SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
PANDUAN PRAKTIKUM EASY PLC BERBASIS
LOGIC GATE
Kerja Praktek Laboratorium
Oleh :
Grace La Rosa Sihotang 14S14010
Franky Dachi 14S14013
Institut Teknologi Del
2017
Abstrak
Dengan adanya tuntutan teknologi yang semakin hari semakin maju, manusia juga ingin
segala sesuatunya semakin mudah dan instan. Maka, diciptakanlah berbagai produk yang dapat
membantu segala pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan instan. Berbagai produk
tersebut dapat berupa sistem, aplikasi, bahkan perangkat automasi yang semuanya bertujuan
untuk mempermudah segala pekerjaan manusia.
Easy PLC merupakan sebuah perangkat automasi dalam ukuran kecil yang
penggunaannya harus menggunakan bantuan beberapa protokol dan driver agar komunikasi
antar PLC dengan HMI-Panel berlangsung dengan baik sehingga fungsinya sebagai automasi
yang akan membantu mempermudah pekerjaan manusia terlaksana sebagaimana mestinya.
PLC yang digunakan terdiri atas dua PLC dimana PLC yang pertama merupakan ELC-HMI
dan yang kedua merupakan x-Messenger yang masing-masing fungsinya dapat dijalankan
dengan menggunakan keduanya sekaligus dengan HMI-Panel.
Penggunaan seperangkat alat automasi ini terbilang cukup sulit, maka mahasiswa
dituntut untuk mampu menggalinya dan menuturkan bagaimana cara penggunaanny secara
rinci agar dapat digunakan dengan gampang oleh kalangan masyarakat luas.
Dengan mempelajarinya secara otodidak dan dengan bantuan referensi yang sangat
terbatas, maka dilakukanlah percobaan guna mempermudah penggunaan alat automasi berikut,
yaitu Easy PLC.
PRAKTIKUM KOMUNIKASI PLC VIA MODBUS
I. Landasan Teori
A. Protokol Modbus
Protokol Modbus dibuat oleh perusahaan PLC bernama Modicon tahun 1979 dan
sampai sekarang masih menjadi salah satu protokol komunikasi standar yang
dipakai dalama automatisasi pengelolaan gedung, proses industri, dll.
Beberapa Jenis Type Modbus:
• Modbus Serial RTU
Format RTU mengikuti request perintah/transfer data dengan cyclic redundancy
check checksum sebagai mekanisme pemeriksaan kesalahan (error-check) untuk
memastikan keandalan data. Modbus RTU adalah implementasi yang paling
umum dari semua versi Modbus yang ada. Sebuah pesan Modbus RTU harus
dikirimkan secara terus menerus tanpa jeda antar karakter. Setiap pesan Modbus
RTU sering dipakai dalam sistem monitoring skala kecil dimana sensor-sensor
dan komputer HMI letaknya sangan jauh.
• Modbus ASCII
Protokol Modbus jenis ini digunakan pada komunikasi serial dan memanfaatkan
karakter ASCII dalam berkomunikasi di dalam satu protokol. Format data
ASCII menggunakan sebuah longitudinal redundancy check checksum di dalam
memeriksa kesalahan transfer data. Pesan data pada Modbus ASCII dibingkai
oleh tanda titik dua dimuka dan diikuti oleh baris baru (CR/LF). Komunikasi
antar perangkat elektronik dengan komputer melalui Protokol Modbus ASCII
umumnya digunakan dalam jaringan telepon atau pun Modem GSM apabila
tidak tersedia infrastruktur jaringan yang memadai seperti LAN atau jaringan
Fiber-Optic.
• Modbus TCP/IP
Protokol Modbus varian ini hanya bisa digunakan untuk komunikasi melalui
jaringan TCP/IP atau umumnya dikenal dengan jaringan LAN. Modbus TCP/IP
tidak memerlukan kalkulasi checksum pada layer terakhir untuk menangani
kesalahan ransfer data seperti pada komunikas serial. Modbus TCP/IP lebih
cepat dalam melakukan transfer data dibanding dengan Modbus RTU apalagi
Modbus ASCII. Pada aplikasi sistem SCADA atau pun Automation yang
kompleks dimana digunakan perangkat IED dalam jumlah yang banyak dan
beraneka ragam atau dimana tingkat traffic transfer data yang padat, saya lebih
menyarankan penggunaan Modbus TCP/IP untuk mencapai tingkat real-time
yang lebih tinggi. Tentu saja perangkat IED dengan Port TCP/IP itu sendiri
harganya relatif lebih mahal dibanding dengan Port RS-485.
• Modbus over TCP/IP atau Modbus over TCP
Merupakan varian Modbus yang berbeda dari Modbus TCP dimana digunakan
checksum atau kalkulasi kesalahan transfear data (error – check) yang
termasuk dalam payload seperti Modbus RTU.
Modul ini hanya akan membahas Modbus Serial RTU (Remote Terminal Unit).
Protokol komunikasi Modbus Serial mengatur cara-cara dan format komunikasi
serial (RS232/RS485) antara Master dengan Slave (master dapat berupa PC, Panel
HMI, PLC, smart device, dll). Jaringan Modbus terdiri dari Master dan beberapa
Slave, Master yang berinisiatif memulai komunikasi antara lain menulis data,
membaca data dan mengetahui status Slave. Permintaan Master disebut juga
sebagai request atau query. Slave hanya bersifat pasif/menunggu atau dengan kata
lain Slave hanya merespon jika ada permintaan/query dari Master. Jumlah Slave
dalam protokol Modbus bisa sebanyak 247 Slave. Slave dapat berupa PLC,
peralatan elektronik, controller, sensor, dll.
B. Komunikasi pada Modbus
Setiap perangkat yang diinginkan untuk berkomunikasi via protokol Modbus harus
diberi alamat yang unik atau tidak boleh sama dengan alamat perangkat lainnya.
Dalam komunikasi serial dan jaringan MB+ hanya node yang ditugaskan sebagai
Master saja yang dapat memulai perintah, berbeda halnya dengan Ethernet,
