SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
1. Balqis Zam Zam Rohadatu M. (1860308223265)
2. Bella Dwi Ayu Saputri (1860308223247)
3. Desi Riska Sandra Devi (1860308223224)
4. Mohammad Zakiy Dzakwan Hakim (1860308223255)
Sistem
Visual
A. Stimulus Visual
Menurut KBBI stimulus itu sendiri adalah perangsang organisme
bagian tubuh atu reseptor lain untuk mejadi aktif. Jadi stimulus visual adalah
reseptor yang menjadi indra penglihatan yakni mata dapat berfungsi dengan
baik. Kita dapat melihat benda-benda dengan jelas karena adanya stimulus
visual. Stimulus visual masuk ke dalam mata karena ada cahaya yang
dipantulkan, yang berarti cahaya itu sendiri merupakan stimulus visual yang
membantu organ penglihatan mempersiapkan warna. Cahaya didfinisikan
sebagai gelombang energy elektromagnetik yang panjangnya antara 380-
760 nanometer. panjang gelombang tersebut penting untuk sistem visual
manusia dapat merespons.
Ada dua unsur yang terdapat dalam cahaya yang menjadikannya
sebagai stimulus visual. Pertama panjang gelombang (wavelength) yang berperan
penting dalam persepsi warna dan yang kedua intensitas berperan dalam
mempersiapkan gelap-terang (bringthness). Cahaya dengan intensitas sama
namun berbeda panjang gelombangnya, akan memiliki brightness yang berbeda.
Semakin besar panjang gelombang maka semakin rendah frekuensi cahaya, maka
warna merah memiliki energi lebih rendah daripada warna ungu. Oleh sebab itulah
mata kita dapat membedakan mana yang warna merah, mana yang warna biru,
mana yang warna hijau, dan sebagainya.
Ada beberapa sifat cahaya yang membuat kita
dapat melihat spektrum mata yaitu:
01
Cahaya
Merambat Lurus 02
Cahaya
Dapat
Dipantulan
03
Cahaya
Dapat
Dipbiaskan
04
Cahaya
Dapat Diuraikan
05
Cahaya
Mengalami
Pelenturan
Organ Luar:
B. Anatomi Sistem Visual
a. Bulu mata memiliki fungsi menyaring cahaya yang akan
diterima
b. Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk
ke bola mata.
c. Kelopak mata berfungsi untuk menutupi dan melindungi
mata
d. Kelenjar lakrima atau kelenjar air mata adalah bagian
mata yang berfungsi menghasilkan air mata.
Organ
Dalam:
a. Kornea mata (selaput bening), berfungsi untuk
menerima cahaya dari sumber cahaya dan
meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam
dan berakhir di retina. memiliki sifat yang bening
dan tidak memiliki pembuluh darah. Apabila terjadi
kerusakan menyebabkan kebutaan.
b. Iris (selaput pelangi), terletak di tengah-tengah bola
mata, dibelakang kornea. Warna iris dipengaruhi
oleh jenis ras atau bangsa.
Organ
Dalam:
c. Pupil (anak mata), berfungsi untuk mengatur banyaknya
cahaya yang masuk. Sifatnya jika cahaya terlalu banyak,
pupil akan mengecil. Tapi apabila cahaya terlalu sedikit,
pupil akan memperbesar.
d. Lensa mata, berfungsi untuk memfokuskan dan
meneruskan cahaya yang masuk ke mata agar jatuh tepat
pada retina (selaput jala). Kemampuan lensa mata untuk
mengubah kecembungannya ini disebut daya akomodasi.
Organ
Dalam: e. otot-otot silaria, Mengatur lensa agar tetap
ditempatnya saat ligament-ligamen mengalami
ketegangan ketika melihat dari jarak dekat.
f. Bintik buta atau blind spot adalah bagian mata yang
tidak sensitif terhadap cahaya. Jika bayangan benda
jatuh tepat pada bagian ini, maka benda tidak dapat
terlihat oleh mata.
