SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
Petunjuk Pengisian/ Penjelasan LK 2.1
Kolom (1): Permasalahan yang telah diidentifikasi. Tuliskan permasalahan yang dirasa paling urgent terkait pembelajaran dari sejumlah masalah yang telah ditemukan dalam tahap
identifikasi masalah dan ditentukan di tahap sebelumnya untuk diatasi.
Kolom (2) dan (3) Penyebab Masalah dan Kategori penyebab masalah. Kedua kolom ini merupakan penajaman dari tahap sebelumnya. Kategorikan penyebab masalah yang
sebelumnya telah diidentifikasi apakah lebih dekat ke materi, metode, atau media pembelajaran. Ketiganya merupakan aspek yang paling memungkinkan untuk guru intervensi
secara langsung dalam mengatasi permasalahan kelas/ lab/ bengkel.
Dua atau lebih permasalahan berbeda yang muncul ke permukaan saat observasi bisa jadi memiliki satu atau lebih sebab yang sama. Sebaliknya, satu permasalahan dapat memiliki
dua atau lebih penyebab. Sebagai contoh, dalam observasi pembelajaran Bahasa, mahamurid PPG Dalam Jabatan mengidentifikasi permasalahan: (a) Sejumlah besar murid di kelas
tidak mampu memahami isi bacaan yang disajikan (yang terlihat dari ketidaktepatan menjawab pertanyaan LOTS terkait informasi umum dan rinci sebuah bacaan) dan (b) Sebagian
murid terlihat tidak bersemangat saat belajar membaca (minat membaca kurang). Dua persoalan ini bisa jadi memiliki satu atau lebih penyebab yang sama, misalnya, pilihan materi
ajar (bahan bacaan) yang kurang relevan dengan level atau minat peserta didik. Kemungkinan lain, kedua persoalan tersebut muncul karena pilihan metode pengajaran yang kurang
sesuai untuk pembelajaran membaca.
Pada beberapa kasus, pernah ditemui seorang guru dalam kegiatan inti pelajaran Bahasa hanya membagikan teks bacaan dan meminta murid membacanya tanpa melakukan kegiatan
pra membaca dan tidak pula memberikan panduan/ mengajarkan strategi pemahaman bacaan, sebelum mengajukan seperangkat soal terkait bacaan. Dalam hal ini, guru tersebut
melewatkan tahapan mengajar membaca sehingga hanya terfokus melakukan asesmen membaca. Pada kasus demikian, maka pada penyebab masalah ada pada kategori materi dan/
atau metode pembelajaran.
Contoh lain, pada saat observasi kelas/ bengkel/ lab ditemukan persoalan: (a) murid tidak dapat menyelesaikan tugas atau aktivitas sesuai alokasi waktu dan (b) guru tidak sempat
melakukan kegiatan penutup dengan baik karena waktu pembelajaran telah habis. Dalam kasus demikian, ada kemungkinan jumlah materi atau aktivitas yang dirancang untuk
disajikan dalam suatu sesi pembelajaran terlalu banyak atau kurang efisien. Terdapat juga kemungkinan guru menggunakan media pembelajaran yang memakan cukup banyak waktu
untuk persiapan dan operasionalisasinya. Mahamurid dapat merefleksi, manakah yang menjadi penyebab persoalan dan mencentang pada satu atau lebih kolom yang relevan, dalam
hal ini, kolom materi dan/atau media. (bisa lebih dari satu kolom, tergantung kondisi riil hasil observasi/ hasil refleksi identifikasi masalah).
Ketajaman dalam melihat persoalan dan menganalisis penyebabnya menjadi kunci untuk langkah-langkah lanjutan dalam pengembangan perangkat pembelajaran. Misalnya,
persoalan-persoalan yang pada tataran permukaan tampak seperti persoalan terkait manajemen kelas dan motivasi belajar, seperti terdapatnya murid yang pasif atau kurang inisiatif
dalam pembelajaran, murid yang mendominasi diskusi, kerja kelompok yang tidak berjalan baik, murid yg duduk di baris belakang yang tidak fokus dan semacamnya boleh jadi
berakar pada pilihan-pilihan materi, metode/ aktivitas, atau media pembelajaran yang sesuai untuk setiap tahapan pembelajaran yang dirancang atau kurang terstruktur dengan baik.
Jika dalam pembelajaran ditemui masalah yang menurut mahamurid ikut dipengaruhi faktor di luar pembelajaran, misalnya terkait kecukupan fasilitas, pendanaan, atau dukungan
lingkungan dan orang tua, persoalan tersebut harus disikapi secara profesional. Misalnya jika murid Fase A-D tidak dapat memahami suatu konsep yang rumit dan guru melihat
fasilitas pendukung berupa LCD proyektor dan laptop untuk menjelaskan konsep tersebut tidak tersedia, maka perlu diingat bahwa ketidakpahaman murid bukanlah disebabkan oleh
ketiadaan fasilitas namun karena mungkin kompleksitas konsep tersebut dan penyajiannya kurang sesuai dengan tahap perkembangan murid. Maka ketidakpahaman murid, bisa jadi
merupakan akibat penyajian materi atau pilihan metode penyajian yang kurang sesuai. Jika saja materi tersebut dibuat berjenjang, disederhanakan, ditambah dengan gambar, realia,
contoh, atau disajikan secara bertahap melalui aktivitas yang menarik, persoalan ketidakpahaman akan konsep tersebut akan lebih memiliki potensi untuk dihindari. Sedangkan,
penyediaan LCD proyektor dan laptop saja belum tentu dapat mengatasi persoalan itu.
Kolom (4) Tuliskan 2-3 solusi yang sesuai dengan masalah dan penyebab masalah yang telah diidentifikasi. Misal, dari hasil refleksi diketahui penyebab persoalan murid yang tidak
memperhatikan dalam pembelajaran Bahasa disebabkan oleh pilihan materi dan metode yang kurang sesuai maka solusi yang mungkin dilakukan antara lain 1) mengganti teks
bacaan sehingga sesuai dengan minat dan level murid sehingga dapat memicu rasa ingin tahu murid. 2) Menerapkan metode KWL untuk memandu murid memahami bacaan 3)
memasukkan unsur permainan dalam metode pembelajaran, atau 4) menyusun daftar pertanyaan pemahaman secara berjenjang serta teknik untuk bertanya yang memungkinkan
