SlideShare a Scribd company logo
1 of 76
Download to read offline
LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA di PT. KALTIM
PRIMA COAL
PROGRAM CSR PT. KALTIM PRIMA COAL (KPC) PADA
BIDANG LINGKUNGAN DI KABUPATEN KUTAI TIMUR
TAHUN 2015
(18 Juli 2016 – 19 Agustus 2016)
OLEH:
DWI INDRAYANA - 135120401111013
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
2
Page | i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis panjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan sampai
dengan penyusunan laporan Praktik Kerja Nyata (PKN) di PT. Kaltim Prima Coal (KPC) pada
bulan Juli hingga Agustus tahun 2016. Kegiatan PKN serta laporan PKN ini merupakan
prasyarat yang wajib dipenuhi oleh setiap mahasiswa sebelum mengikuti ujian PKN yang
diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya.
Laporan PKN ini sendiri berisikan tentang berbagai kegiatan yang telah penulis lakukan selama
menjalani PKN di KPC, mulai dari kegiatan dari hari pertama sampai hari akhir hingga fokus
kegiatan PKN yang penulis ambil yaitu “Program CSR PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Pada
Bidang Lingkungan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015”.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah terlibat
dan mendukung penulis dalam pelaksanaan kegiatan PKN, dari awal penyusunan proposal
magang hingga penyusunan laporan akhir, diantaranya adalah:
1. Allah SWT
2. Kedua orang tua dan seluruh anggota keluarga yang tidak henti-hentinya
memberikan doa, semangat, motivasi dan dukungan sehingga penulis bisa melewati
dan menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan PKN dari awal hingga akhir.
3. Keluarga Bapak Isman Mat Kurdi yang telah memberikan bantuan akan segala
kebutuhan, tempat tinggal, maupun akomodasi yang diperlukan penulis selama
menjalani kegiatan PKN di KPC, khususnya di Sangatta.
4. Keluarga Bapak Tedy, keluarga Bapak Arik, keluarga Bapak Rio, dan keluarga
Bapak Aziz yang telah banyak membantu dan menemani penulis selama menjalani
kegiatan PKN di Sangatta.
5. Bapak Gaga Nugraha selaku pembimbing lapangan dari penulis selama
melaksanakan kegiatan PKN di KPC, yang dengan sabar telah membimbing,
berdiskusi, memberikan masukan, dan membantu penulis untuk menyelesaikan
laporan akhir PKN.
Page | ii
6. Ibu Louise G. Pessireron selaku Manager Departemen Project & Management
Evaluation yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan,
berbagi informasi, berdiskusi, membimbing dan membantu penulis selama kegiatan
PKN berlangsung di Departemen Project & Management Evaluation.
7. Ibu Jeni, Pak Bambang, Pak Nurdin, Pak Ricky, Pak Beny, Pak Rusdi dan segenap
staf dan karyawan dari Departemen Project Management & Evaluation dan Divisi
External Affairs & Sustainable Development yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis selama melakukan kegiatan PKN hingga penyusunan laporan
akhir.
8. Pak Sugeng, Pak Nugroho, Ibu Erni, Pak Budi, Ibu Rosna dan segenap staf maupun
karyawan dari Departemen Community Empowerment yang telah banyak
membantu penulis dalam kegiatan studi lapang maupun pencarian data-data yang
dibutuhkan oleh penulis untuk menyelesaikan laporan PKN ini.
9. Anissa Putri, Hasbi, Juan, Kenny, Bobby, Mella, Ebel, dan teman-teman lain yang
juga melaksanakan kegiatan PKN maupun Tugas Akhir di KPC yang telah menjadi
teman bagi penulis selama melaksanakan kegiatan PKN di KPC.
10. Ibu Erza Killian selaku dosen pembimbing sekaligus penguji PKN dari penulis yang
telah memberikan bantuan, bimbingan dan pengarahan bagi penulis dari awal
pemilihan judul proposal magang, penyusunan proposal magang, penyusunan
laporan akhir, hingga berakhirnya seluruh kegiatan PKN.
11. Ibu Gris selaku dosen penguji PKN dari penulis yang telah memberikan bimbingan,
kritik, maupun saran dan dukungannya kepada penulis selama melaksanakan
kegiatan PKN ini hingga selesai.
12. Ahmad Eko Wicaksono, Faisal Reza, Bariq Al-Adhim, Muhammad Fais Fajari,
Khaerul Anam, Surya Patria Jumantara, Satrio Ridho Nugroho, Ardy Septian, Febri
Ramadhan, Fadhillah Hamami, Muslim Raden Permata, Rainsha Bethel, Sabila
Izazi, Heppy Silaen, Grace Stella Arisca, Nabila Putri Safira, Nanetta Falinda Putri,
Jihaan Risviani, Amel Chandra, Safira Nur Muchlisina, Monika Permata, dan
Zhillan Zhalilla yang mendeklarasikan diri dalam suatu kelompok yang bernama
“Titik Kumpul”, dimana merupakan tempat curhat, berkeluh kesah, bercanda, dan
berdiskusi dalam segala hal, yang tidak berhenti membuat penulis bahagia dan
Page | iii
selalu memberikan dorongan dan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan
rangkaian kegiatan PKN ini dengan sangat baik.
13. Raga Smara Esa, Arief Lukman, Bernadus Agung, Wismoyo Tri, Muhammad
Wildan, Ziqri Rahman, Royyan Hadela Isnanda, Zarra Valmayrilla, Mahalalitta,
Aisyah Permata, Tharizma Nur, Widya Ayu, Vicky Benita, dan teman-teman
penulis lain dalam angkatan 2013 Hubungan Internasional Universitas Brawijaya
yang juga melaksanakan kegiatan PKN di berbagai kota, baik dalam negeri maupun
luar negeri, yang telah menjadi teman diskusi bagi penulis dari awal pemilihan
instansi tempat PKN hingga penyusunan laporan akhir.
14. Faizal Muqoddas, Indi Aulia Rahman, Diaz Alichsan, Bayu Aprilian dan kakak-
kakak angkatan 2012 lainnya, yang telah membantu memberikan informasi dan
berbagi pengalaman mereka terkait kegiatan PKN, membantu penulis dari awal
penyusunan proposal PKN hingga penyusunan laporan akhir, dan memberikan doa
dan motivasi bagi penulis dan teman-teman angkatan 2013 yang lain dalam
melaksanakan kegiatan PKN.
15. Berbagai pihak yang tidak bisa semua penulis sebutkan yang telah memberikan doa,
motivasi dan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan kegiatan PKN ini.
Namun penulis menyadari jika laporan akhir yang telah disusun ini masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua
pihak. Penulis juga berharap laporan akhir ini dapat memberikan manfaat, sumbangan ilmu dan
juga informasi bagi orang lain, terutama bagi yang membaca laporan akhir ini.
Malang, Agustus 2016
Penulis
Page | iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................i
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................................... vi
DAFTAR BAGAN..................................................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................1
1.2 Tujuan ...........................................................................................................................................4
1.2.1 Tujuan Umum ........................................................................................................................4
1.2.2 Tujuan Khusus........................................................................................................................4
1.3 Manfaat.........................................................................................................................................4
1.3.1 Bagi Mahasiswa......................................................................................................................4
1.3.2 Bagi PT. Kaltim Prima Coal (KPC)............................................................................................5
1.3.3 Bagi Universitas Brawijaya.....................................................................................................5
1.4 Sistematika Penulisan ...................................................................................................................6
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................................................................................7
2.1 Gambaran Umum..........................................................................................................................7
2.1.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan PKN ......................................................................................7
2.1.2 PT. Kaltim Prima Coal (KPC) ...................................................................................................7
2.1.3 Divisi External Affairs and Sustainable Development (ESD).................................................12
2.2 Deskripsi Kegiatan PKN ...............................................................................................................16
2.2.1 Daftar Kegiatan Harian PKN.................................................................................................16
2.2.2 Kegiatan Utama....................................................................................................................20
2.2.3 Kegiatan Tambahan .............................................................................................................22
2.3 Pencapaian dalam Kegiatan Praktek Kerja Nyata.......................................................................25
2.3.1 Soft Skills ..............................................................................................................................26
2.3.2 Hard Skills.............................................................................................................................28
2.4 Analisis Program CSR PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Pada Bidang Lingkungan di Kabupaten Kutai
Timur Tahun 2015.............................................................................................................................29
2.4.1 Composting Training Center (CTC).......................................................................................30
2.4.2 Program Pengolahan Sampah 3R.........................................................................................32
2.4.3 Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi (BPPUTK).......................................36
2.4.4 Rumah Pangan Bersemi.......................................................................................................39
2.4.5 Telaga Batu Arang................................................................................................................40
Page | v
2.5 Kontribusi Penulis .......................................................................................................................44
2.6 Hambatan Penulis.......................................................................................................................44
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................................46
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................46
3.2 Rekomendasi...............................................................................................................................46
3.2.1 Bagi Mahasiswa (Program Studi Hubungan Internasional – FISIP)......................................47
3.2.2 Bagi PT. Kaltim Prima Coal (KPC)..........................................................................................47
3.2.3 Bagi Universitas Brawijaya...................................................................................................47
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................48
Page | vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Kegiatan Praktik Kerja Nyata
Tabel 2. Daftar Hasil Evaluasi atau Rekomendasi Program CSR PT. Kaltim Prima Coal
Page | vii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Struktur Organisasi PT. Kaltim Prima Coal
Bagan 2. Struktur Organisasi Divisi External Affairs & Sustainable Development
Bagan 3. Struktur Organisasi Departemen Project Management & Evaluation
Page | viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar monitoring kegiatan PKN
Lampiran 2. Profil Composting Training Center (CTC)
Lampiran 3. Informasi kegiatan PKN pada tanggal 19 & 20 Juli 2016
Lampiran 4. Surat persetujuan kegiatan PKN
Lampiran 5. Form V (Form Penilaian PKN)
Lampiran 6. Dokumentasi kegiatan PKN
Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program Praktik Kerja Nyata (PKN) adalah salah satu program yang wajib dijalankan
oleh setiap mahasiswa Universitas Brawijaya, termasuk di dalamnya bagi mahasiswa Program
Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Program ini merupakan
perpaduan antara kegiatan pendidikan dengan pengabdian kepada masyarakat, dilaksanakan
dalam rangka pemberian kesempatan kepada mahasiswa yang bersangkutan untuk
mendapatkan pengalaman kerja dan pengaplikasian ilmu pengetahuan maupun teori yang
selama ini telah didapat dan diajarkan di berbagai mata kuliah. Sehingga nantinya melalui
kegiatan PKN ini mahasiswa diharapkan dapat mengenal dan mengetahui secara langsung
gambaran dari dunia kerja serta merupakan proses persiapan diri bagi setiap mahasiswa dalam
menghadapi dunia kerja itu sendiri. Pada ruang lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
kegiatan PKN ini berupa internship atau magang dan Pengabdian Masyarakat, yang dilakukan
di berbagai lembaga professional maupun lembaga pemerintah dengan jangka waktu satu
sampai tiga bulan pada semester ganjil atau semester genap, dengan ketentuan mahasiswa yang
akan melakukan program PKN ini harus memiliki jumlah SKS lulus minimal sebesar 100 SKS
dan juga lulus dalam mata kuliah Metode Penelitian Sosial (MPS). Program PKN kemudian
juga menjadi salah satu prasyarat yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa untuk
memperoleh gelar Sarjana (S1) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.
Penulis yang dalam beberapa mata kuliah yang telah dipelajari sebelumnya seringkali
tertarik dengan materi mengenai perusahaan multinasional atau Multinational Company
(MNC), merasa ingin mempelajari lebih lanjut tentang perusahaan multinasional tersebut.
Materi atau bahasan mengenai perusahaan multinasional seringkali juga menyinggung tentang
program Corporate Social Responsibility (CSR). Program CSR sendiri dalam kajian Hubungan
Internasional dipelajari dalam Ekonomi Politik Internasional. CSR merupakan sebuah nilai
asing dan sudah diterima secara global. Oleh karena itu, CSR adalah sebuah kewajiban yang
harus dipenuhi dan dijalankan oleh setiap perusahaan.
Program CSR di negara Indonesia diatur dalam UU PT. No. 40 Tahun 2007 yang
menyebutkan bila suatu PT atau perusahaan yang menjalankan usaha di bidang dan/atau
Page | 2
bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan
lingkungan (Pasal 74 ayat 1).1
Hampir setiap perusahaan khususnya yang berada di Indonesia
saat ini telah menjalankan program CSR, dimana program CSR merupakan bentuk tanggung
jawab suatu perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar perusahaan tersebut
disamping mencari profit atau keuntungan semata. Masyarakat sendiri pada umumnya melihat
program CSR ini sebagai pemberian dana dari perusahaan terhadap masyarakat untuk
mendanai permintaan yang mereka ajukan sebagai bentuk pertanggung jawaban perusahaan
tersebut kepada masyarakat. Program CSR ini sendiri sebelumnya lebih dikenal dengan nama
community development atau program pengembangan masyarakat.
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah Perusahaan Perseroan Terbatas Indonesia yang
bergerak dalam bidang pertambangan dan pemasaran batubara untuk memenuhi kebutuhan dari
pasar industri baik pasar domestik maupun luar negeri.2
Perusahaan ini menjalankan operasi
pertambangan berpusat di Sangatta, Kalimantan Timur, yang merupakan salah satu
pertambangan dengan metode open-pit terbesar di dunia yang kegiatannya mencakup
eksplorasi, produksi dan pemasaran batubara dari Kalimantan Timur ke seluruh penjuru dunia.3
KPC sebagai sebuah perusahaan ekstraktif batubara telah menjalankan program CSR.
Program CSR yang dijalankan oleh KPC bertujuan untuk membangun dan memberdayakan
masyarakat lokal khususnya masyarakat pada wilayah Kabupaten Kutai Timur, sehingga pada
akhirnya diharapkan akan muncul dan tercipta kemandirian oleh masyarakat yang
berkelanjutan. KPC dalam menjalankan program CSR bekerja sama dengan berbagai elemen
seperti masyarakat, pemerintah, dan para pemangku kepentingan melalui Forum Multi
Stakeholder for CSR (MSH CSR). Forum MSH CSR ini mempunyai tugas untuk memantau
perkembangan program CSR yang telah dijalankan dan memastikan dana bantuan yang
diberikan telah dimanfaatkan dan dioptimalkan dengan baik dan benar. Program CSR yang
1
Diah Agustinah, “Pendahuluan”, Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai Media
Penghubung PT. Kaltim Prima Coal dengan Masyarakat (Study Kasus Dusun Kabojaya Desa Swarga Bara
Kec. Sangatta Utara), Vol. 1 (2013), hal. 81.
2
HSES Systems Department, “Sekilas PT. Kaltim Prima Coal”, Buku Pegangan K3-Lingkungan Hidup-
Keamanan, hal. 7.
3
Ibid.
Page | 3
dijalankan KPC didasarkan pada skema rencana pascatambang dan 3 pilar pembangunan yaitu
ekonomi, sosial, dan lingkungan yang mencakup tujuh bidang, yaitu:
1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Desa dan Masyarakat,
2. Peningkatan Sanitasi dan Kesehatan Masyarakat
3. Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan
4. Pengembangan Agribisnis
5. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
6. Pelestarian Alam dan Budaya
7. Peningkatan Infrastruktur
Program CSR tersebut dirancang untuk melaksanakan kepedulian moral dan
merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masa depan masyarakat di sekitar
pertambangan. Oleh karena itu, arah dari kebijakan program CSR dari KPC selalu
diorentasikan pada program pengembangan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan
menuju pada keadaan yang lebih baik pada akhir penutupan tambang nanti.
Fokus utama dari program CSR yang dijalankan oleh KPC ditujukan pada empat
kecamatan yang lokasinya berdekatan dengan area pertambangan, yaitu Kecamatan Sangatta
Utara, Kecamatan Sangatta Selatan, Kecamatan Rantau Pulung dan Kecamatan Bengalon, yang
kemudian disebut dengan “ring 1”. Ring 2 dari fokus program CSR adalah Kabupaten Kutai
Timur, Ring 3 adalah Provinsi Kalimantan Timur, dan Ring 4 adalah nasional atau Indonesia.
Program CSR yang dijalankan oleh KPC mendukung berbagai program pembangunan
nasional, termasuk didalamnya agenda pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai
Timur. KPC dalam hal ini memposisikan diri sebagai katalisator pembangunan daerah.
Program CSR tersebut juga mendukung program pembangunan internasional seperti Millenium
Development Goals (MDGs) dan Sustainability Development Goals (SDGs). Beberapa hal
diatas membuktikan bila KPC tidak hanya menggeluti permasalahan pertambangan saja,
namun juga berupaya secara berkelanjutan memberi kontribusi positif dan nyata bagi Indonesia
dan dunia internasional secara keseluruhan.
Berdasarkan penjabaran di atas, penulis mengambil judul Program CSR PT. Kaltim
Prima Coal (KPC) Pada Bidang Lingkungan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015.
Penulis juga ingin lebih lanjut melihat dan manganalisa peran salah satu departemen di dalam
Page | 4
Divisi External Affairs & Sustainability Development, yaitu Departemen Project Management
& Evaluation dalam menerapkan program CSR dari fungsinya di dalam Divisi External Affairs
& Sustainability Development. Penulis juga ingin melihat dan mempelajari peran dari program
CSR KPC pada bidang lingkungan di daerah Kabupaten Kutai Timur tahun 2015. Pada
akhirnya, fokus yang diambil penulis berikutnya akan dijabarkan dan dilaporkan secara
mendalam di dalam laporan PKN ini.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.1.1 Melaksanakan kurikulum yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik dan Universitas Brawijaya mengenai program PKN
1.2.1.2 Mengaplikasikan dan mempraktikkan secara langsung teori yang telah
dipelajari pada dunia kerja
1.2.1.3 Memperoleh pengalaman kerja dan mengembangkan soft skill.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Mengetahui peran dari program CSR KPC pada bidang lingkungan di
Kabupaten Kutai Timur tahun 2015.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1) Mengetahui peran dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Kaltim
Prima Coal (KPC) pada bidang lingkungan di Kabupaten Kutai Timur tahun 2015.
2) Memperoleh gambaran, pengetahuan serta pengalaman yang baru tentang bagaimana
dunia kerja yang akan dihadapi oleh penulis kedepannya, sehingga penulis bisa
mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi pekerjaan yang akan dijalani
kedepannya.
3) Meningkatkan soft skill, kompetensi, dan kecerdasan intelektual sebagai bekal
mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.
4) Memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai pengaplikasian atau relevansi dari
ilmu dan teori yang sebelumnya telah diperoleh di bangku perkuliahan,
Page | 5
5) Memberikan bekal kepada mahasiswa untuk menjadi seorang yang lebih berkompeten
dan memiliki kapabilitas khususnya pada bidang Corporate Social Responsibility
(CSR).
6) Memperluas jaringan yang dimiliki oleh mahasiswa agar dapat menjalin kerjasama
dengan instansi terkait sehingga dapat membuka dan memperbesar peluang kerja
maupun akses informasi dengan instansi terkait.
1.3.2 Bagi PT. Kaltim Prima Coal (KPC)
1) Memperoleh bantuan pemikiran dari tenaga terdidik dalam pemecahan masalah-
masalah realitas sosial maupun kegiatan kelembagaan.
2) Program PKN ini dapat dijadikan sebagai forum observasi dari instansi terkait atas
kompetensi mahasiswa.
3) Memperoleh sumbangan pemikiran dan tenaga dalam rangka meningkatkan kinerja
perusahaan.
4) Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memberikan saran dan kritik kepada
perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kapabilitas perusahaan terkait.
5) Pertukaran informasi baik teori maupun praktik antara KPC (KPC) dengan mahasiswa
di lapangan.
6) Memberikan peluang bagi mahasiswa untuk menyampaikan saran dan opininya dalam
upaya menganalisis dan memberikan solusi terhadap suatu permasalahan yang
mungkin muncul di instansi terkait.
1.3.3 Bagi Universitas Brawijaya
1) Memperkenalkan Program Studi Hubungan Internasional Universitas Brawijaya
kepada institusi maupun lembaga yang memungkinkan para lulusan untuk bekerja,
berkarya, dan mengabdi.
2) Dapat menjalin kerjasama dengan PT. Kaltim Prima Coal (KPC) sebagai upaya untuk
meningkatkan mutu serta kualitas dari para lulusan mahasiswa.
3) Memberikan suatu feedback terkait bahan materi perkuliahan, penyempurnaan
kurikulum yang telah diterapkan, dan bisa menjadi inspirasi untuk rancangan penelitian
maupun pengabdian yang akan dilakukan nantinya.
Page | 6
1.4 Sistematika Penulisan
Penulisan Laporan Kegiatan PKN ini berisi tiga bab, yang mana pembahasannya
terbagi ke dalam tiga bab sebagai berikut:
1) BAB I PENDAHULUAN
Bab I berisi mengenai latar belakang dari pelaksanaan kegiatan PKN yang dilakukan
oleh penulis, alasan pemilihan tempat PKN, tujuan pelaksanaan kegiatan PKN, manfaat
pelaksanaan kegiatan PKN, dan sistematika penulisan laporan akhir PKN.
2) BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
Bab II berisi mengenai gambaran umum, profil PT. Kaltim Prima Coal (KPC), visi dan
misi, serta struktur organisasi. Berisi pula tentang deskripsi kegiatan PKN, penjelasan akan
kegiatan PKN penulis, pencapaian kegiatan dan analisis kegiatan PKN, serta kontribusi penulis
selama melakukan kegiatan PKN di PT. KPC.
3) BAB III PENUTUP
Bab III berisi mengenai kesimpulan penulis terkait hasil pelaksanaan PKN dan fokus
dari kegiatan PKN yang penulis ambil selama melaksanakan kegiatan PKN di PT. Kaltim
Prima Coal (KPC).
Page | 7
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Gambaran Umum
2.1.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan PKN
Penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) di PT. Kaltim Prima Coal
(KPC) dan ditempatkan di Departemen Project Management & Evaluation, yang berlokasi di
M2 Building Mine Site, Sangatta, Kabupaten Kutai Timur - Kalimantan Timur. Waktu
pelaksanaan kegiatan PKN yang dilakukan oleh penulis dimulai dari tanggal 18 Juli 2016
sampai dengan 19 Agustus 2016 dengan jumlah hari efektif kerja yaitu 24 hari.
2.1.2 PT. Kaltim Prima Coal (KPC)
2.1.2.1 Profil dan Sejarah
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah Perusahaan Perseroan Terbatas Indonesia yang
bergerak dalam bidang pertambangan dan pemasaran batubara untuk memenuhi kebutuhan dari
pasar industri baik pasar domestik maupun luar negeri. Perusahaan pertambangan batubara ini
menjalankan operasi pertambangan berpusat di Sangatta, Kalimantan Timur, yang merupakan
salah satu pertambangan dengan metode open-pit terbesar di dunia yang kegiatannya mencakup
eksplorasi, produksi dan pemasaran batubara dari Kalimantan Timur ke seluruh penjuru dunia.
KPC disamping berkantor pusat di Sangatta juga memiliki kantor perwakilan yang berlokasi
di Samarinda, Balikpapan, dan Jakarta.4
KPC sendiri didirikan sesuai dengan akta No 28 tanggal 9 Maret 1982, kemudian
mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman RI melalui Surat Keputusan No.
Y.A.5/208/25 tanggal 16 Maret 1982 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 30 Juli 1982 No 61 Tambahan Nomor 967.5
KPC sebagai Perusahaan
Perseroan Terbatas Indonesia kepemilikannya dimiliki oleh PT. Bumi Resources Tbk dan
4
PT. Kaltim Prima Coal, “Sekilas Tentang Kami”, http://www.kpc.co.id/about/overview?locale=id (diakses
pada 1 Agustus 2016).
5
PT. Kaltim Prima Coal, History, http://www.kpc.co.id/about/history?locale=en (diakses pada 1 Agustus 2016)
Page | 8
Bhira Investment Ltd.6
Lebih lanjut pemegang saham KPC per 31 Desember 2015 meliputi PT.
Sitrade Coal sebesar 26%, Bhira Investment Limited sebesar 30%, PT. Bumi Resources sebesar
25%, dan Mountain Netherlands Investment BV sebesar 19%.
Pada bulan April tahun 1982 KPC menandatangani suatu perjanjian yang dinamakan
Perjanjian Karya Pertambangan Batu Bara dengan Perum Batubara Bukit Asam, yang berisi
persyaratan bagi KPC dalam melakukan aktivitas eksplorasi, pengembangan, dan pelaksanaan
berbagai proyek di daerah penambangan batubara yang telah ditentukan dan disepakati serta
pemasaran berbagai produknya dengan masa kontrak 30 tahun.7
KPC sendiri sesuai dengan
kontrak karya, memiliki luas wilayah operasi kurang lebih sebesar 90.000 ha, dimana sekitar
30% dari luas wilayah operasi tersebut telah dibuka dan ditambang.
Produksi komersial dari KPC dimulai pada tahun 1991 dan pengapalan hasil produksi
batubara sebanyak 7,3 juta ton dicapai pada tahun 1996.8
Pengapalan hasil produksi batubara
mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga mencapai angka 15,7 juta ton pada tahun 2001,
hingga saat ini KPC adalah pengekspor batubara terbesar di Indonesia dengan hasil
produksinya yang mencapai kurang lebih 50,7 juta ton per tahun. Hasil produksi batubara
tersebut dikirim ke pelanggan melalui jalur laut. Diperkirakan 90% total hasil produksi
batubara dari KPC telah diekspor ke berbagai negara di seluruh penjuru dunia, mulai dari Asia
Pasifik, Eropa, dan Amerika. Hanya sebagian kecil hasil produksi batubara tersebut yang
diperdagangkan ke dalam pasar domestik. Pembeli ataupun pelanggan produk batubara dari
KPC sendiri mayoritas adalah perusahaan-perusahaan pembangkit tenaga listrik.
Aktivitas penambangan batubara yang dijalankan oleh KPC melibatkan beberapa
kontraktor dalam bidang pertambangan, seperti PT. Thiess Contractor Indonesia (TCI), PT.
Pama Persada, dan PT. Darma Henwa Indonesia.9
Proses penambangan batubara di KPC
menggunakan metode tambang terbuka multi-pit dengan melibatkan berbagai alat berat yang
memiliki beragam fungsi, ukuran, dan tipe, seperti Dozer, Haul Truck, dan Dump Truck. Untuk
6
HSES Systems Department, Loc. Cit, hal. 7.
7
Ibid.
8
Ibid.
9
Ibid.
Page | 9
mendukung proses pengiriman batubara ke pelanggan melalui laut, KPC membangun sebuah
pabrik penyimpan batubara yang memiliki kapasitas sebesar 2.600 ton per jam. Aktivitas
pertambangan yang berlangsung di KPC juga didukung oleh 4.798 karyawan (per 31 Desember
2015) dan karyawan dari berbagai kontraktor dengan jumlah lebih dari 20.000 personel yang
terlibat dalam aktivitas penambangan batubara di KPC.10
Operasi pertambangan yang dilakukan oleh KPC secara garis besar terbagi menjadi 3
tahapan, yaitu tahapan persiapan penambangan, tahapan penambangan, dan tahapan pasca
penambangan.11
Pada tahapan persiapan penambangan dilakukan kegiatan survey eksplorasi.
Kemudian pada tahapan penambangan diawali dengan identifikasi dan dokumentasi flora dan
fauna yang berada di daerah pertambangan, untuk kemudian direlokasi ke tempat lain. Lalu
dilakukan kegiatan penebangan pohon dan pemindahan tanah pucuk, pemboran dan peledakan,
pemindahan tanah penutup, dan akhirnya penambangan batubara yang telah terbuka. Batubara
yang telah ditambang tersebut kemudian diangkut menuju crusher dan setelah itu ditimbun
sementara di lokasi penyimpanan batubara atau stockpile. Pada akhirnya batubara yang telah
siap jual akan diangkut menggunakan belt conveyor menuju pelabuhan Tanjung Bara, untuk
kemudian diangkut ke dalam kapal dan dikirim menuju pelanggan. Operasi pertambangan yang
terdapat di KPC tersebut berlangsung tanpa henti, berjalan selama 24 jam per hari dan 360 hari
per tahun.
Terkait dengan izin lingkungan sendiri, KPC mempunyai persetujuan kelayakan
lingkungan melalui Surat Keputusan Bupati Kutai Timur No.660.5/K.205/2010 tertanggal 15
Maret 2010, mengenai kelayakan lingkungan kegiatan penambangan batubara dengan
kapasitas produksi hingga 70 juta ton/tahun di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten
Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
10
PT. Kaltim Prima Coal, “Profil dan Distribusi Karyawan”, Sustainability Report 2015, (2016), hal. 121.
11
HSES Systems Department, Loc. Cit, hal. 8.
Page | 10
2.1.2.2 Visi dan Misi
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) memiliki visi yaitu “Produsen batubara terkemuka
Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dunia, yang memberikan nilai optimal bagi semua
pemangku kepentingan”. Sedangkan misi dari KPC sendiri antara lain:
1. Memupuk budaya yang mengutamakan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan dalam
segala tindakan.
2. Memelihara tatakelola perusahaan yang baik dan mempromosikan perusahaan sebagai
warga yang baik.
3. Menyediakan lingkungan belajar untuk mencapai keunggulan dan meningkatkan
kesejahteraan.
4. Mengoptimalkan nilai bagi semua pemangku kepentingan.
5. Menyelenggarakan praktik pengelolaan dan operasi terbaik untuk menghasilkan produk
dan kinerja berkualitas tinggi secara konsisten.
2.1.2.3 Struktur Organisasi
Page | 11
Page | 12
Sumber: PT. Kaltim Prima Coal
2.1.3 Divisi External Affairs and Sustainable Development (ESD)
2.1.3.1 Profil
Divisi External Affairs and Sustainable Development merupakan divisi yang memiliki
tanggung jawab untuk menjalankan mandat pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.
Divisi ini mempunyai 3 tujuan strategis, yaitu menyiapkan lahan, kelancaran operasi tambang,
dan sustainability pasca tambang. Divisi ini juga memiliki visi “Menjadi mitra dalam
pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat”.12
Sedangkan misi
dari divisi ini adalah:
a. Menjalin hubungan yang harmonis dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) berdasarkan prinsip saling percaya dan saling menghargai
b. Mendorong pertumbuhan perekonomian lokal yang menguntungkan untuk
menuju masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
c. Menjaga tatanan masyarakat dengan memelihara kelestarian alam dan budaya.
Dalam mewujudkan visi dan misi yang telah disebutkan diatas, KPC melaksanakan
berbagai program pengembangan masyarakat pada berbagai aspek. Prioritas pelaksanaan
program pengembangan masyarakat tersebut berdasar pada potensi dan kebutuhan masyarakat
di wilayah yang akan dilaksanakan program pengembangan masyarakat.
2.1.3.2 Struktur Organisasi
Struktur dalam Divisi External Affairs and Sustainable Development sendiri dipimpin
oleh seorang General Manager, yang kemudian membawahi 7 departemen yang di setiap
departemen tersebut dipimpin oleh seorang Manager, yaitu Departemen Project Management
& Evaluation, Departemen Community Empowerment, Departemen Land Management,
Departemen External Relations, Departemen Bengalon Community Reis & Development,
Departemen Government Relations, dan Departemen External Tech Support. Setiap
12
Ibid, hal. 30
Page | 13
departemen tersebut memiliki fungsinya masing-masing untuk mendukung pencapaian visi dan
misi yang telah disebutkan diatas. Lebih jelasnya akan digambarkan dalam bagan berikut ini:
Bagan 2. Struktur Organisasi Divisi External Affairs and Sustainable
Development (ESD)
Sumber: Divisi External Affairs & Sustainable Development
2.1.3.3 Departemen Project Management & Evaluation
Setiap departemen yang ada pada Divisi External Affairs & Sustainable Development
menjalankan fungsi masing-masing, termasuk Departemen Project Management & Evaluation
(PME). Departemen PME menjalankan fungsi manajemen proyek dan evaluasi di dalam divisi
ESD, dimana tugas ataupun program kerja dari departemen ini berfokus pada evaluasi dan
