Klaster SMA Negeri 1 Tanjung membahas beberapa topik utama yaitu KTSP, peminatan dan lintas minat, muatan lokal dan kepramukaan, pembelajaran dan penilaian, budaya sekolah, serta SKS. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang sama tentang penyusunan KTSP dan mengidentifikasi KTSP berdasarkan instrumen verifikasi.
2. MATERI PEMBAHASAN
1. KTSP
2. Peminatan, Lintas Minat dan
Pendalaman Minat
3. Muatan Lokal dan Kepramukaan
4. Pembelajaran dan Penilian
5. Budaya Sekolah (Penampilan,
Pelayanan, Prestasi/3P)
6. SKS
3. No Kompetensi Jenis Tagihan
1 Sikap Kedisiplinan (kehadiran, pemakaian name tag)
2 Keterampilan a. Proses Pembelajaran: partisipasi: pertanyaan
yang diajukan, pemberian alternatif solusi
terhadap permasalahan, dan penyampaian ide
b. Lembar Kerja
3 Pengetahuan Pretest dan posttest
4. 1. Analisis KTSP
2. Angket Peminatan dan Lintas Minat
3. RPP dan Telaah RPP
4. Analisis Potensi dan Keunikan Lokal
5. Analisis Aktualisasi Kepramukaan dalam
Mapel
6. Penyusunan Action Plan
6. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SEKOLAH MENENGAH ATAS
7. Studi kasus
Sebuah sekolah di suatu daerah sedang menjalani
AKREDITASI. Tim penilai mencecar pertanyaan kepada
salah seorang guru yang Ia temui.....apa visi, misi, tujuan
sekolah.....dimana dokumen tersebut bisa saya lihat......
Tidak hanya itu, tim penilai juga menanyakan tentang
muatan kurikuler, bahkan juga menanyakan tentang
pengaturan beban belajar termasuk beban kerja Ia sebagai
pendidik. Penilai juga menanyakan tentang kegiatan-
kegiatan baik kurikuler maupun non kurikuler yang
dilakukan sebagai kegiatan rutin tahunan di sekolah......
8. Lanjutan
Menghadapi tim penilai tersebut, yang kebetukan
bersebelahan dengan tempat berdirinya KS, Guru
langsung bergegas mencari waka kurikulum... Sambil
bergumam pasti waka kurikulumlah yang tahu ini.....
(sekalipun di sebelahnya ada KS...sambil bergumam
dalam hati....KS pasti tidak tahu juga jawabnya, paling
juga tidak paham juga dimana dokumen tersebut......lalu
guru masih bergumam dalam hati....dimana ya data itu
bisa saya temukan....., malu dech jika tidak bisa
menjawabnya...........
9. Atas dasar studi kasus tersebut
1. Bagaimana tanggapan Ibu/Bapak?
2. Bagaimana dengan Ibu/Bapak sendiri?
3. Adakah di antara Ibu/Bapak yang memiliki
pengalaman menyusun KTSP? Jika ada sharingkan
pada forum ini.
10. Tujuan
1.memiliki pemahaman
yang sama tentang
penyusunan KTSP
2. Mengidentifikasi masing-
masing KTSP
berdasarkan instrumen
verifikasi
3. Menentukan KTSP yang
sesuai dengan
persyaratan
11. Permainan saling tanya dan saling
jawab
Peserta yang mendapat
benda tersebut saat musik
dihentikan harus mengajukan
pertanyaan tentang KTSP.
Kemudian musik diputar lagi
dan benda diberikan lagi
secara berantai, yang
mendapat benda tersebut saat
musik dihentikan, harus
menjawab pertanyaan
temannya.
12. KTSP adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan.
KTSP dikembangkan oleh satuan pendidikan
dengan melibatkan komite sekolah/madrasah, dan
kemudian disahkan oleh kepala dinas pendidikan
atau kantor kementerian agama provinsi dan
kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.
PENGERTIAN KTSP
13. KOMPONEN KTSP
Dokumen 1 yang disebut dengan Buku I KTSP berisi
sekurang-kurangnya berisi visi, misi, tujuan, muatan,
pengaturan beban belajar, dan kalender pendidikan.
Dokumen 1 dikembangkan oleh sekolah dibawah
tanggungjawab kepala sekolah .
Dokumen 2 yang disebut dengan Buku II KTSP berisi
silabus yang telah disediakan oleh Pemerintah Pusat,
dan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan satuan
pendidikan.
14. KOMPONEN KTSP
Dokumen 3 yang disebut
dengan Buku III KTSP berisi
rencana pelaksanaan
pembelajaran yang disusun
sesuai potensi, minat, bakat,
dan kemampuan peserta didik
di lingkungan belajar, Buku III
KTSP menjadi tanggung
jawab masing-masing tenaga
pendidik.
15. 1. Visi, Misi, dan Tujuan
2. Muatan Kurikuler
3. Pengaturan Beban Belajar
dan Beban Kerja sebagai
Pendidik
4. Kalender Pendidikan
KOMPONEN KTSP
16. Acuan Konseptual
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan
Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
7. Tuntutan Dunia Kerja
8. Perkembangan Ipteks
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
11. Dinamika Perkembangan Global
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
17. Prinsip pengembangan KTSP
Berpusat pada potensi,
perkembangan,
kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik
dan lingkungannya pada
masa kini dan yang akan
datang.
