SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
PERKEMBANGAN DAN
PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI
UNTUK PENDIDIKAN
DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika
Departemen Komunikasi dan Informatika
Agustus 2007
LATAR BELAKANG
1. Lebih dari 200 Perguruan Tinggi mempunyai
program TIK
2. Menghasilkan 25.000 lulusan
3. Membutuhkan 500.000 lulusan TIK sd 2020
VISI TEKNOLOGI INFORMASI PRESIDEN RI
“… Masyarakat yang cerdas, berarti setiap komponen
masyarakat akan bergerak bersama, misalnya
mewujudkan gerakan siswa cerdas, gerakan desa maju,
gerakan guru cerdas, gerakan pesantren cerdas,
gerakan petani cerdas, gerakan aparat cerdas, gerakan
nelayan pintar, dan seterusnya…”
KEBIJAKAN YANG MENDUKUNG
e-EDUCATION
• Misi Depkominfo :
• Untuk mendukung penerapan pendidikan berbasis TIK
• Blue Print TIK Indonesia :
• E-Education :
• Legalisasi Piranti Lunak untuk Pendidikan
• Standard Kompetensi Sumber Daya Manusia TIK
• E-Education untuk pendidikan formal dan non formal
• Kampanye Penggunaan Internet untuk Pendidikan
• Flagship Program
• E-Education
• Implementasi Aplikasi Sistem Pendidikan berbasis TIK dan e-
Learning untuk sekolah
• Peningkatan e-Literacy
• Fasilitasi Perangkat TIK di Sekolah, Koperasi, Pesantren dan
diberbagai Komponen Masyarakat, CAP.
Fakta & Tantangan
PERMASALAHAN PENERAPAN
E-LEARNING
 Kualitas yang tidak sama satu
dengan yang lain
 Adanya Perbedaan Kurikulum
 Pembangunan program e-learning
 masih dianggap mahal
 Akses Internet masih mahal
PELUANG DAN TANTANGAN
RELEVANSI E-EDUCATION
 Membangun Desa Global (Global Village), dimana
semua desa terhubung ke Internet (sekitar
43.000 desa).
 Membangun Kota Tujuan Pendidikan (Education
Destination City) yang terintegrasi dengan TIK.
 Membangun Kota Pendidikan dan Riset berbasis
TIK
 Membangun Perpustakaan digital yang
terintegrasi
 Menghubungkan Universitas, Institut, Sekolah
Tinggi, Akademi dengan TIK (sekitar 2428
Perguruan Tinggi)
BLUE PRINT TIK UNTUK
PENDIDIKAN
 Menteri Kominfo, Mendiknas, Menteri Agama,
Masyarakat dan swasta membentuk blue print
TIK untuk pendidikan dasar dan menengah
 Tujuh Langkah Strategis
1. TIK sebagai sumber pengetahuan
2. TIK sebagai alat bantu pengajaran (Learning Tools)
3. TIK sebagai fasilitas pendidikan
4. TIK sebagai standar kompetensi
5. TIK sebagai dukungan administrasi pendidikan
6. TIK sebagai alat bantu manajemen sekolah
7. TIK sebagai infrastruktur pendidikan
Kondisi TIK Indonesia
(Nasional vs. Global)
Rangking TIK Indonesia
Ketegori Sumber Rangking
Jumlah
Negara
Indikator
E-Readiness
Economist
Intelligence Unit 60 65
 Network Access
 Networked Learning
 Networked Society
 Networked Economy
 Network Policy
Digital
Opportunity
Index
ITU 38 40
 Opportunity
 Infrastructure
 Utilization
E-Government
University of
Waseda 29 32
 Network Preparedness
 Required Interface Functioning
Application
 Management Optimization
 Homepage
 CIO
 Promotion of e-Government
Isu Pokok
Isue Pokok (1)
Isu Pokok Fakta
Infrastruktur  Penetrasi Internet rendah dan belum merata
 Penetrasi PC rendah
 Tarif
 Bandwidth
Regulasi  RUU ITE, belum ada RPP, RPM, RKD
 Cyberlaw belum lengkap
 Standardisasi Data dan Konten
 Belum konvergentif
