3. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Latar Belakang
1. Kemampuan Abad 21
2. Menghasilkan karya-karya produk TIK yang
dilandasi ilmu informatika
3. Negara maju mulai memasukkan aspek
keilmuan Informatika ke sekolah sejak usia
dini [Ref. CSTA dan K12.org].
4. Informatika menjadi salah satu muatan wajib
sejajar dengan STEM.
5. Tidak semua lulusan SMA akan berprofesi di
bidang informatika yang berlandaskan
keilmuan, dibandingkan dengan TIK sebagai
penunjang.
4. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Landasan Hukum
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 67 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Kerangka Dasar Dan
Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2014
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah yang telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2018.
5. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Landasan Hukum
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah yang telah
diubah oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2018.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi DasarPelajaran Pada Kurikulum
2013Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
yang telah diubah oleh Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
2018.
6. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Struktur Kurikulum SD/MI
Lampiran Permendikbud No.57 Tahun 2014
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran 5 5 6 5 5 5
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
Jumlah jam pelajaran per minggu 30 32 34 36 36 36
7. Struktur Kurikulum SMP Permendikbud No.35 tahun 2018
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya dan/atau Informatika 2 2 2
Jumlah jam pelajaran per minggu 38 38 38
8. Struktur Kurikulum SMA Permendikbud No.36 tahun 2018
MATA PELAJARAN
KELAS
X XI XII
I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
III. Peminatan Bahasa dan Budaya
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3
Bahasa dan Sastra Asing Lain (Arab, Mandarin, Jepang, Korea, Jerman,
Perancis)
3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata pelajaran Pilihan
Lintas minat dan/atau Pendalaman minat dan/atau Informatika 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
9. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
sebagai mata pelajaran pilihan
X XI XII
3 jp 4 jp 4 jp
sebagai mata pelajaran pilihan
VII VIII IX
2 jp 2 jp 2 jp
sebagai alat pembelajaran berbasis TIK,
muatan lokal, atau
kegiatan ekstrakurikuler
Kebijakan Pemerintah
10. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Muatan Informatika
Secara keseluruhan, cakupan informatika mulai dari PAUD,
SD, SMP, dan SMA adalah sebagai berikut:
1. Teknologi Informasi dan Komunikasi/TIK (perangkat keras
dan lunak)
2. Computational Thinking/CT (pola pikir komputasi)
3. Computing Engineering/CE (sistem komputer)
4. Network & Internet/NW (jaringan & internet)
5. Data Analysis/DAS (analisis data)
6. Algorithm & Programming/AP (algoritma dan pemrograman)
7. Social of Computing/SOC/(dampak sosial dari penggunaan
komputer)
11. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Muatan / Mata Pelajaran Informatika
v
TIK
: Informatika
CT : Computational Thinking
TIK : Teknologi Informasi dan Komunikasi
: Body of Knowledge Informatika
TK : Teknik Komputer
JK : Jaringan Komputer
AD : Analisis Data
AP : Algoritma dan Pemrograman
DSI : Dampak Sosial Informatika
: Praktik Lintas Bidang
PLB : Praktik Lintas Bidang
BL : Bidang Lain
BL
AP
TK
JK
AD
PLB
DSI
CT
14. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Tingkat Kelas TIK BK TK JKI AD AP DSI PLB
SD/MI
I √ √ √ - - - - √
II √ √ √ - - - - √
III √ √ √ √ √ √ √ √
IV √ √ √ - √ √ √ √
V √ √ √ - √ √ √ √
VI √ √ √ - √ √ √ √
SMP/MTs
VII - √ √ - √ √ √ √
VIII - √ - √ - √ √ √
IX √ √ √ - √ √ √ √
SMA/MA
X √ √ √ √ √ √ √ √
XI - √ √ √ √ √ √ √
XII - √ - - - √ √ √
TIK: Teknologi Informasi dan
Komunikasi
BK: Berpikir Komputasional
TK: Teknik Komputer
JKI: Jaringan
Komputer/Internet
AD: Analisis Data
AP: Algoritma dan
Pemrograman
DSI: Dampak Sosial
Informatika
PLB: Praktik Lintas Bidang
Kurikulum
16. 1 Demokratis, berkeadilan
serta tidak diskriminatif
Prinsip
Implementasi
2
Berorientasi pada pembudayaan,
pemberdayaan, pembentukan
watak dan kepribadian, serta
kecakapan hidup
3
Memberikan keteladanan,
membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas
siswa dalam proses
pembelajaran
4
Mengembangkan
budaya literasi
6
Mengikuti
perkembangan
teknologi informasi yang
tersedia disekitarnya
5 Mengikuti semua
peraturan yang berlaku
Prinsip Implementasi
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
17. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1
2
3
Sekolah mengembangkan
unit pembelajaran, silabus,
dan RPP berdasarkan
karakteristik sekolah dengan
mengacu pada model yang
telah ada.
