Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang gaya antar molekul dalam pelajaran kimia untuk siswa kelas X. Materi akan disampaikan melalui diskusi kelompok dan presentasi untuk membantu siswa memahami jenis-jenis gaya antar molekul dan hubungannya dengan sifat fisik zat."
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
RPP GAM.docx
1.
2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pembelajaran : Gaya Antar Molekul
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke- : 2
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
3. B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
3.7. Menentukan interaksi antar
partikel (atom, ion, dan molekul)
dan kaitannya dengan sifat fisik zat
3.7.1. Menjelaskan interaksi antar partikel
3.7.2. Menentukan jenis-jenis interaksi antar
partikel
3.7.3. Menghubungkan jenis interaksi antar
partikel dengan sifat fisik zat
4.7 4.7. Menalar sifat-sifat zat di
sekitar kita dengan menggunakan
prinsip interaksi antarpartikel
4.7.1. Menerapkan sifat-sifat zat disekitar kita
berdasarkan prinsip interaksi antar partikel
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah belajar materi ini diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan interaksi antar partikel
2. Menentukan jenis-jenis interaksi antar partikel
3. Menghubungkan jenis interaksi antar partikel dengan sifat fisik zat
4. Menerapkan sifat-sifat zat di sekitar kita berdasarkan prinsip interaksi antar partikel
D. Materi Pembelajaran
1. Interaksi antar partikel
2. Jenis-jenis interaksi antar partikel
3. Hubungan sifat fisik zat dengan interaksi antar partikel
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : Inkuiri terbimbing
Metode pembelajaran : Diskusi, Tanyajawab, Latihan Soal/Penugasan
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Media Pembelajaran : Lembar Kerja Siswa (LKS), Video Flash Kimia
Alat Pembelajaran : Laptop, LCD, Spidol
Sumber Pembelajaran : A Level Jilid 2A, Teori VESPR, Buku Kimia yang relevan
4. G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam pembuka, memantau
kehadiran, ketertiban dan kesiapan siswa untuk
melaksanakan pembelajaran.
2. Siswa diberikan gambaran tentang senyawa polar dan
senyawa non polar.
3. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu
dan berpikir kritis, siswa disajikan gambar/ilustrasi
molekul berkutub (dipol) dan molekul tak berkutub
(non dipol) serta interaksinya.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai yaitu gaya antarmolekul.
10 menit
Inti Fase 1: Orientasi siswa pada masalah:
Guru meminta siswa membentuk kelompok yang terdiri
dari 4 siswa yang heterogen (dari sisi kemampuan,
gender, budaya, maupun agama) sesuai pembagian
kelompok yang telah direncanakan oleh guru.
Guru meminta siswa untuk menggali berbagai sumber
untuk memperoleh informasi tentang hubunngan
kepolaran dengan gaya antar molekul.
Fase 2: Mengorganisasikan siswa belajar
Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, mencermati
dan menemukan berbagai kesulitan yang dialami siswa,
serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya hal-hal yang belum dipahami.
Guru memberi bantuan (scaffolding) berkaitan kesulitan
yang dialami siswa secara individu, kelompok, atau
klasikal.
Meminta siswa bekerja sama untuk menghimpun
berbagai konsep yang sudah dipelajari.
110 menit
5. Mendorong siswa agar bekerja sama dalam kelompok.
Fase 3: Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok.
Guru meminta siswa melihat hubungan-hubungan
berdasarkan informasi/data terkait
Guru meminta siswa melakukan analisa dengan literatur
yang disediakan.
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru meminta siswa menyiapkan laporan hasil diskusi
kelompok secara rapi, rinci, dan sistematis.
Guru berkeliling mencermati siswa bekerja menyusun
laporan hasil diskusi, dan memberi bantuan, bila
diperlukan.
Guru meminta siswa menentukan perwakilan kelompok
secara musyawarah untuk menyajikan
(mempresentasikan) laporan di depan kelas.