SDM  Partipation rate yang rendah
 e-Literacy masih rendah
 Apresiasi terhadap bidang TIK rendah
 Standar kompetensi belum lengkap
Isue Pokok (2)
Isu Pokok Fakta
Pendanaan  Lembaga pembiayaan untuk kepemilikan PC
terbatas
 Ketentuan perpajakan yang belum kondusif
Interoperabilitas dan
Interkonektivitas
 Belum konvergentif
 Belum tersosialisasi dengan baik
 Adanya PULAU PULAU INFORMASI
e-Leadership  Peran sebagai rujukan TIK belum terbangun
 Belum ada institusi CIO Indonesia
Industri  Jumlah pengembang rendah
 Jumlah ISV rendah
 Tingkat pembajakan perangkat lunak masih
tinggi
 CMM Indonesia belum ada
PEMANFAATAN TIK DALAM
PENDIDIKAN
 Faktor pemungkin untuk membangun hulu-hilir
aplikasi TIK untuk pendidikan.
 Pembangunan Laboratorium Maya (Virtual Lab.).
 One School One Laboratory Computer (OSOL).
 Memungkinkan dalam membangun aplikasi untuk
pengayaan (Enrichment) materi pembelajaran.
 E-Library dan e-Book.
 Bulletin Board System berbasis TIK
DARI HULU HINGGA HILIR
E-EDUCATION
 Persiapan Perguruan Tinggi berbasis TIK
 e-Promosi
 e-Registrasi
 e-Classroom
 e-Learning
 e-ERM (Education Resource Management)
 Meningkatkan kualitas administrasi pendidikan
 Meningkatkan daya saing dan layanan pendidikan
 Interaksi murid dan guru
Roadmap Menuju MII-2015
2007
2005
2008
2006
2009
IIS 2015
Roadmap Toward IIS 2015
Tahun Dasar TIK
Terbentuknya
Depkominfo
TIK bagi Reformasi
Birokrasi
Revitalisasi
Industri TIK
TIK untuk Daya
Saing Nasional
2010
TIK untuk
Semua
Strategi 315  MII2015
Regulasi
Infrastruktur
Informasi
Sumber
Daya Manusia &
Kelembagaan TIK
● e-Leadership
● e-Pendidikan
● e-Infrastruktur
● e-Industri
● e-Government
Public Private Partnership
3
1
5
Flagship
Programs
Alokasi
Sumber
Daya
Pilar
Strategi 315  MII2015
Regulasi
Infrastruktur
Informasi
Sumber
Daya Manusia &
Kelembagaan TIK
● e-Leadership: National ICT Board, GCIO
● e-Pendidikan: Peningkatan e-Literacy, Fasilitasi perangkat TIK
di Sekolah, Koperasi, Pesantren, dan di berbagai komponen
masyarakat, Community Access Point
● e-Infrastruktur: Palapa Ring (Indonesia Connected), USO
Plus, PSO, tarif yang terjangkau, dan alokasi frekuensi
● e-Industri: Pusat Sertifikasi Open Source, Komputer Paket
Terjangkau, Inkubator, Cyberparks, Modal Ventura, Kampanye
Software Legal, Penegakan HaKI
● e-Government: e-Announcement, e-Procurement, e-
Anggaran, Nomor Identitas Nasional, e-Government
Interoperability Framework, Inter-Govnermental Access to
Shared Information System, National Single Window
Public Private Partnership
3
1
5
Flagship
Programs
Alokasi
Sumber
Daya
Pilar
Cetak Biru TIK Nasional
Strategi Pengembangan Aplikasi
Cetak
Biru
Aplikasi
ICT as Industry
ICT as Enabler
e-Govt
e-Learning
e-Health
e-UKMK
e-Business
e-Commerce
Content
Hardware
Software (Mobile Apps, Middleware)
Services/Support
R&D
e-Proc
e-Services
e-ID Blended Learning
Digital Library
CAI
e-Accounting
e-Transaction
e-Payment
e-Logistics
ICT Policy
e-Police
e-Learning
Solusi dgn TIK
- Pelatihan Guru
- Distribusi Materi Pelajaran
secara elektronik
Isu
Isu di Sekitar Pendidikan Tinggi
Pertukaran kredit
Pedesaan vs. Perkotaan
Pelatihan tidak mencukupi
Pendidikan
Tinggi
Globalisasi
Multi-Media
Reformasi Pendidikan
