Pembuat Food Truck dan Mobil Toko - Promosi - Dagang - Cafe
MAKALAH_PASAR_MONOPOLI_DAN_OLIGOPOLI.docx
1. JENIS PASAR:
MONOPOLI DAN OLIGOPOLI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu : Wiwit Ayu Nofitasari, S.E.SY., M.E.
Disusun Oleh :
Chalida Nashwa Azlya (63030210055)
Radya Fisca Maulida (63030210072)
Vivin Rahmawati (63030190144)
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2021
2. 2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam kita haturkan kepada nabi kita nabi Muhammad
SAW. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari Mata Kuliah
Pengantar Ekonomi Mikro dengan judul makalah “JENIS PASAR: MONOPOLI
DAN OLIGOPOLI”.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Salatiga, 13 September 2021
Penulis
3. 3
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4
A. Latar Belakang ................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 6
A. Pengertian Pasar Monopoli ................................................................ 6
B. Ciri-ciri Pasar Monopoli..................................................................... 6
C. Penyebab Terjadinya Pasar Monopoli.............................................. 6
D. Hubungan Antara Permintaan, MR, dan TR................................... 9
E. Permintaan Pada Pasar Monopoli..................................................... 9
F. Keseimbangan atau Maksimisasi Keuntungan Monopoli Jangka
Pendek .................................................................................................. 15
G. Kelebihan Pasar Monopoli ................................................................. 19
H. Kelemahan Pasar Monopoli ............................................................... 19
I. Contoh Pasar Monopoli...................................................................... 19
J. Pengertian Pasar Oligopoli................................................................. 20
K. Karakteristik Pasar Oligopoli ............................................................ 21
L. Contoh Pasar Oligopoli....................................................................... 22
M. Ciri-ciri Pasar Oligopoli ..................................................................... 23
N. Faktor yang Menyebabkan Timbulnya Pasar Oligopoli ................. 24
O. Kelebihan Pasar Oligopoli.................................................................. 25
P. Kelemahan Pasar Oligopoli................................................................ 25
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 26
Kesimpulan .................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 27
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur,
hubungan sosial dan infrastruktur tempat usaha menjual barang, jasa dan tenaga
kerja untuk orang orang dengan imbalan uang. Pasar juga merupakan tempat
bertemunya penjual dan pembeli dan berfungsi juga sebagai tempat penyaluran
distribusi barang dari produsen sampai konsumen.
Dalam ilmu ekonomi dikenal beberapa jenis pasar. Misalnya, pasar
monopoli dan pasar oligopoli. Pasar oligopoli adalah pasar yang antara
perusahaannya terdapat ketergantungan. Sehingga masing masing perusahaan
tidak dapat mengubahb harga seenaknya. Sedangkan pasar monopoli adalah
pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang menguasai perdagangan barang
atau jasa, sehingga pembeli tidak dapat mendapatkan substitusinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pasar monopoli?
2. Apa saja ciri-ciri dari pasar monopoli?
3. Apa penyebab dari terjadinya pasar monopoli?
4. Bagaimana hubungan antara Permintaan, MR, dan TR?
5. Bagaimana keadaan permintaan pada pasar monopoli?
6. Bagaimana keseimbangan atau maksimisasi keuntungan di dalam pasar
monopoli jangka panjang dan pendek?
7. Apa saja kelebihan dari pasar monopoli?
8. Apa saja kelemahan dari pasar monopoli?
9. Apa saja contoh dari pasar monopoli?
10. Apa yang dimaksud dengan pasar oligopoli?
11. Apa saja karakteristik dari pasar oligopoli?
12. Apa saja contoh-contoh pasar oligopoli?
13. Apa saja ciri-ciri dari pasar oligopoli?
14. Apa faktor yang menyebabkan timbulnya pasar oligopoli?
15. Apa saja kelebihan dari pasar oligopoli?
5. 5
16. Apa saja kelemahan dari pasar oligopoli?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pasar monopoli.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari pasar monopoli.
3. Untuk mengetahui penyebab dari terjadinya pasar monopoli.
4. Untuk mengetahui hubungan antara Permintaan, MR, dan TR.
5. Untuk mengetahui keadaan permintaan pada pasar monopoli.
6. Untuk mengetahui tentang keseimbangan atau maksimisasi keuntungan di
dalam pasar monopoli jangka panjang dan pendek.
7. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dari pasar monopoli
8. Untuk mengetahui apa saja kelemahan dari pasar monopoli
9. Untuk mengetahui contoh dari pasar monopoli
10. Untuk mengetahui tentang pasar oligopoli
11. Untuk mengetahui apa saja karakteristik dari pasar oligopoli
12. Untuk mengetahui contoh pasar oligopoli
13. Untuk mengetahui ciri-ciri dari pasar oligopoli
14. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan timbulnya pasar oligopoli
15. Untuk mengetahui kelebihan dari adanya pasar oligopoli
16. Untuk mengetahui kelemahan dari pasar oligopoli
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasar Monopoli
Monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan
yang menjual barang atau jasa di pasar, serta barang atau jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan tersebut tidak memiliki barang pengganti yang dekat.1
Pasar Monopoli (monopoly) merupakan struktur pasar yang ditandai oleh
adanya seorang produsen tunggal. Suatu perusahaan monopoli dapat
menentukan harga produk dan jumlah outputnya. Sebuah perusahaan monopoli
dapat memperoleh laba di atas normal, bahkan dalam jangka panjang
sekalipun.2
B. Ciri-ciri Pasar Monopoli
1. Hanya terdapat satu perusahaan dalam industri.3
2. Barang yang dihasilkan tidak memiliki barang pengganti yang mirip.
3. Sangat sulit bagi perusahaan lain untuk masuk dalam industri.
4. Perusahaan yang menentukan harga (price maker).
5. Perusahaan tidak perlu melakukan promosi yang gencar.
C. Penyebab Terjadinya Pasar Monopoli
Sebuah perusahaan disebut monopoli jika perusahaan itu merupakan
penjual tunggal produk atau barangnya dan jika produknya tidak memiliki
pengganti yang mirip. Sebab mendasar dari monopoli adalah sekat masuk.
Monopoli tetap menjadi penjual tunggal di pasarnya karena perusahaan lain
tidak dapat memasuki pasar dan bersaing dengannya. Sebaliknya, sekat masuk
memiliki tiga sumber utama sebagai berikut: 4
1
Sri Rahayu dan Dinarossi Utami, Buku ajar Teori Ekonomi Mikro, (Palembang: Univ.
Muhammadiyah Palembang), hlm. 114.
2
Akhmad, Ekonomi Mikro-Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha, (Yogyakarta: Andi Offset, 2014),
hlm. 189.
3
Ibid., hlm 229-230.
4
N. Gregory Mankiw dkk, Pengantar Ekonomi Mikro: Edisi Asia-Volume 1, (Jakarta Selatan:
Salemba Empat, 2014), hlm. 290.
7. 7
1. Sumber daya penting dimiliki oleh satu perusahaan (monopoli sumber
daya).
Cara termudah terjadinya monopoli adalah apabila sebuah
perusahaan memiliki sumber daya yang penting (tergolong pokok).
Meskipun kepemilikan eksklusif terhadap sumber daya penting
merupakan penyebab potensial monopoli, pada praktiknya, monopoli
jarang terjadi karena hal ini.
2. Pemerintah memberikan hak eksklusif kepada satu perusahaan untuk
memproduksi barang atau jasa tertentu (monopoli oleh pemerintah).
Pada banyak kasus, monopoli terjadi karena pemerintah
memberikan hak eksklusif untuk menjual barang atau jasa kepada
seseorang atau satu perusahaan. Terkadang, monopoli terjadi akibat
pengaruh politik pelaku monopoli potensial.
Undang-undang hak paten dan hak cipta merupakan dua contoh
penting tentang bagaimana pemerintah menciptakan monopoli demi
kepentingan publik. Dampak undang-undang hak paten mudah untuk
dilihat, karena memberikan izin monopoli. Kedua undang-undang ini
menyebabkan harga-harga menjadi lebih tinggi daripada sistem
kompetisi. Namun, dengan memungkinkan pelaku monopoli untuk
memasang harga yang lebih tinggi dan memperoleh keuntungan lebih
besar, kedua undang-undang ini juga mendorong perilaku yang
dikehendaki.
Dengan demikian, undang-undang yang mengatur hak paten dan hak
cipta memiliki manfaat dan biaya. Manfaat undang-undang hak paten dan
hak cipta adalah meningkatnya insentif untuk kegiatan kreatif. Manfaat
ini sedikit banyak terhapuskan oleh biaya penetapan harga monopoli.
3. Biaya produksi menyebabkan produsen tunggal lebih efisien daripada
jumlah besar produsen (monopoli alamiah).
Sebuah industri merupakan monopoli alamiah (natural monopoly)
apabila satu perusahaan dapat memasok barang atau jasa untuk seluruh
pasar dengan harga yang lebih rendah daripada yang dipasok dua atau
8. 8
lebih perusahaan. Monopoli alamiah terjadi apabila terjadi perekonomian
skala besar dalam rangkaian keluaran yang relevan. Suatu monopoli
alamiah muncul ketika terdapat skala ekonomi (economies of scale) pada
suatu jumlah produksi tertentu. Gambar dibawah menunjukkan biaya
rata-rata suatu perusahaan yang memiliki skala ekonomi.5
Gambar diatas menunjukkan bahwa suatu perusahaan tunggal dapat
menghasilkan output sejumlah berapapun dengan biaya minimum.
Artinya untuk jumlah output berapapun, sejumlah perusahaan akan
menghasilkan jumlah output per perusahaan yang lebih sedikit, sementara
biaya total rata-rata lebih tinggi.
