1. PENGARUH KURS (NILAI TUKAR) DAN
INFLASI TERHADAP PENANAMAN MODAL
ASING DI INDONESIA
Di susun oleh :
Khoirunnisa
Nim: 5553092621
2. I.Latar Belakang Masalah
• Kondisi perekonomian suatu negara sangat menentukan
tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara, yang
berarti bahwa suatu negara menginginkan negaranya
memiliki suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
berkesinambungan. Pertumbuhan ekonomi yang stabil
merupakan salah satu prasyarat keberhasilan
pembangunan suatu negara, terutama bagi Negara
berkembang.
3. Lanjutan……
Todaro (1998) mengatakan bahwa pertumbuhan merupakan
tema sentral dalam kehidupan ekonomi pada hampir semua
negara dewasa ini. Dari beberapa faktor pertumbuhan
ekonomi yang umum dapat dikatakan bahwa salah-satu
sumber utama bagi pertumbuhan ekonomi adalah adanya
investasi yang mampu memperbaiki kualitas modal atau
sumber daya manusia dan fisik, yang selanjutnya akan
berhasil meningkatkan kualitas sumber daya melalui
penemuan-penemuan baru, inovasi, dan kemajuan teknologi.
Tidak ada satu pun negara di dunia ini yang pertumbuhan
ekonominya terlepas dari peranan investasi. Karena apabila
dalam suatu negara investasinya mengalami goncangan, maka
hal ini akan menimbulkan dampak susulan yang lebih hebat
pada pendapatan nasional Negara tersebut.
4. Lanjutan….
Secara umum, investasi merupakan salah satu indikator pertumbuhan
ekonomi yang dapat diharapkan agar perekonomian dapat
menghasilkan keuntungan. Masuknya perusahaan asing dalam
kegiatan investasi di Indonesia dimaksudkan sebagai pelengkap untuk
mengisi sektor-sektor usaha dan industri yang belum dapat
dilaksanakan sepenuhnya oleh pihak swasta nasional, baik karena
alasan teknologi, manajemen, maupun alasan permodalan. Modal
asing juga diharapkan secara langsung atau tidak langsung dapat lebih
merangsang dan menggairahkan iklim/ kehidupan dunia usaha, serta
dapat dimanfaatkan sebagai upaya menembus jaringan pemasaran
internasional melalui jaringan yang mereka miliki. Selanjutnya,
masuknya modal asing diharapkan secara langsung maupun tidak
langsung dapat mempercepat proses pembangunan ekonomi
Indonesia.
5. Lanjutan….
•Kebijakan – kebijakan pemerintah baik deregulasi di sektor riil maupun di
sektor moneter mendorong adanya peningkatan investasi, baik dari dalam
maupun luar negeri. Meningkatnya penanaman modal asing tidak terlepas dari
pengaruh berbagai faktor ekonomi. Salah satunya adalah nilai tukar (kurs).
Kurs merupakan harga suatu mata uang terhadap nilai mata uang negara
lainnya. Dengan mengetahui nilai tukar suatu mata uang akan memungkinkan
kita untuk membandingkan harga segenap barang dan jasa yang dihasilkan oleh
berbagai Negara. Bila mata uang suatu negara menguat terhadap nilai mata
uang lainnya maka harga produk negara itu bagi pihak luar negeri semakin
mahal dan sebaliknya bila nilai mata uang suatu negara melemah terhadap mata
uang lainnya maka harga produk negara tersebut bagi pihak luar negeri akan
semakin murah. Nilai tukar yang selalu berfluktuasi akan memperburuk kondisi
perekonomian negara tersebut sehingga para investor asing akan enggan untuk
melakukan investasi di negara tersebut.
6. Lanjutan…
Disamping faktor diatas, faktor lain yang perlu diperhatikan dalam
investasi pada penanaman modal asing (PMA) adalah tingkat inflasi.
Inflasi merupakan suatu proses ketidakseimbangan (disequilibrium)
yang dinamis, yaitu tingkat harga yang terus - menerus mengalami
kenaikan selama periode tertentu (Mulia Nasution, 1997: 232). Jika
suatu negara mengalami tingkat inflasi yang tinggi maka akan
mengakibatkan daya beli masyarakat menurun, sehingga akan
cenderung membuat investor enggan untuk melakukan investasi di
negara tersebut. Sebaliknya bila tingkat inflasi suatu negara mengalami
penurunan, maka hal ini akan mendorong investor untuk berinvestasi
karena daya beli masyarakat meningkat dan pada akhirnya akan
meningkatkan pendapatan riil investor dari investasinya.
