MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Bela Negara.pptx
1. Merajut Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Melalui Komunikasi
STRATEGI KOMUNIKASI BELA NEGARA MENGHADAPI RADIKALISME
R. Niken Widiastuti
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik
Kementerian Komunikasi dan Informatika
3. • Luas wilayah Indonesia 1.919.440 km2
• Jumlah Pulau: lebih dari 17.000, sekitar 6.000 berpenghuni.
• Letaknya di antara dua samudera dan dua benua.
• Berbatasan langsung dengan 10 negara tetangga.
• Jumlah Daerah Administrasi: mencakup 33 provinsi, 497 kab/kota, 6.747
kecamatan, dan 78.198 kel/desa
• Memiliki tiga pembagian zona waktu: WIB, WITA, dan WIT.
• Jumlah penduduk: +/- 250 juta.
• Bahasa: Bahasa Indonesia dan 742 Bahasa Daerah dan Dialek.
• Jumlah etnis: ada 480 etnis dan sub etnis.
• Penganut Agama: Islam 88%, Protestan 5%, Katolik 3%, Hindu 2%, Budha 1%, dan
lainnya 1%.
Potret Negara yang Majemuk
Multikulturalisme-Pluralisme
4. Nusantara berasal dari Bahasa Jawa Kuno, yaitu nusa yang
berarti pulau dan antara yang berarti hubungan. Jadi,
Nusantara berarti rangkaian pulau-pulau.
Ribuan pulau di Nusantara bukan dipisahkan oleh perairan luat
tetapi disatukan menjadi INDONESIA.
5. Bhinneka Tunggal Ika
• Mantera kebangsaan:
Mangka Jinatwa Lawan
Siwatatwa Tunggal, Bhinneka
Tunggal Ika, Tan Hana Dharma
Mangrwa
"Berbeda-beda dalam
keyakinan, bersatu di dalam
perbedaan, menuju kepada
kemajuan bangsa"
6. Perbedaan Sebagai Kekuatan
• Menyikapi perbedaan bukan
sebagai akar konflik, tetapi
merupakan KEKUATAN.
• Lahirnya Bangsa Indonesia
dilandasi rasa senasib dan
sepenanggungan serta rasa
seperjuangan di masa
penjajahan.
8. Bela Negara Merupakan Amanah Konstitusi
• UUD 1945 Pasal 27 ayat 3: “Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara”
• UUD 1945 Pasal 30 ayat 1 dan 2: “Bahwa setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
yang dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta oleh TNI dan Kepolisian sebagai komponen utama dan rakyat
sebagai kekuatan pendukung”
• UU No. 3/2002 Pasal 9 ayat 1: “Sikap dan Perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara”
9. Tujuan Bela Negara
• Mewujudkan warga negara Indonesia yang memiliki tekad, sikap, dan
tindakan yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut guna
meniadakan setiap ancaman baik dari luar maupun dari dalam negeri
yang membahayakan Kemerdekaan dan Kedaulatan Negara, Kesatuan
dan Persatuan Bangsa, keutuhan wilayah dan yurisdiksi nasional serta
nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945
10. Nilai-nilai Bela Negara
• Kecintaan kepada tanah air
• Kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia
• Keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi negara
• Kerelaan berkorban untuk negara
• Memiliki kemampuan awal bela negara
11. Bela Negara bukan Wajib Militer
• Bela Negara berbeda dengan Wajib Militer meskipun dasarnya sama.
Konsep induk keduanya adalah melindungi eksistensi negara.
• Wajib Militer adalah apabila negara dalam kondisi darurat (misalnya
dalam keadaan perang), rakyat sipil yang terlatih dapat diterjunkan
untuk kepentingan militer. (Contohnya: Korea Selatan, Singapura, dan
Belanda menerapkan kebijakan ini untuk melindungi negara mereka).
• Bela Negara lebih menekankan pada sikap dan kesadaran untuk
menjaga eksistensi suatu bangsa.
12. Peran Program Bela Negara
di Era Revolusi TIK
• Di tengah derasnya gelombang globalisasi, demokratisasi serta
revolusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Program Bela
Negara menjadi benteng pembangunan karakter dan moral bangsa.
• Bela Negara merupakan program yang memprioritaskan pada
penggemblengan untuk mengikis Radikalisme.
• Program Bela Negara memberikan kontribusi signifikan dalam
membangun moralitas dan karakter generasi muda dalam
menghadapi tantangan zaman - Radikalisme.
13. TANTANGAN INDONESIA
ASPEK NEGATIF
KEMAJUAN PESAT TIK
noisy but no substance still plural, to be multiculture
Marak tindak kekerasan
atas nama suku, etnis,
ras, agama, kelompok
ANCAMAN
DISINTEGRASI BANGSA
17. Perkembangan Teknologi Informasi dan
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Pengaruh konvergensi dan modernisasi teknologi informasi dengan
penggunaan mobile internet dan smartphone telah memungkinkan
masyarakat mendapatkan informasi yang mereka inginkan dengan cara
yang mudah dan cepat.