perangkat manapun dapat mengirimkan perintah Modbus, walaupun biasanya
hanya satu peerangkat master yang melakukannya.
Perintah Modbus berisi alamat Modbus perangkat yang ingin dituju atau yang ingin
diminta berkomunikasi.. Hanya perangkat yang dimaksudkan akan bertindak atas
perintah, meskipun perangkat lain mungkin juga menerima pesan/perintah tersebut
(pengecualian adalah perintah broadcastable khusus dikirim ke node 0 yang
bertindak tapi tidak diakui). Semua perintah pada Modbus mengandung
pemeriksaan informasi, untuk memastikan bahwa perintah yang datang tidak rusak
atau error. The Perintah dasar pada Modbus dapat memerintahkan sebuah RTU
untuk mengubah nilai salah satu kontrol,register atau membaca sebuah port
Input/Output, serta sekaligus memerintahkan perangkat untuk mengirimkan
kembali satu atau lebih nilai yang terkandung dalam register yang diakses atau
dirubah tersebut.
Ada banyak modem dan gateway yang didukung oleh Modbus, karena memang
Modbus merupakan protokol yang sangat sederhana dan sering disalin oleh
pabrikan-pabrikan perangkat elektronik dan jaringan. Beberapa dari mereka, ada
yang secara khusus membuat perangkat yang dirancang untuk protokol ini.
Implementasi yang berbeda menggunakan kabel, komunikasi nirkabel dan bahkan
SMS atau GPRS. Masalah klasik para desainer sistem monitoring dengan jaringan
nirkabel/wireless, SMS dan GPRS adalah bahwa sistem yang mereka buat harus
mampu mencakup latensi tinggi dan mengatasi masalah waktu.
C. Penyimpanan data pada Modbus
Pada protocol Modbus terdapat 4 buah jenis penyimpanan data dengan panjang
masing-masing 16 bit.
Contoh :
1. Coil
Pada mulanya jenis data ini digunakan untuk mengaktifkan coil relay. Nilai jenis
data ini adalah ON atau OFF. Coil mempunyai panjang 16 bit, sehingga untuk
mengaktifkaan ON dgn cara memberi nilai FF00H dan 0000H untuk OFF.
data FF00 dan 00 disimpan di register 00000 sampai 09999.
Pada contoh ini :
Untuk mengaktifkan relay dengan cara menulis FFH00H pada register 00001
dan register 000008. Untuk mematikan relay dilakukan dengan cara menuliskan
0000H ke kedua register tersebut.Untuk mengetahui status apakah relay sedang
menyala atau sedang mati kita bisa membaca register 00001 dan register 00008.
2. Input Relay/Input Biner/Input Digital/Input Diskrit
Kebalikan dengan coil, input relay digunakan untuk mengetahui status relay
apakah sedang ON atau OFF. Input relay bersifat read only bagi master dan
hanya bisa dirubah oleh slave saja.
3. Input Register
Input register digunakan untuk menyimpan data analog dengan range 0 ~
65535 dan input register bersifat read only bagi master.
Pada contoh ini :
Input register digunakan untuk menyimpan data hasil konversi ADC. Hasil
konversi bisa dibaca oleh master dan master tdk bisa merubah data register ini.
Hasil konversi ADC chanel 0 (portA.0) disimpan di input register 30001. Hasil
konversi ADC chanel 2 (PortA.1) disimpan di input register 30002.
4. Holding Register
Pada contoh ini:
Holsing register di gunakan untuk menyimpan input dari port B ketika port B
sbg input. Holding register juga bisa digunakan untuk mengeluarkan data ke
portB saat port B sebagai output.
D. Frame data modbus
Master dan slave berkomunikasi dengan cara mengirim frame permintaan dan
frame respon, adapun format frame modbus adalah sebagai berikut:
1. Alamat Slave
Byte pertama sebagai Alamat slave terdiri dari 1byte, alamat slave ditentukan
hanya 1 ~ 247. Alamat 0 digunakan master untuk ditujukan kepada semua slave.
2. Function Code
Byte kedua berupa Function Code, perintah dari ,master yang harus dilakukan
oleh slave berikut :
Data Membaca Menulis satu
data
Menulis
banyak data
No awal
register
Coil FC01 FC05 FC15 00001
Input Diskrit
/Digital
FC02 10001
Input
Register
FC04 30001
Holding
Register
FC03 FC06 FC16 40001
*keterangan: FC15 maksudnya adalah function code 15 desimal atau 0F dalam hexadecimal.
Berikut Register Map dan Function code yang digunakan :
3. Byte Data
Jumlah Byte Data bervariasi tergantung jumlah data yang akan di tuliskan ke
slave. Byte data berisi alamat register, jumlah data, dan data yang akan ditulis.
4. Error Check, CRC
Dua byte terakhir adalah byte CRC, byte ini digunakan untuk mendeteksi jika
ada kesalahan pada frame Modbus.
Contoh :
Membaca isi input register 30001.
Sebuah Master meminta data isi 1 buah register input dari Slave dengan
alamat 1. Fuction code 04 digunakan untuk membaca data register slave.
maka master akan mengirim query : 01 04 0000 0001 31CA
01 = Alamat Slave
04 = Function Code 04 (Perintah Membaca register input)
0000 = Alamat awal Data di register yg diminta (30001-30001=0)
0001 = Jumlah register yg datanya diminta
31CA = Nilai CRC
Slave dgn alamat 1 akan merespon dengan mengirim data ke master sbb:
01 04 02 0032 E4D2
artinya:
01 = Alamat dirinya / Slave 1
04 = Function Code 04
02 = jumlah byte data yg akan diberikan .
00 = data pertama
32 = data kedua
E4= CRC byte 2
D2 =CRC byte 1
II. Prosedur Praktikum
A. Komponen Praktikum
1. Panel HMI (OP320-A)
2. Easy PLC
• ELC-12DC-DA-R-N
• ELC-12DC-DA-TP(NPN)
3. LED Tester
4. Power Supply (24V 1,5A)
5. Kabel Programmer
B. Langkah kerja