Belajar sepanjang hayat
Menyeluruh dan
berkesinambungan
18. Prosedur Operasional
1. Analisis mencakup:
a. analisis ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai Kurikulum;
b. analisis kebutuhan peserta didik, satuan
pendidikan, dan lingkungan;
c. analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
19. 2. Penyusunan mencakup :
a. perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
b. pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
c. pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja
pendidik tingkat kelas;
d. penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
e. penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan
lokal; dan
f. penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap
muatan pembelajaran.
Prosedur Operasional
20. 3. Penetapan dilakukan kepala Sekolah/ madrasah
berdasarkan hasil rapat dewan pendidik satuan
pendidikan dengan melibatkan komite
sekolah/madrasah
4. Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah
sesuai dengan kewenangannya.
Prosedur Operasional
21. Mekanisme
a. Pengembangan KTSP merupakan bagian
dari kegiatan perencanaan satuan
pendidikan. Kegiatan ini dapat berbentuk
rapat kerja satuan pendidikan dan/atau
kelompok satuan pendidikan yang
diselenggarakan sebelum tahun ajaran
baru.
b. Tahap kegiatan pengembangan KTSP
secara garis besar meliputi: (1)
penyusunan draf berdasarkan analisis
konteks; (2) reviu, revisi, dan finalisasi;
serta (3) pengesahan oleh pejabat yang
berwenang
1. Pengembangan
Reviu,
revisi dan
Finalisasi
Pengesahan
Analisis
konteks
23. 3. Daya Dukung
Kebijakan Satuan
Pendidikan
Ketersediaan Tenaga
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Ketersediaan Sarana dan
Prasarana Satuan
Pendidikan
24.
25. Pihak-pihak yang terlibat
1. Tim pengembang kurikulum satuan
pendidikan terdiri atas: tenaga
pendidik, konselor, dan kepala
sekolah/madrasah sebagai ketua
merangkap anggota. Dapat
mengikutsertakan komite
sekolah/madrasah, nara sumber, dan
pihak lain yang terkait.
2. Dinas pendidikan atau kantor
kementerian agama provinsi dan
kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya melakukan
koordinasi dan supervisi.
26. 1. COVER SAMPUL
2. LEMBAR PENGESAHAN: kalimat pengesahan, tandatangan Kepala Sekolah,
Komite, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi (atau Pejabat yang ditunjuk)
3. KATA PENGANTAR
4. RANGKUMAN HASIL REVISI: hasil analisis/review Kurikulum tahun
sebelumnya
5. DAFTAR ISI
Sistematika KTSP BUKU 1
Halaman Depan
27. BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar belakang; berisi rasional tentang
pengembangan/revisi kurikulum sekolah, antara lain
perubahan kurikulum yang berlaku.
B. Landasan; PP, Permen, Aturan, dll yang melandasi
pengembangan kurikulum sekolah
C. Tujuan; berisi tujuan pengembangan kurikulum sekolah
28. BAB II : TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Menengah
B. Visi
C. Misi
D. Tujuan Sekolah
29. BAB III : STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kerangka Dasar
B. Struktur Kurikulum
C. Muatan Kurikulum
D. Kegiatan Pengembangan diri/Kegiatan Ekstrakurikuler
E. Layanan BK, layanan TIK
F. Pengaturan beban belajar
G. Ketuntasan Belajar
H. Kelulusan dan kenaikan kelas
I. Peminatan,lintas minat, dan pendalaman minat
J. Pendidikan Kecakapan Hidup
K. Pendidikan Kewirusahaan
30. BAB IV: KALENDER PENDIDIKAN
kalender pendidikan dan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan
disusun berdasarkan kalender pendidikan yang ditetapkan
oleh Dinas Pendidikan setempat
disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah
memperhatikan aturan kalender pendidikan sebagaimana
tercantum dalam Standar Isi
31. Langkah kerja selanjutnya…
Lakukan identifikasi KTSP dengan
menggunakan instrumen verifikasi
secara berpasangan
Presentasikan hasil kerja
Menyimpulkan hasil kegiatan
32. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
2015
33. Studi Kasus
Seorang Ibu dari orang tua siswa kelas X tahun Pelajaran
2015/2016 mendatangi sekolah menanyakan kepada
Kepala Sekolah. Orang tua tersebut tidak hanya
bertanya dengan baik-baik, namun juga protes keras,
bahkan akan memperkarakan pihak sekolah tersebut
karena memutuskan anak satu-satunya masuk di IPS,
dan anak tersebut hanya mau di IPA saja, bahkan tidak
mau sekolah apabila tetap di IPS
34. Tanggapan
1. Bagaimana komentar Ibu/Bapak atas kasus tersebut
2. Apa yang akan Ibu/Bapak lakukan untuk Tahun
Pelajaran berikutnya agar tidak mengalami kasus
yang sama
35. Diskusikan dan tagihan
Substansi penting apa yang harus ada dalam
angket/kuesioner peminatan.
Berikan penjelasan kenapa hal tersebut di atas
menjadi penting.
Rancanglah angket peminatan untuk:
a. SMA yang melaksanakan peminatan sejak PD daftar;
b. SMA yang melaksanakan peminatan setelah PD
diterima.
35
36. Tujuan Pembelajaran
Menganalisis pelaksanaan peminatan dan lintas minat
di SMA.
