SlideShare a Scribd company logo
1 of 106
KLASTER SMA NEGERI 1 TANJUNG
13 – 16 OKTOBER 2015
MATERI PEMBAHASAN
1. KTSP
2. Peminatan, Lintas Minat dan
Pendalaman Minat
3. Muatan Lokal dan Kepramukaan
4. Pembelajaran dan Penilian
5. Budaya Sekolah (Penampilan,
Pelayanan, Prestasi/3P)
6. SKS
No Kompetensi Jenis Tagihan
1 Sikap Kedisiplinan (kehadiran, pemakaian name tag)
2 Keterampilan a. Proses Pembelajaran: partisipasi: pertanyaan
yang diajukan, pemberian alternatif solusi
terhadap permasalahan, dan penyampaian ide
b. Lembar Kerja
3 Pengetahuan Pretest dan posttest
1. Analisis KTSP
2. Angket Peminatan dan Lintas Minat
3. RPP dan Telaah RPP
4. Analisis Potensi dan Keunikan Lokal
5. Analisis Aktualisasi Kepramukaan dalam
Mapel
6. Penyusunan Action Plan
BAHAN PEMBELAJARAN
1. STUDI KASUS
2. NASKAH (REFERENSI)
3. PPT MATERI
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SEKOLAH MENENGAH ATAS
Studi kasus
Sebuah sekolah di suatu daerah sedang menjalani
AKREDITASI. Tim penilai mencecar pertanyaan kepada
salah seorang guru yang Ia temui.....apa visi, misi, tujuan
sekolah.....dimana dokumen tersebut bisa saya lihat......
Tidak hanya itu, tim penilai juga menanyakan tentang
muatan kurikuler, bahkan juga menanyakan tentang
pengaturan beban belajar termasuk beban kerja Ia sebagai
pendidik. Penilai juga menanyakan tentang kegiatan-
kegiatan baik kurikuler maupun non kurikuler yang
dilakukan sebagai kegiatan rutin tahunan di sekolah......
Lanjutan
Menghadapi tim penilai tersebut, yang kebetukan
bersebelahan dengan tempat berdirinya KS, Guru
langsung bergegas mencari waka kurikulum... Sambil
bergumam pasti waka kurikulumlah yang tahu ini.....
(sekalipun di sebelahnya ada KS...sambil bergumam
dalam hati....KS pasti tidak tahu juga jawabnya, paling
juga tidak paham juga dimana dokumen tersebut......lalu
guru masih bergumam dalam hati....dimana ya data itu
bisa saya temukan....., malu dech jika tidak bisa
menjawabnya...........
Atas dasar studi kasus tersebut
1. Bagaimana tanggapan Ibu/Bapak?
2. Bagaimana dengan Ibu/Bapak sendiri?
3. Adakah di antara Ibu/Bapak yang memiliki
pengalaman menyusun KTSP? Jika ada sharingkan
pada forum ini.
Tujuan
1.memiliki pemahaman
yang sama tentang
penyusunan KTSP
2. Mengidentifikasi masing-
masing KTSP
berdasarkan instrumen
verifikasi
3. Menentukan KTSP yang
sesuai dengan
persyaratan
Permainan saling tanya dan saling
jawab
Peserta yang mendapat
benda tersebut saat musik
dihentikan harus mengajukan
pertanyaan tentang KTSP.
Kemudian musik diputar lagi
dan benda diberikan lagi
secara berantai, yang
mendapat benda tersebut saat
musik dihentikan, harus
menjawab pertanyaan
temannya.
 KTSP adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan.
 KTSP dikembangkan oleh satuan pendidikan
dengan melibatkan komite sekolah/madrasah, dan
kemudian disahkan oleh kepala dinas pendidikan
atau kantor kementerian agama provinsi dan
kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.
PENGERTIAN KTSP
KOMPONEN KTSP
Dokumen 1 yang disebut dengan Buku I KTSP berisi
sekurang-kurangnya berisi visi, misi, tujuan, muatan,
pengaturan beban belajar, dan kalender pendidikan.
Dokumen 1 dikembangkan oleh sekolah dibawah
tanggungjawab kepala sekolah .
Dokumen 2 yang disebut dengan Buku II KTSP berisi
silabus yang telah disediakan oleh Pemerintah Pusat,
dan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan satuan
pendidikan.
KOMPONEN KTSP
Dokumen 3 yang disebut
dengan Buku III KTSP berisi
rencana pelaksanaan
pembelajaran yang disusun
sesuai potensi, minat, bakat,
dan kemampuan peserta didik
di lingkungan belajar, Buku III
KTSP menjadi tanggung
jawab masing-masing tenaga
pendidik.
1. Visi, Misi, dan Tujuan
2. Muatan Kurikuler
3. Pengaturan Beban Belajar
dan Beban Kerja sebagai
Pendidik
4. Kalender Pendidikan
KOMPONEN KTSP
Acuan Konseptual
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan
Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
7. Tuntutan Dunia Kerja
8. Perkembangan Ipteks
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
11. Dinamika Perkembangan Global
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Prinsip pengembangan KTSP
 Berpusat pada potensi,
perkembangan,
kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik
dan lingkungannya pada
masa kini dan yang akan
datang.
 Belajar sepanjang hayat
 Menyeluruh dan
berkesinambungan
Prosedur Operasional
1. Analisis mencakup:
a. analisis ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai Kurikulum;
b. analisis kebutuhan peserta didik, satuan
pendidikan, dan lingkungan;
c. analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
2. Penyusunan mencakup :
a. perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
b. pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
c. pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja
pendidik tingkat kelas;
d. penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
e. penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan
lokal; dan
f. penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap
muatan pembelajaran.
Prosedur Operasional
3. Penetapan dilakukan kepala Sekolah/ madrasah
berdasarkan hasil rapat dewan pendidik satuan
pendidikan dengan melibatkan komite
sekolah/madrasah
4. Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah
sesuai dengan kewenangannya.
Prosedur Operasional
Mekanisme
a. Pengembangan KTSP merupakan bagian
dari kegiatan perencanaan satuan
pendidikan. Kegiatan ini dapat berbentuk
rapat kerja satuan pendidikan dan/atau
kelompok satuan pendidikan yang
diselenggarakan sebelum tahun ajaran
baru.
b. Tahap kegiatan pengembangan KTSP
secara garis besar meliputi: (1)
penyusunan draf berdasarkan analisis
konteks; (2) reviu, revisi, dan finalisasi;
serta (3) pengesahan oleh pejabat yang
berwenang
1. Pengembangan
Reviu,
revisi dan
Finalisasi
Pengesahan
Analisis
konteks
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan KTSP
merupakan tanggung
jawab bersama seluruh
unsur satuan pendidikan
yakni kepala sekolah,
tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan.
3. Daya Dukung
 Kebijakan Satuan
Pendidikan
 Ketersediaan Tenaga
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
 Ketersediaan Sarana dan
Prasarana Satuan
Pendidikan
Pihak-pihak yang terlibat
1. Tim pengembang kurikulum satuan
pendidikan terdiri atas: tenaga
pendidik, konselor, dan kepala
sekolah/madrasah sebagai ketua
merangkap anggota. Dapat
mengikutsertakan komite
sekolah/madrasah, nara sumber, dan
pihak lain yang terkait.
2. Dinas pendidikan atau kantor
kementerian agama provinsi dan
kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya melakukan
koordinasi dan supervisi.
1. COVER SAMPUL
2. LEMBAR PENGESAHAN: kalimat pengesahan, tandatangan Kepala Sekolah,
Komite, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi (atau Pejabat yang ditunjuk)
3. KATA PENGANTAR
4. RANGKUMAN HASIL REVISI: hasil analisis/review Kurikulum tahun
sebelumnya
5. DAFTAR ISI
Sistematika KTSP BUKU 1
Halaman Depan
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar belakang; berisi rasional tentang
pengembangan/revisi kurikulum sekolah, antara lain
perubahan kurikulum yang berlaku.
B. Landasan; PP, Permen, Aturan, dll yang melandasi
pengembangan kurikulum sekolah
C. Tujuan; berisi tujuan pengembangan kurikulum sekolah
BAB II : TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Menengah
B. Visi
C. Misi
D. Tujuan Sekolah
BAB III : STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kerangka Dasar
B. Struktur Kurikulum
C. Muatan Kurikulum
D. Kegiatan Pengembangan diri/Kegiatan Ekstrakurikuler
E. Layanan BK, layanan TIK
F. Pengaturan beban belajar
G. Ketuntasan Belajar
H. Kelulusan dan kenaikan kelas
I. Peminatan,lintas minat, dan pendalaman minat
J. Pendidikan Kecakapan Hidup
K. Pendidikan Kewirusahaan
BAB IV: KALENDER PENDIDIKAN
 kalender pendidikan dan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan
 disusun berdasarkan kalender pendidikan yang ditetapkan
oleh Dinas Pendidikan setempat
 disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah
 memperhatikan aturan kalender pendidikan sebagaimana
tercantum dalam Standar Isi
Langkah kerja selanjutnya…
 Lakukan identifikasi KTSP dengan
menggunakan instrumen verifikasi
secara berpasangan
 Presentasikan hasil kerja
 Menyimpulkan hasil kegiatan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
2015
Studi Kasus
Seorang Ibu dari orang tua siswa kelas X tahun Pelajaran
2015/2016 mendatangi sekolah menanyakan kepada
Kepala Sekolah. Orang tua tersebut tidak hanya
bertanya dengan baik-baik, namun juga protes keras,
bahkan akan memperkarakan pihak sekolah tersebut
karena memutuskan anak satu-satunya masuk di IPS,
dan anak tersebut hanya mau di IPA saja, bahkan tidak
mau sekolah apabila tetap di IPS
Tanggapan