Kesenjangan Pendidikan
Pengembangan Kemampuan
Mengajar
Univer-
sitas
Institut
Sekolah
Tinggi
■ Memperluas kesempatan
belajar
■Hemat Uang/Waktu
■Peningkatan Kualitas dan
Kuantitas
TIK
- Pendidikan di perdesaan
- Pertukaran pengajar
- Pembelajaran mandiri
- Kerjasama antar
Universitas
Keutamaan Pendidikan Berbasis TIK
Bagi Mahasiswa Bagi Dosen Bagi Universitas
Kuliah yang fleksibel
(Dapat diakses kapan
saja)
…
…
…
…
…
…
Pembelajaran 24x7
Meningkatkan
Kemampuan Akademik
Materi Pengajaran
Yang Kaya
Waktu Lebih Banyak
Untuk Riset
Visio
HTML
SGML
+
Manajemen dan
Penggunaan Ulang
Sumberdaya dan Materi
Pengajaran
Usaha Baru
…
…
…
…
…
…
Visio
HTML
SGML
e-Education
(Digital/Multimedia)
Konsep e-Learning
<Studio>
(Produksi)
・Digitalisasi Material
・Penulisan
・Produksi Program Packaging
Staf Mahasiswa
<Sistem Pembelajaran Baru>
<Rumah Produksi Konten>
■ Universitas Lain
■ Kampus Lain
■ Rumah
Internet
WWW Server
・Paket Teks
(Manajemen Situs)
・Situs Humas
・Situs Informasi
Non-linear Editing
DVD Authoring
Jaringan Pembelajaran
Berbasis Web (PBW)
Penulis
・Produksi
Material
Manajemen
・Manajemen
Kehadiran
Server
・Distribusi
Material
(Rencana ke Depan)
Produksi Paket
Pembelajaran
Otomatis)
・Paket Kuliah
<Ruang Pertemuan>
Kamera
<Ruang Dosen>
Kamera
Komunikasi Multi Poin ■ Diskusi Kelompok
Dalam Kampus
Jaringan Dalam Kampus
<Ruang Kuliah>
Smart board
<Seminar
Kolaboratif>
Pembelajaran Jarak Jauh
Melalui Satelit
Internet
ISDN lines
■ Corporations
・Business Training
・Seminar Kolaboratif
・Pembelajaran Jarak Jauh
・Pengajaran secara simultan
・Pembalajaran Jarak Jauh
(Live broadcasting)
Gambaran Sistem E-Learning di Indonesia
• Terbatasnya institusi pendidikan di Indonesia yang memiliki sistem e-
learning.
• Institusi pendidikan yang memiliki sistem e-learning :
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM (MIPA UGM)
Sistem e-learning : mipa.ugm.ac.id/kuliah
Institut Pertanian Bogor (IPB)
Sistem e-learning : student.ipb.ac.id/elearning
Departemen Fisika UI
Sistem e-learning : e-learning.fisika.ui.ac.id
Universitas Hasanuddin (UNHAS)
Sistem e-learning : www.unhas.ac.id/~e-learning
Komunitas e-learning Gratis (Ilmu Kmputer Indonesia)
Sistem e-learning : www.ilmukomputer.com
Webmaster Certification Training Center (Web-C)
Sistem e-learning : e-learning.web-c.web.id
Standar Pengembangan Sistem
E-Learning
Arsitektur sistem e-learning bersifat
terbuka dan dapat dikembangkan
Content yang dihasilkan oleh software e-
learning yang satu dapat digunakan oleh
software e-learning lainnya.
Content dalam e-learning memiliki
kemampuan interoperability,accessibility
dan reusability.
Model E-Learning
Model Pertama :
• Sarana belajar jarak jauh (distance learning).
• Siswa tidak perlu hadir pada institusi.
• Mulai proses pendaftaran s/d lulus dan
bersertifikat.
Model Kedua :
• Sarana pendukung kegiatan belajar di kelas.
• Membantu pengajar menyampaikan bahan ajar
secara online.
Sistem E-Learning Open Source
• Software OS perlu diberdayakan (Pemth,
Pddk, Perush, Individu).
• Software OS tidak mempunyai hak cipta
sehingga tidak ada larangan bagi para
siswa untuk mengupasnya, memodifikasi
apalagi menggandakannya.
• Software OS mudah didapat.
Jakarta, 19 Agustus 2007
30

