SlideShare a Scribd company logo
FILSAFAT
HUKUM
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI
KORBAN PERDAGANGAN
MANUSIA TERHADAP HAK
ASASI PERADILAN
HAK
ASASI
MANUSIA
Sedangkan Baharudin Lopa mengartikan HAM sebagai :“Hak-hak yang
diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta (Hak-hak yang bersifat
kodrati).
Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 1
angka 1 menyebutkan : “Hak Asasi Manusia ialah “Seperangkat hak yang
melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintahan, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”. (sources : buku
“Hak Asasi Manusia” milik Firdaus Arifin, S.H., M.H. dalam bentuk e-book)
Hak asasi pada hakikatnya adalah seperangkat ketentuan atau aturan
untuk melindungi warga negara dari kemungkinan penindasan,
pemasungan dan atau pembatasan ruang gerak warga negara oleh negara
Artinya ada pembatasan-pembatasan tertentu yang diberlakukan pada
negara agar hak warga negara yang paling hakiki terlindungi dari
kesewenangan kekuasaan.
HAM merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia dan bersifat universal. Oleh karena itu,
harus dilindungi, dihormati, dipertahankan dan tidak boleh diabaikan, dikurangi ataupun dirampas oleh siapapun.
HAM meliputi berbagai aspek kehidupan yang dijalani setiap individu dalam fungsi kemasyarakatan yang saling
bergantung dan saling terkait. Dalam suatu negara hukum yang dinamis, negara ikut aktif dalam usaha
menciptakan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, diaturlah masalah fungsi negara dengan
penyelenggaraan hak dan kewajiban hak asasi manusia itu. Bagaimanapun juga, negara di satu pihak melindungi
hak-hak asasi warga negaranya, sedangkan di pihak lain, menyelenggarakan kepentingan umum. Kepentingan
umum itu berupa kesejahteraan masyarakat sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945.
Hak-hak asasi manusia tersebut, sebagian telah secara eksplisit dan implisit dimuat dalam Undang-Undang Dasar
1945 yang kemudian dikonkritkan lagi dalam berbagai peraturan perundang- undangan. Perhatian terhadap HAM
ini, tentunya tidak boleh berhenti sampai pada rumusan aturan-aturan tertulis. Rumusan tersebut masih perlu diuji
dengan peristiwa-peristiwa konkret. Pandangan keliru bahwa HAM identik dengan pandangan dunia Barat, tidak
boleh menjadi alasan untuk tidak melaksanakan Hak Asasi Manusia. HAM tersendiri merupakan persoalan yang
universal, tetapi sekaligus juga kontekstual.
perlindungan terhadap pelaksanaan dari HAM akan selalu ditampilkan sebagai tindakan pertama dalam tataran
pemerintah yang demokratis. HAM merupakan suatu bentuk pembicaraan yang akan menjadi sorotan dalam
pelaksanaan demokratisasi negara. Perlindungan HAM warga negara merupakan parameter pertama yang
menentukan kadar demokrasi suatu negara. Pemahaman terhadap HAM harus dilakukan melalui pendekatan
filsafat hukum, hal ini karena pemahaman akan kebenaran dari suatu perlindungan HAM akan dapat diketahui
melalui penafsiran secara filosofis. Negara sebagai pemegang kekuasaan harus mampu mengakomodasi
perlindungan hak asasi warganegaranya yang telah tertuang dalam peraturan perundang-undangan yang telah
dirumuskan melalui penafsiran-penafsiran secara filsafati tersebut, baik melalui sosialisasi tentang HAM itu sendiri.
Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Filsafat Hukum
Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Korban Tindak
Pidana Perdagangan Orang Di Indonesia
pasal 297 Kitab UndangUndang Hukum Pidana (KUHP) yaitu, mengatur mengenai perdagangan manusia/orang.
Yang dimana dalam pasal 297 ini mengatur dan menjelaskan bahwa memasarkan perempuan dan memasarkan
laki-laki yang belum dewasa dapat dihukum penjara selama 6 (enam) tahun. Dengan berkembangnya zaman dan
bentuk perdagangan orang ini makin beragam dibuatlah undang-undang sendiri yang mengatur tentang
perdagangan orang ini secara rinci, aturan ini dibuat dengan tujuan untuk mengatur keselarasan hidup dalam
masyarakat. Undang-Undang yang diterbitkan yaitu Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, yang dimana undang-undang ini dibuat untuk melindungi
hak asasi manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya. Hal ini tidak terlepas dari salah satu tugas dari negara
yaitu melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia.
Faktor-faktor yang mendorong
terjadinya aksi tindak pidana
perdagangan orang :
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya aksi tindak pidana
perdagangan orang ini dapat dilihat dari dua sudut pandang
yaitu penawaran dan permintaan. Dari sudut pandang
penawaran faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain,
yang pertama, perdagangan orang merupakan salah satu bisnis
yang menguntungkan.
Berdasarkan dua sudut pandang diatas sebenarnya yang
menjadi faktor yang paling dominan dalam kasus human
trafficking (perdagangan orang) ini yaitu faktor ekonomi atau
kemiskinan. Faktor selanjutnya yaitu rendahnya pendidikan serta
kurangnya informasi mengenai perdagangan orang ini, serta
kurang tegasnya pemerintah terhadap para tenaga kerja yang
berada diluar dan lemahnya hukuman yang dijatuhi kepada
pelaku tindak pidana perdagangan manusia ini.
CONTOH KASUS
• Perlindungan hukum terhadap tindak pidana perdagangan orang di Indonesia memang sudah sedemikian rupa
diatur, namun dalam hal pelaksanaan penegakkan hukumnya, para aparat dan pemerintah masih belum secara
serius mengaplikasikannya.
• Perlindungan hukum terhadap korban dari tindak pidana perdagangan orang ini selain dapat diwujudkan dengan
bentuk pemidanaan pelaku, juga dapat diwujudkan dalam bentuk pemenuhan hak yang diantaranya, hak untuk
memperoleh kerahasiaan identitas, hak untuk memperoleh restitusi atau ganti rugi, serta hak untuk
memperoleh rehabilitasi kesehatan, rehabilitasi sosial, pemulangan serta reintegrasi sosial dari pemerintah.
Bentuk perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana perdagangan orang harus diberikan dengan berbagai
cara yang sesuai dengan kerugian yang telah diderita oleh para korban baik itu kerugian yang bersifat psikis
maupun mental
• Perlindungan korban perdagangan orang dapat mencakup bentuk perlindungan yang bersifat abstrak (tidak
langsung) maupun yang konkret (langsung). Perlindungan yang abstrak pada dasarnya merupakan bentuk
perlindungan yang hanya bisa dinikmati atau dirasakan secara emosional (psikis),seperti rasa puas (kepuasan).
Sementara itu, perlindungan yang konkret pada dasarnya merupakan bentuk perlindungan yang dapat dinikmati
secara nyata, seperti pemberian yang berupa atau bersifat materi maupun non-materi. Pemberian yang bersifat
materi dapat berupa pemberian kompensasi atau restitusi, pembebasan biaya hidup atau pendidikan. Pemberian
perlindungan yang bersifat non-materi dapat berupa pembebasan dari ancaman, dari pemberitaan yang
merendahkan.