1
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menyiapkan
instrumen evaluasi diri, model
silabus, model RPP, dan model
unit pembelajaran.
Dinas pendidikan
menyelenggarakan
sosialisasi dan koordinasi
terkait kebijakan
Muatan/Mapel Informatika
Peran dan Fungsi Instansi
19. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Strategi Implementasi
Kondisi Strategi Implikasi
Sekolah hanya
melayani Mata
Pelajaran
Prakarya saja
atau Mata
Pelajaran
Informatika saja.
Sekolah memutuskan 4 rombel (VII
A, VII B, VII C, dan VII D) seluruhnya
Mata Pelajaran Prakarya, maka Mata
Pelajaran Informatika tidak
diajarkan, atau
Sekolah memutuskan 4 rombel (VII
A, VII B, VII C, dan VII D) seluruhnya
Mata Pelajaran Informatika, maka
Mata Pelajaran Prakarya tidak
diajarkan.
Sekolah dapat
melakukan
pergantian pilihan
mata pelajaran
pada semester
berikutnya, atau
pada tahun
pelajaran
berikutnya.
Sekolah mampu
melayani:
2 rombel
Informatika dan
2 rombel
prakarya
Sekolah memutuskan 2 rombel (VII
A dan VII B) Mata Pelajaran
Informatika dan 2 rombel (VII C dan
VII D) Mata Pelajaran Prakarya.
Sekolah dapat
melakukan
pergantian pilihan
mata pelajaran
pada semester
berikutnya, atau
pada tahun
pelajaran
berikutnya.
SD/MI
Implementasi sebagai alat pembelajaran yang
diintegrasikan pada tema-tema, diajarkan secara
terstruktur pada Muatan Lokal dan/atau menjadi salah
satu program pada Kegiatan Ekstrakurikuler sesuai
dengan kaidah Kurikulum 2013.
SMP/MTs
Implementasi sebagai alat pembelajaran dan diajarkan
secara terstruktur pada Mata Pelajaran Informatika
sebagai mata pelajaran pilihan.
SMA/MA
Implementasi sebagai alat pembelajaran dan diajarkan
secara terstruktur pada Mata Pelajaran Informatika
sebagai mata pelajaran pilihan. SMA dapat
menggunakan kurikulum Informatika untuk SMP jika
belum mendapatkan Informatika di SMP.
20. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Kompetensi Guru adalah penguasaan guru terhadap materi
(1) berpikir komputasi; (2) disiplin ilmu informatika
yang terdiri atas lima bidang pengetahuan, yaitu:
Teknik Komputer (TK), Jaringan Komputer/Internet
(JKI), Analisis Data (AD), Algoritma dan
Pemrograman (AP), dan dampak sosial Informatika
(DSI); dan (3) Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK).
Kompetensi Guru
21. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Kualifikasi Guru
KUALIFIKASI IMPLIKASI
1. Guru yang memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau
diploma empat (D-IV) dalam bidang komputasi dan memiliki
sertifikat guru dalam bidang TIK.
dapat memberikan
bimbingan TIK
atau
dapat mengajar Mata
Pelajaran Informatika
berdasarkan
ketetapan dengan
kewajiban
mendapatkan
sertifikat Guru
Informatika
2. Guru yang tidak memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1)
atau diploma empat (D-IV) dalam bidang komputasi tetapi
memiliki sertifikat guru dalam bidang TIK yang diperoleh
sebelum tahun 2015.
