Workshop ini membahas penguatan literasi di sekolah menengah pertama dengan memberikan inspirasi pembelajaran dan penilaian. Ada beberapa strategi yang dibahas untuk meningkatkan kompetensi literasi peserta didik seperti menggunakan berbagai teks, mengeksplorasi proses kognitif membaca, dan menerapkan berbagai strategi penilaian formatif dan sumatif.
1. DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Inspirasi Pembelajaran
dan Penilaian dan
Penguatan Kompetensi
Literasi
2. WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
• Penguatan literasi tidak sekedar untuk mempersiapkan peserta didik
menghadapi AKM tetapi guru perlu mengembangkan keterampilan
bernalar peserta didik agar mereka menjadi pembelajar sepanjang
hayat
3. Apa Literasi?
Literasi adalah kemampuan untuk:
melakukan manajemen pengetahuan dan belajar terus-
menerus serta menyadari kebutuhan informasi pada saat
informasi tersebut diperlukan dengan cara mengidentifikasi
dan menemukan lokasi informasi yang diperlukan,
memahami, mengolah, menggunakan, mengevaluasi secara
kritis, dan merefleksikan informasi dari berbagai jenis teks
untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas
individu sebagai warga negara Indonesia dan warga dunia agar
dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat (Montoya,
2018; Unesco, 2004, 2017)
Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-vector/organic-flat-
people-asking-
questions_13186454.htm#page=1&query=asking&position=1
4. Mengapa Penguatan Literasi?
Penguatan literasi
melalui diversifikasi
dalam mengembangkan
KTSP
1. Menjadi tolok ukur kompetensi global
bersama dengan kompetensi numerasi.
2. Skor membaca peserta didik Indonesia
menurun dari 402 (2009) 396 (2012)
titik terendah 371 (2018)
3. Dibutuhkan untuk membangun (1)
pemahaman peserta didik, (2)
keterampilan menulis, dan (3)
keterampilan komunikasi secara
menyeluruh (melalui berpikir kritis,
kreatif, kolaboratif, dan komunikatif).
5. LK 3.1
1. Bentuklah kelompok sesuai dengan
instruksi narasumber/fasilitator.
2. Analisislah komponen perangkat
pembelajaran yang berpotensi
menguatkan kompetensi literasi.
3. Presentasikan hasil analisis.
4. Simaklah penguatan yang disampaikan
oleh narasumber/ fasilitator.
5. Refleksikan proses dan hasil analisis
tersebut.
Lembar Kerja 3.1
Sumber gambar: <a href='https://www.freepik.com/free-photos-
vectors/school'>School vector created by pch.vector -
www.freepik.com</a>
6. Presentasi Hasil Analisis
•Tujuan
•Bahan ajar
•Kegiatan pembelajaran
•Penilaian
Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-vector/group-people-studying-online_11235476.htm
7. Penguatan Hasil Presentasi Kelompok
A. Tujuan
Rumusan tujuan menggambarkan adanya penguatan
kompetensi literasi.
Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran
4.10 Mengomunikasikan upaya
pengurangan risiko dan dampak
bencana alam serta tindakan
penyelamatan diri pada saat terjadi
bencana sesuai dengan jenis ancaman
bencana di daerahnya (IPA Kelas VII)
Setelah melalui studi literatur (wacana fiksi)
tentang mitigasi, peserta didik
mengomunikasikan upaya mitigasi bencana
di daerahnya melalui berbagai media
(poster, vlog, podcast, komik, infografik,
dll.).
8. Penguatan Hasil Presentasi Kelompok
B. Bahan ajar
Bahan ajar bersifat diversifikatif, lebih bervariasi,
berdasarkan konten (informasi atau sastra) dan
konteks (personal, sosial budaya, atau saintifik), serta
memanfaatkan multimoda.
9. Penguatan Hasil Presentasi Kelompok
C. Kegiatan pembelajaran
• Sebaiknya mengeksplorasi beragam keterampilan belajar atau
proses kognitif literasi peserta didik (mengidentifikasi dengan
cermat, memahami dengan utuh, mengurutkan,
memprediksi, dsb.)
