2. Hukum I Newton
“Setiap benda akan tetap diam atau
bergerak lurus dengan kecepatan
konstan kecuali jika ada gaya luar
yang bekerja pada benda tersebut”
3. Hukum II Newton
“Besarnya percepatan (a) yang dihasilkan oleh
gaya (Ftot) yang bekerja pada sebuah benda
adalah berbanding lurus dan searah dengan
total gaya luar yang bekerja dan berbanding
terbalik dengan massa benda (m) ”
m
F
a tot
atau ma
Ftot
Konsekuensi dari hukum II Newton ini
mg
w
4. Hukum III Newton
(Aksi-Reaksi)
“Gaya yang bekerja
pada suatu benda
(aksi) selalu
mendapat reaksi yang
besarnya sama tetapi
dengan arah
berlawanan”
5. Gaya Gravitasi (berat) dan
Gaya Normal
Galileo: benda yang jatuh dekat
permukaan bumi akan jatuh dengan
percepatan yang sama, g = 9,8m/s2.
Sebuah benda diletakkan diatas
meja namun tetap diam. Gaya
gravitasinya nol ?
6. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya
reaksi dari gaya berat yang
dikerjakan pada benda
terhadap bidang dimana
benda itu berada dan tegak
lurus bidang.
N = m g atau N = mg cos
7. Gesekan adalah gaya pada
permukaan benda
Sifatnya: Selalu melawan gerak dan
bertambah sesuai besarnya gaya F
sampai akhirnya benda bergerak (
Gaya gesek Konstan)
Gaya Gesekan (Friksi)
9. Gaya dapat berupa : zat
padat dengan zat padat
dan zat cair dengan zat
padat
Gaya gesek dipengaruhi
oleh beberapa faktor
yaitu keadaan
permukaan, kecepatan
relatif, gaya yang
bekerja, dsb
Gaya gesek dinyatakan
µk=koefisien gesek
kinetik
µs=koefisien gesek statik
Umumnya µk < µs
10. Gaya Gesek Statis (fs)
Gaya tangensial antara dua permukaan sebelum
salah satu permukaan bergerak
Gaya Gesek Kinetis (fk)
Gaya tangensial antara dua permukaan jika salah
satu permukaan bergerak terhadap yang lain
N
f k
k
N
f s
s
11. No Permukaan
1. Kayu pada kayu 0,40 0,20
2. Baja pada baja 0,74 0,57
3. Gelas pada gelas 0,68 0,53
4. Kayu pada baja 0,70 0,40
5. Aluminium pada kayu 0,61 0,47
6. Karet pada beton kering 1,00 0,80
7. Ban pada Jalan Aspal kering 0.80 0.60
8. Ban pada Jalan Aspal basah 0.60 0.40
12. Friction coefficient
Type of bearing Friction coefficient
Deep groove ball bearing 0.0010 to 0.0015
Angular contact ball bearing 0.0012 to 0.0020
Self-aligning ball bearing 0.0008 to 0.0012
Cylindrical roller bearing 0.0008 to 0.0012
Full complement type needle
roller bearing
0.0025 to 0.0035
Needle roller and cage
assembly
0.0020 to 0.0030
Tapered roller bearing 0.0017 to 0.0025
Spherical roller bearing 0.0020 to 0.0025
Thrust ball bearing 0.0010 to 0.0015
Spherical thrust roller bearing 0.0020 to 0.0025
<Ref> Plain bearing 0.01 to 0.02
13. Gaya Tegang Tali
Gaya tegang tali adalah
gaya yang terjadi pada
tali, pegas atau batang
yang ujung-ujung
dihubungkan dengan
benda lain.
Gaya tegang tali
memenuhi
T = F = mg
15. Definisi Torsi
Torsi () merupakan
besaran vektor
didefinisikan sebagai
hasil kali vektor
lengan (L) dengan
vektor gaya (F)
F
L
sin
rF
16. a) r sin jarak tegak lurus antara
garis kerja gaya dengan dan titik
asal
b) F sin adalah komponen gaya F
tegak lurus r
sin
rF
17. s
F d
dW
DAYA
Energi yang ditransfer oleh suatu sistem per satuan waktu
t
W
P rata
rata
dt
dW
t
W
P
t
lim
0
dt
d
dt
dW
P
s
F
v
F
Satuan : watt (W)
1 W = 1 J/s
3
2
/
m
kg
1 s
s)
3600
)(
W
(10
kWh
1 3
J
10
3.6 6