More Related Content

Similar to Keynote TIK Penddk

Penerapan e government di kemdikbud 280312 rev (4 b)
Penerapan e government di kemdikbud 280312 rev (4 b)Penerapan e government di kemdikbud 280312 rev (4 b)
Penerapan e government di kemdikbud 280312 rev (4 b)Guru Online
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasisookvon
 
Pendidikan Masa Depan
Pendidikan Masa Depan Pendidikan Masa Depan
Pendidikan Masa Depan gatothp
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasinormazua
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasisaifatul
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasiwmaswa80
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasiJack Ong
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasinormazua
 
Decentralized Basic Education
Decentralized Basic EducationDecentralized Basic Education
Decentralized Basic EducationGuru Online
 

Similar to Keynote TIK Penddk (20)

Penerapan e government di kemdikbud 280312 rev (4 b)
Penerapan e government di kemdikbud 280312 rev (4 b)Penerapan e government di kemdikbud 280312 rev (4 b)
Penerapan e government di kemdikbud 280312 rev (4 b)
 
Knowledge sharing sim stiki
Knowledge sharing   sim stikiKnowledge sharing   sim stiki
Knowledge sharing sim stiki
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasi
 
Pendidikan Masa Depan
Pendidikan Masa Depan Pendidikan Masa Depan
Pendidikan Masa Depan
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasi
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasi
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasi
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasi
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasi
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasi
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasi
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasi
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasi
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
Decentralized Basic Education
Decentralized Basic EducationDecentralized Basic Education
Decentralized Basic Education
 
Assignment 3
Assignment 3Assignment 3
Assignment 3
 
Assignment 3
Assignment 3Assignment 3
Assignment 3
 
Assignment 3
Assignment 3Assignment 3
Assignment 3
 
Pusat Layanan SMK TIK.ppt
Pusat Layanan SMK TIK.pptPusat Layanan SMK TIK.ppt
Pusat Layanan SMK TIK.ppt
 