Fase 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
Guru meminta semua kelompok bermusyawarah untuk
menentukan satu kelompok yang mempresentasikan
(mengkomunikasikan) hasil diskusinya di depan kelas
secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu.
Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok
penyaji untuk memberikan penjelasan tambahan dengan
baik.
Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok
lain untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan
terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan
dan mengarahkan bila ada yang melenceng dari topik
diskusi.
Guru melibatkan siswa mengevaluasi jawaban
kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang lain
6. dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang
disampaikan siswa sudah benar.
Selanjutnya, guru membuka cakrawala penerapan ide
dari penyelesaian masalah tersebut
Guru mendorong agar siswa secara aktif terlibat dalam
diskusi kelompok serta saling bantu untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan menilai sikap siswa selama diskusi
Guru meminta ketua kelas untuk mengumpulkan semua
hasil diskusi tiap kelompok.
Penutup Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
Guru memberikan penugasan.
Guru memberikan informasi tentang pembelajaran
selanjutnya dan siswa menyimak penjelasan guru.
Guru menutup pembelajaran dengan doa.
15 menit
H. Penilaian Hasil Pembelajaran
Jenis/Teknik Penilaian
No Aspek Teknik Bentuk
Instrumen
1 Sikap Observasi kegiatan diskusi
kelompok
Lembar observasi
2 Pengetahuan Penugasan
Tes tulis
Soal tugas
mandiri
3 Keterampilan Presentasi Lembar observasi
7. Lampiran :
1. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Instrumen Penilaian Pengetahuan
3. Instrumen penilaian Observasi
4. Instrumen Penilaian Keterampilan
Mengetahui, Malang,
Kepala SMA Guru Mata Pelajaran Kimia,
------------------------------ Dwi Miftakhul M., S.Si
8. Lampiran 1.
LEMBAR KERJA SISWA
Molekul tersusun atas atom-atom yang terikat dengan ikatan kovalen. Ikatan kovalen ini
merupakan gaya intramolekul (intramolecular force) yang mengikat atom-atom menjadi satu
kesatuan. Gaya intramolekul ini menstabilkan molekul secara individual. Satu molekul dengan
molekul lain yang sejenis atau berbeda dapat mengadakan interaksi atau tarik menarik. Gaya
tarik menarik antara molekul-molekul itu disebut dengan gaya antarmolekul atau gaya
intermolekul (intermolecular force). Gaya antarmolekul lebih lemah daripada gaya intramolekul.
Gaya antar molekul berhubungan dengan sifat-sifat fisika zat seperti energi penguapan, titik
lebur, titik didih, tekanan uap, dan kekentalan zat.
Gaya antarmolekul dapat terjadi antara:
a. Molekul nonpolar dengan molekul nonpolar
b. Molekul polar dengan molekul nonpolar
c. Molekul polar dengan molekul polar
Semua gaya antarmolekul di atas disebut dengan gaya van der Waals.
petunjuk
MATERI
1. Bacalah materi pada LKS ini,kemudian eksplorai konsep melalui buku teks, dan penjelasan
dari guru atau gambar untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam dan luas.
Ajukan pertanyaan pada guru jika ada hal-hal yang kurang dapat Anda pahami sewaktu
melakukan eksplorasi pengetahuan.
2. Setelah Anda memperoleh konsep gaya antarmolekul, kerjakan beberapa pertanyaan
berikut dengan kelompok Anda.
3. Diskusikanlah dengan teman kelompok Anda, kemudian pilihlah satu orang diantara
kelompok Anda untuk menjadi juru bicara untu mempresentasikan hasil kerja kelompok
Anda.
4. Kerjakan pada tempat yang disediakan dan bila tempat tidak mencukupi, Anda dapat
menggunakan kertas tulis lain.