semua peserta dengan keberagaman tingkat kemampuan memiliki sense of success yang relatif sama.
Kolom (6), (7) dan (8) Buatlah evaluasi dari alternatif solusi. Tuliskan apa kekuatan dan kelemahan dari solusi tersebut. Untuk kelemahan yang diidentifikasi, tuliskan mitigasi atau
langkah apa yang dapat diambil untuk meminimalisir/ mengantisipasi kelemahan.
Masalah dalam
Pembelajaran
Penyebab
Masalah
Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tuliskan persoalan
yang telah
diidentifikasi /
ditentukan di tahap
sebelumnya.
Fokuskan pada
persoalan terkait
pembelajaran
Tuliskanlah
penajaman
apa
penyebab
setiap
masalah
yang
diidentifikas
i.
Renungkan, apakah persoalan
tersebut terkait dengan
pemilihan/ penyajian materi
ajar, media, metode
pembelajaran, atau yang lain.
Centang pada kolom yang
sesuai.
Tuliskan 2-3 solusi
yang sesuai dengan
masalah dan
penyebab masalah
yang telah
diidentifikasi.
Solusi ini diperoleh
dari hasil kajian
literatur dan
wawancara dengan
sejawat / pakar
Apakah
kelebihan dari
setiap alternatif
solusi yang
dipilih
Apakah
kelemahan
dari setiap
alternatif
solusi yang
dipilih
Menurut Anda, apakah
kelemahan tersebut dapat
diantisipasi? Jika bisa,
bagaimana caranya?
Materi Media Metode Model
1. Nilai ketercapaian
Murid masih rendah
pada materi pecahan
kelas 5.
1. Media
pembelajaran
yang sesuai
dengan materi.
√ Alternatif Solusi :
1. Menggunakan
media interaktif yang
lebih konkret yaitu;
(kertas origami
berwarna)
2. Menggunakan
media berbasis digital.
Kelebihan media
konkret:
1. Memberikan
kesempatan
semaksimal
mungkin kepada
anak untuk
mempelajari dan
melaksanakan
tugas-tugas dalam
situasi nyata.
2. Memberi
kesempatan kepada
anak untuk
mengalami sendiri
situasi yang
sesungguhnya dan
melatih
Kekurangan
media konkret:
1. Murid akan
bersemangat
sehingga lebih
berisik kelas
kurang kondusif.
2. Memerlukan
biaya.
3. Harus
menentukan
waktu
penyelesaian.
4. Guru dan
murid harus
dapat
menggunakan
Untuk mengatasi
permasalahan Guru:
1. Membuat kesepakatan kelas
sebelum bermain.
2. Memberikan reward bagi
murid yang tertib selama
pembelajaran.
3. Mempersiapkan semua
sarana yang dibutuhkan.
4. Guru harus menentukan
manajemen waktu yang tepat
dan disepakati bersama murid.
keterampilan
menggunakan alat
inderanya sebanyak
mungkin.
media konkret
tersebut.
5. Tidak selalu
dapat
memberikan
gambaran dari
benda yang
sebenarnya
sehingga
pembelajaran
perlu didukung
dengan media
lain.
2. Penggunaan
model
pembelajaran
yang kurang
tepat.
√ Alternatif Solusi:
Menggunakan model
pembelajaran problem
based learning (PBL).
Kelebihan model
pembelajaran based
learning:
1. Murid
termotivasi untuk
menemukan
pengetahuan baru
dengan mandiri.
2. Murid dapat
mengaplikasikan
pengetahuan dalam
dunia nyata.
3. Murid mudah
menguasai konsep-
konsep untuk
memecahkan
masalah dunia
nyata.
Kekurangan
model
pembelajaran
based learning:
1. Jika ada murid
yang tidak
memiliki niat
atau kepercayaan
dapat
menyelesaikan
masalah sulit,
sehingga mereka
enggan untuk
mencoba.
2. Sebagian
murid
beranggapan
bahwa dalam
menyelesaikan
masalah mereka
harus paham
dulu materi,
Permasalahan dapat diatasi
dengan:
1. Ajak peserta didik untuk
memberikan penilaian pada
diri sendiri dan teman.
2. Tanamkan pada peserta
didik bahwa setiap anak
istimewa.
3. Berikan Apresiasi
4. Berikan kepercayaan
5. Berikan Afirmasi
Menggunakan model
PJBL
Kelebihan Metode
PJBL:
1. Memotivasi
peserta didik
dengan
melibatkannya di
dalam
pembelajaran.
2. Menyediakan
kesempatan
pembelajaran
berbagai disiplin
ilmu
3. Membantu
keterkaitan hidup di
luar sekolah
4.Menyediakan
peluang unik karena
pendidik
membangun
hubungan dengan
peserta didik
sebagai fasilitator
5. Menyediakan
kesempatan untuk
membangun
hubungan dengan
komunitas yang
besar
6. Membuat peserta
didik lebih aktif dan
berhasil
maka mereka
hanya akan
belajar apa yang
mereka ingin
pelajari.
Kekurangan
PJBL:
1. Memerlukan
banyak waktu
untuk
menyelesaikan
masalah
2.Membutuhkan
biaya yang
cukup banyak
3. Banyak
pendidikan yang
merasa nyaman
dengan kelas
tradisional, di
mana pendidik
memegang peran
utama di kelas
4. Banyaknya
peralatan yang
harus dibeli
5. Peserta didik
yang memiliki
kelemahan dalam
percobaan dan
pengumpulan
informasi akan
mengalami
kesulitan
6. Ada
kemungkinan
peserta didik ada
Permasalahan dapat diatasi
dengan:
1. 1. Memfasilitasi peserta didik
dalam menghadapi masalah.
2. 2. Membatasi waktu peserta
didik dalam menyelesaikan
proyek.
3. 3. Meminimalisir biaya.
4. 4. Menyediakan peralatan
sederhana yang terdapat di
lingkungan sekitar.
5. 5. Memilih lokasi penelitian
yang mudah dijangkau.
Model pembelajaran
RME (Realistic
Mathematic
Education)
memecahkan
problem-problem
yang ada.
Kelebihan model
RME:
1) Matematika lebih
relevan, bermakna,
dan menarik, tidak
terlampau abstrak
dan tidak terlampau
formal.
2) Mementingkan
belajar matematika
pada “learning by
doing”
3)Mempertimbangk
an taraf kemampuan
murid. 4)
Menggunakan
konteks sebagai titik
awal pembelajaran
matematika.
5) Menyediakan
penyelesaian
masalah
matematika.
yang kurang
aktif dalam kerja
kelompok,
sehingga
dikhawatirkan
peserta didik
tidak bisa
memahami topik
secara
keseluruhan
Kekurangan
model RME:
1. Upaya untuk
melemahkan
pendekatan
realistik
menimbulkan
pandangan yang
sangat mendasar
mengenai
berbagai hal
tentang guru,
murid, dan
peranan masalah
konstektual yang
tidak mudah
dipraktikan.
2. Upaya
mendorong
murid agar bisa
menemukan
berbagai cara
menyelesaikan
soal juga
merupakan hal
yang tidak
Permasalahan dapat
deselesaikan dengan:
1. Guru perlu mempersiapkan
pembelajaran yang akan
