1. Pengendalian dan risiko teknologi informasi, Risiko
kecurangan dan Tindakan illegal
FEB PRODI AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM
NUSANTARA BANDUNG
A.
Agus
Setiadjaja
1
15/12/2022
2. Referensi IPPF Terkait :
15/12/2022 A. Agus Setiadjaja 2
Standard 1210 - Proiciency GTAG: Auditing Application
Controls
Standard 1210. A3 GTAG: Identity and Access
Management
Standard 1220 - Due Professional Care GTAG: Business
Continuity Management
Standard 1220.A2 GTAG: Developing the IT Audit Plan
Standard 2110 - Governance GTAG: Auditing IT Projects
Standard 2HO.A2 GTAG: Fraud Prevention and Detection
in an Automated
World
Standard 2120 - Risk Management
Standard 2130 - Control
3. Istilah dan Pengertian
• Information Technology (Harvard Business Review) disingkat IT atau
terjemahannya Teknologi Informasi disingkat IT. Berkembang pada
pertengahan abad 20, sejalan dengan tuntutan industri yang semakin
berkembang, dan semakin memerlukan kemampuan tugas pekerjaan
dan menghitung dengan cepat, tepat, aman dan efisien.
• TI adalah penggunaan computer, tempat penyimpanan data (storage),
penggunaan jaringan kerja sama (networking) dan perangkat keras
lainnya (other physical devices), infrastruktur dan proses untuk
menciptakan, memproses, menyimpan, mengamankan, dan
mempertukarkan semua data elektronis.
15/12/2022 A. Agus Setiadjaja 3
4. Dampak Perkembangan IT
• Perusahaan besar di Wall Street menggunakan kecanggihan teknologi,
termasuk machine learning dan cloud computing untuk mongotomasi
operasinya, memaksa para karyawan untuk mencari posisi atau
pekerjaan baru.
• Penggunaan IT dalam bisnis sangat positif, namun perusahaan juga
menghadapi berbagai risiko dalam penggunaan TI tersebut ! Kajian
global yang dikenal sebagai CBoK 2015 mengidentifikasi 10 risiko
utama ?
15/12/2022 A. Agus Setiadjaja 4
5. 10 Risiko IT menurut CBoK 2015 Practitioner Survey.
• The Global Internal Audit Common Body of Knowledge (CBoK)
adalah kajian global terbesar mengenai profesi audit internal,
termasuk kajian mengenai para praktisi audit internal dan para
pemangku kepentingannya.
• Rangkuman Pembahasan kajian CBoK tahun 2015 yang diikuti
14.518 responden terdiri dari CAE 26%, Director 13 %, Manager 17%
dan Staff 44 % dari 166 Negara menggunakan 23 bahasa.
• 10 Risiko utama dalam teknologi yang menjadi perhatian para
praktisi dan audit internal yang berhubungan dengan pokok-pokok
bahasan sbb :
15/12/2022 A. Agus Setiadjaja 5
6. 10 Risiko IT menurut CBoK 2015 Practitioner Survey
1. Cybersecurity
2. Information Security
3. IT System Development Projects
4. IT Governance
5. Outsourced IT Service
6. Social Media Use
7. Mobile Computing
8. IT Skills among Internal Auditors
9. Emerging Technologies
10. Board and Audit Committee Technology Awareness
15/12/2022 A. Agus Setiadjaja 6
7. Cause Category
No Causes Keterangan
1 Organisasi
(Organisation)
• Span of control terlalu luas
• Tidak ada segregation of dutties
• Struktur manajemen
2 Teknologi Informasi
(System)
• Jaringan yang sering bermasalah
• Pengembangan sistem yang tidak tertata dengan baik (mis:
tanpa ada SIT, UAT,dsb)
• Tidak adanya Disaster Recovery Center
3 Informasi
(Information)
• Informasi yang diinput ke sistem tidak benar
• Informasi yang ada dalam sistem corrupt karena virus atau
penyebab lainnya.
4 Sumber Daya Manusia
(People)
• Manning tidak terpenuhi
• SDM kurang mendapatkan pelatihan/ training yang dibutuhkan
• Integritas pegawai tidak baik.
5 Proses
(Procedure)
• Kurang efektifnya kontrol yang melekat pada Prosedur.
6 Faktor Eksternal
(External Factor)
Faktor-faktor eksternal yg tidak dapat diantisipasi, a.l:
• Bencana alam
• Terorism
15/12/2022 A. Agus Setiadjaja 7
11. Perangkat Manajemen Risiko Operasional
Risk & Control Self Assessment (RCSA);
Metodologi untuk mengidentifikasi, menilai, memantau
dan mengendalikan/memitigasi Risiko Operasional.
Key Risk Indicator (KRI)
Metodologi untuk menentukan indikator utama Risiko
Operasional dan ukuran indikator digunakan sebagai alat
memonitor eksposur Risiko Operasional dari waktu ke
waktu
LED (Loss Event Database)
Database kerugian historis untuk penyusunan profil
Risiko Operasional maupun KRI.
15/12/2022 A. Agus Setiadjaja 11
20. 2. Management Assurance
Melaksanakan audit secara rutin dan dalam waktu yang dekat,
maka kualitas kontrol akan maksimal.
15/12/2022 A. Agus Setiadjaja 20
21. 3. Traditional Auditing
Coverage Timeliness
Coverage : Sampling
Timeliness : Perlu waktu yang cukup
lama dari proses annual planning
sampai action
15/12/2022 A. Agus Setiadjaja 21
22. 4. CAATs (Computer Aided Auditing Tools)
Coverage Timeliness
Coverage : Tercover semua
Timeliness : Maih perlu waktu proses
terutama apabila ada escalation, tetapi
waktu yang dibutuhkan relative lebih
cepat dari tradisional auditing
15/12/2022 A. Agus Setiadjaja 22
23. 5. Continuous Auditing
Coverage Timeliness
Coverage : Tercover semua Timeliness : Cepat dan Efektif
15/12/2022 A. Agus Setiadjaja 23
24. KESIMPULAN
1. Paradigma harus dirubah agar mempunyai tujuan yang
sama.
2. Dari sisi coverage dan timeliness apabila dilakukan
perbandingan antara traditional auditing, CAATs dan
continuous auditing, maka pemeriksaan continuous
auditing dilakukan menyeluruh tanpa melakukan sampling
dan dengan waktu proses yang cepat dan efektif, tidak
delay.
3. Pengertian dan maksud dari continuous auditing sama
dengan continuous monitoring, tergantung siapa yang
menjalankannya (who press the button). Continuous
auditing ini akan berhasil sangat tergantung pada
komitmen dan koordinasi dari manajemen, auditor dan
manajemen risiko.
15/12/2022 A. Agus Setiadjaja 24