Wanita Karir berarti wanita yang memiliki pekerjaan dan mandiri finansial baik kerja pada orang lain atau punya usaha sendiri. Ia identik dengan wanita pintar dan perempuan modern. Ketiga label ini bisa positif tapi juga negatif tergantung bagaimana dia bisa membawa diri secara agama dan sosial.
2. Pengertian Wanita Karir
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kata “wanita” berarti perempuan dewasa, ini
berarti perempuan yang masih kecil atau kanak-
kanak tidak termasuk dalam istilah “wanita”.
Sedangkan kata “karir” berarti pengembangan dan
kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan
dan sebagainya. Karir juga berarti pekerjaan yang
memberikan harapan untuk maju. Ketika kata
wanita dan karir disatukan, maka diartikan wanita
yang berkecimpung dalam kegiatan profesi
(usaha, perkantoran dan sebagainya).
3. Wanita Karir dan Karir
Wanita
Wanita karir dan karir wanita masih merupakan
tema kontroversi dalam wacana Islam. Wanita karier
ialah wanita yang memiliki keahlian, keterampilan,
dan profesi khusus di luar kegiatan
kerumahtanggaan. Aktivitas mereka lebih banyak
bergerak dalam dunia publik. Sedangkan karir wanita
adalah konsepsi sosial budaya terhadap pekerjaan
dan profesi seorang wanita.
Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa
wanita karir adalah seorang wanita yang menjadikan
pekerjaan atau karirnya sebagai prioritas utama
dibandingkan dengan pekerjaan dan status lainnya.
4. Selain sebutan wanita karir, istilah baru yang
sering digunakan untuk menyebut wanita yang
bekerja di luar rumah mencari nafkah, adalah
wanita professional. Ada juga orang menyebutnya
sebagai makhluk jenis ketiga. Mereka disebut
demikian, karena sehari-harinya mereka lebih suka
berjejal di lapangan kerja, yang semestinya
menjadi tugas laki-laki, daripada tetap pada fitrah
kewanitaannya.
5. Secara lebih jelas, wanita karir adalah
wanita yang menekuni dan mencintai untuk
mencapai sesuatu kemajuan dalam hidup,
pekerjaan atau jabatan. Umumnya karir wanita
ditempuh oleh wanita di luar rumah, sehingga
wanita karier tergolong mereka yang berkiprah di
sektor publik. Disamping itu, untuk berkarier
berarti harus menekuni profesi tertentu yang
membutuhkan kemampuan, kapasitas, dan
keahlian dan acap kali hanya bisa diraih dengan
persyaratan telah menempuh pendidikan
tertentu.
6. Tenaga Kerja Wanita
Sedangkan istilah “tenaga kerja wanita”
atau sering disingkat dengan TKW ialah
wanita yang mampu melakukan pekerjaan di
dalam maupun di luar hubungan kerja guna
menghasilkan jasa atau barang, untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Dilihat
dari definisi ini, tenaga kerja wanita lebih
berorientasi kepada wanita yang bekerja
dengan orang lain untuk menghasilkan suatu
produk dan lebih ditekankan kepada usaha
perdagangan atau jasa yang menyangkut
kepentingan masyarakat.
7. Perbedaan Wanita Karir dan
Tenaga Kerja Wanita
Wanita karir, baik wanita bekerja
maupun TKW memang ada perbedaan.
Jika wanita bekerja lebih ditekankan
kepada hasil berupa imbalan keuangan
dan TKW ditekankan kepada kemampuan
wanita melakukan pekerjaan untuk
menghasilkan jasa atau barang, maka
dalam wanita karir yang ditekankan adalah
karir itu sendiri.
8. Pandangan Islam Tentang
Wanita Karir
a. Nafkah Merupakan
Kewajiban Suami
Islam menjadikan suami
sebagai kepala keluarga,
di pundaknyalah
tanggung jawab utama
lahir batin keluarga.
b. Wanita Tinggal di Rumah
Perbuatan ihsan (baik) seorang
suami harus dibalas pula dengan
perbuatan yang serupa atau yang
lebih baik oleh isteri. Ia harus
berkhidmat kepada suaminya
dan menunaikan amanah
mengurus anak-anaknya menurut
syari’at Islam yang mulia. Allah
‘Azza wa Jalla telah mewajibkan
kepada dirinya untuk mengurus
suaminya, mengurus rumah
tangganya, mengurus anak-
anaknya.