Memberikan pemahaman lebih luas untuk
melaksanakan pilihan peminatan dan lintas minat.
Memberikan gambaran strategi implementasi
pelaksanaan pilihan peminatan dan lintas minat.
Memberikan gambaran pindah pilihan peminatan.
36
37. Pengertian
Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan
untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau
kemampuan peserta didik dengan orientasi
pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman
mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan
37
38. Pengertian
Peminatan Akademik adalah program kurikuler
yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat,
bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik
dengan orientasi penguasan kelompok mata
pelajaran keilmuan
38
39. Pengertian
Lintas Minat adalah program kurikuler yang
disediakan untuk mengakomodasi perluasan pilihan
minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta
didik dengan orientasi penguasaan kelompok
mata pelajaran keilmuan diluar pilihan minat
39
40. Pengertian
Pendalaman Minat adalah program kurikuler yang
disediakan untuk mengakomodasi pendalaman
pilihan minat akademik peserta didik dengan
orientasi pendalaman kelompok mata pelajaran
keilmuan dalam lingkup pilihan minat
40
41. Tujuan Peminatan
Memberikan kesempatan kepada peserta didik
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan
peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau
kemampuan akademik dalam sekelompok mata
pelajaran keilmuan
41
42. Matematika dan
Ilmu Pengetahuan
Alam
Ilmu Pengetahuan
Sosial
Bahasa dan Budaya
1. Matematika
2. Biologi
3. Fisika
4. Kimia
1. Geografi
2. Sejarah
3. Sosiologi
4. Ekonomi
1. Bhs. & Sastra
Indonesia
2. Bhs. & Sastra
Inggris
3. Bhs. & Sastra
Asing Lain
4. Antropologi
Kelompok Peminatan Akademik SMA
42
Catatan: atas rekomendasi dari guru BK peserta didik dapat mengambil
3 dari 4 mapel yang tersedia pada setiap kelompok peminatan
43. Mata Pelajaran
Kelas
X XI XII
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 9 atau 12
12 atau
16
12 atau 16
Matapelajaran pilihan lintas minat dan/atau pendalaman
minat
6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
Jumlah jam pelajaran kelompok A, B, dan C per minggu 42 44 44
Struktur Kurikulum SMA
43
44. MATA PELAJARAN
Kelas
X XI XII
I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi & Antropologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
III. Peminatan Bahasa dan Budaya
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing Lain 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan
Pilihan Kelompok Peminatan dan/atau Pendalaman Minat 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
Mata Pelajaran Peminatan Akademik
44
45. Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan
Sosial
Bahasa dan Budaya
1. Matematika
2. Biologi
3. Fisika
4. Kimia
5. Bhs. & Sastra
Indonesia
6. Bhs. & Sastra
Inggris
7. Bhs. & Sastra
Asing Lain
8. Antropologi
Kelompok Peminatan (Lintas Minat)
Yang Dapat Dipilih Peserta Didik
45
1. Geografi
2. Sejarah
3. Sosiologi
4. Ekonomi
5. Geografi
6. Sejarah
7. Sosiologi
8. Ekonomi
1. Matematika
2. Biologi
3. Fisika
4. Kimia
5. Bhs. & Sastra
Indonesia
6. Bhs. & Sastra
Inggris
7. Bhs. & Sastra
Asing Lain
8. Antropologi
9. Bhs.& Sastra
Asing Lain (1)
10. Bhs.& Sastra
Asing Lain (2)
Dapat dipilih 2 atau 3 mata pelajaran
46. Peminatan Bahasa dan Sastra Asing Lain,
antara lain:
Bahasa dan Sastra Arab,
Bahasa dan Sastra Mandarin,
Bahasa dan Sastra Jepang,
Bahasa dan Sastra Korea,
Bahasa dan Sastra Jerman, dan
Bahasa dan Sastra Perancis
46
47. Ketentuan Peminatan
SMA wajib menyelenggarakan ketiga kelompok
peminatan akademik.
Peserta didik mengambil semua mata pelajaran yang
tersedia dalam peminatan tertentu mulai awal
semester 1 (satu) sampai dengan lulus.
47
48. Bagaimana Kriteria sekolah yang Wajib
Menyelenggarakan Ketiga Kelompok Peminatan?
48
Adanya peserta didik yang memilih ketiga
kelompok peminatan;
Tersedia sumber daya pendidik dan tenaga
kependidikan;
Tersedia sarana prasarana pendukung
terselenggaranya ketiga kelompok peminatan.
49. Ketentuan Peminatan
Peserta didik dapat mengambil 3 (tiga) mata
pelajaran dari 4 (empat) mata pelajaran yang tersedia
setelah mendapat rekomendasi dari Guru Bimbingan
dan Konseling/Konselor.
Mata pelajaran pada setiap peminatan yang tidak
diambil beban belajarnya dialihkan ke mata pelajaran
lintas minat dan/atau pendalaman minat.
49
50. Pemilihan Kelompok Peminatan
Sejak peserta didik mendaftar.
Setelah peserta didik diterima.
Pemilihan kelompok peminatan didasarkan pada:
a. nilai Rapor SMP/MTs atau yang sederajat;
b. nilai Ujian Nasional SMP/MTs atau yang
sederajat; dan
c. rekomendasi guru Bimbingan dan
Konseling/Konselor di SMP/MTs atau yang
sederajat.