• Eksplorasi proses kognitif dilakukan dengan menerapkan
beragam strategi literasi pada proses pembelajaran (melatih
peserta didik mengidentifikasi tujuan; melatih peserta didik
memastikan diri memahami kosa kata, kalimat, atau
paragraf sulit; memprediksi makna kata, kalimat, atau teks;
menyusun inferensi dsb.)
• Kegiatan literasi muncul pada sebelum, saat, dan setelah
pembelajaran.
10. Penguatan Hasil Presentasi Kelompok
D. Penilaian
• Penilaian sebaiknya mengukur pencapaian proses
kognitif peserta didik (L-1, L-2, atau L-3).
• Instrumen penilaian sebaiknya menggunakan
bentuk beragam dengan memperhatikan kualitas
stimulus, pernyataan soal (stem), dan pilihan
jawaban yang mengacu pada konten dan konteks
literasi, di samping mengukur proses kognitif
literasi.
11. Skenario Workshop Pembelajaran Penguatan Literasi
Tahap II (3 JP)
• Pengantar
Sesi
45 menit
• Penyempurnaan
Perangkat
Pembelajaran
60 menit
• Presentasi
30 menit
• Penguatan &
Tanya Jawab
35 menit
• Refleksi
10 menit
13. Komponen Literasi
Literasi
Konten Proses kognitif Konteks
1. Teks informasi, teks yang
bertujuan untuk memberikan
fakta, data, dan informasi dalam
rangka pengembangan wawasan
serta ilmu pengetahuan yang
bersifat ilmiah.
2. Teks fiksi, teks yang bertujuan
untuk memberikan pengalaman
mendapatkan hiburan,
menikmati cerita, dan
melakukan perenungan kepada
pembaca.
1. Menemukan informasi,
mencari, mengakses serta
menemukan informasi
tersurat dari wacana.
2. Menginterpretasi dan mengintegrasi,
memahami informasi tersurat maupun
tersirat, memadukan interpretasi antar
bagian teks untuk menghasilkan
inferensi.
3. Mengevaluasi dan merefleksi, menilai
kredibilitas, kesesuaian
maupun keterpercayaan teks serta
mampu mengaitkan isi teks dengan hal
lain di luar teks.
1. Personal, berkaitan
dengan kepentingan
diri secara pribadi.
2. Sosial Budaya,
berkaitan dengan
kepentingan
antarindividu, budaya
dan isu
kemasyarakatan.
3. Saintifik, berkaitan
dengan isu, aktivitas,
serta fakta ilmiah baik
yang telah dilakukan
maupun futuristik.
16. Jakarta, 16 Mei 2020
Bahar, apa kabar?
Perasaanku tak keruan ketika menuliskan tanggal di ujung atas
kertas ini. Hari ini tepat sebulan kita berpisah, dan aku baru
sempat menulis surat. Sebulan, Bahar, sebulan!
Pagi buta begini, biasanya kita berlari saling mendahului naik
bukit di ujung kampung. Setelah sampai di atas, kita menatap
matahari bulat terbit dari balik gunung. Kita tertawa sejenak
lalu pulang, tetap sambil adu lari. Itu kebiasaan sejak kita
masih ingusan.
….
Teks Fiksi-Personal
17. Sampur Merah Dian
….
Hari itu pun tiba, Dian memasukkan sampur merahnya ke dalam tas. Ia
berangkat bersama Marni dan Kinanti ke Pantai Marina tempat Festival Gandrung
Sewu diadakan. Pak Seno dan para siswi yang akan menarikan tari khas Banyuwangi
itu sudah menunggu. Mereka lantas berganti pakaian dan berias. Beberapa siswi
yang sudah berganti pakaian dan dirias wajahnya tampak berlatih gerakan
memainkan kipas. Omprog dari kulit kerbau yang berwarna emas menghiasi kepala
para penari menambah keanggunan mereka.
Suara gamelan yang riang pun terdengar membahana di seluruh Pantai
Marina, mengiringi tarian seribu penari gandrung. Dian mengeluarkan sampur
merahnya dan menyampirkannya di bahu. Dian memejamkan matanya dan hanya
ada suara gamelan di telinganya. Ia mulai menari. Hanya ada dirinya dan tari
gandrung yang riang saat itu….
