Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 10 jenis ikan air tawar yang bisa dikonsumsi di Indonesia, termasuk ikan mas, nila, lele, patin, gurame, bawal, gabus, tawes, mujair, dan bandeng. Ikan-ikan tersebut memiliki ciri khas masing-masing dan dapat dibudidayakan.
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
PPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa di
1. 10 JENIS IKAN AIR TAWAR YANG BISA
DI KONSUMSI
DORIS AGUSNITA (07)
2.
3. 1. IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO L)
• Jenis ikan konsumsi yang sangat dikenal hampir diseluruh Indonesia. Penyebaran
ikan mas yang begitu luas ke berbagai tempat didukung oleh cara pembudidayaan
yang relatif mudah dan sifatnya yang tahan terhadap perubahan kondisi
lingkungan.
• Ikan mas berbadan agak memanjang pipih kesamping dan lunak.
• Ikan ini menyukai habitat air yang tidak terlalu dalam dan deras, seperti di
pinggiran sungai atu danau. Ikan ini hidup pada ketinggian sampai 600 meter dpl
(di atas permukaan laut).
• Makanan ikan mas antara lain, tumbuhan air, binatang renik. Makanan utamanya
tumbuhan yang tumbuh di dasar perairan.
• Pemijahan ikan mas dapat dilakukan sepanjang tahun tidak tergantung musim.
Pembenihan ikan mas biasa dilakukan, selama 2-3 minggu untuk benih siap
didederkan. Pembesaran ikan mas dilakukan 3-4 bulan. Selama pembesaran ikan,
diberi pakan tambahan berupa pellet. Pemberian pakan dilakukan pagi, siang dan
sore sedikit demi sedikit agar pakan tidak tenggelam ke dasar perairan/kolam.
4.
5. 2. IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICA)
• Ikan ini memiliki berbagai keunggulan, dengan varietas unggul yang dihasilkan
antara lain, nila merah, nila gift, nila gesitt, nila nirwana.
• Bentuk badan ikan nila pipih ke samping memanjang, warna tubuh umumnya
putih kehitaman dan merah sehingga dikenal sebagai nila hitam dan nila merah.
• Nila dapat dibudidayakan di berbagai wadah seperti kolam air tenang, kolam air
deras, dan sawah dan juga dibudidayakan di dataran rendah sampai pada
ketinggian 1.000 meter dpl.
• Makanan nila berupa plankton, dan tumbuh-tumbuhan lunak seperti hydrilla,
dan ganggang sutera. Untuk pemeliharaan, nilai dapat diberi makanan tambahan
berupa pellet.
• Benih nila yang digunakan untuk pembesaran sebaiknya yang telah mencapai
ukuran 8 -12 cm. Padat penebaran benih di kolam terpal antara 15 – 20 ekor/m2.
Kedalaman air untuk kolam pembesaran 80 – 100 cm. Nila diberi pellet
sebanyak 2-4% dari bobot biomassa ikan dan diberikan 3-5 kali sehari. Ikan nila
dipelihara selama 4-5 bulan sehingga mencapai ukuran konsumsi 400-600
gram/ekor.
6.
7. 3. IKAN LELE (CLARIAS SP)
• mempunyai bentuk yang memanjang berkulit licin dengan kepala pipih, mulutnya
berada di ujung/ terminal dengan empat pasang sungut, sirip ekor dan perut
membundar.
• Lele mempunyai senjata yang sangat ampuh dan berbisa berupa sepasang patil
yang berada di sebelah depan sirip dada. Selain sebagai senjata patil juga bisa
dipergunakan untuk melompat dari kolam atau berjalan di atas tanah (walking
catfish).
• Lele dapat hidup di semua perairan air tawar. Lele mempunyai alat pernapasan
tambahan yang disebut labirin, terletak di bagian depan rongga insang, sehingga
tahan hidup di perairan yang airnya mengandung sedikit oksigen.
• Pakan alami lele seperti cacing, kutu-kutu air, jentik-jentik (larva), dan siput kecil.