More Related Content

Similar to Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing Presentation.pptx

Perlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaPerlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusia
boscobahy1
 
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxHTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
ptmanggalajati
 
Ham
HamHam
Hamiypa
 
Pentingnya Perlindungan Hukum
Pentingnya Perlindungan HukumPentingnya Perlindungan Hukum
Pentingnya Perlindungan Hukum
FN223
 
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukumPengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
FN223
 
Negara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsa
Negara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsaNegara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsa
Negara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsa
didrikafaluna
 
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukumPengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
FN223
 
Bab xi
Bab xiBab xi
Bab xi
ifanefendi
 
Sejarah perkembangan ham_tugas_hafifah_pkn
Sejarah perkembangan ham_tugas_hafifah_pknSejarah perkembangan ham_tugas_hafifah_pkn
Sejarah perkembangan ham_tugas_hafifah_pkn
mu5t1k4
 
BAB VII HAM.pptx
BAB VII HAM.pptxBAB VII HAM.pptx
BAB VII HAM.pptx
ViltaRamadilAzhuri
 
ARIA FAJAR PUTRA PPKN 5.doc
ARIA FAJAR PUTRA PPKN 5.docARIA FAJAR PUTRA PPKN 5.doc
ARIA FAJAR PUTRA PPKN 5.doc
Fajar961
 
Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam ...
Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam ...Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam ...
Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam ...
Naya Ti
 
1368-2896-1-SM.pdf
1368-2896-1-SM.pdf1368-2896-1-SM.pdf
1368-2896-1-SM.pdf
ssuser9ff834
 
MAKALAH HAK ASASI MANUSIA
MAKALAH HAK ASASI MANUSIAMAKALAH HAK ASASI MANUSIA
MAKALAH HAK ASASI MANUSIA
ELFRIDANAZARA55
 
Makalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaMakalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusia
Santos Tos
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan ham
rayhanf
 