9. Gambar 1. Pembagian Gaya Antarmolekul (gaya van der Waals)
a. Gaya Antarmolekul nonpolar dengan molekul non polar (Gaya London)
Gaya london adalah gaya tarik-menarik yang sifatnya lemah antara atom atau molekul yang
timbul dari pergerakan elektron yang acak di sekitar atom-atom. Karena elektron bergerak
secara acak di sekitar inti atom,maka suatu saat terjadi ketidakseimbangan muatan didalam
atom. Akibatnya terbentuk dipol yang sesaat. Dipol-dipol yang berlawanan ini saling
berikatan, walau sifatnya lemah. Adanya gaya-gaya ini terutamaterdapat pada molekul-
molekul nonpolar yang dikemukakan pertama kalinya oleh Fritz London.
Gambar 2. Gaya London
Gaya Antarmolekul
(Gaya van der Waals)
Gaya dipol sesaat –
dipol induksian (gaya
London)
Gaya dipol-dipol
induksian
Molekul polar
dan molekul
nonpolar
Antara molekul etanol
dan molekul I2 dalam
larutan I2 dalm etanol
Antara molekul cis-
1,2-dikloroetilena
dalam cairan cis-1,2-
Antara molekul etanol
dan molekul cis-1,2-
dikloro-etilena dalam
campuran cairan
etanol dan cairan cis-
1,2-dikloroetilena
Molekul-
molekul polar
yang berbeda
Molekul-
molekul polar
yang sama
Gaya dipol-dipol
Antara molekul CCl4 dan
molekul CS2 dalam cairan
CCL4 dan cairan CS2
Antara molekul
CCl4 dalam
cairan CCl4
Molekul-
molekul
nonpolar
yang berbeda
Molekul-
molekul
nonpolar
yang sama
Terjadi
antara
Terjadi
antara
Terjadi
antara
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh
10. b. Gaya Antarmolekul polar dengan molekul non polar (Gaya Dipol-Dipol Induksian)
Gaya imbas terjadi bila terdapat molekul dengan dipol permanen, berinteraksi dengan
molekul dengan dipol sesaat. Adanya molekul-molekul polar dengan dipol permanen akan
menyebabkan imbasan dari kutub molekul polar kepada molekul nonpolar, sehingga
elektron-elektron dari molekul nonpolar tersebut mengumpul pada salah satu sisi molekul
(terdorong atau tertarik), yangmmenimbulkan terjadinya dipol sesaat pada molekul nonpolar
tersebut.
Gambar 3. Gaya Imbas
c. Gaya Antarmolekul polar dengan molekul polar (Gaya Dipol-Dipol)
Gaya orientasi terjadi pada molekul-molekul yang mempunyai dipol permanen atau molekul
polar. Antaraksi antara kutub positif dari satu molekul dengan kutub negatif dari molekul
yang lain akan menimbulkan gaya tarik-menarik yang relatif lemah. Misalnya, pada
molekul-molekul HCl.
Gambar 4. Gaya Orientasi
Ikatan hidrogen adalah gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara molekul-molekul polar
(mengandung atom-atom sangat elektronegatif, misalnya F, O, N) yang mempunyai atom
hidrogen. Ikatan ini dilambangkan dengan titik-titik (...). Contoh:Ikatan hidrogen yang
terjadi dalam molekul air.Di dalam molekul air, atom O bersifat sangat elektronegatif
sehingga pasangan elektron antara atom O dan H lebih tertarik ke arah atom O. Dengan
demikian terbentuk suatu dipol.