Sebagai contoh monopoli alamiah adalah perusahaan air daerah
(PDAM). Untuk mendistribusikan air bersih ke pada penduduk kota,
suatu perusahaan harus membangun jaringan pipa pada seluruh wilayah
yang ada dalam kota itu. Masing-masing perusahaan harus menanggung
biaya tetap berupa pembangunan jaringan pipa air. Oleh karena itu biaya
total rata-rata atas penyediaan air ini akan minimal apabila hanya ada satu
perusahaan yang melayani kebutuhan air pada satu kota.
Ketika suatu perusahaan monopoli alamiah, perusahaan tersebut tidak
akan terlalu peduli dengan perusahaan-perusahaan baru yang akan masuk
5
Akhmad, op.cit, hlm. 232-233
9. 9
ke pasar itu dan mengurangi kemampuan monopolinya. Hal tersebut
disebabkan karena perusahaan-perusahaan lain yang akan masuk ke pasar
di mana terdapat monopoli alamiah, maka perusahaan yang akan masuk
sadar benar bahwa mereka sangat kesulitan untuk dapat mencapai tingkat
biaya yang sama rendahnya dengan si monopoli yang ada.
D. Hubungan Antara Permintaan, MR, dan TR
Untuk melakukan analisis keuntungan atau analisis keseimbangan pada
pasar monopoli, terlebih dahulu perlu memahami hubungan antara nilai
penjualan total (total revenue = TR), permintaan (nilai penjualan rata-rata =
average revenue = AR) , dan nilai penjualan marginal (marginal revenue = MR).
E. Permintaan Pada Pasar Monopoli
Karena produsen monopoli adalah satu-satunya produsen di dalam pasar,
maka kurve permintaan yang dihadapi adalah juga kurve permintaan pasar dan
juga merupakan nilai penjualan rata-ratanya. Kurve permintaan pasar biasanya
menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang berarti bahwa produsen dapat
mempengaruhi harga pasar dengan jalan menjual barang produksinya lebih
sedikit atau lebih banyak. Oleh karena itu, untuk mencapai keuntungan
maksimum, perusahaan monopoli selain harus menentukan jumlah barang yang
dijual juga harus menentukan harga jualnya. Berbeda dengan pasar persaingan
sempurna, di mana perusahaan tidak dapat menentukan harga jual. Perbedaan
lain dengan pasar persaingan sempurna adalah bahwa dalam monopoli,
keseimbangan perusahaan adalah juga keseimbangan pasar. Perbedaan
permintaan antara perusahaan monopoli dan perusahaan bersaing dapat
dijelaskan dengan grafik di bawah ini.
10. 10
Pada Gb. 1. a. terlihat bahwa kurve permintaan perusahaan monopoli
bersifat turun dari kiri atas ke kanan bawah karena pengusaha monopoli dapat
menentukan harga sesuai dengan jumlah produk yang dijual. Sedang pada Gb.
1. b. terlihat bahwa kurve permintaan perusahaan bersaing berbentuk garis yang
sejajar dengan sumbu horizontal karena pengusaha bersaing tidak dapat
menentukan harga jual. Secara matematis perbedaan tersebut dapat dijelaskan
dengan persamaan- persamaan berikut:
Pada perusahaan monopoli berlaku rumus :
Q = f ( P ) dan P = g ( Q ) (1)
Pada perusahaan bersaing berlaku rumus :
Q = f ( P ) tetapi P ≠ g (Q) (2)
Dimana P adalah harga satuan produk dan Q adalah jumlah produk yang
dihasilkan dan dijual. Rumus (1) menunjukkan bahwa pada perusahaan
monopoli, jumlah produk yang dihasilkan dapat ditentukan oleh harga jual dan
sebaliknya harga jual dapat ditentukan oleh jumlah produk yang dihasilkan.
Sedang rumus (2) menunjukkan bahwa pada perusahaan bersaing, baik bersaing
murni maupun bersaing sempurna, jumlah barang yang dihasilkan ditentukan
oleh harga jual tetapi harga jual tidak ditentukan oleh jumlah produk yang
dihasilkan.
Nilai Produk Penjualan Total(Total Revenue = TR)
Harga Harga
D ( Permintaan) D ( Permintaan )
Q 0
0 Q
Gb. 1. a. Permintaan Monopoli Gb. 1. b. Permintaan Pasar Bersaing
11. 11
Nilai produk penjualan total (TR) pada perusahaan monopoli sangat
berbeda dengan TR pada perusahaan bersaing. TR perusahaan bersaing berupa
garis lurus miring dari kiri bawah ke kanan atas melalui titik pangkal (origin),
karena setiap penambahan jumlah produk yang dihasilkan akan selalu
memperbesar TR. Sedangkan TR pada perusahaan monopoli berbentuk
parabola atau dikenal sebagai huruf U terbalik, karena setiap penambahan
jumlah produk yang dihasilkan tidak selalu memperbesar TR, melainkan mula-
mula makin besar sampai pada titik maksimum, kemudian setelah mencapai
titik maksimum TR terus menurun sampai titik nol dan jika jumlah produk terus
ditambah maka TR menjadi negatif. Secara grafis, perbedaan tersebut dapat
digambarkan pada Gb. 2. di bawah ini.