dilakukan secara lebih
terencana.
2. Guru mengoptimalkan
kemampuan awal murid
sehingga murid memiliki
kemampuan awal yang
memadai untuk terlibat aktif
dalam pembelajaran.
3. Guru memberikan motivasi
dan memberi bimbingan
kepada murid jika diperlukan.
4. Guru mengobservasi cara-
cara yang dilakukan murid
dalam menuntaskan
permasalahan konstektual
yang diberikan, agar proses
dan mekanisme berpikir murid
dapat diikuti dengan cermat.
Sehingga jika ada murid yang
mengalami kesulitan guru
dapat memberikan bantuan.
mudah
dilakukan.
3. Pencarian
soal-soal yang
konstektual tidak
selalu mudah
untuk setiap
topik matematika
yang dipelajari
murid.
4. Proses
penelitian
kemampuan
berpikir murid
melalui soal-soal
konstektual,
proses
matematisasi
horizontal dan
vertikal juga
bukan
merupakan suatu
yang sederhana,
karena proses
dan mekanisme
berpikir murid
harus diikiuti
dengan cermat.
5. Membutuhkan
waktu yang
cukup banyak.
3. Metode yang
digunakan belum
tepat
√ Alternatif solusi:
Menggunakan metode
pembelajaran TGT.
Kelebihan metode
pembelajaran TGT:
1. Dengan materi
yang sedikit dapat
Kekurangan
metode
pembelajaran
TGT:
1. Bagi guru:
Permasalahan dapat diatasi
dengan:
1.1. Guru harus lebih teliti
dalam menentukan pembagian
kelompok.
Metode Student Teams
Achievement Division
(STAD)
menguasai materi
secara mendalam.
2. Murid aktif
dalam proses
pembelajaran.
3. Mendidik murid
belajar
bersosialisasi.
4. Motivasi belajar
tinggi.
5. Hasil belajar
lebih baik
6. Meningkatkan
kebaikan budi,
kepekaan dan
toleransi.
Kelebihan metode
STAD:
1.Meningkatkan
kepercayaan diri
dan kecakapan
individual.
2. Interaksi sosial
tercipta melalui
kerja kelompok.
3. Murid diajarkan
untuk membangun
komitmen dalam
mengembangkan
potensi
kelompoknya.
1.1. Sulit
mengelompokka
n murid yang
mempunyai
kemampuan
heterogen dari
segi akademis.
1.2. Waktu yang
dihabiskan untuk
diskusi banyak.
2. Bagi Murid:
2.1 Terdapat
murid yang
memiliki
kemampuan
tinggi tetapi
belum bisa
bekerja sama
dengan teman
lain.
Kelemahan
metode STAD:
1. Belum
tersedianya
ruangan khusus
belajar
kelompok,
sehingga
pengaturan
tempat duduk
menghabiskan
waktu.
2.Banyaknya
jumlah murid
membuat guru
kurang maksimal
1.2. Guru membuat strategi
agar proses pembelajaran
dapat berjalan tepat waktu.
2.1. Guru membimbing
dengan baik murid yang
mempunyai kemampuan
akademik tinggi agar dapat
mampu menularkan
pengetahuannya kepada murid
yang lain.
Permasalahan dapat
diselesaikan dengan:
guru memberikan tugas
kelompok yang berbeda untuk
setiap individu.
4.Mengajarkan
untuk saling
percaya dan
menghargai sesama.
1. 5. Aktif berperan
sebagai tutor sebaya
untuk keberhasilan
kelompok
dalam
mengawasi
kegiatan belajar.
3. Guru dituntut
bekerja cepat
dalam
menyelesaikan
tugas-tugas yang
berhubungan
pembelajaran
seperti
mengoreksi
tugas,
menghitung skor
individu, dan
rata-rata
kelompok.
4.Perbedaan
kemampuan
akademik
membuat murid
dapat merasa
tidak nyaman
dalam satu
kelompok.
2. Rendahnya
pemahaman murid
pada materi penerapan
norma dan aturan di
masyarakat di kelas
lima.
1. Penggunaan
model,
pembelajaran
yang kurang
bervariatif.
√
Alternatif Solusi:
Menggunakan model
pembelajaran problem
based learning (PBL).
Kelebihan model
pembelajaran based
learning:
1. Murid
termotivasi untuk
menemukan
pengetahuan baru
dengan mandiri.
2. Murid dapat
mengaplikasikan
Kekurangan
model
pembelajaran
based learning:
1. Jika ada murid
yang tidak
memiliki niat
atau kepercayaan
dapat
menyelesaikan
Permasalahan dapat diatasi
dengan:
1. Ajak peserta didik untuk
memberikan penilaian pada
diri sendiri dan teman.
2. Tanamkan pada peserta
didik bahwa setiap anak
istimewa.
3. Berikan Apresiasi
4. Berikan kepercayaan
Menggunakan model
PJBL
pengetahuan dalam
dunia nyata.
3. Murid mudah
menguasai konsep-
konsep untuk
memecahkan
masalah dunia
nyata.
Kelebihan Metode
PJBL:
1. Memotivasi
peserta didik
dengan
melibatkannya di
dalam
pembelajaran.
2. Menyediakan
kesempatan
pembelajaran
berbagai disiplin
ilmu
3. Membantu
keterkaitan hidup di
luar sekolah
4.Menyediakan
peluang unik karena
pendidik
membangun
masalah sulit,
sehingga mereka
enggan untuk
mencoba.
2. Sebagian
murid
beranggapan
bahwa dalam
menyelesaikan
masalah mereka
harus paham
dulu materi,
maka mereka
hanya akan
belajar apa yang
mereka ingin
pelajari.
Kekurangan
PJBL:
1. Memerlukan
banyak waktu
untuk
menyelesaikan
masalah
2.Membutuhkan
biaya yang
cukup banyak
3. Banyak
pendidikan yang
merasa nyaman
dengan kelas
tradisional, di
mana pendidik
memegang peran
utama di kelas
5. Berikan Afirmasi
Permasalahan dapat diatasi
dengan:
6. 1. Memfasilitasi peserta didik
dalam menghadapi masalah.
7. 2. Membatasi waktu peserta
didik dalam menyelesaikan
proyek.
8. 3. Meminimalisir biaya.
9. 4. Menyediakan peralatan
sederhana yang terdapat di
lingkungan sekitar.
10. 5. Memilih lokasi penelitian
yang mudah dijangkau.
Model pembelajaran
RME (Realistic
Mathematic
Education)
hubungan dengan
peserta didik
sebagai fasilitator
5. Menyediakan
kesempatan untuk
membangun
hubungan dengan
komunitas yang
besar
6. Membuat peserta
didik lebih aktif dan
berhasil
memecahkan
problem-problem
yang ada.
Kelebihan model
RME:
1) Matematika lebih
relevan, bermakna,
dan menarik, tidak
terlampau abstrak
dan tidak terlampau
formal.
2) Mementingkan
belajar matematika
pada “learning by
doing”
3)Mempertimbangk
an taraf kemampuan
4. Banyaknya
peralatan yang
harus dibeli
5. Peserta didik
yang memiliki
kelemahan dalam
percobaan dan
pengumpulan
informasi akan
mengalami
kesulitan
6. Ada
kemungkinan
peserta didik ada
yang kurang
