang sama, format dan standar
operasional atau kontrol pemilik (franchisor), dimana franchisee
menamankan investasi pada usaha tersebut dari sumber dananya sendiri.
Sedangkan menurut British Franchise Association sebagai garansi lisensi
kontraktual oleh satu orang (franchisor) ke pihak lain (franchisee)
franchisee pada subjek bisnis yang dijalankan—di dalam hubungan
terhadap organisasi usaha franchisee seperti training terhadap staf,
merchandising,
manajemen
atau
yang
lainnya.
4. Meminta kepada franchise secara periodik selama masa kerjasama
waralaba untuk membayarkan sejumlah fee franchisee atau royalti untuk
2
produk atau service yang disediakan oleh franchisor kepada franchisee.
Sejumlah pakar juga ikut memberikan definisi terhadap waralaba.
Campbell Black dalam bukunya Black’s Law Dict menjelaskan franchise
sebagai sebuah lisensi merek dari pemilik yang mengijinkan orang lain
untuk menjual produk atau service atas nama merek tersebut.
David J.Kaufmann memberi definisi franchising sebagai sebuah sistem
pemasaran dan distribusi yang dijalankan oleh institusi bisnis kecil
(franchisee) yang digaransi dengan membayar sejumlah fee, hak terhadap
akses pasar oleh franchisor dengan standar operasi yang mapan dibawah
asistensi
franchisor.
Sedangkan menurut Reitzel, Lyden, Roberts & Severance, franchise
definisikan sebagai sebuah kontrak atas barang yang intangible yang
dimiliki oleh seseorang (franchisor) seperti merek yang diberikan kepada
orang lain (franchisee) untuk menggunakan barang (merek) tersebut pada
usahanya
sesuai
dengan
teritori
yang
disepakati.
Selain definisi menurut kacamata asing, di Indonesia juga berkembang
definisi franchise. Salah satunya seperti yang diberikan oleh LPPM
(Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen), yang mengadopsi
dari terjemahan kata franchise. IPPM mengartikannya sebagai usaha yang
memberikan laba atau keuntungan sangat istimewa sesuai dengan kata
tersebut yang berasal dari wara yang berarti istimewa dan laba yang
berarti
keuntungan.
Sementara itu, menurut PP No.16/1997 waralaba diartikan sebagai
perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan
atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri
khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan
persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut, dalam rangka
penyediaan dan atau penjualan barang dan atau jasa. Definisi inilah yang
berlaku baku secara yuridis formal di Indonesia.
E. CONTOH WARALABA DI INDONESIA DAN DI LUAR NEGERI
Waralaba di Indonsia
Waralaba Rocket Chicken Indonesia

Fried chicken, tentu tak asing lagi di lidah orang Indonesia.
Makanan yang populer sejak disajikan beberapa restoran cepat saji asing
ini, kini sudah merakyat Indonesia. Mulai dari anak kecil hingga dewasa
pasti menyukai menu tersebut. Bahkan, besarnya minat masyarakat tanah
air, membuat usaha fried chicken hadir mulai dari gerobak kaki lima
hingga restoran kelas atas.
Tawaran kemitraan muncul dengan mengusung brand ROCKET
CHICKEN, adalah Perusahaan Waralaba/Franchise yang bergerak di
Bidang Fast Food Restaurant, dengan produk unggulan, fried chicken,
Burger, Steak dan chinnese food, dengan konsep menyajikan makanan
yang sehat, berkualitas,halal,dengan cita rasa yang khas, harga
terjangkau bagi semua kalangan masyarakat yang diolah dangan bumbu
pilihan.
ROCKET CHICKEN berdiri pada tanggal 21 Februari 2010 yang
ditandai dengan dibukanya gerai pertama di Jln. Woltermonginsidi no. 32
Pedurungan Semarang, sesuai perkembangan dan banyaknya
permintaan Rocet Chicken membuka kesempatan bagi pengusahapengusaha baru dengan modal yang terjangkau untuk memiliki suatu
usaha bidang makanan yang dapat dikelola oleh perorangan atau
berbadan hukum dengan system kemitraan atau Franchise.
Dengan membidik pangsa pasar seluruh kalangan lapisan masyarakat
sehingga bisa didirikan hingga ke daerah-daerah dengan
didukung system Manajemen yang telah teruji menjadikan Rocket Chicken
sebagai usaha yang mempunyai Brand awarnes tinggi,prospektif, dan
marketable.
Sampai dengan tahun 2011 saja Rocket Chicke telah mempunya
118 outlet yang terseber di seluruh Indonesia. Kemitraan Rocket Chicke di
tawarkan dengan harga Rp 20 juta untuk masa kerja sama selama 5
tahun. Rata-rata total jumlah investasi awal yang harus di keluarkan mitra
sebesar Rp 160 juta untuk peralatan oprasional dan renovasi tempat
usaha, nilai tersebut belum termasuk sewa tempat usaha di Jawa. Untuk
luar jawa, nilai investasi bisa sampai mencapai Rp 200 juta.
Selain itu, mitra wajib untuk membayar royalti fee sebesar 4% untuk
tahun pertama dan 5% untuk tahun berikutnya. Selama masa kerja sama
mitra akan mendapatkan dukungan dari pusat berupa Equipment,
Trainning, Renovasi, Raw Material, Survey Lokasi, Delivery Exp.

