1. Tinjauan Literatur dan Kerangka Teoritis
• Teori yang digunakan dalam penelitian
Teori Sinyal, terdiri dari 3 hipotesis yang mendukung
- Sinyal Dampak Sosial
- Sinyal Keamanan Kerja
- Sinyal Orientasi Kinerja
Teori Ekonomi Personil dan Teori Identitas Sosial
- Usia
- Gender
2.
3. • Metode & Konteks eksperimental
- Eksperimen lapangan di media social (Facebook)
- Empat Perusahaan public BUMN Jerman
• Desain eksperimentasl, perekrutan subjek, dan perlakuan
Setiap BUMN dialokasikan ke 4 iklan berbeda, menyertakann isyarat
informasi ttg dampak social, keamanan kerja dan orientasi kinerja
(kondisi perlakuan). Pengguna Facebook diklasifikasikan ke dalam
kelompok berdasarkan usia, jenis kelamin, dan kode pos.
4.
5. Hasil
196.822 pengguna Facebook yang melihat iklan sekali, 557.492 tayangan 4.690 pengguna,
2,38% klik ke web
Dalam hal validitas eksternal dan generalisasi , penelitian ini berfokus pada empat aspek
utama: pengaturan, populasi yang dianalisis, pengukuran hasil, dan perawatan (Mutz
2011).
Dan dari hasil penelitian
1. Pertama, uji coba yang disajikan memeriksa orang-orang "biasa" dalam situasi "biasa"
menghabiskan waktu di media sosial dan mengklik iklan. Employer tidak
mengandalkan orang dengan PSM tinggi saja.
2. studi ini menyajikan pengukuran variabel dependen dengan validitas eksternal yang
tinggi, karena eksperimen jaringan online adalah instrumen yang akurat untuk
mempelajari perilaku sosial yang sebenarnya
3. desain perawatan menawarkan informasi tentang orang-orang "biasa" dengan cara
yang sangat realistis, non-artifisial, dan tidak berlebihan menggunakan iklan digital
yang telah diinformasikan oleh penelitian terbaru
6. Core Values BerAKHLAK dan Employer
Branding ASN
• Selasa, 27 Juli 2021 Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan Core values BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dan Employer Branding ASN (Bangga Melayani Bangsa)
• Secara resmi disampaikan kepada pemerintah pusat dan daerah melalui SEMenpan RB Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26 Agustus
tentang Implementasi Core values BerAKHLAK dan Employer Branding ASN
• Berorientasi pelayanan: panduan perilaku memahami kebutuhan masyarakat, ramah, cekatan, soutif dan dapat diandalkan, serta
melakukan perbaikan tiada henti
• Akuntabel: bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan, melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi, menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisian
serta tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
• Kompeten: terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
• Harmonis: saling peduli dan menghargai perbedaan dengan panduan perilaku menghargai setiap orang apapun latar belakangnya,
membangun lingkungan kerja yang kondusif
• Loyal: berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa neg, memegang teguh ideologi Pancasila UUD 1945, setia kepada NKRI
• Adaptif: terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan, cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan
• Kolaboratif: membangun kerja sama yang sinergis, memberi kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi, pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
• Berita - Presiden Joko Widodo Secara Resmi Meluncurkan Core Values dan Employer Branding ASN (pu.go.id)
7. Rekomendasi
• Pemerintah sudah melaksanakan system rekrutmen yang transparan berbasis CAT
sesuai dengan PP Nomor 11 tahun 2017 – PP Nomor 17 tahun 2020 tentang
manajemen PNS
• Implementasi Core values dan employer branding masih sebatas lewat media
seperti pemakaian twibon dan tagar BerAKHLAK dan Bangga Melayani Bangsa
• Belum disosialisasikan secara intensif dan merata kepada seluruh ASN yang aktif
• Employer branding ASN di Indonesia belum digunakan dalam sistem awal
rekrutmen dengan Teori sinyal, Teori Ekonomi Personil dan Teori Identitas Sosial
• Menghadapi generasi Millenial, X,Y,Z dengan heterogenitas ide, sikap kritis dan
penguasaan teknologi yang tinggi dan ekspektasi yang tinggi pada penghargaan
prestasi, pemerintah perlu untuk menerapkan sistem rekrutmen dengan
employer branding menggunakan Teori sinyal, Teori Ekonomi Personil dan Teori
Identitas Sosial