smart campus 1.pdf
smart campus 1.pdfsmart campus 1.pdf
smart campus 1.pdf
 

Keynote TIK Penddk

  • 1. PERKEMBANGAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PENDIDIKAN DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika Departemen Komunikasi dan Informatika Agustus 2007
  • 2. LATAR BELAKANG 1. Lebih dari 200 Perguruan Tinggi mempunyai program TIK 2. Menghasilkan 25.000 lulusan 3. Membutuhkan 500.000 lulusan TIK sd 2020
  • 3. VISI TEKNOLOGI INFORMASI PRESIDEN RI “… Masyarakat yang cerdas, berarti setiap komponen masyarakat akan bergerak bersama, misalnya mewujudkan gerakan siswa cerdas, gerakan desa maju, gerakan guru cerdas, gerakan pesantren cerdas, gerakan petani cerdas, gerakan aparat cerdas, gerakan nelayan pintar, dan seterusnya…”
  • 4. KEBIJAKAN YANG MENDUKUNG e-EDUCATION • Misi Depkominfo : • Untuk mendukung penerapan pendidikan berbasis TIK • Blue Print TIK Indonesia : • E-Education : • Legalisasi Piranti Lunak untuk Pendidikan • Standard Kompetensi Sumber Daya Manusia TIK • E-Education untuk pendidikan formal dan non formal • Kampanye Penggunaan Internet untuk Pendidikan • Flagship Program • E-Education • Implementasi Aplikasi Sistem Pendidikan berbasis TIK dan e- Learning untuk sekolah • Peningkatan e-Literacy • Fasilitasi Perangkat TIK di Sekolah, Koperasi, Pesantren dan diberbagai Komponen Masyarakat, CAP.
  • 6. PERMASALAHAN PENERAPAN E-LEARNING  Kualitas yang tidak sama satu dengan yang lain  Adanya Perbedaan Kurikulum  Pembangunan program e-learning  masih dianggap mahal  Akses Internet masih mahal
  • 7. PELUANG DAN TANTANGAN RELEVANSI E-EDUCATION  Membangun Desa Global (Global Village), dimana semua desa terhubung ke Internet (sekitar 43.000 desa).  Membangun Kota Tujuan Pendidikan (Education Destination City) yang terintegrasi dengan TIK.  Membangun Kota Pendidikan dan Riset berbasis TIK  Membangun Perpustakaan digital yang terintegrasi  Menghubungkan Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dengan TIK (sekitar 2428 Perguruan Tinggi)
  • 8. BLUE PRINT TIK UNTUK PENDIDIKAN  Menteri Kominfo, Mendiknas, Menteri Agama, Masyarakat dan swasta membentuk blue print TIK untuk pendidikan dasar dan menengah  Tujuh Langkah Strategis 1. TIK sebagai sumber pengetahuan 2. TIK sebagai alat bantu pengajaran (Learning Tools) 3. TIK sebagai fasilitas pendidikan 4. TIK sebagai standar kompetensi 5. TIK sebagai dukungan administrasi pendidikan 6. TIK sebagai alat bantu manajemen sekolah 7. TIK sebagai infrastruktur pendidikan
  • 10. Rangking TIK Indonesia Ketegori Sumber Rangking Jumlah Negara Indikator E-Readiness Economist Intelligence Unit 60 65  Network Access  Networked Learning  Networked Society  Networked Economy  Network Policy Digital Opportunity Index ITU 38 40  Opportunity  Infrastructure  Utilization E-Government University of Waseda 29 32  Network Preparedness  Required Interface Functioning Application  Management Optimization  Homepage  CIO  Promotion of e-Government
  • 12. Isue Pokok (1) Isu Pokok Fakta Infrastruktur  Penetrasi Internet rendah dan belum merata  Penetrasi PC rendah  Tarif  Bandwidth Regulasi  RUU ITE, belum ada RPP, RPM, RKD  Cyberlaw belum lengkap  Standardisasi Data dan Konten  Belum konvergentif SDM  Partipation rate yang rendah  e-Literacy masih rendah  Apresiasi terhadap bidang TIK rendah  Standar kompetensi belum lengkap