Teks Fiksi-Sosial Budaya
18. Duta Keselamatan
Suatu ketika sebuah lembaga pemerintah untuk penanggulangan bencana
mengundang pelajar kelas tujuh dari seluruh daerah di Indonesia. Undangan
tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menanggulangi bencana
alam terutama gempa bumi, erupsi gunung api, dan tsunami (termasuk banjir).
Setiap daerah diwakili oleh tiga pelajar sekolah menengah terpilih. Pelajar-pelajar
tersebut kelak akan menjadi duta keselamatan di sekolah masing-masing karena
mereka akan mendapatkan pengetahuan tentang kebencanaan selama dua pekan.
Wini terpilih sebagai salah satu pelajar dari Kabupaten Bima, Nusa Tenggara
Barat bersama dua orang pelajar lainnya yang berasal dari Kabupaten Dompu.
Daerah tempat tinggal Wini merupakan tempat Gunung Tambora berada. Wini
sangat senang sekaligus cemas atas kesempatan baik tersebut. Ia cemas
menghadapi pengalaman baru yang akan diikutinya dan sekaligus senang tentunya
karena ia akan mengunjungi Jakarta sebagai ibu kota Indonesia….
Teks Fiksi-Saintifik
19. Proses Kognitif Literasi Membaca: Menemukan
Informasi (L-1)
Menemukan informasi merupakan hal yang dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Pada proses kognitif ini, kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta
didik adalah menemukan, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan suatu
gagasan atau informasi eksplisit dalam teks.
Retrieve mendeskripsikan proses memilih informasi yang diperlukan, sedangkan
access lebih pada bagaimana proses mencapai ke tempat atau keberadaan
informasi yang diperlukan tersebut.
Kemampuan menemukan informasi yang spesifik tersebut merupakan
kemampuan dasar ketika seseorang membaca sebuah teks sastra atau teks
informasi dalam kehidupan sehari-hari.
Informasi dapat ditemukan secara eksplisit dalam teks, pembaca hanya perlu
menemukan lokasi informasi tersebut dan memilihnya
20. Proses Kognitif Literasi Membaca: Menginterpretasi
& Mengintegrasi (L-2)
Pada proses kognitif ini, pembaca diharapkan dapat mengolah apa yang telah
dibaca sehingga timbul sebuah pemahaman dalam dirinya dari teks (interpret
and integrate).
Untuk menuju tahap ini, pembaca harus dapat menguraikan dan
mengintegrasikan informasi yang ditemukan dengan cara membandingkan dan
mengontraskan ide atau informasi dalam atau antarteks, membuat kesimpulan,
mengelompokkan, dan mengombinasikan ide dan informasi dalam teks atau
antarteks.
Membuat kesimpulan dalam tahap memahami ini bermakna lebih luas daripada
tahap menemukan informasi.
Pada tahap ini pembaca telah mampu menyimpulkan informasi implisit dalam
atau antarteks
21. Proses Kognitif Literasi Membaca: Mengevaluasi
dan Merefleksi (L3)
Pada proses kognitif ini, pembaca telah dapat menggunakan
pengetahuan, ide, atau sikap yang berada di luar teks untuk
membuat penilaian pada teks atau membuat refleksi terhadapnya.
Tahap ini merupakan tahap tertinggi dari proses membaca.
Dalam tahap ini peserta didik diminta mampu untuk menganalisis,
memprediksi, dan menilai konten, bahasa, dan unsur-unsur dalam
teks.
Peserta didik juga diharapkan mampu merefleksi atau membuat
sebuah gambaran atau opini terhadap apa yang dibaca dikaitkan
dengan pengalaman diri dan kehidupan sekitarnya.
