Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Manusia zaman megalitikum
1. Zaman Megalitikum-, Sebelum sampai ke zaman modern seperti sekarang ini, dulunya
manusia sempat mengalami zaman praaksara atau juga bisa disebut sebagai zaman batu.
Disebut zaman batu dikarenakan pada zaman dahulu hampir semua peralatan yang
digunakan untuk kegiatan sehari-hari semuanya terbuat dari batu.
Namun selain batu, ada juga peraltan yang terbuat dari kayu, bambu, ataupun tulang.
Dikarenakan terbuat dari kayu ataupun bambu, maka jarang ditemukan fosil yang terbuat
dari kedua benda tersebut.
Zaman praaksara terdiri dari empat periode, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Zaman paleolitikum
2. Zaman mesolitikum
3. Zaman megalitikum
4. Zaman neolitikum.
Zaman paleolitikum merupakan zaman batu tua. Zaman mesolitikum merupakan zaman
batu madya atau tengah.
Zaman megalitikum merupakan zaman batu besar. Serta zaman neolitikum merupakan
zaman yang mempunyai revolusi besar.
Nah, untuk kali ini, yuksinau.id berkesempatan untuk mengulas tuntas mengenai Zaman
Megalitikum.
Kehidupan di Zaman Megalitikum
A. Kehidupan Sosial
Dikembangkan dari zaman Neolitikum hingga Zaman Perunggu manusia di era
megalitikum, mereka mampu menciptakan dan meninggalkan budaya di era batu besar.
B. Kehidupan Budaya
Megalitikum meninggalkan budaya yang agak unik dan menarik. Bahkan hingga kini kita
dapat menemukan budaya ini.
Hal ini disebabkan oleh adanya suku di Indonesia yang masih melestarikan budaya yang
ada pada zaman megalitikum.
Misalnya, hanya bangunan dengan batu berundak, sama dengan peninggalan zaman ini
yang disebut punden berundak.
Selain itu, beberapa peninggalan budaya di era megalitikum ditandai oleh berbagai
penemuan batu. Beberapa hasil temuan ini termasuk :
Kapak Oval
Kapak Persegi
Dolmen
2. Menhir
Kuburan Batu
Sarkobagus
Waruga
Punden Berundak
C. Kehidupan Ekonomi
Alat yang digunakan terbuat dari batu.
D. Kepercayaan
Dimulai mengambil inisiatif untuk membangun bangunan batu besar sebagai tempat
ibadah. Budaya megalitikum ini adalah ciri khas asli leluhur Indonesia sebelum mereka
mengalami pengaruh ajaran Islam Hindu, dan Buddha.