  • 13. Isue Pokok (2) Isu Pokok Fakta Pendanaan  Lembaga pembiayaan untuk kepemilikan PC terbatas  Ketentuan perpajakan yang belum kondusif Interoperabilitas dan Interkonektivitas  Belum konvergentif  Belum tersosialisasi dengan baik  Adanya PULAU PULAU INFORMASI e-Leadership  Peran sebagai rujukan TIK belum terbangun  Belum ada institusi CIO Indonesia Industri  Jumlah pengembang rendah  Jumlah ISV rendah  Tingkat pembajakan perangkat lunak masih tinggi  CMM Indonesia belum ada
  • 14. PEMANFAATAN TIK DALAM PENDIDIKAN  Faktor pemungkin untuk membangun hulu-hilir aplikasi TIK untuk pendidikan.  Pembangunan Laboratorium Maya (Virtual Lab.).  One School One Laboratory Computer (OSOL).  Memungkinkan dalam membangun aplikasi untuk pengayaan (Enrichment) materi pembelajaran.  E-Library dan e-Book.  Bulletin Board System berbasis TIK
  • 15. DARI HULU HINGGA HILIR E-EDUCATION  Persiapan Perguruan Tinggi berbasis TIK  e-Promosi  e-Registrasi  e-Classroom  e-Learning  e-ERM (Education Resource Management)  Meningkatkan kualitas administrasi pendidikan  Meningkatkan daya saing dan layanan pendidikan  Interaksi murid dan guru
  • 17. 2007 2005 2008 2006 2009 IIS 2015 Roadmap Toward IIS 2015 Tahun Dasar TIK Terbentuknya Depkominfo TIK bagi Reformasi Birokrasi Revitalisasi Industri TIK TIK untuk Daya Saing Nasional 2010 TIK untuk Semua
  • 18. Strategi 315  MII2015 Regulasi Infrastruktur Informasi Sumber Daya Manusia & Kelembagaan TIK ● e-Leadership ● e-Pendidikan ● e-Infrastruktur ● e-Industri ● e-Government Public Private Partnership 3 1 5 Flagship Programs Alokasi Sumber Daya Pilar
  • 19. Strategi 315  MII2015 Regulasi Infrastruktur Informasi Sumber Daya Manusia & Kelembagaan TIK ● e-Leadership: National ICT Board, GCIO ● e-Pendidikan: Peningkatan e-Literacy, Fasilitasi perangkat TIK di Sekolah, Koperasi, Pesantren, dan di berbagai komponen masyarakat, Community Access Point ● e-Infrastruktur: Palapa Ring (Indonesia Connected), USO Plus, PSO, tarif yang terjangkau, dan alokasi frekuensi ● e-Industri: Pusat Sertifikasi Open Source, Komputer Paket Terjangkau, Inkubator, Cyberparks, Modal Ventura, Kampanye Software Legal, Penegakan HaKI ● e-Government: e-Announcement, e-Procurement, e- Anggaran, Nomor Identitas Nasional, e-Government Interoperability Framework, Inter-Govnermental Access to Shared Information System, National Single Window Public Private Partnership 3 1 5 Flagship Programs Alokasi Sumber Daya Pilar
  • 20. Cetak Biru TIK Nasional
  • 21. Strategi Pengembangan Aplikasi Cetak Biru Aplikasi ICT as Industry ICT as Enabler e-Govt e-Learning e-Health e-UKMK e-Business e-Commerce Content Hardware Software (Mobile Apps, Middleware) Services/Support R&D e-Proc e-Services e-ID Blended Learning Digital Library CAI e-Accounting e-Transaction e-Payment e-Logistics ICT Policy e-Police
  • 23. Solusi dgn TIK - Pelatihan Guru - Distribusi Materi Pelajaran secara elektronik Isu Isu di Sekitar Pendidikan Tinggi Pertukaran kredit Pedesaan vs. Perkotaan Pelatihan tidak mencukupi Pendidikan Tinggi Globalisasi Multi-Media Reformasi Pendidikan Kesenjangan Pendidikan Pengembangan Kemampuan Mengajar Univer- sitas Institut Sekolah Tinggi ■ Memperluas kesempatan belajar ■Hemat Uang/Waktu ■Peningkatan Kualitas dan Kuantitas TIK - Pendidikan di perdesaan - Pertukaran pengajar - Pembelajaran mandiri - Kerjasama antar Universitas
  • 24. Keutamaan Pendidikan Berbasis TIK Bagi Mahasiswa Bagi Dosen Bagi Universitas Kuliah yang fleksibel (Dapat diakses kapan saja) … … … … … … Pembelajaran 24x7 Meningkatkan Kemampuan Akademik Materi Pengajaran Yang Kaya Waktu Lebih Banyak Untuk Riset Visio HTML SGML + Manajemen dan Penggunaan Ulang Sumberdaya dan Materi Pengajaran Usaha Baru … … … … … … Visio HTML SGML e-Education (Digital/Multimedia)
  • 25. Konsep e-Learning <Studio> (Produksi) ・Digitalisasi Material ・Penulisan ・Produksi Program Packaging Staf Mahasiswa <Sistem Pembelajaran Baru> <Rumah Produksi Konten> ■ Universitas Lain ■ Kampus Lain ■ Rumah Internet WWW Server ・Paket Teks (Manajemen Situs) ・Situs Humas ・Situs Informasi Non-linear Editing DVD Authoring Jaringan Pembelajaran Berbasis Web (PBW) Penulis ・Produksi Material Manajemen ・Manajemen Kehadiran Server ・Distribusi Material (Rencana ke Depan) Produksi Paket Pembelajaran Otomatis) ・Paket Kuliah <Ruang Pertemuan> Kamera <Ruang Dosen> Kamera Komunikasi Multi Poin ■ Diskusi Kelompok Dalam Kampus Jaringan Dalam Kampus <Ruang Kuliah> Smart board <Seminar Kolaboratif> Pembelajaran Jarak Jauh Melalui Satelit Internet ISDN lines ■ Corporations ・Business Training ・Seminar Kolaboratif ・Pembelajaran Jarak Jauh ・Pengajaran secara simultan ・Pembalajaran Jarak Jauh (Live broadcasting)
  • 26. Gambaran Sistem E-Learning di Indonesia • Terbatasnya institusi pendidikan di Indonesia yang memiliki sistem e- learning. • Institusi pendidikan yang memiliki sistem e-learning : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM (MIPA UGM) Sistem e-learning : mipa.ugm.ac.id/kuliah Institut Pertanian Bogor (IPB) Sistem e-learning : student.ipb.ac.id/elearning Departemen Fisika UI Sistem e-learning : e-learning.fisika.ui.ac.id Universitas Hasanuddin (UNHAS) Sistem e-learning : www.unhas.ac.id/~e-learning Komunitas e-learning Gratis (Ilmu Kmputer Indonesia) Sistem e-learning : www.ilmukomputer.com Webmaster Certification Training Center (Web-C) Sistem e-learning : e-learning.web-c.web.id
  • 27. Standar Pengembangan Sistem E-Learning Arsitektur sistem e-learning bersifat terbuka dan dapat dikembangkan Content yang dihasilkan oleh software e- learning yang satu dapat digunakan oleh software e-learning lainnya. Content dalam e-learning memiliki kemampuan interoperability,accessibility dan reusability.
  • 28. Model E-Learning Model Pertama : • Sarana belajar jarak jauh (distance learning). • Siswa tidak perlu hadir pada institusi. • Mulai proses pendaftaran s/d lulus dan bersertifikat. Model Kedua : • Sarana pendukung kegiatan belajar di kelas. • Membantu pengajar menyampaikan bahan ajar secara online.
  • 29. Sistem E-Learning Open Source • Software OS perlu diberdayakan (Pemth, Pddk, Perush, Individu). • Software OS tidak mempunyai hak cipta sehingga tidak ada larangan bagi para siswa untuk mengupasnya, memodifikasi apalagi menggandakannya. • Software OS mudah didapat.