11. Gambar 5. Ikatan Hidrogen
Senyawa yang di dalamnya terdapat ikatan hidrogen umumnya memiliki titik didih yang
tinggi. Sebab untuk memutuskan ikatan hidrogen yang terbentuk diperlukan energi lebih
besar dibandingkan senyawa yang sejenis,tetapi tanpa adanya ikatan hidrogen. Contoh
senyawa lain yang mengadung ikatan hidrogen :
Gambar 6. Ikatan hidrogen pada senyawa HF
Pengaruh Ikatan Hidrogen pada Titik Didih Titik didih suatu zat dipengaruhi oleh
a. Mr, jika Mr besar maka titik didih besar dan Mr kecil maka titik didih kecil.
b. Ikatan antarmolekul, jika ikatan kuat maka titik didih besar dan ikatan lemah maka titik
didih kecil. Perhatikan data Mr dan perbedaan keelektronegatifan senyawa golongan
halogen (VIIIA) berikut.
Gambar 7. Perbedaan titik didih senyawa asam halida
Jadi, urutan titik didihnya: HF > HI > HBr > HCl
12. Gambar 8. Titik didih senyawa hidrida golongan IV A dan V A
Untuk hidrida unsur-unsur golongan VIA (H2O, H2S,H2Se, dan H2Te) terdapat
penyimpangan yang sangat mencolok pada H2O. Penyimpangan yang sama juga terdapat
pada NH3 dengan hidrida unsur-unsur golongan VA lain (PH3, AsH3, dan SbH3) dan juga
pada HF dengan hidrida unsur-unsur golongan VIIA lainnya (HCl, HBr, HI, dan HAt). Sifat
yang abnormal dari HF, H2O, dan NH3 tersebut dijelaskan dengan konsep ikatan hidrogen.
Kekuatan gaya van der waals dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : kerumitan molekul dan
ukuran molekul
- Molekul-molekul yang sederhana akan mempunyai gaya antar molekul lebih kuat dari pada
bentuknya yang rumit.
- Molekul molekul yang besar (jari-jari atom panjang) gerakan elektronnya lebih leluasa
dibandingkan molekul yang berukuran kecil (jari-jari atom pendek).
Misalnya :
Titik didih/leleh n-butana lebih tinggi dibandingkan dengan metil propana karena bentuk
molekul n-butana lebih sederhana meskipun Mr/ukuran molekul sama.
Titik didih/leleh I2 lebih tinggi dibandingkan Br2 karena ukuran molekul I2 lebih besar.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah belajar materi ini diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan interaksi antar partikel
2. Menentukan jenis-jenis interaksi antar partikel
3. Menghubungkan jenis interaksi antar partikel dengan sifat fisik zat
4. Menerapkan sifat-sifat zat di sekitar kita berdasarkan prinsip interaksi antar partikel
13. Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari Gaya tarik-menarik antar Molekul akibat
Interaksi molekul dalam suatu senyawa, serta sifat fisik molekul akibat gaya tersebut. Marilah
kita pelajari satu persatu.
1. Jika Molekul – molekul membentuk senyawa tentunya ada interaksi antar molekul tersebut
seperti halnya keluarga, jika suatu keluarga dinyatakan sebagai senyawa dan anggota keluarga
sebagai molekul, maka setelah kita mempelajari sifat masing-masing anggota keluarga tentunya kita
akan mempelajari hubungan (interaksi) antar anggota keluarga tersebut. Coba perhatikan gambar
berikut:
Dari gambar di atas, maka dapat kita definisikan bahwa:
Gaya Intramolekul
adalah…………………………………………………………………………………………
…….., dan Gaya Antarmolekul adalah
…………………………………………………………………………………………………
..
2. Gaya antar molekul yang mempengaruhi sifat fisik dari suatu zat itu adalah :
…………………………. dan ………………………………………….
3. Gaya Van der Waals terjadi akibat interaksi antara molekul-molekul non-polar
(…………………………..), antara molekul non-polar dengan molekul polar
(………………………………) atau antara molekul-molekul polar
(……………………………….).
BAHAN DISKUSI
14. Ada tiga macam interaksi yang berperan dalam terjadinya Gaya Van Der Waals, yaitu :
………………………………………..
………………………………………
……………………………………..
