2. Pasar modal (Bursa Efek) secara umum dapat diidentikkan dengan
sebuah tempat dimana modal diperdagangkan antara pihak yang memiliki
kelebihan modal (investor) dengan orang yang membutuhkan modal
(issuer) untuk mengembangkan investasi.
Dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1995, pasar modal didefinisikan sebagai
“kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan
Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.
Keberadaan pasar modal di Indonesia merupakan salah satu faktor terpenting
dalam ikut membangung perekonomian nasional, terbukti telah banyak industri
dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal ini sebagai media
untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya.
Secara faktual, pasar modal telah menjadi financial nerve centre (saraf finansial
dunia) pada dunia ekonomi modern dewasa ini, bahkan perekonomian modern
tidak akan mungkin bisa eksis tanpa adanya pasar modal yang tangguh dan
berdaya saing global serta terorganisir dengan baik. Sebagai upaya dalam
mendukung terwujudnya Pasar Modal Indonesia menjadi penggerak ekonomi
nasional yang tangguh dan berdaya saing global sebagaimana tertuang dalam
cetak biru pasar modal Indonesia, perlu dilakukan secara terus menerus untuk
menyempurnakan dan mengembangkan infrastruktur pasar modal menuju ke
arah yang lebih baik lagi.
3. 1. Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah sebagai suatu pasar dimana seluruh
mekanisme kegiatannya (terutama mengenai emiten, jenis efek
yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya) telah
memenuhi prinsip-prinsip Islam, kini semakin berkembang di
Indonesia.
Perkembangan ini dimulai sejak PT. Dana reksa Investment
Management menerbitkan instrument reksadana syariah dengan
nama DanareksaSyariah pada 3 Juli 1997.
Tiga tahun kemudian, Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerjasama
dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan
Jakarta Islamik Index (JII) yang dapat digunakan sebagai acuan
untuk estasi pada emiten-emiten yang jenis usaha maupun
performa keuangannya tidak bertentangan dengan prinsip
Islam.
4. Perbedaan Pasar Modal Konvensional dan Syariah
Indeks Harga Saham.
- Pengertian: indikator utama yang menggambarkan
pergerakan harga saham.
- Fungsi:
a).sebagai tolak ukur untuk mengukur kinerja investasi pada
saham.
b).sebagai indikator tingkat keuntungan
c).memfasilitasi berkembangnya produk derivative.
Perbedaan:
a.) Indeks konvensional: meneruskan seluruh saham yang
tercatat di bursa dengan mengabaikan aspek halal haram,
yang penting saham emiten yang terdaftar sudah sesuai
dengan aturan yang berlalu.
b). Indeks Islam :indeks yang berdasarkan syariat islam,
saham-saham yang masuk dalam indeks syariah adalah
emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan
syariah.
5. . Jakarta Islamic Index
Jakarta Islamic Index atau biasa disebut JII adalah salah satu indeks saham
yang ada di Indonesia yang menghitung index harga rata-rata saham untuk jenis
saham-saham yang memenuhi kriteria syariah. Pembentukan JII tidak lepas dari
kerja sama antara Pasar Modal Indonesia (dalam hal ini PT Bursa Efek Jakarta)
dengan PT Danareksa Invesment Management (PT DIM). JII telah
dikembangkan sejak tanggal 3 Juli 2000. Pembentukan instrumen syariah ini
untuk mendukung pembentukan Pasar Modal Syariah yang kemudian
diluncurkan di Jakarta pada tanggal 14 Maret 2003. Mekanisme Pasar Modal
Syariah meniru pola serupa di Malaysia yang digabungkan dengan bursa
konvensional seperti Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Setiap
periodenya, saham yang masuk JII berjumlah 30 (tiga puluh) saham yang
memenuhi kriteria syariah. JII menggunakan hari dasar tanggal 1 Januari 1995
dengan nilai dasar 100.