50
51. Pelaksanaan Peminatan Sejak PD Daftar
51
Sosialisasi pemilihan
kelompok peminatan
pada guru BK SMP/MTs,
orangtua dan calon
peserta didik
Penetapan kuota
kelas peminatan
Seleksi Peserta
Didik Baru
Informasi
pelaksanaan lintas
minat
Diterima
Pemberian Angket
Hasil Angket
diterima oleh satuan
pendidikan
Pendataan akhir
52. Pelaksanaan Peminatan Setelah PD Diterima
52
Informasi
Pelaksanaan
Peminatan dan Lintas
Minat
Angket Peminatan
dan Pilihan Lintas
Minat
Hasil
Angket
Rekomendasi
Guru BK
SMP/MTs
Sinkronisasi oleh
Guru BK dan Tim
Kurikulum
Penentuan
Pembagian Kelas X
oleh Tim
Kurikulum
Penetapan Kelas
oleh Tim Kurikulum
53. Pemilihan Lintas Minat
Dari luar kelompok peminatan akademiknya, kecuali
untuk kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya dapat
diambil dari luar dan/atau dari dalam kelompok
peminatan akademiknya pada satuan pendidikan yang
sama.
Mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman
minat diambil sesuai dengan beban belajar
minimal yang diperlukan.
53
54. Peserta Didik
A
Matematika dan
Ilmu Pengetahuan
Alam
Matematika dan
Ilmu Pengetahuan
Alam
1. Matematika
2. Biologi
3. Fisika
4. Kimia
Peserta didik A
mengambil
seluruh mata
pelajaran pada
kelompok
Matematika dan
Ilmu
Pengetahuan
Alam sedangkan
B hanya memiliih
tiga.
1. Matematika
2. Biologi
3. Kimia
Peserta Didik
B
KELOMPOK PEMINATAN AKADEMIK
Lintas Minat
Contoh
54
55. Peserta Didik
A
Lintas Minat Lintas Minat
1. Geografi
2. Bhs. &
Sastra
Inggris
Peserta didik A
mengambil satu mata
pelajaran dari
kelompok Ilmu
Pengetahuan Sosial
dan satu dari
kelompok Bahasa dan
Budaya sedangkan B
memiliih dua mata
pelajaran dari
kelompok Ilmu
Pengetahuan Sosial
dan satu dari
kelompok Bahasa dan
Budaya.
1. Geografi
2. Ekonomi
3. Bhs. &
Sastra
Inggris
Peserta Didik
B
LINTAS KELOMPOK PEMINATAN AKADEMIK
Contoh
55
57. Contoh di Kelas X
No. Nama Kelompok Mata Pelajaran Keterangan
1. Agus 1. Matematika
2. Biologi
3. Fisika
4. Kimia
Peminatan
1. Ekonomi
2. Bahasa dan Sastra Inggris Lintas Minat
2. Iwan 1. Matematika
2. Biologi
3. Kimia
Peminatan
1. Sosiologi
2. Bahasa dan Sastra Indonesia
3. Bahasa dan Sastra Inggris
Lintas Minat
3. Otong 1. Geografi
2. Sosiologi
3. Ekonomi
Peminatan
1. Biologi
2. Bahasa dan Satra Indonesia
3. Bahasa dan Sastra Jepang
Lintas Minat
4. Nursyam 1. Bahasa dan Satra Indonesia
2. Bahasa dan Satra Inggris
3. Bahasa dan Satra Arab
4. Antropologi
Peminatan
1. Bahasa dan Sastra Jepang
2. Bahasa dan Sastra Mandarin
Lintas Minat
58. Contoh di Kelas XI
No. Nama Kelompok Mata Pelajaran Keterangan
1. Agus 1. Matematika
2. Biologi
3. Fisika
4. Kimia
Peminatan
1. Bahasa dan Sastra Inggris Lintas Minat
2. Iwan 1. Matematika
2. Biologi
3. Kimia
Peminatan
1. Sosiologi
2. Bahasa dan Sastra Inggris
Lintas Minat
3. Otong 1. Geografi
2. Sosiologi
3. Ekonomi
Peminatan
1. Bahasa dan Satra Indonesia
2. Bahasa dan Sastra Jepang
Lintas Minat
4. Nursyam 1. Bahasa dan Satra Indonesia
2. Bahasa dan Satra Inggris
3. Bahasa dan Satra Arab
4. Antropologi
Peminatan
1. Bahasa dan Sastra Jepang Lintas Minat
Dst.
59. Pindah Kelompok Peminatan
Peserta didik dapat pindah antar kelompok peminatan
akademik paling lambat pada akhir semester 1 (satu)
berdasarkan hasil pembelajaran pada semester berjalan
dan rekomendasi guru Bimbingan dan
Konseling/Konselor.
Apabila hal ini menimbulkan kesulitan dalam
pelaksanaannya maka pindah peminatan dimungkinkan
dilakukan setelah ulangan tengah semester 1.
Ketentuan ini dituangkan dalam kurikulum dan aturan
akademik satuan pendidikan.
Peserta didik yang pindah kelompok peminatan akademik
harus mengikuti program matrikulasi.
60. Pindah Kelompok Peminatan
Pindah antarkelompok peminatan akademik dalam
satuan pendidikan yang sama paling lambat pada
akhir semester 1 (satu).
