Dokumen tersebut membahas tentang sejarah penggunaan pestisida di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun, definisi pestisida, klasifikasi pestisida seperti organofosfat, karbamat, dan organoklorin beserta contoh-contohnya, dampak pestisida terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keracunan pestisida.
2. 2
SEJARAH
• Sebagian besar petani masih menggunakan pestisida
karena kemampuannya untuk memberantas hama
sangat efektif. Bahkan, penggunaan pestisida di
Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat.
Menurut Atmawijaya, pada tahun 1985 diperkirakan
menggunakan 10.000 ton pestisida, pada tahun 1991
meningkat menjadi 600.000 ton. Jumlah ini mencapai
5 % konsumsi dunia .
5. PENGERTIAN
• Kata pestisida berasal dari dua kata yakni,
”pest” memiliki arti hama, dan”cide” yang
artinya membunuh. Pestisida sering disebut
”Pest Killing Agent”.
• Pestisida merupakan bahan yang digunakan
untuk membunuh, mencegah, mengusir,
mengubah hama dan bahan yang digunakan
untuk merangsang, mengatur serta
mengendalikan tumbuhan.
5
6. The United State Federal
Environmental Pesticide Control Act
• pestisida adalah semua zat atau campuran zat
yang khusus untuk memberantas atau
mencegah gangguan serangga, binatang
pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus,
bakteri, jasad renik yang dianggap hama
kecuali virus,bakteri atau jasad renik yang
terdapat pada manusia dan binatang lainnya.
Dan suatu zat atau campuran zat yang
digunakan sebagai pengatur pertumbuhan
tanaman atau pengering tanaman.
6
7. Peraturan Pemerintah
NO. 7/1973
• Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan
lain serta jasad renik dan virus yang
dipergunakan untuk :
1. Mengendalikan atau mencegah hama atau
penyakit yang merusak tanaman, bagian tanaman
atau hasil-hasil pertanian.
2. Mengendalikan rerumputan.
3. Mengatur atau merangsang pertumbuhan yang
tidak diinginkan.
7
8. Peraturan Pemerintah
NO. 7/1973
4. Mengendalikan atau mencegah hama-hama luar
pada hewan peliharaan atau ternak.
5. Mengendalikan hama-hama air.
6. Mengendalikan atau mencegah binatang-binatang
yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia
dan binatang yang perlu dilindungi dengan
penggunaan pada tanaman, tanah dan air.
8
10. KLASIFIKASI PESTISIDA
1. Kelompok Organophosphate
(OP)
Organophosphate merupakan
kelompok kimia yang memiliki
anggota sangat banyak (mungkin
paling banyak) dan terdiri dari
beberapa subkelompok. Struktur
kimia dari senyawa organofosfat
bervariasi, dengan nama umum
atau nama pestisida yang berbeda-
beda. Pestisida golongan ini
tersedia dalam bentuk bubuk,
cairan konsentrat, atau granul.
Semua bentuk tersebut mudah
mengalami hidrolisis dan oksidasi.
10
Sumber :
Google
11. Dampak Organophospahte Bagi
Kesehatan
• Organophosphate masuk kedalam tubuh
melalui kulit, mulut dan saluran pernafasan.
• Organophosphate terikat dengan enzim dalam
darah yang berfungsi mengatur kerja syarat,
yaitu cholinesterase.
• Senyawa organophosphate dapat
mempengaruhi sistem syaraf serta cara
kerjanya menghambat enzim cholinesterase.
11
12. Dampak Organophospahte Bagi
Kesehatan
• Apabila cholinesterase terikat, maka enzim ini
tidak dapat melaksanakan tugasnya dalam
tubuh terutama meneruskan pengiriman
perintah kepada otot-otot tertentu sehingga
senantiasa otot-otot bergerak tanpa dapat
dikendalikan.
• Gejala ini muncul dengan cepat yakni dalam
waktu beberapa menit sampai beberapa jam.
12
15. Carbamat juga memiliki toksisitas
yang tinggi pada mamalia dan
menyerang organ seperti :
Otak Hati
Tulang
Otot
15
Dampak Carbamat Bagi
Kesehatan
16. Contoh Jenis Carbamat
a. Naftil carbamat, antara lain karbaril.
b. Fenil carbamat, antara lain metiokarb dan
propoksur.
c. Carbamat pirazol, antara lain bendiokab dan
karbofuran.
d. Oksim antara lain aldikarbdan metomil.