1. Bagaimana komentar Ibu/Bapak atas kasus tersebut
2. Apa yang akan Ibu/Bapak lakukan untuk Tahun
Pelajaran berikutnya agar tidak mengalami kasus
yang sama
Diskusikan dan tagihan
 Substansi penting apa yang harus ada dalam
angket/kuesioner peminatan.
 Berikan penjelasan kenapa hal tersebut di atas
menjadi penting.
 Rancanglah angket peminatan untuk:
a. SMA yang melaksanakan peminatan sejak PD daftar;
b. SMA yang melaksanakan peminatan setelah PD
diterima.
35
Tujuan Pembelajaran
 Menganalisis pelaksanaan peminatan dan lintas minat
di SMA.
 Memberikan pemahaman lebih luas untuk
melaksanakan pilihan peminatan dan lintas minat.
 Memberikan gambaran strategi implementasi
pelaksanaan pilihan peminatan dan lintas minat.
 Memberikan gambaran pindah pilihan peminatan.
36
Pengertian
 Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan
untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau
kemampuan peserta didik dengan orientasi
pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman
mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan
37
Pengertian
 Peminatan Akademik adalah program kurikuler
yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat,
bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik
dengan orientasi penguasan kelompok mata
pelajaran keilmuan
38
Pengertian
 Lintas Minat adalah program kurikuler yang
disediakan untuk mengakomodasi perluasan pilihan
minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta
didik dengan orientasi penguasaan kelompok
mata pelajaran keilmuan diluar pilihan minat
39
Pengertian
 Pendalaman Minat adalah program kurikuler yang
disediakan untuk mengakomodasi pendalaman
pilihan minat akademik peserta didik dengan
orientasi pendalaman kelompok mata pelajaran
keilmuan dalam lingkup pilihan minat
40
Tujuan Peminatan
 Memberikan kesempatan kepada peserta didik
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan
peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau
kemampuan akademik dalam sekelompok mata
pelajaran keilmuan
41
Matematika dan
Ilmu Pengetahuan
Alam
Ilmu Pengetahuan
Sosial
Bahasa dan Budaya
1. Matematika
2. Biologi
3. Fisika
4. Kimia
1. Geografi
2. Sejarah
3. Sosiologi
4. Ekonomi
1. Bhs. & Sastra
Indonesia
2. Bhs. & Sastra
Inggris
3. Bhs. & Sastra
Asing Lain
4. Antropologi
Kelompok Peminatan Akademik SMA
42
Catatan: atas rekomendasi dari guru BK peserta didik dapat mengambil
3 dari 4 mapel yang tersedia pada setiap kelompok peminatan
Mata Pelajaran
Kelas
X XI XII
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 9 atau 12
12 atau
16
12 atau 16
Matapelajaran pilihan lintas minat dan/atau pendalaman
minat
6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
Jumlah jam pelajaran kelompok A, B, dan C per minggu 42 44 44
Struktur Kurikulum SMA
43
MATA PELAJARAN
Kelas
X XI XII
I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi & Antropologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
III. Peminatan Bahasa dan Budaya
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing Lain 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan
Pilihan Kelompok Peminatan dan/atau Pendalaman Minat 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
Mata Pelajaran Peminatan Akademik
44
Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan
Sosial
Bahasa dan Budaya
1. Matematika
2. Biologi
3. Fisika
4. Kimia
5. Bhs. & Sastra
Indonesia
6. Bhs. & Sastra
Inggris
7. Bhs. & Sastra
Asing Lain
8. Antropologi
Kelompok Peminatan (Lintas Minat)
Yang Dapat Dipilih Peserta Didik
45
1. Geografi
2. Sejarah
3. Sosiologi
4. Ekonomi
5. Geografi
6. Sejarah
7. Sosiologi
8. Ekonomi
1. Matematika
2. Biologi
3. Fisika
4. Kimia
5. Bhs. & Sastra
Indonesia
6. Bhs. & Sastra
Inggris
7. Bhs. & Sastra
Asing Lain
8. Antropologi
9. Bhs.& Sastra
Asing Lain (1)
10. Bhs.& Sastra
Asing Lain (2)
Dapat dipilih 2 atau 3 mata pelajaran
Peminatan Bahasa dan Sastra Asing Lain,
antara lain:
 Bahasa dan Sastra Arab,
 Bahasa dan Sastra Mandarin,
 Bahasa dan Sastra Jepang,
 Bahasa dan Sastra Korea,
 Bahasa dan Sastra Jerman, dan
 Bahasa dan Sastra Perancis
46
Ketentuan Peminatan
 SMA wajib menyelenggarakan ketiga kelompok
peminatan akademik.
 Peserta didik mengambil semua mata pelajaran yang
tersedia dalam peminatan tertentu mulai awal
semester 1 (satu) sampai dengan lulus.
47
Bagaimana Kriteria sekolah yang Wajib
Menyelenggarakan Ketiga Kelompok Peminatan?
48
 Adanya peserta didik yang memilih ketiga
kelompok peminatan;
 Tersedia sumber daya pendidik dan tenaga
kependidikan;
 Tersedia sarana prasarana pendukung
terselenggaranya ketiga kelompok peminatan.
Ketentuan Peminatan
 Peserta didik dapat mengambil 3 (tiga) mata
pelajaran dari 4 (empat) mata pelajaran yang tersedia
setelah mendapat rekomendasi dari Guru Bimbingan
dan Konseling/Konselor.
 Mata pelajaran pada setiap peminatan yang tidak
diambil beban belajarnya dialihkan ke mata pelajaran
lintas minat dan/atau pendalaman minat.
49
Pemilihan Kelompok Peminatan
 Sejak peserta didik mendaftar.
 Setelah peserta didik diterima.
 Pemilihan kelompok peminatan didasarkan pada:
a. nilai Rapor SMP/MTs atau yang sederajat;
b. nilai Ujian Nasional SMP/MTs atau yang
sederajat; dan
c. rekomendasi guru Bimbingan dan
Konseling/Konselor di SMP/MTs atau yang
sederajat.
50
Pelaksanaan Peminatan Sejak PD Daftar
51
Sosialisasi pemilihan
kelompok peminatan
pada guru BK SMP/MTs,
orangtua dan calon
peserta didik
Penetapan kuota
kelas peminatan
Seleksi Peserta
Didik Baru
Informasi
pelaksanaan lintas
minat
Diterima
Pemberian Angket
Hasil Angket
diterima oleh satuan
pendidikan
Pendataan akhir
Pelaksanaan Peminatan Setelah PD Diterima
52
Informasi
Pelaksanaan
Peminatan dan Lintas
Minat
Angket Peminatan
dan Pilihan Lintas
Minat
Hasil
Angket
Rekomendasi
Guru BK
SMP/MTs
Sinkronisasi oleh
Guru BK dan Tim
Kurikulum
Penentuan
Pembagian Kelas X
oleh Tim
Kurikulum
Penetapan Kelas
oleh Tim Kurikulum
Pemilihan Lintas Minat
 Dari luar kelompok peminatan akademiknya, kecuali
untuk kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya dapat
diambil dari luar dan/atau dari dalam kelompok
peminatan akademiknya pada satuan pendidikan yang
sama.
 Mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman
minat diambil sesuai dengan beban belajar
minimal yang diperlukan.
53
Peserta Didik
A
Matematika dan
Ilmu Pengetahuan
Alam
Matematika dan
Ilmu Pengetahuan
Alam
1. Matematika
2. Biologi
3. Fisika
4. Kimia
Peserta didik A
mengambil
seluruh mata
pelajaran pada
kelompok
Matematika dan
Ilmu
Pengetahuan
Alam sedangkan
B hanya memiliih
tiga.
1. Matematika
2. Biologi
3. Kimia
Peserta Didik
B
KELOMPOK PEMINATAN AKADEMIK
Lintas Minat
Contoh
54
Peserta Didik
A
Lintas Minat Lintas Minat
1. Geografi
2. Bhs. &
Sastra
Inggris
Peserta didik A
mengambil satu mata
pelajaran dari
kelompok Ilmu
Pengetahuan Sosial
dan satu dari
kelompok Bahasa dan
Budaya sedangkan B
memiliih dua mata
pelajaran dari
kelompok Ilmu
Pengetahuan Sosial
dan satu dari
kelompok Bahasa dan
Budaya.
1. Geografi
2. Ekonomi
3. Bhs. &
Sastra
Inggris
Peserta Didik
B
LINTAS KELOMPOK PEMINATAN AKADEMIK
Contoh
55
Curah pendapat
 Bagaimana peserta didik A dan B mengambil mata
pelajaran lintas minat di kelas XI?
56
Contoh di Kelas X
No. Nama Kelompok Mata Pelajaran Keterangan
1. Agus 1. Matematika
2. Biologi
3. Fisika
4. Kimia
Peminatan
1. Ekonomi
2. Bahasa dan Sastra Inggris Lintas Minat
2. Iwan 1. Matematika
2. Biologi
3. Kimia
Peminatan
1. Sosiologi
2. Bahasa dan Sastra Indonesia
3. Bahasa dan Sastra Inggris
Lintas Minat
3. Otong 1. Geografi
2. Sosiologi
3. Ekonomi
Peminatan
1. Biologi
2. Bahasa dan Satra Indonesia
3. Bahasa dan Sastra Jepang
Lintas Minat
4. Nursyam 1. Bahasa dan Satra Indonesia
2. Bahasa dan Satra Inggris
3. Bahasa dan Satra Arab
4. Antropologi
Peminatan
1. Bahasa dan Sastra Jepang
2. Bahasa dan Sastra Mandarin
Lintas Minat
Contoh di Kelas XI
No. Nama Kelompok Mata Pelajaran Keterangan
1. Agus 1. Matematika
2. Biologi
3. Fisika
4. Kimia
Peminatan
1. Bahasa dan Sastra Inggris Lintas Minat
2. Iwan 1. Matematika
2. Biologi
3. Kimia
Peminatan
1. Sosiologi
2. Bahasa dan Sastra Inggris
Lintas Minat
3. Otong 1. Geografi
2. Sosiologi
3. Ekonomi
Peminatan
1. Bahasa dan Satra Indonesia
2. Bahasa dan Sastra Jepang
Lintas Minat
4. Nursyam 1. Bahasa dan Satra Indonesia
2. Bahasa dan Satra Inggris
3. Bahasa dan Satra Arab
4. Antropologi
Peminatan
1. Bahasa dan Sastra Jepang Lintas Minat
Dst.
Pindah Kelompok Peminatan
 Peserta didik dapat pindah antar kelompok peminatan
akademik paling lambat pada akhir semester 1 (satu)
berdasarkan hasil pembelajaran pada semester berjalan
dan rekomendasi guru Bimbingan dan
Konseling/Konselor.
 Apabila hal ini menimbulkan kesulitan dalam
pelaksanaannya maka pindah peminatan dimungkinkan
dilakukan setelah ulangan tengah semester 1.