Didasarkan pada hasil pembelajaran pada semester
berjalan dan rekomendasi guru Bimbingan dan
Konseling/Konselor.
Harus mengikuti program matrikulasi.
Jika menimbulkan kesulitan pindah peminatan
dimungkinkan dilakukan setelah UTS 1.
60
61. Pemilihan Pendalaman Minat
(Materi Khusus)
Peserta didik dapat mengambil pendalaman minat
dengan ketentuan:
a. memiliki indeks prestasi paling rendah 3,66;
dan
b. memiliki kecerdasan istimewa, dengan
dibuktikan tes IQ paling rendah 130.
Pendalaman minat diselenggarakan oleh satuan
pendidikan melalui kerjasama dengan perguruan
tinggi yang memiliki bidang keilmuan yang sesuai.
61
62. Pemilihan Pendalaman Minat
(Materi Khusus)
Perguruan tinggi harus menyediakan sumber daya
pendidikan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
pembelajaran pendalaman minat.
Kerjasama dituangkan dalam bentuk nota
kesepahaman.
62
63. Peran dan Fungsi Bimbingan dan Konseling
63
Alokasi Waktu Layanan Bimbingan dan
Konseling
Program SMA
Layanan Dasar 25 – 35%
Layanan Peminatan dan Perencanaan
Individual
25 – 35%
Layanan Responsif 15 – 25%
Dukungan Sistem 10 – 15%
64. Peran dan Fungsi Bimbingan dan Konseling
Peran:
Merancang angket peminatan.
Mengidentifikasi dan mendokumentasikan data-data
calon peserta didik.
Melaksanakan wawancara dengan peserta didik dan
orangtua/wali peserta didik.
Menempatkan peserta didik (bersama–sama dengan
wakil kepala sekolah bidang kurikulum) sesuai minat
dan bakat dengan kondisi sekolah.
64
65. Peran dan Fungsi Bimbingan dan Konseling
Fungsi:
membangun adaptasi pendidik dan tenaga
kependidikan terhadap program dan aktivitas
pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan,
bakat, minat, kemampuan, kecepatan belajar, dan
kebutuhan peserta didik.
65
67. Studi Kasus
Sekolah di suatu daerah menerima surat edaran dari
pemerintah daerah setempat, bahwa semua sekolah
wajib memasukkan bahasa daerah ke dalam struktur
kurikulum. Akan tetapi, sekolah tersebut tidak memiliki
guru yang mengajar bahasa daerah tersebut. Kepala
sekolah A, memutuskan tidak melaksanakan sesuai SE
karena tidak memiliki tenaga pendidik sesuai
kualifikasi, sedang sekolah B dengan kesepakatan
komite mengangkat GTT untuk mengajarkan bahasa
daerah tersebut. Bagaimana tanggapan Ibu/Bapak atas
kasus ini?
68. A. LATAR BELAKANG
B. LANDASAN HUKUM
C. KONSEP MUATAN LOKAL
1. Pengertian Muatan Lokal
2. Ruang Lingkup Muatan Lokal
3. Faktor Pendukung
D. PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
1. Tugas Dan Kewenangan Satuan Pendidikan
2. Tugas Dan Kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota
3. Tugas Dan Kewenangan Pemerintah Provinsi
E. PELAKSANAAN MUATAN LOKAL
1. Rambu Rambu Pelaksanaan Muatan Lokal
2. Pelaksanaan Muatan Lokal Dalam Pembelajaran
a. Pelaksanaan Muatan Lokal Melalui Mata Pelajaran Yang
Berdiri Sendiri
b. Pelaksanaan Muatan Lokal Menjadi Muatan Pembelajaran
F. PENUTUP
POKOK-POKOK KAJIAN
69. LATAR BELAKANG
Ragam karakter dan keunikan daerah melahirkan kebutuhan
dan tantangan antar daerah berbeda
Pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan
secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah,
satuan pendidikan, dan peserta didik.
Kurikulum 2013 dikembangkan mengakomodir:
Kurikulum Tingkat Nasional,
Kurikulum Pada Tingkat Daerah,
Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan
70. TUJUAN
1. Memberikan pemahaman tentang muatan
lokal
2. Memberi acuan bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan/melaksanakan
Muatan Lokal.
3. Memberi acuan bagi pemerintah Provinsi
dan Pemerintah kabupaten/kota dalam
mengembangkan Muatan Lokal.
72. KONSEP MUATAN LOKAL
Muatan Lokal adalah bahan kajian/mata pelajaran di
satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses
pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal.
Muatan Lokal dimaksudkan untuk membentuk
pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan
kearifan daerah tempat tinggalnya. (Permendikbud/79/2014/
pasal 2/1)
Muatan Lokal diajarkan untuk membekali peserta
didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
untuk:
mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan
spiritual di daerahnya;
melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan
daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam
rangka menunjang pembangunan nasional.
73. RUANG LINGKUP MUATAN LOKAL
Potensi Lokal
segala sesuatu yang dimiliki daerah yang dapat
dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
Potensi dapat berupa materiil (SDA dan SDM) maupun
non materiil (budaya, bahasa, perilaku masyarakat dll.)
Keunikan Lokal
Keistimewaan daerah yang tidak dimiliki daerah lain dan
dapat dikembangkan untk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
Dapat berupa budaya, adat istiadat, lokasi /letak
geografis, termasuk SDA, SDM, dll.