3. Guru yang memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau
diploma empat (D-IV) dalam bidang komputasi tapi belum
memiliki sertifikat Guru Informatika.
Kualifikasi Akademik Guru Informatika dan Implikasi
Kewenangan Sekolah
22. KATEGORISASI SEKOLAH BERDASARKAN SARANA/PRASARANA
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1. Sarana/prasarana Level 1 (SP-1)
Pada level ini, sarana/prasarana yang dimiliki sekolah tidak lengkap, artinya belum tersedia
laboratorium komputer maupun jaringan komputer. Namun demikian, dapat menggunakan laptop atau
tablet atau smartphone milik siswa yang sudah terpasang aplikasi perkantoran dan aplikasi lain.
2. Sarana/prasarana Level 2 (SP-2)
Pada level ini, sarana/prasarana yang dimiliki sekolah kurang lengkap, artinya sudah tersedia
laboratorium komputer yang sudah terpasang aplikasi perkantoran dan aplikasi lain serta dilengkapi
koneksi jaringan lokal yang digunakan secara offline. Laptop atau tablet atau smartphone milik siswa
masih boleh digunakan.
3. Sarana/prasarana Level 3 (SP-3)
Pada level ini, sarana/prasarana yang dimiliki sekolah lengkap, artinya
sudah tersedia laboratorium komputer yang sudah terpasang aplikasi
perkantoran dan aplikasi lain, koneksi jaringan yang memenuhi syarat untuk
melakukan kegiatan online. Sebaiknya sekolah juga tersedia LMS (google
classroom, edmodo, moodle, atau layanan sejenis) serta tata kelola dan
rencana strategis sistem informasi pembelajaran.
Kategori sarana/Prasarana penunjang penyelenggaraan Muatan/Mata
Pelajaran Informatika
23. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KATEGORISASI SEKOLAH BERDASARKAN
SARANA/PRASARANA
Kondisi Sarana/Prasarana Sekolah
Sarana/Prasarana SP-1 SP-2 SP-3
Hardware Smartphone/Tablet/Laptop * - -
Laboratorium Komputer - √ √
Jaringan Jaringan dan server lokal - √ √
Jaringan internet - - √
Software berlisensi
(free/commercial)
Aplikasi perkantoran * √ √
LMS - - **
Aplikasi lain (sesuai kebutuhan)
* √ √
Tata kelola dan rencana
strategis sistem IT
sekolah
Dokumen tata kelola IT - - **
Dokumen renstra sistem informasi pembelajaran
- - **
Keterangan:
√: tersedia - : tidak tersedia
* : dapat menggunakan milik siswa **: sebaiknya tersedia
24. PERANCANGAN IMPLEMENTASI
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Tim perancang kurikulum informatika adalah mereka yang berada pada
kelompok kerja guru (KKG) dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)
Informatika disertai kepala sekolah atau wakil kepala sekolah dari masing-
masing sekolah yang terwakili pada perkumpulan tersebut
25. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROSES PERANCANGAN IMPLEMENTASI
PADA SATUAN PENDIDIKAN
Guru pada satuan pendidikan mengembangkan kurikulum Muatan
Informatika berdasarkan penetapan bersama yang telah dilakukan pada
tingkat KKG dan MGMP. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel tahapan
pengembangan kurikulum
1
2
3
Setiap anggota tim perancang kurikulum Muatan
Informatika harus memahami materi ajar dengan
membaca buku teks terkait, dan mulai memikirkan
metoda yang cocok untuk mendukung proses
pembelajaran
Kepala Sekolah mengidentifikasi sarana yang diperlukan : buku, perangkat,
fasilitas lain, untuk memberikan arahan apakah pelaksanaan lebih diwarnai
dengan menggunakan perangkat TIK, atau tanpa perangkat (“Unplugged”)
26. TAHAPAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Input Proses Output
Dokumen Utama naskah
Kurikulum informatika 2018
Terbentuknya tim
pengembang kurikulum
informatika di sekolah.
Tugas utama tim tersebut
adalah merancang
kurikulum dan
implementasinya
disekolah sesuai dengan
kebutuhannya.