Investasi Awal Rocket Chicken Rp 155 Juta
Rocket Chicken, misalnya. Berdiri sejak Februari 2010, restoran
cepat saji ini menawarkan produk unggulan lain, seperti burger, steik, dan
chinese food, dengan konsep makanan sehat, berkualitas, halal, cita rasa
khas, serta harga terjangkau.
omset mitra Rocket Chicken bisa mencapai Rp 5 juta per hari di
hari biasa, dan Rp 7 juta sehari di akhir pekan.
Waralaba di luar negeri :
Dunkin’ donuts

Dunkin’ Donuts pertama kali didirikan oleh William Rosenberg
tahun 1950. Dia membuka sebuah gerai donut dengan nama Open Kettle
di kota Boston, Quincy – Massachusetts, Amerika Serikat. Tak disangka
gerai donut miliknya itu tumbuh dengan pesat. Hal ini terbukti dari makin
bertambah banyaknya jumlah pelanggan yang berkunjung ke gerai
tersebut. Melihat perkembangan usahanya yang terus berkembang, tahun
1950 Rosenberg pun memutuskan mengubah nama Open Kettle menjadi
nama lain. Setelah melalui proses yang panjang, terpilihlah nama baru
yaitu Dunkin’ Donuts. Bersamaan dengan perubahan nama tersebut,
dirintislah sistem franchise (waralaba) untuk perusahaan ini.
Dunkin' Donuts mulai merambah pasar Indonesia pada tahun 1985
dengan gerai pertamanya didirikan di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta.
Khusus wilayah Indonesia, master franchise Dunkin' Donuts dipegang
Dunkin' Donuts Indonesia.
Sejak diberi kepercayaan memegang master franchise tersebut, Dunkin'
Donuts Indonesia bercita-cita dan bertekad untuk terus membesarkan
serta memperkuat awareness dan positioning Dunkin' Donuts. Tidak
hanya di Ibu Kota Indonesia, Jakarta, tetapi juga di berbagai kota besar
lainnya. Itu sebabnya, kegiatan memperluas pasar dengan jalan membuka
puluhan gerai permanen terus dilakukan secara berkala.
Kini Dunkin' Donuts Indonesia telah berhasil membuka lebih dari
200 gerai yang tersebar di berbagai kota besar Indonesia seperti Jakarta,
Tangerang, Bogor, Bekasi, Depok, Surabaya, Bandung, Bali, Medan,
Yogyakarta, Makassar, dan lain sebagainya. Cita-cita memperkuat
awareness dan positioning pun bisa dibilang telah tercapai. Paling tidak
hal ini bisa dilihat dari hasil survey sebuah lembaga riset pemasaran yang
menyebutkan bahwa Top of Mind Dunkin' Donuts di Indonesia telah
mencapai 91,8%. Bahkan tercatat juga tingkat kepuasan konsumen
Indonesia terhadap Dunkin' Donuts secara keseluruhan mencapai 80,8%.
Seiring dengan makin kuatnya awareness dan positioning Dunkin'
Donuts yang telah dibuktikan lewat hasil survey, di awal tahun 2001
Dunkin' Donuts Indonesia kembali melakukan gebrakan dengan
menerapkan konsep baru (new image) pada setiap gerainya. Kegiatan
new image tersebut dilakukan secara bertahap dengan jalan merubah
logo, design interior gerai, dan berbagai perubahan lainnya. Dampak dari
new image membuat Dunkin' Donuts terlihat lebih fresh dan sesuai
dengan keinginan pasar. Namun semua itu belumlah cukup.
Bersamaan dengan terus dilangsungkannya kegiatan new image,
Dunkin' Donuts Indonesia juga mengikrarkan komitmen untuk lebih
memfokuskan diri pada perbaikan produk dan pelayanan. Dengan
demikian diharapkan tingkat kepuasan konsumen terhadap Dunkin'
Donuts dapat terus meningkat.
Lalu berapa harga franchise Dunkin Donuts indonesia? Dalam
website resminya, Dunkin Donuts indonesia menjelaskan bahwa saat ini
Dunkin Donuts indonesia belum membuka sistem franchise atau bentuk
kerjasama lainnya dalam bentuk kemitraan.
Kelebihan : rasa enak, tidak membosankan, tidak membuat mual walau
makan banyak
Kekurangan: hanya ada di kota besar, ekspansi pasar lambat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Franchising (pewaralabaan) pada hakekatnya adalah sebuah konsep
pemasaran dalam rangka memperluas jaringan usaha secara cepat.
Franchising bukanlah sebuah alternatif melainkan salah satu cara yang
sama kuatnya, sama strategsinya dengan cara konvensional dalam
mengembangkan usaha. Pada prinsipnya, penyelenggaraan waralaba
tidak jauh berbeda dengan pembukaan kantor cabang. Pada sisi lain
waralaba juga tidak berbeda jauh dari bentuk pendistribusian dalam
kegiatan perdagangan barang dan atau jasa. Keduanya mempergunakan
Hak Kekayaan Intelektual yang sama.
B. SARAN
Berhati-hatilah dalam memilih usaha waralaba, artinya harus
waspada dalam memutuskan rencana bisnis anda, biasanya janji awal
usaha memang manis tetapi dalam pelaksanaan akan menghadapi suatu
permasalahan yang membutuh solusi pemecahan dan kesabaran.
Dengan pikiran cermat dan tepat memilih usaha waralaba dapat
memaksimalkan keberhasilan. Sesuai dengan kondisi pasar, masyarakat
yang konsumtif merupakan keuntungan tersendiri bagi para pengusaha
waralaba. Perkembangan usaha waralaba sangat peka sekali terhadap
perubahan
ekonomi
dan
selera
masyarakat.
Di
Indonesia
usaha waralaba tumbuh dan berkembang sangat maju dari tahun ke tahun
bertambah, sehingga memungkinkan orang untuk menekuni usaha ini.

3
DAFTAR PUSTAKA
Salam Franchise (Waralaba) Indonesia:
http://salamfranchise.com/2008/04/08/franchise-dalam-perspektif-hak-kekayaanintelektual/
http://salamfranchise.com/2008/03/03/franchise-di-indonesia-dan-pengertiannya/
Pramono, Peny R. 2007. Cara Memilih Waralaba yang Menjanjikan Profit.
Jakarta. PT. Elex Media Komputindo.
Kompas.com e-newspaper in Indonesian/ usaha dan bisnis
Hakim, Lukman. 2008. Info Lengkap Waralaba. Jakarta. PT. Buku Kita
M. Fuad. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama
Website : PT. Gunung Selamet

SMK NEGERI 10

4

More Related Content

What's hot

02. MOTIVASI & KEPRIBADIAN KONSUMEN (1).ppt
02. MOTIVASI & KEPRIBADIAN KONSUMEN (1).ppt02. MOTIVASI & KEPRIBADIAN KONSUMEN (1).ppt
02. MOTIVASI & KEPRIBADIAN KONSUMEN (1).pptBanerpolrestuban
 
Institusi (manfaat wajib daftar perusahaan)
Institusi (manfaat wajib daftar perusahaan)Institusi (manfaat wajib daftar perusahaan)
Institusi (manfaat wajib daftar perusahaan)Agung Kharisma
 
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosialPengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosialyunisarosa
 
Analisis saluran pemasaran terintegrasi
Analisis saluran pemasaran terintegrasiAnalisis saluran pemasaran terintegrasi
Analisis saluran pemasaran terintegrasiwandafebri
 
PPT MANAJEMEN PEMASARAN.pptx
PPT MANAJEMEN PEMASARAN.pptxPPT MANAJEMEN PEMASARAN.pptx
PPT MANAJEMEN PEMASARAN.pptxRiaAmelia39
 
BMP EKMA4216 Manajemen Pemasaran
BMP EKMA4216 Manajemen PemasaranBMP EKMA4216 Manajemen Pemasaran
BMP EKMA4216 Manajemen PemasaranMang Engkus
 
Chpter 1_Sistem Informasi dalam Bisnis Global Saat Ini.pptx
Chpter 1_Sistem Informasi dalam Bisnis Global Saat Ini.pptxChpter 1_Sistem Informasi dalam Bisnis Global Saat Ini.pptx
Chpter 1_Sistem Informasi dalam Bisnis Global Saat Ini.pptxBambang Suwarno
 
Makalah bisnis franchise
Makalah bisnis franchiseMakalah bisnis franchise
Makalah bisnis franchiseWarnet Raha
 
Makalah xerox
Makalah xeroxMakalah xerox
Makalah xeroxyocrefest
 
Isu Gojek Terkait Etika Bisnis
Isu Gojek Terkait Etika BisnisIsu Gojek Terkait Etika Bisnis
Isu Gojek Terkait Etika BisnisSylvi Ellyusman
 
3. komponen sistem informasi pemasaran modern
3. komponen sistem informasi pemasaran modern3. komponen sistem informasi pemasaran modern
3. komponen sistem informasi pemasaran modernIzul chumzq
 
ANALISIS DAMPAK PERMASALAHAN ETIKA DAN SOSIAL DI DALAM SISTEM INFORMASI PADA ...
ANALISIS DAMPAK PERMASALAHAN ETIKA DAN SOSIAL DI DALAM SISTEM INFORMASI PADA ...ANALISIS DAMPAK PERMASALAHAN ETIKA DAN SOSIAL DI DALAM SISTEM INFORMASI PADA ...
ANALISIS DAMPAK PERMASALAHAN ETIKA DAN SOSIAL DI DALAM SISTEM INFORMASI PADA ...SabarinaPurba
 
PERAMALAN PERMINTAAN.ppt
PERAMALAN PERMINTAAN.pptPERAMALAN PERMINTAAN.ppt
PERAMALAN PERMINTAAN.pptOghieSetiadi
 
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart SariWahyuningsih4
 
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiJudianto Nugroho
 

What's hot (20)

Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis
Contoh Laporan Studi Kelayakan BisnisContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis
 
Analisis CSR pada PT. Freeport
Analisis CSR pada PT. FreeportAnalisis CSR pada PT. Freeport
Analisis CSR pada PT. Freeport
 
02. MOTIVASI & KEPRIBADIAN KONSUMEN (1).ppt
02. MOTIVASI & KEPRIBADIAN KONSUMEN (1).ppt02. MOTIVASI & KEPRIBADIAN KONSUMEN (1).ppt
02. MOTIVASI & KEPRIBADIAN KONSUMEN (1).ppt
 
Tanggung jawab perusahaan
Tanggung jawab perusahaanTanggung jawab perusahaan
Tanggung jawab perusahaan
 
Institusi (manfaat wajib daftar perusahaan)
Institusi (manfaat wajib daftar perusahaan)Institusi (manfaat wajib daftar perusahaan)
Institusi (manfaat wajib daftar perusahaan)
 
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosialPengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
 
Analisis saluran pemasaran terintegrasi
Analisis saluran pemasaran terintegrasiAnalisis saluran pemasaran terintegrasi
Analisis saluran pemasaran terintegrasi
 
PPT MANAJEMEN PEMASARAN.pptx
PPT MANAJEMEN PEMASARAN.pptxPPT MANAJEMEN PEMASARAN.pptx
PPT MANAJEMEN PEMASARAN.pptx
 
BMP EKMA4216 Manajemen Pemasaran
BMP EKMA4216 Manajemen PemasaranBMP EKMA4216 Manajemen Pemasaran
BMP EKMA4216 Manajemen Pemasaran
 
Chpter 1_Sistem Informasi dalam Bisnis Global Saat Ini.pptx
Chpter 1_Sistem Informasi dalam Bisnis Global Saat Ini.pptxChpter 1_Sistem Informasi dalam Bisnis Global Saat Ini.pptx
Chpter 1_Sistem Informasi dalam Bisnis Global Saat Ini.pptx
 
Makalah bisnis franchise
Makalah bisnis franchiseMakalah bisnis franchise
Makalah bisnis franchise
 
Makalah xerox
Makalah xeroxMakalah xerox
Makalah xerox
 
Isu Gojek Terkait Etika Bisnis
Isu Gojek Terkait Etika BisnisIsu Gojek Terkait Etika Bisnis
Isu Gojek Terkait Etika Bisnis
 
3. komponen sistem informasi pemasaran modern
3. komponen sistem informasi pemasaran modern3. komponen sistem informasi pemasaran modern
3. komponen sistem informasi pemasaran modern
 
ANALISIS DAMPAK PERMASALAHAN ETIKA DAN SOSIAL DI DALAM SISTEM INFORMASI PADA ...
ANALISIS DAMPAK PERMASALAHAN ETIKA DAN SOSIAL DI DALAM SISTEM INFORMASI PADA ...ANALISIS DAMPAK PERMASALAHAN ETIKA DAN SOSIAL DI DALAM SISTEM INFORMASI PADA ...
ANALISIS DAMPAK PERMASALAHAN ETIKA DAN SOSIAL DI DALAM SISTEM INFORMASI PADA ...
 
Presentasi Koperasi
Presentasi KoperasiPresentasi Koperasi
Presentasi Koperasi
 
PERAMALAN PERMINTAAN.ppt
PERAMALAN PERMINTAAN.pptPERAMALAN PERMINTAAN.ppt
PERAMALAN PERMINTAAN.ppt
 
Proposal magang
Proposal magangProposal magang
Proposal magang
 
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
 
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
 

Similar to Tgs individu makalah waralaba

Franchise di indonesia beserta ulasannya
Franchise di indonesia beserta ulasannyaFranchise di indonesia beserta ulasannya
Franchise di indonesia beserta ulasannyaIndra Nurfaizi
 
Makalah pangsit ucy
Makalah pangsit ucyMakalah pangsit ucy
Makalah pangsit ucyMJM Networks
 
Makalah franchising diego
Makalah franchising diegoMakalah franchising diego
Makalah franchising diegoMJM Networks
 
Makalah franchise final edition
Makalah franchise final editionMakalah franchise final edition
Makalah franchise final editionNunu Nugraha
 
Makalah franchising fakhriati
Makalah franchising fakhriatiMakalah franchising fakhriati
Makalah franchising fakhriatiMJM Networks
 
Makalah franchising fakhriati
Makalah franchising fakhriatiMakalah franchising fakhriati
Makalah franchising fakhriatiMJM Networks
 
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,model bisnis konvensional, waralaba dan e com...
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,model bisnis konvensional, waralaba dan e  com...Usaha,indri agutiani,hapzi ali,model bisnis konvensional, waralaba dan e  com...
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,model bisnis konvensional, waralaba dan e com...indri agustiani
 
5. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralab...
5. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralab...5. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralab...
5. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralab...Azahfadilah
 
Usaha, retno aprilia dwi ningsih, hapzi ali, enterpreneurship, universitas me...
Usaha, retno aprilia dwi ningsih, hapzi ali, enterpreneurship, universitas me...Usaha, retno aprilia dwi ningsih, hapzi ali, enterpreneurship, universitas me...
Usaha, retno aprilia dwi ningsih, hapzi ali, enterpreneurship, universitas me...Retno Aprilia Dwi Ningsih
 
5. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
5. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...5. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
5. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...SetyaDarmawan
 
minggu 5 model bisnis konvensional,waralaba,dan E-commerce
minggu 5 model bisnis konvensional,waralaba,dan E-commerceminggu 5 model bisnis konvensional,waralaba,dan E-commerce
minggu 5 model bisnis konvensional,waralaba,dan E-commercerivayanto
 
5. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, model bisnis konvensional, waral...
5. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, model bisnis konvensional, waral...5. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, model bisnis konvensional, waral...
5. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, model bisnis konvensional, waral...Resti Pujianti
 
5, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, model bisnis konvensional,waralaba d...
5, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, model bisnis konvensional,waralaba d...5, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, model bisnis konvensional,waralaba d...
5, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, model bisnis konvensional,waralaba d...Mahardhika Bayu Putra
 

Similar to Tgs individu makalah waralaba (20)

Franchise di indonesia beserta ulasannya
Franchise di indonesia beserta ulasannyaFranchise di indonesia beserta ulasannya
Franchise di indonesia beserta ulasannya
 
Makalah pangsit ucy
Makalah pangsit ucyMakalah pangsit ucy
Makalah pangsit ucy
 
Franchise
FranchiseFranchise
Franchise
 
Makalah franchising diego
Makalah franchising diegoMakalah franchising diego
Makalah franchising diego
 
Makalah franchise final edition
Makalah franchise final editionMakalah franchise final edition
Makalah franchise final edition
 
5 kwu
5   kwu5   kwu
5 kwu
 
Makalah bisnis franchise
Makalah bisnis franchiseMakalah bisnis franchise
Makalah bisnis franchise
 
Makalah bisnis franchise
Makalah bisnis franchiseMakalah bisnis franchise
Makalah bisnis franchise
 
Makalah bisnis franchise
Makalah bisnis franchiseMakalah bisnis franchise
Makalah bisnis franchise
 
Makalah franchising fakhriati
Makalah franchising fakhriatiMakalah franchising fakhriati
Makalah franchising fakhriati
 
Makalah franchising fakhriati
Makalah franchising fakhriatiMakalah franchising fakhriati
Makalah franchising fakhriati
 
Makalah lisa edit
Makalah lisa editMakalah lisa edit
Makalah lisa edit
 
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,model bisnis konvensional, waralaba dan e com...
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,model bisnis konvensional, waralaba dan e  com...Usaha,indri agutiani,hapzi ali,model bisnis konvensional, waralaba dan e  com...
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,model bisnis konvensional, waralaba dan e com...
 
5. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralab...
5. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralab...5. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralab...
5. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralab...
 
Usaha, retno aprilia dwi ningsih, hapzi ali, enterpreneurship, universitas me...
Usaha, retno aprilia dwi ningsih, hapzi ali, enterpreneurship, universitas me...Usaha, retno aprilia dwi ningsih, hapzi ali, enterpreneurship, universitas me...
Usaha, retno aprilia dwi ningsih, hapzi ali, enterpreneurship, universitas me...
 
Mela
MelaMela
Mela
 
5. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
5. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...5. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
5. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
 
minggu 5 model bisnis konvensional,waralaba,dan E-commerce
minggu 5 model bisnis konvensional,waralaba,dan E-commerceminggu 5 model bisnis konvensional,waralaba,dan E-commerce
minggu 5 model bisnis konvensional,waralaba,dan E-commerce
 
5. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, model bisnis konvensional, waral...
5. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, model bisnis konvensional, waral...5. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, model bisnis konvensional, waral...
5. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, model bisnis konvensional, waral...
 
5, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, model bisnis konvensional,waralaba d...
5, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, model bisnis konvensional,waralaba d...5, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, model bisnis konvensional,waralaba d...
5, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, model bisnis konvensional,waralaba d...
 