aktif dalam kerja
kelompok,
sehingga
dikhawatirkan
peserta didik
tidak bisa
memahami topik
secara
keseluruhan
Kekurangan
model RME:
1. Upaya untuk
melemahkan
pendekatan
realistik
menimbulkan
pandangan yang
sangat mendasar
mengenai
berbagai hal
tentang guru,
murid, dan
Permasalahan dapat
deselesaikan dengan:
1. Guru perlu mempersiapkan
pembelajaran yang akan
dilakukan secara lebih
terencana.
2. Guru mengoptimalkan
kemampuan awal murid
sehingga murid memiliki
kemampuan awal yang
memadai untuk terlibat aktif
dalam pembelajaran.
3. Guru memberikan motivasi
dan memberi bimbingan
kepada murid jika diperlukan.
murid. 4)
Menggunakan
konteks sebagai titik
awal pembelajaran
matematika.
5) Menyediakan
penyelesaian
masalah
matematika.
peranan masalah
konstektual yang
tidak mudah
dipraktikan.
2. Upaya
mendorong
murid agar bisa
menemukan
berbagai cara
menyelesaikan
soal juga
merupakan hal
yang tidak
mudah
dilakukan.
3. Pencarian
soal-soal yang
konstektual tidak
selalu mudah
untuk setiap
topik matematika
yang dipelajari
murid.
4. Proses
penelitian
kemampuan
berpikir murid
melalui soal-soal
konstektual,
proses
matematisasi
horizontal dan
vertikal juga
bukan
merupakan suatu
yang sederhana,
karena proses
dan mekanisme
4. Guru mengobservasi cara-
cara yang dilakukan murid
dalam menuntaskan
permasalahan konstektual
yang diberikan, agar proses
dan mekanisme berpikir murid
dapat diikuti dengan cermat.
Sehingga jika ada murid yang
mengalami kesulitan guru
dapat memberikan bantuan.
berpikir murid
harus diikiuti
dengan cermat.
5. Membutuhkan
waktu yang
cukup banyak.
2. Pemilihan
media yang
kurang tepat.
√ Guru mengembangkan
media pembelajaran
Powerpoint Interaktif
Berbasis Humanisme
pada materi norma dan
aturan di masyarakat di
kelas V SD.
Kelebihan:
Guru menggunakan
media Powerpoint
Interaktif.
a. Menarik
b. Merangsang rasa
ingin tahu murid
c. Tampilan visual
mudah dipahami
d. Memudahkan
guru
e. Bersifat
kondisional
f. Praktis
Kelemahan:
Guru
menggunakan
media
Powerpoint
Interaktif.
a. Memakan
waktu
b. Hanya bisa
dioperasikan
windows
c. Membutuhkan
keahlian lebih
Cara mengatasi kelemahan
media pembelajaran interaktif:
analisis kebutuhan,
dilanjutkan dengan pemilihan
topik, penyusunan garis besar
isi, penulisan naskah,
pelaksanaan produksi,
evaluasi dan revisi, serta
pengemasan.
3. Penggunaan
metode
pembelajaran
yang kurang
tepat.
√ 1. Pengimplementasian
norma dan aturan pada
Anak Sekolah Dasar
dengan Berlandaskan
Metode Contextual
Teaching Learning.
Kelebihan:
a. Memberikan
kesempatan pada
murid untuk dapat
maju terus sesuai
dengan potensi yang
dimiliki.
b. Murid dapat
berfikir kritis dan
kreatif dalam
mengumpulkan
data, memahami
suatu isu dan
memecahkan
masalah dan guru
dapat lebih kreatif.
Kelemahan:
a. Pemilihan
informasi atau
materi dikelas
didasarkan pada
kebutuhan
murid.
b. Tidak efisien
karena
membutuhkan
waktu yang agak
lama dalam
pembelajaran.
c. Nampak jelas
antara murid
yang memiliki
1. Mengulangi
kembali pembelajaran.
2. Membuat tempat belajar lebih
kondusif.
3. Suasana yang kondusif.
4. Membuat
rangkuman pembelajaran (Ag
ar lebih mudah saat belajar)
5. Tempat yang nyaman.
6. Membuat
kelompok belajar (Agar lebih
semangat dan giat saat belajar)
7. Jangan belajar saat situasi
terdesak.
c. Menyadarkan
murid tentang apa
yang mereka
pelajari.
d. Pemilihan
informasi
berdasarkan
kebutuhan murid
tidak ditentukan
oleh guru.
e. Pembelajaran
lebih
menyenangkan dan
tidak
membosankan.
f. Terbentuk sikap
kerja sama yang
baik antar individu
maupun kelompok.
kemampuan
tinggi dan
murid yang
memiliki
kemampuan
kurang, yang
kemudian
menimbulkan
rasa tidak
percaya diri bagi
murid yang
kurang
kemampuannya.
d. Kesuksesan
murid tergantung
dari keaktifan
dan usaha sendiri
jadi murid yang
dengan baik
mengikuti setiap
pembelajaran
dengan model ini
tidak akan
menunggu teman
yang tertinggal
dan mengalami
kesulitan.
e. Tidak setiap
murid dapat
dengan mudah
menyesuaikan
diri dan
mengembangkan
kemampuan
yang dimiliki
dengan
penggunaan
model CTL ini.
f. Pengetahuan
yang didapat
oleh setiap murid
akan berbeda-
beda dan tidak
merata.
2. Guru menggunakan
metode Role Playing
Kelebihan:
a. Dapat
memberikan kesan
pembelajaran yang
kuat dan tahan lama
dalam ingatan
murid.
b. Bisa menjadi
pengalaman belajar
menyenangkan
yang sulit untuk
dilupakan.
c. Membuat suasana
kelas menjadi
dinamis dan
antusiastis.
d. Membangkitkan
gairah dan semangat
optimisme dalam
diri murid serta
menumbuhkan rasa
kebersamaa.
e. Memungkinkan
murid untuk terjun
langsung
memerankan
sesuatu yang akan
dibahas dalam
proses belajar.
Kelemahan:
a. Banyaknya
waktu yang
dibutuhkan.
b. Kesulitan
untuk
menugaskan
peran tertentu
kepada murid
jika tidak dilatih
dengan baik.
c.
Ketidakmungkin
an menerapkan
Role Playing jika
suasana tidak
kondusif.
d.
Membutuhkan
persiapan yang
benar-benar
matang yang
akan
menghabiskan
waktu dan
tenaga.
e. Tidak semua
materi pelajaran
dapat disajikan
dengan metode
ini.
Cara mengatasi kelemahan
metode Role Playing.
1) guru menjelasan kepada
peserta
didik dengan
memperkenalkan
model pembelajaran role
playing ;
2) memberikan naskah
sederhana
untuk bermain peran agar
murid
mudah memahami cerita;
3) memberikan penjelasan
bagaimana
proses pelaksaan bermain
peran;
4) memberikan contoh
sebelum
melaksanakan bermain peran;
5) menata kelas agar murid
dapat
bermain peran dengan
leluasa
meskipun tidak maksimal;
6) memberikan batasan
waktu setiap
kelompok yang akan tampil;
7) memberikan reward
setelah murid
bermain peran agar murid
bersemangat untuk
menyelesaikannya.

More Related Content

Similar to LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .pdf

LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1).docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1).docx
KadarWati7
 
02.BOBOT PENILAIAN, LEMBAR KERJA PENGEMBANGAN PERANGKAT.docx
02.BOBOT PENILAIAN, LEMBAR KERJA PENGEMBANGAN PERANGKAT.docx02.BOBOT PENILAIAN, LEMBAR KERJA PENGEMBANGAN PERANGKAT.docx
02.BOBOT PENILAIAN, LEMBAR KERJA PENGEMBANGAN PERANGKAT.docx
Inasuriyani1
 
LK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdf
LK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdfLK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdf
LK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdf
anidar06
 
Fixed_mapping pengembangan perangkat 4 agustus 2023.docx
Fixed_mapping pengembangan perangkat 4 agustus 2023.docxFixed_mapping pengembangan perangkat 4 agustus 2023.docx
Fixed_mapping pengembangan perangkat 4 agustus 2023.docx
NurulHidayati466997
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
Rafidraffa
 
Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisiUnimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
Cha Aisyah
 

Similar to LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .pdf (20)

TUGAS 2.1 (1).docx
TUGAS 2.1 (1).docxTUGAS 2.1 (1).docx
TUGAS 2.1 (1).docx
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1).docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1).docx
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
 
2023 Lampiran LK Pengembangan Perangkat.pdf
2023 Lampiran LK Pengembangan Perangkat.pdf2023 Lampiran LK Pengembangan Perangkat.pdf
2023 Lampiran LK Pengembangan Perangkat.pdf
 
LK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docxLK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docx
 
02.BOBOT PENILAIAN, LEMBAR KERJA PENGEMBANGAN PERANGKAT.docx
02.BOBOT PENILAIAN, LEMBAR KERJA PENGEMBANGAN PERANGKAT.docx02.BOBOT PENILAIAN, LEMBAR KERJA PENGEMBANGAN PERANGKAT.docx
02.BOBOT PENILAIAN, LEMBAR KERJA PENGEMBANGAN PERANGKAT.docx
 
LK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdf
LK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdfLK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdf
LK 2.2 Penentuan Solusi.anidar (1).pdf
 
Fixed_mapping pengembangan perangkat 4 agustus 2023.docx
Fixed_mapping pengembangan perangkat 4 agustus 2023.docxFixed_mapping pengembangan perangkat 4 agustus 2023.docx
Fixed_mapping pengembangan perangkat 4 agustus 2023.docx
 
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
 
LK 2.2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK 2.2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK 2.2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK 2.2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
 
PTK
PTKPTK
PTK
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
 
langkah pembuatan PTK Ahmadi, s.pd
langkah pembuatan PTK Ahmadi, s.pdlangkah pembuatan PTK Ahmadi, s.pd
langkah pembuatan PTK Ahmadi, s.pd
 
LK 2.2 Menentukan Solusi.docx
LK 2.2 Menentukan Solusi.docxLK 2.2 Menentukan Solusi.docx
LK 2.2 Menentukan Solusi.docx
 
LK 1.3 penentuan penyebab masalah.pdf
LK 1.3 penentuan penyebab masalah.pdfLK 1.3 penentuan penyebab masalah.pdf
LK 1.3 penentuan penyebab masalah.pdf
 
Mapping modul PPG dalam jabatan x langkah langkat
Mapping modul PPG dalam jabatan x langkah langkatMapping modul PPG dalam jabatan x langkah langkat
Mapping modul PPG dalam jabatan x langkah langkat
 
Pengembangan bahan ajar berbasis lembar kerja siswa
Pengembangan bahan ajar berbasis lembar kerja siswaPengembangan bahan ajar berbasis lembar kerja siswa
Pengembangan bahan ajar berbasis lembar kerja siswa
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
 
Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisiUnimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
 
Bab i bilangan bulat
Bab i bilangan bulatBab i bilangan bulat
Bab i bilangan bulat
 

Recently uploaded

Recently uploaded (10)

Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 

LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .pdf

  • 1. LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Petunjuk Pengisian/ Penjelasan LK 2.1 Kolom (1): Permasalahan yang telah diidentifikasi. Tuliskan permasalahan yang dirasa paling urgent terkait pembelajaran dari sejumlah masalah yang telah ditemukan dalam tahap identifikasi masalah dan ditentukan di tahap sebelumnya untuk diatasi. Kolom (2) dan (3) Penyebab Masalah dan Kategori penyebab masalah. Kedua kolom ini merupakan penajaman dari tahap sebelumnya. Kategorikan penyebab masalah yang sebelumnya telah diidentifikasi apakah lebih dekat ke materi, metode, atau media pembelajaran. Ketiganya merupakan aspek yang paling memungkinkan untuk guru intervensi secara langsung dalam mengatasi permasalahan kelas/ lab/ bengkel. Dua atau lebih permasalahan berbeda yang muncul ke permukaan saat observasi bisa jadi memiliki satu atau lebih sebab yang sama. Sebaliknya, satu permasalahan dapat memiliki dua atau lebih penyebab. Sebagai contoh, dalam observasi pembelajaran Bahasa, mahamurid PPG Dalam Jabatan mengidentifikasi permasalahan: (a) Sejumlah besar murid di kelas tidak mampu memahami isi bacaan yang disajikan (yang terlihat dari ketidaktepatan menjawab pertanyaan LOTS terkait informasi umum dan rinci sebuah bacaan) dan (b) Sebagian murid terlihat tidak bersemangat saat belajar membaca (minat membaca kurang). Dua persoalan ini bisa jadi memiliki satu atau lebih penyebab yang sama, misalnya, pilihan materi ajar (bahan bacaan) yang kurang relevan dengan level atau minat peserta didik. Kemungkinan lain, kedua persoalan tersebut muncul karena pilihan metode pengajaran yang kurang sesuai untuk pembelajaran membaca. Pada beberapa kasus, pernah ditemui seorang guru dalam kegiatan inti pelajaran Bahasa hanya membagikan teks bacaan dan meminta murid membacanya tanpa melakukan kegiatan pra membaca dan tidak pula memberikan panduan/ mengajarkan strategi pemahaman bacaan, sebelum mengajukan seperangkat soal terkait bacaan. Dalam hal ini, guru tersebut melewatkan tahapan mengajar membaca sehingga hanya terfokus melakukan asesmen membaca. Pada kasus demikian, maka pada penyebab masalah ada pada kategori materi dan/ atau metode pembelajaran. Contoh lain, pada saat observasi kelas/ bengkel/ lab ditemukan persoalan: (a) murid tidak dapat menyelesaikan tugas atau aktivitas sesuai alokasi waktu dan (b) guru tidak sempat melakukan kegiatan penutup dengan baik karena waktu pembelajaran telah habis. Dalam kasus demikian, ada kemungkinan jumlah materi atau aktivitas yang dirancang untuk disajikan dalam suatu sesi pembelajaran terlalu banyak atau kurang efisien. Terdapat juga kemungkinan guru menggunakan media pembelajaran yang memakan cukup banyak waktu untuk persiapan dan operasionalisasinya. Mahamurid dapat merefleksi, manakah yang menjadi penyebab persoalan dan mencentang pada satu atau lebih kolom yang relevan, dalam hal ini, kolom materi dan/atau media. (bisa lebih dari satu kolom, tergantung kondisi riil hasil observasi/ hasil refleksi identifikasi masalah). Ketajaman dalam melihat persoalan dan menganalisis penyebabnya menjadi kunci untuk langkah-langkah lanjutan dalam pengembangan perangkat pembelajaran. Misalnya, persoalan-persoalan yang pada tataran permukaan tampak seperti persoalan terkait manajemen kelas dan motivasi belajar, seperti terdapatnya murid yang pasif atau kurang inisiatif dalam pembelajaran, murid yang mendominasi diskusi, kerja kelompok yang tidak berjalan baik, murid yg duduk di baris belakang yang tidak fokus dan semacamnya boleh jadi berakar pada pilihan-pilihan materi, metode/ aktivitas, atau media pembelajaran yang sesuai untuk setiap tahapan pembelajaran yang dirancang atau kurang terstruktur dengan baik. Jika dalam pembelajaran ditemui masalah yang menurut mahamurid ikut dipengaruhi faktor di luar pembelajaran, misalnya terkait kecukupan fasilitas, pendanaan, atau dukungan lingkungan dan orang tua, persoalan tersebut harus disikapi secara profesional. Misalnya jika murid Fase A-D tidak dapat memahami suatu konsep yang rumit dan guru melihat fasilitas pendukung berupa LCD proyektor dan laptop untuk menjelaskan konsep tersebut tidak tersedia, maka perlu diingat bahwa ketidakpahaman murid bukanlah disebabkan oleh ketiadaan fasilitas namun karena mungkin kompleksitas konsep tersebut dan penyajiannya kurang sesuai dengan tahap perkembangan murid. Maka ketidakpahaman murid, bisa jadi merupakan akibat penyajian materi atau pilihan metode penyajian yang kurang sesuai. Jika saja materi tersebut dibuat berjenjang, disederhanakan, ditambah dengan gambar, realia,
  • 2. contoh, atau disajikan secara bertahap melalui aktivitas yang menarik, persoalan ketidakpahaman akan konsep tersebut akan lebih memiliki potensi untuk dihindari. Sedangkan, penyediaan LCD proyektor dan laptop saja belum tentu dapat mengatasi persoalan itu. Kolom (4) Tuliskan 2-3 solusi yang sesuai dengan masalah dan penyebab masalah yang telah diidentifikasi. Misal, dari hasil refleksi diketahui penyebab persoalan murid yang tidak memperhatikan dalam pembelajaran Bahasa disebabkan oleh pilihan materi dan metode yang kurang sesuai maka solusi yang mungkin dilakukan antara lain 1) mengganti teks bacaan sehingga sesuai dengan minat dan level murid sehingga dapat memicu rasa ingin tahu murid. 2) Menerapkan metode KWL untuk memandu murid memahami bacaan 3) memasukkan unsur permainan dalam metode pembelajaran, atau 4) menyusun daftar pertanyaan pemahaman secara berjenjang serta teknik untuk bertanya yang memungkinkan semua peserta dengan keberagaman tingkat kemampuan memiliki sense of success yang relatif sama. Kolom (6), (7) dan (8) Buatlah evaluasi dari alternatif solusi. Tuliskan apa kekuatan dan kelemahan dari solusi tersebut. Untuk kelemahan yang diidentifikasi, tuliskan mitigasi atau langkah apa yang dapat diambil untuk meminimalisir/ mengantisipasi kelemahan.
  • 3. Masalah dalam Pembelajaran Penyebab Masalah Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Tuliskan persoalan yang telah diidentifikasi / ditentukan di tahap sebelumnya. Fokuskan pada persoalan terkait pembelajaran Tuliskanlah penajaman apa penyebab setiap masalah yang diidentifikas i. Renungkan, apakah persoalan tersebut terkait dengan pemilihan/ penyajian materi ajar, media, metode pembelajaran, atau yang lain. Centang pada kolom yang sesuai. Tuliskan 2-3 solusi yang sesuai dengan masalah dan penyebab masalah yang telah diidentifikasi. Solusi ini diperoleh dari hasil kajian literatur dan wawancara dengan sejawat / pakar Apakah kelebihan dari setiap alternatif solusi yang dipilih Apakah kelemahan dari setiap alternatif solusi yang dipilih Menurut Anda, apakah kelemahan tersebut dapat diantisipasi? Jika bisa, bagaimana caranya? Materi Media Metode Model 1. Nilai ketercapaian Murid masih rendah pada materi pecahan kelas 5. 1. Media pembelajaran yang sesuai dengan materi. √ Alternatif Solusi : 1. Menggunakan media interaktif yang lebih konkret yaitu; (kertas origami berwarna) 2. Menggunakan media berbasis digital. Kelebihan media konkret: 1. Memberikan kesempatan semaksimal mungkin kepada anak untuk mempelajari dan melaksanakan tugas-tugas dalam situasi nyata. 2. Memberi kesempatan kepada anak untuk mengalami sendiri situasi yang sesungguhnya dan melatih Kekurangan media konkret: 1. Murid akan bersemangat sehingga lebih berisik kelas kurang kondusif. 2. Memerlukan biaya. 3. Harus menentukan waktu penyelesaian. 4. Guru dan murid harus dapat menggunakan Untuk mengatasi permasalahan Guru: 1. Membuat kesepakatan kelas sebelum bermain. 2. Memberikan reward bagi murid yang tertib selama pembelajaran. 3. Mempersiapkan semua sarana yang dibutuhkan. 4. Guru harus menentukan manajemen waktu yang tepat dan disepakati bersama murid.
  • 4. keterampilan menggunakan alat inderanya sebanyak mungkin. media konkret tersebut. 5. Tidak selalu dapat memberikan gambaran dari benda yang sebenarnya sehingga pembelajaran perlu didukung dengan media lain. 2. Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat. √ Alternatif Solusi: Menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL). Kelebihan model pembelajaran based learning: 1. Murid termotivasi untuk menemukan pengetahuan baru dengan mandiri. 2. Murid dapat mengaplikasikan pengetahuan dalam dunia nyata. 3. Murid mudah menguasai konsep- konsep untuk memecahkan masalah dunia nyata. Kekurangan model pembelajaran based learning: 1. Jika ada murid yang tidak memiliki niat atau kepercayaan dapat menyelesaikan masalah sulit, sehingga mereka enggan untuk mencoba. 2. Sebagian murid beranggapan bahwa dalam menyelesaikan masalah mereka harus paham dulu materi, Permasalahan dapat diatasi dengan: 1. Ajak peserta didik untuk memberikan penilaian pada diri sendiri dan teman. 2. Tanamkan pada peserta didik bahwa setiap anak istimewa. 3. Berikan Apresiasi 4. Berikan kepercayaan 5. Berikan Afirmasi
  • 5. Menggunakan model PJBL Kelebihan Metode PJBL: 1. Memotivasi peserta didik dengan melibatkannya di dalam pembelajaran. 2. Menyediakan kesempatan pembelajaran berbagai disiplin ilmu 3. Membantu keterkaitan hidup di luar sekolah 4.Menyediakan peluang unik karena pendidik membangun hubungan dengan peserta didik sebagai fasilitator 5. Menyediakan kesempatan untuk membangun hubungan dengan komunitas yang besar 6. Membuat peserta didik lebih aktif dan berhasil maka mereka hanya akan belajar apa yang mereka ingin pelajari. Kekurangan PJBL: 1. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah 2.Membutuhkan biaya yang cukup banyak 3. Banyak pendidikan yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana pendidik memegang peran utama di kelas 4. Banyaknya peralatan yang harus dibeli 5. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan 6. Ada kemungkinan peserta didik ada Permasalahan dapat diatasi dengan: 1. 1. Memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi masalah. 2. 2. Membatasi waktu peserta didik dalam menyelesaikan proyek. 3. 3. Meminimalisir biaya. 4. 4. Menyediakan peralatan sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar. 5. 5. Memilih lokasi penelitian yang mudah dijangkau.
  • 6. Model pembelajaran RME (Realistic Mathematic Education) memecahkan problem-problem yang ada. Kelebihan model RME: 1) Matematika lebih relevan, bermakna, dan menarik, tidak terlampau abstrak dan tidak terlampau formal. 2) Mementingkan belajar matematika pada “learning by doing” 3)Mempertimbangk an taraf kemampuan murid. 4) Menggunakan konteks sebagai titik awal pembelajaran matematika. 5) Menyediakan penyelesaian masalah matematika. yang kurang aktif dalam kerja kelompok, sehingga dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan Kekurangan model RME: 1. Upaya untuk melemahkan pendekatan realistik menimbulkan pandangan yang sangat mendasar mengenai berbagai hal tentang guru, murid, dan peranan masalah konstektual yang tidak mudah dipraktikan. 2. Upaya mendorong murid agar bisa menemukan berbagai cara menyelesaikan soal juga merupakan hal yang tidak Permasalahan dapat deselesaikan dengan: 1. Guru perlu mempersiapkan pembelajaran yang akan dilakukan secara lebih terencana. 2. Guru mengoptimalkan kemampuan awal murid sehingga murid memiliki kemampuan awal yang memadai untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. 3. Guru memberikan motivasi dan memberi bimbingan kepada murid jika diperlukan. 4. Guru mengobservasi cara- cara yang dilakukan murid dalam menuntaskan permasalahan konstektual yang diberikan, agar proses dan mekanisme berpikir murid dapat diikuti dengan cermat. Sehingga jika ada murid yang mengalami kesulitan guru dapat memberikan bantuan.
  • 7. mudah dilakukan. 3. Pencarian soal-soal yang konstektual tidak selalu mudah untuk setiap topik matematika yang dipelajari murid. 4. Proses penelitian kemampuan berpikir murid melalui soal-soal konstektual, proses matematisasi horizontal dan vertikal juga bukan merupakan suatu yang sederhana, karena proses dan mekanisme berpikir murid harus diikiuti dengan cermat. 5. Membutuhkan waktu yang cukup banyak. 3. Metode yang digunakan belum tepat √ Alternatif solusi: Menggunakan metode pembelajaran TGT. Kelebihan metode pembelajaran TGT: 1. Dengan materi yang sedikit dapat Kekurangan metode pembelajaran TGT: 1. Bagi guru: Permasalahan dapat diatasi dengan: 1.1. Guru harus lebih teliti dalam menentukan pembagian kelompok.
  • 8. Metode Student Teams Achievement Division (STAD) menguasai materi secara mendalam. 2. Murid aktif dalam proses pembelajaran. 3. Mendidik murid belajar bersosialisasi. 4. Motivasi belajar tinggi. 5. Hasil belajar lebih baik 6. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. Kelebihan metode STAD: 1.Meningkatkan kepercayaan diri dan kecakapan individual. 2. Interaksi sosial tercipta melalui kerja kelompok. 3. Murid diajarkan untuk membangun komitmen dalam mengembangkan potensi kelompoknya. 1.1. Sulit mengelompokka n murid yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis. 1.2. Waktu yang dihabiskan untuk diskusi banyak. 2. Bagi Murid: 2.1 Terdapat murid yang memiliki kemampuan tinggi tetapi belum bisa bekerja sama dengan teman lain. Kelemahan metode STAD: 1. Belum tersedianya ruangan khusus belajar kelompok, sehingga pengaturan tempat duduk menghabiskan waktu. 2.Banyaknya jumlah murid membuat guru kurang maksimal 1.2. Guru membuat strategi agar proses pembelajaran dapat berjalan tepat waktu. 2.1. Guru membimbing dengan baik murid yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat mampu menularkan pengetahuannya kepada murid yang lain. Permasalahan dapat diselesaikan dengan: guru memberikan tugas kelompok yang berbeda untuk setiap individu.
  • 9. 4.Mengajarkan untuk saling percaya dan menghargai sesama. 1. 5. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk keberhasilan kelompok dalam mengawasi kegiatan belajar. 3. Guru dituntut bekerja cepat dalam menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan pembelajaran seperti mengoreksi tugas, menghitung skor individu, dan rata-rata kelompok. 4.Perbedaan kemampuan akademik membuat murid dapat merasa tidak nyaman dalam satu kelompok. 2. Rendahnya pemahaman murid pada materi penerapan norma dan aturan di masyarakat di kelas lima. 1. Penggunaan model, pembelajaran yang kurang bervariatif. √ Alternatif Solusi: Menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL). Kelebihan model pembelajaran based learning: 1. Murid termotivasi untuk menemukan pengetahuan baru dengan mandiri. 2. Murid dapat mengaplikasikan Kekurangan model pembelajaran based learning: 1. Jika ada murid yang tidak memiliki niat atau kepercayaan dapat menyelesaikan Permasalahan dapat diatasi dengan: 1. Ajak peserta didik untuk memberikan penilaian pada diri sendiri dan teman. 2. Tanamkan pada peserta didik bahwa setiap anak istimewa. 3. Berikan Apresiasi 4. Berikan kepercayaan
  • 10. Menggunakan model PJBL pengetahuan dalam dunia nyata. 3. Murid mudah menguasai konsep- konsep untuk memecahkan masalah dunia nyata. Kelebihan Metode PJBL: 1. Memotivasi peserta didik dengan melibatkannya di dalam pembelajaran. 2. Menyediakan kesempatan pembelajaran berbagai disiplin ilmu 3. Membantu keterkaitan hidup di luar sekolah 4.Menyediakan peluang unik karena pendidik membangun masalah sulit, sehingga mereka enggan untuk mencoba. 2. Sebagian murid beranggapan bahwa dalam menyelesaikan masalah mereka harus paham dulu materi, maka mereka hanya akan belajar apa yang mereka ingin pelajari. Kekurangan PJBL: 1. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah 2.Membutuhkan biaya yang cukup banyak 3. Banyak pendidikan yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana pendidik memegang peran utama di kelas 5. Berikan Afirmasi Permasalahan dapat diatasi dengan: 6. 1. Memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi masalah. 7. 2. Membatasi waktu peserta didik dalam menyelesaikan proyek. 8. 3. Meminimalisir biaya. 9. 4. Menyediakan peralatan sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar. 10. 5. Memilih lokasi penelitian yang mudah dijangkau.
  • 11. Model pembelajaran RME (Realistic Mathematic Education) hubungan dengan peserta didik sebagai fasilitator 5. Menyediakan kesempatan untuk membangun hubungan dengan komunitas yang besar 6. Membuat peserta didik lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang ada. Kelebihan model RME: 1) Matematika lebih relevan, bermakna, dan menarik, tidak terlampau abstrak dan tidak terlampau formal. 2) Mementingkan belajar matematika pada “learning by doing” 3)Mempertimbangk an taraf kemampuan 4. Banyaknya peralatan yang harus dibeli 5. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan 6. Ada kemungkinan peserta didik ada yang kurang aktif dalam kerja kelompok, sehingga dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan Kekurangan model RME: 1. Upaya untuk melemahkan pendekatan realistik menimbulkan pandangan yang sangat mendasar mengenai berbagai hal tentang guru, murid, dan Permasalahan dapat deselesaikan dengan: 1. Guru perlu mempersiapkan pembelajaran yang akan dilakukan secara lebih terencana. 2. Guru mengoptimalkan kemampuan awal murid sehingga murid memiliki kemampuan awal yang memadai untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. 3. Guru memberikan motivasi dan memberi bimbingan kepada murid jika diperlukan.
  • 12. murid. 4) Menggunakan konteks sebagai titik awal pembelajaran matematika. 5) Menyediakan penyelesaian masalah matematika. peranan masalah konstektual yang tidak mudah dipraktikan. 2. Upaya mendorong murid agar bisa menemukan berbagai cara menyelesaikan soal juga merupakan hal yang tidak mudah dilakukan. 3. Pencarian soal-soal yang konstektual tidak selalu mudah untuk setiap topik matematika yang dipelajari murid. 4. Proses penelitian kemampuan berpikir murid melalui soal-soal konstektual, proses matematisasi horizontal dan vertikal juga bukan merupakan suatu yang sederhana, karena proses dan mekanisme 4. Guru mengobservasi cara- cara yang dilakukan murid dalam menuntaskan permasalahan konstektual yang diberikan, agar proses dan mekanisme berpikir murid dapat diikuti dengan cermat. Sehingga jika ada murid yang mengalami kesulitan guru dapat memberikan bantuan.
  • 13. berpikir murid harus diikiuti dengan cermat. 5. Membutuhkan waktu yang cukup banyak. 2. Pemilihan media yang kurang tepat. √ Guru mengembangkan media pembelajaran Powerpoint Interaktif Berbasis Humanisme pada materi norma dan aturan di masyarakat di kelas V SD. Kelebihan: Guru menggunakan media Powerpoint Interaktif. a. Menarik b. Merangsang rasa ingin tahu murid c. Tampilan visual mudah dipahami d. Memudahkan guru e. Bersifat kondisional f. Praktis Kelemahan: Guru menggunakan media Powerpoint Interaktif. a. Memakan waktu b. Hanya bisa dioperasikan windows c. Membutuhkan keahlian lebih Cara mengatasi kelemahan media pembelajaran interaktif: analisis kebutuhan, dilanjutkan dengan pemilihan topik, penyusunan garis besar isi, penulisan naskah, pelaksanaan produksi, evaluasi dan revisi, serta pengemasan. 3. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat. √ 1. Pengimplementasian norma dan aturan pada Anak Sekolah Dasar dengan Berlandaskan Metode Contextual Teaching Learning. Kelebihan: a. Memberikan kesempatan pada murid untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang dimiliki. b. Murid dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu dan memecahkan masalah dan guru dapat lebih kreatif. Kelemahan: a. Pemilihan informasi atau materi dikelas didasarkan pada kebutuhan murid. b. Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam pembelajaran. c. Nampak jelas antara murid yang memiliki 1. Mengulangi kembali pembelajaran. 2. Membuat tempat belajar lebih kondusif. 3. Suasana yang kondusif. 4. Membuat rangkuman pembelajaran (Ag ar lebih mudah saat belajar) 5. Tempat yang nyaman. 6. Membuat kelompok belajar (Agar lebih semangat dan giat saat belajar) 7. Jangan belajar saat situasi terdesak.
  • 14. c. Menyadarkan murid tentang apa yang mereka pelajari. d. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan murid tidak ditentukan oleh guru. e. Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan. f. Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok. kemampuan tinggi dan murid yang memiliki kemampuan kurang, yang kemudian menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi murid yang kurang kemampuannya. d. Kesuksesan murid tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri jadi murid yang dengan baik mengikuti setiap pembelajaran dengan model ini tidak akan menunggu teman yang tertinggal dan mengalami kesulitan. e. Tidak setiap murid dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki dengan penggunaan model CTL ini.
  • 15. f. Pengetahuan yang didapat oleh setiap murid akan berbeda- beda dan tidak merata. 2. Guru menggunakan metode Role Playing Kelebihan: a. Dapat memberikan kesan pembelajaran yang kuat dan tahan lama dalam ingatan murid. b. Bisa menjadi pengalaman belajar menyenangkan yang sulit untuk dilupakan. c. Membuat suasana kelas menjadi dinamis dan antusiastis. d. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri murid serta menumbuhkan rasa kebersamaa. e. Memungkinkan murid untuk terjun langsung memerankan sesuatu yang akan dibahas dalam proses belajar. Kelemahan: a. Banyaknya waktu yang dibutuhkan. b. Kesulitan untuk menugaskan peran tertentu kepada murid jika tidak dilatih dengan baik. c. Ketidakmungkin an menerapkan Role Playing jika suasana tidak kondusif. d. Membutuhkan persiapan yang benar-benar matang yang akan menghabiskan waktu dan tenaga. e. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan dengan metode ini. Cara mengatasi kelemahan metode Role Playing. 1) guru menjelasan kepada peserta didik dengan memperkenalkan model pembelajaran role playing ; 2) memberikan naskah sederhana untuk bermain peran agar murid mudah memahami cerita; 3) memberikan penjelasan bagaimana proses pelaksaan bermain peran; 4) memberikan contoh sebelum melaksanakan bermain peran; 5) menata kelas agar murid dapat bermain peran dengan leluasa meskipun tidak maksimal; 6) memberikan batasan waktu setiap kelompok yang akan tampil; 7) memberikan reward setelah murid bermain peran agar murid