Secara matematis, perbedaan tersebut dapat pula dijelaskan sebagai berikut:
Pada perusahaan monopoli :
TR = P Q (3)
Dimana P = harga jual produk dan Q = jumlah produk yang dijual. Karena
Q = f (P) dan P = g (Q) , maka TR dipengaruhi oleh harga jual dan jumlah
produk yang dijual. Apabila Q bertambah besar maka P bertambah kecil,
sehingga TR tidak selalu bertambah besar, tetapi dapat bertambah kecil hingga
bernilai nol dan negatif. Oleh karenanya kurve TR berbentuk parabola. Secara
TR ( Rp) TR (Rp.)
TR
TR
O Q O Q
Gb. 2. a. TR Monopoli Gb. 2.0b. TR Perusahaan Bersaing
12. 12
matematis dapat dibuktikan bahwa kurve TR berbentuk parabola. Misalkan,
dipunyai fungsi permintaan monopoli adalah sebagai berikut:
Q = 25 – ¼ P (a)
Karena P juga fungsi dari Q, maka persamaan (a) dapat pula ditulis:
P = 100 – 4 Q (b)
Apabila nilai P pada persamaan ( b ) dimasukkan ke dalam persamaan (3)
di atas, maka :
TR = (100 – 4Q) Q = 100 Q – 4Q2
(c)
Dengan demikian terbukti bahwa persamaan (3) merupakan fungsi pangkat
dua, yang berarti TR berbentuk parabola.
Pada perusahaan bersaing : TR = PQ (4)
Karena P adalah konstan maka TR hanya ditentukan oleh jumlah produk
yang dihasilkan (Q). Ini berarti bahwa semakin banyak jumlah produk yang
dijual akan semakin besar TR sehingga kurvenya berupa garis lurus berslope
positif.
Nilai Penjualan Produk Rata-Rata (AR) dan Nilai Penjualan Marginal
(MR)
AR dan MR pada perusahaan monopoli dan pada perusahaan bersaing juga
berbeda ( lihat grafik pada Gb. 7 dibawah).
13. 13
Pada Gb. 3. a. terlihat bahwa pada perusahaan monopoli kurve nilai
penjualan rata-rata (AR) sama dengan kurve permintaan D. Sedangkan kurve
nilai penjualan marginal (MR) merupakan kurve tersendiri. Gb. 3. b.
menunjukkan bahwa pada perusahaan bersaing kurve AR dan MR sama dengan
kurve permintaan dan juga sama dengan harga pasar yang berlaku. Secara
matematis AR dan MR perusahaan monopoli dapat dirumuskan sebagai berikut:
Fungsi permintaan (D) dapat dirumuskan :
P = f (Q), dimana f‟
(Q) < 0 (5)
Jadi, TR = PQ = Q f (Q) dan MR = = f (Q) + Q f‟
(Q) (6)
Hubungan MR dan Elastisitas Permintaan :
E = ; f „(Q) =
Karena P = f(Q) maka MR = P ( 1 + = P ( 1 - (7)
Dari persamaan ( 7 ) dapat disimpulkan :
1) Jika E > 1 maka MR positif
2) Jika E = 1 maka MR = 0
3) Jika E < 1 maka MR negatif.
Dalam kasus kurve permintaan dan MR bersifat linier seperti pada Gb. 3.
a. Maka permintaan akan menurun secara monoton dan MR akan lebih kecil
Harga (Rp) Harga (Rp.)
P
D ( Permintaan) = AR
P1 P P = AR = MR = D
MR
O Q1 Q2 Q O Q
Gb. 7.11.a Perusahaan Monopoli Gb. 7.11.b. Perusahaan Bersaing
14. 14
dari harga untuk setiap jumlah penjualan (Q) yang lebih besar dari nol. Tingkat
penurunan MR dua kali dari tingkat penurunan harga. Hal ini dapat dibuktikan
sebagai berikut:
Misalkan dipunyai fungsi permintaan :
P = a – b Q TR = PQ = (a – b Q ) Q = a Q – b Q2
MR = 2 b Q
Jadi, slope kurve MR (-2 b) dua kali lebih besar dari pada slope kurve
permintaan (- b).
Setelah kita mempelajari sifat-sifat permintaan, nilai penjualan produk total
(TR) dan nilai penjualan marginal (MR) pada perusahaan monopoli maka kita
dapat menyimpulkan bagaimana hubungan antara ketiga kurve tersebut ( lihat
Gb. 4.) berikut. Gb. 4. Menunjukkan bahwa TR pada mulanya menaik,
kemudian mencapai maksimum, dan setelah mencapai maksimum selanjutnya
terus menurun dan bias sampai titik nol. Kurve TR mencapai maksimum pada
saat MR = 0. Selama kurve permintaan berslope negatif, kurve MR juga
berslope negatif. MR berada di bawah harga untuk setiap jumlah produk di atas
nol. Perbedaan antara MR dan harga tergantung pada elastisitas permintaan.