Muatan Lokal dapat berupa:
seni budaya, -- bahasa,
prakarya, -- teknologi.
pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan,
74. Faktor Pendukung
Kebijakan Pemerintah, dan Satuan Pendidikan sesuai
kewenangannya;
Ketersediaan sumber daya pendidikan yang dibutuhkan
(pendidik, sarpra, kurikulum,dll.)
75. PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
A. Tugas Dan Kewenangan Satuan Pendidikan
1. Inventarisasi Potensi dan Keunikan Lokal
2. Identifikasi Muatan Lokal
3. Mengusulkan Hasil Identifikasi Muatan Lokal Ke
Pemerintah Kabupaten/Kota
B. Tugas Dan Kewenangan Pemerintah
Kabupaten/Kota
1. Analisis Dan Identifikasi Terhadap Usulan Satuan
Pendidikan
2. Perumusan Kompetensi Dasar
3. Menetapkan Muatan Lokal Sebagai Bagian Dari Muatan
Pembelajaran Atau Menjadi Mata Pelajaran Yang
Berdiri Sendiri
4. Mengusulkan Hasil Penetapan Muatan Lokal Kepada
Pemerintah Provinsi
76. C. Tugas Dan Kewenangan Pemerintah Provinsi
1. Menetapkan muatan lokal yang diusulkan oleh
pemerintah Kab./Kota untuk diberlakukan di wilayahnya
2. Meneliti dan menyesuaikan rumusan Kompetensi Dasar
yang diusulkan oleh pemerintah Kab./Kota
3. Menyusun silabus dan buku teks pelajaran muatan lokal.
4. Menyusun buku teks pelajaran muatan lokal
5. Jika satuan pendidikan tidak mengajukan usulan,
pemerintah daerah dapat menetapkan Muatan Lokal
tertentu sesuai dengan kebutuhan daerahnya.
77. PELAKSANAAN MUATAN LOKAL
A. Rambu Rambu Pelaksanaan Muatan
Lokal:
1. Muatan lokal dapat dilaksanakan sebagai muatan
pembelajaran atau mata pelajaran yg berdiri
sendiri
2. Jika Muatan Lokal dilaksanakan sebagai Mapel
yang berdiri sendiri, maka alokasi waktu
maksimal 2 jam/ minggu
3. Jika Muatan Lokal dilaksanakan sebagai muatan
pembelajaran Mapel tertentu maka alokasi waktu
mengikuti jumlah jam Mapel yang bersangkutan
4. Muatan lokal dilaksanakan selama satu semester
atau satu tahun atau bahkan selama tiga tahun.
78. 1. Pelaksanaan Mulok Melalui Mata Pelajaran
Yang Berdiri Sendiri
2. Pelaksanaan Mulok Menjadi Muatan
Pembelajaran
B. Pelaksanaan Muatan Lokal (Mulok) Dalam
Pembelajaran
79. 1. Pelaksanaan Mulok Melalui Mata Pelajaran Yang Berdiri
Sendiri
a. Perencanaan Pembelajaran/Menyusun RPP
Dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok
atau tema tertentu yang mengacu pada silabus
sebagaimana ketentuan pengembangan RPP pada
Mapel secara umum
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Merupakan implementasi tindak lanjut RPP yang telah
dibuat, meliputi pendahuluan, kegiatan inti, dan
penutup, dengn ketentuan sama dengan mata
pelajaran umumnya.
c. Penilaian
Lingkup Penilaian mencakup kompetensi sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan.
80. 2.Pelaksanaan Mulok Menjadi Muatan Pembelajaran
a. Perencanaan Pembelajaran/Menyusun RPP
Kompetensi Mulok diintegrasikan dalam RPP Mapel utama.
Indikator kompetensi Mulok harus dimunculkan untuk menjamin
ketercapaian kompetensinya. Ketentuan RPP sama dengan
ketentuan RPP mata pelajaran lainnya.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Sebagai implementasi tindak lanjut RPP yang telah dibuat,
dengan ketentuan sama dengan mata pelajaran umum.
c. Penilaian
Indikator penilaian kompetensi Mulok yg masuk pd Mapel utama
hrs dirumuskan jelas & dilakukan penilaiannya, meskipun nilai
akhir menyatu dlm nilai Mapel utama.
81. PENUTUP
Pengembangan Mulok Diharapkan :
1. Dapat membangun kompetensi, kebanggaan, dan
pemberdayaan potensi lokal untuk kebermaknaan
kehidupan
2. Menjalin kerjasama unsur-unsur terkait yang dapat
mendukung keberhasilannya,
3. Harus realistis dan implementatif sesuai kebutuhan
peserta didik untuk memenuhi kebutuhan daerah.
4. Harus sinergi dengan pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum di satuan pendidikan
5. Disiapkan dukungan/keterlibatan berbagai unsur di
satuan pendidikan
6. Memberikan kontribusi dalam pemberdayaan sumber daya
lokal untuk keberhasilan pembangunan daerah.
82. Format Inventarisasi Potensi dan Keunikan Lokal
Komponen
Aspek
Sumber Daya
Manusia
Sumber
Daya
Alam
Geografis Budaya Historis
Potensi Lokal
1. ……………
2. ……………
3. ……………
4. dst.