 Ketentuan ini dituangkan dalam kurikulum dan aturan
akademik satuan pendidikan.
 Peserta didik yang pindah kelompok peminatan akademik
harus mengikuti program matrikulasi.
Pindah Kelompok Peminatan
 Pindah antarkelompok peminatan akademik dalam
satuan pendidikan yang sama paling lambat pada
akhir semester 1 (satu).
 Didasarkan pada hasil pembelajaran pada semester
berjalan dan rekomendasi guru Bimbingan dan
Konseling/Konselor.
 Harus mengikuti program matrikulasi.
 Jika menimbulkan kesulitan pindah peminatan
dimungkinkan dilakukan setelah UTS 1.
60
Pemilihan Pendalaman Minat
(Materi Khusus)
 Peserta didik dapat mengambil pendalaman minat
dengan ketentuan:
a. memiliki indeks prestasi paling rendah 3,66;
dan
b. memiliki kecerdasan istimewa, dengan
dibuktikan tes IQ paling rendah 130.
 Pendalaman minat diselenggarakan oleh satuan
pendidikan melalui kerjasama dengan perguruan
tinggi yang memiliki bidang keilmuan yang sesuai.
61
Pemilihan Pendalaman Minat
(Materi Khusus)
 Perguruan tinggi harus menyediakan sumber daya
pendidikan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
pembelajaran pendalaman minat.
 Kerjasama dituangkan dalam bentuk nota
kesepahaman.
62
Peran dan Fungsi Bimbingan dan Konseling
63
Alokasi Waktu Layanan Bimbingan dan
Konseling
Program SMA
Layanan Dasar 25 – 35%
Layanan Peminatan dan Perencanaan
Individual
25 – 35%
Layanan Responsif 15 – 25%
Dukungan Sistem 10 – 15%
Peran dan Fungsi Bimbingan dan Konseling
Peran:
 Merancang angket peminatan.
 Mengidentifikasi dan mendokumentasikan data-data
calon peserta didik.
 Melaksanakan wawancara dengan peserta didik dan
orangtua/wali peserta didik.
 Menempatkan peserta didik (bersama–sama dengan
wakil kepala sekolah bidang kurikulum) sesuai minat
dan bakat dengan kondisi sekolah.
64
Peran dan Fungsi Bimbingan dan Konseling
Fungsi:
 membangun adaptasi pendidik dan tenaga
kependidikan terhadap program dan aktivitas
pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan,
bakat, minat, kemampuan, kecepatan belajar, dan
kebutuhan peserta didik.
65
PANDUAN PENYELENGGARAAN MUATAN LOKAL
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
TAHUN 2015
Studi Kasus
Sekolah di suatu daerah menerima surat edaran dari
pemerintah daerah setempat, bahwa semua sekolah
wajib memasukkan bahasa daerah ke dalam struktur
kurikulum. Akan tetapi, sekolah tersebut tidak memiliki
guru yang mengajar bahasa daerah tersebut. Kepala
sekolah A, memutuskan tidak melaksanakan sesuai SE
karena tidak memiliki tenaga pendidik sesuai
kualifikasi, sedang sekolah B dengan kesepakatan
komite mengangkat GTT untuk mengajarkan bahasa
daerah tersebut. Bagaimana tanggapan Ibu/Bapak atas
kasus ini?
A. LATAR BELAKANG
B. LANDASAN HUKUM
C. KONSEP MUATAN LOKAL
1. Pengertian Muatan Lokal
2. Ruang Lingkup Muatan Lokal
3. Faktor Pendukung
D. PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
1. Tugas Dan Kewenangan Satuan Pendidikan
2. Tugas Dan Kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota
3. Tugas Dan Kewenangan Pemerintah Provinsi
E. PELAKSANAAN MUATAN LOKAL
1. Rambu Rambu Pelaksanaan Muatan Lokal
2. Pelaksanaan Muatan Lokal Dalam Pembelajaran
a. Pelaksanaan Muatan Lokal Melalui Mata Pelajaran Yang
Berdiri Sendiri
b. Pelaksanaan Muatan Lokal Menjadi Muatan Pembelajaran
F. PENUTUP
POKOK-POKOK KAJIAN
LATAR BELAKANG
 Ragam karakter dan keunikan daerah melahirkan kebutuhan
dan tantangan antar daerah berbeda
 Pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan
secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah,
satuan pendidikan, dan peserta didik.
 Kurikulum 2013 dikembangkan mengakomodir:
 Kurikulum Tingkat Nasional,
 Kurikulum Pada Tingkat Daerah,
 Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan
TUJUAN
1. Memberikan pemahaman tentang muatan
lokal
2. Memberi acuan bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan/melaksanakan
Muatan Lokal.
3. Memberi acuan bagi pemerintah Provinsi
dan Pemerintah kabupaten/kota dalam
mengembangkan Muatan Lokal.
Landasan Hukum
 UU/20/2003
 UU/32/2004 diubah UU/12/2008 diubah lagi UU/32/2004
 UU/23/2014
 PP /19/2005 diubah PP/32/2013 diubah lagi PP/13/2015
 PP/38/2007
 PP/17/2010 diubah PP/66/2010
 Permendiknas/63/2009
 Permendikbud/54/2013
 Permendikbud/64/2013
 Permendikbud/65/2013
 Permendikbud/66/2013
 Permendikbud/69/2013
 Permendikbud/103/2014
 Permendikbud/104/2014
 Permendikbud/160/2015
 Permendikbud/79/2014 tent Mulok
KONSEP MUATAN LOKAL
 Muatan Lokal adalah bahan kajian/mata pelajaran di
satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses
pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal.
 Muatan Lokal dimaksudkan untuk membentuk
pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan
kearifan daerah tempat tinggalnya. (Permendikbud/79/2014/
pasal 2/1)
 Muatan Lokal diajarkan untuk membekali peserta
didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
untuk:
 mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan
spiritual di daerahnya;
 melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan
daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam
rangka menunjang pembangunan nasional.
RUANG LINGKUP MUATAN LOKAL
 Potensi Lokal
 segala sesuatu yang dimiliki daerah yang dapat
dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
 Potensi dapat berupa materiil (SDA dan SDM) maupun
non materiil (budaya, bahasa, perilaku masyarakat dll.)
 Keunikan Lokal
 Keistimewaan daerah yang tidak dimiliki daerah lain dan
dapat dikembangkan untk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
 Dapat berupa budaya, adat istiadat, lokasi /letak
geografis, termasuk SDA, SDM, dll.
 Muatan Lokal dapat berupa:
 seni budaya, -- bahasa,
 prakarya, -- teknologi.
 pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan,
Faktor Pendukung
 Kebijakan Pemerintah, dan Satuan Pendidikan sesuai
kewenangannya;
 Ketersediaan sumber daya pendidikan yang dibutuhkan
(pendidik, sarpra, kurikulum,dll.)
PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
A. Tugas Dan Kewenangan Satuan Pendidikan
1. Inventarisasi Potensi dan Keunikan Lokal
2. Identifikasi Muatan Lokal
3. Mengusulkan Hasil Identifikasi Muatan Lokal Ke
Pemerintah Kabupaten/Kota
B. Tugas Dan Kewenangan Pemerintah
Kabupaten/Kota
1. Analisis Dan Identifikasi Terhadap Usulan Satuan
Pendidikan
2. Perumusan Kompetensi Dasar
3. Menetapkan Muatan Lokal Sebagai Bagian Dari Muatan
Pembelajaran Atau Menjadi Mata Pelajaran Yang
Berdiri Sendiri
4. Mengusulkan Hasil Penetapan Muatan Lokal Kepada
Pemerintah Provinsi
C. Tugas Dan Kewenangan Pemerintah Provinsi
1. Menetapkan muatan lokal yang diusulkan oleh
pemerintah Kab./Kota untuk diberlakukan di wilayahnya
2. Meneliti dan menyesuaikan rumusan Kompetensi Dasar
yang diusulkan oleh pemerintah Kab./Kota
3. Menyusun silabus dan buku teks pelajaran muatan lokal.
4. Menyusun buku teks pelajaran muatan lokal
5. Jika satuan pendidikan tidak mengajukan usulan,
pemerintah daerah dapat menetapkan Muatan Lokal
tertentu sesuai dengan kebutuhan daerahnya.
PELAKSANAAN MUATAN LOKAL
A. Rambu Rambu Pelaksanaan Muatan
Lokal:
1. Muatan lokal dapat dilaksanakan sebagai muatan
pembelajaran atau mata pelajaran yg berdiri
sendiri
2. Jika Muatan Lokal dilaksanakan sebagai Mapel
yang berdiri sendiri, maka alokasi waktu
maksimal 2 jam/ minggu
3. Jika Muatan Lokal dilaksanakan sebagai muatan
pembelajaran Mapel tertentu maka alokasi waktu
mengikuti jumlah jam Mapel yang bersangkutan
4. Muatan lokal dilaksanakan selama satu semester
atau satu tahun atau bahkan selama tiga tahun.
1. Pelaksanaan Mulok Melalui Mata Pelajaran
Yang Berdiri Sendiri
2. Pelaksanaan Mulok Menjadi Muatan
Pembelajaran
B. Pelaksanaan Muatan Lokal (Mulok) Dalam
Pembelajaran
1. Pelaksanaan Mulok Melalui Mata Pelajaran Yang Berdiri
Sendiri
a. Perencanaan Pembelajaran/Menyusun RPP
Dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok
atau tema tertentu yang mengacu pada silabus
sebagaimana ketentuan pengembangan RPP pada
Mapel secara umum
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Merupakan implementasi tindak lanjut RPP yang telah
dibuat, meliputi pendahuluan, kegiatan inti, dan
penutup, dengn ketentuan sama dengan mata
pelajaran umumnya.
c. Penilaian
Lingkup Penilaian mencakup kompetensi sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan.
2.Pelaksanaan Mulok Menjadi Muatan Pembelajaran
a. Perencanaan Pembelajaran/Menyusun RPP
Kompetensi Mulok diintegrasikan dalam RPP Mapel utama.
Indikator kompetensi Mulok harus dimunculkan untuk menjamin
ketercapaian kompetensinya. Ketentuan RPP sama dengan
ketentuan RPP mata pelajaran lainnya.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Sebagai implementasi tindak lanjut RPP yang telah dibuat,
dengan ketentuan sama dengan mata pelajaran umum.
c. Penilaian