15. 15
6
F. Keseimbangan atau Maksimisasi Keuntungan Monopoli Jangka Pendek
Analisis keuntungan dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu (1)
pendekatan TR-TC, dan (2) pendekatan MR-MC.
Pendekatan TR-TC
Dalam jangka pendek, pengusaha monopoli akan mencapai keuntungan
maksimum jika ia memproduksi dan menjual pada tingkat output di mana
perbedaan positif antara TR dan TC adalah paling besar. Atau ia
meminimumkan kerugian jika perbedaan negatif antara TR dan TC paling kecil.
Secara grafis, keuntungan maksimum pada perusahaan monopoli dapat
ditunjukkan dalam Gb. 5 berikut.
6
Nuhfil Hananni, Rosihan Asmara, Fahriyah, Ekonomi Mikro (Malang: Fakultas Pertanian Unibraw
Malang, 2011), hlm. 98-103.
TR
TR
Jumlah Produk (Q)
Harga (P)
E > 1
E = 1
E < 1
MR D ( Permintaan) = AR
O Jumlah Prod uk (Q)
Gb. 4. Hubungan Antara TR, Permintaan, dan MR
16. 16
Pada Gb. 7.13 terlihat bahwa disebelah kiri titik A dan disebelah kanan titik
B, TC berada diatas TR, berarti biaya total melebihi nilai penjualan total
sehingga perusahaan menderita kerugian. Dengan kata lain, keuntungan hanya
diperoleh antara titik A dan titik B.
Pendekatan MR-MC
Sesuai dengan dalil keuntungan, bahwa keuntungan maksimum akan
dicapai ketika pengusaha memproduksi dan menjual produknya pada tingkat
dimana MR sama dengan MC. Berikut ini penjelasan secara grafis ( Gb. 6.).
TR dan TC
TC
B
TR
A
Keuntungan maksimum
Jumlah produk (Q)
Gb. 5. TR,TC, dan Keuntungan Maksimum
17. 17
Dari Gb. 6. terlihat bahwa ekuilibrium jangka pendek terjadi pada titik E
dimana MC = MR. Pada kondisi ini produk yang dijual adalah 0Q*
dengan
harga 0P*
dan rata-rata biaya total 0C*
( = C*
B ). Keuntungan per unit adalah
0P*
– 0C*
= P*
C*
Sehingga keuntungan monopoli jangka pendek adalah P*
C*
x
0Q*
= P*
ABC*
( luas terarsir).
Jika Gb. 6. menggambarkan kondisi pasar bersaing, maka titik ekuilibrium
adalah pada titik F, dimana kurve permintaan berpotongan dengan MC yang
berarti MC = P ( syarat ekuilibrium pasar bersaing). Dengan demikian pasar
bersaing akan menurunkan harga dan memperbesar jumlah produk.
Pendekatan Matematis
Keuntungan (π ) adalah nilai penjualan total ( TR ) dikurangi biaya total
(TC) atau dapat ditulis :
π = TR – TC (8)
Karena TR = P Q, maka π = P Q – TC
Karena Q = f ( P ) dan P = f ( Q ) dan syarat tercapainya keuntungan
maksimum adalah maka
18. 18
Agar tercapai keuntungan maksimum maka: Karena
( lihat rumus 5 dan 6) dan = MC
maka MR – MC = 0 atau MR = MC (9)
Persamaan (9) merupakan syarat tercapainya keuntungan maksimum atau
kondisi keseimbangan pada perusahaan monopoli. Syarat ini juga berlaku bagi
perusahaan bersaing, namun karena pada perusahaan bersaing berlaku
ketentuan MR = AR = P maka syarat tercapainya keuntungan maksimumnya
menjadi MC = P.
Keseimbangan Dalam Jangka Panjang
Pada perusahaan bersaing dalam jangka panjang hanya memperoleh
keuntungan normal, dimana harga produk sama dengan biaya total rata-rata
minimum. Namun, pada perusahaan monopoli dalam jangka panjang masih
dapat memperolek kuntungan yang melebihi normal. Untuk menjelaskan
analisis keseimbangan monopoli dalam jangka panjang , dapat dilihat Gb. 7.
berikut.
D : Kurve permintaan jangka pendek dan jangka panjang
Keterangan :
Hatga dan Biaya
SMC
P1 SAC LMC
C1
P2
C2 LAC
D
MR
0 Q 1 Q2 Q
Gb. 7. Analisis Keseimbangan Monopoli Jangka Panjang
19. 19
MR : Marginal Revenue jangka pendek dan jangka panjang
SMC : Short-run Marginal Cost
SAC : Short-run Average Total Cost
LMC : Long-run Marginal Cost
LAC : Long-run Average Total Cost
Dalam jangka pendek perusahaan monopoli mencapai keadaan
keseimbangan pada saat memproduksi dan menjual produk sebanyak Q1 dengan
harga jual P1 dan biaya total rata-rata C1. Dalam jangka panjang perusahaan
monopoli akan mencapai keadaan keseimbangan pada saat memproduksi dan
menjual produk sebanyak Q2 dengan harga jual P2 dan biaya total rata-rata C2.