manajemen program-program CSR yang telah dijalankan oleh KPC. Departemen PME
memiliki tiga tugas utama, yaitu Planning & Evaluating, Monitoring & Controlling, dan
Facilities Development. Planning & Evaluating bertugas untuk menyeleksi setiap rencana atau
project program CSR yang diajukan. Beberapa hal yang diseleksi adalah anggaran biayanya,
GENERAL
MANAGER
Manager
External
Tech
Support
Manager
Government
Relations
Manager
External
Relations
Manager
Comm.
Empower
ment
Manager
Bengalon
Com. Rels
Manager
Land
Management
Manager
Project Mgt
& Evaluation
SECRETARY
TO GM
Page | 14
kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat, dan hasil dari project yang telah dijalankan
sebelumnya. Kemudian Monitoring & Controlling bertugas untuk mengawasi dan mengontrol
setiap project yang sedang dijalankan agar tetap berjalan sesuai dengan persetujuan atau
rencana awal dari project tersebut. Project yang diawasi dan dikontrol disini sebelumnya harus
mendapat persetujuan dari Planning & Evaluating. Hasil dari pengawasan project setiap
bulannya akan dilaporkan dalam bentuk Laporan Bulanan yang dibuat oleh Monitoring &
Controlling kepada Planning & Evaluating. Lalu yang terakhir yaitu Facilities Development,
memiliki tugas tidak hanya mengerjakan dan menjalankan setiap proyek yang berhubungan
dengan CSR itu sendiri, namun juga akan sering tergabung dengan proyek-proyek internal yang
berkaitan dengan operasional perusahaan dan akan sering berhubungan dengan pihak eksternal.
Departemen Project Management & Evaluation dipimpin oleh seorang Manager,
dibantu dengan seorang sekretaris dan 3 superintendent yaitu Superintendent Program
Planning & Evaluation, Superintendent Project Monitoring & Controlling, dan Superintendent
Community Facilities Development. Setiap superintendent tersebut dibantu oleh 2-3 specialist
atau supervisor. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada bagan berikut ini:
Page | 15
Bagan 3. Struktur Organisasi Departemen Project Management & Evaluation (PME)
Sumber: Departemen Project Management & Evaluation (PME)
Pada Departemen Project Management & Evaluation inilah penulis melaksanakan
kegiatan PKN sehingga dapat menjawab fokus PKN yang penulis ambil dan kemudian
dilapokan kedalam laporan PKN ini. Pada perkembangannya penulis juga menjalani kegiatan
PKN ini di Departemen Community Empowerment, dimana pada departemen ini penulis lebih
banyak melakukan pencarian data dan terlibat dalam program-program CSR yang dijalankan
oleh KPC.
Manager
Superintendent
Program Planning
& Evaluation
Supervisor
Compliance &
Program Evaluation
Specialist
Program Monitoring &
Cost Control
Act. Supervisor
Partnership Project
Superintendent
Project Monitoring
& Controlling
Specialist
Report & Data
Management
Act. Supervisor
Project & Program
Adm.
Superintendent
Community
Facilities Dev.
Supervisor
Comm. Civil Project
Supervisor
Community Project
Enginner
Secretary
Page | 16
2.2 Deskripsi Kegiatan PKN
2.2.1 Daftar Kegiatan Harian PKN
Penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) di PT. Kaltim Prima Coal
(KPC) yang beralamat di M1 Building Mine Site, Sangatta, Kalimantan Timur. Penulis
melaksanakan kegiatan PKN dimulai pada tanggal 18 Juli hingga 19 Agustus tahun 2016.
Selama melaksanakan kegiatan PKN di KPC penulis ditempatkan di Departemen Project
Management & Evaluation Divisi External Affairs & Sustainable Development. Khusus pada
saat pencarian data, penulis juga melaksanakan kegiatan PKN di Departemen Community
Empowerment yang masih satu divisi dengan Departemen Project Management & Evaluation.
Jam kerja yang dilewati penulis sebagai staf PKN tidak terdapat perbedaan dengan jam
kerja dari para pegawai dan staf yang bekerja di KPC. Jam kerja yang berlaku di KPC sendiri
yaitu dari pukul 08.00 – 17.00 dan dari hari Senin sampai hari Jumat. Namun untuk dua hari
pertama penulis tidak langsung ditempatkan di Departemen Project Management &
Evaluation, namun harus melewati beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh Departemen
Learning & Development terlebih dahulu, yaitu pemberian informasi mengenai kegiatan Safety
Induction, pengisian formulir kegiatan PKN/TA, kegiatan Safety Induction (pembekalan K3),
foto ID, dan perjanjian kontrak.
Tabel 1. Daftar Kegiatan Praktik Kerja Nyata
No. Hari / Tanggal Kegiatan
1. Senin, 18 Juli 2016 1) Pengisian formulir kegiatan PKN/TA
2) Pengarahan & pemberian informasi mengenai kegiatan
safety induction yang akan dilakukan esok hari di
Gedung D4, Tango Delta.
2. Selasa, 19 Juli 2016 1) Pembagian visitor card sebelum masuk area Tango
Delta. Setelah mendapat visitor card penulis diantar
menuju Tango Delta untuk mengikuti kegiatan
selanjutnya yaitu safety induction.
2) Mengikuti kegiatan safety induction yang merupakan
pembekalan mengenai K3 yang berlaku di PT. Kaltim
Page | 17
Prima Coal (KPC). Kegiatan safety induction ini
berlangsung selama kurang lebih 3 jam dan
dilaksanakan di Gedung D4, Tango Delta.
3) Setelah mengikuti kegiatan safety induction penulis
diarahkan ke salah satu ruangan untuk foto kartu
pengenal atau identity card yang nantinya akan penulis
pakai selama melaksanakan kegiatan PKN.
3. Rabu, 20 Juli 2016 1) Pembagian kartu pengenal atau identity card yang
nantinya akan selalu digunakan oleh penulis selama
melaksanakan kegiatan PKN.
2) Menandatangani perjanjian kontrak dengan pihak PT.
Kaltim Prima Coal (KPC) terkait dengan pelaksanaan
kegiatan PKN yang dilalui oleh penulis nantinya.
Perjanjian kontrak berisi mengenai hak, kewajiban,
ketentuan umum, dsb.
3) Pengembalian visitor card yang sebelumnya telah
dibagikan sebelum diantar menuju Departemen
Project Management & Evaluation.
4) Setelah mengembalikan visitor card, penulis diantar
menuju Departemen Project Management &
Evaluation yang merupakan tempat penulis selama
melaksanakan kegiatan PKN, yang terletak di M2
Building Mine Site, Sangatta, Kalimantan Timur.
5) Pengenalan lingkungan yang berada di M2 Building
Mine Site, khususnya Departemen Project
Management & Evaluation.
4. Kamis, 21 Juli 2016 1) Diskusi dengan Ibu Louise selaku Manager dari
Departemen Project Management & Evaluation terkait
dengan program Corporate Social Responsibility
(CSR) dari PT. Kaltim Prima Coal (KPC).
5. Jumat, 22 Juli 2016 1) Pendalaman fokus penelitian
Page | 18
2) Penyusunan laporan terkait program CSR PT. Kaltim
Prima Coal (KPC) tahun 2015.
3) Mengikuti meeting rutin dari Departemen Project
Management & Evaluation.
6. Senin, 25 Juli 2016 1) Pendalaman fokus penelitian
2) Penyusunan laporan terkait program CSR PT. Kaltim
Prima Coal (KPC) tahun 2015.
3) Monitoring Pabrik Tepung Tapioka yang merupakan
bantuan dari KPC yang saat ini dikelola oleh
BUMDesa, berlokasi di Kecamatan Rantau Pulung.
7. Selasa, 26 Juli 2016 1) Pendalaman fokus penelitian
2) Penyusunan laporan terkait program CSR PT. Kaltim
Prima Coal (KPC) tahun 2015.
8. Rabu, 27 Juli 2016 1) Pendalaman fokus penelitian
2) Penyusunan laporan terkait program CSR PT. Kaltim
Prima Coal (KPC) tahun 2015.
9. Kamis, 28 Juli 2016 1) Pendalaman fokus penelitian
2) Penyusunan laporan terkait program CSR PT. Kaltim
Prima Coal (KPC) tahun 2015.
3) Monitoring Pabrik Tepung Tapioka yang merupakan
bantuan dari KPC, berlokasi di Kecamatan Rantau
Pulung.
10. Jumat, 29 Juli 2016 1) Pendalaman fokus
2) Evaluasi laporan program CSR PT. Kaltim Prima Coal
(KPC) tahun 2015.
11. Senin, 1 Agustus 2016 1) Pencarian data yang menjawab fokus kegiatan PKN.
12. Selasa, 2 Agustus
2016
1) Pencarian data yang menjawab fokus kegiatan PKN.
2) Analisis Rencana Penutupan Tambang (RPT) untuk
memahami program-program CSR KPC yang
berkaitan dengan lingkungan.
13. Rabu, 3 Agustus 2016 1) Pencarian data yang menjawab fokus kegiatan PKN
Page | 19
2) Analisis Studi Master Plan Kawasan Telaga Batu
Arang di Wilayah Pertambangan KPC Sangatta
14. Kamis, 4 Agustus
2016
1) Analisis laporan program Kampung Bersemi & Gerak
Bersemi yang merupakan program yang berkaitan
dengan lingkungan
2) Pembuatan jadwal kegiatan pencarian data yang akan
dilakukan di Departemen Community Empowerment
15. Jumat, 5 Agustus 2016 1) Diskusi dengan Bapak Sugeng terkait jadwal kegiatan
penulis selama berada di Departemen Community
Empowerment.
2) Analisis laporan program Kampung Bersemi tahun
2010 & program Gerak Bersemi untuk pencarian data
yang diperlukan penulis.
16. Senin, 8 Agustus 2016 1) Pencarian data mengenai CTC (Composting Training
Centre) yang merupakan salah satu program CSR KPC
di bidang lingkungan. Pencarian data dilakukan
melalui wawancara dengan Bapak Andika.
2) Membuat profil mengenai CTC dikarenakan saat ini
tidak ada dokumen atau arsip data mengenai CTC itu
sendiri.
17. Selasa, 9 Agustus
2016
1) Mengikuti meeting rutin dari Departemen Community
Empowerment.
2) Wawancara dengan Ibu Catur dari Kelompok Bukit
Mandiri dan Ibu Esther dari Kelompok Haviera untuk
pencarian data terkait program Pengelolaan Sampah
dengan 3R (Recycle, Reuse, Reduce).
18. Rabu, 10 Agustus
2016
1) Pencarian data melalui wawancara ke Balai Pelatihan
& Percontohan Usaha Tani Konservasi (BPPUTK).
Wawancara dilakukan dengan Bapak Ramli selaku
pengurus dari BPPUTK.
Page | 20
19. Kamis, 11 Agustus
2016
1) Mengikuti acara GERIMIS (Gerakan Minum Susu
Bersama) di SDN 001 Sangatta Selatan, yang
dilanjutkan dengan penanaman pohon bersama &
pemberantasan jentik nyamuk. Acara ini juga dihadiri
oleh Bupati Kutai Timur.
20. Jumat, 12 Agustus
2016
1) Diskusi rencana program penghijauan sekolah di
SMAN 1 Sangatta Selatan. Program ini merupakan
program dari Departemen Community Empowerment
yang menggabungkan aspek lingkungan dan
pendidikan.
21. Senin, 15 Agustus
2016
1) Pencarian data melalui wawancara ke Rumah Pangan
Bersemi (Nursery) RT. 50 Dusun Kabo Jaya.
Wawancara dilakukan dengan Bapak Jaini selaku salah
satu pengurus Rumah Pangan Bersemi.
2) Penyusunan laporan akhir kegiatan PKN.
22. Selasa, 16 Agustus
2016
1) Membantu pengiriman bibit tanaman ke Peternakan
Ayam yang berada di Pit J
2) Dokumentasi kegiatan grading di Telaga Batu Arang
3) Penyusunan laporan akhir kegiatan PKN
23. Kamis, 18 Agustus
2016
1) Penyusunan laporan akhir kegiatan PKN
24. Jumat, 19 Agustus
2016
1) Presentasi kegiatan PKN yang dilakukan di
2.2.2 Kegiatan Utama
1) Pencarian Data mengenai Composting Training Center (CTC)
Penulis melakukan pencarian data mengenai composting training center (CTC) yang
berlokasi di di Jalan Poros Kabo, belakang transport bis PT KPC, Swarga Bara – Sangatta
Utara. Pencarian data dilakukan melalui wawancara dengan Bapak Andika, salah satu pengurus
Remaja Kreatif Peduli Lingkungan (RKPL), dimana RKPL merupakan pengelola dari CTC.
Dari wawancara yang sudah dilakukan penulis dapat mengetahui gambaran umum dari CTC.
Page | 21
Tidak hanya melakukan pencarian data dan wawancara, penulis juga terlibat dalam kegiatan
yang biasa dilakukan di CTC yaitu mengolah sampah-sampah organik menjadi pupuk kompos.
2) Pencarian Data mengenai Pengolahan Sampah 3R
Penulis melakukan pencarian data mengenai pengolahan sampah dengan metode 3R
(Recycle, Reduce, Reuse). KPC sendiri berusaha mengembangkan produk hasil pengolahan
sampah 3R melalui pemanfaatan sampah plastik dan koran bekas menjadi berbagai macam
bentuk kerajinan. Pengembangan produk ini dilakukan dengan melibatkan beberapa kelompok
masyarakat. Beberapa kelompok masyarakat yang dilibatkan dalam program ini diantaranya
adalah Kelompok Koran Bukit Mandiri dan Kelompok Haviera. Kelompok Koran Bukit
Mandiri berfokus pada pengolahan koran bekas, sedangkan Kelompok Haviera berfokus pada
pengolahan sampah plastik kemasan.
Penulis berkesempatan untuk mewawancarai Ibu Catur Handayani selaku Ketua dari
Kelompok Koran Bukit Mandiri. Wawancara yang telah dilakukan tersebut membuat penulis
mengetahui gambaran umum dari Kelompok Koran Bukit Mandiri dan bagaimana proses
pengolahan koran bekas menjadi suatu kerajinan seperti kursi, meja, vas bunga, dll. Kemudian
penulis juga berkesempatan untuk mewawancarai Ibu Esther selaku ketua dari Kelompok
Haviera. Dari wawancara tersebut penulis juga dapat mengetahui profil dan sejarah dari
Kelompok Haviera dan bagaimana proses pengolahan sampah plastik kemasan tersebut
menjadi berbagai produk kerajinan seperti tas maupun dompet.
3) Pencarian Data mengenai Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi
(BPPUTK)
Penulis melakukan pencarian data mengenai Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani
Konservasi atau BPPUTK yang beralamat di Jalan Raya Poros Bontang Km 2,5 Kecamatan
Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur. Pencarian data dilakukan melalui wawancara
dengan Bapak Ramli, salah satu pengurus dari Yayasan Sangatta Baru yang merupakan
pengelola dari BPPUTK. Dari wawancara tersebut penulis dapat mengetahui gambaran
keseluruhan dari BPPUTK seperti sejarahnya yang sempat mengalami pergantian nama,
pengelolaan dari BPPUTK itu sendiri, perkembangan terkini dari BPPUTK, permasalahan
yang dihadapi, dan harapan kedepannya untuk BPPUTK.
Page | 22
4) Pencarian Data mengenai Rumah Pangan Bersemi
Penulis melakukan pencarian data mengenai Rumah Pangan Bersemi yang berlokasi di
RT 50 Dusun Kabo Jaya. Pencarian data dilakukan melalui wawancara dengan Bapak Jaini
selaku salah satu pengurus dari Rumah Pangan Bersemi. Dari wawancara tersebut penulis dapat
mengetahui gambaran umum mengenai Rumah Pangan Bersemi, termasuk juga Nursery yang
terdapat ditempat tersebut, dan bagaimana program ini diterapkan di RT 50 Dusun Kabo Jaya.
2.2.3 Kegiatan Tambahan
1) Mengikuti Kegiatan Safety Induction
Penulis sebelum ditempatkan di Departemen Project Management & Evaluation,
terlebih dahulu mengikuti kegiatan safety induction yang merupakan pembekalan mengenai
peraturan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) yang berlaku di PT. Kaltim Prima Coal (KPC).
Kegiatan safety induction ini berlangsung selama kurang lebih 3 jam dan dilaksanakan di
Gedung D4, Tango Delta.
2) Diskusi Mengenai Program CSR PT. Kaltim Prima Coal
Penulis berkesempatan untuk melakukan diskusi dengan Ibu Louise selaku Manager
dari Departemen Project Management & Evaluation terkait dengan program Corporate Social
Responsibility (CSR) dari PT. Kaltim Prima Coal (KPC). Pada awalnya penulis mendengarkan
presentasi dari Ibu Louise tentang KPC CSR Strategy 2016. Dari penjelasan yang diberikan
oleh Ibu Louise penulis dapat memahami bagaimana KPC menjalankan program CSR mereka,
dari awal perencanaan hingga monitoring. Kemudian penulis berdiskusi dengan Ibu Louise
terkait presentasi yang telah disampaikan.
3) Mengikuti meeting rutin dari Departemen Project Management & Evaluation
Penulis mendapat kesempatan untuk mengikuti meeting rutin yang diadakan oleh
Departemen Project Management & Evaluation (PME). Meeting ini diadakan seminggu sekali
pada hari Jumat. Pada meeting tersebut penulis dapat mengetahui bagaimana budaya kerja dari
Departemen PME dan bagaimana mereka menjalankan tugas dan fungsi mereka dalam Divisi
External Affairs & Sustainable Development.
Page | 23
4) Penyusunan Laporan Program CSR PT. Kaltim Prima Coal Tahun 2015
Pada awal kegiatan PKN penulis di Departemen Project Management & Evaluation,
penulis mendapat tugas dari pembimbing untuk menyusun Laporan Program CSR PT. Kaltim
Prima Coal Tahun 2015. Laporan ini sendiri berisi mengenai program-program CSR yang telah
dijalankan oleh PT. KPC pada tahun 2015 secara umum pada berbagai bidang seperti bidang
sosial, kesehatan, ekonomi, pendidikan, maupun lingkungan dan budaya. Penulis
membutuhkan waktu kurang lebih 6 hari untuk menyelesaikan laporan ini. Penyusunan laporan
ini membuat penulis mengetahui gambaran umum dari program-program CSR yang telah
dijalankan oleh KPC pada tahun 2015.
5) Monitoring Pabrik Tepung Tapioka
Penulis mengikuti kegiatan monitoring pabrik tepung tapioka bersama pembimbing
lapangan yaitu Pak Gaga. Pabrik Tepung Tapioka ini berlokasi di Desa Kebon Agung
Kecamatan Rantau Pulung, dan merupakan bantuan yang diberikan oleh KPC kepada BUMDes
setempat untuk dikelola. Disini penulis dapat melihat secara langsung kondisi dari pabrik
tersebut dan mengetahui permasalahan apa saja yang terdapat di pabrik tersebut seperti
penjemurannya yang masih bersifat manual atau masih mengandalkan sinar matahari. Kegiatan
monitoring pabrik tepung tapioka ini juga termasuk dalam program kerja dari Departemen
Project Management & Evaluation, khususnya yang berkaitan dengan monitoring &
controlling.
6) Membuat Profil Composting Training Center (CTC)
Penulis membantu membuatkan profil mengenai Composting Training Center
dikarenakan saat penulis berada disana untuk pencarian data, Pak Andika selaku salah satu
pengurus dari CTC mengaku tidak ada arsip data atau dokumen mengenai CTC itu sendiri. Hal
ini sempat membuat penulis kesulitan dalam pencarian data mengenai CTC. Oleh karena itulah
penulis berinisiatif untuk membuat profil mengenai CTC.
7) Mengikuti meeting rutin Departemen Community Empowerment
Penulis mendapatkan kesempatan untuk mengikuti meeting rutin dari Departemen
Community Empowerment. Meeting dilakukan seminggu sekali pada hari Senin. Pada meeting
tersebut penulis dapat mengetahui apa saja tugas dari Departemen CE, mengetahui bagaimana
Page | 24
mereka mendiskusikan permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi, dan mengetahui
bagaimana mereka mendiskusikan program-program yang saat ini sedang dijalankan.
8) Membantu Persiapan Acara GERIMIS (Gerakan Minum Susu Bersama)
Penulis ikut membantu persiapan acara GERIMIS atau Gerakan Minum Susu Bersama
yang diadakan pada tanggal 11 Agustus 2016. Penulis membantu mengirim susu dari
Peternakan Sapi Terpadu (PESAT) ke SDN 001 Sangatta Selatan, tempat diadakannya acara
GERIMIS tersebut dan membantu mengantar bibit-bibit pohon dari Balai Pelatihan &
Percontohan Usaha Tani Konservasi atau BPPUTK ke Lapangan dekat SDN 001 Sangatta
Selatan, tempat diadakannya acara penanaman pohon bersama yang juga merupakan bagian
dari acara GERIMIS tersebut. Acara ini sendiri juga dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati
Kutai Timur.
9) Diskusi Rencana Penghijauan Sekolah SMAN 1 Sangatta Selatan
Penulis mendapat kesempatan untuk ikut dalam diskusi rencana program penghijauan
sekolah di SMAN 1 Sangatta Selatan. Diskusi ini dilakukan antara Pak Budi, Bu Rosna, dan
Pak Nugroho sebagai perwakilan dari KPC dengan Ibu Kepala Sekolah SMAN 1 Sangatta
Selatan beserta guru. Diskusi ini menurut penulis penting untuk dilakukan, agar muncul
kesepahaman antara pihak KPC dengan pihak SMAN 1 Sangatta Selatan, agar nanti tidak
muncul permasalahan pada program ini. Program penghijauan di SMAN 1 Sangatta Selatan ini
sendiri merupakan salah satu program dari Departemen Community Empowerment yang
mencakup bidang pendidikan dan lingkungan sekaligus. Dari sini penulis dapat melihat dan
mempelajari secara langsung bagaimana persiapan suatu program CSR sebelum benar-benar
diterapkan nantinya.
10) Membantu Pengiriman Bibit Tanaman ke Peternakan Ayam Pit J
Penulis membantu mengantarkan bibit-bibit tanaman seperti buah Mangga dan buah
Nangka kurang lebih sejumlah 35 batang ke Peternakan Ayam yang berada di lokasi
pertambangan Pit J. Bibit-bibit tanaman tersebut nantinya akan ditanam di area sekitar
peternakan ayam tersebut agar lebih rindang.
Page | 25
11) Dokumentasi Kegiatan Grading Ikan Patin di Telaga Batu Arang
Penulis membantu mendokumentasikan kegiatan grading ikan patin yang dilakukan di
kawasan Telaga Batu Arang. Kegiatan grading ini sendiri secara sederhana dapat diartikan
sebagai memindahkan ikan dari suatu kolam ke kolam lain. Telaga Batu Arang sendiri
merupakan tempat wisata berbasis komunitas yang mana wilayahnya merupakan wilayah
pascatambang.
12) Presentasi Kegiatan Praktik Kerja Nyata
Penulis melakukan presentasi mengenai kegiatan PKN yang telah dijalankan selama
kurun waktu satu bulan di PT. Kaltim Prima Coal (KPC). Penulis melakukan presentasi ini di
hari terakhir kegiatan PKN di hadapan beberapa staf dari Departemen Community
Empowerment.
2.3 Pencapaian dalam Kegiatan Praktek Kerja Nyata
Kegiatan PKN yang penulis jalankan di PT. Kaltim Prima Coal (KPC) telah
memberikan banyak pengalaman dan ilmu-ilmu baru yang nantinya bisa penulis manfaatkan
dalam dunia perkuliahan maupun dunia kerja yang nantinya penulis hadapi. Pencapaian dalam
hal pengetahuan, soft skill dan hard skill telah penulis dapat selama menjalani kegiatan PKN
ini. Beberapa pencapaian dalam hal ini yaitu pengetahuan yang penulis dapat diantaranya:
1) Pengetahuan Mengenai Karakter Perusahaan
Sebelumnya penulis tidak memiliki bayangan bagaimana bekerja dalam suatu
perusahaan, terutama dalam suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan
batubara. Kegiatan PKN yang penulis jalani di KPC membuat penulis banyak belajar dan
mendapat banyak ilmu baru, terutama mengenai karakter dari KPC ini sendiri. Penulis
mengarakteristikkan KPC ini santai, namun sangat disiplin, terutama yang berkaitan dengan
keamanan dan keselamatan kerja (K3). Banyak sekali peraturan yang mengatur tentang K3 ini.
Salah satunya yaitu tidak semua orang dan kendaraan dapat memasuki wilayah operasional
dari KPC yang dibagi menjadi area tambang (Pit Area) dan bukan area tambang (Non Pit Area).
Hanya karyawan maupun kontraktor yang memiliki ID card yang dapat masuk wilayah
operasional KPC. Begitu pula dengan kendaraan dimana hanya kendaraan milik perusahaan
Page | 26
yang terdapat nomor dibagian lambung mobil atau bus karyawan yang dapat memasuki
wilayah operasional KPC.
Peraturan mengenai K3 tidak hanya diperuntukkan bagi para pekerja maupun
kontraktor yang turun langsung bekerja di area pertambangan, namun juga bagi para pekerja
yang bekerja di bukan area tambang seperti di perkantoran. Hal ini membuat penulis
memahami bila K3 merupakan hal yang terpenting dalam bekerja di suatu perusahaan tambang,
khususnya pertambangan batubara seperti KPC. Tidak hanya itu, pengetahuan K3 yang penulis
dapat ini nantinya juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2) Pengetahuan Mengenai Kondisi Batubara Terkini Indonesia
Sebelum menjalani kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) di PT. Kaltim Prima Coal
(KPC), penulis merasa masih minim pengetahuannya akan kondisi batubara terkini karena
memang penulis tidak mengikuti perkembangan dari batubara. Namun setelah menjalani
kegiatan PKN di KPC, penulis mendapat banyak sekali informasi maupun pengetahuan
mengenai kondisi batubara terkini yang ada di Indonesia. Penulis baru mengetahui dan
menyadari jika harga batubara yang sempat turun beberapa waktu yang lalu membawa dampak
yang signifikan, tidak hanya bagi KPC namun juga bagi masyarakat Kabupaten Kutai Timur.
Masyarakat di Kabupaten Kutai Timur ternyata juga terkena dampak dari turunnya
harga batubara tersebut. Banyak warga yang kehilangan pekerjaan, karena perusahaan
pertambangan seperti KPC sendiri juga memutus hubungan kerja dengan banyak karyawannya.
Perekonomian dan pendapatan daerah pun sempat menurun, dikarenakan sektor pertambangan
saat ini menyumbang kurang lebih 80% pendapatan daerah Kabupaten Kutai Timur.
Hal tersebut yang kemudian membuat arah dari kebijakan program CSR dari KPC
selalu diorentasikan pada program pengembangan masyarakat dan lingkungan secara
berkelanjutan. Sehingga diharapkan akan muncul kemandirian dari masyarakat bilamana KPC
menutup dan menghentikan aktivitas pertambangannya.
2.3.1 Soft Skills
1) Kemampuan Berkomunikasi yang Baik
Pada saat menjalani kegiatan PKN penulis banyak berinteraksi, berdiskusi, dan
berkomunikasi dengan banyak orang dengan berbagai tingkatan. Dari situ penulis banyak
Page | 27
belajar mengenai penggunaan Bahasa Indonesia yang baik, sopan, formal, baku, dan
terstruktur. Hal ini merupakan hal yang penting, dikarenakan komunikasi merupakan suatu hal
yang penting atau fundamental untuk menjalin suatu relasi atau hubungan dengan berbagai
pihak. Disamping itu dengan mendapat soft skill berkomunikasi ini merupakan bekal bagi
penulis dalam menghadapi dunia kerja nantinya.
2) Ketelitian dan Kecepatan dalam Bekerja
Penulis dalam menjalankan kegiatan PKN pernah mendapat tugas untuk membuat
laporan, yaitu Laporan Program CSR PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Tahun 2015. Dalam
menyelesaikan tugas membuat laporan tersebut penulis banyak belajar mengenai ketelitian dan
kecepatan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Ketelitian diperlukan agar tidak ada
kesalahan dalam penulisan kata atau typo dan supaya data yang dimasukan ke dalam laporan
tidak salah. Sedangkan kecepatan diperlukan agar tugas yang diberikan dapat selesai tepat pada
waktunya. Ketmampuan ketelitian dan kecepatan dalam bekerja ini bisa menjadi bekal bagi
penulis dalam menghadapi dunia kerja nanti.
3) Kedisiplinan dalam Bekerja
Kedisiplinan dalam bekerja merupakan salah satu hal yang penting dalam dunia kerja.
Dalam menjalani kegiatan PKN ini, penulis dapat memahami bila kedisiplinan sangat
diperlukan dalam dunia kerja, seperti datang ke kantor tepat waktu dan tidak terlambat serta
pulang kerja sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Hal ini juga bisa menjadi bekal bagi
penulis dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya nanti. Tanpa ada kedisiplinan, maka
akan sulit untuk bisa meraih apa yang kita inginkan dalam dunia kerja nantinya.
4) Etika Kerja dan Profesionalitas
Penulis dalam menjalankan kegiatan PKN di KPC juga belajar tentang etika kerja dan
profesionalitas. Dari situ penulis memahami jika dalam dunia kerja, tidak hanya disiplin yang
harus diutamakan namun juga etika dan profesionalitas. Etika kerja membuat penulis
memahami bagaimana berperilaku maupun berinteraksi dengan rekan kerja yang baik dan
benar. Profesionalitas membuat penulis belajar untuk berkomitmen dan bersungguh-sungguh
dalam menjalani kegiatan PKN dengan baik. Kedua hal tersebut bisa menjadi bekal bagi
penulis dalam menghadapi dunia kerja nanti.
Page | 28
2.3.2 Hard Skills
1) Mengetahui Cara Membaca dan Memahami Suatu Laporan
Kegiatan PKN yang penulis jalani pada Departemen Project Management &
Evaluation dan Departemen Community Empowerment membuat penulis mendapat
kesempatan untuk dapat mempelajari cara membaca dan memahami suatu laporan dengan baik
dan benar. Hal ini dirasa penting agar penulis dapat mengetahui dan memahami poin-poin
penting dari suatu laporan tersebut. Kemampuan untuk memahami laporan itulah yang
kemudian mempermudah penulis untuk menyelesaikan tugas yang diberikan seperti membuat
Laporan Program CSR PT. Kaltim Prima Coal Tahun 2015.
2) Mengetahui Cara Membuat Laporan
Salah satu tugas yang telah penulis selesaikan dalam kegiatan PKN yaitu membuat
Laporan Program CSR PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Tahun 2015. Setelah mendapat saran dan
bimbingan dari pembimbing, penulis dapat membuat laporan tersebut dengan baik, jelas, dan
rapi. Penulis pun juga memahami bagaimana membuat suatu laporan yang jelas, mudah
dipahami, dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3) Meningkatkan Kemampuan Analisis
Kegiatan PKN yang dijalankan oleh penulis di Departemen Project Management &
Evaluation dan Departemen Community Empowerment membuat penulis belajar untuk
meningkatkan kemampun analisis, khususnya analisis mengenai CSR. Penulis yang seringkali
mengikuti dan mengamati secara langsung lokasi dimana program CSR dijalankan, secara
tidak langsung membuat penulis mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan lokasi
tersebut dan kemudian menganalisisnya. Apa saja kelebihan dan kekurangannya, apa saja
kendala yang dihadapi, atau apakah program yang sudah dijalankan di lokasi tersebut sudah
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal tersebut membuat kemampuan analisis khususnya
mengenai CSR dari penulis dapat terus terasah sehingga dapat dijadikan bekal bagi penulis
kedepannya.
Page | 29
2.4 Analisis Program CSR PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Pada Bidang Lingkungan di
Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Berdasar pada fokus kegiatan PKN yang diambil oleh penulis yaitu terkait program
CSR yang dijalankan oleh PT. Kaltim Prima Coal (KPC), maka penulis ditempatkan di Divisi
External Affairs & Sustainability Development, tepatnya di Departemen Project Management
& Evaluation. Penulis juga melaksanakan kegiatan PKN di Departemen Community
Empowerment, khususnya ketika penulis melakukan pencarian data dan kerja praktek. Pada
kedua departemen tersebut penulis mendapatkan kesempatan untuk mempelajari dan
mengamati secara langsung bagaimana KPC menjalankan berbagai program CSR, khususnya
program pada bidang lingkungan.
Program CSR yang dijalankan oleh KPC memiliki tujuan untuk membangun dan
memberdayakan masyarakat lokal khususnya masyarakat pada wilayah Kabupaten Kutai
Timur, sehingga pada akhirnya nanti diharapkan akan muncul dan tercipta kemandirian oleh
masyarakat yang berkelanjutan. Program CSR tersebut juga dirancang untuk melaksanakan
kepedulian moral dan merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masa depan
masyarakat di sekitar pertambangan. Oleh karena itu, arah dari kebijakan program CSR dari
KPC selalu diorentasikan pada program pengembangan masyarakat dan lingkungan secara
berkelanjutan menuju pada keadaan yang lebih baik bilamana KPC menutup dan menghentikan
segala aktivitas pertambangannya nanti.
Program CSR yang dijalankan oleh KPC mendukung pula berbagai program
pembangunan nasional termasuk didalamnya agenda pembangunan Pemerintah Daerah
Kabupaten Kutai Timur. KPC dalam hal ini memposisikan diri sebagai katalisator
pembangunan daerah. Program CSR tersebut juga mendukung program pembangunan
internasional seperti Millenium Development Goals (MDGs) dan Sustainability Development
Goals (SDGs). Beberapa hal diatas membuktikan bila KPC tidak hanya menggeluti
permasalahan pertambangan saja, namun juga berupaya secara berkelanjutan memberi
kontribusi positif dan nyata bagi Indonesia dan dunia internasional secara keseluruhan.
Terdapat beberapa program CSR dari KPC pada bidang lingkungan yang rutin
dijalankan setiap tahunnya. Salah satu program tersebut adalah Program Gerak Bersemi. Gerak
Page | 30
Bersemi sendiri merupakan singkatan dari Gerakan Komunitas Bersih, Sehat dan Mandiri.13
Program Gerak Bersemi ini lahir dari pelatihan yang diadakan oleh KPC yang bekerja sama
dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur dan PKK Kabupaten pada bulan
Agustus tahun 2007 yaitu Pelatihan Teknososial Pengelolaan Sampah.14
Gerak Bersemi sendiri
merupakan gerakan pengelolaan sampah yang menggunakan prinsip 3R (Reduce, Re-use dan
Recycle) dan berbasis komunitas. Tujuan dari program Gerak Bersemi ini sendiri tidak hanya
mengurangi volume sampah, namun juga untuk menciptakan kesadaran bagi masyarakat Kota
Sangatta, untuk lebih peduli dan memperhatikan lingkungan mereka.15
Disamping Program Gerak Bersemi, terdapat beberapa program CSR pada bidang
lingkungan lain yang juga rutin dijalankan setiap tahunnya oleh Departemen Community
Empowerment, antara lain Composting Training Center (CTC), Pengolahan Sampah 3R
(Recycle, Reduce, Reuse), Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi (BPPUTK),
Rumah Pangan Bersemi, dan Telaga Batu Arang. CTC dan pengolahan sampah 3R termasuk
dalam pengolahan sampah, BPPUTK digolongkan ke dalam agribisnis, Rumah Pangan
Bersemi termasuk dalam pemberdayaan sayuran dan buah-buahan, dan Telaga Batu Arang
merupakan bentuk reklamasi lahan pascatambang.
2.4.1 Composting Training Center (CTC)
Composting Training Center (CTC) adalah pusat pengelolaan sampah dan pelatihan
pembuatan pupuk kompos yang berbasis komunitas. CTC beralamat di Jalan Poros Kabo,
belakang transport bis PT KPC, Swarga Bara – Sangatta Utara. CTC merupakan salah satu
program pemberdayaan masyarakat dari Departemen Community Empowerment PT. Kaltim
Prima Coal (KPC) di bidang lingkungan dimana program ini memiliki tujuan tidak hanya
mengurangi jumlah sampah namun juga mengolah kembali sampah khususnya jenis sampah
organik menjadi pupuk kompos.16
CTC pada awalnya dikelola oleh Departemen Community
Empowerment, namun untuk saat ini pengelolaannya dipegang oleh Remaja Kreatif Peduli
13
PT. Kaltim Prima Coal, Gerak Bersemi.
14
Ibid.
15
Ibid.
16
Andika, Wawancara, 8 Agustus 2016.
Page | 31
Lingkungan (RKPL) yang merupakan mitra kerja dari KPC, dimana Departemen Community
Empowerment tetap menjadi Pembina.17
Terbentuknya RKPL ini sendiri bermula dari Ikatan Remaja Masjid (IRMA), yang pada
waktu itu kegiatannya tidak hanya pada bidang agama namun juga pada bidang lingkungan.
IRMA berinisiatif untuk menawarkan jasa pembuangan sampah dari rumah warga ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) dimana kegiatan tersebut dijalankan dari tahun 2006 sampai tahun
2010. RKPL baru terbentuk pada tanggal 2 Mei 2009, dimana pada waktu itu IRMA dilarang
untuk melanjutkan jasa pembuangan sampah dan lebih berfokus pada kegiatan pada bidang
agama, sehingga terbentuklah RKPL dimana kegiatannya lebih berfokus pada bidang