Indikator penilaian kompetensi Mulok yg masuk pd Mapel utama
hrs dirumuskan jelas & dilakukan penilaiannya, meskipun nilai
akhir menyatu dlm nilai Mapel utama.
PENUTUP
Pengembangan Mulok Diharapkan :
1. Dapat membangun kompetensi, kebanggaan, dan
pemberdayaan potensi lokal untuk kebermaknaan
kehidupan
2. Menjalin kerjasama unsur-unsur terkait yang dapat
mendukung keberhasilannya,
3. Harus realistis dan implementatif sesuai kebutuhan
peserta didik untuk memenuhi kebutuhan daerah.
4. Harus sinergi dengan pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum di satuan pendidikan
5. Disiapkan dukungan/keterlibatan berbagai unsur di
satuan pendidikan
6. Memberikan kontribusi dalam pemberdayaan sumber daya
lokal untuk keberhasilan pembangunan daerah.
Format Inventarisasi Potensi dan Keunikan Lokal
Komponen
Aspek
Sumber Daya
Manusia
Sumber
Daya
Alam
Geografis Budaya Historis
Potensi Lokal
1. ……………
2. ……………
3. ……………
4. dst.
Keunikan
Lokal
1. ……………
2. ……………
3. ……………
8. ....... dst
Format
Identifikasi Muatan Lokal yang akan dikembangkan
Ruang
Lingkup
Aspek Yang Paling Menonjol
Muatan Lokal Yang
Dapat Dikembangkn
Potensi Lokal …………………...........… (SDA)
…………………….......... (SDM)
………………….............. (Budaya)
…………………............ (Geografi)
…………………............ (Historis)
Keunikan
Lokal
…………………...........… (SDA)
…………………….......... (SDM)
………………….............. (Budaya)
…………………............ (Geografi)
…………………............ (Historis)
Format Analisis Dan Identifikasi Usulan Muatan Lokal
N
o
Satuan
Pendidik
an
Usulan Muatan
Lokal
Ketepatan Analisis
Potensi
Lokal
Keunikan
Lokal
Visi &
Misi
Daerah
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tdak
1
2
3
D
st.
Format Perumusan Kompetensi Dasar untuk Muatan
Lokal
Muatan Lokal
Aspek Kompetensi
Sikap Pengetahuan Keterampilan
1. 1.
2.
3.
4. dst
1.
2.
3.
4. dst
1.
2.
3.
4. dst
2. 1.
2.
3.
4. dst
1.
2.
3.
4. dst
1.
2.
3.
4. dst
3. dst
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Model Penyelenggaraan
Aktualisasi Mata Pelajaran
dalam Kegiatan Kepramukaan
86
STUDI KASUS
 Guru geografi bermaksud melatihkan sikap peduli
lingkungan dalam pembelajarannya, namun waktu
yang tersedia hanya 4 kali pertemuan dengan alokasi
waktu 2 x 45 menit, sementara keinginan tersebut juga
dalam rangka merealisasi kompetensi sikap dan
keterampilan melalui sebuah kegiatan yang terencana.
Bagaimana saran Ibu/Bapak
87
RUANG LINGKUP MATERI
1. Konsep model aktualisasi
2. Karakteristik model aktualisasi
3. Tujuan model aktualisasi
4. Langkah-langkah
88
TUJUAN
 Memahami konsep aktualisasi mata
pelajaran dalam kegiatan kepramukaan
 Memahami langkah-langkah aktualisasi
mata pelajaran dalam kegiatan
kepramukaan
 Melaksanakan aktualisasi mata pelajaran
dalam kegiatan kepramukaan di sekolah
masing-masing
89
HASIL/OUT PUT
1. Hasil analisis linierisasi kompetensi
mata pelajaran dengan nilai-nilai
kepramukaan atau SKU
2. Rancangan rencana program
aktualisasi
90
WAKTU
2 X 45
PENDAHULUAN
 Melakukan tepuk pramuka
 Hymne Satya Darma Pramuka
Kami, Pramuka Indonesia...
Manusia Pancasila...
Satya-ku, kudharmakan...
Dharma-ku, kubaktikan...
Agar jaya, Indonesia...
Indonesia, Tanah Airku...
Kami jadi pandumu...
91
PENGERTIAN
 Pendidikan Kepramukaan adalah
ekstrakurikuler wajib pada Kurikulum 2013
(Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014)
 Pendidikan Kepramukaan adalah proses
pembentukan kepribadian, kecakapan hidup,
dan akhlak mulia melalui penghayatan dan
pengamalan nilai-nilai kepramukaan
 Kegiatan Kepramukaan adalah salah satu
kegiatan sebagai aplikasi dari konsep-konsep
mata pelajaran
92
DESAIN INDUK
93
DESAIN INDUK
94
MODEL PELAKSANAAN
 Model Blok, merupakan kegiatan wajib dalam
bentuk perkemahan yang dilaksanakan setahun
sekali dan diberikan penilaian secara umum;
 Model Reguler, merupakan kegiatan sukarela
berbasis minat peserta didik yang dilaksanakan di
Gugus Depan.
 Model Aktualisasi, merupakan kegiatan wajib dalam
bentuk penerapan sikap dan keterampilan yang
dipelajari di dalam kelas yang dilaksanakan dalam
kegiatan Kepramukaan secara rutin, terjadwal, dan
diberikan penilaian formal;
95
Model Kepramukaan
No. Nama Model Sifat
Pegorganisasian
Kegiatan
1 Model Blok
Wajib,setahun sekali, berlaku
bagi seluruh peserta didik,
terjadwal, penilaian umum
 Kolaboratif
 Bersifat intra
mural atau ektra
mural (di luar
lingkungan satuan
pendidikan)
2 Model Aktualisasi
Wajib,rutin,terjadwal, berlaku
untuk seluruh peserta didik
dalam setiap kelas,
penjadwaalan, dan penilaian
formal
 Pembina Pramuka
 Bersifat intramural
(dalam lingkungan
satuan
pendidikan)
3 Model Reguler Sukarela, berbasis minat
Sepenuhnya dikelola
oleh Gugus Depan
Pramuka pada satuan
atau gugus satuan
pendidikan.
KARAKTERISTIK MODEL AKTUALISASI
 Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
 Dilaksanakan selama 120 menit.
 Dikembangkan dari muatan-muatan
pembelajaran yang terdapat dalam Kompetensi
Dasar mata pelajaran.
 Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Mata
pelajaran selaku Pembina Pramuka dan/atau
Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh
Pembantu Pembina.
 Pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan
bersamaan dengan kepramukaan model
reguler.
 Tidak diharuskan menggunakan seragam
pramuka.
97
TUJUAN MODEL AKTUALISASI
 Pengenalan pendidikan kepramukaan yang
menyenangkan dan menantang kepada seluruh
peserta didik.
 Media Aktualisasi Kompetensi Dasar mata
pelajaran yang relevan dengan metode dan
prinsip dasar kepramukaan.
 Meningkatkan Kompetensi (nilai-nilai dan
keterampilan) peserta didik yang sejalan dan
sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, melalui: Aplikasi Tri
Satya dan Dasa Darma bagi peserta didik
98
LANGKAH-LANGKAH MODEL AKTUALISASI
1. Mengidentifikasi Muatan-Muatan
Pembelajaran
2. Merencanakan Kegiatan Kepramukaan
3. Persiapan Pelaksanaan Aktualisasi
Mata Pelajaran Kegiatan Kepramukaan
4. Pelaksanaan kegiatan Aktualisasi Mata
Pelajaran Dalam Kegiatan
Kepramukaan
5. Penilaian Kegiatan Kepramukaan
99
IDENTIFIKASI MUATAN MAPEL
100
No
IDENTIFIKASI KOMPETENSI DASAR
SENI BUDAYA
(SENI RUPA)
NILAI-NILAI KEPRAMUKAAN
1 Menunjukkan
sikap kerjasama,
bertanggung
jawab, toleran,
dan disiplin
melalui aktivitas
berkesenian
 Keimanan kepada Tuhan YME
 Ketakwaan kepada Tuhan YME
 Kecintaan pada alam
 Kecintaan kepada sesama manusia
 Kecintaan kepada tanah air
Indonesia
 Kecintaan kepadabangsa Indonsia
 Kedisiplinan
 Keberanian
 Kesetiaan
 Tolong menolong
 Bertanggungjawab
LINIERISASI ANTAR MAPEL
101
N
o
IDENTIFIKASI KOMPETENSI DASAR
SENI BUDAYA GEOGRAFI EKONOMI
NILAI-NILAI
KEPRAMUKAAN
1 Menunjukka
n sikap
kerjasama,
bertanggu
ng jawab,
toleran, dan
disiplin
melalui
aktivitas
berkesenian
2.2 .
Menunjukk
an perilaku
yang
bertanggu
ng jawab
sebagai
makhluk
yang dapat
berfikir
ilmiah.
2.1.
Bersikap
jujur,
disiplin,tan
ggung
jawab,
peduli,
kreatif,man
diri, kritis
dan analitis
dalam
mengatasi
permasalah
an ekonomi
 Kecintaan kepada
bangsa Indonsia
 Kedisiplinan
 Keberanian
 Kesetiaan
 Tolong menolong
 Bertanggungjawa
b
RENCANA KEGIATAN
102
BIOLOGI
KELAS X
RENCANA KEGIATAN
KEPRAMUKAAN
4.1. Memecahkan
masalah lingkungan
dengan membuat
desain produk daur
ulang limbah dan
upaya pelestarian
lingkungan.
• Bhakti Sosial
• Kerja Bhakti
• Mendesain Kegiatan
Daur Ulang
RENCANA KEGIATAN
103
SENI
BUDAYA
(SENI RUPA)
GEOGRAFI SOSIOLOGI
PRAKARYA
(BUDI DAYA)
RENCANA
KEGIATAN
KEPRAMUK
AAN
4.1. Membuat karya
seni rupa dua
dimensi
berdasarkan
melihat model
4.5.Menyajikan
hasil analisis
hubungan
antara manusia
dengan
lingkungannya
sebagai
pengaruh
dinamika
atmosfer dalam
bentuk narasi,
tabel, bagan,
grafik, gambar
ilustrasi, dan
atau peta
konsep.
4.4. Menyusun
rancangan,
melaksanakan
dan menyusun
laporan penelitian
sederhana serta
mengkomunikasi
kannya dalam
bentuk tulisan,
lisan dan audio-
visual
4.3.Mempraktikan
budidaya
tanaman hias
yang berkembang
di wilayah
setempat dan
lainnya sesuai
teknik dan
prosedur
Membuat Desain
Taman Sekolah
IDENTIFIKASI SKU
104
SKU
(Syarat
Kecakapan
Umum)
Mata Pelajaran
Penjasorkes
(Kelas X)
Muatan Nilai
Sikap Dan
Keterampilan
Dalam
Kurikulum
2013
Rencana
Kegiatan
Kepramukaan
Dapat
menyebutkan
beberapa
penyakit infeksi
degeneratif dan
penyakit yang
disebabkan
perilaku tidak
sehat
Menyajikan hasil
analisis peran
aktivitas fisik
dalam
pencegahan
penyakit dan
pengurangan
biaya perawatan
kesehatan.
• Peka
• Tanggap
• Taat Aturan
• Hati-hati
• Citra Diri
• Sadar Bahaya
Sosialisasi dan
diskusi tentang
Penyakit infeksi,
degeneratif dan
penyakit yang
disebabkan
perilaku tidak
sehat
PRESENTASI KELOMPOK
 Diskusi kelompok (4 orang)
 Kelompok Mengidentifikasi
Muatan-Muatan Pembelajaran dan
 Merencanakan Kegiatan
Kepramukaan
 Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil kegiatan
 Menyimpulkan hasil kegiatan
105
10
Terimakasih
Dan
Selamat
Bekerja