4. Apa itu Gaya London? Gaya London merupakan gaya tarik-menarik antara molekul-
molekul yang non-polar
a. Keadaan normal. Molekul nonpolar mempunyai sebaran muatan (awan elektron)
yang simetris
b. Keadaan sesaat, pergerakan elektron menghasilkan dipol sesaat.
c. Dipol terinduksi. Dipol sesaat pada molekul sebelah kiri menginduksi molekul di
sebelah kanan. Hasilnya gaya tarik dipol sesaaat-dipol terinduksi (gaya london)
5. Berdasarkan penjelasan no. 4, jawab pertanyaan berikut:
Gas argon pada suhu kamar berbentuk gas dan bersifat stabil, namun mengapa dapat di
cairkan?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………..
15. 6. Molekul dengan distribusi / penyebaran elektron yang besar dan baur ke segala arah saling
menarik lebih kuat dari pada molekul – molekul yang elektronnya lebih kuat terikat.
Molekul iod yang besar itu saling tarik – menarik dengan lebih kuat dari pada molekul flour
yang lebih kecil. Mudah tidaknya suatu molekul membentuk dipol sesaat disebut
polarisabilitas. Hal ini berkaitan dengan masa molekul relatif (Mr) dan bentuk molekul.
Massa molekul relatif berkaitan dengan jumlah elektron dalam molekul maka makin mudah
mengalami polarisasi sehingga makin kuat gaya Londonnya. Mari kita bandingkan molekul
H2, N2, O2, dan Br2. Bagaimana urutan kekuatan gaya London molekul-molekul tersebut ?
Urutan kekuatan Gaya London dari yang terlemah ke yang paling kuat adalah
…………………………………………………………………………………………………
……….
7. Molekul yang bentuknya panjang lebih mudah mengalami polarisasi dibandingkan molekul
yang kecil, padat dan simetris sehingga gaya London Pentana ………………………. dari
pada 2 – Metil Butana (Neo Petana).
8. Gaya dipol-dipol terinduksi, terjadi antara ……………………………. dan
……………………………….
Contoh: pada molekul HCl dan Cl2
9. Gaya dipol-dipol, terjadi antara molekul …………………. dan molekul
…………………………
Tanda “ + " menunjukkan dipol positif, tanda “ - " menunjukkan dipol negatif
Contoh dalam senyawa HCl
16. 10. Diberikan beberapa gambar berikut:
Ketiga molekul di atas memiliki ……………………………………… yang dapat
digunakan untuk berikatan dengan molekul sesamanya atau berbeda.
11. Perhatikan gambar berikut ini:
Dari gambar tersebut, apa itu ikatan hidrogen?
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….
17. 12. Berdasarkan banyaknya molekul yang terlibat dalam pembentukan ikatan hidrogen, ikatan
hidrogen dibagi menjadi dua jenis, yaitu ikatan hidrogen intramolekul, dapat terjadi
pada………………………………………………………
dan ikatan hidrogen antarmolekul, terjadi
pada……………………………………………………………….
13. Sifat fisik suatu molekul ditentukan oleh gaya tarik antar molekul antara lain titik
didih dan titik leleh. Perhatikan tabel di bawah ini!
No. Nama Rumus Mr Kepolaran
Titik
didih (0C)
1. Neopentana
CH3 - C - CH3
CH3
CH3
72 Non polar 9,5
2. Pentana CH3 - CH2 - CH2 - CH2 - CH3 72 Non polar 36,1
3. Butana CH3 - CH2 - CH2 - CH3 58 Non polar -0,5
4. Aseton
CH3 - CH2 - CH2
O
58 Polar 56,2
5. Asam Klorida HCl 36,5 Polar -84,9
6. Asam iodida HI 128 Polar -35,2
Mengapa demikian?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………
18. 14. Diagram berikut menunjukkan hubungan antara ikatan hydrogen dan titik didih senyawa.
Apa yang dapat anda simpulkan berdasarkan pengamatan?