(Oleh Tim Kurikulum
Sekolah)
Kesiapan sekolah dalam mengimplementasikan
kurikulum informatika berdasarkan hasil evaluasi
diri sekolah
Tersusunnya paket program pembelajaran untuk
paket SD kelas rendah, SD kelas tinggi, SMP,
dan SMA.
Prota untuk setiap tingkat yang diselenggarakan
oleh sekolah (misalnya untuk SMA: Kelas X, XI,
dan XII.
Blueprint (silabus inspirasi) Proses Pembelajaran
Semester (untuk cetak biru Prosem)
Contoh Lesson Plan (RPP)
Contoh rubrik penilaian (yang umum)
Contoh soal ujian/ulangan
Contoh sebagian materi
Sumber rujukan (available resources), termasuk
glossary
27. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Peran dan Fungsi Instansi
Input Proses Output
Blueprint (model inspirasi)
proses pembelajaran
semester (aktivitas
mpembelajaran)
Evaluasi dan portofolio
tahun sebelumnya (jika
ada)
Tahapan perancangan
Pelaksanaan
pembelajaran untuk satu
semester yang akan
dilakukan oleh guru.
(Oleh Guru Pengajar,
tingkatnya mapel 1
semester)
Pembuatan RPP Semester I/II Tahun Ajaran
YY/YY
Pembuatan/kompilasi Materi Ajar secara rinci (per
sesi), atau perbaikan materi tahun lalu jika pernah
diselenggarakan
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Materi Ajar Rinci
Pelaksanaan Proses
Pembelajaran
(Oleh Guru Pengajar)
Berita acara
Daftar hadir siswa
Daftar nilai akhir raport
Kuesioner (jika perlu)
Berita acara
Daftar Hadir Siswa
Daftar Nilai Hasil
Kuesioner (jika perlu)
Evaluasi Semesteran
(Oleh Guru Pengajar)
Portfolio dan Analisis Pelaksanaan
Laporan Penelitian Tindakan Kelas (opsional)
Pembuatan diktat (opsional)
Usulan Perbaikan Pelaksanaan
28. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Input Proses Output
Portfolio dan Analisis Pelaksanaan
Semesteran
Evaluasi Tahunan
(Oleh Tim Kurikulum Sekolah)
Usulan
Perbaikan/penyesuaian
kurikulum IF-2018
Usulan Perbaikan/penyesuaian
kurikulum IF-2018
KI/KD 2018
Dokumen Utama Kur-IF-2018
Usulan Asosiasi masyrakat ilmu
dan masyarakat pendidik bidang
informatika
Kajian Evaluasi Tiga Tahunan
(utk Informatika yg cepat
perubahannya, dan setelah 1
siklus lengkap dijalankan), untuk
menghasilkan kurikulum yg
diperbarui
(Oleh Tim Kurikulum
Nasional)
Dokumen kurikulum yang
diperbarui
Peran dan Fungsi Instansi
29. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROSES PERANCANGAN IMPLEMENTASI
(LANJUTAN)
4
Finalisasi dan pengesahan dokumen dilakukan oleh Kepala
Sekolah yang menghasilkan dokumen output versi final, yang
dijadikan acuan pada tahap selanjutnya.
Proses di atas menjamin proses penjaminan kualitas, jika sekolah mempunyai unit penjaminan mutu, kriteria-
kriteria penjaminan mutu yang sudah ditetapkan untuk mapel lain juga harus dipenuhi. Proses tersebut
diselesaikan paling lambat 3 bulan sebelum pelaksanaan semester.
Dalam masa transisi, sekolah yang akan mengimplementasikan kurikulum
Muatan Informatika tidak harus melalui tahapan tersebut. Namun demikian,
perlu memperhatikan kategori kompetensi dan kualifikasi guru serta sarana
dan prasarana sekolah.
CATATAN:
30. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Proses perancangan pelaksanaan kurikulum
Proses yang dilakukan secara umum adalah belajar materi, refleksi diri untuk
pemahaman materi, merancang skenario “delivery” selama satu semester, dan
menyiapkan materi-materi yang akan disampaikan berdasarkan blue print yang
sudah disiapkan oleh Tim Kurikulum Sekolah.