More Related Content

Similar to PPT gabungan KTSP, Peminatan, Mulok, Kepramukaan dan pengorganisasian kelas.pptx

Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspKelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspYusuf Sihite
 
Laporan akhir magang iii sd 69
Laporan akhir magang iii sd 69Laporan akhir magang iii sd 69
Laporan akhir magang iii sd 69Yohanes Sangkang
 
EDS SMPN 3 BAKUMPAI 2023.docx
EDS SMPN 3 BAKUMPAI 2023.docxEDS SMPN 3 BAKUMPAI 2023.docx
EDS SMPN 3 BAKUMPAI 2023.docxHadiPurwandi1
 
PPT LBM SDN BANJARAN 1 new.pptx
PPT LBM SDN BANJARAN 1 new.pptxPPT LBM SDN BANJARAN 1 new.pptx
PPT LBM SDN BANJARAN 1 new.pptxEndraPurnawan1
 
Matrik kajian 9 majerial 1 pamoyanan
Matrik kajian 9 majerial 1 pamoyananMatrik kajian 9 majerial 1 pamoyanan
Matrik kajian 9 majerial 1 pamoyananEndin Salahudin
 
Kurikulum dokumen
Kurikulum dokumenKurikulum dokumen
Kurikulum dokumenGus Fendi
 
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 CiawigebangImplementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 CiawigebangRahasty Cinthia Devi
 
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan LokalPengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokalsmpbudiagung
 
12 pengemb prog_muatan_lokal
12 pengemb prog_muatan_lokal12 pengemb prog_muatan_lokal
12 pengemb prog_muatan_lokalTeguh Sasmito
 

Similar to PPT gabungan KTSP, Peminatan, Mulok, Kepramukaan dan pengorganisasian kelas.pptx (20)

Ktsp mrebet 2 0910
Ktsp mrebet 2  0910Ktsp mrebet 2  0910
Ktsp mrebet 2 0910
 
Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspKelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
 
Ktsp
KtspKtsp
Ktsp
 
Mulok januari-1
Mulok januari-1Mulok januari-1
Mulok januari-1
 
Laporan akhir magang iii sd 69
Laporan akhir magang iii sd 69Laporan akhir magang iii sd 69
Laporan akhir magang iii sd 69
 
KTSP 2020.pptx
KTSP 2020.pptxKTSP 2020.pptx
KTSP 2020.pptx
 
EDS SMPN 3 BAKUMPAI 2023.docx
EDS SMPN 3 BAKUMPAI 2023.docxEDS SMPN 3 BAKUMPAI 2023.docx
EDS SMPN 3 BAKUMPAI 2023.docx
 
PPT LBM SDN BANJARAN 1 new.pptx
PPT LBM SDN BANJARAN 1 new.pptxPPT LBM SDN BANJARAN 1 new.pptx
PPT LBM SDN BANJARAN 1 new.pptx
 
KTSP Indonesia
KTSP IndonesiaKTSP Indonesia
KTSP Indonesia
 
IPA KELOMPOK 6.pptx
IPA KELOMPOK 6.pptxIPA KELOMPOK 6.pptx
IPA KELOMPOK 6.pptx
 
Program kesiswaan
Program kesiswaanProgram kesiswaan
Program kesiswaan
 
Program kesiswaan
Program kesiswaanProgram kesiswaan
Program kesiswaan
 
Matrik kajian 9 majerial 1 pamoyanan
Matrik kajian 9 majerial 1 pamoyananMatrik kajian 9 majerial 1 pamoyanan
Matrik kajian 9 majerial 1 pamoyanan
 
PARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUMPARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUM
 
Kurikulum dokumen
Kurikulum dokumenKurikulum dokumen
Kurikulum dokumen
 
KTSP
KTSPKTSP
KTSP
 
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 CiawigebangImplementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
 
Buku I.docx
Buku I.docxBuku I.docx
Buku I.docx
 
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan LokalPengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
 
12 pengemb prog_muatan_lokal
12 pengemb prog_muatan_lokal12 pengemb prog_muatan_lokal
12 pengemb prog_muatan_lokal
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