……………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….….
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………….
Tuliskan setiap informasi dan kesimpulan yang Anda peroleh pada tahap mengumpulkan
informasi di kolom berikut:
Kesimpulan:
1. Gaya antarmolekul adalah…………………………………………………………………………………
2. Gaya antarmolekul ada 3 macam, yaitu …………………………………………………..,
……………………………………………………….., dan ……………………………………………………
3. Ikatan hydrogen termasuk gaya antarmolekul dipol-dipol, dapat terjadi pada molekul
yang memiliki atom …………, …………, dan ………….
4. Berdasarkan jumlah molekulnya, ikatan hydrogen ada 2 macam yaitu; ……………………….
……………………, dan ………………………
5. Titik didih suatu zat dipengaruhi oleh ………………………………… dan ………………………………….
19. Lampiran 2
Instrumen Penilaian Pengetahuan
KD IPK INDIKATOR SOAL
3.7 Menentukan
interaksi antar
partikel (atom, ion,
dan molekul) dan
kaitannya dengan
sifat fisik zat
4.7 Menalar sifat-
sifat zat di sekitar
kita dengan
menggunakan
prinsip interaksi
antarpartikel.
3.7.1 Menjelaskan interaksi antar partikel
3.7.2 Menentukan jenis-jenis interaksi
antar partikel
3.7.3 Menghubungkan jenis interaksi
antar partikel dengan sifat fisik zat
4.7.1 Menerapkan sifat-sifat zat disekitar
kita berdasarkan prinsip interaksi antar
partikel
1. Dapat menjelaskan
interaksi antar molekul
2. Dapat Menentukan jenis-
jenis interaksi antar
molekul
3. Diberikan contoh suatu
senyawa peserta didik
dapat menghubungkan
interaksi antar molekul
dan titik didih
4. Dapat memberikan contoh
senyawa dalam kehidupan
sehari-hari yang memiliki
ikatan hidrogen
20. Soal uraian
1. Jelaskan interaksi antar molekul ?
2. Tentukan interaksi antar molekul pada senyawa alkohol ?
3. Diantara beberapa senyawa dibawah ini :
H2O, HCl, NH3, C2H5OH, Cl2, H2. Manakah yang memiliki gaya van der waals ?
4. Bagaimanakah hubungan interaksi antar molekul dengan titik didih pada suatu senyawa ?
5. Berikan contoh penerapan hubungan interaksi aksi antar molekul dalam kehidupan sehari-hari
?
Kunci Jawaban dan Pedoman Pengskoran
No Kunci jawaban Skor
Skor
maksimal
1.
Gaya yang terjadi antara molekul satu dengan yang
lain
20 20
2. Pada Alkohol terjadi gaya Van der Waals 20 20
3. C2H5OH, Cl2, H2 20 20
4.
Apabila hubungan interaksi antar molekul semakin
kuat, maka titik didihnya semakin tinggi
20 20
5.
Bakan bakar bensin memiliki gaya Van der Waals
yang lemah sehingga mudah terbakar dan menguap.
Kita meletakkan bensin pada tempat yang tertutup
dan dijauhkan dari api.
20 20
Pedoman Pengskoran
NILAI = Jumlah benar x 100
100
21. Lampiran 3
Instrumen Penilaian Observasi
Format Lembar Pengamatan Perilaku Ilmiah Peserta Didik
Nama Peserta Didik :
Nomor Absen :
Materi saat diobservasi :
Tanggal Observasi :
No. Sikap Kriteria Hasil
Pengamatan
Ya Tidak
1 Jujur 1. Melaporkan data sesuai dengan
kenyataan/sesuai dengan apa yang diamati.
2. Menyampaikan pendapat disertai data
konkret/data yang diamati.
2 Disiplin 1. Mengerjakan tugas sesuai waktu yang
ditetapkan.
2. Mengumpulkan hasil pekerjaan tepat waktu.
3 Tanggung jawab 1. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh
guru.
2. Menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas.
4 Peduli lingkungan 1. Membersihkan meja dan kursi yang
ditempatinya/meja dan kursi yang ditempati
dalam keadaan bersih/ rapi.
2. Menata/menempatkan kembali alat/bahan/
buku/sumber belajar lainnya dengan rapi atau
menempatkan kembali pada tempat semula.
5 Kerjasama 1. Menghargai pendapat teman
2. Mengambil bagian dalam kerja kelompok
Skor maksimum
Catatan:
Nilai = Skor perolehan x 100%
22. 10
Lampiran 4
Penilaian Kompetensi Keterampilan
Mata Pelajaran : Kimia
Materi : Gaya Antar Molekul
Hari/Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
Kelas :
No. Aspek Hasil Penilaian
Baik
(Skor 3)
Cukup
(Skor 2)
Kurang
(Skor 1)
1.
2.
3.
4.
5.
Kesesuaian penjelasan dengan tugas/pertanyaan
Kedalaman dan keluasan materi
Teknik penyampaian uraian/jawaban
Kekompakan anggota kelompok
Ketepatan waktu
Pedoman Pengskoran
Skor Nilai
1 - 5 Kurang
6 - 10 Cukup
10 - 15 Baik
23. RUBRIK PENGAMATAN SIKAP
NO ASPEK SKOR KETERANGAN
1 Kerjasama 4 Memunculkan ide untuk kelompok, mendengarkan pendapat
sesama teman, menghargai saran teman.
3 Memunculkan ide untuk kelompok, mendengarkan pendapat
sesama teman, kurang menghargai saran teman.
2 Memunculkan ide untuk kelompok, kurang mendengarkan
pendapat sesama teman, kurang menghargai saran teman.
1 Memunculkan ide untuk kelompok tidak mendengarkan pendapat
sesama teman, tidak menghargai saran teman.
2 Teliti 4 Teliti dalam melaksanakan tugas, tertib dalam mengerjakan tugas,
menaati prosedur tugas yang diberikan, mematuhi waktu belajar
yang telah ditentukan.
3 Teliti dalam melaksanakan tugas, tertib dalam mengerjakan tugas,
menaati prosedur tugas yang diberikan.
2 Teliti dalam melaksanakan tugas, tertib dalam mengerjakan tugas.
1 Teliti dalam melaksanakan tugas.
3 Mandiri 4 Selalu mandiri dalam mengerjakan tugas mandiri dari guru.
3 Kadang-kadang meminta bantuan teman apabila kesulitan dalam
mengerjakan tugas mandiri dari guru.
2 Sering minta bantuan teman mengerjakan tugas mandiri dari guru.
1 Selalu minta bantuan teman dalam mengerjakan tugas mandiri dari
guru.
4 Komunikatif 4 Bahasa yang digunakan lugas dan dapat dipahami guru dan
temannya.
3 Bahasa yang digunakan kurang dipahami oleh temannya.
2 Bahasa yang digunakan kurang dipahami guru dan temannya.
1 Tidak mampu berkomunikasi dengan baik (tidak bisa memahami
yang disampaikan guru dan temannya serta tidak berani
mengemukakan pendapat.
5 Bertanggungjawab 4 Menyelesaikan tugas kelompok dengan lengkap dan tepat waktu
3
Menyelesaikan tugas kelompok dengan lengkap tetapi lebih dari
waktu yang diberikan
2
Menyelesaikan tugas kelompok dengan tidak lengkap dan lebih
dari waktu yang diberikan
1 Tidak mengerjakan tugas kelompok
Jumlah Skor Maksimal = 20
24. Keterangan :
Jumlah nilai 100 – 76 : Sangat Baik (A)
Jumlah nilai 75 - 51 : Baik (B)
Jumlah nilai 50 - 26 : Cukup (C)
Jumlah nilai < 25 : Kurang (D)