Keunikan
Lokal
1. ……………
2. ……………
3. ……………
8. ....... dst
83. Format
Identifikasi Muatan Lokal yang akan dikembangkan
Ruang
Lingkup
Aspek Yang Paling Menonjol
Muatan Lokal Yang
Dapat Dikembangkn
Potensi Lokal …………………...........… (SDA)
…………………….......... (SDM)
………………….............. (Budaya)
…………………............ (Geografi)
…………………............ (Historis)
Keunikan
Lokal
…………………...........… (SDA)
…………………….......... (SDM)
………………….............. (Budaya)
…………………............ (Geografi)
…………………............ (Historis)
84. Format Analisis Dan Identifikasi Usulan Muatan Lokal
N
o
Satuan
Pendidik
an
Usulan Muatan
Lokal
Ketepatan Analisis
Potensi
Lokal
Keunikan
Lokal
Visi &
Misi
Daerah
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tdak
1
2
3
D
st.
85. Format Perumusan Kompetensi Dasar untuk Muatan
Lokal
Muatan Lokal
Aspek Kompetensi
Sikap Pengetahuan Keterampilan
1. 1.
2.
3.
4. dst
1.
2.
3.
4. dst
1.
2.
3.
4. dst
2. 1.
2.
3.
4. dst
1.
2.
3.
4. dst
1.
2.
3.
4. dst
3. dst
86. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Model Penyelenggaraan
Aktualisasi Mata Pelajaran
dalam Kegiatan Kepramukaan
86
87. STUDI KASUS
Guru geografi bermaksud melatihkan sikap peduli
lingkungan dalam pembelajarannya, namun waktu
yang tersedia hanya 4 kali pertemuan dengan alokasi
waktu 2 x 45 menit, sementara keinginan tersebut juga
dalam rangka merealisasi kompetensi sikap dan
keterampilan melalui sebuah kegiatan yang terencana.
Bagaimana saran Ibu/Bapak
87
88. RUANG LINGKUP MATERI
1. Konsep model aktualisasi
2. Karakteristik model aktualisasi
3. Tujuan model aktualisasi
4. Langkah-langkah
88
89. TUJUAN
Memahami konsep aktualisasi mata
pelajaran dalam kegiatan kepramukaan
Memahami langkah-langkah aktualisasi
mata pelajaran dalam kegiatan
kepramukaan
Melaksanakan aktualisasi mata pelajaran
dalam kegiatan kepramukaan di sekolah
masing-masing
89
90. HASIL/OUT PUT
1. Hasil analisis linierisasi kompetensi
mata pelajaran dengan nilai-nilai
kepramukaan atau SKU
2. Rancangan rencana program
aktualisasi
90
WAKTU
2 X 45
91. PENDAHULUAN
Melakukan tepuk pramuka
Hymne Satya Darma Pramuka
Kami, Pramuka Indonesia...
Manusia Pancasila...
Satya-ku, kudharmakan...
Dharma-ku, kubaktikan...
Agar jaya, Indonesia...
Indonesia, Tanah Airku...
Kami jadi pandumu...
91
92. PENGERTIAN
Pendidikan Kepramukaan adalah
ekstrakurikuler wajib pada Kurikulum 2013
(Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014)
Pendidikan Kepramukaan adalah proses
pembentukan kepribadian, kecakapan hidup,
dan akhlak mulia melalui penghayatan dan
pengamalan nilai-nilai kepramukaan
Kegiatan Kepramukaan adalah salah satu
kegiatan sebagai aplikasi dari konsep-konsep
mata pelajaran
92
95. MODEL PELAKSANAAN
Model Blok, merupakan kegiatan wajib dalam
bentuk perkemahan yang dilaksanakan setahun
sekali dan diberikan penilaian secara umum;
Model Reguler, merupakan kegiatan sukarela
berbasis minat peserta didik yang dilaksanakan di
Gugus Depan.
Model Aktualisasi, merupakan kegiatan wajib dalam
bentuk penerapan sikap dan keterampilan yang
dipelajari di dalam kelas yang dilaksanakan dalam
kegiatan Kepramukaan secara rutin, terjadwal, dan
diberikan penilaian formal;
95
96. Model Kepramukaan
No. Nama Model Sifat
Pegorganisasian
Kegiatan
1 Model Blok
Wajib,setahun sekali, berlaku
bagi seluruh peserta didik,
terjadwal, penilaian umum
Kolaboratif
Bersifat intra
mural atau ektra
mural (di luar
lingkungan satuan
pendidikan)
2 Model Aktualisasi
Wajib,rutin,terjadwal, berlaku
untuk seluruh peserta didik
dalam setiap kelas,
penjadwaalan, dan penilaian
formal
Pembina Pramuka
Bersifat intramural
(dalam lingkungan
satuan
pendidikan)
3 Model Reguler Sukarela, berbasis minat
Sepenuhnya dikelola
oleh Gugus Depan
Pramuka pada satuan
atau gugus satuan
pendidikan.
97. KARAKTERISTIK MODEL AKTUALISASI
Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
Dilaksanakan selama 120 menit.
Dikembangkan dari muatan-muatan
pembelajaran yang terdapat dalam Kompetensi
Dasar mata pelajaran.
Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Mata
pelajaran selaku Pembina Pramuka dan/atau
Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh
Pembantu Pembina.
Pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan
bersamaan dengan kepramukaan model
reguler.