1. Install driver untuk RS232 dan RS458 agar dapat mengupload program ke
EASY PLC dan Panel HMI(OP320-A).
2. Install software OP Series Edit Tool dan xLogic Soft.
3. Rangkailah PLC, LED Tester, Power Supply, Panel HMI, PLC slave 1 dan
PLC slave 2 dengan komputer secara tepat, seperti pada gambar berikut:
• Hubungkan kabel serial monitor ke panel HMI.
• Hubungkan kabel extend dari PLC 1 ke PLC 2, dan juga hubungkan
kabel programmer ke PLC
• Hubungkan power setiap komponen, pada PLC: L+ dengan V+, M
dengan V-, sehingga semua terhubung seperti gambar berikut.
4. Buka Program HMI Panel (OP Series Edit Tool),
a. Setting model Panel HMI dengan benar, model yang digunakan pada
praktikum adalah OP320/5-A.
b. Setting COM Port sesuai dengan yang digunakan (bisa di check di Device
Manager. Jika masih menunjukkan tanda seru pada Port, lakukan prosedur
Appendix A.
c. Pilih tipe PLC yang akan digunakan, settingannya sebagai berikut,
d. Buat program untuk Panel HMI, untuk mengendalikan relay di PLC 1. Klik
simbol tangan & angka 3, lalu setting seperti tampilan berikut,
e. Lanjutkan dengan mengatur indicator lamp, yang akan memonitor kondisi
relay pada PLC 2 dengan cara setting alamat PLC ke 2. Klik simbol persegi
empat F1, lalu atur seperti berikut,
f. Download program ke Panel HMI, seperti gambar berikut,
5. Setting PLC, ada 2 PLC yang akan disetting, ELC-12DC-DA-R-N akan
disetting ke address modbus 1, dan ELC-12DC-DA-TP akan disetting ke
address modbus 2, kedua PLC disetting sebagai slave dan HMI panel adalah
Master.
a. Setting wiring pada PLC dengan kabel serial HMI.
Pinout pada Extention PLC x-Logic
Hubungkan Panel HMI dengan pin 1 ke A, pin 6 ke B dan pin 4 ke GND.
Kabel A dan B dapat dicek dengan menggunakan voltmeter, saat idle A
akan (+) dan B akan (-).
b. Setting PLC: pada PLC 1 tekan Esc kemudian pilih Set, lalu Set COM, pilih
Set COM1, Set BPS = 9600 dan Set Mode RTU, lalu pada Set Adr, Set M
adr 001. Pada PLC 2 tekan Esc kemudian pilih Set, lalu Set COM, pilih Set
COM1, Set BPS = 9600 dan Set Mode RTU, lalu pada Set Adr, Set M adr
002.
c. Hubungkan kabel Programmer yang terhubung dengan PLC 1 ke PC. Buka
Software xLogic, pilih New FBD, dan pilih PLC pada Hardware, sesuai
dengan tipe PLC 1.
d. Untuk mendownload program dari PC ke PLC, setting koneksi dengan
langkah seperti gambar berikut :
Setelah menekan tombol Search maka akan muncul pemberitahuan koneksi
OK, setelah itu Klik Connect to PLC.
e. Untuk PLC 1, kosongkan program dan download program ke PLC dengan
menekan tombol Transfer, PC -> PLC.
f. Untuk PLC 2, buat program dan atur jenis PLC sesuai tipenya.
g. Buat program seperti dibawah ini, pasangkan kabel programmer ke PLC 2
lalu hubungkan ulang (disconnect, connect) download program seperti
langkah sebelumnya. Pada PLC address ketik 2, dan lakukan download.
h. Untuk mencoba, tekan tombol 0/1/2/3 pada Panel HMI untuk mengaktifkan
Relay 0/1/2/3, dan tekan tombol panah pada PLC 2 untuk melihat indikator
pada Panel HMI.
i. Rangkai output dari PLC 1 ke LED Tester untuk melihat apakah relay
Q1/Q2/Q3/Q4 bekerja. Rangkaian LED Tester dapat dilihat pada Appendix
B. Hasil akhir praktikum seperti tabel berikut:
Panel PLC 1 LED Plc 2 Panel PLC 2
Tekan 0 LED 1: Nyala Tekan: arah atas F1: Nyala
Tekan 1 LED 2: Nyala Tekan: arah bawah F2: Nyala
Tekan 2 LED 3: Nyala Tekan: arah kiri F3: Nyala
Tekan 3 LED 4: Nyala Tekan: arah kanan F4: Nyala
APPENDIX A
Apabila masih terdapat tanda seru pada port device manager, seperti pada gambar, lakukan
langkah-langkah berikut:
a. Pastikan PC anda terhubung ke jaringan internet.
b. Pada Port tersebut klik kanan, lalu pilih Update Driver Software…
c. Lalu pilih Search automatically for updated driver software.
d. Setelah sukses, maka driver anda sudah diupdate.
APPENDIX B
Skematik rangkaian LED Tester dengan Output PLC:
Keterangan:
1. L+ merupakan Sumber Tegangan, pada praktikum ini, sumber tegangan yang
digunakan adalah 24 Volt.
2. M merupakan Ground.
3. R merupakan Resistor yang berfungsi untuk menurunkan arus yang akan masuk ke
LED. Ketentuan nilai Resistor menggunakan rumus berikut:
R =
(𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 − 2) 𝑉
0.02 𝐴
PRAKTIKUM SIMULASI APLIKASI EXTERIOR
LIGHTING
Prosedur Praktikum
1. Buka software x-logic, klik File-> New -> FBD
2. Tentukan perangkat hardware yang digunakan.
3. Pada bagian kiri x-logic terdapat workspace yang berisi semua komponen yang
digunakan, atur sedemikian rupa semua komponen seperti, weekly timer, input,
output, delay dan gerbang logika yang digunakan.
4. Setelah semua komponen siap, pertama sekali atur weekly timer sesuai ketentuan,
dengan cara mengkliknya 2 kali, maka akan muncul tampilan sebagai berikut, atur
seperti gambar.
5. Hubungkan setiap komponen dan atur sehingga rangkaian seperti gambar berikut.
6. Untuk simulasi, klik Tools, lalu pilih Simulation.
7. Pada tab bagian bawah akna muncul Simulasi yang sedang dijalankan, klik Input
sebagai tanda diberikan nilai, maka pada wired penghubung akan dilihat perubahan
warna dari biru ke merah, biru menandankan OFF dan merah menandakan ON. Untuk
melihat hasil OUTPUT, pada tab bawah, klik Simulate I/0.