Jadi jelas bahwa dalam jangka panjang, perusahaan monopoli masih
memperoleh keuntungan di atas normal karena harga produk masih diatas biaya
total rataratanya ( OP2 > OC2). 7
G. Kelebihan Pasar Monopoli
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari pasar monopoli yakni:
a. Biaya produksi yang lebih murah, sebab tingkat produksi yang besar.
b. Mutu barang meningkat dan harga murah jika perusahaan selalu melakukan
pegembangan dan inovasi.
c. Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopoli
menghasilkan barang yang lebih murah dan bermutu.8
H. Kelemahan Pasar Monopoli
Berikut ini beberapa kekurangan dari pasar monopoli yakni:
a. Hanya ada satu pihak yang diuntungkan.
b. Produsen/ penjual bebas menentukan keuntungan yang besar.
c. Konsumen tidak memiliki pilihan.9
I. Contoh Pasar Monopoli
1. Tranportasi Umum dan Perusahaan Swasta
2. Pertamina
7
Ibid, hlm. 103-106.
8
Ni’matul Fitria Mukaromah,”Pasar Persaingan Sempurna Dan Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Dalam Perspektif Islam”. Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan 4 (2) 2020. P: 01-16, hlm. 11.
9
Ibid
20. 20
3. PLN (Perusahaan Listrik Negara)
4. PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)
5. KAI (Kereta Api Indonesia)
J. Pengertian Pasar Oligopoli
Secara harfiah, pasar ologopoli berarti ada beberapa penjual di pasar.10
Sedangkan secara istilah pasar oligopoli dapat diartikan sebagai keadaan
dimana hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar baik secara
independen, maupun diam-diam bekerja sama.11
Adakalanya pasar oligopoli
terdiri dari dua perusahaan saja. Keadaan seperti itu dinamakan duopoli.
Definisi lain dari pasar oligopoli adalah salah satu bentuk persaingan pasar yang
mana didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area.
Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri-industri yang membuat
semen di Indonesia seperti Holcim, semen gresik dan lain-lain. Selain itu juga
ada industri mobil di Jepang dan lain-lain.
Menerangkan tentang sikap seorang pengusaha di dalam pasar oligopoli
lebih rumit daripada menerangkan sikap pengusaha di pasar-pasar lainnya. Ini
disebabkan karena tidak terdapat keseragaman dalam sifat-sifat berbagai
industri dalam pasar oligopoli. Kelakuan perusahaan akan sangat berbeda
apabila di pasar hanya terdapat tiga perusahaan, dibandingakan terdapat lima
belas perusahaan. Selain itu kelakuan perusahaan juga akan berbeda jika
diantara perusahaan itu bersepakat akan menbagi-bagi pasar dibandingkan jika
tidak terdapat kepasepakatan tersebut. Seterusnya sebagian lainnya juga
menghasilkan barang yang sama. Tetapi ada pula perusahaan-perusahaan dalam
pasar ologopoli yang menghasilkan barang yang berlainan corak. Akhirnya,
akibat jumlah perusahaan yang sangat sedikit, kegiatan setiap perusahaan
sangat dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan lainnya dalam industri tersebut.
Oleh karena perbedaan-perbedaan di atas, maka suatu analisis yang bersifat
umum yang akan menerangkan keseimbangan perusahaan dalam pasar
ologopoli tidak dapat dibuat. Ada dua variasi pasar yang mungkin terwujud
10
Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2007), hal, 95.
11
M. Nur Rianto dan Euis Amalia, Teori Mikroekonomi (Jakarta: Kencana, 2010), hal, 137.
21. 21
dalam pasar ologopoli, yaitu pasar ologopoli di mana perusahaan-perusahaan
saling bersepakat untuk melakukan tindakan bersama di dalam menentukan
harga dan tingkat produksi, dan pasar oligopoli di mana perusahaan-perusahaan
tidak melakukan persepakatan.12
K. Karakteristik Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli memiliki beberapa unsur penting (karakteristik), antara lain
sebagai berikut :
1. Produk yang dijual memiliki harga yang hampir sama satu sama lain.
2. Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses dalam persaingan
oligopoly.
3. Hanya sedikit perusahaan dalam industri (few number of firms). Dalam
menentukan suatu industri masuk dalam pasar oligopoli atau tidak adalah
dengan melihat penguasaan pangsa pasar dari beberapa perusahaan, ini
dilihat dari rasio konsentrasi suatu industri.
4. Produknya bisa homogen tetapi bisa juga terdiferensiasi (homogen or
differentiated product). Dilihat dari sifat output yang dihasilkan, pasar
oligopoli merupakan peralihan antara pasar persaingan sempurna dengan
monopoli. Semakin besar tingkat diferensiasi, perusahaan makin tidak
tergantung pada kegiatan perusahaan-perusahaan lainnya.