lingkungan.
Kegiatan yang dilakukan oleh RKPL ini awalnya masih tetap pada jasa pembuangan
sampah dengan tujuan mengurangi volume sampah yang ada. Pada saat itu RKPL masih belum
berencana untuk mengelola ataupun mendaur ulang sampah tersebut. Mereka juga menyuplai
sampah basah atau sampah jenis organik kepada CTC yang pada saat itu masih dikelola oleh
Departemen Community Empowerment. Baru pada bulan September tahun 2011 RKPL
dipercaya oleh Departemen Community Empowerment KPC untuk menjadi pengelola dari
CTC.18
Kegiatan mereka pun tidak lagi hanya menawarkan jasa pembuangan sampah maupun
menyuplai sampah basah, namun juga mengelola sampah tersebut menjadi pupuk kompos.
CTC yang dikelola oleh RKPL saat ini diperkirakan mampu memproduksi pupuk
kompos kurang lebih 3 ton per bulannya. Hasil produksi pupuk kompos tersebut juga telah
diperjualbelikan, dimana mayoritas pembelinya adalah KPC Nursery dan masyarakat di sekitar
Kabupaten Kutai Timur.
Pada perkembangannya kegiatan yang terdapat di CTC saat ini tidak hanya pengelolaan
sampah maupun pembuatan pupuk kompos, namun juga terdapat kegiatan lain seperti jual beli
bunga dan tanaman. RKPL juga telah membentuk Bank Sampah, dimana masyarakat umum
dapat menjual sampah-sampah mereka ke Bank Sampah. Terdapat hal unik dari Bank Sampah
17
Ibid.
18
Ibid.
Page | 32
di CTC ini dimana sampah-sampah yang dijual oleh masyarakat nantinya dibayar tidak dengan
uang, namun dengan berupa pupuk kompos, bibit bunga, maupun air minum isi ulang.19
Untuk lebih mengajak banyak orang terlibat dalam kegiatan pengelolaan sampah
menjadi pupuk kompos ini, RKPL telah mengusulkan pembangunan rumah kompos di setiap
SKPD atau di dinas-dinas Kabupaten Kutai Timur. Ide ini telah diusulkan kepada Badan
Pemberdayaan Masyarakat Tingkat Kabupaten dan saat ini menunggu kepastian apakah usul
tersebut dapat diterima atau tidak.
CTC telah mendapat Penghargaan Terbaik 3 pada GKPM Awards 2013 CSR Best
Practice for MDG’s kategori Tingkat Pelaku Mitra Perusahaan yang diselenggarakan pada
tanggal 2 Oktober 2015. Penghargaan tersebut langsung diberikan oleh H.R. Agung Laksono
kepada salah satu perwakilan dari CTC dan RKPL yaitu Bapak Andika.
Penghargaan yang diperoleh CTC tersebut menunjukkan jika program ini sangat bagus
dan seharusnya tetap dipertahankan dan dijalankan. Selain dapat mengurangi jumlah sampah
yang ada, namun juga dapat mengolah sampah khususnya sampah jenis organik menjadi pupuk
kompos. Program CTC ini seharusnya juga mendapat dukungan dari pemerintah terkait dalam
hal ini yaitu Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, agar informasi pengolahan sampah ini dapat
tersebar dan nantinya tidak hanya dilakukan oleh CTC, namun juga oleh masyarakat umum.
Program CTC ini sendiri dapat digolongkan ke dalam program CSR community
development atau pengembangan masyarakat. KPC dalam hal ini tidak hanya memberikan
bantuan dana, namun juga memberikan pelatihan maupun bimbingan agar ke depannya
program ini dapat berjalan sendiri atau mandiri. Seperti dalam CTC ini dimana RKPL yang
telah menjadi pengelola CTC dan KPC sebagai Pembina.
2.4.2 Program Pengolahan Sampah 3R
Program pengolahan sampah 3R merupakan salah satu program CSR dari KPC yang
bergerak pada bidang lingkungan dan termasuk dalam program Gerak Bersemi. Program ini
pertama kali dijalankan pada tahun 2009 dan melibatkan beberapa kelompok masyarakat untuk
19
Ibid.
Page | 33
bersama mengolah sampah yang ada dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Sampah yang
dikelola dan diolah kembali dalam program ini adalah sampah koran bekas dan sampah plastik
refill.
KPC sendiri pada awalnya mengadakan pelatihan terkait pengolahan sampah 3R
dengan melibatkan masyarakat sebagai peserta. Pada pelatihan tersebut juga mendatangkan
instruktur maupun narasumber yang ahli dalam bidang pengolahan sampah, seperti contoh
Pelatihan Pemanfaatan Kertas Koran Menjadi Produk Kerajinan yang diadakan pada Desember
2009 yang mendatangkan instruktur dari Semesta Recycle Jogjakarta.20
Pelatihan diikuti lebih
dari 30 peserta, dimana setelah pelatihan tersebut diadakan pelatihan kedua pada tahun 2010
dengan tujuan meningkatkan kualitas produk kerajinan yang dihasilkan oleh para peserta dari
pelatihan sebelumnya.
Kemudian pada tanggal 17 Februari 2011 terbentuk Kelompok Koran Bukit Mandiri
yang diketuai oleh Ibu Catur Handayani. Kelompok Koran Bukit Mandiri merupakan
kelompok yang memanfaatkan limbah koran menjadi produk kerajinan, seperti furniture kursi
dan meja yang terbuat dari limbah koran.21
Disamping furniture yang berupa kursi dan meja,
produk lain yang mampu dihasilkan oleh produk ini adalah tempat payung, tempat sampah, vas
bunga, kotak tisu dan keranjang. Semua produk kerajinan tersebut menggunakan bahan baku
koran bekas. KPC sendiri berperan sebagai Pembina dari Kelompok Koran Bukit Mandiri,
yang juga membantu pemasaran produk kerajinan hingga mencapai pasar Bandung dan
Jakarta.22
Selain membantu pemasaran produk kerajinannya KPC juga membantu memberikan
peralatan pengering atau oven yang digunakan untuk mengeringkan produk kerajinan
Pada perkembangannya terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh Kelompok
Koran Bukit Mandiri, mulai dari bahan bakunya yaitu koran yang saat ini ukurannya semakin
kecil, masih mengandalkan sinar matahari untuk pengeringannya, dan tenaga kerja yang masih
terbatas.23
Khusus untuk tenaga kerja yang masih terbatas ini dikarenakan tidak semua orang
20
PT. Kaltim Prima Coal, PROFILE KELOMPOK KORAN BUKIT MANDIRI
21
Catur Handayani, Wawancara, 9 Agustus 2016.
22
Ibid.
23
Ibid.
Page | 34
dapat mengolah limbah koran tersebut menjadi suatu produk kerajinan, karena memerlukan
kesabaran dan keterampilan. Disamping itu minat dari warga sekitar juga masih kurang, karena
menganggap usaha kerajinan dari limbah koran ini kurang menguntungkan ataupun kurang
menghasilkan bila dibanding dengan usaha-usaha yang lain.
Pengolahan sampah khususnya limbah koran tidak hanya dilakukan oleh Kelompok
Koran Bukit Mandiri, namun juga terdapat kelompok lain yang mengelola dan mengolah
limbah koran tersebut yaitu Kelompok Gunung Teknik yang berlokasi di Sangatta Selatan dan
Kelompok UPPKS Melati yang berlokasi di Margo Santoso III. Kedua kelompok tersebut juga
dibina dan didampingi oleh KPC, sama seperti Kelompok Koran Bukit Mandiri.
Program pengolahan sampah 3R tidak hanya memanfaatkan sampah koran, namun juga
memanfaatkan sampah plastik kemasan. Bila pada pengolahan limbah koran terdapat
Kelompok Koran Bukit Mandiri, Kelompok Gunung Teknik, dan Kelompok UPPKS Melati,
maka pada pengolahan sampah plastik kemasan ini terdapat Kelompok Haviera yang berlokasi
di Desa Singa Gembara Kecamatan Sangatta Utara.
Kelompok Haviera terbentuk pada bulan Juni 2008, setelah menjalani beberapa
pelatihan seperti pelatihan menjahit dasar pada Oktober 2006 dan April 2007 dan pelatihan
pengelolaan sampah yang berbasis komunitas pada Agustus 2007.24
Kelompok ini
beranggotakan empat orang, dimana anggota kelompok juga tergabung dalam Forum
Komunitas Peduli Lingkungan (FKPL).25
Namun saat ini anggota yang masih aktif berjumlah
tiga orang dengan Ibu Esther & Ibu Nurhayati sebagai pembimbing dari Kelompok Haviera.
Anggota dari kelompok Haviera merupakan ibu-ibu rumah tangga yang juga mempunyai
banyak kegiatan di masyarakat serta aktif di beberapa kegiatan sosial masyarakat dan
keorganisasian.
Keempat anggota tersebut melakukan kegiatan pengolahan sampah plastik ini belum
sebagai kegiatan utama melainkan masih menjadi sambilan atau sampingan karena belum
menjadi fokus utama mereka dan masih menganggap hasil dari usaha ini belum bisa membiayai
24
PT. Kaltim Prima Coal, PROFILE KELOMPOK HAVIERA
25
Esther Patmo, Wawancara, 9 Agustus 2016.
Page | 35
kehidupan keluarga, karena penghasilannya yang tidak menentu tiap bulannya bergantung pada
pesanan yang ada.26
Produk kerajinan yang dapat dihasilkan oleh Kelompok Haviera ini sangat beragam,
diantaranya adalah kotak pensil, tas, dompet, dan topi. Produk-produk tersebut bahkan sudah
mencapai pasar tidak hanya di Sangatta namun juga sudah mencapai pasar di luar Kalimantan
yaitu Sulawesi dan Jawa.27
Pada perkembangannya kelompok ini mengalami beberapa kendala seperti bahan baku
yang saat ini semakin susah dicari. Selain itu juga terdapat kendala dalam tenaga kerja dimana
Kelompok Haviera kesulitan untuk mencari tenaga kerja dikarenakan sangat sedikit jumlah
orang yang memiliki minat dan keterampilan dengan pengolahan sampah plastik ini.28
Masih
banyak yang beranggapan jika usaha pengolahan sampah plastik ini kurang menguntungkan,
sehingga usaha pengolahan sampah ini masih dianggap sebagai usaha sampingan saja.
Berbagai kendala yang dihadapi oleh Kelompok Haviera tidak menyurutkan semangat
mereka. Kelompok ini tetap berkomitmen untuk bergerak di bidang pengolahan sampah 3R
dengan berkarya dan berusaha sekaligus mengurangi jumlah sampah khususnya plastik yang
jarang dimanfaatkan dan susah untuk di daur ulang. Aksi kepedulian yang dijalankan oleh
kelompok Haviera ini juga turut mendukung program pemerintah pada bidang lingkungan dan
Program Gerak Bersemi.
Seperti halnya dengan program CTC, program pengolahan sampah 3R ini sudah cukup
bagus dan seharusnya tetap dipertahankan. Disamping dapat mengurangi jumlah sampah,
namun juga dapat mengolah sampah tersebut menjadi sebuah kerajinan yang lebih bermanfaat.
Pemerintah daerah dalam hal ini yaitu Pemerintah Kabupaten Kutai Timur juga seharusnya
mendukung program ini agar semakin banyak orang yang berminat dan terlibat dalam program
pengolahan sampah 3R.
26
Ibid.
27
Ibid.
28
Ibid.
Page | 36
Program pengolahan sampah 3R termasuk dalam program CSR community
development atau pengembangan masyarakat, dimana KPC tidak hanya memberikan bantuan
dana, namun juga memberikan bantuan pelatihan-pelatihan dalam hal ini yaitu Pelatihan
Pemanfaatan Kertas Koran Menjadi Produk Kerajinan dan Pelatihan Pemanfaatan Plastik
Kresek. Pelatihan diberikan agar masyarakat yang terlibat dalam program ini mendapatkan
keterampilan dalam mengolah sampah khususnya sampah plastik dan koran menjadi produk-
produk kerajinan. Tujuan akhir yang diharapkan yaitu masyarakat dapat mandiri dengan usaha
pengolahan sampah ini.
2.4.3 Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi (BPPUTK)
Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi (BPPUTK) adalah suatu tempat
pelatihan dan pembelajaran kepada masyarakat sekitar pada bidang agribisnis, yang berlokasi
di Jalan Raya Poros Bontang Km 2,5 Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur.
BPPUTK ini sendiri didirikan dengan tujuan menjadi pusat pelatihan dan percontohan
pertanian organik guna menunjang pengembangan agribisnis berbasis potensi lokal di wilayah
Kabupaten Kutai Timur.29
BPPUTK sendiri didirikan pada tahun 1998 atas inisiatif dari KPC, Pengelola Taman
Nasional Kutai, Pemerintah Kecamatan Sangatta Selatan, dan tokoh masyarakat. Pada awal
pendiriannya BPPUTK bernama Balai Pelatihan dan Pengembangan Usaha Tani dan Usaha
Kecil, dimana kegiatan BPPUTK lebih difokuskan kepada pembuatan demplot tanaman-
tanaman hortikultura, pengembangan pupuk bokashi, serta pembinaan sektor usaha kecil dan
menengah (UKM).30
Kemudian sejak tahun 2003 nama kepanjangan BPPUTK berubah menjadi Balai
Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi. BPPUTK juga mengadakan kerjasama
dengan LSM Cirpar dari Yogyakarta dengan tujuan memantapkan fungsi dari BPPUTK
sebagai tempat percontohan khususnya dalam bidang agribisnis.31
29
BPPUTK, “Apa Itu BPPUTK?”, Buku Pedoman BPPUTK, hal. 14.
30
Ibid, hal. 15.
31
Ibid.
Page | 37
Pada tahun 2008 BPPUTK juga bekerjasama dengan LSM Pusdakota Ubaya Surabaya
dengan tujuan untuk mengintegrasikan fungsinya sebagai rumah belajar pembangunan karakter
dalam program Gerakan Komunitas Bersih, Sehat dan Mandiri) dengan mengadakan kegiatan
edu-wisata yang berkualitas.
BPPUTK terus berupaya membuat program-program mengenai pembelajaran
lingkungan kepada masyarakat, yang mencakup pada bidang pendidikan dan pelatihan yang
diantaranya adalah:
1) Pendidikan
Program yang dijalankan oleh BPPUTK yang berkaitan dengan sektor pendidikan ini
diantaranya adalah kegiatan study tour untuk anak-anak sekolah, pelatihan daur ulang sampah,
family gathering, dan aktivitas outbound dan outdoor.32
Kegiatan-kegiatan tersebut digunakan
oleh BPPUTK sebagai media pengenalan dan pembelajaran nilai lingkungan kepada
masyarakat.
2) Pelatihan
BPPUTK sebagai area percontohan pertanian organik memiliki beberapa fasilitas
seperti kebun demplot buah lokal, demplot persawahan organik dan tanaman semusim,
kandang ternak sapi dan kambing yang direncanakan akan terintegrasi dengan teknologi
pemanfaatan energi bio-gas, kolam percontohan budidaya perikanan keramba, dan kebun
demoplot komoditas program dampingan dari KPC, dan fasilitas nursery dan rumah kompos
yang nantinya digunakan sebagai bagian usaha untuk menjalankan fungsi konservasi dan
percontohan dalam pengelolaan sampah.33
BPPUTK tidak hanya membuat program-program mengenai pembelajaran lingkungan
kepada masyarakat seperti yang telah disebutkan diatas, namun juga memiliki kegiatan rutin
yang terus dijalankan, yaitu:
a) Pengembangan Kebun Induk
32
Ibid, hal. 16.
33
Ibid, hal. 17
Page | 38
b) Pendidikan Agroekonomi dan Ekologi
c) Tanaman Koleksi
d) Pengembangan Petani Motivator
e) Keswadayaan Kelembagaan dan Finansial
f) Miniatur Pengembangan Usaha Tani di Sekitar Hutan
Beberapa program yang telah dijalankan oleh BPPUTK diatas menurut penulis sudah
cukup bagus. Program-program tersebut bila dijalankan dengan rutin akan dapat memberikan
manfaat yang cukup besar, khususnya kepada para pelaku usaha dibidang pertanian. Disamping
itu pembelajaran tentang lingkungan yang telah dijalankan oleh BPPUTK ini cukup bagus,
sehingga masyarakat khususnya masyarakat di wilayah Kabupaten Kutai Timur diharapkan
akan lebih peduli lagi dengan lingkungan. Pemerintah daerah Kabupaten Kutai Timur
seharusnya juga mendukung dan melibatkan BPPUTK dalam berbagai program yang berkaitan
dengan lingkungan, agar tujuan awal dari BPPUTK ini sendiri yaitu menjadi pusat pelatihan
dan percontohan pertanian organik dapat tercapai.
Pada perkembangannya BPPUTK mengalami beberapa permasalahan maupun kendala,
seperti anggaran dan tenaga kerja yang kurang.34
Dengan luas wilayah sekitar 4 hektar dan
fasilitas-fasilitas yang dimiliki tersebut pastinya memerlukan anggaran yang cukup besar dan
tenaga kerja yang banyak dan handal. Untuk mengatasi persoalan mengenai tenaga kerja ini
BPPUTK menerima volunteer. Volunteer yang membantu BPPUTK ini berasal dari kelompok
ibu-ibu PKK. Biasanya para volunteer tersebut terlibat dalam kegiatan pelatihan yang diadakan
oleh BPPUTK, dan seringkali juga dilibatkan dalam kepanitiaan suatu kegiatan rutin dari
BPPUTK.
Program BPPUTK ini termasuk dalam program CSR community development atau
pengembangan masyarakat dimana KPC tidak hanya memberikan bantuan dana maupun
infrastruktur, namun juga memberikan bantuan lain seperti pelatihan dan bimbingan.
34
Ramli, Wawancara, 10 Agustus 2016
Page | 39
2.4.4 Rumah Pangan Bersemi
Program Rumah Pangan Bersemi adalah program pemberdayaan sayuran untuk
mengoptimalkan lahan pekarangan yang berlokasi di RT 50 Dusun Kabo Jaya. Program ini
merupakan bantuan dari PT. Kaltim Prima Coal (KPC) yang mana KPC memberikan dana
bantuan sebesar 32 juta Rupiah, yang kemudian oleh warga digunakan untuk pembuatan
nursery, pembelian bibit mangis, peralatan pertanian, dan bibit sayur.35
Sayuran yang ditanam
di nursery mayoritas adalah sayuran kebutuhan dari masyarakat seperti tanaman cabai, terong,
buah manggis dan daun sop.
Program Rumah Pangan Bersemi pertama kali dimulai pada tahun 2014. Pada waktu
itu KPC memberikan pelatihan dan dana bantuan sebesar 32 juta Rupiah, dimana dana tersebut
turun dua kali.36
Program ini masih dalam tahap percobaan, dan masih khusus dijalankan di
Dusun Kabo Jaya RT. 50. Pengelola program ini sendiri adalah warga RT. 50 Dusun Kabo
Jaya, namun masih tetap dalam kontrol dan bimbingan dari KPC. Meskipun masih dalam tahap
percobaan, Program Rumah Pangan Bersemi mendapat respon yang cukup bagus dari warga,
terbukti dengan antusias warga yang cukup tinggi terhadap program ini. Hal ini dapat
dibuktikan dari setiap rumah warga RT. 50 Dusun Kabo Jaya yang saat ini ditanam pohon
manggis sebanyak dua buah. Jadi penanaman sayuran maupun buah-buahan tidak hanya
dilakukan di nursery saja, namun juga di kebun atau lahan milik warga RT. 50 Dusun Kabo
Jaya.
Pada perkembangannya terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh Rumah Pangan
Bersemi ini. Kendala yang utama terkait dengan musim, dikarenakan aktivitas dalam Rumah
Pangan Bersemi bergantung pada musim. Kemudian kendala berikutnya berkaitan dengan
lahan atau tanah. Terkadang ada beberapa tanaman maupun sayuran yang tidak cocok ditanam
di tempat nursery, sehingga saat ini baru tanaman cabai, terong, daun sop, dan buah manggis
saja yang ditanam.37
35
Jaini, Wawancara, 14 Agustus 2016.
36
Ibid.
37
Ibid.
Page | 40
Program Rumah Pangan Bersemi ini termasuk dalam program CSR dimana bantuan
yang diberikan oleh KPC berupa bantuan dana. Bantuan dana sebesar kurang lebih 32 juta ini
telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membangun nursery dan membeli berbagai bibit
tanaman yang nantinya ditanam dalam nursery maupun di halaman rumah warga.
2.4.5 Telaga Batu Arang
Telaga Batu Arang merupakan tempat wisata berbasis komunitas dimana lokasi dari
Telaga Batu Arang ini merupakan lokasi bekas tambang KPC. Telaga Batu Arang memiliki
luas lahan kurang lebih 172 ha dan wilayahnya termasuk dalam zona penyangga Taman
Nasional Kutai.38
Zona penyangga sendiri dianggap sebagai kawasan penting dikarenakan zona
ini merupakan pendukung kawasan konservasi yang dikelola untuk melestarikan biodiversitas
dan ekosistem yang berada pada Taman Nasional Kutai.39
Selain itu zona penyangga juga
berfungsi untuk menghindarkan taman nasional dari dampak negatif yang mungkin muncul
dari pengelolaan kawasan di sekitar taman nasional secara parsial.40
Pengelola dari Telaga Batu Arang ini sendiri adalah Yayasan Sangatta Baru (YSB).
KPC bekerja sama dengan YSB telah menambah berbagai sarana dan prasana yang diharapkan
akan mendukung berbagai kegiatan yang akan dilakukan di Telaga Batu Arang. Selain itu di
Telaga Batu Arang saat ini juga terdapat budidaya beberapa ikan tawar seperti ikan patin, ikan
nila, dan ikan lele dimana budidaya ini menggunakan sistem Keramba Jaring Apung. Hal ini
membuktikan bila lahan pascatambang dapat dikelola dan dimanfaatkan kembali jika dikelola
dengan baik dan benar, dan bahkan bisa memberikan manfaat seperti Telaga Batu Arang ini
yang dapat dijadikan wisata alternatif bagi masyarakat lokal khususnya masyarakat Kota
Sangatta.
Tujuan pengelolaan lingkungan di kawasan Telaga Batu Arang ini yaitu:41
38
PT. Kaltim Prima Coal, “Wisata Alam Telaga Batu Arang”, Sustainability Report 2015, (2016), hal. 156
39
PT. Bita Bina Semesta, “Zona Penyangga Taman Nasional”, Studi Master Plan Kawasan Telaga Batu Arang
di Wilayah Pertambangan KPC Sangatta, (Juni, 2015), hal. 9.
40
Ibid.
41
Ibid, hal. 61-62
Page | 41
1) Memanfaatkan kondisi lingkungan hasil restorasi dengan mempertahankan serta
memelihara kondisi lingkungan yang ada.
2) Meningkatkan citra wilayah Telaga Batu Arang menjadi kawasan yang alami dan
mempertahankan kelestarian alamnya.
3) Mewujudkan kawasan wisata Telaga Batu Arang sebagai kawasan yang berkarakter
sehingga disamping mempunyai nilai ekonomis yang tinggi tetapi keseimbangan
ekologinya tetap terjaga.
4) Memelihara dan mempertahankan sumber daya alam dan karakteristik panorama alam
spesifik yang merupakan aset dan daya tarik.
Program-program yang telah dijabarkan diatas merupakan Program CSR dari KPC
yang mendukung pemenuhan Millennium Development Goals (MDGs) poin Ensure
Environmental Sustainability. Disamping untuk menjaga dan merawat lingkungan, program-
program tersebut bersifat berkelanjutan, dimana program tersebut rutin dijalankan setiap
tahunnya, tidak hanya pada tahun 2015.
Berdasarkan penjabaran setiap program diatas penulis kemudian mencoba memberikan
evaluasi ataupun rekomendasi terkait setiap program tersebut dalam bentuk tabel berikut:
Tabel 2. Daftar Hasil Evaluasi atau Rekomendasi Program CSR PT. Kaltim Prima Coal
No. Program Evaluasi / Rekomendasi
1. Composting Training Center (CTC) 1) Tidak ada keterangan mulai jam berapa
CTC dan Bank Sampah buka. Penulis
merekomendasikan agar CTC maupun
Bank Sampah menginformasikan mulai
jam berapa beroperasi.
2) Penulis merekomendasikan kepada
Departemen Community Empowerment
agar CTC lebih banyak dilibatkan dalam
program yang berkaitan dengan
pendidikan. Tujuannya agar informasi
mengenai pengolahan sampah menjadi
pupuk kompos dapat tersebar dan
Page | 42
diterapkan. Bisa juga dengan melibatkan
CTC dalam pelatihan mengenai pupuk
kompos atau pengolahan sampah.
2. Pengolahan sampah 3R 1) Perlu adanya inovasi produk hasil
kerajinan baik dari Kelompok Koran Bukit
Mandiri maupun dari Kelompok Haviera,
agar menarik kembali minat masyarakat
terhadap produk kerajinan pengolahan
sampah.
2) Penulis merekomendasikan agar diadakan
pelatihan mengenai pengolahan sampah
dengan 3R yang melibatkan Kelompok
Koran Bukit Mandiri dan Kelompok
Haviera. Pelatihan ini bertujuan untuk
menarik minat masyarakat khususnya anak
muda agar mau dan semakin banyak yang
terlibat dalam pengolahan sampah ini.
3. Balai Pelatihan & Percontohan
Usaha Tani Konservasi (BPPUTK)
1) Penulis merasa BPPUTK telah
“melenceng” dari konsep awal berdirinya
BPPUTK ini. BPPUTK seharusnya benar-
benar menjadi percontohan usaha tani,
namun di lapangan penulis melihat
BPPUTK lebih diarahkan menjadi tempat
wisata, terbukti dengan adanya fasilitas
outbond disana. Seharusnya BPPUTK bisa
meniru Prima Agri Rantau Pulung yang
penulis rasa lebih sukses menjadi
percontohan usaha tani dengan jeruknya.
2) Banyak fasilitas di BPPUTK yang tidak
terawatt hingga menjadi rusak, seperti
Page | 43
contoh AC dalam ruangan yang rusak
ketika penulis mengunjungi BPPUTK.
4. Rumah Pangan Bersemi 1) Penulis merekomendasikan agar program
Rumah Pangan Bersemi ini tetap
dijalankan ketika nanti masa percobaannya
sudah habis, karena penulis melihat
antusias warga dan manfaat dari program
ini sangat besar, khususnya untuk warga
RT 50 Dusun Kabo Jaya
2) Penulis juga merekomendasikan agar KPC
menyuplai atau memberikan bibit-bibit
tanaman sesuai dengan kebutuhan
masyarakat pada saat masa percobaan
program ini selesai. Penulis
merekomendasikan hal ini dikarenakan
bantuan dari KPC saat ini masih berupa
dana, bukan dalam bentuk bibit tanaman.
5. Telaga Batu Arang 1) Penulis merekomendasikan agar safety
atau keamanan di sekitar telaga lebih
diperketat lagi karena penulis mendapat
informasi jika kedalaman dari Telaga Batu
Arang bisa mencapai 30 m. Cara sederhana
yang bisa dilakukan adalah pemasangan
papan informasi atau papan peringatan di
sepanjang Telaga Batu Arang agar
pengunjung khususnya pengunjung yang
tidak bisa berenang agar lebih berhati-hati
ketika berada di dekat telaga.
Page | 44
2.5 Kontribusi Penulis
Penulis telah memberikan beberapa kontribusi selama melaksanakan kegiatan PKN di
KPC, antara lain:
1) Penulis membantu membuatkan profil mengenai Composting Training Center
dikarenakan saat penulis berada disana untuk pencarian data, Pak Andika selaku salah
satu pengurus dari CTC mengaku tidak memiliki arsip data atau dokumen mengenai
CTC itu sendiri. Hal ini sempat membuat penulis kesulitan dalam pencarian data
mengenai CTC. Oleh karena itulah penulis berinisiatif untuk membuat profil mengenai
CTC.
2.6 Hambatan Penulis
Penulis dalam menjalani kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) di PT. Kaltim Prima Coal
(KPC) tidak selalu berjalan dengan mulus. Terdapat beberapa hambatan yang ditemui penulis,
meskipun secara keseluruhan penulis tidak mengalami permasalahan yang serius terkait
pelaksanaan kegiatan PKN ini. Beberapa hambatan tersebut antara lain:
1) Sebagai satu-satunya mahasiswa yang melakukan PKN di Departemen Project
Management & Evaluation, penulis terkadang merasa kesulitan bersosialisasi dengan
mayoritas staf dan karyawan di departemen tersebut. Hal ini dikarenakan banyak staf
dan karyawannya yang sudah senior dan memiliki usia yang bisa dikatakan terlampau
jauh dengan penulis.
2) Dunia pertambangan merupakan dunia yang baru bagi penulis dan bisa dikatakan
sangat bertentangan dengan latar belakang penulis yang merupakan akademisi
Hubungan Internasional. Hal ini membuat penulis membutuhkan waktu untuk
mengenal dan memahami segala hal yang berkaitan dengan bidang pertambangan.
3) Penulis kesulitan untuk terlibat langsung dalam kegiatan tempat penulis melakukan
pencarian data, sehingga mayoritas penulis hanya melakukan pencarian data yang
mendukung laporan akhir PKN. Hanya di Composting Training Center (CTC) dan di
Telaga Batu Arang penulis terlibat langsung dalam kegiatan yang ada disana seperti
mengolah sampah jenis organik menjadi pupuk kompos dan dokumentasi kegiatan
grading ikan patin. Hal ini terjadi dikarenakan tempat penulis melakukan pencarian
data seperti tempat pengolahan sampah 3R, Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani
Page | 45
Konservasi (BPPUTK), dan Rumah Pangan Bersemi tidak ada aktivitas pada jam kerja.
Penulis pun harus menghubungi terlebih dahulu tempat-tempat tersebut sebelum
menuju kesana karena karyawan yang bekerja di ketiga tempat tersebut memiliki
pekerjaan lain pada saat jam kerja biasa.
Page | 46
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegiatan PKN yang telah dijalani oleh penulis di PT. Kaltim Prima Coal (KPC) selama
kurang lebih satu bulan telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengamati secara
langsung dunia kerja. Penulis mendapat banyak pelajaran yang sangat penting yang tidak
penulis dapat di bangku perkuliahan, seperti pembelajaran terkait etos kerja, disiplin, dan
profesionalitas. Dari kegiatan PKN yang telah dijalani penulis juga dapat mengembangkan soft
skills maupun hard skills.
Selama menjalani kegiatan PKN disana penulis juga mendapat kesempatan untuk
mempelajari secara langsung program-program CSR yang telah dijalankan oleh KPC. Pada
saat menjalani kegiatan PKN di KPC penulis juga mendapat berbagai macam data terkait
dengan program CSR dari KPC. Dari data-data yang telah penulis dapat itulah penulis
kemudian dapat menyusun laporan akhir PKN ini dan menjawab fokus kegiatan yang penulis
ambil, yaitu program CSR KPC pada bidang lingkungan di Kabupaten Kutai Timur tahun 2015.
Penulis kemudian menyimpulkan bila Program CSR KPC pada bidang lingkungan di
Kabupaten Kutai Timur tahun 2015 adalah program Gerak Bersemi, Composting Training
Center (CTC), Pengolahan Sampah 3R, Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi
(BPPUTK), Rumah Pangan Bersemi, dan Telaga Batu Arang. Menurut penulis berbagai
penulis sudah cukup bagus, namun masih ada beberapa hal diantara program-program tersebut
yang masih harus dibenahi agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis merasa juga telah mendapatkan berbagai pengalaman kerja yang berharga.
Penulis merasa terlatih setelah melakukan kegiatan PKN di perusahaan yang memiliki etos
kerja dan tingkat kedisiplinan yang tinggi. Penulis juga terbiasa untuk bekerja dalam tim dan
dapat bersinergi dengan seluruh anggota tim. Hal tersebut merupakan sesuatu yang bermanfaat
bagi penulis di masa depan.
3.2 Rekomendasi
Setelah menjalani rangkaian kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) KPC, penulis
mencoba memberikan beberapa rekomendasi kepada mahasiswa Program Studi Hubungan
Page | 47
Internasional, KPC, dan Universitas Brawijaya agar dapat dijadikan bahan pertimbangan
maupun evaluasi, agar kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi
3.2.1 Bagi Mahasiswa (Program Studi Hubungan Internasional – FISIP)
Bagi mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional, penulis merekomendasikan
agar sebelum menjalani kegiatan PKN, terlebih dahulu harus mengetahui dan memahami profil
tempat atau instansi yang akan dituju. Selain itu persiapan lain seperti pengetahuan atau
informasi mengenai bidang yang menjadi fokus dalam kegiatan PKN juga menurut penulis
sangat penting untuk dilakukan. Sehingga kedepannya dapat mengetahui dan mempersiapkan
dengan baik sebelum benar-benar menjalani kegiatan PKN.
3.2.2 Bagi PT. Kaltim Prima Coal (KPC)
Untuk PT. KPC, penulis merekomendasikan untuk meninjau kembali pemilihan
departemen tempat mahasiswa melaksanakan kegiatan Kerja Praktek. Penulis
merekomendasikan hal ini dikarenakan penulis merasa lebih cocok ditempatkan di Departemen
Community Empowerment karena lebih sesuai dengan fokus kegiatan PKN yang penulis ambil.
Disamping itu banyak staf maupun karyawan dari Departemen Community Empowerment yang
juga menyayangkan penempatan Kerja Praktek dari penulis. Mereka berpendapat jika
seharusnya dari awal penulis ditempatkan di Departemen Community Empowerment. Oleh
karena itu penulis berharap agar kedepannya PT. KPC lebih memperhatikan lagi penempatan
departemen dari mahasiswa yang melaksanakan Kerja Praktek di KPC.
3.2.3 Bagi Universitas Brawijaya
Untuk Universitas Brawijaya penulis merekomendasikan untuk meningkatkan lagi
kerjasama yang sudah terjalin diantara Universitas Brawijaya dengan PT. Kaltim Prima Coal.
Sehingga penulis berharap kerjasama diantara kedua belah pihak tidak hanya sebatas
pemberian beasiswa, namun juga muncul program-program lain yang dirasa bermanfaat bagi
kedua belah pihak.
Page | 48
Daftar Pustaka
Literatur:
Agustinah, D. (2013). Pendahuluan. Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility
(CSR) sebagai Media Penghubung PT. Kaltim Prima Coal dengan Masyarakat (Study
Kasus Dusun Kabojaya Desa Swarga Bara Kec. Sangatta Utara), 81.
Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi . (n.d.). Apa Itu BPPUTK. Buku
Pedoman BPPUTK, 14-17.
HSES Systems Department. (n.d.). Sekilas PT. Kaltim Prima Coal. Buku Pegangan K3-
Lingkungan Hidup-Keamanan, 7.
PT. Kaltim Prima Coal. (2015). Berkontribusi dalam Upaya Mewujudkan Sustainable
Development. Sustainability Report 2014, 59.
PT. Kaltim Prima Coal. (2015). Mendorong Tercapainya Millennium Development Goals
(MDGs) dari Kutai Timur. Sustainability Report 2014, 60-61.
PT. Kaltim Prima Coal. (2016). Profil dan Distribusi Karyawan. Sustainability Report 2015,
121.
PT. Kaltim Prima Coal. (2016). Wisata Telaga Batu Arang. Sustainability Report 2015, 156.
PT. Kaltim Prima Coal. (n.d.). Gerak Bersemi. Sangatta: PT. Kaltim Prima Coal.
PT. Kaltim Prima Coal. (n.d.). Profile Kelompok Haviera. Sangatta: PT. Kaltim Prima Coal.
PT. Kaltim Prima Coal. (n.d.). Profile Kelompok Koran Bukit Mandiri. Sangatta: PT. Kaltim
Prima Coal.
Wawancara:
Andika. (2016, Agustus 8). Composting Training Center. (D. Indrayana, Interviewer)
Handayani, C. (2016, Agustus 9). Kelompok Koran Bukit Mandiri. (D. Indrayana, Interviewer)
Jaini. (2016, Agustus 14). Program Rumah Pangan Bersemi. (D. Indrayana, Interviewer)
Patmo, E. (2016, Agustus 9). Kelompok Haviera. (D. Indrayana, Interviewer)
Page | 49
Ramli. (2016, Agustus 10). Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi (BPPUTK).
(D. Indrayana, Interviewer)
Website:
PT. Kaltim Prima Coal. (n.d.). History. Retrieved from KPC Website:
http://www.kpc.co.id/about/history?locale=en
PT. Kaltim Prima Coal. (n.d.). Sekilas Tentang Kami. Retrieved from PT. Kaltim Prima Coal
Website: http://www.kpc.co.id/about/overview?locale=id
Page | 50
LAMPIRAN
Page | 51
LAMPIRAN 1
Page | 52
Page | 53
Page | 54
LAMPIRAN 2
COMPOSTING TRAINING CENTER
Composting Training Center (CTC) adalah pusat pengelolaan sampah dan pelatihan
pembuatan pupuk kompos yang berbasis komunitas. CTC beralamat di Jalan Poros Kabo,
belakang transport bis PT KPC, Swarga Bara – Sangatta Utara. CTC merupakan salah satu
program pemberdayaan masyarakat dari Departemen Community Empowerment PT. Kaltim
Prima Coal (KPC) di bidang lingkungan dimana program ini memiliki tujuan tidak hanya
mengurangi jumlah sampah namun juga mengolah kembali sampah khususnya jenis sampah
organik menjadi pupuk kompos. CTC pada awalnya dikelola oleh Departemen Community
Empowerment, namun untuk saat ini pengelolaannya dipegang oleh Remaja Kreatif Peduli
Lingkungan (RKPL) yang merupakan mitra kerja dari KPC, dimana Departemen Community
Empowerment tetap menjadi Pembina.
Terbentuknya RKPL ini sendiri bermula dari Ikatan Remaja Masjid (IRMA), yang pada
waktu itu kegiatannya tidak hanya pada bidang agama namun juga pada bidang lingkungan.
IRMA berinisiatif untuk menawarkan jasa pembuangan sampah dari rumah warga ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) dimana kegiatan tersebut dijalankan dari tahun 2006 sampai tahun
2010. RKPL baru terbentuk pada tanggal 2 Mei 2009, dimana pada waktu itu IRMA dilarang
LPKN
LPKN
LPKN
LPKN
LPKN
LPKN
LPKN
LPKN
LPKN
LPKN
LPKN
LPKN