7. II.Perumusan Masalah
• Untuk mempermudah dan mensistematiskan
penulisan proposal ini, maka perlu dibuat suatu
perumusan terhadap permasalahan yang timbul dalam
penulisan nantinya. Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah yang
dapat diambil sebagai dasar kajian dalam penelitian
yang dilakukan, yaitu :
1. Bagaimana pengaruh kurs terhadap penanaman
modal asing di Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap penanaman
modal asing di Indonesia?
8. III.Tujuan Penelitian :
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fluktuasi kurs terhadap
penanaman modal asing di Indonesia.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh inflasi terhadap
penanaman modal asing di Indonesia.
9. IV. Manfaat Penelitian :
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1.Sebagai bahan masukan bagi pihak investor untuk
mengetahui pengaruh fluktuasi kurs dan inflasi terhadap
penanaman modal asing di Indonesia.
2.Sebagai bahan referensi bagi penulis lainnya untuk
menganalisa masalah yang berkenaan dengan penanaman
modal asing.
3.Sebagai sarana dalam memperluas pengetahuan penulis
tentang penanaman modal asing di Indonesia, serta sebagai
proses pembelajaran dalam ilmu pengetahuan yang penulis
peroleh dari perkuliahan.
10. V. Kerangka Pemikiran :
X1
Y
X2
Keterangan : Bahwa dari kerangka pemikiran ini, kita dapat melihat dan
mengetahui bahwa variabel independen (X1, X2) mempengaruhi faktor dependen
(Y).
11. Hipotesis :
Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap
permasalahan penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji
secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah yang telah
diuraikan diatas, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut :
1. Kurs mempunyai pengaruh negatif terhadap penanaman modal
asing di Indonesia.
2. Inflasi mempunyai pengaruh yang negatif terhadap penanaman
modal asing di Indonesia.
12. VI.Metodologi penelitian :
a. Objek penelitian:
Objek penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kurs dan inflasi
terhadap penanaman modal asing di Indonesia.
b. Jenis dan Sumber Data:
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu hasil
olahan yang diperoleh dari dinas atau instansi resmi yang berhubungan dengan
penelitian ini. Data diperoleh dalam bentuk urut waktu (time series) yang bersifat
kuantitatif yaitu data dalam bentuk angka.
Data diperoleh dari:
1) Bank Indonesia (BI) cabang Serang yang terletak di Jln. Yusuf Martadilaga No 12
2) Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia.
13. Lanjutan..
Metode Pengumpulan Data
Penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan yaitu penelitian
yang dilakukan melalui bahan – bahan kepustakaan berupa buku – buku
literatur, tulisan – tulisan ilmiah dan laporan – laporan penelitian ilmiah
yang ada hubungannya dengan topik yang akan diteliti. Dari sini akan
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan penulis adalah dengan
melakukan pencatatan data, dimana data yang digunakan adalah data
berkala (time series) dengan kurun waktu analisa selama 23 tahun (1987
– 2009). diperoleh data – data sekunder yang telah diolah oleh instansi
yang terkait dengan topik penelitian
14. Variabel Penelitian :
adapun variabel penelitian yang saya gunakan adalah dua
variabel independen yaitu X1 dan X2, dan satu variabel
dependen yaitu Y.
dimana : Y ( Penanaman Modal Asing )
X1 ( Kurs )
X2 (Inflasi )
15. Teknik Analisis Data
Teknik dan Model Analisis Data
Model yang digunakan dalam menganalisis besarnya
pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat
digunakan model ekonometrika, yaitu dengan meregresikan
variabel-variabel yang ada dengan menggunakan teknik
analisis yaitu metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least
Square/ OLS). Model analisis yang dipergunakan dalam
menganalisa data adalah fungsi linier berganda.
16. Lanjutan….
Model persamaannya adalah sebagai berikut :
Y = f (X1, X2,)………………………………...……(1)
Dari persamaan tersebut dispesifikasikan kedalam model sebagai
berikut :
Y = α - β1 X1 - β2 X2 + μ …..………………(2)
Dimana :
Y = Jumlah penanaman modal asing (US $)
X1 = Kurs (Rp/ US $)
X2 = Inflasi (%)
β1, β2 = Koefisien regresi
α = Intercept
μ = Term of error