5. Pengambilan keputusan yang saling memengaruhi (interdependence
decisions). Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah
output akan memengaruhi perusahaan lainnya, baik yang sudah ada
(existing firms) maupun yang masih di luar industri (potential firms).13
6. Kompetensi non harga (non-pricing competition) dalam upayanya
mencapai kondisi optimal, perusahaan tidak hanya bersaing dalam harga
namun juga persaingan nonharga. Bentuk kompetisi nonharga seperti
pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi, membentuk
12
Sadono Sukirno, Mikroekonomi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994), hal, 314.
13
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), hal, 193.
22. 22
citra yang baik terhadap perusahaan dan merek, serta memengaruhi perilaku
konsumen.
7. Adanya hambatan untuk masuk (barriers to entry) ke dalam industry bagi
perusahaan baru, karena butuh sumber daya yang besar.
8. Perubahan akan diikuti perusahaan yang lain.14
Di samping karakteristik diatas, pasar oligopoli mempunyai beberapa ciri-
ciri khusus. Ciri-ciri tersebut diterangkan dalam uraian berikut:
1) Menghasilkan barang standar maupun barang yang berbeda corak.
Adakalanya perusahaan dalam pasar oligopoli menghasilkan barang standar
(standardized product). Industri seperti ini biasanya banyak dijumpai dalam
industri yang menghasilkan dahan mentah seperti produsen bensin dan
industri baja aluminium. Di samping itu banyak pula pasar oligopoli yang
terdiri dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang berbeda
corak (differentiated product). Contohnya seperti industri mobil dan truk,
industri rokok, dan industri sabun mandi.
2) Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat
tangguh. Di antara keduanya akan terwujud, tergantung pada bentuk
kerjasama di antara pwrusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli. Tanpa
ada kerjasama kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas. Apabila
perusahaan dalam pasar oligopoli bekerjasama dalam mementukan harga,
maka harga dapat distabilkan dalam tingkat yang mereka kehendaki. Dalam
hal ini kekuasaan mereka dalam menentukan harga adalah sangat besar,
sama seperti dalam monopoli.
3) Pada umumnya pasar oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan. Iklan
secara terus menerus sangat diperlukan dalam pasar oligopoli yang
menghasilkan barang yang berbeda corak. Kegiatan promosi secara iklan
yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli
baru dan mempertahankan pembeli lama.15
L. Contoh Pasar Oligopoli
14
M. Nur Rianto dan Euis Amalia, Teori Mikroekonomi (Jakarta: Kencana, 2010), hal, 137.
15
Sadono Sukirno, Mikroekonomi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994), hal, 316.
23. 23
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pasar oligopoli diartikan sebagai
bentuk pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual dan produk yang
dijual bisa sama persis atau bisa dibedakan menurut ciri khasnya. Sedangkan
contoh pasar oligopoli dalam kehidupan sehari-hari banyak terdapat dalam
masyarakat Indonesia. Beberapa contoh perusahaan/produsen yang berada pada
pasar oligopoli antara lain pada produk/barang seperti pada industri semen,
misalnya ada semen gresik, semen holcim, semen indocement dan semen
cibinong. Pada industri sepeda motor, misalnya Honda, Yamaha, Suzuki,
Kawasaki, dan lain-lain. Sementara pada bidang elektronik seperti Sony,
Toshiba, National, Samsung, Panasonic dan lain-lain. Pada jasa penerbangan
misalnya ada Garuda Indonesia, Air Asia, Lion Air dan lain-lain.
Pada industri jasa penerbangan yang terjadi saat ini para oligopolis
cenderung bersaing dalam hal harga (price competition), anda dapat melihat
bagaimana ramainya perang tarif antar maskapai penerbangan. Untuk
membedakan produk satu perusahaan dengan perusahaan lain, sering para
oligopolis menerapkan strategi dalam menguasai dan menarik konsumen
dengan membuat model serta memberikan merek tertentu pada merek yang
dijual atau (strategi diferensiasi produk). Model dan terutama merek ini
biasanya dibuat agar berkesan dihati konsumen, agar konsumen menjadi loyal
dan tertarik. Konsumen yang sudah terikat pada produk merek tertentu akan
sulit berpindah ke produk yang lain.
M. Ciri-ciri Pasar Oligopoli
Ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah:
1. Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
2. Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak
(differentiated product), seperti air minuman aqua.
3. Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar
untuk masuk ke dalam pasar.16
16
Muhammad dinar dan Muhammad Hasan. Pengantar Ekonomi:Teori dan Aplikasi, (Makassar:
CV. Nur Lina, 2018) Hal. 33
24. 24
4. Satu di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang
memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang
besar untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti
harga tersebut.