23. Alternatif Strategi Penguatan Kompetensi Literasi
Curah gagasan mengaktifkan
pengetahuan
Membuat dan mengklasifikasi
prediksi
Membaca terpadu
Memodelkan berpikir nyaring (think
aloud)
Membaca untuk memahami isi
Menemukan kata penting dalam
bacaan
Mencari kata menggali makna
Mendiskusikan isi teks
Membandingkan unsur kebahasaan
Simulasi jajak pendapat
24. 1. Mampu mengakses
informasi dengan
efektif dan efisien
2. Mengevaluasi
informasi secara
kritis dan kompeten
3. Menggunakan
informasi secara
akurat dan tepat
4. Pembelajaran mandiri
dan mampu mencari
informasi yang sesuai
5. Menghargai
literatur
6. Berusaha menjadi generasi
unggul dalam pencarian
informasi dan pengetahuan
7. Kontribusi
positif pada
lingkungan
8. Beretika
9. Aktif dalam menemukan
kembali dan menghasilkan
informasi
Inspirasi Pembelajaran
Alternatif Strategi Penguatan Kompetensi Literasi
25. PENILAIAN FORMATIF
(Assessment as and for Learning)
PENILAIAN SUMATIF
(Assessment of Learning)
Penilaian
Sebelum
Pembelajaran
Sebagai Modal
Awal
Pembelajaran
Penilaian Saat
Pembelajaran
Balikan
Perkembangan
Penilaian Setelah
Pembelajaran
Pengisian Nilai
Rapor
Diagnosis Awal
Efektivitas dan
Kebermaknaan
Ketercapaian
& Diagnosis
Kesulitan
Proses Pembelajaran dan Penilaian
untuk Penguatan Kompetensi Literasi
Remedial
dan Pengayaan
26. Inspirasi Penguatan
Kompetensi Literasi
pada Mapel Bahasa
Sumber gambar: <a href='https://www.freepik.com/free-photos-vectors/school'>School
vector created by stories - www.freepik.com</a>
27. A. Penguatan pada Kegiatan Sebelum
Inti Pembelajaran
Pada kegiatan ini peserta didik akan membaca sebuah cerpen berjudul “Sampur
Merah Dian”. Sebelum membaca, peserta didik diminta untuk mengisi tabel prediksi
dengan perkiraan mereka terhadap cerita yang akan dibaca berdasarkan judul dan
ilustrasi yang diberikan.
Sebelum
membaca
Pertanyaan Setelah
membaca
Siapakah tokoh utamanya? (Jelaskan nama dan sifatnya)
Masalah apa yang dihadapi tokoh utama?
Apa yang dilakukan tokoh untuk menyelesaikan masalahnya?
Apa tema yang diangkat dalam cerpen?
Kapan dan di manakah cerita terjadi?
28. B. Penguatan pada Saat Pembelajaran
1) Ajak peserta didik untuk mengingat kembali cerpen “Sampur Merah
Dian”. Jika perlu, minta mereka untuk menyampaikan isi cerpen
dalam bentuk peta pikiran seperti yang dicontohkan guru pada
pertemuan sebelumnya.
2) Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan infografik “Tari
Gandrung Sewu” dan mengaitkan informasi pada infografik dengan
cerpen “Sampur Merah Dian” yang telah mereka baca.
3) Tanyakan kepada peserta didik apakah infografik tersebut
membantu peserta didik dalam memahami isi cerpen.
29. C. Penguatan pada Kegiatan Setelah Pembelajaran
Pada kegiatan kali ini peserta didik akan diminta untuk menuliskan
hikmah atau pesan moral dari cerpen “Rahasia Ranti” dalam bentuk
takarir di media sosial. Peserta didik juga dapat menuliskan pesan
moral cerpen lain yang telah dibaca setelah berkonsultasi dengan guru.
Selain itu, peserta didik dapat menggunakan ilustrasi/foto lain yang
sesuai.
Memahami isi
teks
Menuliskan
pesan dari teks
Menuangkannya
ke dalam media
kreatif
30. D. Penguatan pada penilaian
Perhatikan penggalan cerpen berikut ini. Jika kalimat terakhir pada penggalan cerpen
diubah menjadi dialog, pilihan jawaban manakah yang memiliki makna serupa
dengan kalimat tersebut?
A. “Kenapa?” tanya Ranti dengan dahi berkernyit.
B. “Serius?” tanya Ranti dengan mata berbinar.
C. “Benarkah?” tanya Ranti dengan suara tertahan.
D. “Apa maksudmu?” tanya Ranti dengan sorot mata yang tajam.
“Kau tahu? Aku pernah ada di posisimu seperti saat ini. Bedanya, teman-temanku
menyebarkan semua kebohonganku, membuka topeng yang selama ini kupakai
dengan bangga. Mereka merundungku sampai aku tak kuat lagi dan meminta pindah
sekolah kepada ibuku,” ucapku sambil memutar kembali kilatan-kilatan peristiwa
yang tak akan pernah kulupakan itu. Peristiwa yang membuat hidupku terasa hancur.