More Related Content

What's hot

Buku materi-pramuka-penegak
Buku materi-pramuka-penegakBuku materi-pramuka-penegak
Buku materi-pramuka-penegakRidas Zabbarae
 
Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan
Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan
Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan Naiina Jhanggiani
 
Modal dalam perusahaan
Modal dalam perusahaanModal dalam perusahaan
Modal dalam perusahaanfredi_umby
 
Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkAnalisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkTIUPH2013
 
Makalah riset-pasar-dan-pemasaran
Makalah riset-pasar-dan-pemasaranMakalah riset-pasar-dan-pemasaran
Makalah riset-pasar-dan-pemasaranFahmy Metala
 
Manajemen bisnis kecil kewirausahaan
Manajemen bisnis kecil kewirausahaanManajemen bisnis kecil kewirausahaan
Manajemen bisnis kecil kewirausahaanPitriani Mpit
 
Rundown acara festival baduy 2016
Rundown acara festival baduy 2016Rundown acara festival baduy 2016
Rundown acara festival baduy 2016Aji Sahdi Sutisna
 
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo TbkAnalisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo TbkElsia Rahyuani
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANKKasmadi Rais
 
Proposal koperasi simpan pinjam
Proposal koperasi simpan pinjamProposal koperasi simpan pinjam
Proposal koperasi simpan pinjamadityasuryani
 
Proposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah danaProposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah danaAulya Yarzuki
 
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariahInstitusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariahmasids
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankM Abdul Aziz
 
Laporan kegiatan peringatan tahun baru islam 1434 h
Laporan kegiatan peringatan tahun baru islam 1434 hLaporan kegiatan peringatan tahun baru islam 1434 h
Laporan kegiatan peringatan tahun baru islam 1434 hNeli Narulita
 

What's hot (20)

Buku materi-pramuka-penegak
Buku materi-pramuka-penegakBuku materi-pramuka-penegak
Buku materi-pramuka-penegak
 
NPV table
NPV tableNPV table
NPV table
 
Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan
Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan
Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan
 
Modal dalam perusahaan
Modal dalam perusahaanModal dalam perusahaan
Modal dalam perusahaan
 
Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkAnalisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
 
Manajemen pemasaran - starbucks
Manajemen pemasaran - starbucksManajemen pemasaran - starbucks
Manajemen pemasaran - starbucks
 
Makalah riset-pasar-dan-pemasaran
Makalah riset-pasar-dan-pemasaranMakalah riset-pasar-dan-pemasaran
Makalah riset-pasar-dan-pemasaran
 
Manajemen bisnis kecil kewirausahaan
Manajemen bisnis kecil kewirausahaanManajemen bisnis kecil kewirausahaan
Manajemen bisnis kecil kewirausahaan
 
Rundown acara festival baduy 2016
Rundown acara festival baduy 2016Rundown acara festival baduy 2016
Rundown acara festival baduy 2016
 
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo TbkAnalisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
 
Proposal koperasi simpan pinjam
Proposal koperasi simpan pinjamProposal koperasi simpan pinjam
Proposal koperasi simpan pinjam
 
Proposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah danaProposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah dana
 
Pengertian, Fungsi, dan Jenis Bank
Pengertian, Fungsi, dan Jenis BankPengertian, Fungsi, dan Jenis Bank
Pengertian, Fungsi, dan Jenis Bank
 
Proposal usaha
Proposal usahaProposal usaha
Proposal usaha
 
Bank Umum
Bank UmumBank Umum
Bank Umum
 
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariahInstitusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
 