Tgs individu makalah waralaba

  • 1. MATA PELAJARAN PRODUKTIF PEMASARAN DISUSUN OLEH FIDIYANTI X PM 1 PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 10 KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DAN TEKNOLOGI Jl. SMEA 6 – Mayjend. Sutoyo Cawang Kramatjati Jakarta Timur (13630) Telp.8091773 Fax.8004289 website : www.smkn10jkt.sch.id email : info@smkn10jkt.sch.id
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb. Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat ilahi rabi allah swt, atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyusun makalah mengenai pemasaran yang berjudul ―Waralaba‖, makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari pengajar Produktif Pemasaran. Saya haturkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini, karena saya tidak dapat menyelesaikan makalah ini jika tanpa bantuan setiap pihak, tanpa bantuan teman-teman, bahkan bantuan berupa materi ataupun segala hal yang dapat membantu dalam penyelesaian makalah ini. Makalah ini masih jauh dari sempurna, karena saya manusia yang tidak bisa lepas dari kesalahan, kami hanya dapat berusaha untuk mencoba sedikit lebih baik, karena itu kami akan sangat bisa untuk menampung setiap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi pembaca dan setiap kalangan masyarakat sehingga tahu mengenai Waralaba ini. Jakarta, oktober 2013 Penyusun Fidiyanti i
  • 3. DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar ……………………………………………………… i Daftar isi ……………………………………………………………... ii BAB I Pendahuluan ………………………………………………… 1 Latar belakang .................................................................. 1 Identitas masalah ............................................................ 1 Rumusan masalah ............................................................ 1 BAB II Isi ...................................................................................... 2 Sejarah waralaba ............................................................. 2 Pengertian waralaba ......................................................... 2 Contoh waralaba diIndonesia dan diLuar negeri ................ 2 BAB III Penutup ........................................................................... 3 Kesimpulan ............................................................................. 3 Saran ................................................................................ 3 Daftar pustaka .............................................................................. ii 4
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Franchising (pewaralabaan) pada hakekatnya adalah sebuah konsep pemasaran dalam rangka memperluas jaringan usaha secara cepat. Dengan demikian, franchising bukanlah sebuah alternatif melainkan salah satu cara yang sama kuatnya, sama strategsinya dengan cara konvensional dalam mengembangkan usaha. Bahkan sistem franchise dianggap memiliki banyak kelebihan terutama menyangkut pendanaan, SDM dan managemen, kecuali kerelaan pemilik merek untuk berbagi dengan pihak lain. Franchising juga dikenal sebagai jalur distribusi yang sangat efektif untuk mendekatkan produk kepada konsumennya melalui tangan-tangan franchisee. B. IDENTITAS MASALAH Saya mencoba membahas waralaba di makalah ini. Bagaimanapun waralaba adalah salah satu tawaran investasi. Sebaik-baiknya investasi, kita tetap perlu cermat, karena namanya tawaran selalu manis. Apa saja yang perlu kita lihat, kita hitung kembali, kita ketehui dari prospektus waralaba. C. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana perkembangan waralaba pada saat ini? 2. Apakah pengertian dari waralaba? 3. Apa yang dimaksud dengan Hak Kekayaan Intelektual dalam pemberian Waralaba? 4. Bagaimanakah konsep waralaba dalam hukum Indonesia? 5. Apa salah satu contoh dari waralaba di Indonesia? 1
  • 5. BAB II ISI A. SEJARAH WARALABA Franchise pertama kali dimulai di Amerika oleh Singer Sewing Machine Company, produsen mesin jahit Singer pada 1851. Pola itu kemudian diikuti oleh perusahaan otomotif General Motor Industry yang melakukan penjualan kendaraan bermotor dengan menunjuk distributor franchise pada tahun 1898. Selanjutnya, diikuti pula oleh perusahaan-perusahaan soft drink di Amerika sebagai saluran distribusi di AS dan negara-negara lain. Sedangkan di Inggris waralaba dirintis oleh J Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg pada dekade 60an. Di Indonesia franchise dikenal sejak era 70an ketika masuknya Shakey Pisa, KFC, Swensen dan Burger King. Perkembangannya terlihat sangat pesat dimulai sekitar 1995. Data Deperindag pada 1997 mencatat sekitar 259 perusahaan penerima waralaba di Indonesia. Setelah itu, usaha franchise mengalami kemerosotan karena terjadi krisis moneter. Para penerima waralaba asing terpaksa menutup usahanya karena nilai rupiah yang terperosok sangat dalam. Hingga 2000, franchise asing masih menunggu untuk masuk ke Indonesia. Hal itu disebabkan kondisi ekonomi dan politik yang belum stabili ditandai dengan perseteruan para elit politik. Barulah pada 2003, usaha franchise di tanah air mengalami perkembangan yang sangat pesat. B. PENGERTIAN WARALABA Masing-masing negara memiliki definisi sendiri tentang waralaba. Amerika melalui International Franchise Association (IFA) mendefinisikan franchise sebagai hubungan kontraktual antara franchisor dengan franchise, dimana franchisor berkewajiban menjaga kepentingan secara kontinyu pada bidang usaha yang dijalankan oleh franchisee misalnya lewat pelatihan, di bawah merek dagang yang sama, format dan standar operasional atau kontrol pemilik (franchisor), dimana franchisee menamankan investasi pada usaha tersebut dari sumber dananya sendiri. Sedangkan menurut British Franchise Association sebagai garansi lisensi kontraktual oleh satu orang (franchisor) ke pihak lain (franchisee) franchisee pada subjek bisnis yang dijalankan—di dalam hubungan terhadap organisasi usaha franchisee seperti training terhadap staf, merchandising, manajemen atau yang lainnya. 