Ranti menatapku dalam hening seperti tak percaya.
31. Pernyataan Iklan
Dadang (V)
Iklan
Pada wacana 3
(V)
Iklan memiliki teks yang sederhana dan mudah
diingat.
Iklan sudah memuat gambar yang membuat calon
konsumen tahu bentuk produk yang ditawarkan.
Iklan sudah mengandung informasi yang lengkap
tentang nama produk, keistimewaan produk, dan
pembuat produk.
Iklan sudah memiliki desain iklan yang menarik.
32. Sumber gambar: <a href='https://www.freepik.com/free-photos-vectors/school'>School vector created by
studiogstock - www.freepik.com</a>
Inspirasi Penguatan
Kompetensi Literasi
pada Mapel Selain Bahasa
33. A. Penguatan pada Kegiatan Sebelum Pembelajaran
(IPA)
Dalam kegiatan ini, peserta didik berlatih memahami dua infografik tentang litosfer.
Untuk mengawali kegiatan, guru meminta peserta didik menjawab pertanyaan
prediksi sebelum membaca dengan menandai benar atau salah.
No. Sebelum
Membaca
Pernyataan
Sesudah
Membaca
1. Lapisan Bumi yang kita pijak merupakan lapisan terluar
Bumi yang sama sekali tidak pernah bergerak.
2. Bumi terdiri atas beberapa lapisan yang suhunya makin
ke tengah makin dingin karena terkubur jauh di dalam
dan tidak mendapat sinar Matahari langsung.
3. Litosfer adalah nama lapisan Bumi paling dalam.
4. Dunia ini hanya terdiri atas benua dan lautan.
5. Gunung api merupakan bukti bahwa di dalam lapisan
Bumi terdapat lempeng yang selalu bergerak.
34. B. Penguatan pada saat pembelajaran (Prakarya)
Setelah membaca wacana, guru dapat
memandu peserta didik untuk
memvisualisasikan dan/atau berpikir
nyaring mengenai proses pengolahan
bahan serat alam menjadi kain tenun
sesuai wacana yang telah dibaca.
Peserta didik dapat menuliskan hasil
diskusinya ke dalam diagram alur.
35. C. Penguatan pada kegiatan setelah pembelajaran (IPS)
Kegiatan memberikan tanggapan ini memfasilitasi peserta didik untuk mengevaluasi
informasi berupa kritik, saran, pendapat atau tanggapan. Pemberian tanggapan
dapat dilakukan secara tertulis maupun lisan, mandiri maupun berpasangan atau
dalam kelompok kecil.
Setujukah kalian dengan pendapat Tigor bahwa penjajahan yang
dialami bangsa kita adalah masa lalu. Jelaskan alasannya.
Bagaimana jika kalian mendapat kesempatan dalam program
pertukaran pelajar di negara yang pernah menjajah bangsa
Indonesia.
Menurut kalian, apa yang akan terjadi jika anak muda sekarang
tidak mau belajar dari sejarah bangsanya sendiri.
36. D. Penguatan pada Kegiatan Lintas Mata Pelajaran
Proyek Bisnis
Kuliner Sehat
Berbahan
Pangan Lokal
KENALI
(Persiapan
Proyek)
PJOK: Menganalisis informasi tentang pola makan dalam artikel berita.
Bahasa Indonesia: Mengkritisi pilihan kata dan penyajian gambar dalam
iklan yang memengaruhi keputusan pembaca.
Bahasa Inggris: Menyusun kuesioner tentang perilaku konsumsi.
RANCANG
(Perencanaan
Proyek)
Prakarya Pengolahan: Merancang bisnis kuliner dengan bahan pangan
lokal.
LAKUKAN
(Pelaksanaan
Proyek)
Prakarya Pengolahan: Menjalankan bisnis kuliner dengan bahan
pangan local.
Bahasa Indonesia dan PJOK: Menyajikan teks iklan makanan sehat.
