MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
LK 2.2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
1. LK 2.2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
Nama Mahasiswa : Fitri Arita, S.Pd.
Asal Institusi : SMA Negeri 1 Badar
Prodi : Sejarah Indonesia
Masalah dalam
Pembelajaran
Penyebab Masalah Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tuliskan persoalan
yang telah
diidentifikasi /
ditentukan di tahap
sebelumnya. Fokuskan
pada persoalan terkait
pembelajaran
Tuliskanlah
penajaman apa
penyebab setiap
masalah yang
diidentifikasi.
Renungkan, apakah persoalan
tersebut terkait dengan pemilihan/
penyajian materi ajar, media,
metode pembelajaran, atau yang
lain. Centang pada kolom yang
sesuai.
Tuliskan 2-3 solusi yang
sesuai dengan masalah dan
penyebab masalah yang
telah diidentifikasi. Solusi
ini diperoleh dari hasil
kajian literatur dan
wawancara dengan
sejawat / pakar
Apakah kelebihan dari setiap alternatif
solusi yang dipilih
Apakah kelemahan dari setiap
alternatif solusi yang dipilih
Menurut Anda, apakah kelemahan
tersebut dapat diantisipasi? Jika bisa,
bagaimana caranya?
materi media
metode/
strategi
lainnya
1. Siswa memiliki
tingkat literasi
yang rendah
pada materi
Proklamasi
Kemerdekaan
dan
Terbentuknya
Pemerintah
Indonesia.
Kompleksitas
materi dapat
membuat siswa
kehilangan minat
dan guru
kesulitan
menjelaskan
dengan cara yang
mudah dipahami.
ü ü 1. Guru dapat
menyesuaikan
materi
pembelajaran
sesuai dengan
tingkat pemahaman
siswa. Memberikan
lebih banyak waktu
atau penjelasan
tambahan kepada
1.1. Penyesuaian materi
memungkinkan setiap siswa
untuk berkembang sesuai
dengan kemampuan dan
kecepatan belajarnya.
1.2. Pembelajaran interaktif
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berpikir
kritis dan kreatif,
mengembangkan kemampuan
1.1. Siswa dengan tingkat
kemampuan yang
berbeda mungkin
memerlukan tingkat
dukungan yang berbeda
pula. Kurangnya
bimbingan individual
dapat membuat siswa
dengan kemampuan
lebih rendah kesulitan
1. Untuk mengatasi
kekurangan solusi ini,
diperlukan pendekatan
yang memperhatikan
kebutuhan individual
siswa. Implementasi
program bimbingan
terstruktur dapat
memberikan dukungan
yang disesuaikan dengan
2. siswa yang
membutuhkan
2. Menggunakan
berbagai media
pembelajaran,
seperti video,
gambar, atau
simulasi, untuk
membantu
menggambarkan
konsep-konsep
yang kompleks
dengan cara yang
lebih visual dan
menarik.
mereka untuk memecahkan
masalah
2.1. Media pembelajaran visual
membantu siswa untuk
memvisualisasikan konsep-
konsep yang kompleks dengan
cara yang lebih nyata dan
mudah dimengerti.
2.2. Media pembelajaran yang
beragam dapat membuat
pembelajaran lebih menarik,
mengurangi risiko siswa
kehilangan minat dalam
materi yang kompleks.
untuk mengatasi
hambatan yang mungkin
muncul.
1.2. Implementasi
pembelajaran interaktif
dan penyesuaian materi
dapat memerlukan
infrastruktur tambahan,
seperti perangkat lunak
atau perangkat keras,
yang mungkin tidak
tersedia di semua
lingkungan
pembelajaran. Hal ini
dapat menciptakan
disparitas dalam
kesempatan belajar.
2.1 Tidak semua siswa
mungkin memiliki akses
yang sama terhadap
media pembelajaran,
seperti perangkat
elektronik atau internet.
Ini dapat menciptakan
ketidaksetaraan dalam
pengalaman
pembelajaran
2.2 Implementasi media
pembelajaran
membutuhkan
keterampilan teknis dari
tingkat kemampuan
masing-masing siswa.
Selain itu, solusi yang
mempertimbangkan
ketersediaan infrastruktur,
seperti perangkat lunak
atau perangkat keras, perlu
memanfaatkan sumber
daya yang sudah tersedia
atau mencari alternatif
yang lebih terjangkau.
Pemberdayaan guru
melalui pelatihan tambahan
dapat menjadi kunci dalam
memastikan kesetaraan
akses dan meminimalkan
disparitas dalam
kesempatan belajar
2. Untuk mengatasi
kekurangan ini, perlu
dilakukan upaya untuk
memastikan kesetaraan
akses siswa terhadap media
pembelajaran. Inisiatif
dapat diambil untuk
menyediakan perangkat
elektronik atau menemukan
solusi kreatif, seperti
pendekatan pembelajaran
berbasis buku atau papan
tulis, yang dapat diakses
oleh semua siswa tanpa
3. guru dan mungkin
memerlukan waktu
tambahan untuk
persiapan. Guru yang
kurang terampil dalam
penggunaan teknologi
mungkin kesulitan
mengintegrasikan media
pembelajaran ke dalam
pengajaran sehari-hari.
mengandalkan internet.
Pelatihan intensif tentang
penggunaan media
pembelajaran dan teknologi
perlu diberikan kepada para
guru, memastikan bahwa
mereka memiliki
keterampilan teknis yang
cukup untuk
mengintegrasikan media
pembelajaran ke dalam
pengajaran sehari-hari.
Dengan demikian, akan
tercipta lingkungan
pembelajaran yang lebih
inklusif dan merata
2. Siswa tidak
sepenuhnya
memahami atau
tidak terbiasa
dengan konsep-
konsep HOTS,
seperti analisis,
evaluasi, atau
kreativitas.
Rendahnya
pemahaman ini
dapat
menghambat
kemampuan
siswa untuk
Siswa tidak
memiliki
pemahaman yang
cukup tentang
peristiwa
Proklamasi
Kemerdekaan
dan
pembentukan
pemerintahan
Indonesia,
mereka mungkin
tidak dapat
merinci konteks
sejarah,
ü ü ü 1. Modul interaktif
dapat dirancang
untuk memberikan
pemahaman
mendalam tentang
peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan melalui
elemen-elemen
interaktif, gambar,
dan pertanyaan
reflektif.
1.1. Menerapkan pendekatan
interaktif, seperti diskusi
kelompok, simulasi, atau
permainan peran, dapat
merangsang partisipasi aktif
siswa.
1.2. Siswa memiliki kesempatan
untuk memahami konteks
sejarah secara holistik melalui
kegiatan yang lebih
menyeluruh dan mendalam.
.
1.1 Memerlukan waktu
persiapan yang lebih lama
bagi guru untuk
merancang dan
melaksanakan kegiatan
interaktif.
1.2 Tingkat keterlibatan siswa
mungkin bervariasi, dan
beberapa siswa mungkin
tidak merespons dengan
sebaik-baiknya.
Untuk mengatasi perbedaan
tingkat keterlibatan siswa, guru
dapat menerapkan diferensiasi
pembelajaran. Ini mencakup
penggunaan berbagai strategi
dan pendekatan yang
memungkinkan setiap siswa
untuk terlibat sesuai dengan
gaya belajar mereka. Aktivitas
tambahan atau penugasan yang
disesuaikan dapat diberikan
kepada siswa yang
membutuhkan tantangan lebih,
sementara pendekatan yang
berbeda dapat diterapkan untuk
4. mengaplikasika
n keterampilan
berpikir tingkat
tinggi dalam
memahami
materi
Proklamasi
Kemerdekaan
dan
Terbentuknya
Pemerintah
Indonesia.
menganalisis
dampaknya, atau
menyusun
pertanyaan kritis.
2. Simulasi sejarah
memungkinkan siswa
untuk "mengalami"
peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan,
membantu mereka
merasakan dan
memahami lebih
baik.
2.1. Simulasi sejarah memberikan
pengalaman langsung kepada
siswa, memungkinkan mereka
merasakan atmosfer dan
konteks sejarah secara lebih
mendalam. Hal ini dapat
memperkaya pemahaman
mereka tentang peristiwa
Proklamasi Kemerdekaan.
2.2. Pengalaman langsung melalui
simulasi dapat meningkatkan
daya ingat siswa. Mereka
cenderung lebih baik
mengingat dan memahami
konsep-konsep sejarah karena
melibatkan indra dan emosi
dalam pembelajaran.
2.1 Melakukan simulasi
sejarah membutuhkan
persiapan yang intensif
dan waktu yang lebih
lama baik dari guru
maupun siswa. Proses
ini dapat mengganggu
alur pembelajaran
reguler.
2.2 Simulasi seringkali
memerlukan sumber
daya tambahan, seperti
peralatan atau bahan-
bahan khusus, yang
mungkin tidak selalu
tersedia di setiap
lingkungan
pembelajaran. Hal ini
dapat menciptakan
ketidaksetaraan dalam
pengalaman
pembelajaran antar kelas
atau sekolah.
siswa dengan tingkat
keterlibatan yang lebih rendah.
Dengan memahami kebutuhan
individual siswa, guru dapat
menciptakan pengalaman
pembelajaran yang lebih
beragam dan menarik.
Guru dapat merencanakan
simulasi sejarah sebagai bagian
dari rencana pembelajaran yang
terencana dengan baik. Hal ini
memungkinkan integrasi
simulasi tanpa mengganggu
alur pembelajaran reguler.
Dengan penjadwalan yang
tepat, guru dapat memastikan
bahwa waktu yang diperlukan
untuk persiapan dan
pelaksanaan simulasi tidak
merusak jadwal pelajaran.