4. Meminta kepada franchise secara periodik selama masa kerjasama waralaba untuk membayarkan sejumlah fee franchisee atau royalti untuk 2
  • 6. produk atau service yang disediakan oleh franchisor kepada franchisee. Sejumlah pakar juga ikut memberikan definisi terhadap waralaba. Campbell Black dalam bukunya Black’s Law Dict menjelaskan franchise sebagai sebuah lisensi merek dari pemilik yang mengijinkan orang lain untuk menjual produk atau service atas nama merek tersebut. David J.Kaufmann memberi definisi franchising sebagai sebuah sistem pemasaran dan distribusi yang dijalankan oleh institusi bisnis kecil (franchisee) yang digaransi dengan membayar sejumlah fee, hak terhadap akses pasar oleh franchisor dengan standar operasi yang mapan dibawah asistensi franchisor. Sedangkan menurut Reitzel, Lyden, Roberts & Severance, franchise definisikan sebagai sebuah kontrak atas barang yang intangible yang dimiliki oleh seseorang (franchisor) seperti merek yang diberikan kepada orang lain (franchisee) untuk menggunakan barang (merek) tersebut pada usahanya sesuai dengan teritori yang disepakati. Selain definisi menurut kacamata asing, di Indonesia juga berkembang definisi franchise. Salah satunya seperti yang diberikan oleh LPPM (Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen), yang mengadopsi dari terjemahan kata franchise. IPPM mengartikannya sebagai usaha yang memberikan laba atau keuntungan sangat istimewa sesuai dengan kata tersebut yang berasal dari wara yang berarti istimewa dan laba yang berarti keuntungan. Sementara itu, menurut PP No.16/1997 waralaba diartikan sebagai perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut, dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan atau jasa. Definisi inilah yang berlaku baku secara yuridis formal di Indonesia.
  • 7. E. CONTOH WARALABA DI INDONESIA DAN DI LUAR NEGERI Waralaba di Indonsia Waralaba Rocket Chicken Indonesia Fried chicken, tentu tak asing lagi di lidah orang Indonesia. Makanan yang populer sejak disajikan beberapa restoran cepat saji asing ini, kini sudah merakyat Indonesia. Mulai dari anak kecil hingga dewasa pasti menyukai menu tersebut. Bahkan, besarnya minat masyarakat tanah air, membuat usaha fried chicken hadir mulai dari gerobak kaki lima hingga restoran kelas atas. Tawaran kemitraan muncul dengan mengusung brand ROCKET CHICKEN, adalah Perusahaan Waralaba/Franchise yang bergerak di Bidang Fast Food Restaurant, dengan produk unggulan, fried chicken, Burger, Steak dan chinnese food, dengan konsep menyajikan makanan yang sehat, berkualitas,halal,dengan cita rasa yang khas, harga terjangkau bagi semua kalangan masyarakat yang diolah dangan bumbu pilihan. ROCKET CHICKEN berdiri pada tanggal 21 Februari 2010 yang ditandai dengan dibukanya gerai pertama di Jln. Woltermonginsidi no. 32 Pedurungan Semarang, sesuai perkembangan dan banyaknya permintaan Rocet Chicken membuka kesempatan bagi pengusahapengusaha baru dengan modal yang terjangkau untuk memiliki suatu usaha bidang makanan yang dapat dikelola oleh perorangan atau berbadan hukum dengan system kemitraan atau Franchise. Dengan membidik pangsa pasar seluruh kalangan lapisan masyarakat sehingga bisa didirikan hingga ke daerah-daerah dengan
  • 8. didukung system Manajemen yang telah teruji menjadikan Rocket Chicken sebagai usaha yang mempunyai Brand awarnes tinggi,prospektif, dan marketable. Sampai dengan tahun 2011 saja Rocket Chicke telah mempunya 118 outlet yang terseber di seluruh Indonesia. Kemitraan Rocket Chicke di tawarkan dengan harga Rp 20 juta untuk masa kerja sama selama 5 tahun. Rata-rata total jumlah investasi awal yang harus di keluarkan mitra sebesar Rp 160 juta untuk peralatan oprasional dan renovasi tempat usaha, nilai tersebut belum termasuk sewa tempat usaha di Jawa. Untuk luar jawa, nilai investasi bisa sampai mencapai Rp 200 juta. Selain itu, mitra wajib untuk membayar royalti fee sebesar 4% untuk tahun pertama dan 5% untuk tahun berikutnya. Selama masa kerja sama mitra akan mendapatkan dukungan dari pusat berupa Equipment, Trainning, Renovasi, Raw Material, Survey Lokasi, Delivery Exp. Investasi Awal Rocket Chicken Rp 155 Juta Rocket Chicken, misalnya. Berdiri sejak Februari 2010, restoran cepat saji ini menawarkan produk unggulan lain, seperti burger, steik, dan chinese food, dengan konsep makanan sehat, berkualitas, halal, cita rasa khas, serta harga terjangkau. omset mitra Rocket Chicken bisa mencapai Rp 5 juta per hari di hari biasa, dan Rp 7 juta sehari di akhir pekan.