Proses secara rinci yang dilakukan adalah sebagai berikut
1. Guru melakukan proses pemahaman terhadap Prosem yang sudah disahkan.
2. Guru melakukan proses resourcing (mencari bahan melalui buku dan internet)
menjadi materi yang cocok dan tidak membosankan, yang tidak mengulang
persis sama dengan tahun lalu, tetapi tetap setara.
3. Guru memroduksi materi ajar , membuat deskripsi proyek, membuat skenario
rinci, eksplorasi atau kegiatan lain yang akan dilakukan siswa.
31. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
4. Guru membuat rancangan ujian/tes berdasarkan silabus, dan membuat soal
ujian/tes.
5. Guru berkoordinasi dengan Kepala Sekolah untuk menyiapkan sarana yang
diperlukan.
6. Guru mengisi lembar kerja kesiapan pelaksanaan Mata Pelajaran Informatika.
Lini Masa
Guru mengembangka lini masa yang rinci pada proses yang disesuaikan dengan
kalender sekolah. Disarankan paling tidak seminggu sebelum pelaksanaan
pembelajaran, semua skenario dan materi pembelajaran telah disiapkan.
Proses perancangan pelaksanaan kurikulum
Kemampuan Abad 21 mensyaratkan insan yang mampu berpikir kreatif dan memecahkan persoalan
Saat ini, teknologi informasi dan “komputer” sudah tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Indonesia tidak dikehendaki hanya menjadi pemakai konsumtif, melainkan mampu menghasilkan karya-karya produk TIK yang dilandasi ilmu informatika
Negara maju mulai memasukkan aspek keilmuan Informatika ke sekolah sejak usia dini [Ref. CSTA dan K12.org], menggaris-bawahi Perbedaan TIK dengan Ilmu Komputer/informatika dalam pendidikan dasar (penggunaan versus keilmuan).
Informatika menjadi salah satu muatan wajib sejajar dengan STEM.
Muatan informatika harus mempertimbangkan tidak semua lulusan SMA akan berprofesi di bidang informatika yang berlandaskan keilmuan, dibandingkan dengan TIK sebagai penunjang.
Penjelasan lampiran Permendikbud No.57 Tahun 2014
Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh
pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri.
Permendikbud No.37 Tahun 2018 Pasal 2A
(1) Muatan informatika pada Sekolah Dasar/MadrasahIbtidaiyah (SD/MI) dapat digunakan sebagai alat
pembelajaran dan/atau dipelajari melalui ekstrakurikuler dan/atau muatan lokal.
Mata Pelajaran Informatika di SMP/MTs dapat diberikan secara terstruktur sebagai mata pelajaran pilihan pada kelompok B (Umum). Dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Mata Pelajaran Informatika di SMA/MA dapat secara terstruktur terdapat pada mata pelajaran kelompok C (mata pelajaran pilihan).
Pada Mata Pelajaran Pilihan, yang semula hanya terdapat Mata Pelajaran Lintas minat dan/atau Mata Pelajaran Pendalaman minat diubah menjadi Mata Pelajaran Lintas minat dan/atau Mata Pelajaran Pendalaman minat dan/atau Mata Pelajaran Informatika.
Pada SD/MI, Muatan Informatika dapat digunakan sebagai alat pembelajaran berbasis TIK, dapat diajarkan secara terstruktur kepada siswa melalui mata pelajaran muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, dan dapat dijadikan sebagai salah satu program dalam kegiatan ekstrakurikuler. Dengan demikian, secara nasional Muatan Informatika pada SD/MI tidak diberikan secara terstruktur dalam intrakurikuler, namun dapat digunakan dalam menyelesaikan tugas-tugas kokurikuler.
Pada SMP/MTs, Mata Pelajaran Informatika dapat diberikan secara terstruktur sebagai mata pelajaran pilihan pada kelompok B (konten lokal). Dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Berdasarkan data Dapodik tahun 2017, jumlah guru TIK yang layak dan profesional dapat digambarkan sebagai berikut: Guru TIK sekolah negeri sebanyak 25.259 orang, baru sebanyak 4.836 (19.15 %) orang yang bersertifikasi. Sedangkan dari guru swasta yang berjumlah 18.926 orang, baru sebanyak 2.182 (11.53%) orang yang bersertifikasi