Dokumen ini membahas kritik terhadap beberapa fatwa Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia mengenai produk perbankan syariah. Fatwa-fatwa tersebut dianggap kurang tepat dan bahkan bertentangan dengan prinsip syariah dalam beberapa kasus seperti akad mudharabah pada rekening giro dan deposito syariah. Buku ini ditulis untuk memberikan evaluasi obyektif terhadap setiap fakta dan hukum syariah yang berlaku pada
Tetap kokoh menghadapi setiap makar yang mendistorsi khilafah atau melemahkan...
Menggugat bank syariah
1. 6/4/2014 Menggugat BankSyariah - Al-Fath Islami Press
http://al-fathislamipress.com/ekonomi/menggugat-bank-syariah/ 1/2
Menggugat Bank Syariah
Bank Syariah adalah bank yang
menjalankan aktivitas perbankan
berdasarkan nilai syariah sebagaimana
yang difatwakan oleh lembaga yang
dianggap kredibel di bidangnya.
Berdasarkan fatwa yang sama,
Lembaga Keuangan Syariah (LKS)
tersebut kemudian mengeluarkan
produk perbankan syariah. Karena itu,
setiap produk perbankan syariah yang
dikeluarkan oleh LKS ini mempunyai
legalitas syariah, yaitu fatwa Dewan
Syariah Nasional – Majelis Ulama’ Indonesia (DSN-MUI).
Hanya saja, dari hasil kajian, penelitian dan analisis terhadap fatwa-fatwa DSN-
MUI tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa ada sejumlah fatwa yang tidak
tepat, bahkan bisa dianggap menyalahi ketentuan syariah. Kesalahan tersebut
kadang terjadi pada point-point tertentu, sedangkan pada point-point yang lain
tidak. Seperti dalam kasus Akad Mudharabah pada Giro Syariah, Deposito
Syariah dan Tabungan Syariah, yang menempatkan Bank sebagai Mudharib,
padahal faktanya tidak. Demikian juga dalam kasus pembiayaan. Ini dari aspek
fatwanya.
Meski fatwa-fatwa tersebut ada juga yang benar, namun ini tidak cukup untuk
menjamin bahwa produk perbankan syariah yang didasarkan pada fatwa
tersebut juga benar. Sebab, terkadang antara fatwa dan implementasinya bisa
berbeda, bahkan bisa saja implementasinya justru menyalahi ketentuan yang
digariskan dalam fatwa. Seperti dalam kasus Bank Garansi Syariah yang
menggunakan akad Kafalah.
Buku ini sebenarnya bukan buku pertama yang membedah hukum dan fakta
perbankan syariah. Hanya saja, buku ini jelas berbeda dengan buku-buku yang
ditulis oleh praktisi atau konsultan perbankan syariah, yang
mempunyaimindframe (kerangka berpikir) Islamisasi perbankan konvensional.
Buku ini jelas berbeda, karena berdiri secara independen dari berbagai
kepentingan, apalagi untuk melegalisasikan praktik perbankan syariah.
Buku ini ditulis untuk memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan yang
selama ini masih mengemuka. Mendudukkan secara obyektif dan proporsional
terhadap setiap fakta dan hukum setiap produk perbankan syariah tersebut
sebagaimana mestinya. Bukan atas dasar arogansi keilmuan, apalagi
kepentingan untuk mencari justifikasi keagamaan demi melegalkan praktik
perbankan yang disebut sebagai perbankan syariah itu.