Makalah BANK UMUM
Makalah BANK UMUMMakalah BANK UMUM
Makalah BANK UMUM
 
Laporan kegiatan peringatan tahun baru islam 1434 h
Laporan kegiatan peringatan tahun baru islam 1434 hLaporan kegiatan peringatan tahun baru islam 1434 h
Laporan kegiatan peringatan tahun baru islam 1434 h
 

Similar to LPKN

Laporan Akhir KKN MK3 revisi Parungmulya1 2017
Laporan Akhir KKN MK3 revisi Parungmulya1 2017Laporan Akhir KKN MK3 revisi Parungmulya1 2017
Laporan Akhir KKN MK3 revisi Parungmulya1 2017Meilani Rahmawati
 
Laporan aplikasi vb aplikasi shutdown
Laporan aplikasi vb aplikasi shutdownLaporan aplikasi vb aplikasi shutdown
Laporan aplikasi vb aplikasi shutdownAldy Johan
 
VISI, MISI, STRATEGI dan PROGRAM
VISI, MISI, STRATEGI dan PROGRAMVISI, MISI, STRATEGI dan PROGRAM
VISI, MISI, STRATEGI dan PROGRAMAnatta Budiman
 
Lomba karya tulis ilmiah
Lomba karya tulis ilmiahLomba karya tulis ilmiah
Lomba karya tulis ilmiahretno azizah
 
Laporan kkn dian arofatun nisa'
Laporan kkn dian arofatun nisa'Laporan kkn dian arofatun nisa'
Laporan kkn dian arofatun nisa'Dian Nisa
 
SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR F...
SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR F...SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR F...
SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR F...Muhamadawalludinapri
 
LAPORAN AKHIR KKN DESA LAJUK KECAMATAN PORONG
LAPORAN AKHIR KKN DESA LAJUK KECAMATAN PORONGLAPORAN AKHIR KKN DESA LAJUK KECAMATAN PORONG
LAPORAN AKHIR KKN DESA LAJUK KECAMATAN PORONGAjengPebriDuwiR
 
Sm4007 analisis pengaruh kualitas pelayanan
Sm4007 analisis pengaruh kualitas pelayananSm4007 analisis pengaruh kualitas pelayanan
Sm4007 analisis pengaruh kualitas pelayananMu'ah Masram
 
Laporan akhir kkn ani qotul azizah
Laporan akhir kkn ani qotul azizahLaporan akhir kkn ani qotul azizah
Laporan akhir kkn ani qotul azizahAniqotulazizah
 
Sistem informasi manajemen sumber daya manusia
Sistem informasi manajemen sumber daya manusiaSistem informasi manajemen sumber daya manusia
Sistem informasi manajemen sumber daya manusiaAngka Saputra
 
LAPORAN PPLK DI SMAN 1 CICALENGKA
LAPORAN PPLK DI SMAN 1 CICALENGKALAPORAN PPLK DI SMAN 1 CICALENGKA
LAPORAN PPLK DI SMAN 1 CICALENGKAMuhamad Yogi
 
PROSES PRODUKSI SOFT NEWS DALAM LIPUTAN6
PROSES PRODUKSI SOFT NEWS DALAM LIPUTAN6PROSES PRODUKSI SOFT NEWS DALAM LIPUTAN6
PROSES PRODUKSI SOFT NEWS DALAM LIPUTAN6Shabrina Aulia
 

Similar to LPKN (20)

proposallll
proposallllproposallll
proposallll
 
Laporan Magang OPR DPR RI
Laporan Magang OPR DPR RILaporan Magang OPR DPR RI
Laporan Magang OPR DPR RI
 
GABUNG.pdf
GABUNG.pdfGABUNG.pdf
GABUNG.pdf
 
Laporan Akhir KKN MK3 revisi Parungmulya1 2017
Laporan Akhir KKN MK3 revisi Parungmulya1 2017Laporan Akhir KKN MK3 revisi Parungmulya1 2017
Laporan Akhir KKN MK3 revisi Parungmulya1 2017
 
Laporan aplikasi vb aplikasi shutdown
Laporan aplikasi vb aplikasi shutdownLaporan aplikasi vb aplikasi shutdown
Laporan aplikasi vb aplikasi shutdown
 
VISI, MISI, STRATEGI dan PROGRAM
VISI, MISI, STRATEGI dan PROGRAMVISI, MISI, STRATEGI dan PROGRAM
VISI, MISI, STRATEGI dan PROGRAM
 
Lomba karya tulis ilmiah
Lomba karya tulis ilmiahLomba karya tulis ilmiah
Lomba karya tulis ilmiah
 
Laporan magang I lp3l
Laporan magang I lp3l Laporan magang I lp3l
Laporan magang I lp3l
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Laporan kkn dian arofatun nisa'
Laporan kkn dian arofatun nisa'Laporan kkn dian arofatun nisa'
Laporan kkn dian arofatun nisa'
 
SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR F...
SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR F...SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR F...
SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR F...
 
Kti desak gede apna
Kti desak gede apnaKti desak gede apna
Kti desak gede apna
 
Laporan pkl pt. pupuk kaltim
Laporan pkl pt. pupuk kaltimLaporan pkl pt. pupuk kaltim
Laporan pkl pt. pupuk kaltim
 
LAPORAN AKHIR KKN DESA LAJUK KECAMATAN PORONG
LAPORAN AKHIR KKN DESA LAJUK KECAMATAN PORONGLAPORAN AKHIR KKN DESA LAJUK KECAMATAN PORONG
LAPORAN AKHIR KKN DESA LAJUK KECAMATAN PORONG
 
Sm4007 analisis pengaruh kualitas pelayanan
Sm4007 analisis pengaruh kualitas pelayananSm4007 analisis pengaruh kualitas pelayanan
Sm4007 analisis pengaruh kualitas pelayanan
 
Laporan akhir kkn ani qotul azizah
Laporan akhir kkn ani qotul azizahLaporan akhir kkn ani qotul azizah
Laporan akhir kkn ani qotul azizah
 
Sistem informasi manajemen sumber daya manusia
Sistem informasi manajemen sumber daya manusiaSistem informasi manajemen sumber daya manusia
Sistem informasi manajemen sumber daya manusia
 
Laporan pengembangan diri mgmp tik ii
Laporan pengembangan diri mgmp tik iiLaporan pengembangan diri mgmp tik ii
Laporan pengembangan diri mgmp tik ii
 
LAPORAN PPLK DI SMAN 1 CICALENGKA
LAPORAN PPLK DI SMAN 1 CICALENGKALAPORAN PPLK DI SMAN 1 CICALENGKA
LAPORAN PPLK DI SMAN 1 CICALENGKA
 
PROSES PRODUKSI SOFT NEWS DALAM LIPUTAN6
PROSES PRODUKSI SOFT NEWS DALAM LIPUTAN6PROSES PRODUKSI SOFT NEWS DALAM LIPUTAN6
PROSES PRODUKSI SOFT NEWS DALAM LIPUTAN6
 