REFLEKSI (Pelaporan dan Evaluasi Proyek)
37. LK 3.2
1. Bentuk kelompok yang beranggotakan maksimal 4
orang.
2. Cermati hasil analisis perangkat pembelajaran di
LK 1.
3. Berdasarkan hasil analisis tersebut, kuatkanlah
kompetensi literasi dengan menyempurnakan:
a. rumusan tujuan pembelajaran,
b. bahan ajar,
c. kegiatan pembelajaran,
d. rancangan penilaian formatif, dan
e. rancangan instrumen penilaian sumatif.
LK 3.2 LK 3.2.1 LK 3.2.2 LK 3.2.3
Sumber gambar: <a href='https://www.freepik.com/free-photos-
vectors/school'>School vector created by pch.vector -
www.freepik.com</a>
39. Sumber Pustaka
Kemdikbud. 2018. Strategi Literasi dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Satgas GLS Ditjen
Dikdasmen.
Kemdikbud. 2020. Manual Penilaian Berbasis Kelas. Jakarta: Direktorat Sekolah Menengah Pertama.
Kemdikbud. 2020. AKM dan Implikasinya pada Pembelajaran. Jakarta: Pusat Penilaian dan Pembelajaran.
Kemdikbud. 2020. Desain Pengembangan Soal AKM. Jakarta: Pusat Penilaian dan Pembelajaran.
Kemdikbudristek. 2021a. Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan Literasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
untuk Jenjang SMP. Jakarta: Direktorat Pengembangan Sekolah Menengah Pertama.
Kemdikbudristek. 2021b. Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan Literasi pada Mata Pelajaran IPA, Prakarya,
PPKn, IPS, dan Lintasmata Pelajaran untuk Jenjang SMP. Jakarta: Direktorat Pengembangan Sekolah
Menengah Pertama.
Montoya, S. 2018. Defining literacy. GAML Fifth Meeting, 17-18 October. Hamburg, Germany: 2018.(online)
http://gaml.uis.unesco.org/wp-content/uploads/sites/2/2018/12/4.6.1_07_4.6-defining-literacy.pdf.
41. TERIMA KASIH
Bayang-bayang sepanjang badan; perkataan sepanjang bahan.
Jika bahan belum habis, teruslah berkata-kata.
Akan tetapi, jika bahan sudah habis, apalagi waktu sudah habis,
berhentilah berkata-kata.
Jika bahan belum habis dan Anda berhenti berkata-kata, perkataan
Anda banyak bolong-nya.
Akan tetapi, jika bahan telah habis, apalagi waktu sudah habis dan
Anda tidak berhenti berkata-kata, perkataan Anda banyak bohong-nya.
(Ismail Marahimin)
Editor's Notes
Wujud istilah teks dalam literasi: teks tulis, lisan, audio, visual, audiovisual, auditory, spasial, nonverbal (kinestetik), dsb.
Contoh penguatan kompetensi literasi pada tujuan pembelajaran tersebut terletak pada penggunaan wacana fiksi yang pada umumnya tidak digunakan pada mata pelajaran IPA. Selain itu, penguatan juga nampak pada produk media sosialisasi yang beragam.
Pengantar sesi 45 menit (slide 13-37)
Penyempurnaan perangkat pembelajaran 60 menit (slide 38; LK 3.2, 3.2.1, 3.2.2, dan 3.2.3)
Presentasi 30 menit (slide 39)
Penguatan dan tanya jawab 35 menit
Refleksi 10 menit
Dua teks informatif pada halaman ini digunakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX materi Cerpen. Pembelajaran mengenai cerpen tidak harus selalu menggunakan teks fiksi. peserta didik dapat diminta untuk menggunakan informasi pada teks informatif untuk menggali ide atau memahami lebih lanjut pesan yang terdapat pada cerpen. Konteks yang beragam juga perlu dihadirkan dalam pembelajaran.
Teks informatif-saintifik berupa peta ini dapat digunakan sebagai stimulus pada mata pelajaran IPA kelas VII materi Lapisan Bumi dan Mitigasi Bencana
Teks fiksi-saintifik ini digunakan pada pembelajaran IPA materi Lapisan Bumi dan Mitigasi Bencana. Teks fiksi dapat juga digunakan pada mata pelajaran selain Bahasa.
