SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
KEDAULATAN DAN
YURISDIKSI
FERY CHOFA, SH,LL.M.
Kedaulatan Teritorial
“Kedaulatan dlm hubungan antar negara-negara
menandakan suatu kemerdekaan. Kemerdekaan adalah hak
untuk melaksanakan, terlepas dr negara lain, fungsi-fungsi
negara” (Max Huber, 1928, Arbitrator dlm kasus Island of
Palmas Arbitration);
Dipengaruhi oleh konsep patrimonial kepemilikan dlm hk.
Perdata Romawi Uti Possidetis, ita possideatis (“karena
engkau memiliki, maka engkau akan tetap memiliki” yg
digunakan oleh ICJ/MI dlm kasus Burkina Faso v Republic
of Mali (ICJ;1986)
Kedaulatan mensyaratkan kewenangan utama dan
independensi negara-negara u/ mengatur diri mereka
sendiri dan apa yg ada/berada dlm wilayahnya
Klaim Hak Negara atas Kedaulatan
Teritorial meliputi:
Hak u/ melaksanakan yurisdiksi / kewenangan
hukum thd siapa dan apa yg ada dalam
wilayahnya;
Hak u/ mengontrol penuh sumber daya alam yg
tdk dimiliki oleh individu;
Hak u/ memungut & mengatur penggunaan/
pemanfaatan kepemilikan individu dlm
wilayahnya;
Hak u/ melakukan kontrol / batasan thd
pergerakan orang/barang/jasa dlm wilayahnya.
Diperolehnya Kedaulatan Teritorial:
1. Okupasi (Occupation): Penegakan kedaulatan atas
suatu wilayah yg tdk berada dlm penguasaan negara
manapun baik wilayah baru maupun wilayah yg
ditinggalkan.
Ditentukan oleh prinsip efektifitas:
 Adanya kemauan melaksanakan kedaulatan diwilayah yg
diduduki;
 Adanya pelaksanaan kedaulatan scr memadai
e.g: a. Eastern Greenland Case (PCIJ;1933; Denmark vs
Norwegia);
b. Sipadan Ligitan Case (ICJ; 2002; Indonesia vs
Malaysia)
Diperolehnya Kedaulatan Teritorial
2. Aneksasi (Annexation): Penaklukan
suatu wilayah yg dipaksakan dgn dua
bentuk keadaan; a) Wilayah aneksasi tlh
ditundukan; b) Wilayah yg telah ada
dibawah negara penganeksasi yg harus
disertai dgn pernyataan/klaim scr formal.
3. Penambahan (Accretion): Penambahan
wilayah suatu negara karena fenomena
/kejadian alam. Akresi tdk memerlukan
tindakan/pernyataan resmi dr negara ybs.
e.g. Pendangkalan laut
Diperolehnya Kedaulatan Teritorial:
4. Penyerahan (Cession): Perolehan tambahan
kedaulatan wilayah melalui penyerahan atau
peralihan hak spt via pemberian, tukar-menukar,
atau penjualan. Dapat terjadi scr sukarela atau
dgn paksa. e.g. penjualan Alaska oleh Rusia ->
USA (1867); Penyerahan krn kalah perang
Alsace-Lorraine dr Perancis ke Jerman (1871)
dan pengembaliannya tahun 1919.
5. Preskripsi (Prescription): Proses perolehan
kedaulatan wilayah suatu negara akibat
pelaksanaan scr damai kedaulatan “de facto”
dlm waktu yg lama atas wilayah yg sebenarnya
scr “de jure” tdk termasuk dlm kedaulatan
wilayahnya
Sebelum 1945 Sesudah 1945
Occupation Cessie
Prescription Independence
Annexation Self Determination
Accretion
Cessie
Kedaulatan di Laut
2 Azas
Res Nullius: Laut tdk ada yg
memiliki, oleh karenanya dpt
dimiliki setiap negara yg
menginginkannya;
Dikuasai dgn prinsip okupasi;
Abad Pertengahan
dipraktekkan oleh Turki
Usmaniah di Laut Tengah;
Klaim Portugal thd Samudera
Atlantik -> Hindia;
Klaim Spanyol thdp
Samudera Atlantik -> Pasifik
Res Communis: Laut adalah
hak milik bersama
masyarakat di dunia;
Zaman kuno dipraktekkan
oleh Rhodia, Persia, Yunani;
Dilanjutkan oleh Romawi
hingga abad tengah (1453)
sbg pelindung dr kebebasan
berlayar & menangkap ikan;
Kedaulatan di Laut
Perang Konsep (Battle of the Books)
Mare Liberium (Grotius): Konsep Laut Bebas -> Laut
susah diukur dan SDA tdk pernah habis sehingga tdk dpt
gabung dgn milik suatu bangsa dan bebas utk dimiliki dan
dimanfaatkan semua bangsa;
Mare Clausum (John Selden): Konsep Laut Tertutup ->
Laut dpt dimiliki/dikuasai oleh suatu negara spt yg pernah
dilakukan Romawi dan Turki. SDA laut dpt dieksploitasi
dimasa depan dgn perkembangan teknologi;
Konsep Laut Teritorial (Pontanus): Laut dekat pantai
(Adjacent Sea) dimiliki sbg laut teritorial, sdg laut luar
berfungsi sbg laut lepas/bebas.
Kedaulatan di Laut
Cornelis von Bynkershoek (1703): terrae
protestas finitur ubi finitur armorum vis
(Kedaulatan teritorial berakhir, dimana
kekuatan senjata berakhir) yg berimplikasi:
Kedaulatan negara dilaut bergantung kpd
kemampuan fisik u/ melakukan pengawasan;
Dipakainya azas tembakan meriam (cannon shot
rule principle): Jarak tembak meriam pantai 3 mil
-> lebar laut teritorial 3 mil dari bibir pantai yg
diukur saat pasang surut;
Dipraktekan oleh negara maritim spt Inggris,
USA, Belanda, Jerman, Perancis, dan Jepang.
Konvensi PBB ttg Hukum Laut /United
Nations Convention on the Law of the Sea
(UNCLOS 1982)
Laut Pedalaman -> wilayah laut disisi daratan dr garis
pangkal. e.g. Pelabuhan, Teluk, Tanjung; Negara Pantai
daulat penuh
Laut Teritorial 12 mil -> Daulat penuh dibatasi oleh HI
dgn adanya hak lewat damai bg kapal asing
Laut Tambahan hingga 24 mil dr garis pangkal -> tdk ada
kedaulatan teritorial kecuali pengawasan u/ mematuhi
hukum negara pantai
Konsep Landas Kontinen; tanah wil laut yg menjulur ke
luar wil.teritorial sbg kelanjutan alami dr wil.daratan
negara tsb meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya
hingga kedalaman 2500m -> hak eksploitasi dan eksplorasi
SDA; Garis batas landas kontinen ditetapkan berdasarkan
perjanjian bilateral
Konvensi PBB ttg Hukum Laut /United Nations
Convention on the Law of the Sea (UNCLOS 1982)
Konsep Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE); Wil.laut yg ada
diluar & bersambungan dgn laut teritorial hingga 200 mil
dr garis pangkal -> hak bg negara pantai u/ eksplorasi,
eksploitasi, dan konservasi SDA; negara lain hanya u/
berlayar, pasang kabel dan pipa; ada hak eksploitasi
ekonomi atas kelebihan bg negara kurang beruntung yg
ditetapkan atas dasar perjanjian bilateral;
Konsepsi Wilayah Negara Kepulauan; wil.yg ada sebelah
dalam grs pangkal yg mengelilingi tanpa
memperhitungkan kedalaman dan jaraknya dr pantai;
berdaulat terbatas oleh aturan HI
Konsepsi Laut Lepas -> wilayah tanpa kedaulatan spt
samudera dimana semua negara bebas berlayar,
eksploitasi, dan eksplorasi SDA, serta riset ilmiah atas izin
Otoritas Dasar Laut Intl / International Seabed Authority
(ISA)
Kedaulatan Udara
Wil. Udara suatu negara Ruang udara yg ada
diatas wil.daratan, wil. Laut pedalaman, laut
teritorial, dan wil. Laut negara kepulauan negara
tsb;
“Usque ad Coelum”: negara berdaulat sampai ke
langit tidak terbatas -> tdk berlaku lg sejalan
dengan perkembangan teknologi penerbangan,
ruang angkasa, dan satelit;
Angkasa luar (outer space) tdk ada kedaulatan dan
tunduk pd ketentuan hukum ruang angkasa int’l;
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to KEDAULATAN_10.ppt

SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM AGRARIA DI INDONESIA.pptx
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM AGRARIA DI INDONESIA.pptxSEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM AGRARIA DI INDONESIA.pptx
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM AGRARIA DI INDONESIA.pptx
WARDIMAN5
 
Pkn laut indonesia
 Pkn laut indonesia Pkn laut indonesia
Pkn laut indonesia
R0Ssy
 

Similar to KEDAULATAN_10.ppt (20)

Sejarah Hukum Laut Internasional
Sejarah Hukum Laut InternasionalSejarah Hukum Laut Internasional
Sejarah Hukum Laut Internasional
 
Kel4 Batas Wilayah Indonesia
Kel4 Batas Wilayah IndonesiaKel4 Batas Wilayah Indonesia
Kel4 Batas Wilayah Indonesia
 
Rizky darmawan tugas.2 perbatasan
Rizky darmawan tugas.2 perbatasanRizky darmawan tugas.2 perbatasan
Rizky darmawan tugas.2 perbatasan
 
195-File Utama Naskah-826-1-10-20220113.pdf
195-File Utama Naskah-826-1-10-20220113.pdf195-File Utama Naskah-826-1-10-20220113.pdf
195-File Utama Naskah-826-1-10-20220113.pdf
 
negara dan kedaulatannya
negara dan kedaulatannyanegara dan kedaulatannya
negara dan kedaulatannya
 
Tugas rangkuman hukum laut pa jabbar
Tugas rangkuman hukum laut pa jabbarTugas rangkuman hukum laut pa jabbar
Tugas rangkuman hukum laut pa jabbar
 
Hukum laut ukm raha
Hukum laut ukm rahaHukum laut ukm raha
Hukum laut ukm raha
 
Hukum laut ukm raha
Hukum laut ukm rahaHukum laut ukm raha
Hukum laut ukm raha
 
Tugas rangkuman hukum laut pa jabbar
Tugas rangkuman hukum laut pa jabbarTugas rangkuman hukum laut pa jabbar
Tugas rangkuman hukum laut pa jabbar
 
Hukum laut ukm raha
Hukum laut ukm rahaHukum laut ukm raha
Hukum laut ukm raha
 
Tugas rangkuman hukum laut pa jabbar
Tugas rangkuman hukum laut pa jabbarTugas rangkuman hukum laut pa jabbar
Tugas rangkuman hukum laut pa jabbar
 
Hukum laut Indonesia
Hukum laut IndonesiaHukum laut Indonesia
Hukum laut Indonesia
 
KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)
KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)
KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)
 
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM AGRARIA DI INDONESIA.pptx
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM AGRARIA DI INDONESIA.pptxSEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM AGRARIA DI INDONESIA.pptx
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM AGRARIA DI INDONESIA.pptx
 
wilayah nkri
wilayah nkriwilayah nkri
wilayah nkri
 
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Pkn laut indonesia
 Pkn laut indonesia Pkn laut indonesia
Pkn laut indonesia
 
Geografi Batas Wilayah
Geografi Batas WilayahGeografi Batas Wilayah
Geografi Batas Wilayah
 
Wawasan Nusantara yang menggabarkan kultur dalam bermasyarakat d indoensia
Wawasan Nusantara yang menggabarkan kultur dalam bermasyarakat d indoensiaWawasan Nusantara yang menggabarkan kultur dalam bermasyarakat d indoensia
Wawasan Nusantara yang menggabarkan kultur dalam bermasyarakat d indoensia
 

Recently uploaded

Recently uploaded (11)

BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 

KEDAULATAN_10.ppt

  • 2. Kedaulatan Teritorial “Kedaulatan dlm hubungan antar negara-negara menandakan suatu kemerdekaan. Kemerdekaan adalah hak untuk melaksanakan, terlepas dr negara lain, fungsi-fungsi negara” (Max Huber, 1928, Arbitrator dlm kasus Island of Palmas Arbitration); Dipengaruhi oleh konsep patrimonial kepemilikan dlm hk. Perdata Romawi Uti Possidetis, ita possideatis (“karena engkau memiliki, maka engkau akan tetap memiliki” yg digunakan oleh ICJ/MI dlm kasus Burkina Faso v Republic of Mali (ICJ;1986) Kedaulatan mensyaratkan kewenangan utama dan independensi negara-negara u/ mengatur diri mereka sendiri dan apa yg ada/berada dlm wilayahnya
  • 3. Klaim Hak Negara atas Kedaulatan Teritorial meliputi: Hak u/ melaksanakan yurisdiksi / kewenangan hukum thd siapa dan apa yg ada dalam wilayahnya; Hak u/ mengontrol penuh sumber daya alam yg tdk dimiliki oleh individu; Hak u/ memungut & mengatur penggunaan/ pemanfaatan kepemilikan individu dlm wilayahnya; Hak u/ melakukan kontrol / batasan thd pergerakan orang/barang/jasa dlm wilayahnya.
  • 4. Diperolehnya Kedaulatan Teritorial: 1. Okupasi (Occupation): Penegakan kedaulatan atas suatu wilayah yg tdk berada dlm penguasaan negara manapun baik wilayah baru maupun wilayah yg ditinggalkan. Ditentukan oleh prinsip efektifitas:  Adanya kemauan melaksanakan kedaulatan diwilayah yg diduduki;  Adanya pelaksanaan kedaulatan scr memadai e.g: a. Eastern Greenland Case (PCIJ;1933; Denmark vs Norwegia); b. Sipadan Ligitan Case (ICJ; 2002; Indonesia vs Malaysia)
  • 5. Diperolehnya Kedaulatan Teritorial 2. Aneksasi (Annexation): Penaklukan suatu wilayah yg dipaksakan dgn dua bentuk keadaan; a) Wilayah aneksasi tlh ditundukan; b) Wilayah yg telah ada dibawah negara penganeksasi yg harus disertai dgn pernyataan/klaim scr formal. 3. Penambahan (Accretion): Penambahan wilayah suatu negara karena fenomena /kejadian alam. Akresi tdk memerlukan tindakan/pernyataan resmi dr negara ybs. e.g. Pendangkalan laut
  • 6. Diperolehnya Kedaulatan Teritorial: 4. Penyerahan (Cession): Perolehan tambahan kedaulatan wilayah melalui penyerahan atau peralihan hak spt via pemberian, tukar-menukar, atau penjualan. Dapat terjadi scr sukarela atau dgn paksa. e.g. penjualan Alaska oleh Rusia -> USA (1867); Penyerahan krn kalah perang Alsace-Lorraine dr Perancis ke Jerman (1871) dan pengembaliannya tahun 1919. 5. Preskripsi (Prescription): Proses perolehan kedaulatan wilayah suatu negara akibat pelaksanaan scr damai kedaulatan “de facto” dlm waktu yg lama atas wilayah yg sebenarnya scr “de jure” tdk termasuk dlm kedaulatan wilayahnya
  • 7. Sebelum 1945 Sesudah 1945 Occupation Cessie Prescription Independence Annexation Self Determination Accretion Cessie
  • 8. Kedaulatan di Laut 2 Azas Res Nullius: Laut tdk ada yg memiliki, oleh karenanya dpt dimiliki setiap negara yg menginginkannya; Dikuasai dgn prinsip okupasi; Abad Pertengahan dipraktekkan oleh Turki Usmaniah di Laut Tengah; Klaim Portugal thd Samudera Atlantik -> Hindia; Klaim Spanyol thdp Samudera Atlantik -> Pasifik Res Communis: Laut adalah hak milik bersama masyarakat di dunia; Zaman kuno dipraktekkan oleh Rhodia, Persia, Yunani; Dilanjutkan oleh Romawi hingga abad tengah (1453) sbg pelindung dr kebebasan berlayar & menangkap ikan;
  • 9. Kedaulatan di Laut Perang Konsep (Battle of the Books) Mare Liberium (Grotius): Konsep Laut Bebas -> Laut susah diukur dan SDA tdk pernah habis sehingga tdk dpt gabung dgn milik suatu bangsa dan bebas utk dimiliki dan dimanfaatkan semua bangsa; Mare Clausum (John Selden): Konsep Laut Tertutup -> Laut dpt dimiliki/dikuasai oleh suatu negara spt yg pernah dilakukan Romawi dan Turki. SDA laut dpt dieksploitasi dimasa depan dgn perkembangan teknologi; Konsep Laut Teritorial (Pontanus): Laut dekat pantai (Adjacent Sea) dimiliki sbg laut teritorial, sdg laut luar berfungsi sbg laut lepas/bebas.
  • 10. Kedaulatan di Laut Cornelis von Bynkershoek (1703): terrae protestas finitur ubi finitur armorum vis (Kedaulatan teritorial berakhir, dimana kekuatan senjata berakhir) yg berimplikasi: Kedaulatan negara dilaut bergantung kpd kemampuan fisik u/ melakukan pengawasan; Dipakainya azas tembakan meriam (cannon shot rule principle): Jarak tembak meriam pantai 3 mil -> lebar laut teritorial 3 mil dari bibir pantai yg diukur saat pasang surut; Dipraktekan oleh negara maritim spt Inggris, USA, Belanda, Jerman, Perancis, dan Jepang.
  • 11. Konvensi PBB ttg Hukum Laut /United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS 1982) Laut Pedalaman -> wilayah laut disisi daratan dr garis pangkal. e.g. Pelabuhan, Teluk, Tanjung; Negara Pantai daulat penuh Laut Teritorial 12 mil -> Daulat penuh dibatasi oleh HI dgn adanya hak lewat damai bg kapal asing Laut Tambahan hingga 24 mil dr garis pangkal -> tdk ada kedaulatan teritorial kecuali pengawasan u/ mematuhi hukum negara pantai Konsep Landas Kontinen; tanah wil laut yg menjulur ke luar wil.teritorial sbg kelanjutan alami dr wil.daratan negara tsb meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya hingga kedalaman 2500m -> hak eksploitasi dan eksplorasi SDA; Garis batas landas kontinen ditetapkan berdasarkan perjanjian bilateral
  • 12. Konvensi PBB ttg Hukum Laut /United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS 1982) Konsep Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE); Wil.laut yg ada diluar & bersambungan dgn laut teritorial hingga 200 mil dr garis pangkal -> hak bg negara pantai u/ eksplorasi, eksploitasi, dan konservasi SDA; negara lain hanya u/ berlayar, pasang kabel dan pipa; ada hak eksploitasi ekonomi atas kelebihan bg negara kurang beruntung yg ditetapkan atas dasar perjanjian bilateral; Konsepsi Wilayah Negara Kepulauan; wil.yg ada sebelah dalam grs pangkal yg mengelilingi tanpa memperhitungkan kedalaman dan jaraknya dr pantai; berdaulat terbatas oleh aturan HI Konsepsi Laut Lepas -> wilayah tanpa kedaulatan spt samudera dimana semua negara bebas berlayar, eksploitasi, dan eksplorasi SDA, serta riset ilmiah atas izin Otoritas Dasar Laut Intl / International Seabed Authority (ISA)
  • 13.
  • 14. Kedaulatan Udara Wil. Udara suatu negara Ruang udara yg ada diatas wil.daratan, wil. Laut pedalaman, laut teritorial, dan wil. Laut negara kepulauan negara tsb; “Usque ad Coelum”: negara berdaulat sampai ke langit tidak terbatas -> tdk berlaku lg sejalan dengan perkembangan teknologi penerbangan, ruang angkasa, dan satelit; Angkasa luar (outer space) tdk ada kedaulatan dan tunduk pd ketentuan hukum ruang angkasa int’l;