  • 9. Waralaba di luar negeri : Dunkin’ donuts Dunkin’ Donuts pertama kali didirikan oleh William Rosenberg tahun 1950. Dia membuka sebuah gerai donut dengan nama Open Kettle di kota Boston, Quincy – Massachusetts, Amerika Serikat. Tak disangka gerai donut miliknya itu tumbuh dengan pesat. Hal ini terbukti dari makin bertambah banyaknya jumlah pelanggan yang berkunjung ke gerai tersebut. Melihat perkembangan usahanya yang terus berkembang, tahun 1950 Rosenberg pun memutuskan mengubah nama Open Kettle menjadi nama lain. Setelah melalui proses yang panjang, terpilihlah nama baru yaitu Dunkin’ Donuts. Bersamaan dengan perubahan nama tersebut, dirintislah sistem franchise (waralaba) untuk perusahaan ini. Dunkin' Donuts mulai merambah pasar Indonesia pada tahun 1985 dengan gerai pertamanya didirikan di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta. Khusus wilayah Indonesia, master franchise Dunkin' Donuts dipegang Dunkin' Donuts Indonesia. Sejak diberi kepercayaan memegang master franchise tersebut, Dunkin' Donuts Indonesia bercita-cita dan bertekad untuk terus membesarkan serta memperkuat awareness dan positioning Dunkin' Donuts. Tidak hanya di Ibu Kota Indonesia, Jakarta, tetapi juga di berbagai kota besar lainnya. Itu sebabnya, kegiatan memperluas pasar dengan jalan membuka puluhan gerai permanen terus dilakukan secara berkala. Kini Dunkin' Donuts Indonesia telah berhasil membuka lebih dari 200 gerai yang tersebar di berbagai kota besar Indonesia seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi, Depok, Surabaya, Bandung, Bali, Medan, Yogyakarta, Makassar, dan lain sebagainya. Cita-cita memperkuat awareness dan positioning pun bisa dibilang telah tercapai. Paling tidak hal ini bisa dilihat dari hasil survey sebuah lembaga riset pemasaran yang menyebutkan bahwa Top of Mind Dunkin' Donuts di Indonesia telah mencapai 91,8%. Bahkan tercatat juga tingkat kepuasan konsumen Indonesia terhadap Dunkin' Donuts secara keseluruhan mencapai 80,8%. Seiring dengan makin kuatnya awareness dan positioning Dunkin' Donuts yang telah dibuktikan lewat hasil survey, di awal tahun 2001 Dunkin' Donuts Indonesia kembali melakukan gebrakan dengan
  • 10. menerapkan konsep baru (new image) pada setiap gerainya. Kegiatan new image tersebut dilakukan secara bertahap dengan jalan merubah logo, design interior gerai, dan berbagai perubahan lainnya. Dampak dari new image membuat Dunkin' Donuts terlihat lebih fresh dan sesuai dengan keinginan pasar. Namun semua itu belumlah cukup. Bersamaan dengan terus dilangsungkannya kegiatan new image, Dunkin' Donuts Indonesia juga mengikrarkan komitmen untuk lebih memfokuskan diri pada perbaikan produk dan pelayanan. Dengan demikian diharapkan tingkat kepuasan konsumen terhadap Dunkin' Donuts dapat terus meningkat. Lalu berapa harga franchise Dunkin Donuts indonesia? Dalam website resminya, Dunkin Donuts indonesia menjelaskan bahwa saat ini Dunkin Donuts indonesia belum membuka sistem franchise atau bentuk kerjasama lainnya dalam bentuk kemitraan. Kelebihan : rasa enak, tidak membosankan, tidak membuat mual walau makan banyak Kekurangan: hanya ada di kota besar, ekspansi pasar lambat.
  • 11. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Franchising (pewaralabaan) pada hakekatnya adalah sebuah konsep pemasaran dalam rangka memperluas jaringan usaha secara cepat. Franchising bukanlah sebuah alternatif melainkan salah satu cara yang sama kuatnya, sama strategsinya dengan cara konvensional dalam mengembangkan usaha. Pada prinsipnya, penyelenggaraan waralaba tidak jauh berbeda dengan pembukaan kantor cabang. Pada sisi lain waralaba juga tidak berbeda jauh dari bentuk pendistribusian dalam kegiatan perdagangan barang dan atau jasa. Keduanya mempergunakan Hak Kekayaan Intelektual yang sama. B. SARAN Berhati-hatilah dalam memilih usaha waralaba, artinya harus waspada dalam memutuskan rencana bisnis anda, biasanya janji awal usaha memang manis tetapi dalam pelaksanaan akan menghadapi suatu permasalahan yang membutuh solusi pemecahan dan kesabaran. Dengan pikiran cermat dan tepat memilih usaha waralaba dapat memaksimalkan keberhasilan. Sesuai dengan kondisi pasar, masyarakat yang konsumtif merupakan keuntungan tersendiri bagi para pengusaha waralaba. Perkembangan usaha waralaba sangat peka sekali terhadap perubahan ekonomi dan selera masyarakat. Di Indonesia usaha waralaba tumbuh dan berkembang sangat maju dari tahun ke tahun bertambah, sehingga memungkinkan orang untuk menekuni usaha ini. 3
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Salam Franchise (Waralaba) Indonesia: http://salamfranchise.com/2008/04/08/franchise-dalam-perspektif-hak-kekayaanintelektual/ http://salamfranchise.com/2008/03/03/franchise-di-indonesia-dan-pengertiannya/ Pramono, Peny R. 2007. Cara Memilih Waralaba yang Menjanjikan Profit. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo. Kompas.com e-newspaper in Indonesian/ usaha dan bisnis Hakim, Lukman. 2008. Info Lengkap Waralaba. Jakarta. PT. Buku Kita M. Fuad. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama Website : PT. Gunung Selamet SMK NEGERI 10 4