More Related Content

What's hot (17)

Mp 5 memori
Mp 5 memoriMp 5 memori
Mp 5 memori
 
Transport layer
Transport layerTransport layer
Transport layer
 
Makalah protokol komputer terapan jaringan
Makalah protokol komputer terapan jaringanMakalah protokol komputer terapan jaringan
Makalah protokol komputer terapan jaringan
 
Jaringan Komputer - Analisis PDU
Jaringan Komputer - Analisis PDUJaringan Komputer - Analisis PDU
Jaringan Komputer - Analisis PDU
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
OSI Layer pada Wireshark
OSI Layer pada WiresharkOSI Layer pada Wireshark
OSI Layer pada Wireshark
 
Capturing network-packet-dengan-wireshark
Capturing network-packet-dengan-wiresharkCapturing network-packet-dengan-wireshark
Capturing network-packet-dengan-wireshark
 
Presentation dasar telkom
Presentation dasar telkomPresentation dasar telkom
Presentation dasar telkom
 
Tugas 1 analisis paket network protocol dengan menggunakan tools wireshark
Tugas 1 analisis paket network protocol dengan menggunakan tools wiresharkTugas 1 analisis paket network protocol dengan menggunakan tools wireshark
Tugas 1 analisis paket network protocol dengan menggunakan tools wireshark
 
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan WiresharkMonitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
 
Transport Layer
Transport LayerTransport Layer
Transport Layer
 
Modul 3 mac layer
Modul 3 mac layerModul 3 mac layer
Modul 3 mac layer
 
Rifqi hanifmaulana 1100631036_rpc_soap_rest
Rifqi hanifmaulana 1100631036_rpc_soap_restRifqi hanifmaulana 1100631036_rpc_soap_rest
Rifqi hanifmaulana 1100631036_rpc_soap_rest
 
Rip v2
Rip v2Rip v2
Rip v2
 
Interface paralel
Interface paralelInterface paralel
Interface paralel
 
Atraksi lampu led dengan port paralel
Atraksi lampu led dengan port paralelAtraksi lampu led dengan port paralel
Atraksi lampu led dengan port paralel
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 

Similar to Panduan praktikum easy plc berbasis logic gate

Protokol komunikasi komputer terapan jaringan
Protokol komunikasi komputer terapan jaringanProtokol komunikasi komputer terapan jaringan
Protokol komunikasi komputer terapan jaringanAdam Ginanjar
 
TIK Kelas 9 bab 6
TIK Kelas 9 bab 6TIK Kelas 9 bab 6
TIK Kelas 9 bab 6Rismayu36
 
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IP
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IPJaringan Komputer : Konsep TCP/IP
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IPAchmad Solichin
 
Perangkat keras utama untuk mengakses internet
Perangkat keras utama untuk mengakses internetPerangkat keras utama untuk mengakses internet
Perangkat keras utama untuk mengakses internetriko arifianto
 
Tik bab 5
Tik bab 5Tik bab 5
Tik bab 5Fade L
 
Ms. Power Point 2007 BAB 6
Ms. Power Point 2007 BAB 6Ms. Power Point 2007 BAB 6
Ms. Power Point 2007 BAB 6Elsa Marshella
 
Power Point TIK BAB 6 Kelas IX SMP
Power Point TIK BAB 6 Kelas IX SMPPower Point TIK BAB 6 Kelas IX SMP
Power Point TIK BAB 6 Kelas IX SMPAmanda Wijayanti
 
Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet
Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internetPerangkat keras dan fungsinya untuk akses internet
Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internetGalih Bhekti
 
TIK : Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet
TIK : Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internetTIK : Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet
TIK : Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internetUchaaaa Dhee
 
Transport Control Protokol / Internet Protokol
Transport Control Protokol / Internet ProtokolTransport Control Protokol / Internet Protokol
Transport Control Protokol / Internet Protokoljokokristianto23
 