LPKN

  • 1. LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA di PT. KALTIM PRIMA COAL PROGRAM CSR PT. KALTIM PRIMA COAL (KPC) PADA BIDANG LINGKUNGAN DI KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2015 (18 Juli 2016 – 19 Agustus 2016) OLEH: DWI INDRAYANA - 135120401111013 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016
  • 2. 2
  • 3. Page | i KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis panjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan sampai dengan penyusunan laporan Praktik Kerja Nyata (PKN) di PT. Kaltim Prima Coal (KPC) pada bulan Juli hingga Agustus tahun 2016. Kegiatan PKN serta laporan PKN ini merupakan prasyarat yang wajib dipenuhi oleh setiap mahasiswa sebelum mengikuti ujian PKN yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya. Laporan PKN ini sendiri berisikan tentang berbagai kegiatan yang telah penulis lakukan selama menjalani PKN di KPC, mulai dari kegiatan dari hari pertama sampai hari akhir hingga fokus kegiatan PKN yang penulis ambil yaitu “Program CSR PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Pada Bidang Lingkungan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015”. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah terlibat dan mendukung penulis dalam pelaksanaan kegiatan PKN, dari awal penyusunan proposal magang hingga penyusunan laporan akhir, diantaranya adalah: 1. Allah SWT 2. Kedua orang tua dan seluruh anggota keluarga yang tidak henti-hentinya memberikan doa, semangat, motivasi dan dukungan sehingga penulis bisa melewati dan menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan PKN dari awal hingga akhir. 3. Keluarga Bapak Isman Mat Kurdi yang telah memberikan bantuan akan segala kebutuhan, tempat tinggal, maupun akomodasi yang diperlukan penulis selama menjalani kegiatan PKN di KPC, khususnya di Sangatta. 4. Keluarga Bapak Tedy, keluarga Bapak Arik, keluarga Bapak Rio, dan keluarga Bapak Aziz yang telah banyak membantu dan menemani penulis selama menjalani kegiatan PKN di Sangatta. 5. Bapak Gaga Nugraha selaku pembimbing lapangan dari penulis selama melaksanakan kegiatan PKN di KPC, yang dengan sabar telah membimbing, berdiskusi, memberikan masukan, dan membantu penulis untuk menyelesaikan laporan akhir PKN.
  • 4. Page | ii 6. Ibu Louise G. Pessireron selaku Manager Departemen Project & Management Evaluation yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, berbagi informasi, berdiskusi, membimbing dan membantu penulis selama kegiatan PKN berlangsung di Departemen Project & Management Evaluation. 7. Ibu Jeni, Pak Bambang, Pak Nurdin, Pak Ricky, Pak Beny, Pak Rusdi dan segenap staf dan karyawan dari Departemen Project Management & Evaluation dan Divisi External Affairs & Sustainable Development yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama melakukan kegiatan PKN hingga penyusunan laporan akhir. 8. Pak Sugeng, Pak Nugroho, Ibu Erni, Pak Budi, Ibu Rosna dan segenap staf maupun karyawan dari Departemen Community Empowerment yang telah banyak membantu penulis dalam kegiatan studi lapang maupun pencarian data-data yang dibutuhkan oleh penulis untuk menyelesaikan laporan PKN ini. 9. Anissa Putri, Hasbi, Juan, Kenny, Bobby, Mella, Ebel, dan teman-teman lain yang juga melaksanakan kegiatan PKN maupun Tugas Akhir di KPC yang telah menjadi teman bagi penulis selama melaksanakan kegiatan PKN di KPC. 10. Ibu Erza Killian selaku dosen pembimbing sekaligus penguji PKN dari penulis yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan pengarahan bagi penulis dari awal pemilihan judul proposal magang, penyusunan proposal magang, penyusunan laporan akhir, hingga berakhirnya seluruh kegiatan PKN. 11. Ibu Gris selaku dosen penguji PKN dari penulis yang telah memberikan bimbingan, kritik, maupun saran dan dukungannya kepada penulis selama melaksanakan kegiatan PKN ini hingga selesai. 12. Ahmad Eko Wicaksono, Faisal Reza, Bariq Al-Adhim, Muhammad Fais Fajari, Khaerul Anam, Surya Patria Jumantara, Satrio Ridho Nugroho, Ardy Septian, Febri Ramadhan, Fadhillah Hamami, Muslim Raden Permata, Rainsha Bethel, Sabila Izazi, Heppy Silaen, Grace Stella Arisca, Nabila Putri Safira, Nanetta Falinda Putri, Jihaan Risviani, Amel Chandra, Safira Nur Muchlisina, Monika Permata, dan Zhillan Zhalilla yang mendeklarasikan diri dalam suatu kelompok yang bernama “Titik Kumpul”, dimana merupakan tempat curhat, berkeluh kesah, bercanda, dan berdiskusi dalam segala hal, yang tidak berhenti membuat penulis bahagia dan
  • 5. Page | iii selalu memberikan dorongan dan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan rangkaian kegiatan PKN ini dengan sangat baik. 13. Raga Smara Esa, Arief Lukman, Bernadus Agung, Wismoyo Tri, Muhammad Wildan, Ziqri Rahman, Royyan Hadela Isnanda, Zarra Valmayrilla, Mahalalitta, Aisyah Permata, Tharizma Nur, Widya Ayu, Vicky Benita, dan teman-teman penulis lain dalam angkatan 2013 Hubungan Internasional Universitas Brawijaya yang juga melaksanakan kegiatan PKN di berbagai kota, baik dalam negeri maupun luar negeri, yang telah menjadi teman diskusi bagi penulis dari awal pemilihan instansi tempat PKN hingga penyusunan laporan akhir. 14. Faizal Muqoddas, Indi Aulia Rahman, Diaz Alichsan, Bayu Aprilian dan kakak- kakak angkatan 2012 lainnya, yang telah membantu memberikan informasi dan berbagi pengalaman mereka terkait kegiatan PKN, membantu penulis dari awal penyusunan proposal PKN hingga penyusunan laporan akhir, dan memberikan doa dan motivasi bagi penulis dan teman-teman angkatan 2013 yang lain dalam melaksanakan kegiatan PKN. 15. Berbagai pihak yang tidak bisa semua penulis sebutkan yang telah memberikan doa, motivasi dan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan kegiatan PKN ini. Namun penulis menyadari jika laporan akhir yang telah disusun ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak. Penulis juga berharap laporan akhir ini dapat memberikan manfaat, sumbangan ilmu dan juga informasi bagi orang lain, terutama bagi yang membaca laporan akhir ini. Malang, Agustus 2016 Penulis
  • 6. Page | iv DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................................................................................................................................i DAFTAR TABEL ....................................................................................................................................... vi DAFTAR BAGAN..................................................................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................................................. viii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................................1 1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................1 1.2 Tujuan ...........................................................................................................................................4 1.2.1 Tujuan Umum ........................................................................................................................4 1.2.2 Tujuan Khusus........................................................................................................................4 1.3 Manfaat.........................................................................................................................................4 1.3.1 Bagi Mahasiswa......................................................................................................................4 1.3.2 Bagi PT. Kaltim Prima Coal (KPC)............................................................................................5 1.3.3 Bagi Universitas Brawijaya.....................................................................................................5 1.4 Sistematika Penulisan ...................................................................................................................6 BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................................................................................7 2.1 Gambaran Umum..........................................................................................................................7 2.1.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan PKN ......................................................................................7 2.1.2 PT. Kaltim Prima Coal (KPC) ...................................................................................................7 2.1.3 Divisi External Affairs and Sustainable Development (ESD).................................................12 2.2 Deskripsi Kegiatan PKN ...............................................................................................................16 2.2.1 Daftar Kegiatan Harian PKN.................................................................................................16 2.2.2 Kegiatan Utama....................................................................................................................20 2.2.3 Kegiatan Tambahan .............................................................................................................22 2.3 Pencapaian dalam Kegiatan Praktek Kerja Nyata.......................................................................25 2.3.1 Soft Skills ..............................................................................................................................26 2.3.2 Hard Skills.............................................................................................................................28 2.4 Analisis Program CSR PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Pada Bidang Lingkungan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015.............................................................................................................................29 2.4.1 Composting Training Center (CTC).......................................................................................30 2.4.2 Program Pengolahan Sampah 3R.........................................................................................32 2.4.3 Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi (BPPUTK).......................................36 2.4.4 Rumah Pangan Bersemi.......................................................................................................39 2.4.5 Telaga Batu Arang................................................................................................................40
  • 7. Page | v 2.5 Kontribusi Penulis .......................................................................................................................44 2.6 Hambatan Penulis.......................................................................................................................44 BAB III PENUTUP ...................................................................................................................................46 3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................46 3.2 Rekomendasi...............................................................................................................................46 3.2.1 Bagi Mahasiswa (Program Studi Hubungan Internasional – FISIP)......................................47 3.2.2 Bagi PT. Kaltim Prima Coal (KPC)..........................................................................................47 3.2.3 Bagi Universitas Brawijaya...................................................................................................47 Daftar Pustaka.......................................................................................................................................48
  • 8. Page | vi DAFTAR TABEL Tabel 1. Daftar Kegiatan Praktik Kerja Nyata Tabel 2. Daftar Hasil Evaluasi atau Rekomendasi Program CSR PT. Kaltim Prima Coal
  • 9. Page | vii DAFTAR BAGAN Bagan 1. Struktur Organisasi PT. Kaltim Prima Coal Bagan 2. Struktur Organisasi Divisi External Affairs & Sustainable Development Bagan 3. Struktur Organisasi Departemen Project Management & Evaluation
  • 10. Page | viii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar monitoring kegiatan PKN Lampiran 2. Profil Composting Training Center (CTC) Lampiran 3. Informasi kegiatan PKN pada tanggal 19 & 20 Juli 2016 Lampiran 4. Surat persetujuan kegiatan PKN Lampiran 5. Form V (Form Penilaian PKN) Lampiran 6. Dokumentasi kegiatan PKN
  • 11. Page | 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Praktik Kerja Nyata (PKN) adalah salah satu program yang wajib dijalankan oleh setiap mahasiswa Universitas Brawijaya, termasuk di dalamnya bagi mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Program ini merupakan perpaduan antara kegiatan pendidikan dengan pengabdian kepada masyarakat, dilaksanakan dalam rangka pemberian kesempatan kepada mahasiswa yang bersangkutan untuk mendapatkan pengalaman kerja dan pengaplikasian ilmu pengetahuan maupun teori yang selama ini telah didapat dan diajarkan di berbagai mata kuliah. Sehingga nantinya melalui kegiatan PKN ini mahasiswa diharapkan dapat mengenal dan mengetahui secara langsung gambaran dari dunia kerja serta merupakan proses persiapan diri bagi setiap mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja itu sendiri. Pada ruang lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, kegiatan PKN ini berupa internship atau magang dan Pengabdian Masyarakat, yang dilakukan di berbagai lembaga professional maupun lembaga pemerintah dengan jangka waktu satu sampai tiga bulan pada semester ganjil atau semester genap, dengan ketentuan mahasiswa yang akan melakukan program PKN ini harus memiliki jumlah SKS lulus minimal sebesar 100 SKS dan juga lulus dalam mata kuliah Metode Penelitian Sosial (MPS). Program PKN kemudian juga menjadi salah satu prasyarat yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Penulis yang dalam beberapa mata kuliah yang telah dipelajari sebelumnya seringkali tertarik dengan materi mengenai perusahaan multinasional atau Multinational Company (MNC), merasa ingin mempelajari lebih lanjut tentang perusahaan multinasional tersebut. Materi atau bahasan mengenai perusahaan multinasional seringkali juga menyinggung tentang program Corporate Social Responsibility (CSR). Program CSR sendiri dalam kajian Hubungan Internasional dipelajari dalam Ekonomi Politik Internasional. CSR merupakan sebuah nilai asing dan sudah diterima secara global. Oleh karena itu, CSR adalah sebuah kewajiban yang harus dipenuhi dan dijalankan oleh setiap perusahaan. Program CSR di negara Indonesia diatur dalam UU PT. No. 40 Tahun 2007 yang menyebutkan bila suatu PT atau perusahaan yang menjalankan usaha di bidang dan/atau
  • 12. Page | 2 bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Pasal 74 ayat 1).1 Hampir setiap perusahaan khususnya yang berada di Indonesia saat ini telah menjalankan program CSR, dimana program CSR merupakan bentuk tanggung jawab suatu perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar perusahaan tersebut disamping mencari profit atau keuntungan semata. Masyarakat sendiri pada umumnya melihat program CSR ini sebagai pemberian dana dari perusahaan terhadap masyarakat untuk mendanai permintaan yang mereka ajukan sebagai bentuk pertanggung jawaban perusahaan tersebut kepada masyarakat. Program CSR ini sendiri sebelumnya lebih dikenal dengan nama community development atau program pengembangan masyarakat. PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah Perusahaan Perseroan Terbatas Indonesia yang bergerak dalam bidang pertambangan dan pemasaran batubara untuk memenuhi kebutuhan dari pasar industri baik pasar domestik maupun luar negeri.2 Perusahaan ini menjalankan operasi pertambangan berpusat di Sangatta, Kalimantan Timur, yang merupakan salah satu pertambangan dengan metode open-pit terbesar di dunia yang kegiatannya mencakup eksplorasi, produksi dan pemasaran batubara dari Kalimantan Timur ke seluruh penjuru dunia.3 KPC sebagai sebuah perusahaan ekstraktif batubara telah menjalankan program CSR. Program CSR yang dijalankan oleh KPC bertujuan untuk membangun dan memberdayakan masyarakat lokal khususnya masyarakat pada wilayah Kabupaten Kutai Timur, sehingga pada akhirnya diharapkan akan muncul dan tercipta kemandirian oleh masyarakat yang berkelanjutan. KPC dalam menjalankan program CSR bekerja sama dengan berbagai elemen seperti masyarakat, pemerintah, dan para pemangku kepentingan melalui Forum Multi Stakeholder for CSR (MSH CSR). Forum MSH CSR ini mempunyai tugas untuk memantau perkembangan program CSR yang telah dijalankan dan memastikan dana bantuan yang diberikan telah dimanfaatkan dan dioptimalkan dengan baik dan benar. Program CSR yang 1 Diah Agustinah, “Pendahuluan”, Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai Media Penghubung PT. Kaltim Prima Coal dengan Masyarakat (Study Kasus Dusun Kabojaya Desa Swarga Bara Kec. Sangatta Utara), Vol. 1 (2013), hal. 81. 2 HSES Systems Department, “Sekilas PT. Kaltim Prima Coal”, Buku Pegangan K3-Lingkungan Hidup- Keamanan, hal. 7. 3 Ibid.
  • 13. Page | 3 dijalankan KPC didasarkan pada skema rencana pascatambang dan 3 pilar pembangunan yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan yang mencakup tujuh bidang, yaitu: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Desa dan Masyarakat, 2. Peningkatan Sanitasi dan Kesehatan Masyarakat 3. Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan 4. Pengembangan Agribisnis 5. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 6. Pelestarian Alam dan Budaya 7. Peningkatan Infrastruktur Program CSR tersebut dirancang untuk melaksanakan kepedulian moral dan merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masa depan masyarakat di sekitar pertambangan. Oleh karena itu, arah dari kebijakan program CSR dari KPC selalu diorentasikan pada program pengembangan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan menuju pada keadaan yang lebih baik pada akhir penutupan tambang nanti. Fokus utama dari program CSR yang dijalankan oleh KPC ditujukan pada empat kecamatan yang lokasinya berdekatan dengan area pertambangan, yaitu Kecamatan Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Selatan, Kecamatan Rantau Pulung dan Kecamatan Bengalon, yang kemudian disebut dengan “ring 1”. Ring 2 dari fokus program CSR adalah Kabupaten Kutai Timur, Ring 3 adalah Provinsi Kalimantan Timur, dan Ring 4 adalah nasional atau Indonesia. Program CSR yang dijalankan oleh KPC mendukung berbagai program pembangunan nasional, termasuk didalamnya agenda pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur. KPC dalam hal ini memposisikan diri sebagai katalisator pembangunan daerah. Program CSR tersebut juga mendukung program pembangunan internasional seperti Millenium Development Goals (MDGs) dan Sustainability Development Goals (SDGs). Beberapa hal diatas membuktikan bila KPC tidak hanya menggeluti permasalahan pertambangan saja, namun juga berupaya secara berkelanjutan memberi kontribusi positif dan nyata bagi Indonesia dan dunia internasional secara keseluruhan. Berdasarkan penjabaran di atas, penulis mengambil judul Program CSR PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Pada Bidang Lingkungan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015. Penulis juga ingin lebih lanjut melihat dan manganalisa peran salah satu departemen di dalam
  • 14. Page | 4 Divisi External Affairs & Sustainability Development, yaitu Departemen Project Management & Evaluation dalam menerapkan program CSR dari fungsinya di dalam Divisi External Affairs & Sustainability Development. Penulis juga ingin melihat dan mempelajari peran dari program CSR KPC pada bidang lingkungan di daerah Kabupaten Kutai Timur tahun 2015. Pada akhirnya, fokus yang diambil penulis berikutnya akan dijabarkan dan dilaporkan secara mendalam di dalam laporan PKN ini. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum 1.2.1.1 Melaksanakan kurikulum yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Universitas Brawijaya mengenai program PKN 1.2.1.2 Mengaplikasikan dan mempraktikkan secara langsung teori yang telah dipelajari pada dunia kerja 1.2.1.3 Memperoleh pengalaman kerja dan mengembangkan soft skill. 1.2.2 Tujuan Khusus 1.2.2.1 Mengetahui peran dari program CSR KPC pada bidang lingkungan di Kabupaten Kutai Timur tahun 2015. 1.3 Manfaat 1.3.1 Bagi Mahasiswa 1) Mengetahui peran dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Kaltim Prima Coal (KPC) pada bidang lingkungan di Kabupaten Kutai Timur tahun 2015. 2) Memperoleh gambaran, pengetahuan serta pengalaman yang baru tentang bagaimana dunia kerja yang akan dihadapi oleh penulis kedepannya, sehingga penulis bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi pekerjaan yang akan dijalani kedepannya. 3) Meningkatkan soft skill, kompetensi, dan kecerdasan intelektual sebagai bekal mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. 4) Memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai pengaplikasian atau relevansi dari ilmu dan teori yang sebelumnya telah diperoleh di bangku perkuliahan,
  • 15. Page | 5 5) Memberikan bekal kepada mahasiswa untuk menjadi seorang yang lebih berkompeten dan memiliki kapabilitas khususnya pada bidang Corporate Social Responsibility (CSR). 6) Memperluas jaringan yang dimiliki oleh mahasiswa agar dapat menjalin kerjasama dengan instansi terkait sehingga dapat membuka dan memperbesar peluang kerja maupun akses informasi dengan instansi terkait. 1.3.2 Bagi PT. Kaltim Prima Coal (KPC) 1) Memperoleh bantuan pemikiran dari tenaga terdidik dalam pemecahan masalah- masalah realitas sosial maupun kegiatan kelembagaan. 2) Program PKN ini dapat dijadikan sebagai forum observasi dari instansi terkait atas kompetensi mahasiswa. 3) Memperoleh sumbangan pemikiran dan tenaga dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan. 4) Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memberikan saran dan kritik kepada perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kapabilitas perusahaan terkait. 5) Pertukaran informasi baik teori maupun praktik antara KPC (KPC) dengan mahasiswa di lapangan. 6) Memberikan peluang bagi mahasiswa untuk menyampaikan saran dan opininya dalam upaya menganalisis dan memberikan solusi terhadap suatu permasalahan yang mungkin muncul di instansi terkait. 1.3.3 Bagi Universitas Brawijaya 1) Memperkenalkan Program Studi Hubungan Internasional Universitas Brawijaya kepada institusi maupun lembaga yang memungkinkan para lulusan untuk bekerja, berkarya, dan mengabdi. 2) Dapat menjalin kerjasama dengan PT. Kaltim Prima Coal (KPC) sebagai upaya untuk meningkatkan mutu serta kualitas dari para lulusan mahasiswa. 3) Memberikan suatu feedback terkait bahan materi perkuliahan, penyempurnaan kurikulum yang telah diterapkan, dan bisa menjadi inspirasi untuk rancangan penelitian maupun pengabdian yang akan dilakukan nantinya.
  • 16. Page | 6 1.4 Sistematika Penulisan Penulisan Laporan Kegiatan PKN ini berisi tiga bab, yang mana pembahasannya terbagi ke dalam tiga bab sebagai berikut: 1) BAB I PENDAHULUAN Bab I berisi mengenai latar belakang dari pelaksanaan kegiatan PKN yang dilakukan oleh penulis, alasan pemilihan tempat PKN, tujuan pelaksanaan kegiatan PKN, manfaat pelaksanaan kegiatan PKN, dan sistematika penulisan laporan akhir PKN. 2) BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN Bab II berisi mengenai gambaran umum, profil PT. Kaltim Prima Coal (KPC), visi dan misi, serta struktur organisasi. Berisi pula tentang deskripsi kegiatan PKN, penjelasan akan kegiatan PKN penulis, pencapaian kegiatan dan analisis kegiatan PKN, serta kontribusi penulis selama melakukan kegiatan PKN di PT. KPC. 3) BAB III PENUTUP Bab III berisi mengenai kesimpulan penulis terkait hasil pelaksanaan PKN dan fokus dari kegiatan PKN yang penulis ambil selama melaksanakan kegiatan PKN di PT. Kaltim Prima Coal (KPC).
  • 17. Page | 7 BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1 Gambaran Umum 2.1.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan PKN Penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) di PT. Kaltim Prima Coal (KPC) dan ditempatkan di Departemen Project Management & Evaluation, yang berlokasi di M2 Building Mine Site, Sangatta, Kabupaten Kutai Timur - Kalimantan Timur. Waktu pelaksanaan kegiatan PKN yang dilakukan oleh penulis dimulai dari tanggal 18 Juli 2016 sampai dengan 19 Agustus 2016 dengan jumlah hari efektif kerja yaitu 24 hari. 2.1.2 PT. Kaltim Prima Coal (KPC) 2.1.2.1 Profil dan Sejarah PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah Perusahaan Perseroan Terbatas Indonesia yang bergerak dalam bidang pertambangan dan pemasaran batubara untuk memenuhi kebutuhan dari pasar industri baik pasar domestik maupun luar negeri. Perusahaan pertambangan batubara ini menjalankan operasi pertambangan berpusat di Sangatta, Kalimantan Timur, yang merupakan salah satu pertambangan dengan metode open-pit terbesar di dunia yang kegiatannya mencakup eksplorasi, produksi dan pemasaran batubara dari Kalimantan Timur ke seluruh penjuru dunia. KPC disamping berkantor pusat di Sangatta juga memiliki kantor perwakilan yang berlokasi di Samarinda, Balikpapan, dan Jakarta.4 KPC sendiri didirikan sesuai dengan akta No 28 tanggal 9 Maret 1982, kemudian mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman RI melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/208/25 tanggal 16 Maret 1982 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 30 Juli 1982 No 61 Tambahan Nomor 967.5 KPC sebagai Perusahaan Perseroan Terbatas Indonesia kepemilikannya dimiliki oleh PT. Bumi Resources Tbk dan 4 PT. Kaltim Prima Coal, “Sekilas Tentang Kami”, http://www.kpc.co.id/about/overview?locale=id (diakses pada 1 Agustus 2016). 5 PT. Kaltim Prima Coal, History, http://www.kpc.co.id/about/history?locale=en (diakses pada 1 Agustus 2016)
  • 18. Page | 8 Bhira Investment Ltd.6 Lebih lanjut pemegang saham KPC per 31 Desember 2015 meliputi PT. Sitrade Coal sebesar 26%, Bhira Investment Limited sebesar 30%, PT. Bumi Resources sebesar 25%, dan Mountain Netherlands Investment BV sebesar 19%. Pada bulan April tahun 1982 KPC menandatangani suatu perjanjian yang dinamakan Perjanjian Karya Pertambangan Batu Bara dengan Perum Batubara Bukit Asam, yang berisi persyaratan bagi KPC dalam melakukan aktivitas eksplorasi, pengembangan, dan pelaksanaan berbagai proyek di daerah penambangan batubara yang telah ditentukan dan disepakati serta pemasaran berbagai produknya dengan masa kontrak 30 tahun.7 KPC sendiri sesuai dengan kontrak karya, memiliki luas wilayah operasi kurang lebih sebesar 90.000 ha, dimana sekitar 30% dari luas wilayah operasi tersebut telah dibuka dan ditambang. Produksi komersial dari KPC dimulai pada tahun 1991 dan pengapalan hasil produksi batubara sebanyak 7,3 juta ton dicapai pada tahun 1996.8 Pengapalan hasil produksi batubara mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga mencapai angka 15,7 juta ton pada tahun 2001, hingga saat ini KPC adalah pengekspor batubara terbesar di Indonesia dengan hasil produksinya yang mencapai kurang lebih 50,7 juta ton per tahun. Hasil produksi batubara tersebut dikirim ke pelanggan melalui jalur laut. Diperkirakan 90% total hasil produksi batubara dari KPC telah diekspor ke berbagai negara di seluruh penjuru dunia, mulai dari Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika. Hanya sebagian kecil hasil produksi batubara tersebut yang diperdagangkan ke dalam pasar domestik. Pembeli ataupun pelanggan produk batubara dari KPC sendiri mayoritas adalah perusahaan-perusahaan pembangkit tenaga listrik. Aktivitas penambangan batubara yang dijalankan oleh KPC melibatkan beberapa kontraktor dalam bidang pertambangan, seperti PT. Thiess Contractor Indonesia (TCI), PT. Pama Persada, dan PT. Darma Henwa Indonesia.9 Proses penambangan batubara di KPC menggunakan metode tambang terbuka multi-pit dengan melibatkan berbagai alat berat yang memiliki beragam fungsi, ukuran, dan tipe, seperti Dozer, Haul Truck, dan Dump Truck. Untuk 6 HSES Systems Department, Loc. Cit, hal. 7. 7 Ibid. 8 Ibid. 9 Ibid.
  • 19. Page | 9 mendukung proses pengiriman batubara ke pelanggan melalui laut, KPC membangun sebuah pabrik penyimpan batubara yang memiliki kapasitas sebesar 2.600 ton per jam. Aktivitas pertambangan yang berlangsung di KPC juga didukung oleh 4.798 karyawan (per 31 Desember 2015) dan karyawan dari berbagai kontraktor dengan jumlah lebih dari 20.000 personel yang terlibat dalam aktivitas penambangan batubara di KPC.10 Operasi pertambangan yang dilakukan oleh KPC secara garis besar terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu tahapan persiapan penambangan, tahapan penambangan, dan tahapan pasca penambangan.11 Pada tahapan persiapan penambangan dilakukan kegiatan survey eksplorasi. Kemudian pada tahapan penambangan diawali dengan identifikasi dan dokumentasi flora dan fauna yang berada di daerah pertambangan, untuk kemudian direlokasi ke tempat lain. Lalu dilakukan kegiatan penebangan pohon dan pemindahan tanah pucuk, pemboran dan peledakan, pemindahan tanah penutup, dan akhirnya penambangan batubara yang telah terbuka. Batubara yang telah ditambang tersebut kemudian diangkut menuju crusher dan setelah itu ditimbun sementara di lokasi penyimpanan batubara atau stockpile. Pada akhirnya batubara yang telah siap jual akan diangkut menggunakan belt conveyor menuju pelabuhan Tanjung Bara, untuk kemudian diangkut ke dalam kapal dan dikirim menuju pelanggan. Operasi pertambangan yang terdapat di KPC tersebut berlangsung tanpa henti, berjalan selama 24 jam per hari dan 360 hari per tahun. Terkait dengan izin lingkungan sendiri, KPC mempunyai persetujuan kelayakan lingkungan melalui Surat Keputusan Bupati Kutai Timur No.660.5/K.205/2010 tertanggal 15 Maret 2010, mengenai kelayakan lingkungan kegiatan penambangan batubara dengan kapasitas produksi hingga 70 juta ton/tahun di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. 10 PT. Kaltim Prima Coal, “Profil dan Distribusi Karyawan”, Sustainability Report 2015, (2016), hal. 121. 11 HSES Systems Department, Loc. Cit, hal. 8.
  • 20. Page | 10 2.1.2.2 Visi dan Misi PT. Kaltim Prima Coal (KPC) memiliki visi yaitu “Produsen batubara terkemuka Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dunia, yang memberikan nilai optimal bagi semua pemangku kepentingan”. Sedangkan misi dari KPC sendiri antara lain: 1. Memupuk budaya yang mengutamakan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan dalam segala tindakan. 2. Memelihara tatakelola perusahaan yang baik dan mempromosikan perusahaan sebagai warga yang baik. 3. Menyediakan lingkungan belajar untuk mencapai keunggulan dan meningkatkan kesejahteraan. 4. Mengoptimalkan nilai bagi semua pemangku kepentingan. 5. Menyelenggarakan praktik pengelolaan dan operasi terbaik untuk menghasilkan produk dan kinerja berkualitas tinggi secara konsisten. 2.1.2.3 Struktur Organisasi
  • 22. Page | 12 Sumber: PT. Kaltim Prima Coal 2.1.3 Divisi External Affairs and Sustainable Development (ESD) 2.1.3.1 Profil Divisi External Affairs and Sustainable Development merupakan divisi yang memiliki tanggung jawab untuk menjalankan mandat pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. Divisi ini mempunyai 3 tujuan strategis, yaitu menyiapkan lahan, kelancaran operasi tambang, dan sustainability pasca tambang. Divisi ini juga memiliki visi “Menjadi mitra dalam pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat”.12 Sedangkan misi dari divisi ini adalah: a. Menjalin hubungan yang harmonis dengan pemangku kepentingan (stakeholder) berdasarkan prinsip saling percaya dan saling menghargai b. Mendorong pertumbuhan perekonomian lokal yang menguntungkan untuk menuju masyarakat yang mandiri dan sejahtera. c. Menjaga tatanan masyarakat dengan memelihara kelestarian alam dan budaya. Dalam mewujudkan visi dan misi yang telah disebutkan diatas, KPC melaksanakan berbagai program pengembangan masyarakat pada berbagai aspek. Prioritas pelaksanaan program pengembangan masyarakat tersebut berdasar pada potensi dan kebutuhan masyarakat di wilayah yang akan dilaksanakan program pengembangan masyarakat. 2.1.3.2 Struktur Organisasi Struktur dalam Divisi External Affairs and Sustainable Development sendiri dipimpin oleh seorang General Manager, yang kemudian membawahi 7 departemen yang di setiap departemen tersebut dipimpin oleh seorang Manager, yaitu Departemen Project Management & Evaluation, Departemen Community Empowerment, Departemen Land Management, Departemen External Relations, Departemen Bengalon Community Reis & Development, Departemen Government Relations, dan Departemen External Tech Support. Setiap 12 Ibid, hal. 30