Tujuan pembentukan JII adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor untuk
melakukan investasi pada saham berbasis syariah dan memberikan manfaat
bagi pemodal dalam menjalankan syariah Islam untuk melakukan investasi di
bursa efek. JII juga diharapkan dapat mendukung proses transparansi dan
akuntabilitas saham berbasis syariah di Indonesia. JII menjadi jawaban atas
keinginan investor yang ingin berinvestasi sesuai syariah. Dengan kata lain, JII
menjadi pemandu bagi investor yang ingin menanamkan dananya secara
syariah tanpa takut tercampur dengan dana ribawi. Selain itu, JII menjadi tolak
ukur kinerja (benchmark) dalam memilih portofolio saham yang halal.
6. Perhitungan Indeks
Perhitungan JII dilakukan oleh BEJ dengan menggunakan
metode perhitungan indeks yang telah ditetapkan yaitu
dengan bobot kapitalisasi pasar (market cap weighted).
Perhitungan indeks ini juga mencakup penyesuaian -
penyesuaian (adjustments) akibat berubahnya data emiten
yang disebabkan adanya corporate action.
Respons Data Positif Global, IHSG Dibuka Menguat
Jumat, 02 November 2012 | 09:38
Ilustrasi bursa saham FOTO : Defrizal/GLOBE ASIA
Bursa global merespon positif klaim pengangguran
Amerika Serikat yang turun lebih dari 2 persen.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan
pagi ini berada dalam tren positif.
7. Hingga pukul 09.33 JATS, IHSG melemah 6,35 poin (0,15 persen) menjadi
4.341,36, adapun kumpulan saham unggulan (bluechips) di LQ-45 menguat 1,51
poin (0,20 persen) ke level 749,20. Indeks saham berbasis syariah (ISSI) naik
0,23 (0,16 persen) menjadi 147,58.
IHSG hari ini berpeluang bergerak menguat terbatas, mengikuti penguatan
sebagian besar bursa saham global. Bursa global merespon positif klaim
pengangguran Amerika Serikat yang turun lebih dari 2 persen, dan indeks
kepercayaan konsumen meningkat periode Oktober. Investor tetap mencermati
aksi jual saham, setelah Indonesia mencatat laju inflasi yang meningkat pada
Oktober.
Sementara harga minyak mentah dunia pada perdagangan Kamis (1/11) malam
pukul 22.15 waktu New York (pagi ini waktu Indonesia) melemah US$0,23 (0,26
persen) ke level US$86,86 untuk jenis WTI, sedangkan jenis brent crude oil
menguat 0,11 (0,12 persen) ke level US$108,17.
Untuk nilai tukar, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), Kamis (1/11),
rupiah berada di posisi Rp9.628 per dolar, atau meelmah 8 poin dari penutupan
hari sebelumnya di level Rp9.615 dengan kisaran perdagangan Rp9.676 -
Rp9.589.
Sementara dikutip dari IMQ21, rupiah pagi ini berada di posisi Rp9.615, atau
tetap dari perdagangan sebelumnya Rp9.615.
8. KESIMPULAN DAN SARAN
Bursa Efek adalah lembaga atau perusahaan yang
menyelenggarakan atau menyediakan fasilitas system pasar
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek antara
berbagai perusahaan/perorangan yang terlibat dalam tujuan
memperdagangkan efek perusahaan-perusahaan yang telah
tercatat di bursa efek. Perdagangan saham di Bursa Efek
Indonesia (Indonesia Stock
Exchange) yang dilakukan dengan sistem syariah sangat
menarik bagi
masyarakat Indonesia yang mayoritas Islam, karena sistem
perdagangan saham syariah ini telah menghilangkan unsur-
unsur yang
haram ataupun mutasyabihat separti unsur Riba dan unsur judi.
2. SARAN
Penyebaran informasi maupun pembelajaran tentang pasar
modal syariah dan system ekonomi syariah secara global
seharusnya dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat (kifayah)
bagi masyarakat Islam.