Tik bab 5 Internet
Tik bab 5 Internet Tik bab 5 Internet
Tik bab 5 Internet Real Kemal
 
Protokol komunikasi komputer terapan jaringan
Protokol komunikasi komputer terapan jaringanProtokol komunikasi komputer terapan jaringan
Protokol komunikasi komputer terapan jaringanAli Must Can
 
PP TIK Bab 6 Kelas IX-F
PP TIK Bab 6 Kelas IX-FPP TIK Bab 6 Kelas IX-F
PP TIK Bab 6 Kelas IX-FFikri9F
 
Pp tik ix f bab vi
Pp tik ix f bab viPp tik ix f bab vi
Pp tik ix f bab viDanny Utama
 

Similar to Panduan praktikum easy plc berbasis logic gate (20)

Protokol komunikasi komputer terapan jaringan
Protokol komunikasi komputer terapan jaringanProtokol komunikasi komputer terapan jaringan
Protokol komunikasi komputer terapan jaringan
 
TIK Kelas 9 bab 6
TIK Kelas 9 bab 6TIK Kelas 9 bab 6
TIK Kelas 9 bab 6
 
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IP
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IPJaringan Komputer : Konsep TCP/IP
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IP
 
TIK BAB 6 Kelas 9
TIK BAB 6 Kelas 9TIK BAB 6 Kelas 9
TIK BAB 6 Kelas 9
 
Tugas Komputer jaringan 1
Tugas Komputer jaringan 1Tugas Komputer jaringan 1
Tugas Komputer jaringan 1
 
Perangkat keras utama untuk mengakses internet
Perangkat keras utama untuk mengakses internetPerangkat keras utama untuk mengakses internet
Perangkat keras utama untuk mengakses internet
 
Tik bab 5
Tik bab 5Tik bab 5
Tik bab 5
 
Tik bab 5
Tik bab 5Tik bab 5
Tik bab 5
 
Tik bab 5 kelas 9
Tik bab 5 kelas 9Tik bab 5 kelas 9
Tik bab 5 kelas 9
 
Ms. Power Point 2007 BAB 6
Ms. Power Point 2007 BAB 6Ms. Power Point 2007 BAB 6
Ms. Power Point 2007 BAB 6
 
TIK BAB 6 KELAS 9
TIK BAB 6 KELAS 9TIK BAB 6 KELAS 9
TIK BAB 6 KELAS 9
 
Power Point TIK BAB 6 Kelas IX SMP
Power Point TIK BAB 6 Kelas IX SMPPower Point TIK BAB 6 Kelas IX SMP
Power Point TIK BAB 6 Kelas IX SMP
 
Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet
Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internetPerangkat keras dan fungsinya untuk akses internet
Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet
 
TIK : Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet
TIK : Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internetTIK : Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet
TIK : Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet
 
Transport Control Protokol / Internet Protokol
Transport Control Protokol / Internet ProtokolTransport Control Protokol / Internet Protokol
Transport Control Protokol / Internet Protokol
 
Kelompok 2 xi ipa 6 kapt. desty
Kelompok 2 xi   ipa 6 kapt. destyKelompok 2 xi   ipa 6 kapt. desty
Kelompok 2 xi ipa 6 kapt. desty
 
Tik bab 5 Internet
Tik bab 5 Internet Tik bab 5 Internet
Tik bab 5 Internet
 
Protokol komunikasi komputer terapan jaringan
Protokol komunikasi komputer terapan jaringanProtokol komunikasi komputer terapan jaringan
Protokol komunikasi komputer terapan jaringan
 
PP TIK Bab 6 Kelas IX-F
PP TIK Bab 6 Kelas IX-FPP TIK Bab 6 Kelas IX-F
PP TIK Bab 6 Kelas IX-F
 
Pp tik ix f bab vi
Pp tik ix f bab viPp tik ix f bab vi
Pp tik ix f bab vi
 

Recently uploaded

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 

Recently uploaded (6)

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 

Panduan praktikum easy plc berbasis logic gate

  • 1. PANDUAN PRAKTIKUM EASY PLC BERBASIS LOGIC GATE Kerja Praktek Laboratorium Oleh : Grace La Rosa Sihotang 14S14010 Franky Dachi 14S14013 Institut Teknologi Del 2017
  • 2. Abstrak Dengan adanya tuntutan teknologi yang semakin hari semakin maju, manusia juga ingin segala sesuatunya semakin mudah dan instan. Maka, diciptakanlah berbagai produk yang dapat membantu segala pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan instan. Berbagai produk tersebut dapat berupa sistem, aplikasi, bahkan perangkat automasi yang semuanya bertujuan untuk mempermudah segala pekerjaan manusia. Easy PLC merupakan sebuah perangkat automasi dalam ukuran kecil yang penggunaannya harus menggunakan bantuan beberapa protokol dan driver agar komunikasi antar PLC dengan HMI-Panel berlangsung dengan baik sehingga fungsinya sebagai automasi yang akan membantu mempermudah pekerjaan manusia terlaksana sebagaimana mestinya. PLC yang digunakan terdiri atas dua PLC dimana PLC yang pertama merupakan ELC-HMI dan yang kedua merupakan x-Messenger yang masing-masing fungsinya dapat dijalankan dengan menggunakan keduanya sekaligus dengan HMI-Panel. Penggunaan seperangkat alat automasi ini terbilang cukup sulit, maka mahasiswa dituntut untuk mampu menggalinya dan menuturkan bagaimana cara penggunaanny secara rinci agar dapat digunakan dengan gampang oleh kalangan masyarakat luas. Dengan mempelajarinya secara otodidak dan dengan bantuan referensi yang sangat terbatas, maka dilakukanlah percobaan guna mempermudah penggunaan alat automasi berikut, yaitu Easy PLC.
  • 3. PRAKTIKUM KOMUNIKASI PLC VIA MODBUS I. Landasan Teori A. Protokol Modbus Protokol Modbus dibuat oleh perusahaan PLC bernama Modicon tahun 1979 dan sampai sekarang masih menjadi salah satu protokol komunikasi standar yang dipakai dalama automatisasi pengelolaan gedung, proses industri, dll. Beberapa Jenis Type Modbus: • Modbus Serial RTU Format RTU mengikuti request perintah/transfer data dengan cyclic redundancy check checksum sebagai mekanisme pemeriksaan kesalahan (error-check) untuk memastikan keandalan data. Modbus RTU adalah implementasi yang paling umum dari semua versi Modbus yang ada. Sebuah pesan Modbus RTU harus dikirimkan secara terus menerus tanpa jeda antar karakter. Setiap pesan Modbus RTU sering dipakai dalam sistem monitoring skala kecil dimana sensor-sensor dan komputer HMI letaknya sangan jauh. • Modbus ASCII Protokol Modbus jenis ini digunakan pada komunikasi serial dan memanfaatkan karakter ASCII dalam berkomunikasi di dalam satu protokol. Format data ASCII menggunakan sebuah longitudinal redundancy check checksum di dalam memeriksa kesalahan transfer data. Pesan data pada Modbus ASCII dibingkai oleh tanda titik dua dimuka dan diikuti oleh baris baru (CR/LF). Komunikasi antar perangkat elektronik dengan komputer melalui Protokol Modbus ASCII umumnya digunakan dalam jaringan telepon atau pun Modem GSM apabila tidak tersedia infrastruktur jaringan yang memadai seperti LAN atau jaringan Fiber-Optic. • Modbus TCP/IP Protokol Modbus varian ini hanya bisa digunakan untuk komunikasi melalui jaringan TCP/IP atau umumnya dikenal dengan jaringan LAN. Modbus TCP/IP tidak memerlukan kalkulasi checksum pada layer terakhir untuk menangani kesalahan ransfer data seperti pada komunikas serial. Modbus TCP/IP lebih cepat dalam melakukan transfer data dibanding dengan Modbus RTU apalagi Modbus ASCII. Pada aplikasi sistem SCADA atau pun Automation yang
  • 4. kompleks dimana digunakan perangkat IED dalam jumlah yang banyak dan beraneka ragam atau dimana tingkat traffic transfer data yang padat, saya lebih menyarankan penggunaan Modbus TCP/IP untuk mencapai tingkat real-time yang lebih tinggi. Tentu saja perangkat IED dengan Port TCP/IP itu sendiri harganya relatif lebih mahal dibanding dengan Port RS-485. • Modbus over TCP/IP atau Modbus over TCP Merupakan varian Modbus yang berbeda dari Modbus TCP dimana digunakan checksum atau kalkulasi kesalahan transfear data (error – check) yang termasuk dalam payload seperti Modbus RTU. Modul ini hanya akan membahas Modbus Serial RTU (Remote Terminal Unit). Protokol komunikasi Modbus Serial mengatur cara-cara dan format komunikasi serial (RS232/RS485) antara Master dengan Slave (master dapat berupa PC, Panel HMI, PLC, smart device, dll). Jaringan Modbus terdiri dari Master dan beberapa Slave, Master yang berinisiatif memulai komunikasi antara lain menulis data, membaca data dan mengetahui status Slave. Permintaan Master disebut juga sebagai request atau query. Slave hanya bersifat pasif/menunggu atau dengan kata lain Slave hanya merespon jika ada permintaan/query dari Master. Jumlah Slave dalam protokol Modbus bisa sebanyak 247 Slave. Slave dapat berupa PLC, peralatan elektronik, controller, sensor, dll. B. Komunikasi pada Modbus Setiap perangkat yang diinginkan untuk berkomunikasi via protokol Modbus harus diberi alamat yang unik atau tidak boleh sama dengan alamat perangkat lainnya. Dalam komunikasi serial dan jaringan MB+ hanya node yang ditugaskan sebagai Master saja yang dapat memulai perintah, berbeda halnya dengan Ethernet, perangkat manapun dapat mengirimkan perintah Modbus, walaupun biasanya hanya satu peerangkat master yang melakukannya. Perintah Modbus berisi alamat Modbus perangkat yang ingin dituju atau yang ingin diminta berkomunikasi.. Hanya perangkat yang dimaksudkan akan bertindak atas perintah, meskipun perangkat lain mungkin juga menerima pesan/perintah tersebut (pengecualian adalah perintah broadcastable khusus dikirim ke node 0 yang bertindak tapi tidak diakui). Semua perintah pada Modbus mengandung pemeriksaan informasi, untuk memastikan bahwa perintah yang datang tidak rusak atau error. The Perintah dasar pada Modbus dapat memerintahkan sebuah RTU untuk mengubah nilai salah satu kontrol,register atau membaca sebuah port Input/Output, serta sekaligus memerintahkan perangkat untuk mengirimkan kembali satu atau lebih nilai yang terkandung dalam register yang diakses atau dirubah tersebut. Ada banyak modem dan gateway yang didukung oleh Modbus, karena memang Modbus merupakan protokol yang sangat sederhana dan sering disalin oleh pabrikan-pabrikan perangkat elektronik dan jaringan. Beberapa dari mereka, ada yang secara khusus membuat perangkat yang dirancang untuk protokol ini. Implementasi yang berbeda menggunakan kabel, komunikasi nirkabel dan bahkan SMS atau GPRS. Masalah klasik para desainer sistem monitoring dengan jaringan
  • 5. nirkabel/wireless, SMS dan GPRS adalah bahwa sistem yang mereka buat harus mampu mencakup latensi tinggi dan mengatasi masalah waktu. C. Penyimpanan data pada Modbus Pada protocol Modbus terdapat 4 buah jenis penyimpanan data dengan panjang masing-masing 16 bit. Contoh : 1. Coil Pada mulanya jenis data ini digunakan untuk mengaktifkan coil relay. Nilai jenis data ini adalah ON atau OFF. Coil mempunyai panjang 16 bit, sehingga untuk mengaktifkaan ON dgn cara memberi nilai FF00H dan 0000H untuk OFF. data FF00 dan 00 disimpan di register 00000 sampai 09999. Pada contoh ini : Untuk mengaktifkan relay dengan cara menulis FFH00H pada register 00001 dan register 000008. Untuk mematikan relay dilakukan dengan cara menuliskan 0000H ke kedua register tersebut.Untuk mengetahui status apakah relay sedang menyala atau sedang mati kita bisa membaca register 00001 dan register 00008. 2. Input Relay/Input Biner/Input Digital/Input Diskrit Kebalikan dengan coil, input relay digunakan untuk mengetahui status relay apakah sedang ON atau OFF. Input relay bersifat read only bagi master dan hanya bisa dirubah oleh slave saja.
  • 6. 3. Input Register Input register digunakan untuk menyimpan data analog dengan range 0 ~ 65535 dan input register bersifat read only bagi master. Pada contoh ini : Input register digunakan untuk menyimpan data hasil konversi ADC. Hasil konversi bisa dibaca oleh master dan master tdk bisa merubah data register ini. Hasil konversi ADC chanel 0 (portA.0) disimpan di input register 30001. Hasil konversi ADC chanel 2 (PortA.1) disimpan di input register 30002. 4. Holding Register Pada contoh ini: Holsing register di gunakan untuk menyimpan input dari port B ketika port B sbg input. Holding register juga bisa digunakan untuk mengeluarkan data ke portB saat port B sebagai output. D. Frame data modbus Master dan slave berkomunikasi dengan cara mengirim frame permintaan dan frame respon, adapun format frame modbus adalah sebagai berikut: 1. Alamat Slave Byte pertama sebagai Alamat slave terdiri dari 1byte, alamat slave ditentukan hanya 1 ~ 247. Alamat 0 digunakan master untuk ditujukan kepada semua slave. 2. Function Code Byte kedua berupa Function Code, perintah dari ,master yang harus dilakukan oleh slave berikut : Data Membaca Menulis satu data Menulis banyak data No awal register Coil FC01 FC05 FC15 00001
  • 7. Input Diskrit /Digital FC02 10001 Input Register FC04 30001 Holding Register FC03 FC06 FC16 40001 *keterangan: FC15 maksudnya adalah function code 15 desimal atau 0F dalam hexadecimal. Berikut Register Map dan Function code yang digunakan : 3. Byte Data Jumlah Byte Data bervariasi tergantung jumlah data yang akan di tuliskan ke slave. Byte data berisi alamat register, jumlah data, dan data yang akan ditulis. 4. Error Check, CRC Dua byte terakhir adalah byte CRC, byte ini digunakan untuk mendeteksi jika ada kesalahan pada frame Modbus.
  • 8. Contoh : Membaca isi input register 30001. Sebuah Master meminta data isi 1 buah register input dari Slave dengan alamat 1. Fuction code 04 digunakan untuk membaca data register slave. maka master akan mengirim query : 01 04 0000 0001 31CA 01 = Alamat Slave 04 = Function Code 04 (Perintah Membaca register input) 0000 = Alamat awal Data di register yg diminta (30001-30001=0) 0001 = Jumlah register yg datanya diminta 31CA = Nilai CRC Slave dgn alamat 1 akan merespon dengan mengirim data ke master sbb: 01 04 02 0032 E4D2 artinya: 01 = Alamat dirinya / Slave 1 04 = Function Code 04 02 = jumlah byte data yg akan diberikan . 00 = data pertama 32 = data kedua E4= CRC byte 2 D2 =CRC byte 1
  • 9. II. Prosedur Praktikum A. Komponen Praktikum 1. Panel HMI (OP320-A) 2. Easy PLC • ELC-12DC-DA-R-N • ELC-12DC-DA-TP(NPN)