9. c. Wanita bekerja diluar
rumah
Sebagaimana yang telah
dijelaskan di atas,
bekerja dan mencari
nafkah adalah kewajiban
seorang suami sebagai
kepala rumah tangga.
Akan tetapi, Islam pada
dasarnya tidak melarang
wanita untuk bekerja.
10. Problematika Wanita Karir
Problematika wanita karier merupakan salah satu
wujud permasalahan yang harus ditanggapi secara serius.
Karena keberadaan wanita karir di tengah-tengah
masyarakat sudah hampir menyebar diberbagai bidang
kegiatan, akibatnya wanita mengorbankan tugas utamanya
sebagai seorang ibu bagi anak-anaknya dan istri bagi
suaminya. Pilihan antara tugas mana yang harus
didahulukan sering menjadi suatu dilema.
Di sisi lain wanita yang menuntut untuk berperan
ganda hanya akan menjadikan persoalan tumpan tindih
dan akibatnya keharmonisan rumah tangga menjadi
berantakan, akibatnya anak-anak kurang mendapat
perhatian dan kasih sayang dari ibunya dan fatalnya anak-
anak akan menjadi nakal dan moralnya menjadi rusak. Jika
tidak pandai mencari jalan pemecahannya.
11. Sekarang dalam konsep wanita karier wanita
benar-benar bekerja menghabiskan sebagian besar
waktunya di luar rumah seperti hal yang dilakukan
kaum pria. Bagi wanita karier, keluarga adalah nomor
dua setelah bekerja. Hal tersebut telah menimbulkan
berbagai dampak, baik positif maupun negatif, secara
psikologis pengaruh wanita yang bekerja terhadap
keluarganya sungguh sangat besar bahkan di
Amerika Serikat, sementara wanita karier bukan
barang baru lagi. Penelitian menunjukkan kesibukan
berkarier para orang tua akan kurangnya kesempatan
untuk berkumpul dalam keluarga dapat
mempengaruhi perkembangan anak.
13. Solusi Untuk Wanita Karir
Dalam Pandangan Islam
a) Bebas dari hal-hal yang menyebabkan masalah,
kemungkaran, membahayakan agama dan
kehormatan.
b) Pekerjaannya tidak mengganggu kewajiban utamanya
dalam urusan dalam rumah, karena mengurus rumah
adalah pekerjaan wajibnya, sedang pekerjaan luarnya
bukan kewajiban baginya, dan sesuatu yang wajib
tidak boleh dikalahkan oleh sesuatu yang tidak wajib.
c) Harus dengan izin suaminya, karena istri wajib
mentaati suaminya.
d) Menerapkan adab-adab islami, seperti: Menjaga
pandangan, memakai hijab syar’i, tidak memakai
wewangian, tidak melembutkan suaranya kepada pria
yang bukan mahrom, dll.
14. e) Pekerjaannya sesuai dengan tabi’at wanita, seperti:
mengajar, dokter, perawat, penulis artikel, buku, dll.
f) Tidak ada ikhtilat di lingkungan kerjanya. Hendaklah ia
mencari lingkungan kerja yang khusus wanita,
misalnya: Sekolah wanita, perkumpulan wanita, kursus
wanita, dll.
g) Hendaklah mencari dulu pekerjaan yang bisa
dikerjakan di dalam rumah. Jika tidak ada, baru cari
pekerjaan luar rumah yang khusus di kalangan wanita.
Jika tidak ada, maka ia tidak boleh cari pekerjaan luar
rumah yang campur antara pria dan wanita, kecuali
jika keadaannya darurat atau keadaan sangat
mendesak sekali, misalnya suami tidak mampu
mencukupi kehidupan keluarganya, atau suaminya
sakit, dll