N. Faktor Yang Menyebabkan Timbulnya Pasar Oligopoli
Adanya Efisiensi Skala Besar (Efficiency Of Big Scale)17
Di dalam kehidupan yang nyata, perusahaan yang menekuni
usahanya dalam bidang industri kertas, semen, mobil, pupuk, mesin pada
umumnya mereka mempunyai struktur oligopoli. Dalam hal ini keberadaan
teknologi yang padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam
suatu proses produksi barang tertentu, di mana efisiensi atau biaya rata-rata
minimum baru akan tercapai apabila output diproduksi dengan skala yang
sangat besar. Hal inilah yang menjadi suatu kendala bagi perusahaan lain
untuk bisa masuk (barriers to entry) ke dalam pasar. Sehingga nantinya
tidak mengherankan apabila hanya terdapat sedikit produsen dalam suatu
pasar oligopoli.
d. Kompleksitas Manajemen
Sangat berbeda sekali dengan struktur pasar lainnya, di mana pasar
oligopoli ini ditandai dengan persaingan harga dan juga persaingan non
harga. Di samping itu perusahaan harus dengan cermat dan teliti dalam
memperhitungkan keputusan mereka supaya nantinya keputusan tersebut
tidak memunculkan reaksi yang dapat merugikan dari pesaing. Hal ini
terjadi dikarenakan kemampuan dalam hal keuangan saja tidaklah cukup
sebagai modal utama bisa bertahan dalam pasar. yang sangat diperlukan
disini adalah perusahaan tersebut harus memiliki kemampuan dalam hal
manajemen yang baik. Hal ini bertujuan supaya perusahaan bisa bertahan
dalam pasar yang tingkat persaingannya lebih kompleks. Akan tetapi
perusahaan yang mempunyai kemmampuan manajemen tidaklah banyak,
17
Syafaatul Hidayati. Teori Ekonomi Mikro, (Tangerang Selatan: Unpam Press, 2019) Hal. 141
25. 25
sehingga tidak banyak pula perusahaan yang mampu bertahan di dalam
pasar oligopoli.
O. Kelebihan Pasar Oligopoli
a. Di dalam pasar oligopoli memberikan kebebasan bagi pembeli untuk
memilih.
b. Di dalam pasar oligopoli dapat melakukan penelitian dan juga adanya
pengembangan produk yang dihasilkan.
c. Di dalam pasar oligopoli sangat memperhatikan kepuasan dari konsumennya
karena ada persaingan diantara para penjual di pasar.
d. Di dalam pasar oligopoli ada penerapan teknologi yang baru.18
P. Kelemahan Pasar Oligopoli
a. Adanya pasar oligopoli justru bisa menciptakan adanya ketimpangan dalam
distribusi pendapatan diantara satu penjual dengan yang lain.
b. Dapat mendorong munculnya inflasi apabila harga yang stabil dan terlalu
tinggi.
c. Dapat menimbulkan adanya pemborosan terhadap biaya produksi apabila
adanya kerjasama diantara para oligopolis dikarenakan semangat mereka
untuk bersaing kurang.
18
Syafaatul Hidayati. Teori Ekonomi Mikro, (Tangerang Selatan: Unpam Press, 2019) Hal. 146
26. 26
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu
perusahaan yang menjual barang atau jasa di pasar, serta barang atau jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut tidak memiliki barang pengganti
yang dekat. Contohnya seperti Pertamina, PLN, PDAM, dsb.
Pasar oligopoli dapat diartikan sebagai keadaan dimana hanya ada
beberapa perusahaan yang menguasai pasar baik secara independen, maupun
diam-diam bekerja sama. Contohnya seperti industi semen (Holcim), industri
sepeda motor (Honda, Suzuki, Yamaha) dsb.
27. 27
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro – Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:
CV Andi Offset
Dinar, Muhammad dan Muhammad Hasan. 2018. Pengantar Ekonomi: Teori dan
Aplikasi. Makassar: CV Nur Lina
Hananni, Nuhfil, Rosihan Asmara, Fahriyah. 2011. Ekonomi Mikro. Malang:
Fakultas Pertanian Uninbraw Malang
Hidayati, Syafaatul. 2019. Teori Ekonomi Mikro. Tangerang Selatan: Unpam Press
Karim, Adiwarman. 2007. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Mankiw, N. Gregory dan Euston Quah dan Peter Wilson. 2014. Pengantar Ekonomi
Mikro: Edisi Asia-Volume 1. Jakarta Selatan: Salemba Empat
Mukaromah, Ni’matul Fitria. 2020. Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar
Persaingan Tidak Sempurna dalam Perspektif Islam. Jurnal Kajian Ekonomi
Perbangkan 4 (2), 11
Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi.
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Rahayu, Sri dan Dinarossi Utami. 2015. Buku Ajar Teori Ekonomi Mikro.
Palembang: Universitas Muhammadiyah Palembang
Rianto, M. Nur. Dan Euis Amalia. 2010. Teori Mikroekonomi. Jakarta: Kencana
Sukirno, Sadono. 1994. Mikroekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo