2. • Tahun 1972 PBB melakukan Konferensi Lingkungan Hidup Sedunia yang pertama di
Stockholm, Swedia yang dikenal dengan United Nations Conference on Human
Environment.
• Tahun 1992 setelah 20 tahun dari konferensi di Stockholm dilakukan kembali konferensi
UNCED (United Nation Conference on Environment and Development) di Rio de Janeiro
dibawah prakarsa PBB yang dikenal dengan KTT Bumi atau KTT Rio. KTT Rio
menghasilkan deklarasi antara lain :
1. Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)
2. Prinsip-prinsip Pengaturan Hutan
3. Konvensi Biodiversity.
Agenda 21 berisi kesepakatan mengenai program pembangunan berkelanjutan, yang
harus ditinjaklanjuti oleh negara-negara peserta konferensi Rio de Janeiro tahun 1992.
• Upaya masyarakat internasional untuk penyelamatan lingkungan melalui KTT Bumi,
yang dikenal dengan Wold Summit on Sustainable Development di Johanesburg,
Afrika Selatan (2002) telah merumuskan deklarasi politik pembangunan
berkelanjutan dengan agenda bahasan dokumen berisi program aksi (the programe of
action) dan deklarasi politik (the political declaration) tentang pembangunan
berkelanjutan yang merupakan pernyataan kelanjutan dukungan terhadap tujuan
agenda 21.
3. TANTANGAN ABAD 21 DI INDONESIA DALAM PENGELOLAAN SDA &
LH UNTUK MENUNJANG PROGRAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
1. Peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan pangan.
2. Semakin sempitnya luas kepemilikan lahan petani akibat konversi
menjadi lahan pemukiman dan industri serta tingkat daya saing
yang rendah.
3. Luas hutan semakin menyusut.
4. Kekurangan sumber daya air dan pencemaran air.
5. Luas tanah kritis meningkat yang berkisar dari penurunan
kesuburan tanah hingga perluasan proses penggurunan.
6. Pencemaran udara.
7. Perluasan pemukiman kumuh dan meningkatnya pengangguran.
8. Kesenjangan kondisi ekonomi antara negara maju industrinya (NMI)
dengan negara sedang berkembang (NSB) akan makin jauh.
4. 1.pertama, pemanasan global, telah menjadi isu internasional yang
merupakan topik hangat di berbagai negara. Dampak dari pemanasan global
adalah terjadinya perubahan iklim secara global dan kenaikan permukaan
laut.
2.Kedua, hujan asam, disebabkan karena sektor industri dan transportasi
dalam aktivitasnya menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara yang
dapat menghasilkan gas buang ke udara. Gas buang tersebut menyebabkan
terjadinya pencemaran udara.Pencemaran udara yang berasal dari
pembakaran bahan bakar, terutama bahan bakar fosil mengakibatkan
terbentuknya asam sulfat dan asam nitrat. Asam tersebut dapat diendapkan
oleh hutan, tanaman pertanian, danau dan gedung sehingga dapat
mengakibatkan kerusakan dan kematian organisme hidup
3.Ketiga, lubang ozon,ditemukan sejak tahun 1985 di berbagai tempat di
belahan bumi, seperti diAmerika Serikat dan Antartika. Penyebab terjadinya
lubang ozon adalah zat kimia semacam kloraflurkarbon (CFC), yang
merupakan zat buatan manusia yang sangat berguna dalam kehidupan
manusia sehari-hari, seperti untuk lemari es dan AC.
Dampak dari pencemaran dan perusakan lingkungan yang amat
mencemaskan dan menakutkan akibat aktivitas pembangunan yang
dilakukan manusia secara lebih luas dapat berupa,
5. Konsep dari World Commision on Environmental and
Development (WCED) dan komisi Brundtland:
Pembangunan berkelanjutan ialah pembangunan yang
diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang
tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang
untuk memenuhi kebutuhan sendiri
Pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada
isu-isu lingkungan. Lebih luas daripada itu, pembangunan
berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan (tri
dimensional) secara terpadu yaitu pembangunan ekonomi,
pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan
6. Konsep pembangunan berkelanjutan
mencoba memperbaiki masalah
keadilan antar generasi, dimana
generasi sekarang tetap dapat
menihmati kekayaan bumi secara adil,
tanpa harus mengorbankan
kepentingan generasi mendatang.
7. GAGASAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Gagasan Kebutuhan kebutuhan esensial
untuk memberlanjutkan kehidupan manusia
Gagasan Keterbatasan yang bersumber pada kondisi
teknologi dan organisasi sosial terhadap kemampuan
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan kini dan hari
depan
8. World Summit 2005 menghasilkan konsep tiga pilar pendorong bagi
pembangunan berkelanjutan yang saling berinteraksi yaitu :
Pembangunan tidak hanya untuk memenuhi kepentingan ekonomi, sosial,
maupun lingkungan secara parsial. Akan tetapi harus terpadu dan saling
mengkaitkan kepentingan satu sama lainnya.
Sebab, keberlanjutan ketiga kepentingan tsb adalah saling bergantung
satu sama lainnya
10. Tiga aspek pembangunan berkelanjutan :
1. Keberlanjutan ekonomi,
diartikan sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan
barang dan jasa secara kontinyu untuk memelihara keberlanjutan
pembangunan dan menghindari terjadinya ketidakseimbangan
sektoral yang dapat merusak produksi dan industri
2. Keberlanjutan lingkungan
yakni pembangunan harus mampu menghindari eksploitasi, serta
mampu memelihara sumberdaya yang stabil, fungsi lingkungan,
keanekaragaman hayati, stabilitas ruang udara dan fungsi
ekosistem lainnya yang tidak termasuk katagori sumber ekonomi.
3. Keberlanjutan sosial
diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan,
menyediakan layanan sosial termasuk kesehatan, pendidikan,
gender, dan akuntabilitas politik.
11. Ketiga aspek pembangunan berkelanjutan tersebut adalah saling
berkontribusi dampak yang positif antara satu dengan yang lainnya.
Sehingga apabila dijalankan dan diimplemetasikan dengan baik
dalam berbagai aspek kehidupan akan terjadi keterikatan dan
ketergantungan yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan dari
generasi demi generasi
Keterkaitan dan ketergantungan ketiga aspek tersebut ialah sebagai
berikut:
aspek ekonomi memberi
dampaknya pada aspek sosial
(equitable) dan lingkungan (viable),
aspek sosial memberi dampaknya
pada aspek ekonomi (equitable) dan
lingkungan (bearable)
aspek lingkungan memberi
dampaknya pada aspek ekonomi
(viable) dan sosial (bearable)
12. Empat prinsip yang harus dipenuhi dalam mencapai pembangunan
berkelanjutan (Hadi, 2005):
(1) Pemenuhan kebutuhan manusia (fullfilment of human need),
sandang,
pangan dan papan
hak asasi manusia,
rasa aman dan
memiliki kesempatan untuk mengekspresikan pendapat
(2) memelihara integritas ekologi (maintenace of ecological integrity),
yakni perlindungan sumberdaya (konservasi) sebagai akibat
keterbatasan daya dukungnya
(3) keadilan sosial (social equity)
pemerataan hasil pembangunan
adanya solidaritas antar generasi
tidak boleh mengorbankan hak-hak generasi yang akan datang
(4) kemampuan menentukan nasib sendiri (self determination).
mandiri
partisipatori demokrasi
mampu memutuskan sendiri atas hal-hal yang berkaitan dengan
nasib dan masa depannya
memiliki rasa keterbukaan dan transparansi
13. 13
IMPLIKASINYA DI INDONESIA
Menurut Emil Salim untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan
dibutuhkan pendekatan ekosistem dengan melihat interdepedensi dari
setiap komponen ekosistem. Agar keberlanjutan tetap terjaga harus ada
komitmen setiap komponen penyangga kehidupan dan campur tangan
pemerintah dengan melibatkan lembaga swadaya masyarakat.
Dunia usaha yang selama ini dituduh sebagai pelaku yang menimbul kan
kerusakan dan pencemaran harus dipahamkan akan tangung jawabnya
terhadap lingkungan yang dapat diwujudkan dalam bentuk membayar
kompensasi jasa lingkungan yang nantinya dapat digunakan untuk
membiayai pemulihan lingkungan yang rusak atau tercemar.
Di negara-negara maju, biaya konvensasi lingkungan jauh-jauh hari sudah
dianggarkan dalam rencara pembiayaan dan pengeluaran perusahaan yang
akan dikeluarkan secara rutin untuk kompensasi lingkungan.
14. Ekonomi (Growth)
Sosial
(stabil, harmonis dan sejahtera) Ekologi (aman & lestari)
Kelembagaan
lingkungan Penegakan hukum
Di Indonesia seharusnya diterapkan 5 pilar Pembangunan
Berkelanjutan