  • 23. Page | 13 departemen tersebut memiliki fungsinya masing-masing untuk mendukung pencapaian visi dan misi yang telah disebutkan diatas. Lebih jelasnya akan digambarkan dalam bagan berikut ini: Bagan 2. Struktur Organisasi Divisi External Affairs and Sustainable Development (ESD) Sumber: Divisi External Affairs & Sustainable Development 2.1.3.3 Departemen Project Management & Evaluation Setiap departemen yang ada pada Divisi External Affairs & Sustainable Development menjalankan fungsi masing-masing, termasuk Departemen Project Management & Evaluation (PME). Departemen PME menjalankan fungsi manajemen proyek dan evaluasi di dalam divisi ESD, dimana tugas ataupun program kerja dari departemen ini berfokus pada evaluasi dan manajemen program-program CSR yang telah dijalankan oleh KPC. Departemen PME memiliki tiga tugas utama, yaitu Planning & Evaluating, Monitoring & Controlling, dan Facilities Development. Planning & Evaluating bertugas untuk menyeleksi setiap rencana atau project program CSR yang diajukan. Beberapa hal yang diseleksi adalah anggaran biayanya, GENERAL MANAGER Manager External Tech Support Manager Government Relations Manager External Relations Manager Comm. Empower ment Manager Bengalon Com. Rels Manager Land Management Manager Project Mgt & Evaluation SECRETARY TO GM
  • 24. Page | 14 kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat, dan hasil dari project yang telah dijalankan sebelumnya. Kemudian Monitoring & Controlling bertugas untuk mengawasi dan mengontrol setiap project yang sedang dijalankan agar tetap berjalan sesuai dengan persetujuan atau rencana awal dari project tersebut. Project yang diawasi dan dikontrol disini sebelumnya harus mendapat persetujuan dari Planning & Evaluating. Hasil dari pengawasan project setiap bulannya akan dilaporkan dalam bentuk Laporan Bulanan yang dibuat oleh Monitoring & Controlling kepada Planning & Evaluating. Lalu yang terakhir yaitu Facilities Development, memiliki tugas tidak hanya mengerjakan dan menjalankan setiap proyek yang berhubungan dengan CSR itu sendiri, namun juga akan sering tergabung dengan proyek-proyek internal yang berkaitan dengan operasional perusahaan dan akan sering berhubungan dengan pihak eksternal. Departemen Project Management & Evaluation dipimpin oleh seorang Manager, dibantu dengan seorang sekretaris dan 3 superintendent yaitu Superintendent Program Planning & Evaluation, Superintendent Project Monitoring & Controlling, dan Superintendent Community Facilities Development. Setiap superintendent tersebut dibantu oleh 2-3 specialist atau supervisor. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada bagan berikut ini:
  • 25. Page | 15 Bagan 3. Struktur Organisasi Departemen Project Management & Evaluation (PME) Sumber: Departemen Project Management & Evaluation (PME) Pada Departemen Project Management & Evaluation inilah penulis melaksanakan kegiatan PKN sehingga dapat menjawab fokus PKN yang penulis ambil dan kemudian dilapokan kedalam laporan PKN ini. Pada perkembangannya penulis juga menjalani kegiatan PKN ini di Departemen Community Empowerment, dimana pada departemen ini penulis lebih banyak melakukan pencarian data dan terlibat dalam program-program CSR yang dijalankan oleh KPC. Manager Superintendent Program Planning & Evaluation Supervisor Compliance & Program Evaluation Specialist Program Monitoring & Cost Control Act. Supervisor Partnership Project Superintendent Project Monitoring & Controlling Specialist Report & Data Management Act. Supervisor Project & Program Adm. Superintendent Community Facilities Dev. Supervisor Comm. Civil Project Supervisor Community Project Enginner Secretary
  • 26. Page | 16 2.2 Deskripsi Kegiatan PKN 2.2.1 Daftar Kegiatan Harian PKN Penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) di PT. Kaltim Prima Coal (KPC) yang beralamat di M1 Building Mine Site, Sangatta, Kalimantan Timur. Penulis melaksanakan kegiatan PKN dimulai pada tanggal 18 Juli hingga 19 Agustus tahun 2016. Selama melaksanakan kegiatan PKN di KPC penulis ditempatkan di Departemen Project Management & Evaluation Divisi External Affairs & Sustainable Development. Khusus pada saat pencarian data, penulis juga melaksanakan kegiatan PKN di Departemen Community Empowerment yang masih satu divisi dengan Departemen Project Management & Evaluation. Jam kerja yang dilewati penulis sebagai staf PKN tidak terdapat perbedaan dengan jam kerja dari para pegawai dan staf yang bekerja di KPC. Jam kerja yang berlaku di KPC sendiri yaitu dari pukul 08.00 – 17.00 dan dari hari Senin sampai hari Jumat. Namun untuk dua hari pertama penulis tidak langsung ditempatkan di Departemen Project Management & Evaluation, namun harus melewati beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh Departemen Learning & Development terlebih dahulu, yaitu pemberian informasi mengenai kegiatan Safety Induction, pengisian formulir kegiatan PKN/TA, kegiatan Safety Induction (pembekalan K3), foto ID, dan perjanjian kontrak. Tabel 1. Daftar Kegiatan Praktik Kerja Nyata No. Hari / Tanggal Kegiatan 1. Senin, 18 Juli 2016 1) Pengisian formulir kegiatan PKN/TA 2) Pengarahan & pemberian informasi mengenai kegiatan safety induction yang akan dilakukan esok hari di Gedung D4, Tango Delta. 2. Selasa, 19 Juli 2016 1) Pembagian visitor card sebelum masuk area Tango Delta. Setelah mendapat visitor card penulis diantar menuju Tango Delta untuk mengikuti kegiatan selanjutnya yaitu safety induction. 2) Mengikuti kegiatan safety induction yang merupakan pembekalan mengenai K3 yang berlaku di PT. Kaltim
  • 27. Page | 17 Prima Coal (KPC). Kegiatan safety induction ini berlangsung selama kurang lebih 3 jam dan dilaksanakan di Gedung D4, Tango Delta. 3) Setelah mengikuti kegiatan safety induction penulis diarahkan ke salah satu ruangan untuk foto kartu pengenal atau identity card yang nantinya akan penulis pakai selama melaksanakan kegiatan PKN. 3. Rabu, 20 Juli 2016 1) Pembagian kartu pengenal atau identity card yang nantinya akan selalu digunakan oleh penulis selama melaksanakan kegiatan PKN. 2) Menandatangani perjanjian kontrak dengan pihak PT. Kaltim Prima Coal (KPC) terkait dengan pelaksanaan kegiatan PKN yang dilalui oleh penulis nantinya. Perjanjian kontrak berisi mengenai hak, kewajiban, ketentuan umum, dsb. 3) Pengembalian visitor card yang sebelumnya telah dibagikan sebelum diantar menuju Departemen Project Management & Evaluation. 4) Setelah mengembalikan visitor card, penulis diantar menuju Departemen Project Management & Evaluation yang merupakan tempat penulis selama melaksanakan kegiatan PKN, yang terletak di M2 Building Mine Site, Sangatta, Kalimantan Timur. 5) Pengenalan lingkungan yang berada di M2 Building Mine Site, khususnya Departemen Project Management & Evaluation. 4. Kamis, 21 Juli 2016 1) Diskusi dengan Ibu Louise selaku Manager dari Departemen Project Management & Evaluation terkait dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Kaltim Prima Coal (KPC). 5. Jumat, 22 Juli 2016 1) Pendalaman fokus penelitian
  • 28. Page | 18 2) Penyusunan laporan terkait program CSR PT. Kaltim Prima Coal (KPC) tahun 2015. 3) Mengikuti meeting rutin dari Departemen Project Management & Evaluation. 6. Senin, 25 Juli 2016 1) Pendalaman fokus penelitian 2) Penyusunan laporan terkait program CSR PT. Kaltim Prima Coal (KPC) tahun 2015. 3) Monitoring Pabrik Tepung Tapioka yang merupakan bantuan dari KPC yang saat ini dikelola oleh BUMDesa, berlokasi di Kecamatan Rantau Pulung. 7. Selasa, 26 Juli 2016 1) Pendalaman fokus penelitian 2) Penyusunan laporan terkait program CSR PT. Kaltim Prima Coal (KPC) tahun 2015. 8. Rabu, 27 Juli 2016 1) Pendalaman fokus penelitian 2) Penyusunan laporan terkait program CSR PT. Kaltim Prima Coal (KPC) tahun 2015. 9. Kamis, 28 Juli 2016 1) Pendalaman fokus penelitian 2) Penyusunan laporan terkait program CSR PT. Kaltim Prima Coal (KPC) tahun 2015. 3) Monitoring Pabrik Tepung Tapioka yang merupakan bantuan dari KPC, berlokasi di Kecamatan Rantau Pulung. 10. Jumat, 29 Juli 2016 1) Pendalaman fokus 2) Evaluasi laporan program CSR PT. Kaltim Prima Coal (KPC) tahun 2015. 11. Senin, 1 Agustus 2016 1) Pencarian data yang menjawab fokus kegiatan PKN. 12. Selasa, 2 Agustus 2016 1) Pencarian data yang menjawab fokus kegiatan PKN. 2) Analisis Rencana Penutupan Tambang (RPT) untuk memahami program-program CSR KPC yang berkaitan dengan lingkungan. 13. Rabu, 3 Agustus 2016 1) Pencarian data yang menjawab fokus kegiatan PKN
  • 29. Page | 19 2) Analisis Studi Master Plan Kawasan Telaga Batu Arang di Wilayah Pertambangan KPC Sangatta 14. Kamis, 4 Agustus 2016 1) Analisis laporan program Kampung Bersemi & Gerak Bersemi yang merupakan program yang berkaitan dengan lingkungan 2) Pembuatan jadwal kegiatan pencarian data yang akan dilakukan di Departemen Community Empowerment 15. Jumat, 5 Agustus 2016 1) Diskusi dengan Bapak Sugeng terkait jadwal kegiatan penulis selama berada di Departemen Community Empowerment. 2) Analisis laporan program Kampung Bersemi tahun 2010 & program Gerak Bersemi untuk pencarian data yang diperlukan penulis. 16. Senin, 8 Agustus 2016 1) Pencarian data mengenai CTC (Composting Training Centre) yang merupakan salah satu program CSR KPC di bidang lingkungan. Pencarian data dilakukan melalui wawancara dengan Bapak Andika. 2) Membuat profil mengenai CTC dikarenakan saat ini tidak ada dokumen atau arsip data mengenai CTC itu sendiri. 17. Selasa, 9 Agustus 2016 1) Mengikuti meeting rutin dari Departemen Community Empowerment. 2) Wawancara dengan Ibu Catur dari Kelompok Bukit Mandiri dan Ibu Esther dari Kelompok Haviera untuk pencarian data terkait program Pengelolaan Sampah dengan 3R (Recycle, Reuse, Reduce). 18. Rabu, 10 Agustus 2016 1) Pencarian data melalui wawancara ke Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi (BPPUTK). Wawancara dilakukan dengan Bapak Ramli selaku pengurus dari BPPUTK.
  • 30. Page | 20 19. Kamis, 11 Agustus 2016 1) Mengikuti acara GERIMIS (Gerakan Minum Susu Bersama) di SDN 001 Sangatta Selatan, yang dilanjutkan dengan penanaman pohon bersama & pemberantasan jentik nyamuk. Acara ini juga dihadiri oleh Bupati Kutai Timur. 20. Jumat, 12 Agustus 2016 1) Diskusi rencana program penghijauan sekolah di SMAN 1 Sangatta Selatan. Program ini merupakan program dari Departemen Community Empowerment yang menggabungkan aspek lingkungan dan pendidikan. 21. Senin, 15 Agustus 2016 1) Pencarian data melalui wawancara ke Rumah Pangan Bersemi (Nursery) RT. 50 Dusun Kabo Jaya. Wawancara dilakukan dengan Bapak Jaini selaku salah satu pengurus Rumah Pangan Bersemi. 2) Penyusunan laporan akhir kegiatan PKN. 22. Selasa, 16 Agustus 2016 1) Membantu pengiriman bibit tanaman ke Peternakan Ayam yang berada di Pit J 2) Dokumentasi kegiatan grading di Telaga Batu Arang 3) Penyusunan laporan akhir kegiatan PKN 23. Kamis, 18 Agustus 2016 1) Penyusunan laporan akhir kegiatan PKN 24. Jumat, 19 Agustus 2016 1) Presentasi kegiatan PKN yang dilakukan di 2.2.2 Kegiatan Utama 1) Pencarian Data mengenai Composting Training Center (CTC) Penulis melakukan pencarian data mengenai composting training center (CTC) yang berlokasi di di Jalan Poros Kabo, belakang transport bis PT KPC, Swarga Bara – Sangatta Utara. Pencarian data dilakukan melalui wawancara dengan Bapak Andika, salah satu pengurus Remaja Kreatif Peduli Lingkungan (RKPL), dimana RKPL merupakan pengelola dari CTC. Dari wawancara yang sudah dilakukan penulis dapat mengetahui gambaran umum dari CTC.
  • 31. Page | 21 Tidak hanya melakukan pencarian data dan wawancara, penulis juga terlibat dalam kegiatan yang biasa dilakukan di CTC yaitu mengolah sampah-sampah organik menjadi pupuk kompos. 2) Pencarian Data mengenai Pengolahan Sampah 3R Penulis melakukan pencarian data mengenai pengolahan sampah dengan metode 3R (Recycle, Reduce, Reuse). KPC sendiri berusaha mengembangkan produk hasil pengolahan sampah 3R melalui pemanfaatan sampah plastik dan koran bekas menjadi berbagai macam bentuk kerajinan. Pengembangan produk ini dilakukan dengan melibatkan beberapa kelompok masyarakat. Beberapa kelompok masyarakat yang dilibatkan dalam program ini diantaranya adalah Kelompok Koran Bukit Mandiri dan Kelompok Haviera. Kelompok Koran Bukit Mandiri berfokus pada pengolahan koran bekas, sedangkan Kelompok Haviera berfokus pada pengolahan sampah plastik kemasan. Penulis berkesempatan untuk mewawancarai Ibu Catur Handayani selaku Ketua dari Kelompok Koran Bukit Mandiri. Wawancara yang telah dilakukan tersebut membuat penulis mengetahui gambaran umum dari Kelompok Koran Bukit Mandiri dan bagaimana proses pengolahan koran bekas menjadi suatu kerajinan seperti kursi, meja, vas bunga, dll. Kemudian penulis juga berkesempatan untuk mewawancarai Ibu Esther selaku ketua dari Kelompok Haviera. Dari wawancara tersebut penulis juga dapat mengetahui profil dan sejarah dari Kelompok Haviera dan bagaimana proses pengolahan sampah plastik kemasan tersebut menjadi berbagai produk kerajinan seperti tas maupun dompet. 3) Pencarian Data mengenai Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi (BPPUTK) Penulis melakukan pencarian data mengenai Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi atau BPPUTK yang beralamat di Jalan Raya Poros Bontang Km 2,5 Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur. Pencarian data dilakukan melalui wawancara dengan Bapak Ramli, salah satu pengurus dari Yayasan Sangatta Baru yang merupakan pengelola dari BPPUTK. Dari wawancara tersebut penulis dapat mengetahui gambaran keseluruhan dari BPPUTK seperti sejarahnya yang sempat mengalami pergantian nama, pengelolaan dari BPPUTK itu sendiri, perkembangan terkini dari BPPUTK, permasalahan yang dihadapi, dan harapan kedepannya untuk BPPUTK.
  • 32. Page | 22 4) Pencarian Data mengenai Rumah Pangan Bersemi Penulis melakukan pencarian data mengenai Rumah Pangan Bersemi yang berlokasi di RT 50 Dusun Kabo Jaya. Pencarian data dilakukan melalui wawancara dengan Bapak Jaini selaku salah satu pengurus dari Rumah Pangan Bersemi. Dari wawancara tersebut penulis dapat mengetahui gambaran umum mengenai Rumah Pangan Bersemi, termasuk juga Nursery yang terdapat ditempat tersebut, dan bagaimana program ini diterapkan di RT 50 Dusun Kabo Jaya. 2.2.3 Kegiatan Tambahan 1) Mengikuti Kegiatan Safety Induction Penulis sebelum ditempatkan di Departemen Project Management & Evaluation, terlebih dahulu mengikuti kegiatan safety induction yang merupakan pembekalan mengenai peraturan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) yang berlaku di PT. Kaltim Prima Coal (KPC). Kegiatan safety induction ini berlangsung selama kurang lebih 3 jam dan dilaksanakan di Gedung D4, Tango Delta. 2) Diskusi Mengenai Program CSR PT. Kaltim Prima Coal Penulis berkesempatan untuk melakukan diskusi dengan Ibu Louise selaku Manager dari Departemen Project Management & Evaluation terkait dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Kaltim Prima Coal (KPC). Pada awalnya penulis mendengarkan presentasi dari Ibu Louise tentang KPC CSR Strategy 2016. Dari penjelasan yang diberikan oleh Ibu Louise penulis dapat memahami bagaimana KPC menjalankan program CSR mereka, dari awal perencanaan hingga monitoring. Kemudian penulis berdiskusi dengan Ibu Louise terkait presentasi yang telah disampaikan. 3) Mengikuti meeting rutin dari Departemen Project Management & Evaluation Penulis mendapat kesempatan untuk mengikuti meeting rutin yang diadakan oleh Departemen Project Management & Evaluation (PME). Meeting ini diadakan seminggu sekali pada hari Jumat. Pada meeting tersebut penulis dapat mengetahui bagaimana budaya kerja dari Departemen PME dan bagaimana mereka menjalankan tugas dan fungsi mereka dalam Divisi External Affairs & Sustainable Development.
  • 33. Page | 23 4) Penyusunan Laporan Program CSR PT. Kaltim Prima Coal Tahun 2015 Pada awal kegiatan PKN penulis di Departemen Project Management & Evaluation, penulis mendapat tugas dari pembimbing untuk menyusun Laporan Program CSR PT. Kaltim Prima Coal Tahun 2015. Laporan ini sendiri berisi mengenai program-program CSR yang telah dijalankan oleh PT. KPC pada tahun 2015 secara umum pada berbagai bidang seperti bidang sosial, kesehatan, ekonomi, pendidikan, maupun lingkungan dan budaya. Penulis membutuhkan waktu kurang lebih 6 hari untuk menyelesaikan laporan ini. Penyusunan laporan ini membuat penulis mengetahui gambaran umum dari program-program CSR yang telah dijalankan oleh KPC pada tahun 2015. 5) Monitoring Pabrik Tepung Tapioka Penulis mengikuti kegiatan monitoring pabrik tepung tapioka bersama pembimbing lapangan yaitu Pak Gaga. Pabrik Tepung Tapioka ini berlokasi di Desa Kebon Agung Kecamatan Rantau Pulung, dan merupakan bantuan yang diberikan oleh KPC kepada BUMDes setempat untuk dikelola. Disini penulis dapat melihat secara langsung kondisi dari pabrik tersebut dan mengetahui permasalahan apa saja yang terdapat di pabrik tersebut seperti penjemurannya yang masih bersifat manual atau masih mengandalkan sinar matahari. Kegiatan monitoring pabrik tepung tapioka ini juga termasuk dalam program kerja dari Departemen Project Management & Evaluation, khususnya yang berkaitan dengan monitoring & controlling. 6) Membuat Profil Composting Training Center (CTC) Penulis membantu membuatkan profil mengenai Composting Training Center dikarenakan saat penulis berada disana untuk pencarian data, Pak Andika selaku salah satu pengurus dari CTC mengaku tidak ada arsip data atau dokumen mengenai CTC itu sendiri. Hal ini sempat membuat penulis kesulitan dalam pencarian data mengenai CTC. Oleh karena itulah penulis berinisiatif untuk membuat profil mengenai CTC. 7) Mengikuti meeting rutin Departemen Community Empowerment Penulis mendapatkan kesempatan untuk mengikuti meeting rutin dari Departemen Community Empowerment. Meeting dilakukan seminggu sekali pada hari Senin. Pada meeting tersebut penulis dapat mengetahui apa saja tugas dari Departemen CE, mengetahui bagaimana
  • 34. Page | 24 mereka mendiskusikan permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi, dan mengetahui bagaimana mereka mendiskusikan program-program yang saat ini sedang dijalankan. 8) Membantu Persiapan Acara GERIMIS (Gerakan Minum Susu Bersama) Penulis ikut membantu persiapan acara GERIMIS atau Gerakan Minum Susu Bersama yang diadakan pada tanggal 11 Agustus 2016. Penulis membantu mengirim susu dari Peternakan Sapi Terpadu (PESAT) ke SDN 001 Sangatta Selatan, tempat diadakannya acara GERIMIS tersebut dan membantu mengantar bibit-bibit pohon dari Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi atau BPPUTK ke Lapangan dekat SDN 001 Sangatta Selatan, tempat diadakannya acara penanaman pohon bersama yang juga merupakan bagian dari acara GERIMIS tersebut. Acara ini sendiri juga dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur. 9) Diskusi Rencana Penghijauan Sekolah SMAN 1 Sangatta Selatan Penulis mendapat kesempatan untuk ikut dalam diskusi rencana program penghijauan sekolah di SMAN 1 Sangatta Selatan. Diskusi ini dilakukan antara Pak Budi, Bu Rosna, dan Pak Nugroho sebagai perwakilan dari KPC dengan Ibu Kepala Sekolah SMAN 1 Sangatta Selatan beserta guru. Diskusi ini menurut penulis penting untuk dilakukan, agar muncul kesepahaman antara pihak KPC dengan pihak SMAN 1 Sangatta Selatan, agar nanti tidak muncul permasalahan pada program ini. Program penghijauan di SMAN 1 Sangatta Selatan ini sendiri merupakan salah satu program dari Departemen Community Empowerment yang mencakup bidang pendidikan dan lingkungan sekaligus. Dari sini penulis dapat melihat dan mempelajari secara langsung bagaimana persiapan suatu program CSR sebelum benar-benar diterapkan nantinya. 10) Membantu Pengiriman Bibit Tanaman ke Peternakan Ayam Pit J Penulis membantu mengantarkan bibit-bibit tanaman seperti buah Mangga dan buah Nangka kurang lebih sejumlah 35 batang ke Peternakan Ayam yang berada di lokasi pertambangan Pit J. Bibit-bibit tanaman tersebut nantinya akan ditanam di area sekitar peternakan ayam tersebut agar lebih rindang.
  • 35. Page | 25 11) Dokumentasi Kegiatan Grading Ikan Patin di Telaga Batu Arang Penulis membantu mendokumentasikan kegiatan grading ikan patin yang dilakukan di kawasan Telaga Batu Arang. Kegiatan grading ini sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai memindahkan ikan dari suatu kolam ke kolam lain. Telaga Batu Arang sendiri merupakan tempat wisata berbasis komunitas yang mana wilayahnya merupakan wilayah pascatambang. 12) Presentasi Kegiatan Praktik Kerja Nyata Penulis melakukan presentasi mengenai kegiatan PKN yang telah dijalankan selama kurun waktu satu bulan di PT. Kaltim Prima Coal (KPC). Penulis melakukan presentasi ini di hari terakhir kegiatan PKN di hadapan beberapa staf dari Departemen Community Empowerment. 2.3 Pencapaian dalam Kegiatan Praktek Kerja Nyata Kegiatan PKN yang penulis jalankan di PT. Kaltim Prima Coal (KPC) telah memberikan banyak pengalaman dan ilmu-ilmu baru yang nantinya bisa penulis manfaatkan dalam dunia perkuliahan maupun dunia kerja yang nantinya penulis hadapi. Pencapaian dalam hal pengetahuan, soft skill dan hard skill telah penulis dapat selama menjalani kegiatan PKN ini. Beberapa pencapaian dalam hal ini yaitu pengetahuan yang penulis dapat diantaranya: 1) Pengetahuan Mengenai Karakter Perusahaan Sebelumnya penulis tidak memiliki bayangan bagaimana bekerja dalam suatu perusahaan, terutama dalam suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara. Kegiatan PKN yang penulis jalani di KPC membuat penulis banyak belajar dan mendapat banyak ilmu baru, terutama mengenai karakter dari KPC ini sendiri. Penulis mengarakteristikkan KPC ini santai, namun sangat disiplin, terutama yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan kerja (K3). Banyak sekali peraturan yang mengatur tentang K3 ini. Salah satunya yaitu tidak semua orang dan kendaraan dapat memasuki wilayah operasional dari KPC yang dibagi menjadi area tambang (Pit Area) dan bukan area tambang (Non Pit Area). Hanya karyawan maupun kontraktor yang memiliki ID card yang dapat masuk wilayah operasional KPC. Begitu pula dengan kendaraan dimana hanya kendaraan milik perusahaan
  • 36. Page | 26 yang terdapat nomor dibagian lambung mobil atau bus karyawan yang dapat memasuki wilayah operasional KPC. Peraturan mengenai K3 tidak hanya diperuntukkan bagi para pekerja maupun kontraktor yang turun langsung bekerja di area pertambangan, namun juga bagi para pekerja yang bekerja di bukan area tambang seperti di perkantoran. Hal ini membuat penulis memahami bila K3 merupakan hal yang terpenting dalam bekerja di suatu perusahaan tambang, khususnya pertambangan batubara seperti KPC. Tidak hanya itu, pengetahuan K3 yang penulis dapat ini nantinya juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 2) Pengetahuan Mengenai Kondisi Batubara Terkini Indonesia Sebelum menjalani kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) di PT. Kaltim Prima Coal (KPC), penulis merasa masih minim pengetahuannya akan kondisi batubara terkini karena memang penulis tidak mengikuti perkembangan dari batubara. Namun setelah menjalani kegiatan PKN di KPC, penulis mendapat banyak sekali informasi maupun pengetahuan mengenai kondisi batubara terkini yang ada di Indonesia. Penulis baru mengetahui dan menyadari jika harga batubara yang sempat turun beberapa waktu yang lalu membawa dampak yang signifikan, tidak hanya bagi KPC namun juga bagi masyarakat Kabupaten Kutai Timur. Masyarakat di Kabupaten Kutai Timur ternyata juga terkena dampak dari turunnya harga batubara tersebut. Banyak warga yang kehilangan pekerjaan, karena perusahaan pertambangan seperti KPC sendiri juga memutus hubungan kerja dengan banyak karyawannya. Perekonomian dan pendapatan daerah pun sempat menurun, dikarenakan sektor pertambangan saat ini menyumbang kurang lebih 80% pendapatan daerah Kabupaten Kutai Timur. Hal tersebut yang kemudian membuat arah dari kebijakan program CSR dari KPC selalu diorentasikan pada program pengembangan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan. Sehingga diharapkan akan muncul kemandirian dari masyarakat bilamana KPC menutup dan menghentikan aktivitas pertambangannya. 2.3.1 Soft Skills 1) Kemampuan Berkomunikasi yang Baik Pada saat menjalani kegiatan PKN penulis banyak berinteraksi, berdiskusi, dan berkomunikasi dengan banyak orang dengan berbagai tingkatan. Dari situ penulis banyak
  • 37. Page | 27 belajar mengenai penggunaan Bahasa Indonesia yang baik, sopan, formal, baku, dan terstruktur. Hal ini merupakan hal yang penting, dikarenakan komunikasi merupakan suatu hal yang penting atau fundamental untuk menjalin suatu relasi atau hubungan dengan berbagai pihak. Disamping itu dengan mendapat soft skill berkomunikasi ini merupakan bekal bagi penulis dalam menghadapi dunia kerja nantinya. 2) Ketelitian dan Kecepatan dalam Bekerja Penulis dalam menjalankan kegiatan PKN pernah mendapat tugas untuk membuat laporan, yaitu Laporan Program CSR PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Tahun 2015. Dalam menyelesaikan tugas membuat laporan tersebut penulis banyak belajar mengenai ketelitian dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Ketelitian diperlukan agar tidak ada kesalahan dalam penulisan kata atau typo dan supaya data yang dimasukan ke dalam laporan tidak salah. Sedangkan kecepatan diperlukan agar tugas yang diberikan dapat selesai tepat pada waktunya. Ketmampuan ketelitian dan kecepatan dalam bekerja ini bisa menjadi bekal bagi penulis dalam menghadapi dunia kerja nanti. 3) Kedisiplinan dalam Bekerja Kedisiplinan dalam bekerja merupakan salah satu hal yang penting dalam dunia kerja. Dalam menjalani kegiatan PKN ini, penulis dapat memahami bila kedisiplinan sangat diperlukan dalam dunia kerja, seperti datang ke kantor tepat waktu dan tidak terlambat serta pulang kerja sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Hal ini juga bisa menjadi bekal bagi penulis dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya nanti. Tanpa ada kedisiplinan, maka akan sulit untuk bisa meraih apa yang kita inginkan dalam dunia kerja nantinya. 4) Etika Kerja dan Profesionalitas Penulis dalam menjalankan kegiatan PKN di KPC juga belajar tentang etika kerja dan profesionalitas. Dari situ penulis memahami jika dalam dunia kerja, tidak hanya disiplin yang harus diutamakan namun juga etika dan profesionalitas. Etika kerja membuat penulis memahami bagaimana berperilaku maupun berinteraksi dengan rekan kerja yang baik dan benar. Profesionalitas membuat penulis belajar untuk berkomitmen dan bersungguh-sungguh dalam menjalani kegiatan PKN dengan baik. Kedua hal tersebut bisa menjadi bekal bagi penulis dalam menghadapi dunia kerja nanti.
  • 38. Page | 28 2.3.2 Hard Skills 1) Mengetahui Cara Membaca dan Memahami Suatu Laporan Kegiatan PKN yang penulis jalani pada Departemen Project Management & Evaluation dan Departemen Community Empowerment membuat penulis mendapat kesempatan untuk dapat mempelajari cara membaca dan memahami suatu laporan dengan baik dan benar. Hal ini dirasa penting agar penulis dapat mengetahui dan memahami poin-poin penting dari suatu laporan tersebut. Kemampuan untuk memahami laporan itulah yang kemudian mempermudah penulis untuk menyelesaikan tugas yang diberikan seperti membuat Laporan Program CSR PT. Kaltim Prima Coal Tahun 2015. 2) Mengetahui Cara Membuat Laporan Salah satu tugas yang telah penulis selesaikan dalam kegiatan PKN yaitu membuat Laporan Program CSR PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Tahun 2015. Setelah mendapat saran dan bimbingan dari pembimbing, penulis dapat membuat laporan tersebut dengan baik, jelas, dan rapi. Penulis pun juga memahami bagaimana membuat suatu laporan yang jelas, mudah dipahami, dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 3) Meningkatkan Kemampuan Analisis Kegiatan PKN yang dijalankan oleh penulis di Departemen Project Management & Evaluation dan Departemen Community Empowerment membuat penulis belajar untuk meningkatkan kemampun analisis, khususnya analisis mengenai CSR. Penulis yang seringkali mengikuti dan mengamati secara langsung lokasi dimana program CSR dijalankan, secara tidak langsung membuat penulis mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan lokasi tersebut dan kemudian menganalisisnya. Apa saja kelebihan dan kekurangannya, apa saja kendala yang dihadapi, atau apakah program yang sudah dijalankan di lokasi tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal tersebut membuat kemampuan analisis khususnya mengenai CSR dari penulis dapat terus terasah sehingga dapat dijadikan bekal bagi penulis kedepannya.
  • 39. Page | 29 2.4 Analisis Program CSR PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Pada Bidang Lingkungan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 Berdasar pada fokus kegiatan PKN yang diambil oleh penulis yaitu terkait program CSR yang dijalankan oleh PT. Kaltim Prima Coal (KPC), maka penulis ditempatkan di Divisi External Affairs & Sustainability Development, tepatnya di Departemen Project Management & Evaluation. Penulis juga melaksanakan kegiatan PKN di Departemen Community Empowerment, khususnya ketika penulis melakukan pencarian data dan kerja praktek. Pada kedua departemen tersebut penulis mendapatkan kesempatan untuk mempelajari dan mengamati secara langsung bagaimana KPC menjalankan berbagai program CSR, khususnya program pada bidang lingkungan. Program CSR yang dijalankan oleh KPC memiliki tujuan untuk membangun dan memberdayakan masyarakat lokal khususnya masyarakat pada wilayah Kabupaten Kutai Timur, sehingga pada akhirnya nanti diharapkan akan muncul dan tercipta kemandirian oleh masyarakat yang berkelanjutan. Program CSR tersebut juga dirancang untuk melaksanakan kepedulian moral dan merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masa depan masyarakat di sekitar pertambangan. Oleh karena itu, arah dari kebijakan program CSR dari KPC selalu diorentasikan pada program pengembangan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan menuju pada keadaan yang lebih baik bilamana KPC menutup dan menghentikan segala aktivitas pertambangannya nanti. Program CSR yang dijalankan oleh KPC mendukung pula berbagai program pembangunan nasional termasuk didalamnya agenda pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur. KPC dalam hal ini memposisikan diri sebagai katalisator pembangunan daerah. Program CSR tersebut juga mendukung program pembangunan internasional seperti Millenium Development Goals (MDGs) dan Sustainability Development Goals (SDGs). Beberapa hal diatas membuktikan bila KPC tidak hanya menggeluti permasalahan pertambangan saja, namun juga berupaya secara berkelanjutan memberi kontribusi positif dan nyata bagi Indonesia dan dunia internasional secara keseluruhan. Terdapat beberapa program CSR dari KPC pada bidang lingkungan yang rutin dijalankan setiap tahunnya. Salah satu program tersebut adalah Program Gerak Bersemi. Gerak
  • 40. Page | 30 Bersemi sendiri merupakan singkatan dari Gerakan Komunitas Bersih, Sehat dan Mandiri.13 Program Gerak Bersemi ini lahir dari pelatihan yang diadakan oleh KPC yang bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur dan PKK Kabupaten pada bulan Agustus tahun 2007 yaitu Pelatihan Teknososial Pengelolaan Sampah.14 Gerak Bersemi sendiri merupakan gerakan pengelolaan sampah yang menggunakan prinsip 3R (Reduce, Re-use dan Recycle) dan berbasis komunitas. Tujuan dari program Gerak Bersemi ini sendiri tidak hanya mengurangi volume sampah, namun juga untuk menciptakan kesadaran bagi masyarakat Kota Sangatta, untuk lebih peduli dan memperhatikan lingkungan mereka.15 Disamping Program Gerak Bersemi, terdapat beberapa program CSR pada bidang lingkungan lain yang juga rutin dijalankan setiap tahunnya oleh Departemen Community Empowerment, antara lain Composting Training Center (CTC), Pengolahan Sampah 3R (Recycle, Reduce, Reuse), Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi (BPPUTK), Rumah Pangan Bersemi, dan Telaga Batu Arang. CTC dan pengolahan sampah 3R termasuk dalam pengolahan sampah, BPPUTK digolongkan ke dalam agribisnis, Rumah Pangan Bersemi termasuk dalam pemberdayaan sayuran dan buah-buahan, dan Telaga Batu Arang merupakan bentuk reklamasi lahan pascatambang. 2.4.1 Composting Training Center (CTC) Composting Training Center (CTC) adalah pusat pengelolaan sampah dan pelatihan pembuatan pupuk kompos yang berbasis komunitas. CTC beralamat di Jalan Poros Kabo, belakang transport bis PT KPC, Swarga Bara – Sangatta Utara. CTC merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat dari Departemen Community Empowerment PT. Kaltim Prima Coal (KPC) di bidang lingkungan dimana program ini memiliki tujuan tidak hanya mengurangi jumlah sampah namun juga mengolah kembali sampah khususnya jenis sampah organik menjadi pupuk kompos.16 CTC pada awalnya dikelola oleh Departemen Community Empowerment, namun untuk saat ini pengelolaannya dipegang oleh Remaja Kreatif Peduli 13 PT. Kaltim Prima Coal, Gerak Bersemi. 14 Ibid. 15 Ibid. 16 Andika, Wawancara, 8 Agustus 2016.