  • 10. 3. LED Tester 4. Power Supply (24V 1,5A) 5. Kabel Programmer B. Langkah kerja 1. Install driver untuk RS232 dan RS458 agar dapat mengupload program ke EASY PLC dan Panel HMI(OP320-A). 2. Install software OP Series Edit Tool dan xLogic Soft. 3. Rangkailah PLC, LED Tester, Power Supply, Panel HMI, PLC slave 1 dan PLC slave 2 dengan komputer secara tepat, seperti pada gambar berikut:
  • 11. • Hubungkan kabel serial monitor ke panel HMI. • Hubungkan kabel extend dari PLC 1 ke PLC 2, dan juga hubungkan kabel programmer ke PLC • Hubungkan power setiap komponen, pada PLC: L+ dengan V+, M dengan V-, sehingga semua terhubung seperti gambar berikut.
  • 12. 4. Buka Program HMI Panel (OP Series Edit Tool), a. Setting model Panel HMI dengan benar, model yang digunakan pada praktikum adalah OP320/5-A. b. Setting COM Port sesuai dengan yang digunakan (bisa di check di Device Manager. Jika masih menunjukkan tanda seru pada Port, lakukan prosedur Appendix A. c. Pilih tipe PLC yang akan digunakan, settingannya sebagai berikut,
  • 13. d. Buat program untuk Panel HMI, untuk mengendalikan relay di PLC 1. Klik simbol tangan & angka 3, lalu setting seperti tampilan berikut, e. Lanjutkan dengan mengatur indicator lamp, yang akan memonitor kondisi relay pada PLC 2 dengan cara setting alamat PLC ke 2. Klik simbol persegi empat F1, lalu atur seperti berikut,
  • 14. f. Download program ke Panel HMI, seperti gambar berikut, 5. Setting PLC, ada 2 PLC yang akan disetting, ELC-12DC-DA-R-N akan disetting ke address modbus 1, dan ELC-12DC-DA-TP akan disetting ke address modbus 2, kedua PLC disetting sebagai slave dan HMI panel adalah Master. a. Setting wiring pada PLC dengan kabel serial HMI. Pinout pada Extention PLC x-Logic Hubungkan Panel HMI dengan pin 1 ke A, pin 6 ke B dan pin 4 ke GND. Kabel A dan B dapat dicek dengan menggunakan voltmeter, saat idle A akan (+) dan B akan (-).
  • 15. b. Setting PLC: pada PLC 1 tekan Esc kemudian pilih Set, lalu Set COM, pilih Set COM1, Set BPS = 9600 dan Set Mode RTU, lalu pada Set Adr, Set M adr 001. Pada PLC 2 tekan Esc kemudian pilih Set, lalu Set COM, pilih Set COM1, Set BPS = 9600 dan Set Mode RTU, lalu pada Set Adr, Set M adr 002. c. Hubungkan kabel Programmer yang terhubung dengan PLC 1 ke PC. Buka Software xLogic, pilih New FBD, dan pilih PLC pada Hardware, sesuai dengan tipe PLC 1.
  • 16. d. Untuk mendownload program dari PC ke PLC, setting koneksi dengan langkah seperti gambar berikut : Setelah menekan tombol Search maka akan muncul pemberitahuan koneksi OK, setelah itu Klik Connect to PLC.
  • 17. e. Untuk PLC 1, kosongkan program dan download program ke PLC dengan menekan tombol Transfer, PC -> PLC. f. Untuk PLC 2, buat program dan atur jenis PLC sesuai tipenya. g. Buat program seperti dibawah ini, pasangkan kabel programmer ke PLC 2 lalu hubungkan ulang (disconnect, connect) download program seperti langkah sebelumnya. Pada PLC address ketik 2, dan lakukan download.
  • 18. h. Untuk mencoba, tekan tombol 0/1/2/3 pada Panel HMI untuk mengaktifkan Relay 0/1/2/3, dan tekan tombol panah pada PLC 2 untuk melihat indikator pada Panel HMI. i. Rangkai output dari PLC 1 ke LED Tester untuk melihat apakah relay Q1/Q2/Q3/Q4 bekerja. Rangkaian LED Tester dapat dilihat pada Appendix B. Hasil akhir praktikum seperti tabel berikut: Panel PLC 1 LED Plc 2 Panel PLC 2 Tekan 0 LED 1: Nyala Tekan: arah atas F1: Nyala Tekan 1 LED 2: Nyala Tekan: arah bawah F2: Nyala Tekan 2 LED 3: Nyala Tekan: arah kiri F3: Nyala Tekan 3 LED 4: Nyala Tekan: arah kanan F4: Nyala
  • 19. APPENDIX A Apabila masih terdapat tanda seru pada port device manager, seperti pada gambar, lakukan langkah-langkah berikut: a. Pastikan PC anda terhubung ke jaringan internet. b. Pada Port tersebut klik kanan, lalu pilih Update Driver Software… c. Lalu pilih Search automatically for updated driver software. d. Setelah sukses, maka driver anda sudah diupdate.
  • 20. APPENDIX B Skematik rangkaian LED Tester dengan Output PLC: Keterangan: 1. L+ merupakan Sumber Tegangan, pada praktikum ini, sumber tegangan yang digunakan adalah 24 Volt. 2. M merupakan Ground. 3. R merupakan Resistor yang berfungsi untuk menurunkan arus yang akan masuk ke LED. Ketentuan nilai Resistor menggunakan rumus berikut: R = (𝑉𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 − 2) 𝑉 0.02 𝐴
  • 21. PRAKTIKUM SIMULASI APLIKASI EXTERIOR LIGHTING Prosedur Praktikum 1. Buka software x-logic, klik File-> New -> FBD 2. Tentukan perangkat hardware yang digunakan.
  • 22. 3. Pada bagian kiri x-logic terdapat workspace yang berisi semua komponen yang digunakan, atur sedemikian rupa semua komponen seperti, weekly timer, input, output, delay dan gerbang logika yang digunakan. 4. Setelah semua komponen siap, pertama sekali atur weekly timer sesuai ketentuan, dengan cara mengkliknya 2 kali, maka akan muncul tampilan sebagai berikut, atur seperti gambar.
  • 23. 5. Hubungkan setiap komponen dan atur sehingga rangkaian seperti gambar berikut. 6. Untuk simulasi, klik Tools, lalu pilih Simulation.
  • 24. 7. Pada tab bagian bawah akna muncul Simulasi yang sedang dijalankan, klik Input sebagai tanda diberikan nilai, maka pada wired penghubung akan dilihat perubahan warna dari biru ke merah, biru menandankan OFF dan merah menandakan ON. Untuk melihat hasil OUTPUT, pada tab bawah, klik Simulate I/0.