Tidak diharuskan menggunakan seragam
pramuka.
97
98. TUJUAN MODEL AKTUALISASI
Pengenalan pendidikan kepramukaan yang
menyenangkan dan menantang kepada seluruh
peserta didik.
Media Aktualisasi Kompetensi Dasar mata
pelajaran yang relevan dengan metode dan
prinsip dasar kepramukaan.
Meningkatkan Kompetensi (nilai-nilai dan
keterampilan) peserta didik yang sejalan dan
sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, melalui: Aplikasi Tri
Satya dan Dasa Darma bagi peserta didik
98
99. LANGKAH-LANGKAH MODEL AKTUALISASI
1. Mengidentifikasi Muatan-Muatan
Pembelajaran
2. Merencanakan Kegiatan Kepramukaan
3. Persiapan Pelaksanaan Aktualisasi
Mata Pelajaran Kegiatan Kepramukaan
4. Pelaksanaan kegiatan Aktualisasi Mata
Pelajaran Dalam Kegiatan
Kepramukaan
5. Penilaian Kegiatan Kepramukaan
99
100. IDENTIFIKASI MUATAN MAPEL
100
No
IDENTIFIKASI KOMPETENSI DASAR
SENI BUDAYA
(SENI RUPA)
NILAI-NILAI KEPRAMUKAAN
1 Menunjukkan
sikap kerjasama,
bertanggung
jawab, toleran,
dan disiplin
melalui aktivitas
berkesenian
Keimanan kepada Tuhan YME
Ketakwaan kepada Tuhan YME
Kecintaan pada alam
Kecintaan kepada sesama manusia
Kecintaan kepada tanah air
Indonesia
Kecintaan kepadabangsa Indonsia
Kedisiplinan
Keberanian
Kesetiaan
Tolong menolong
Bertanggungjawab
101. LINIERISASI ANTAR MAPEL
101
N
o
IDENTIFIKASI KOMPETENSI DASAR
SENI BUDAYA GEOGRAFI EKONOMI
NILAI-NILAI
KEPRAMUKAAN
1 Menunjukka
n sikap
kerjasama,
bertanggu
ng jawab,
toleran, dan
disiplin
melalui
aktivitas
berkesenian
2.2 .
Menunjukk
an perilaku
yang
bertanggu
ng jawab
sebagai
makhluk
yang dapat
berfikir
ilmiah.
2.1.
Bersikap
jujur,
disiplin,tan
ggung
jawab,
peduli,
kreatif,man
diri, kritis
dan analitis
dalam
mengatasi
permasalah
an ekonomi
Kecintaan kepada
bangsa Indonsia
Kedisiplinan
Keberanian
Kesetiaan
Tolong menolong
Bertanggungjawa
b
102. RENCANA KEGIATAN
102
BIOLOGI
KELAS X
RENCANA KEGIATAN
KEPRAMUKAAN
4.1. Memecahkan
masalah lingkungan
dengan membuat
desain produk daur
ulang limbah dan
upaya pelestarian
lingkungan.
• Bhakti Sosial
• Kerja Bhakti
• Mendesain Kegiatan
Daur Ulang
103. RENCANA KEGIATAN
103
SENI
BUDAYA
(SENI RUPA)
GEOGRAFI SOSIOLOGI
PRAKARYA
(BUDI DAYA)
RENCANA
KEGIATAN
KEPRAMUK
AAN
4.1. Membuat karya
seni rupa dua
dimensi
berdasarkan
melihat model
4.5.Menyajikan
hasil analisis
hubungan
antara manusia
dengan
lingkungannya
sebagai
pengaruh
dinamika
atmosfer dalam
bentuk narasi,
tabel, bagan,
grafik, gambar
ilustrasi, dan
atau peta
konsep.
4.4. Menyusun
rancangan,
melaksanakan
dan menyusun
laporan penelitian
sederhana serta
mengkomunikasi
kannya dalam
bentuk tulisan,
lisan dan audio-
visual
4.3.Mempraktikan
budidaya
tanaman hias
yang berkembang
di wilayah
setempat dan
lainnya sesuai
teknik dan
prosedur
Membuat Desain
Taman Sekolah
104. IDENTIFIKASI SKU
104
SKU
(Syarat
Kecakapan
Umum)
Mata Pelajaran
Penjasorkes
(Kelas X)
Muatan Nilai
Sikap Dan
Keterampilan
Dalam
Kurikulum
2013
Rencana
Kegiatan
Kepramukaan
Dapat
menyebutkan
beberapa
penyakit infeksi
degeneratif dan
penyakit yang
disebabkan
perilaku tidak
sehat
Menyajikan hasil
analisis peran
aktivitas fisik
dalam
pencegahan
penyakit dan
pengurangan
biaya perawatan
kesehatan.
• Peka
• Tanggap
• Taat Aturan
• Hati-hati
• Citra Diri
• Sadar Bahaya
Sosialisasi dan
diskusi tentang
Penyakit infeksi,
degeneratif dan
penyakit yang
disebabkan
perilaku tidak
sehat
105. PRESENTASI KELOMPOK
Diskusi kelompok (4 orang)
Kelompok Mengidentifikasi
Muatan-Muatan Pembelajaran dan
Merencanakan Kegiatan
Kepramukaan
Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil kegiatan
Menyimpulkan hasil kegiatan
105