Pakan tambahan yang baik adalah yang banyak mengandung protein
• Pertumbuhan lele agak lambat apabila suhu tempat hidupnya terlalu dingin. Lele
dipanen pada umur 3-4 bulan dengan barat rata-rata 200 gram/ekor.
8.
9. 4. IKAN PATIN (PANGASIUS. SP)
• Termasuk kelompok ikan catfish yang dapat hidup di perairan dengan kandungan
oksigen relatif rendah.
• Patin sangat responsif terhadap pakan buatan serta memiliki pertumbuhan yang
cepat sehingga termasuk ikan yang berukuran besar
• Warna tubuh ikan patin bagian punggung keabuabuan atau kebiru-biruan dan
bagian perut putih keperak-perakan, ukuran kepala relatif kecil dengan mulut
terletak diujung agak ke bawah.
• Pada mulut patin terdapat dua pasang sungut (kumis) pendek yang berfungsi
sebagai peraba.
• Pada sirip punggung terdapat 1 jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang
besardan bergerigi, sirip dada juga terdapat 1 jari-jari keras yang juga berubah
menjadi patil.
• Patin adalah ikan omnivor (pemakan segala) dan cenderung menjadi karnivor
(pemakan daging).
• Dalam pemeliharaan, patin dapat diberi pakan buatan berupa pelet.
10.
11. 5. IKAN GURAME (OSPHYRENEMUS GOURAMY)
• Bentuk tubuh gurami agak panjang, tinggi dan pipih ke samping dengan panjang
maksimum 65 cm.
• Gurami mudah berkembang di dataran rendah dengan ketinggian lokasi yang
cocok untuk budidaya mulai dari 0-800 dpl dan suhu 24-28 0C.
• Ikan gurami peka terhadap suhu rendah, sehingga tidak produktif di suhu rendah.
Gurame memijah pada umur 2-3 tahun, produktivitas telur meningkat di musim
kemarau. Telur gurami akan menetas dalam selang waktu 10 hari.
• Gurame menyukai perairan yang jernih, tenang, dan tidak banyak mengandung
lumpur.
• Gurame termasuk hewan omnivora
• Pembesaran ikan gurami menggunakan benih dengan berat minimum 100 gram
per ekor. Pembesaran dilakukan sampai berat ikan gurami minimal 500 gram atau
lebih sesuai keinginan konsumen. Waktu yang diperlukan untuk mencapai ukuran
konsumsi adalah 500 g/ekor pada selang waktu 6 bulan sedangkan berat 1
kg/ekor membutuhkan waktu lebih kurang 9 bulan.
12.
13. 6. IKAN BAWAL ( COLOSSOMA MACROPUM )
• ikan bawal air tawar dari arah samping tubuh membulat (oval) dengan
perbandingan antara panjang dan tinggi 2:1.
• Ikan bawal air tawar memiliki bentuk tubuh pipih dengan perbandingan antara
tinggi dan lebar tubuh 4:1
• Badan agak bulat, bentuk tubuh pipih, sisik kecil, kepala hampir bulat, lubang
hidung agak besar, sirip dada di bawah tutup insang, sirip perut dan sirip dubur
terpisah, punggung berwarna abu-abu tua, perut putih abu-abu dan merah.
• Ikan ini hidup secara bergerombol dan menyukai bagian perairan sungai yang
berair tenang
14.
15. 7. IKAN GABUS (CHANNA STRIATA)
• Memiliki bentuk tubuh memanjang, dan bagian belakang berbentuk pipih (
compressed ). Bagian depan cembung, perut rata dan bagian kepala pipih atau
hampir menyerupai kepala ular ( head snake ). Warna punggung ikan ini berwarna
kehijauan kehitaman dan bagian perut berwarna putih atau krim.
• Ikan gabus pada umumnya memiliki bentuk tubuh bulat memanjang dengan
panjang mencapai ½ – 1 meter bahkan lebih, ikan ini memiliki berat rata – rata 2-
5 kg. Bagian kepala berbentuk gepeng dan agak pipih yang hampir menyerupai
kepala ular ( Head snake ). Memiliki sisik yang besar dan kasar di bagian kepala,
perut, punggung, dan bagian ekornya.