  • 41. Page | 31 Lingkungan (RKPL) yang merupakan mitra kerja dari KPC, dimana Departemen Community Empowerment tetap menjadi Pembina.17 Terbentuknya RKPL ini sendiri bermula dari Ikatan Remaja Masjid (IRMA), yang pada waktu itu kegiatannya tidak hanya pada bidang agama namun juga pada bidang lingkungan. IRMA berinisiatif untuk menawarkan jasa pembuangan sampah dari rumah warga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dimana kegiatan tersebut dijalankan dari tahun 2006 sampai tahun 2010. RKPL baru terbentuk pada tanggal 2 Mei 2009, dimana pada waktu itu IRMA dilarang untuk melanjutkan jasa pembuangan sampah dan lebih berfokus pada kegiatan pada bidang agama, sehingga terbentuklah RKPL dimana kegiatannya lebih berfokus pada bidang lingkungan. Kegiatan yang dilakukan oleh RKPL ini awalnya masih tetap pada jasa pembuangan sampah dengan tujuan mengurangi volume sampah yang ada. Pada saat itu RKPL masih belum berencana untuk mengelola ataupun mendaur ulang sampah tersebut. Mereka juga menyuplai sampah basah atau sampah jenis organik kepada CTC yang pada saat itu masih dikelola oleh Departemen Community Empowerment. Baru pada bulan September tahun 2011 RKPL dipercaya oleh Departemen Community Empowerment KPC untuk menjadi pengelola dari CTC.18 Kegiatan mereka pun tidak lagi hanya menawarkan jasa pembuangan sampah maupun menyuplai sampah basah, namun juga mengelola sampah tersebut menjadi pupuk kompos. CTC yang dikelola oleh RKPL saat ini diperkirakan mampu memproduksi pupuk kompos kurang lebih 3 ton per bulannya. Hasil produksi pupuk kompos tersebut juga telah diperjualbelikan, dimana mayoritas pembelinya adalah KPC Nursery dan masyarakat di sekitar Kabupaten Kutai Timur. Pada perkembangannya kegiatan yang terdapat di CTC saat ini tidak hanya pengelolaan sampah maupun pembuatan pupuk kompos, namun juga terdapat kegiatan lain seperti jual beli bunga dan tanaman. RKPL juga telah membentuk Bank Sampah, dimana masyarakat umum dapat menjual sampah-sampah mereka ke Bank Sampah. Terdapat hal unik dari Bank Sampah 17 Ibid. 18 Ibid.
  • 42. Page | 32 di CTC ini dimana sampah-sampah yang dijual oleh masyarakat nantinya dibayar tidak dengan uang, namun dengan berupa pupuk kompos, bibit bunga, maupun air minum isi ulang.19 Untuk lebih mengajak banyak orang terlibat dalam kegiatan pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos ini, RKPL telah mengusulkan pembangunan rumah kompos di setiap SKPD atau di dinas-dinas Kabupaten Kutai Timur. Ide ini telah diusulkan kepada Badan Pemberdayaan Masyarakat Tingkat Kabupaten dan saat ini menunggu kepastian apakah usul tersebut dapat diterima atau tidak. CTC telah mendapat Penghargaan Terbaik 3 pada GKPM Awards 2013 CSR Best Practice for MDG’s kategori Tingkat Pelaku Mitra Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 2 Oktober 2015. Penghargaan tersebut langsung diberikan oleh H.R. Agung Laksono kepada salah satu perwakilan dari CTC dan RKPL yaitu Bapak Andika. Penghargaan yang diperoleh CTC tersebut menunjukkan jika program ini sangat bagus dan seharusnya tetap dipertahankan dan dijalankan. Selain dapat mengurangi jumlah sampah yang ada, namun juga dapat mengolah sampah khususnya sampah jenis organik menjadi pupuk kompos. Program CTC ini seharusnya juga mendapat dukungan dari pemerintah terkait dalam hal ini yaitu Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, agar informasi pengolahan sampah ini dapat tersebar dan nantinya tidak hanya dilakukan oleh CTC, namun juga oleh masyarakat umum. Program CTC ini sendiri dapat digolongkan ke dalam program CSR community development atau pengembangan masyarakat. KPC dalam hal ini tidak hanya memberikan bantuan dana, namun juga memberikan pelatihan maupun bimbingan agar ke depannya program ini dapat berjalan sendiri atau mandiri. Seperti dalam CTC ini dimana RKPL yang telah menjadi pengelola CTC dan KPC sebagai Pembina. 2.4.2 Program Pengolahan Sampah 3R Program pengolahan sampah 3R merupakan salah satu program CSR dari KPC yang bergerak pada bidang lingkungan dan termasuk dalam program Gerak Bersemi. Program ini pertama kali dijalankan pada tahun 2009 dan melibatkan beberapa kelompok masyarakat untuk 19 Ibid.
  • 43. Page | 33 bersama mengolah sampah yang ada dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Sampah yang dikelola dan diolah kembali dalam program ini adalah sampah koran bekas dan sampah plastik refill. KPC sendiri pada awalnya mengadakan pelatihan terkait pengolahan sampah 3R dengan melibatkan masyarakat sebagai peserta. Pada pelatihan tersebut juga mendatangkan instruktur maupun narasumber yang ahli dalam bidang pengolahan sampah, seperti contoh Pelatihan Pemanfaatan Kertas Koran Menjadi Produk Kerajinan yang diadakan pada Desember 2009 yang mendatangkan instruktur dari Semesta Recycle Jogjakarta.20 Pelatihan diikuti lebih dari 30 peserta, dimana setelah pelatihan tersebut diadakan pelatihan kedua pada tahun 2010 dengan tujuan meningkatkan kualitas produk kerajinan yang dihasilkan oleh para peserta dari pelatihan sebelumnya. Kemudian pada tanggal 17 Februari 2011 terbentuk Kelompok Koran Bukit Mandiri yang diketuai oleh Ibu Catur Handayani. Kelompok Koran Bukit Mandiri merupakan kelompok yang memanfaatkan limbah koran menjadi produk kerajinan, seperti furniture kursi dan meja yang terbuat dari limbah koran.21 Disamping furniture yang berupa kursi dan meja, produk lain yang mampu dihasilkan oleh produk ini adalah tempat payung, tempat sampah, vas bunga, kotak tisu dan keranjang. Semua produk kerajinan tersebut menggunakan bahan baku koran bekas. KPC sendiri berperan sebagai Pembina dari Kelompok Koran Bukit Mandiri, yang juga membantu pemasaran produk kerajinan hingga mencapai pasar Bandung dan Jakarta.22 Selain membantu pemasaran produk kerajinannya KPC juga membantu memberikan peralatan pengering atau oven yang digunakan untuk mengeringkan produk kerajinan Pada perkembangannya terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh Kelompok Koran Bukit Mandiri, mulai dari bahan bakunya yaitu koran yang saat ini ukurannya semakin kecil, masih mengandalkan sinar matahari untuk pengeringannya, dan tenaga kerja yang masih terbatas.23 Khusus untuk tenaga kerja yang masih terbatas ini dikarenakan tidak semua orang 20 PT. Kaltim Prima Coal, PROFILE KELOMPOK KORAN BUKIT MANDIRI 21 Catur Handayani, Wawancara, 9 Agustus 2016. 22 Ibid. 23 Ibid.
  • 44. Page | 34 dapat mengolah limbah koran tersebut menjadi suatu produk kerajinan, karena memerlukan kesabaran dan keterampilan. Disamping itu minat dari warga sekitar juga masih kurang, karena menganggap usaha kerajinan dari limbah koran ini kurang menguntungkan ataupun kurang menghasilkan bila dibanding dengan usaha-usaha yang lain. Pengolahan sampah khususnya limbah koran tidak hanya dilakukan oleh Kelompok Koran Bukit Mandiri, namun juga terdapat kelompok lain yang mengelola dan mengolah limbah koran tersebut yaitu Kelompok Gunung Teknik yang berlokasi di Sangatta Selatan dan Kelompok UPPKS Melati yang berlokasi di Margo Santoso III. Kedua kelompok tersebut juga dibina dan didampingi oleh KPC, sama seperti Kelompok Koran Bukit Mandiri. Program pengolahan sampah 3R tidak hanya memanfaatkan sampah koran, namun juga memanfaatkan sampah plastik kemasan. Bila pada pengolahan limbah koran terdapat Kelompok Koran Bukit Mandiri, Kelompok Gunung Teknik, dan Kelompok UPPKS Melati, maka pada pengolahan sampah plastik kemasan ini terdapat Kelompok Haviera yang berlokasi di Desa Singa Gembara Kecamatan Sangatta Utara. Kelompok Haviera terbentuk pada bulan Juni 2008, setelah menjalani beberapa pelatihan seperti pelatihan menjahit dasar pada Oktober 2006 dan April 2007 dan pelatihan pengelolaan sampah yang berbasis komunitas pada Agustus 2007.24 Kelompok ini beranggotakan empat orang, dimana anggota kelompok juga tergabung dalam Forum Komunitas Peduli Lingkungan (FKPL).25 Namun saat ini anggota yang masih aktif berjumlah tiga orang dengan Ibu Esther & Ibu Nurhayati sebagai pembimbing dari Kelompok Haviera. Anggota dari kelompok Haviera merupakan ibu-ibu rumah tangga yang juga mempunyai banyak kegiatan di masyarakat serta aktif di beberapa kegiatan sosial masyarakat dan keorganisasian. Keempat anggota tersebut melakukan kegiatan pengolahan sampah plastik ini belum sebagai kegiatan utama melainkan masih menjadi sambilan atau sampingan karena belum menjadi fokus utama mereka dan masih menganggap hasil dari usaha ini belum bisa membiayai 24 PT. Kaltim Prima Coal, PROFILE KELOMPOK HAVIERA 25 Esther Patmo, Wawancara, 9 Agustus 2016.
  • 45. Page | 35 kehidupan keluarga, karena penghasilannya yang tidak menentu tiap bulannya bergantung pada pesanan yang ada.26 Produk kerajinan yang dapat dihasilkan oleh Kelompok Haviera ini sangat beragam, diantaranya adalah kotak pensil, tas, dompet, dan topi. Produk-produk tersebut bahkan sudah mencapai pasar tidak hanya di Sangatta namun juga sudah mencapai pasar di luar Kalimantan yaitu Sulawesi dan Jawa.27 Pada perkembangannya kelompok ini mengalami beberapa kendala seperti bahan baku yang saat ini semakin susah dicari. Selain itu juga terdapat kendala dalam tenaga kerja dimana Kelompok Haviera kesulitan untuk mencari tenaga kerja dikarenakan sangat sedikit jumlah orang yang memiliki minat dan keterampilan dengan pengolahan sampah plastik ini.28 Masih banyak yang beranggapan jika usaha pengolahan sampah plastik ini kurang menguntungkan, sehingga usaha pengolahan sampah ini masih dianggap sebagai usaha sampingan saja. Berbagai kendala yang dihadapi oleh Kelompok Haviera tidak menyurutkan semangat mereka. Kelompok ini tetap berkomitmen untuk bergerak di bidang pengolahan sampah 3R dengan berkarya dan berusaha sekaligus mengurangi jumlah sampah khususnya plastik yang jarang dimanfaatkan dan susah untuk di daur ulang. Aksi kepedulian yang dijalankan oleh kelompok Haviera ini juga turut mendukung program pemerintah pada bidang lingkungan dan Program Gerak Bersemi. Seperti halnya dengan program CTC, program pengolahan sampah 3R ini sudah cukup bagus dan seharusnya tetap dipertahankan. Disamping dapat mengurangi jumlah sampah, namun juga dapat mengolah sampah tersebut menjadi sebuah kerajinan yang lebih bermanfaat. Pemerintah daerah dalam hal ini yaitu Pemerintah Kabupaten Kutai Timur juga seharusnya mendukung program ini agar semakin banyak orang yang berminat dan terlibat dalam program pengolahan sampah 3R. 26 Ibid. 27 Ibid. 28 Ibid.
  • 46. Page | 36 Program pengolahan sampah 3R termasuk dalam program CSR community development atau pengembangan masyarakat, dimana KPC tidak hanya memberikan bantuan dana, namun juga memberikan bantuan pelatihan-pelatihan dalam hal ini yaitu Pelatihan Pemanfaatan Kertas Koran Menjadi Produk Kerajinan dan Pelatihan Pemanfaatan Plastik Kresek. Pelatihan diberikan agar masyarakat yang terlibat dalam program ini mendapatkan keterampilan dalam mengolah sampah khususnya sampah plastik dan koran menjadi produk- produk kerajinan. Tujuan akhir yang diharapkan yaitu masyarakat dapat mandiri dengan usaha pengolahan sampah ini. 2.4.3 Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi (BPPUTK) Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi (BPPUTK) adalah suatu tempat pelatihan dan pembelajaran kepada masyarakat sekitar pada bidang agribisnis, yang berlokasi di Jalan Raya Poros Bontang Km 2,5 Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur. BPPUTK ini sendiri didirikan dengan tujuan menjadi pusat pelatihan dan percontohan pertanian organik guna menunjang pengembangan agribisnis berbasis potensi lokal di wilayah Kabupaten Kutai Timur.29 BPPUTK sendiri didirikan pada tahun 1998 atas inisiatif dari KPC, Pengelola Taman Nasional Kutai, Pemerintah Kecamatan Sangatta Selatan, dan tokoh masyarakat. Pada awal pendiriannya BPPUTK bernama Balai Pelatihan dan Pengembangan Usaha Tani dan Usaha Kecil, dimana kegiatan BPPUTK lebih difokuskan kepada pembuatan demplot tanaman- tanaman hortikultura, pengembangan pupuk bokashi, serta pembinaan sektor usaha kecil dan menengah (UKM).30 Kemudian sejak tahun 2003 nama kepanjangan BPPUTK berubah menjadi Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi. BPPUTK juga mengadakan kerjasama dengan LSM Cirpar dari Yogyakarta dengan tujuan memantapkan fungsi dari BPPUTK sebagai tempat percontohan khususnya dalam bidang agribisnis.31 29 BPPUTK, “Apa Itu BPPUTK?”, Buku Pedoman BPPUTK, hal. 14. 30 Ibid, hal. 15. 31 Ibid.
  • 47. Page | 37 Pada tahun 2008 BPPUTK juga bekerjasama dengan LSM Pusdakota Ubaya Surabaya dengan tujuan untuk mengintegrasikan fungsinya sebagai rumah belajar pembangunan karakter dalam program Gerakan Komunitas Bersih, Sehat dan Mandiri) dengan mengadakan kegiatan edu-wisata yang berkualitas. BPPUTK terus berupaya membuat program-program mengenai pembelajaran lingkungan kepada masyarakat, yang mencakup pada bidang pendidikan dan pelatihan yang diantaranya adalah: 1) Pendidikan Program yang dijalankan oleh BPPUTK yang berkaitan dengan sektor pendidikan ini diantaranya adalah kegiatan study tour untuk anak-anak sekolah, pelatihan daur ulang sampah, family gathering, dan aktivitas outbound dan outdoor.32 Kegiatan-kegiatan tersebut digunakan oleh BPPUTK sebagai media pengenalan dan pembelajaran nilai lingkungan kepada masyarakat. 2) Pelatihan BPPUTK sebagai area percontohan pertanian organik memiliki beberapa fasilitas seperti kebun demplot buah lokal, demplot persawahan organik dan tanaman semusim, kandang ternak sapi dan kambing yang direncanakan akan terintegrasi dengan teknologi pemanfaatan energi bio-gas, kolam percontohan budidaya perikanan keramba, dan kebun demoplot komoditas program dampingan dari KPC, dan fasilitas nursery dan rumah kompos yang nantinya digunakan sebagai bagian usaha untuk menjalankan fungsi konservasi dan percontohan dalam pengelolaan sampah.33 BPPUTK tidak hanya membuat program-program mengenai pembelajaran lingkungan kepada masyarakat seperti yang telah disebutkan diatas, namun juga memiliki kegiatan rutin yang terus dijalankan, yaitu: a) Pengembangan Kebun Induk 32 Ibid, hal. 16. 33 Ibid, hal. 17
  • 48. Page | 38 b) Pendidikan Agroekonomi dan Ekologi c) Tanaman Koleksi d) Pengembangan Petani Motivator e) Keswadayaan Kelembagaan dan Finansial f) Miniatur Pengembangan Usaha Tani di Sekitar Hutan Beberapa program yang telah dijalankan oleh BPPUTK diatas menurut penulis sudah cukup bagus. Program-program tersebut bila dijalankan dengan rutin akan dapat memberikan manfaat yang cukup besar, khususnya kepada para pelaku usaha dibidang pertanian. Disamping itu pembelajaran tentang lingkungan yang telah dijalankan oleh BPPUTK ini cukup bagus, sehingga masyarakat khususnya masyarakat di wilayah Kabupaten Kutai Timur diharapkan akan lebih peduli lagi dengan lingkungan. Pemerintah daerah Kabupaten Kutai Timur seharusnya juga mendukung dan melibatkan BPPUTK dalam berbagai program yang berkaitan dengan lingkungan, agar tujuan awal dari BPPUTK ini sendiri yaitu menjadi pusat pelatihan dan percontohan pertanian organik dapat tercapai. Pada perkembangannya BPPUTK mengalami beberapa permasalahan maupun kendala, seperti anggaran dan tenaga kerja yang kurang.34 Dengan luas wilayah sekitar 4 hektar dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki tersebut pastinya memerlukan anggaran yang cukup besar dan tenaga kerja yang banyak dan handal. Untuk mengatasi persoalan mengenai tenaga kerja ini BPPUTK menerima volunteer. Volunteer yang membantu BPPUTK ini berasal dari kelompok ibu-ibu PKK. Biasanya para volunteer tersebut terlibat dalam kegiatan pelatihan yang diadakan oleh BPPUTK, dan seringkali juga dilibatkan dalam kepanitiaan suatu kegiatan rutin dari BPPUTK. Program BPPUTK ini termasuk dalam program CSR community development atau pengembangan masyarakat dimana KPC tidak hanya memberikan bantuan dana maupun infrastruktur, namun juga memberikan bantuan lain seperti pelatihan dan bimbingan. 34 Ramli, Wawancara, 10 Agustus 2016
  • 49. Page | 39 2.4.4 Rumah Pangan Bersemi Program Rumah Pangan Bersemi adalah program pemberdayaan sayuran untuk mengoptimalkan lahan pekarangan yang berlokasi di RT 50 Dusun Kabo Jaya. Program ini merupakan bantuan dari PT. Kaltim Prima Coal (KPC) yang mana KPC memberikan dana bantuan sebesar 32 juta Rupiah, yang kemudian oleh warga digunakan untuk pembuatan nursery, pembelian bibit mangis, peralatan pertanian, dan bibit sayur.35 Sayuran yang ditanam di nursery mayoritas adalah sayuran kebutuhan dari masyarakat seperti tanaman cabai, terong, buah manggis dan daun sop. Program Rumah Pangan Bersemi pertama kali dimulai pada tahun 2014. Pada waktu itu KPC memberikan pelatihan dan dana bantuan sebesar 32 juta Rupiah, dimana dana tersebut turun dua kali.36 Program ini masih dalam tahap percobaan, dan masih khusus dijalankan di Dusun Kabo Jaya RT. 50. Pengelola program ini sendiri adalah warga RT. 50 Dusun Kabo Jaya, namun masih tetap dalam kontrol dan bimbingan dari KPC. Meskipun masih dalam tahap percobaan, Program Rumah Pangan Bersemi mendapat respon yang cukup bagus dari warga, terbukti dengan antusias warga yang cukup tinggi terhadap program ini. Hal ini dapat dibuktikan dari setiap rumah warga RT. 50 Dusun Kabo Jaya yang saat ini ditanam pohon manggis sebanyak dua buah. Jadi penanaman sayuran maupun buah-buahan tidak hanya dilakukan di nursery saja, namun juga di kebun atau lahan milik warga RT. 50 Dusun Kabo Jaya. Pada perkembangannya terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh Rumah Pangan Bersemi ini. Kendala yang utama terkait dengan musim, dikarenakan aktivitas dalam Rumah Pangan Bersemi bergantung pada musim. Kemudian kendala berikutnya berkaitan dengan lahan atau tanah. Terkadang ada beberapa tanaman maupun sayuran yang tidak cocok ditanam di tempat nursery, sehingga saat ini baru tanaman cabai, terong, daun sop, dan buah manggis saja yang ditanam.37 35 Jaini, Wawancara, 14 Agustus 2016. 36 Ibid. 37 Ibid.
  • 50. Page | 40 Program Rumah Pangan Bersemi ini termasuk dalam program CSR dimana bantuan yang diberikan oleh KPC berupa bantuan dana. Bantuan dana sebesar kurang lebih 32 juta ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membangun nursery dan membeli berbagai bibit tanaman yang nantinya ditanam dalam nursery maupun di halaman rumah warga. 2.4.5 Telaga Batu Arang Telaga Batu Arang merupakan tempat wisata berbasis komunitas dimana lokasi dari Telaga Batu Arang ini merupakan lokasi bekas tambang KPC. Telaga Batu Arang memiliki luas lahan kurang lebih 172 ha dan wilayahnya termasuk dalam zona penyangga Taman Nasional Kutai.38 Zona penyangga sendiri dianggap sebagai kawasan penting dikarenakan zona ini merupakan pendukung kawasan konservasi yang dikelola untuk melestarikan biodiversitas dan ekosistem yang berada pada Taman Nasional Kutai.39 Selain itu zona penyangga juga berfungsi untuk menghindarkan taman nasional dari dampak negatif yang mungkin muncul dari pengelolaan kawasan di sekitar taman nasional secara parsial.40 Pengelola dari Telaga Batu Arang ini sendiri adalah Yayasan Sangatta Baru (YSB). KPC bekerja sama dengan YSB telah menambah berbagai sarana dan prasana yang diharapkan akan mendukung berbagai kegiatan yang akan dilakukan di Telaga Batu Arang. Selain itu di Telaga Batu Arang saat ini juga terdapat budidaya beberapa ikan tawar seperti ikan patin, ikan nila, dan ikan lele dimana budidaya ini menggunakan sistem Keramba Jaring Apung. Hal ini membuktikan bila lahan pascatambang dapat dikelola dan dimanfaatkan kembali jika dikelola dengan baik dan benar, dan bahkan bisa memberikan manfaat seperti Telaga Batu Arang ini yang dapat dijadikan wisata alternatif bagi masyarakat lokal khususnya masyarakat Kota Sangatta. Tujuan pengelolaan lingkungan di kawasan Telaga Batu Arang ini yaitu:41 38 PT. Kaltim Prima Coal, “Wisata Alam Telaga Batu Arang”, Sustainability Report 2015, (2016), hal. 156 39 PT. Bita Bina Semesta, “Zona Penyangga Taman Nasional”, Studi Master Plan Kawasan Telaga Batu Arang di Wilayah Pertambangan KPC Sangatta, (Juni, 2015), hal. 9. 40 Ibid. 41 Ibid, hal. 61-62
  • 51. Page | 41 1) Memanfaatkan kondisi lingkungan hasil restorasi dengan mempertahankan serta memelihara kondisi lingkungan yang ada. 2) Meningkatkan citra wilayah Telaga Batu Arang menjadi kawasan yang alami dan mempertahankan kelestarian alamnya. 3) Mewujudkan kawasan wisata Telaga Batu Arang sebagai kawasan yang berkarakter sehingga disamping mempunyai nilai ekonomis yang tinggi tetapi keseimbangan ekologinya tetap terjaga. 4) Memelihara dan mempertahankan sumber daya alam dan karakteristik panorama alam spesifik yang merupakan aset dan daya tarik. Program-program yang telah dijabarkan diatas merupakan Program CSR dari KPC yang mendukung pemenuhan Millennium Development Goals (MDGs) poin Ensure Environmental Sustainability. Disamping untuk menjaga dan merawat lingkungan, program- program tersebut bersifat berkelanjutan, dimana program tersebut rutin dijalankan setiap tahunnya, tidak hanya pada tahun 2015. Berdasarkan penjabaran setiap program diatas penulis kemudian mencoba memberikan evaluasi ataupun rekomendasi terkait setiap program tersebut dalam bentuk tabel berikut: Tabel 2. Daftar Hasil Evaluasi atau Rekomendasi Program CSR PT. Kaltim Prima Coal No. Program Evaluasi / Rekomendasi 1. Composting Training Center (CTC) 1) Tidak ada keterangan mulai jam berapa CTC dan Bank Sampah buka. Penulis merekomendasikan agar CTC maupun Bank Sampah menginformasikan mulai jam berapa beroperasi. 2) Penulis merekomendasikan kepada Departemen Community Empowerment agar CTC lebih banyak dilibatkan dalam program yang berkaitan dengan pendidikan. Tujuannya agar informasi mengenai pengolahan sampah menjadi pupuk kompos dapat tersebar dan
  • 52. Page | 42 diterapkan. Bisa juga dengan melibatkan CTC dalam pelatihan mengenai pupuk kompos atau pengolahan sampah. 2. Pengolahan sampah 3R 1) Perlu adanya inovasi produk hasil kerajinan baik dari Kelompok Koran Bukit Mandiri maupun dari Kelompok Haviera, agar menarik kembali minat masyarakat terhadap produk kerajinan pengolahan sampah. 2) Penulis merekomendasikan agar diadakan pelatihan mengenai pengolahan sampah dengan 3R yang melibatkan Kelompok Koran Bukit Mandiri dan Kelompok Haviera. Pelatihan ini bertujuan untuk menarik minat masyarakat khususnya anak muda agar mau dan semakin banyak yang terlibat dalam pengolahan sampah ini. 3. Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi (BPPUTK) 1) Penulis merasa BPPUTK telah “melenceng” dari konsep awal berdirinya BPPUTK ini. BPPUTK seharusnya benar- benar menjadi percontohan usaha tani, namun di lapangan penulis melihat BPPUTK lebih diarahkan menjadi tempat wisata, terbukti dengan adanya fasilitas outbond disana. Seharusnya BPPUTK bisa meniru Prima Agri Rantau Pulung yang penulis rasa lebih sukses menjadi percontohan usaha tani dengan jeruknya. 2) Banyak fasilitas di BPPUTK yang tidak terawatt hingga menjadi rusak, seperti
  • 53. Page | 43 contoh AC dalam ruangan yang rusak ketika penulis mengunjungi BPPUTK. 4. Rumah Pangan Bersemi 1) Penulis merekomendasikan agar program Rumah Pangan Bersemi ini tetap dijalankan ketika nanti masa percobaannya sudah habis, karena penulis melihat antusias warga dan manfaat dari program ini sangat besar, khususnya untuk warga RT 50 Dusun Kabo Jaya 2) Penulis juga merekomendasikan agar KPC menyuplai atau memberikan bibit-bibit tanaman sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada saat masa percobaan program ini selesai. Penulis merekomendasikan hal ini dikarenakan bantuan dari KPC saat ini masih berupa dana, bukan dalam bentuk bibit tanaman. 5. Telaga Batu Arang 1) Penulis merekomendasikan agar safety atau keamanan di sekitar telaga lebih diperketat lagi karena penulis mendapat informasi jika kedalaman dari Telaga Batu Arang bisa mencapai 30 m. Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah pemasangan papan informasi atau papan peringatan di sepanjang Telaga Batu Arang agar pengunjung khususnya pengunjung yang tidak bisa berenang agar lebih berhati-hati ketika berada di dekat telaga.
  • 54. Page | 44 2.5 Kontribusi Penulis Penulis telah memberikan beberapa kontribusi selama melaksanakan kegiatan PKN di KPC, antara lain: 1) Penulis membantu membuatkan profil mengenai Composting Training Center dikarenakan saat penulis berada disana untuk pencarian data, Pak Andika selaku salah satu pengurus dari CTC mengaku tidak memiliki arsip data atau dokumen mengenai CTC itu sendiri. Hal ini sempat membuat penulis kesulitan dalam pencarian data mengenai CTC. Oleh karena itulah penulis berinisiatif untuk membuat profil mengenai CTC. 2.6 Hambatan Penulis Penulis dalam menjalani kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) di PT. Kaltim Prima Coal (KPC) tidak selalu berjalan dengan mulus. Terdapat beberapa hambatan yang ditemui penulis, meskipun secara keseluruhan penulis tidak mengalami permasalahan yang serius terkait pelaksanaan kegiatan PKN ini. Beberapa hambatan tersebut antara lain: 1) Sebagai satu-satunya mahasiswa yang melakukan PKN di Departemen Project Management & Evaluation, penulis terkadang merasa kesulitan bersosialisasi dengan mayoritas staf dan karyawan di departemen tersebut. Hal ini dikarenakan banyak staf dan karyawannya yang sudah senior dan memiliki usia yang bisa dikatakan terlampau jauh dengan penulis. 2) Dunia pertambangan merupakan dunia yang baru bagi penulis dan bisa dikatakan sangat bertentangan dengan latar belakang penulis yang merupakan akademisi Hubungan Internasional. Hal ini membuat penulis membutuhkan waktu untuk mengenal dan memahami segala hal yang berkaitan dengan bidang pertambangan. 3) Penulis kesulitan untuk terlibat langsung dalam kegiatan tempat penulis melakukan pencarian data, sehingga mayoritas penulis hanya melakukan pencarian data yang mendukung laporan akhir PKN. Hanya di Composting Training Center (CTC) dan di Telaga Batu Arang penulis terlibat langsung dalam kegiatan yang ada disana seperti mengolah sampah jenis organik menjadi pupuk kompos dan dokumentasi kegiatan grading ikan patin. Hal ini terjadi dikarenakan tempat penulis melakukan pencarian data seperti tempat pengolahan sampah 3R, Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani
  • 55. Page | 45 Konservasi (BPPUTK), dan Rumah Pangan Bersemi tidak ada aktivitas pada jam kerja. Penulis pun harus menghubungi terlebih dahulu tempat-tempat tersebut sebelum menuju kesana karena karyawan yang bekerja di ketiga tempat tersebut memiliki pekerjaan lain pada saat jam kerja biasa.
  • 56. Page | 46 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kegiatan PKN yang telah dijalani oleh penulis di PT. Kaltim Prima Coal (KPC) selama kurang lebih satu bulan telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengamati secara langsung dunia kerja. Penulis mendapat banyak pelajaran yang sangat penting yang tidak penulis dapat di bangku perkuliahan, seperti pembelajaran terkait etos kerja, disiplin, dan profesionalitas. Dari kegiatan PKN yang telah dijalani penulis juga dapat mengembangkan soft skills maupun hard skills. Selama menjalani kegiatan PKN disana penulis juga mendapat kesempatan untuk mempelajari secara langsung program-program CSR yang telah dijalankan oleh KPC. Pada saat menjalani kegiatan PKN di KPC penulis juga mendapat berbagai macam data terkait dengan program CSR dari KPC. Dari data-data yang telah penulis dapat itulah penulis kemudian dapat menyusun laporan akhir PKN ini dan menjawab fokus kegiatan yang penulis ambil, yaitu program CSR KPC pada bidang lingkungan di Kabupaten Kutai Timur tahun 2015. Penulis kemudian menyimpulkan bila Program CSR KPC pada bidang lingkungan di Kabupaten Kutai Timur tahun 2015 adalah program Gerak Bersemi, Composting Training Center (CTC), Pengolahan Sampah 3R, Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi (BPPUTK), Rumah Pangan Bersemi, dan Telaga Batu Arang. Menurut penulis berbagai penulis sudah cukup bagus, namun masih ada beberapa hal diantara program-program tersebut yang masih harus dibenahi agar menjadi lebih baik lagi. Penulis merasa juga telah mendapatkan berbagai pengalaman kerja yang berharga. Penulis merasa terlatih setelah melakukan kegiatan PKN di perusahaan yang memiliki etos kerja dan tingkat kedisiplinan yang tinggi. Penulis juga terbiasa untuk bekerja dalam tim dan dapat bersinergi dengan seluruh anggota tim. Hal tersebut merupakan sesuatu yang bermanfaat bagi penulis di masa depan. 3.2 Rekomendasi Setelah menjalani rangkaian kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) KPC, penulis mencoba memberikan beberapa rekomendasi kepada mahasiswa Program Studi Hubungan
  • 57. Page | 47 Internasional, KPC, dan Universitas Brawijaya agar dapat dijadikan bahan pertimbangan maupun evaluasi, agar kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi 3.2.1 Bagi Mahasiswa (Program Studi Hubungan Internasional – FISIP) Bagi mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional, penulis merekomendasikan agar sebelum menjalani kegiatan PKN, terlebih dahulu harus mengetahui dan memahami profil tempat atau instansi yang akan dituju. Selain itu persiapan lain seperti pengetahuan atau informasi mengenai bidang yang menjadi fokus dalam kegiatan PKN juga menurut penulis sangat penting untuk dilakukan. Sehingga kedepannya dapat mengetahui dan mempersiapkan dengan baik sebelum benar-benar menjalani kegiatan PKN. 3.2.2 Bagi PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Untuk PT. KPC, penulis merekomendasikan untuk meninjau kembali pemilihan departemen tempat mahasiswa melaksanakan kegiatan Kerja Praktek. Penulis merekomendasikan hal ini dikarenakan penulis merasa lebih cocok ditempatkan di Departemen Community Empowerment karena lebih sesuai dengan fokus kegiatan PKN yang penulis ambil. Disamping itu banyak staf maupun karyawan dari Departemen Community Empowerment yang juga menyayangkan penempatan Kerja Praktek dari penulis. Mereka berpendapat jika seharusnya dari awal penulis ditempatkan di Departemen Community Empowerment. Oleh karena itu penulis berharap agar kedepannya PT. KPC lebih memperhatikan lagi penempatan departemen dari mahasiswa yang melaksanakan Kerja Praktek di KPC. 3.2.3 Bagi Universitas Brawijaya Untuk Universitas Brawijaya penulis merekomendasikan untuk meningkatkan lagi kerjasama yang sudah terjalin diantara Universitas Brawijaya dengan PT. Kaltim Prima Coal. Sehingga penulis berharap kerjasama diantara kedua belah pihak tidak hanya sebatas pemberian beasiswa, namun juga muncul program-program lain yang dirasa bermanfaat bagi kedua belah pihak.
  • 58. Page | 48 Daftar Pustaka Literatur: Agustinah, D. (2013). Pendahuluan. Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai Media Penghubung PT. Kaltim Prima Coal dengan Masyarakat (Study Kasus Dusun Kabojaya Desa Swarga Bara Kec. Sangatta Utara), 81. Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi . (n.d.). Apa Itu BPPUTK. Buku Pedoman BPPUTK, 14-17. HSES Systems Department. (n.d.). Sekilas PT. Kaltim Prima Coal. Buku Pegangan K3- Lingkungan Hidup-Keamanan, 7. PT. Kaltim Prima Coal. (2015). Berkontribusi dalam Upaya Mewujudkan Sustainable Development. Sustainability Report 2014, 59. PT. Kaltim Prima Coal. (2015). Mendorong Tercapainya Millennium Development Goals (MDGs) dari Kutai Timur. Sustainability Report 2014, 60-61. PT. Kaltim Prima Coal. (2016). Profil dan Distribusi Karyawan. Sustainability Report 2015, 121. PT. Kaltim Prima Coal. (2016). Wisata Telaga Batu Arang. Sustainability Report 2015, 156. PT. Kaltim Prima Coal. (n.d.). Gerak Bersemi. Sangatta: PT. Kaltim Prima Coal. PT. Kaltim Prima Coal. (n.d.). Profile Kelompok Haviera. Sangatta: PT. Kaltim Prima Coal. PT. Kaltim Prima Coal. (n.d.). Profile Kelompok Koran Bukit Mandiri. Sangatta: PT. Kaltim Prima Coal. Wawancara: Andika. (2016, Agustus 8). Composting Training Center. (D. Indrayana, Interviewer) Handayani, C. (2016, Agustus 9). Kelompok Koran Bukit Mandiri. (D. Indrayana, Interviewer) Jaini. (2016, Agustus 14). Program Rumah Pangan Bersemi. (D. Indrayana, Interviewer) Patmo, E. (2016, Agustus 9). Kelompok Haviera. (D. Indrayana, Interviewer)
  • 59. Page | 49 Ramli. (2016, Agustus 10). Balai Pelatihan & Percontohan Usaha Tani Konservasi (BPPUTK). (D. Indrayana, Interviewer) Website: PT. Kaltim Prima Coal. (n.d.). History. Retrieved from KPC Website: http://www.kpc.co.id/about/history?locale=en PT. Kaltim Prima Coal. (n.d.). Sekilas Tentang Kami. Retrieved from PT. Kaltim Prima Coal Website: http://www.kpc.co.id/about/overview?locale=id
  • 64. Page | 54 LAMPIRAN 2 COMPOSTING TRAINING CENTER Composting Training Center (CTC) adalah pusat pengelolaan sampah dan pelatihan pembuatan pupuk kompos yang berbasis komunitas. CTC beralamat di Jalan Poros Kabo, belakang transport bis PT KPC, Swarga Bara – Sangatta Utara. CTC merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat dari Departemen Community Empowerment PT. Kaltim Prima Coal (KPC) di bidang lingkungan dimana program ini memiliki tujuan tidak hanya mengurangi jumlah sampah namun juga mengolah kembali sampah khususnya jenis sampah organik menjadi pupuk kompos. CTC pada awalnya dikelola oleh Departemen Community Empowerment, namun untuk saat ini pengelolaannya dipegang oleh Remaja Kreatif Peduli Lingkungan (RKPL) yang merupakan mitra kerja dari KPC, dimana Departemen Community Empowerment tetap menjadi Pembina. Terbentuknya RKPL ini sendiri bermula dari Ikatan Remaja Masjid (IRMA), yang pada waktu itu kegiatannya tidak hanya pada bidang agama namun juga pada bidang lingkungan. IRMA berinisiatif untuk menawarkan jasa pembuangan sampah dari rumah warga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dimana kegiatan tersebut dijalankan dari tahun 2006 sampai tahun 2010. RKPL baru terbentuk pada tanggal 2 Mei 2009, dimana pada waktu itu IRMA dilarang