Ini merupakan inspirasi penguatan literasi sebelum kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat pengatur grafis berupa tabel prediksi. Pada inspirasi ini, peserta didik diajak untuk memprediksi isi cerpen berdasarkan judul dan ilustrasi cerpen. Kemudian, mereka diminta untuk mengisi kolom setelah membaca untuk mengonfirmasi prediksi yang didapat.
Ini merupakan inspirasi penguatan literasi dalam pembelajaran. peserta didik diminta untuk menuangkan pikiran dalam bentuk peta pikiran. Selain itu, peserta didik juga diminta untuk membandingkan informasi pada teks sastra (cerpen) dengan teks informatif berupa infografik. peserta didik juga diajak untuk menilai apakah keberadaan dan informasi infografik tersebut membantu mereka dalam memahami isi cerpen. Inspirasi ini juga menunjukkan penggunaan teks multimoda dalam pembelajaran.
Ini merupakan inspirasi pada kegiatan setelah membaca. Setelah memahami isi cerita, peserta didik tidak hanya diminta untuk menuliskan pemahamannya mengenai hikmah yang terdapat dalam cerita, tetapi juga menuangkannya ke dalam takarir di media sosial dengan menggunakan kata-kata dan ilustrasi/foto yang tepat. Pada kegiatan ini, ketiga level kognitif literasi dilatihkan pada peserta didik, dimulai dari mencari informasi terkait hikmah atau pesan yang terdapat pada teks. Kemudian, peserta didik dituntut untuk menginferensi pesan tersirat pada teks untuk kemudian dituangkan dalam bentuk takarir. Saat membuat takarir dan menentukan foto atau ilustrasi yang digunakan, peserta didik dituntut untuk mengevaluasi apakah foto atau ilustrasi yang dipilih sudah sesuai dengan isi takarir atau tidak.
Ini merupakan inspirasi penguatan literasi pada penilaian. Peserta didik diajak untuk menginferensi informasi berdasarkan pemahamannya terhadap teks.
Ini merupakan inspirasi penguatan literasi dalam penilaian. Peserta didik diminta untuk membandingkan dan mengevaluasi informasi dan tampilan visual pada teks grafik berupa iklan. Bentuk soal yang digunakan pada penilaian dapat beragam. Guru dapat menggunakan soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, benar-salah, benar-salah lebih dari satu, menjodohkan, dan uraian.
Ini merupakan inspirasi penguatan literasi sebelum kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan alat pengatur grafis berupa tabel prediksi. Pada inspirasi ini, peserta didik diminta untuk membandingkan informasi yang di dapat antara sebelum dengan sesudah membaca.
Ini merupakan inspirasi penguatan literasi dalam pembelajaran Prakarya. Guru menggunakan bahan ajar berupa teks yang beragam. Teks fiksi juga dapat digunakan untuk mata pelajaran selain Bahasa, seperti IPA, Prakarya, dan PKn. Penguatan juga nampak pada strategi memvisualisasikan ide dan/atau berpikir nyaring yang digunakan. Selain itu, peserta didik juga diajak untuk mengalihwahanakan informasi pada teks fiksi ke dalam bentuk diagram.
Ini merupakan inspirasi penguatan literasi setelah pembelajaran pada mata pelajaran IPS Kelas VIII materi Nasionalisme pada Masa Kini. peserta didik diminta untuk memberikan tanggapan yang terdapat pada teks fiksi mengenai nasionalisme.
Ini merupakan inspirasi penguatan literasi lintas mata pelajaran (PJOK, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Prakarya). Proyek lintas mata pelajaran memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan yang didapatnya dalam menyelesaikan permasalahan di lingkungannya. Proses persiapan, perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi proyek merupakan strategi penguatan literasi yang melatih kemampuan peserta didik untuk menemukenali permasalahan di lingkungannya, merumuskan pertanyaan, merancang organisasi dan langkah-langkah pengerjaan proyek, dan melakukan evaluasi serta merefleksi proses pengerjaan proyek. Bagian ini juga dapat menguatkan kompetensi literasi pada kegiatan kokurikuler.
Kelima bagian pada perangkat pembelajaran dianalisis secara seimbang, tidak hanya berfokus pada satu bagian.