PKn.pptx
PKn.pptxPKn.pptx
PKn.pptx
KangMasWijaya
 
Hak asasi manusia............... kwn
Hak asasi manusia............... kwnHak asasi manusia............... kwn
Hak asasi manusia............... kwn
Lisa Pinto
 

Similar to Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing Presentation.pptx (20)

Perlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaPerlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusia
 
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxHTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
 
Ham
HamHam
Ham
 
Pentingnya Perlindungan Hukum
Pentingnya Perlindungan HukumPentingnya Perlindungan Hukum
Pentingnya Perlindungan Hukum
 
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukumPengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
 
Negara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsa
Negara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsaNegara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsa
Negara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsa
 
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukumPengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
 
Bab xi
Bab xiBab xi
Bab xi
 
Sejarah perkembangan ham_tugas_hafifah_pkn
Sejarah perkembangan ham_tugas_hafifah_pknSejarah perkembangan ham_tugas_hafifah_pkn
Sejarah perkembangan ham_tugas_hafifah_pkn
 
BAB VII HAM.pptx
BAB VII HAM.pptxBAB VII HAM.pptx
BAB VII HAM.pptx
 
ARIA FAJAR PUTRA PPKN 5.doc
ARIA FAJAR PUTRA PPKN 5.docARIA FAJAR PUTRA PPKN 5.doc
ARIA FAJAR PUTRA PPKN 5.doc
 
Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam ...
Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam ...Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam ...
Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam ...
 
Ham
HamHam
Ham
 
1368-2896-1-SM.pdf
1368-2896-1-SM.pdf1368-2896-1-SM.pdf
1368-2896-1-SM.pdf
 
MAKALAH HAK ASASI MANUSIA
MAKALAH HAK ASASI MANUSIAMAKALAH HAK ASASI MANUSIA
MAKALAH HAK ASASI MANUSIA
 
Makalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaMakalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusia
 
Isi makalah santi
Isi makalah santiIsi makalah santi
Isi makalah santi
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan ham
 
PKn.pptx
PKn.pptxPKn.pptx
PKn.pptx
 
Hak asasi manusia............... kwn
Hak asasi manusia............... kwnHak asasi manusia............... kwn
Hak asasi manusia............... kwn
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 

Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing Presentation.pptx

  • 2. PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN PERDAGANGAN MANUSIA TERHADAP HAK ASASI PERADILAN
  • 3.
  • 4.
  • 6. Sedangkan Baharudin Lopa mengartikan HAM sebagai :“Hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta (Hak-hak yang bersifat kodrati). Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 1 angka 1 menyebutkan : “Hak Asasi Manusia ialah “Seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”. (sources : buku “Hak Asasi Manusia” milik Firdaus Arifin, S.H., M.H. dalam bentuk e-book) Hak asasi pada hakikatnya adalah seperangkat ketentuan atau aturan untuk melindungi warga negara dari kemungkinan penindasan, pemasungan dan atau pembatasan ruang gerak warga negara oleh negara Artinya ada pembatasan-pembatasan tertentu yang diberlakukan pada negara agar hak warga negara yang paling hakiki terlindungi dari kesewenangan kekuasaan.
  • 7. HAM merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia dan bersifat universal. Oleh karena itu, harus dilindungi, dihormati, dipertahankan dan tidak boleh diabaikan, dikurangi ataupun dirampas oleh siapapun. HAM meliputi berbagai aspek kehidupan yang dijalani setiap individu dalam fungsi kemasyarakatan yang saling bergantung dan saling terkait. Dalam suatu negara hukum yang dinamis, negara ikut aktif dalam usaha menciptakan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, diaturlah masalah fungsi negara dengan penyelenggaraan hak dan kewajiban hak asasi manusia itu. Bagaimanapun juga, negara di satu pihak melindungi hak-hak asasi warga negaranya, sedangkan di pihak lain, menyelenggarakan kepentingan umum. Kepentingan umum itu berupa kesejahteraan masyarakat sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945. Hak-hak asasi manusia tersebut, sebagian telah secara eksplisit dan implisit dimuat dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang kemudian dikonkritkan lagi dalam berbagai peraturan perundang- undangan. Perhatian terhadap HAM ini, tentunya tidak boleh berhenti sampai pada rumusan aturan-aturan tertulis. Rumusan tersebut masih perlu diuji dengan peristiwa-peristiwa konkret. Pandangan keliru bahwa HAM identik dengan pandangan dunia Barat, tidak boleh menjadi alasan untuk tidak melaksanakan Hak Asasi Manusia. HAM tersendiri merupakan persoalan yang universal, tetapi sekaligus juga kontekstual. perlindungan terhadap pelaksanaan dari HAM akan selalu ditampilkan sebagai tindakan pertama dalam tataran pemerintah yang demokratis. HAM merupakan suatu bentuk pembicaraan yang akan menjadi sorotan dalam pelaksanaan demokratisasi negara. Perlindungan HAM warga negara merupakan parameter pertama yang menentukan kadar demokrasi suatu negara. Pemahaman terhadap HAM harus dilakukan melalui pendekatan filsafat hukum, hal ini karena pemahaman akan kebenaran dari suatu perlindungan HAM akan dapat diketahui melalui penafsiran secara filosofis. Negara sebagai pemegang kekuasaan harus mampu mengakomodasi perlindungan hak asasi warganegaranya yang telah tertuang dalam peraturan perundang-undangan yang telah dirumuskan melalui penafsiran-penafsiran secara filsafati tersebut, baik melalui sosialisasi tentang HAM itu sendiri. Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Filsafat Hukum
  • 8. Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Di Indonesia pasal 297 Kitab UndangUndang Hukum Pidana (KUHP) yaitu, mengatur mengenai perdagangan manusia/orang. Yang dimana dalam pasal 297 ini mengatur dan menjelaskan bahwa memasarkan perempuan dan memasarkan laki-laki yang belum dewasa dapat dihukum penjara selama 6 (enam) tahun. Dengan berkembangnya zaman dan bentuk perdagangan orang ini makin beragam dibuatlah undang-undang sendiri yang mengatur tentang perdagangan orang ini secara rinci, aturan ini dibuat dengan tujuan untuk mengatur keselarasan hidup dalam masyarakat. Undang-Undang yang diterbitkan yaitu Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, yang dimana undang-undang ini dibuat untuk melindungi hak asasi manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya. Hal ini tidak terlepas dari salah satu tugas dari negara yaitu melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia.
  • 9. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya aksi tindak pidana perdagangan orang : Faktor-faktor yang mendorong terjadinya aksi tindak pidana perdagangan orang ini dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu penawaran dan permintaan. Dari sudut pandang penawaran faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain, yang pertama, perdagangan orang merupakan salah satu bisnis yang menguntungkan. Berdasarkan dua sudut pandang diatas sebenarnya yang menjadi faktor yang paling dominan dalam kasus human trafficking (perdagangan orang) ini yaitu faktor ekonomi atau kemiskinan. Faktor selanjutnya yaitu rendahnya pendidikan serta kurangnya informasi mengenai perdagangan orang ini, serta kurang tegasnya pemerintah terhadap para tenaga kerja yang berada diluar dan lemahnya hukuman yang dijatuhi kepada pelaku tindak pidana perdagangan manusia ini.
  • 11. • Perlindungan hukum terhadap tindak pidana perdagangan orang di Indonesia memang sudah sedemikian rupa diatur, namun dalam hal pelaksanaan penegakkan hukumnya, para aparat dan pemerintah masih belum secara serius mengaplikasikannya. • Perlindungan hukum terhadap korban dari tindak pidana perdagangan orang ini selain dapat diwujudkan dengan bentuk pemidanaan pelaku, juga dapat diwujudkan dalam bentuk pemenuhan hak yang diantaranya, hak untuk memperoleh kerahasiaan identitas, hak untuk memperoleh restitusi atau ganti rugi, serta hak untuk memperoleh rehabilitasi kesehatan, rehabilitasi sosial, pemulangan serta reintegrasi sosial dari pemerintah. Bentuk perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana perdagangan orang harus diberikan dengan berbagai cara yang sesuai dengan kerugian yang telah diderita oleh para korban baik itu kerugian yang bersifat psikis maupun mental • Perlindungan korban perdagangan orang dapat mencakup bentuk perlindungan yang bersifat abstrak (tidak langsung) maupun yang konkret (langsung). Perlindungan yang abstrak pada dasarnya merupakan bentuk perlindungan yang hanya bisa dinikmati atau dirasakan secara emosional (psikis),seperti rasa puas (kepuasan). Sementara itu, perlindungan yang konkret pada dasarnya merupakan bentuk perlindungan yang dapat dinikmati secara nyata, seperti pemberian yang berupa atau bersifat materi maupun non-materi. Pemberian yang bersifat materi dapat berupa pemberian kompensasi atau restitusi, pembebasan biaya hidup atau pendidikan. Pemberian perlindungan yang bersifat non-materi dapat berupa pembebasan dari ancaman, dari pemberitaan yang merendahkan.