3. • Reaksi kimia umumnya tidak 100%
menghasilkan produk
• Pada saat reaksi berlangsung dan
menghasilkan produk, banyak reaksi
kimia yang tidak berkesudahan,
artinya pada kondisi tertentu, misalnya
dibiarkan dalam waktu yang cukup
lama masih ada sisa pereaksi yang
belum bereaksi.
• Hal ini biasa terjadi karena adanya
reaksi arah sebaliknya yaitu ke kiri,
yang menghasilkan hasil reaksi
menjadi pereaksi
4. • Ketika sebuah timbangan dalam
kondisi setimbang, maka jarum
penunjuk timbangan dalam posisi
lurus dan diam, artinya bagian kiri
dan kanan menunjukkan massa yang
sama (Hukum kekekalan massa)
• Hal ini bisa menganalogikan kondisi
setimbang dalam ilmu kimia. Istilah
kesetimbangan kimia menunjukkan
bahwa laju reaksi ke arah kanan dan
kiri bernilai sama besar.
• Hanya saja kesetimbangan kimia
bersifat dinamis bukan statis atau
diam layaknya timbangan massa.
5. 1. Reaksi Kimia
Berdasarkan sifat berlangsungnya
dibedakan menjadi 2 yakni Reaksi satu
arah (Irreversible) dan Reaksi dua arah
(Reversible).
A. Reaksi Searah/Tidak dapat
balik/Irreversible
• Reaksi yang berlangsung dari arah
reaktan ke produk atau ke kanan, pada
reaksi ini produk tidak dapat bereaksi
kembali menjadi zat-zat asalnya.
6. • Ciri – ciri reaksi searah adalah:
✔ Persamaan reaksi ditulis dengan satu
anak panah produk/kanan (→),
✔ Reaksi akan berhenti setelah satu atau
semua reaktan habis,
✔ Produk tidak dapat terurai menjadi
zat-zat reaktan, dan
✔ Reaksi berlangsung
tuntas/berkesudahan
7. B. Reaksi Dua Arah/Dapat
Balik/Reversible.
• Reaksi yang dapat berlangsung dari
reaktan ke produk atau ke kanan dan
juga sebaliknya dari produk ke reaktan
atau ke kiri.
• Ciri – ciri reaksi dua arah:
✔ Persamaan reaksi ditulis dengan dua
anak panah dengan arah berlawanan
(⇄)
✔ Reaksi ke arah produk disebut reaksi
maju, reaksi ke arah reaktan disebut
reaksi balik,
8. Kesetimbangan Kimia
• Keadaan dimana reaksi kimia berjalan ke kanan dan ke kiri pada
kecepatan yang sama dalam waktu yang bersamaan.
• Apabila dalam suatu reaksi kimia, kecepatan reaksi ke kanan sama
dengan kecepatan reaksi kiri, maka reaksi dikatakan dalam
keadaan setimbang. Secara umum, reaksi kesetimbangan dapat
dinyatakan sebagai berikut:
• Ada dua macam sistem kesetimbangan, yaitu kesetimbangan
dalam sistem homogen dan kesetimbangan dalam sistem
heterogen.
9. A. Kesetimbangan dalam sistem
Homogen
Keadaan kesetimbangan di mana reaktan
dan produknya berada dalam fase yang
sama. Reaktan maupun produk dapat
berupa gas atau larutan.
✔ Kesetimbangan dalam sistem gas-gas,
contoh:
✔ Kesetimbangan dalam sistem larutan-
larutan, contoh:
10. B. Kesetimbangan dalam sistem
Heterogen
Keadaan kesetimbangan dimana reaktan
dan produk berada dalam fase yang
berbeda.
✔ Kesetimbangan dalam sistem padat –
gas, contoh:
✔ Kesetimbangan dalam sistem padat –
larutan, contoh:
11. Pergeseran Kesetimbangan
• “bila pada sistem kesetimbangan diadakan aksi, maka sistem akan
mengadakan reaksi sedemikian rupa, sehingga pengaruh itu
menjadi sekecil-kecilnya” (Asas Le Chatelier)
• Perubahan dari keadaan kesetimbangan semula ke keadaan
kesetimbangan yang baru akibat adanya aksi atau pengaruh dari
luar itu dikenal dengan pergeseran kesetimbangan.
• Faktor – faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan
adalah:
✔Perubahan konsentrasi salah satu zat
✔Perubahan volume atau tekanan
✔Perubahan suhu
12. A. Perubahan Konsentrasi
• Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen, konsentrasi salah
satu zat diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
yang berlawanan dari zat tersebut.
• Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka
kesetimbangan akan bergeser ke pihak zat tersebut.
• Bila zat diencerkan dengan menambahkan air pada sistem, maka
kesetimbangan bergeser pada jumlah molekul terbanyak.
13. Perubahan Konsentrasi
• Ke arah mana kesetimbangan
bergeser bila pada reaksi
kesetimbangan:
a. SO2 ditambah?
b. SO3 ditambah?
c. O2 dikurangi?
d. SO3 dikurangi?
• Pada reaksi kesetimbangan:
Ke arah mana kesetimbangan
bergeser, jika:
a. Ditambah Ag+?
b. Ditambah Fe3+?
c. Campuran diencerkan
dengan menambah H2O
pada sistem?
14. B. Perubahan Volume atau Tekanan
• Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang
menyebabkan perubahan volume (bersamaan dengan perubahan
tekanan), maka dalam sistem akan mengadakan reaksi berupa
pergeseran kesetimbangan sebagai berikut.
✔Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), maka kesetimbangan
akan bergeser ke arah jumlah koefisien reaksi kecil.
✔Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), maka kesetimbangan
akan bergeser ke arah jumlah koefisien reaksi besar.
15. Perubahan volume atau tekanan
Pada sistem kesetimbangan dimana jumlah koefisien reaksi sebelah
kiri sama dengan jumlah koefisien reaksi sebelah kanan, maka
perubahan tekanan atau volume tidak menggeser letak
kesetimbangan
Pada reaksi kesetimbangan:
16. C. Perubahan Suhu
• Bila pada sistem kesetimbangan suhu dinaikkan, maka
kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan
kalor (ke arah reaksi endoterm)
• Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka
kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membebaskan
kalor (ke arah reaksi eksoterm)
Contoh:
17.
18. TETAPAN KESETIMBANGAN
• Dalam keadaan kesetimbangan pada suhu
tetap, maka hasil kali konsentrasi zat-zat
hasil reaksi dibagi dengan hasil kali
konsentrasi pereaksi yang sisa dimana
masing-masing konsentrasi itu
dipangkatkan dengan koefisien reaksinya
adalah tetap.
Maka:
Kc adalah Konstanta atau tetapan
kesetimbangan konsentrasi yang harganya
tetap selama suhu tetap
19.
20.
21. Derajat Disosiasi
• Disosiasi adalah penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain
yang lebih sederhana
• Derajat Disosiasi adalah perbandingan antara jumlah mol yang
terurai dengan jumlah mol mula-mula.
28. Tetapan Kesetimbangan Parsial Gas
● Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan gas dinyatakan
dengan notasi Kp, yaitu tekanan parsial gas - gas hasil reaksi
dibagi dengan hasil kali tekanan parsial gas - gas pereaksi.