• Bagian mulut terdapat gigi yang besar dan tajam, yang berguna untuk mencabik
atau mengunyah makanannya
• Ikan gabus ini memiliki bau amis, hal ini disebabkan karena bagian otot ikan
terbuat dari protein yang bervariasi
16.
17. 8. IKAN TAWES (BARBONYMUS GONIONOTUS)
• Memiliki bentuk badan agak panjang dan pipih dengan punggung meninggi,
kepala kecil, moncung meruncing, mulut kecil terletak pada ujung hidung, sungut
sangat kecil atau rudimenter.
• Pada moncong terdapat tonjolan-tonjolan yang sangat kecil. Sirip punggung dan
sirip ekor berwarna abu-abu atau kekuningan, sirip dada berwarna kuning dan
sirip dubur berwarna oranye terang.
• Tawes bersifat herbivora, namun ikan tawes yang sudah dikembangbiakkan di
kolam dapat diberi makan pelet atau makanan alami berupa daun talas.
• Suhu air yang ideal untuk hidupnya antara 22-28 °C.
18.
19. 9. IKAN MUNJAIR (OREOCHROMIS MOSSAMBICUS)
• Bentuk ikan mujair ini memanjang dan pipih. Memiliki sisik yang memiliki
warna kecoklatan, abu-abu dan juga kehitaman. Namun bagian kepala ikan
mujair ini memiliki bentuk seperti ikan nila yaitu berbentuk kerucut dan oval
pada bagian depan.
• Sirip ikan mujair ini terdiri dari beberapa warna yaitu abu-abu, kehitaman dan
juga transparan. Sirip ikan mujair ini memiliki tulang yang terdiri dari 10-11
tulang yang menyokong sirip. Sirip ikan mujair ini mencapai 0,5-1 cm bahkan
lebih tergantung dengan pertumbuhannya. Ekor pada ikan mujair ini terbentuk
tumbul di bagian ujungnya dan persegi, ekor ikan mujair memiliki warna yang
sama dengan siripnya. Ekor ini memiliki tulang juga yang terdiri dari beberapa
saja yang menyokong ekornya.
• Reproduksi ikan mujair ini berumur 5-6 bulan, atau sudah matang gonad yang di
tandai dengan bagian organ reproduksi organ betina dan jantan di tandai dengan
adanya cairan berwarna putih dan kekuningan. Reproduksi ikan mujair ini sekitar
100-150 benih perekornya bahkan lebih tergantung indukan betina berkualitas
atau tidaknya.
20.
21. 10. IKAN BANDENG (CHANOS CHANOS)
• Ikan bandeng memiliki bentuk tubuh yang memanjang, ramping, pipih dan oval.
Panjang ikan ini berkisar 5 -10 cm bahkan lebih, dan juga memiliki ketinggian
badan berkisar 2-4 cm. Sedangkan ukuran kepala pada ikan bandeng ini sejajar
atau berukuran seimbang dengan ukuran badanya yang memiliki bentuk lonjong
dan tidak memiliki sisik. Selain itu, ikan bandeng ini memiliki kepala depan
yang mendekati mulut dan sedikit meruncing.
• Ikan bandeng memiliki warna keputihan, abu-abu dan silver. Ikan bandeng
memiliki sisik kecil yang berdiameter 0,01 -0,005 bahkan lebih. Sisik tersebut
memiliki warna yang sama dan juga tidak mengkilap. Sirip badan ikan
bandengan ini memiliki beberapa lapisan seperti lilin, memiliki bentuk segitiga
dan terletak di insang di bawah perut. Sirip bagian punggung ikan bandeng ini
memiliki tulang yang tersusun 14 batang.
• Perlu di ketahui bahwa ikan bandengan adalah salah satu jenis ikan eurihalin,
yang dapat berkembangbiak di sungai air tawar, air payau, dan air laut. Namun,
untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan bandeng ini sangat relatif cepat yaitu
1-2 kg per ekornya bahkan juga bisa lebih tergantung pemeliharan ikan bandeng.