PPT gabungan KTSP, Peminatan, Mulok, Kepramukaan dan pengorganisasian kelas.pptx

  • 1. KLASTER SMA NEGERI 1 TANJUNG 13 – 16 OKTOBER 2015
  • 2. MATERI PEMBAHASAN 1. KTSP 2. Peminatan, Lintas Minat dan Pendalaman Minat 3. Muatan Lokal dan Kepramukaan 4. Pembelajaran dan Penilian 5. Budaya Sekolah (Penampilan, Pelayanan, Prestasi/3P) 6. SKS
  • 3. No Kompetensi Jenis Tagihan 1 Sikap Kedisiplinan (kehadiran, pemakaian name tag) 2 Keterampilan a. Proses Pembelajaran: partisipasi: pertanyaan yang diajukan, pemberian alternatif solusi terhadap permasalahan, dan penyampaian ide b. Lembar Kerja 3 Pengetahuan Pretest dan posttest
  • 4. 1. Analisis KTSP 2. Angket Peminatan dan Lintas Minat 3. RPP dan Telaah RPP 4. Analisis Potensi dan Keunikan Lokal 5. Analisis Aktualisasi Kepramukaan dalam Mapel 6. Penyusunan Action Plan
  • 5. BAHAN PEMBELAJARAN 1. STUDI KASUS 2. NASKAH (REFERENSI) 3. PPT MATERI
  • 6. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SEKOLAH MENENGAH ATAS
  • 7. Studi kasus Sebuah sekolah di suatu daerah sedang menjalani AKREDITASI. Tim penilai mencecar pertanyaan kepada salah seorang guru yang Ia temui.....apa visi, misi, tujuan sekolah.....dimana dokumen tersebut bisa saya lihat...... Tidak hanya itu, tim penilai juga menanyakan tentang muatan kurikuler, bahkan juga menanyakan tentang pengaturan beban belajar termasuk beban kerja Ia sebagai pendidik. Penilai juga menanyakan tentang kegiatan- kegiatan baik kurikuler maupun non kurikuler yang dilakukan sebagai kegiatan rutin tahunan di sekolah......
  • 8. Lanjutan Menghadapi tim penilai tersebut, yang kebetukan bersebelahan dengan tempat berdirinya KS, Guru langsung bergegas mencari waka kurikulum... Sambil bergumam pasti waka kurikulumlah yang tahu ini..... (sekalipun di sebelahnya ada KS...sambil bergumam dalam hati....KS pasti tidak tahu juga jawabnya, paling juga tidak paham juga dimana dokumen tersebut......lalu guru masih bergumam dalam hati....dimana ya data itu bisa saya temukan....., malu dech jika tidak bisa menjawabnya...........
  • 9. Atas dasar studi kasus tersebut 1. Bagaimana tanggapan Ibu/Bapak? 2. Bagaimana dengan Ibu/Bapak sendiri? 3. Adakah di antara Ibu/Bapak yang memiliki pengalaman menyusun KTSP? Jika ada sharingkan pada forum ini.
  • 10. Tujuan 1.memiliki pemahaman yang sama tentang penyusunan KTSP 2. Mengidentifikasi masing- masing KTSP berdasarkan instrumen verifikasi 3. Menentukan KTSP yang sesuai dengan persyaratan
  • 11. Permainan saling tanya dan saling jawab Peserta yang mendapat benda tersebut saat musik dihentikan harus mengajukan pertanyaan tentang KTSP. Kemudian musik diputar lagi dan benda diberikan lagi secara berantai, yang mendapat benda tersebut saat musik dihentikan, harus menjawab pertanyaan temannya.
  • 12.  KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing- masing satuan pendidikan.  KTSP dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah/madrasah, dan kemudian disahkan oleh kepala dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya. PENGERTIAN KTSP
  • 13. KOMPONEN KTSP Dokumen 1 yang disebut dengan Buku I KTSP berisi sekurang-kurangnya berisi visi, misi, tujuan, muatan, pengaturan beban belajar, dan kalender pendidikan. Dokumen 1 dikembangkan oleh sekolah dibawah tanggungjawab kepala sekolah . Dokumen 2 yang disebut dengan Buku II KTSP berisi silabus yang telah disediakan oleh Pemerintah Pusat, dan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan satuan pendidikan.
  • 14. KOMPONEN KTSP Dokumen 3 yang disebut dengan Buku III KTSP berisi rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun sesuai potensi, minat, bakat, dan kemampuan peserta didik di lingkungan belajar, Buku III KTSP menjadi tanggung jawab masing-masing tenaga pendidik.
  • 15. 1. Visi, Misi, dan Tujuan 2. Muatan Kurikuler 3. Pengaturan Beban Belajar dan Beban Kerja sebagai Pendidik 4. Kalender Pendidikan KOMPONEN KTSP
  • 16. Acuan Konseptual 1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia 2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama 3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan 4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik 5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu 6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan 7. Tuntutan Dunia Kerja 8. Perkembangan Ipteks 9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan 10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional 11. Dinamika Perkembangan Global 12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat 13. Karakteristik Satuan Pendidikan
  • 17. Prinsip pengembangan KTSP  Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.  Belajar sepanjang hayat  Menyeluruh dan berkesinambungan
  • 18. Prosedur Operasional 1. Analisis mencakup: a. analisis ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai Kurikulum; b. analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan; c. analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
  • 19. 2. Penyusunan mencakup : a. perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan; b. pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan; c. pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas; d. penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan; e. penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan f. penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran. Prosedur Operasional
  • 20. 3. Penetapan dilakukan kepala Sekolah/ madrasah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah/madrasah 4. Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya. Prosedur Operasional
  • 21. Mekanisme a. Pengembangan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan satuan pendidikan. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja satuan pendidikan dan/atau kelompok satuan pendidikan yang diselenggarakan sebelum tahun ajaran baru. b. Tahap kegiatan pengembangan KTSP secara garis besar meliputi: (1) penyusunan draf berdasarkan analisis konteks; (2) reviu, revisi, dan finalisasi; serta (3) pengesahan oleh pejabat yang berwenang 1. Pengembangan Reviu, revisi dan Finalisasi Pengesahan Analisis konteks
  • 22. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan KTSP merupakan tanggung jawab bersama seluruh unsur satuan pendidikan yakni kepala sekolah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
  • 23. 3. Daya Dukung  Kebijakan Satuan Pendidikan  Ketersediaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan  Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan
  • 24.
  • 25. Pihak-pihak yang terlibat 1. Tim pengembang kurikulum satuan pendidikan terdiri atas: tenaga pendidik, konselor, dan kepala sekolah/madrasah sebagai ketua merangkap anggota. Dapat mengikutsertakan komite sekolah/madrasah, nara sumber, dan pihak lain yang terkait. 2. Dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya melakukan koordinasi dan supervisi.
  • 26. 1. COVER SAMPUL 2. LEMBAR PENGESAHAN: kalimat pengesahan, tandatangan Kepala Sekolah, Komite, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi (atau Pejabat yang ditunjuk) 3. KATA PENGANTAR 4. RANGKUMAN HASIL REVISI: hasil analisis/review Kurikulum tahun sebelumnya 5. DAFTAR ISI Sistematika KTSP BUKU 1 Halaman Depan
  • 27. BAB I: PENDAHULUAN A. Latar belakang; berisi rasional tentang pengembangan/revisi kurikulum sekolah, antara lain perubahan kurikulum yang berlaku. B. Landasan; PP, Permen, Aturan, dll yang melandasi pengembangan kurikulum sekolah C. Tujuan; berisi tujuan pengembangan kurikulum sekolah
  • 28. BAB II : TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN A. Tujuan Pendidikan Menengah B. Visi C. Misi D. Tujuan Sekolah
  • 29. BAB III : STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Kerangka Dasar B. Struktur Kurikulum C. Muatan Kurikulum D. Kegiatan Pengembangan diri/Kegiatan Ekstrakurikuler E. Layanan BK, layanan TIK F. Pengaturan beban belajar G. Ketuntasan Belajar H. Kelulusan dan kenaikan kelas I. Peminatan,lintas minat, dan pendalaman minat J. Pendidikan Kecakapan Hidup K. Pendidikan Kewirusahaan
  • 30. BAB IV: KALENDER PENDIDIKAN  kalender pendidikan dan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan  disusun berdasarkan kalender pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan setempat  disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah  memperhatikan aturan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam Standar Isi
  • 31. Langkah kerja selanjutnya…  Lakukan identifikasi KTSP dengan menggunakan instrumen verifikasi secara berpasangan  Presentasikan hasil kerja  Menyimpulkan hasil kegiatan
  • 32. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas 2015
  • 33. Studi Kasus Seorang Ibu dari orang tua siswa kelas X tahun Pelajaran 2015/2016 mendatangi sekolah menanyakan kepada Kepala Sekolah. Orang tua tersebut tidak hanya bertanya dengan baik-baik, namun juga protes keras, bahkan akan memperkarakan pihak sekolah tersebut karena memutuskan anak satu-satunya masuk di IPS, dan anak tersebut hanya mau di IPA saja, bahkan tidak mau sekolah apabila tetap di IPS
  • 34. Tanggapan 1. Bagaimana komentar Ibu/Bapak atas kasus tersebut 2. Apa yang akan Ibu/Bapak lakukan untuk Tahun Pelajaran berikutnya agar tidak mengalami kasus yang sama
  • 35. Diskusikan dan tagihan  Substansi penting apa yang harus ada dalam angket/kuesioner peminatan.  Berikan penjelasan kenapa hal tersebut di atas menjadi penting.  Rancanglah angket peminatan untuk: a. SMA yang melaksanakan peminatan sejak PD daftar; b. SMA yang melaksanakan peminatan setelah PD diterima. 35
  • 36. Tujuan Pembelajaran  Menganalisis pelaksanaan peminatan dan lintas minat di SMA.  Memberikan pemahaman lebih luas untuk melaksanakan pilihan peminatan dan lintas minat.  Memberikan gambaran strategi implementasi pelaksanaan pilihan peminatan dan lintas minat.  Memberikan gambaran pindah pilihan peminatan. 36
  • 37. Pengertian  Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan 37
  • 38. Pengertian  Peminatan Akademik adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi penguasan kelompok mata pelajaran keilmuan 38
  • 39. Pengertian  Lintas Minat adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi perluasan pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan diluar pilihan minat 39
  • 40. Pengertian  Pendalaman Minat adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pendalaman pilihan minat akademik peserta didik dengan orientasi pendalaman kelompok mata pelajaran keilmuan dalam lingkup pilihan minat 40
  • 41. Tujuan Peminatan  Memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan 41
  • 42. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Bahasa dan Budaya 1. Matematika 2. Biologi 3. Fisika 4. Kimia 1. Geografi 2. Sejarah 3. Sosiologi 4. Ekonomi 1. Bhs. & Sastra Indonesia 2. Bhs. & Sastra Inggris 3. Bhs. & Sastra Asing Lain 4. Antropologi Kelompok Peminatan Akademik SMA 42 Catatan: atas rekomendasi dari guru BK peserta didik dapat mengambil 3 dari 4 mapel yang tersedia pada setiap kelompok peminatan
  • 43. Mata Pelajaran Kelas X XI XII KELOMPOK A (UMUM) 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 Matematika 4 4 4 5 Sejarah Indonesia 2 2 2 6 Bahasa Inggris 2 2 2 KELOMPOK B (UMUM) 7 Seni Budaya 2 2 2 8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3 9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24 KELOMPOK C (PEMINATAN) Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 9 atau 12 12 atau 16 12 atau 16 Matapelajaran pilihan lintas minat dan/atau pendalaman minat 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8 Jumlah jam pelajaran kelompok A, B, dan C per minggu 42 44 44 Struktur Kurikulum SMA 43