18. Perilaku Komunikasi Warga
Sekitar 95% pengguna
internet memiliki akun
media sosial
Cara warga berkomunikasi di
media sosial belum
sepenuhnya disikapi dengan
perilaku yang santun dalam
sebuah negara beradab
Informasi yang beredar di
media non-mainstream
cenderung bebas, kasar,
sering di luar kepatutan, dan
kurang beretika
Proses komunikasi yang
terjadi di alam demokrasi ini
bisa mengarah ke hal-hal
yang destruktif dan menjadi
bibit paham radikalisme
19. Pengguna Internet Berusia Muda
Sumber: ComScore.com
Lebih dari 70% Pengguna internet di Indonesia berusia 15–34 tahun
20.
21. Radikalisme di Dunia Pendidikan
Radikalisme sudah menyusup di lingkungan
perguruan tinggi negeri/swasta, dan sekolah:
25% siswa dan 21% guru menyatakan Pancasila tidak lagi relevan.
Sementara, 84,4% siswa dan 76,2% guru menyatakan setuju dengan
penerapan syariat Islam.
(Hasil Penelitian LIPI Anas Saidi, Sumber: CNN Indonesia)
22.
23.
24. PERBANDINGAN JUMLAH SITUS BERNUANSA
RADIKALISME DAN PORNOGRAFI
• >500 situs
Situs Radikalisme di Indonesia
• 1997: 22.100 situs
• 2000: 280.000 situs
• 2008: >1juta situs
Situs Porno asal Indonesia
Sumber: Kompas.com, Detik.com, Tempo.co
Kominfo sudah memblokir situs porno: 753.756 dan situs
radikalisme: 82. Total seluruh situs yang sudah diblokir: 766.971
26. Perlunya Warga Melek Media Digital
untuk Deradikalisasi
• Warga – khususnya Generasi Muda - mampu berfikir kritis terhadap
semua content yang ada di dalam media digital.
• Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat memanfaatkan
kebebasan berinformasi ini secara baik
• Menyadari pentingnya beretika di media jejaring sosial.
• Warga yang melek media digital ini diharapkan akan berdampak pada
meningkatnya kesejahteraan sosial dan ekonomi mereka.
27. Agenda Kerja: Literasi Media Digital
• Menyusun dan melaksanakan program literasi media digital bagi
warga.
• Literasi media digital: kemampuan untuk menyaring, memilah,
memilih, dan memproduksi pesan-pesan yang terdapat dalam media
internet dan media sosial.
• Meningkatkan kompetensi di bidang komunikasi, termasuk
kemampuan untuk mengakses, menganalisis, dan mengevaluasi
informasi dalam media digital.
29. Kognitif
• Membangun
kesadaran
(awareness)
terkait Bela Negara
dalam menghadapi
Radikalisme.
Afektif
• Menumbuhkan
emosi dan
pemahaman
terkait Bela Negara
dan bahaya
Radikalisme yang
mengancam
keselamatan
publik dan NKRI
Konatif
• Mendorong
perilaku terkait
untuk bertindak
dengan
melaksanakan Bela
Negara seperti
yang diamanahkan
oleh konstitusi.
Sasaran Kampanye Bela Negara
30. Generasi Muda yang rentan terhadap Gerakan Radikalisme
(Pelajar dan Mahasiswa)
Kelompok
Target Primer
Mereka yang memiliki pengaruh terhadap Generasi Muda
(Orangtua, Tenaga Pengajar/Pendidik, Musisi, Ulama muda)
Kelompok
Target Sekunder
Target Publik Kampanye Bela Negara
31. Agenda Kerja
• Program Bela Negara dapat mengkomunikasikan tentang konten
informasi yang positif (3E+1N) sebagai wujud moral action di
lingkungan masyarakat.
• Program Bela Negara dapat memanfaatkan kemajuan TIK sebagai
sarana komunikasi antar komponen bangsa dalam menjalin
kebersamaan dan keberagaman untuk mewujudkan BHINNEKA
TUNGGAL IKA.
• Melalui pengenalan konten positif yang mempersatukan Bangsa
Indonesia maka Program Bela Negara dapat memberikan nilai
tambah bagi Bangsa Indonesia dalam menghadapi arus perubahan
nilai sosial budaya di era globalisasi.
32. Prinsip dalam Merajut Persatuan
dan Kesatuan Bangsa
Mutual Interactive – Saling Mengenal
Mutual Understanding – Saling Memahami
Mutual Respect – Saling Menghormati
Mutual Benefit – Saling Menguntungkan
1
2
3
4