16
17. Organochlorin
• Organochlorin atau disebut Chlorinated
hydrocarbon terdiri dari beberapa kelompok
yang diklasifikasikan menurut struktur
kimianya. Yang paling popular dan pertama
kali disintesis adalah Dikloro Difenil
Trikloroetan atau DDT.
17
18. • Insektisida organochlorin
merupakan senyawa yang
tidak reaktif, memiliki sifat
yang sangat tahan atau
persisten baik dalam tubuh
maupun dalam lingkungan
memiliki kelarutan sangat
tinggi dalam lemak dan
memiliki kemampuan
terdegradasi yang lambat dan
merupakan racun syaraf.
Organochlorin
18
19. KERACUNAN PESTISIDA
1. Homicidal Poisoning
Keracunan ini terjadi akibat tindak kriminal yaitu
seseorang dengan sengaja meracuni seseorang.
2. Self Poisoning
menggunakan pestisida menggunakan pestisida
dengan dosis yang berlebihan tanpa memiliki
pengetahuan yang cukup tentang bahaya yang dapat
ditimbulkan dari pestisida tersebut.
19
20. 3. Accidental Poisoning
Merupakan suatu kecelakaan tanpa unsur
kesengajaan sama sekali. Kasus ini sering terjadi
karena kemasan berisi pestisida yang dikira obat
batuk atau makanan dlm kemasan, karena kebiasaan
meletakkan pestisida di sembarang tempat atau
akibat pencahayaan yang kurang, sehingga salah
ambil pestisida,sampe masuk ke dalam mulut.
4. Attempted Poisoning
Dalam kasus ini, pasien memang ingin bunuh diri
dengan menggunakan pestisida, tapi bisa berakhir
dengan kematian atau pasien sembuh kembali karena
salah tafsir dalam penggunaan dosis
20
22. 22
1. Pekerjaan berkaitan dengan pestisida
2. Lama Kerja/hari
3. Masa kerja
4. Pemakaian APD
5. Jenis Pestisida
6. Jumlah Pestisida
7. Dosis Pestisida
8. Pengelolaan pestisida
Jalur Masuk :
- Kontak Kulit
- Saluran Pernafasan
- Mulut
Media :
-Udara
-Makanan dan Minuman
-Air
-Pakaian
-Peralatan
Ibu Hamil Terpapar Pestisida
Pestisida masuk ke dalam tubuh
Keracunan Pestisida
Lingkungan Sosio ekonomi :
- Tingkat pendapatan
Kondisi ibu
-Status Gizi
-Usia
-Paritas
-Jarak kehamilan
-Penyakit
-Asupan Gizi
Gangguan pada Janin
BBLR - Kebiasaan Merokok
-Kebiasaan
mengkonsumsi alkohol
Kematian Bayi
Zat EDCs
23. Efek Pestisida Pada Sistem
Tubuh
1. Paru-paru pada Sistem
Pernafasan
2. Sistem Syaraf
3. Hati
4. Sistem Reproduksi
5. Ginjal dan Saluran
Kencing
6. Darah dan sumsum tulang
7. Jantung dan Pembuluh
Darah (Sistem
Kardiovaskuler)
8. Kulit
23
24. Dampak bagi Kelestarian
Lingkungan
1. Bagi Lingkungan Umum
Pencemaran lingkungan (air, tanah, dan udara)
Terbunuhnya organisme non-target karena terpapar
secara langsung.
Terbunuhnya organisme non-target karena
pestisida memasuki rantai makanan.
Menumpuknya pestisida dalam jaringan tubuh
organisme melalui rantai makanan (bioakumulasi).
24
25. 2. Bagi Lingkungan Pertanian
Organisme Pengganggu Tanaman menjadi kebal
terhadap suatu pestisida (timbul resistensi).
Meningkatnya populasi hama setelah penggunaan
pestisida.
Terbunuhnya musuh alami hama.
Fitotoksik (meracuni tanaman).
25
27. Penggunaan APD
• Pakaian Kerja
• Sarung tangan
• Topi
• Pelindung Muka
• Sepatu Kerja
Bekerja Sesuai
Prosedur
• Mencampur
• Menyemprot
• Celemek
• Alat Pelindung Pernapasan
27