  • 44. MATA PELAJARAN Kelas X XI XII I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 1 Matematika 3 4 4 2 Biologi 3 4 4 3 Fisika 3 4 4 4 Kimia 3 4 4 II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial 1 Geografi 3 4 4 2 Sejarah 3 4 4 3 Sosiologi & Antropologi 3 4 4 4 Ekonomi 3 4 4 III. Peminatan Bahasa dan Budaya 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4 2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4 3 Bahasa dan Sastra Asing Lain 3 4 4 4 Antropologi 3 4 4 Mata Pelajaran Pilihan Pilihan Kelompok Peminatan dan/atau Pendalaman Minat 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8 Mata Pelajaran Peminatan Akademik 44
  • 45. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Bahasa dan Budaya 1. Matematika 2. Biologi 3. Fisika 4. Kimia 5. Bhs. & Sastra Indonesia 6. Bhs. & Sastra Inggris 7. Bhs. & Sastra Asing Lain 8. Antropologi Kelompok Peminatan (Lintas Minat) Yang Dapat Dipilih Peserta Didik 45 1. Geografi 2. Sejarah 3. Sosiologi 4. Ekonomi 5. Geografi 6. Sejarah 7. Sosiologi 8. Ekonomi 1. Matematika 2. Biologi 3. Fisika 4. Kimia 5. Bhs. & Sastra Indonesia 6. Bhs. & Sastra Inggris 7. Bhs. & Sastra Asing Lain 8. Antropologi 9. Bhs.& Sastra Asing Lain (1) 10. Bhs.& Sastra Asing Lain (2) Dapat dipilih 2 atau 3 mata pelajaran
  • 46. Peminatan Bahasa dan Sastra Asing Lain, antara lain:  Bahasa dan Sastra Arab,  Bahasa dan Sastra Mandarin,  Bahasa dan Sastra Jepang,  Bahasa dan Sastra Korea,  Bahasa dan Sastra Jerman, dan  Bahasa dan Sastra Perancis 46
  • 47. Ketentuan Peminatan  SMA wajib menyelenggarakan ketiga kelompok peminatan akademik.  Peserta didik mengambil semua mata pelajaran yang tersedia dalam peminatan tertentu mulai awal semester 1 (satu) sampai dengan lulus. 47
  • 48. Bagaimana Kriteria sekolah yang Wajib Menyelenggarakan Ketiga Kelompok Peminatan? 48  Adanya peserta didik yang memilih ketiga kelompok peminatan;  Tersedia sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan;  Tersedia sarana prasarana pendukung terselenggaranya ketiga kelompok peminatan.
  • 49. Ketentuan Peminatan  Peserta didik dapat mengambil 3 (tiga) mata pelajaran dari 4 (empat) mata pelajaran yang tersedia setelah mendapat rekomendasi dari Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor.  Mata pelajaran pada setiap peminatan yang tidak diambil beban belajarnya dialihkan ke mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat. 49
  • 50. Pemilihan Kelompok Peminatan  Sejak peserta didik mendaftar.  Setelah peserta didik diterima.  Pemilihan kelompok peminatan didasarkan pada: a. nilai Rapor SMP/MTs atau yang sederajat; b. nilai Ujian Nasional SMP/MTs atau yang sederajat; dan c. rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor di SMP/MTs atau yang sederajat. 50
  • 51. Pelaksanaan Peminatan Sejak PD Daftar 51 Sosialisasi pemilihan kelompok peminatan pada guru BK SMP/MTs, orangtua dan calon peserta didik Penetapan kuota kelas peminatan Seleksi Peserta Didik Baru Informasi pelaksanaan lintas minat Diterima Pemberian Angket Hasil Angket diterima oleh satuan pendidikan Pendataan akhir
  • 52. Pelaksanaan Peminatan Setelah PD Diterima 52 Informasi Pelaksanaan Peminatan dan Lintas Minat Angket Peminatan dan Pilihan Lintas Minat Hasil Angket Rekomendasi Guru BK SMP/MTs Sinkronisasi oleh Guru BK dan Tim Kurikulum Penentuan Pembagian Kelas X oleh Tim Kurikulum Penetapan Kelas oleh Tim Kurikulum
  • 53. Pemilihan Lintas Minat  Dari luar kelompok peminatan akademiknya, kecuali untuk kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya dapat diambil dari luar dan/atau dari dalam kelompok peminatan akademiknya pada satuan pendidikan yang sama.  Mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat diambil sesuai dengan beban belajar minimal yang diperlukan. 53
  • 54. Peserta Didik A Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 1. Matematika 2. Biologi 3. Fisika 4. Kimia Peserta didik A mengambil seluruh mata pelajaran pada kelompok Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sedangkan B hanya memiliih tiga. 1. Matematika 2. Biologi 3. Kimia Peserta Didik B KELOMPOK PEMINATAN AKADEMIK Lintas Minat Contoh 54
  • 55. Peserta Didik A Lintas Minat Lintas Minat 1. Geografi 2. Bhs. & Sastra Inggris Peserta didik A mengambil satu mata pelajaran dari kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial dan satu dari kelompok Bahasa dan Budaya sedangkan B memiliih dua mata pelajaran dari kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial dan satu dari kelompok Bahasa dan Budaya. 1. Geografi 2. Ekonomi 3. Bhs. & Sastra Inggris Peserta Didik B LINTAS KELOMPOK PEMINATAN AKADEMIK Contoh 55
  • 56. Curah pendapat  Bagaimana peserta didik A dan B mengambil mata pelajaran lintas minat di kelas XI? 56
  • 57. Contoh di Kelas X No. Nama Kelompok Mata Pelajaran Keterangan 1. Agus 1. Matematika 2. Biologi 3. Fisika 4. Kimia Peminatan 1. Ekonomi 2. Bahasa dan Sastra Inggris Lintas Minat 2. Iwan 1. Matematika 2. Biologi 3. Kimia Peminatan 1. Sosiologi 2. Bahasa dan Sastra Indonesia 3. Bahasa dan Sastra Inggris Lintas Minat 3. Otong 1. Geografi 2. Sosiologi 3. Ekonomi Peminatan 1. Biologi 2. Bahasa dan Satra Indonesia 3. Bahasa dan Sastra Jepang Lintas Minat 4. Nursyam 1. Bahasa dan Satra Indonesia 2. Bahasa dan Satra Inggris 3. Bahasa dan Satra Arab 4. Antropologi Peminatan 1. Bahasa dan Sastra Jepang 2. Bahasa dan Sastra Mandarin Lintas Minat
  • 58. Contoh di Kelas XI No. Nama Kelompok Mata Pelajaran Keterangan 1. Agus 1. Matematika 2. Biologi 3. Fisika 4. Kimia Peminatan 1. Bahasa dan Sastra Inggris Lintas Minat 2. Iwan 1. Matematika 2. Biologi 3. Kimia Peminatan 1. Sosiologi 2. Bahasa dan Sastra Inggris Lintas Minat 3. Otong 1. Geografi 2. Sosiologi 3. Ekonomi Peminatan 1. Bahasa dan Satra Indonesia 2. Bahasa dan Sastra Jepang Lintas Minat 4. Nursyam 1. Bahasa dan Satra Indonesia 2. Bahasa dan Satra Inggris 3. Bahasa dan Satra Arab 4. Antropologi Peminatan 1. Bahasa dan Sastra Jepang Lintas Minat Dst.
  • 59. Pindah Kelompok Peminatan  Peserta didik dapat pindah antar kelompok peminatan akademik paling lambat pada akhir semester 1 (satu) berdasarkan hasil pembelajaran pada semester berjalan dan rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor.  Apabila hal ini menimbulkan kesulitan dalam pelaksanaannya maka pindah peminatan dimungkinkan dilakukan setelah ulangan tengah semester 1.  Ketentuan ini dituangkan dalam kurikulum dan aturan akademik satuan pendidikan.  Peserta didik yang pindah kelompok peminatan akademik harus mengikuti program matrikulasi.
  • 60. Pindah Kelompok Peminatan  Pindah antarkelompok peminatan akademik dalam satuan pendidikan yang sama paling lambat pada akhir semester 1 (satu).  Didasarkan pada hasil pembelajaran pada semester berjalan dan rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor.  Harus mengikuti program matrikulasi.  Jika menimbulkan kesulitan pindah peminatan dimungkinkan dilakukan setelah UTS 1. 60
  • 61. Pemilihan Pendalaman Minat (Materi Khusus)  Peserta didik dapat mengambil pendalaman minat dengan ketentuan: a. memiliki indeks prestasi paling rendah 3,66; dan b. memiliki kecerdasan istimewa, dengan dibuktikan tes IQ paling rendah 130.  Pendalaman minat diselenggarakan oleh satuan pendidikan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki bidang keilmuan yang sesuai. 61
  • 62. Pemilihan Pendalaman Minat (Materi Khusus)  Perguruan tinggi harus menyediakan sumber daya pendidikan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pembelajaran pendalaman minat.  Kerjasama dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman. 62
  • 63. Peran dan Fungsi Bimbingan dan Konseling 63 Alokasi Waktu Layanan Bimbingan dan Konseling Program SMA Layanan Dasar 25 – 35% Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual 25 – 35% Layanan Responsif 15 – 25% Dukungan Sistem 10 – 15%
  • 64. Peran dan Fungsi Bimbingan dan Konseling Peran:  Merancang angket peminatan.  Mengidentifikasi dan mendokumentasikan data-data calon peserta didik.  Melaksanakan wawancara dengan peserta didik dan orangtua/wali peserta didik.  Menempatkan peserta didik (bersama–sama dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum) sesuai minat dan bakat dengan kondisi sekolah. 64
  • 65. Peran dan Fungsi Bimbingan dan Konseling Fungsi:  membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program dan aktivitas pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat, minat, kemampuan, kecepatan belajar, dan kebutuhan peserta didik. 65
  • 66. PANDUAN PENYELENGGARAAN MUATAN LOKAL DIREKTORAT PEMBINAAN SMA TAHUN 2015
  • 67. Studi Kasus Sekolah di suatu daerah menerima surat edaran dari pemerintah daerah setempat, bahwa semua sekolah wajib memasukkan bahasa daerah ke dalam struktur kurikulum. Akan tetapi, sekolah tersebut tidak memiliki guru yang mengajar bahasa daerah tersebut. Kepala sekolah A, memutuskan tidak melaksanakan sesuai SE karena tidak memiliki tenaga pendidik sesuai kualifikasi, sedang sekolah B dengan kesepakatan komite mengangkat GTT untuk mengajarkan bahasa daerah tersebut. Bagaimana tanggapan Ibu/Bapak atas kasus ini?
  • 68. A. LATAR BELAKANG B. LANDASAN HUKUM C. KONSEP MUATAN LOKAL 1. Pengertian Muatan Lokal 2. Ruang Lingkup Muatan Lokal 3. Faktor Pendukung D. PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL 1. Tugas Dan Kewenangan Satuan Pendidikan 2. Tugas Dan Kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota 3. Tugas Dan Kewenangan Pemerintah Provinsi E. PELAKSANAAN MUATAN LOKAL 1. Rambu Rambu Pelaksanaan Muatan Lokal 2. Pelaksanaan Muatan Lokal Dalam Pembelajaran a. Pelaksanaan Muatan Lokal Melalui Mata Pelajaran Yang Berdiri Sendiri b. Pelaksanaan Muatan Lokal Menjadi Muatan Pembelajaran F. PENUTUP POKOK-POKOK KAJIAN
  • 69. LATAR BELAKANG  Ragam karakter dan keunikan daerah melahirkan kebutuhan dan tantangan antar daerah berbeda  Pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.  Kurikulum 2013 dikembangkan mengakomodir:  Kurikulum Tingkat Nasional,  Kurikulum Pada Tingkat Daerah,  Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan
  • 70. TUJUAN 1. Memberikan pemahaman tentang muatan lokal 2. Memberi acuan bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan/melaksanakan Muatan Lokal. 3. Memberi acuan bagi pemerintah Provinsi dan Pemerintah kabupaten/kota dalam mengembangkan Muatan Lokal.
  • 71. Landasan Hukum  UU/20/2003  UU/32/2004 diubah UU/12/2008 diubah lagi UU/32/2004  UU/23/2014  PP /19/2005 diubah PP/32/2013 diubah lagi PP/13/2015  PP/38/2007  PP/17/2010 diubah PP/66/2010  Permendiknas/63/2009  Permendikbud/54/2013  Permendikbud/64/2013  Permendikbud/65/2013  Permendikbud/66/2013  Permendikbud/69/2013  Permendikbud/103/2014  Permendikbud/104/2014  Permendikbud/160/2015  Permendikbud/79/2014 tent Mulok
  • 72. KONSEP MUATAN LOKAL  Muatan Lokal adalah bahan kajian/mata pelajaran di satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal.  Muatan Lokal dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan daerah tempat tinggalnya. (Permendikbud/79/2014/ pasal 2/1)  Muatan Lokal diajarkan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk:  mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya;  melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
  • 73. RUANG LINGKUP MUATAN LOKAL  Potensi Lokal  segala sesuatu yang dimiliki daerah yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.  Potensi dapat berupa materiil (SDA dan SDM) maupun non materiil (budaya, bahasa, perilaku masyarakat dll.)  Keunikan Lokal  Keistimewaan daerah yang tidak dimiliki daerah lain dan dapat dikembangkan untk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.  Dapat berupa budaya, adat istiadat, lokasi /letak geografis, termasuk SDA, SDM, dll.  Muatan Lokal dapat berupa:  seni budaya, -- bahasa,  prakarya, -- teknologi.  pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan,
  • 74. Faktor Pendukung  Kebijakan Pemerintah, dan Satuan Pendidikan sesuai kewenangannya;  Ketersediaan sumber daya pendidikan yang dibutuhkan (pendidik, sarpra, kurikulum,dll.)
  • 75. PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL A. Tugas Dan Kewenangan Satuan Pendidikan 1. Inventarisasi Potensi dan Keunikan Lokal 2. Identifikasi Muatan Lokal 3. Mengusulkan Hasil Identifikasi Muatan Lokal Ke Pemerintah Kabupaten/Kota B. Tugas Dan Kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota 1. Analisis Dan Identifikasi Terhadap Usulan Satuan Pendidikan 2. Perumusan Kompetensi Dasar 3. Menetapkan Muatan Lokal Sebagai Bagian Dari Muatan Pembelajaran Atau Menjadi Mata Pelajaran Yang Berdiri Sendiri 4. Mengusulkan Hasil Penetapan Muatan Lokal Kepada Pemerintah Provinsi
  • 76. C. Tugas Dan Kewenangan Pemerintah Provinsi 1. Menetapkan muatan lokal yang diusulkan oleh pemerintah Kab./Kota untuk diberlakukan di wilayahnya 2. Meneliti dan menyesuaikan rumusan Kompetensi Dasar yang diusulkan oleh pemerintah Kab./Kota 3. Menyusun silabus dan buku teks pelajaran muatan lokal. 4. Menyusun buku teks pelajaran muatan lokal 5. Jika satuan pendidikan tidak mengajukan usulan, pemerintah daerah dapat menetapkan Muatan Lokal tertentu sesuai dengan kebutuhan daerahnya.
  • 77. PELAKSANAAN MUATAN LOKAL A. Rambu Rambu Pelaksanaan Muatan Lokal: 1. Muatan lokal dapat dilaksanakan sebagai muatan pembelajaran atau mata pelajaran yg berdiri sendiri 2. Jika Muatan Lokal dilaksanakan sebagai Mapel yang berdiri sendiri, maka alokasi waktu maksimal 2 jam/ minggu 3. Jika Muatan Lokal dilaksanakan sebagai muatan pembelajaran Mapel tertentu maka alokasi waktu mengikuti jumlah jam Mapel yang bersangkutan 4. Muatan lokal dilaksanakan selama satu semester atau satu tahun atau bahkan selama tiga tahun.
  • 78. 1. Pelaksanaan Mulok Melalui Mata Pelajaran Yang Berdiri Sendiri 2. Pelaksanaan Mulok Menjadi Muatan Pembelajaran B. Pelaksanaan Muatan Lokal (Mulok) Dalam Pembelajaran
  • 79. 1. Pelaksanaan Mulok Melalui Mata Pelajaran Yang Berdiri Sendiri a. Perencanaan Pembelajaran/Menyusun RPP Dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus sebagaimana ketentuan pengembangan RPP pada Mapel secara umum b. Pelaksanaan Pembelajaran Merupakan implementasi tindak lanjut RPP yang telah dibuat, meliputi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup, dengn ketentuan sama dengan mata pelajaran umumnya. c. Penilaian Lingkup Penilaian mencakup kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan kompetensi keterampilan.
  • 80. 2.Pelaksanaan Mulok Menjadi Muatan Pembelajaran a. Perencanaan Pembelajaran/Menyusun RPP Kompetensi Mulok diintegrasikan dalam RPP Mapel utama. Indikator kompetensi Mulok harus dimunculkan untuk menjamin ketercapaian kompetensinya. Ketentuan RPP sama dengan ketentuan RPP mata pelajaran lainnya. b. Pelaksanaan Pembelajaran Sebagai implementasi tindak lanjut RPP yang telah dibuat, dengan ketentuan sama dengan mata pelajaran umum. c. Penilaian Indikator penilaian kompetensi Mulok yg masuk pd Mapel utama hrs dirumuskan jelas & dilakukan penilaiannya, meskipun nilai akhir menyatu dlm nilai Mapel utama.
  • 81. PENUTUP Pengembangan Mulok Diharapkan : 1. Dapat membangun kompetensi, kebanggaan, dan pemberdayaan potensi lokal untuk kebermaknaan kehidupan 2. Menjalin kerjasama unsur-unsur terkait yang dapat mendukung keberhasilannya, 3. Harus realistis dan implementatif sesuai kebutuhan peserta didik untuk memenuhi kebutuhan daerah. 4. Harus sinergi dengan pengembangan dan pelaksanaan kurikulum di satuan pendidikan 5. Disiapkan dukungan/keterlibatan berbagai unsur di satuan pendidikan 6. Memberikan kontribusi dalam pemberdayaan sumber daya lokal untuk keberhasilan pembangunan daerah.
  • 82. Format Inventarisasi Potensi dan Keunikan Lokal Komponen Aspek Sumber Daya Manusia Sumber Daya Alam Geografis Budaya Historis Potensi Lokal 1. …………… 2. …………… 3. …………… 4. dst. Keunikan Lokal 1. …………… 2. …………… 3. …………… 8. ....... dst
  • 83. Format Identifikasi Muatan Lokal yang akan dikembangkan Ruang Lingkup Aspek Yang Paling Menonjol Muatan Lokal Yang Dapat Dikembangkn Potensi Lokal …………………...........… (SDA) …………………….......... (SDM) ………………….............. (Budaya) …………………............ (Geografi) …………………............ (Historis) Keunikan Lokal …………………...........… (SDA) …………………….......... (SDM) ………………….............. (Budaya) …………………............ (Geografi) …………………............ (Historis)
  • 84. Format Analisis Dan Identifikasi Usulan Muatan Lokal N o Satuan Pendidik an Usulan Muatan Lokal Ketepatan Analisis Potensi Lokal Keunikan Lokal Visi & Misi Daerah Ya Tidak Ya Tidak Ya Tdak 1 2 3 D st.
  • 85. Format Perumusan Kompetensi Dasar untuk Muatan Lokal Muatan Lokal Aspek Kompetensi Sikap Pengetahuan Keterampilan 1. 1. 2. 3. 4. dst 1. 2. 3. 4. dst 1. 2. 3. 4. dst 2. 1. 2. 3. 4. dst 1. 2. 3. 4. dst 1. 2. 3. 4. dst 3. dst
  • 86. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Model Penyelenggaraan Aktualisasi Mata Pelajaran dalam Kegiatan Kepramukaan 86
  • 87. STUDI KASUS  Guru geografi bermaksud melatihkan sikap peduli lingkungan dalam pembelajarannya, namun waktu yang tersedia hanya 4 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit, sementara keinginan tersebut juga dalam rangka merealisasi kompetensi sikap dan keterampilan melalui sebuah kegiatan yang terencana. Bagaimana saran Ibu/Bapak 87
  • 88. RUANG LINGKUP MATERI 1. Konsep model aktualisasi 2. Karakteristik model aktualisasi 3. Tujuan model aktualisasi 4. Langkah-langkah 88
  • 89. TUJUAN  Memahami konsep aktualisasi mata pelajaran dalam kegiatan kepramukaan  Memahami langkah-langkah aktualisasi mata pelajaran dalam kegiatan kepramukaan  Melaksanakan aktualisasi mata pelajaran dalam kegiatan kepramukaan di sekolah masing-masing 89
  • 90. HASIL/OUT PUT 1. Hasil analisis linierisasi kompetensi mata pelajaran dengan nilai-nilai kepramukaan atau SKU 2. Rancangan rencana program aktualisasi 90 WAKTU 2 X 45
  • 91. PENDAHULUAN  Melakukan tepuk pramuka  Hymne Satya Darma Pramuka Kami, Pramuka Indonesia... Manusia Pancasila... Satya-ku, kudharmakan... Dharma-ku, kubaktikan... Agar jaya, Indonesia... Indonesia, Tanah Airku... Kami jadi pandumu... 91
  • 92. PENGERTIAN  Pendidikan Kepramukaan adalah ekstrakurikuler wajib pada Kurikulum 2013 (Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014)  Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan  Kegiatan Kepramukaan adalah salah satu kegiatan sebagai aplikasi dari konsep-konsep mata pelajaran 92
  • 95. MODEL PELAKSANAAN  Model Blok, merupakan kegiatan wajib dalam bentuk perkemahan yang dilaksanakan setahun sekali dan diberikan penilaian secara umum;  Model Reguler, merupakan kegiatan sukarela berbasis minat peserta didik yang dilaksanakan di Gugus Depan.  Model Aktualisasi, merupakan kegiatan wajib dalam bentuk penerapan sikap dan keterampilan yang dipelajari di dalam kelas yang dilaksanakan dalam kegiatan Kepramukaan secara rutin, terjadwal, dan diberikan penilaian formal; 95
  • 96. Model Kepramukaan No. Nama Model Sifat Pegorganisasian Kegiatan 1 Model Blok Wajib,setahun sekali, berlaku bagi seluruh peserta didik, terjadwal, penilaian umum  Kolaboratif  Bersifat intra mural atau ektra mural (di luar lingkungan satuan pendidikan) 2 Model Aktualisasi Wajib,rutin,terjadwal, berlaku untuk seluruh peserta didik dalam setiap kelas, penjadwaalan, dan penilaian formal  Pembina Pramuka  Bersifat intramural (dalam lingkungan satuan pendidikan) 3 Model Reguler Sukarela, berbasis minat Sepenuhnya dikelola oleh Gugus Depan Pramuka pada satuan atau gugus satuan pendidikan.
  • 97. KARAKTERISTIK MODEL AKTUALISASI  Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.  Dilaksanakan selama 120 menit.  Dikembangkan dari muatan-muatan pembelajaran yang terdapat dalam Kompetensi Dasar mata pelajaran.  Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Mata pelajaran selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina.  Pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan bersamaan dengan kepramukaan model reguler.  Tidak diharuskan menggunakan seragam pramuka. 97
  • 98. TUJUAN MODEL AKTUALISASI  Pengenalan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan dan menantang kepada seluruh peserta didik.  Media Aktualisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan prinsip dasar kepramukaan.  Meningkatkan Kompetensi (nilai-nilai dan keterampilan) peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui: Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma bagi peserta didik 98
  • 99. LANGKAH-LANGKAH MODEL AKTUALISASI 1. Mengidentifikasi Muatan-Muatan Pembelajaran 2. Merencanakan Kegiatan Kepramukaan 3. Persiapan Pelaksanaan Aktualisasi Mata Pelajaran Kegiatan Kepramukaan 4. Pelaksanaan kegiatan Aktualisasi Mata Pelajaran Dalam Kegiatan Kepramukaan 5. Penilaian Kegiatan Kepramukaan 99
  • 100. IDENTIFIKASI MUATAN MAPEL 100 No IDENTIFIKASI KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA (SENI RUPA) NILAI-NILAI KEPRAMUKAAN 1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian  Keimanan kepada Tuhan YME  Ketakwaan kepada Tuhan YME  Kecintaan pada alam  Kecintaan kepada sesama manusia  Kecintaan kepada tanah air Indonesia  Kecintaan kepadabangsa Indonsia  Kedisiplinan  Keberanian  Kesetiaan  Tolong menolong  Bertanggungjawab
  • 101. LINIERISASI ANTAR MAPEL 101 N o IDENTIFIKASI KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA GEOGRAFI EKONOMI NILAI-NILAI KEPRAMUKAAN 1 Menunjukka n sikap kerjasama, bertanggu ng jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian 2.2 . Menunjukk an perilaku yang bertanggu ng jawab sebagai makhluk yang dapat berfikir ilmiah. 2.1. Bersikap jujur, disiplin,tan ggung jawab, peduli, kreatif,man diri, kritis dan analitis dalam mengatasi permasalah an ekonomi  Kecintaan kepada bangsa Indonsia  Kedisiplinan  Keberanian  Kesetiaan  Tolong menolong  Bertanggungjawa b
  • 102. RENCANA KEGIATAN 102 BIOLOGI KELAS X RENCANA KEGIATAN KEPRAMUKAAN 4.1. Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan. • Bhakti Sosial • Kerja Bhakti • Mendesain Kegiatan Daur Ulang
  • 103. RENCANA KEGIATAN 103 SENI BUDAYA (SENI RUPA) GEOGRAFI SOSIOLOGI PRAKARYA (BUDI DAYA) RENCANA KEGIATAN KEPRAMUK AAN 4.1. Membuat karya seni rupa dua dimensi berdasarkan melihat model 4.5.Menyajikan hasil analisis hubungan antara manusia dengan lingkungannya sebagai pengaruh dinamika atmosfer dalam bentuk narasi, tabel, bagan, grafik, gambar ilustrasi, dan atau peta konsep. 4.4. Menyusun rancangan, melaksanakan dan menyusun laporan penelitian sederhana serta mengkomunikasi kannya dalam bentuk tulisan, lisan dan audio- visual 4.3.Mempraktikan budidaya tanaman hias yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur Membuat Desain Taman Sekolah
  • 104. IDENTIFIKASI SKU 104 SKU (Syarat Kecakapan Umum) Mata Pelajaran Penjasorkes (Kelas X) Muatan Nilai Sikap Dan Keterampilan Dalam Kurikulum 2013 Rencana Kegiatan Kepramukaan Dapat menyebutkan beberapa penyakit infeksi degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat Menyajikan hasil analisis peran aktivitas fisik dalam pencegahan penyakit dan pengurangan biaya perawatan kesehatan. • Peka • Tanggap • Taat Aturan • Hati-hati • Citra Diri • Sadar Bahaya Sosialisasi dan diskusi tentang Penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat
  • 105. PRESENTASI KELOMPOK  Diskusi kelompok (4 orang)  Kelompok Mengidentifikasi Muatan-Muatan Pembelajaran dan  Merencanakan Kegiatan Kepramukaan  Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kegiatan  Menyimpulkan hasil kegiatan 105