Organ
Dalam:
g. Retina (selaput jala), adalah bagian yang paling
peka terhadap cahaya. Retina berfungsi
menangkap dan meneruskan cahaya dari lensa ke
saraf mata.
h. Saraf mata, atau saraf optik ini berfungsi untuk
meneruskan rangsang cahaya ke otak. Informasi-
informasi yang dibawa oleh saraf nantinya akan
diproses di otak. Dengan demikian kita dapat
melihat suatu benda.
C. Mekanisme Proses Visual
Cahaya masuk ke dalam melalui pupil, besar-kecilnya
ukuran pupil saat menangkap perubahan suatu cahaya
ditentukan oleh dua level yaitu:
1) Sensitivitas
2) Ketajaman
Ketika pupil mengerut atau mengecil, maka
bayangan benda yang jatuh pada retina akan lebih tajam,
namun ketika pencahayaan berkurang, maka pupil akan
membuka lebih lebar untuk membiarkan cahaya masuk
lebih banyak, tetapi akan mengurangi ketajaman dan
kedalaman fokus benda tersebut.
A. Cahaya Memasuki Mata
dan Mencapai Retina
B. Retina dan Translasi (menerjemahkan) cahaya menjadi
sinyal-sinyal neutron Retina Terdiri dari 5 lapisan yang
berbeda, yaitu:
1. Receptors cells
2. Horizontal cells
3. Bipolar cells
4. Amacrine cells
5. Retinal ganglion cells
Sistem kerja struktur ini pada saat cahaya datang yakni sebagai berikut :
a) Cahaya diterima cone reseptor dan rod reseptor setelah melewati 4 lapisan
terdahulu yaitu Retinal ganglion cells, Amacrine Cells, Bipolar Cells dan Horizontal
Cells.
b) Saat reseptor telah teraktifasi, pesan neural ditranslasikan balik melewati lapisan-
lapisan retinal kepada sel-sel ganglion retinal, yang akson-aksonnya berproyeksi
di sekujur bagian dalam retina sebelum berkumpul dalam bentuk bundel dan
keluar meninggalkan bola mata.
c) Susunan terbalik ini menciptakan dua masalah visual yaitu:
1. Cahaya datang terdistorsi oleh jaringan retinal yang harus dilaluinya
sebelum mencapai reseptor.
2. Masalah yang kedua adalah agar bundel akson-akson sel ganglion retinal
meninggalkan mata harus ada sebuah celah di lapisan reseptor, celah itu
dinamakan blind spot. Blind Spot terletak di depan sel-sel retinal ganglion.
C. Transduksi Visual : Konversi cahaya menjadi
sinyal-sinyal Neural.
proses perubahan cahaya menjadi sinyal-sinyal neural terjadi
terutama pada bagian reseptor rod. Jadi bisa disimpulkan bahwa
oproses perubahan cahaya menjadi sinyal-sinyal neural terjadi terutama
pada bagian reseptor rod. Jadi bisa disimpulkan bahwa otak manusia
menerima gambaran visual dalam warna hitam-putih yang cenderung
kabur. Pigmen ini memiliki sebuah properti yang aneh, ketika ia disinari
oleh cahaya secara intensif, pigmen tersebut akan kehilangan warnanya
dan rod kehilangan kemampuannya untuk menyerap cahaya tetapi
ketika dikembalikan ke kegelapan, rod mendapatkan kembali warna
merah dan kapasitasnya untuk menyerap cahaya.
Mekanisme-mekanisme konteks
penglihatan
A
Konteks
Visual Primer
(Striata)
Korteks visual
terdiri atas
beberapa area dan
jalur otak, yakni :
C
Konteks
Visual
Sekunder
Korteks Penglihatan/Visual
adalah bagian dari korteks
serebral yang memproses
informasi visual. Korteks ini
terletak pada lobus oksipital
dan sebagian kecil parietal.
B
Konteks Visual
Ekstrastriata
(Konteks Visual
Asosiasi)
D. Kerusakan-Kerusakan Pada System
Visual
1. Skotma
Skotoma adalah jenis kerusakan yang terjadi di area
korteks visual primer. Skotoma merupakan titik buta (blind
spot) yang terdapat pada bidang pandang yang menghalangi
penglihatan. Skotoma atau bintik hitam ini dapat mengenai
salah satu atau kedua mata. Bintik hitam tersebut bisa terdapat
di tengah atau tepian bidang pandang. Kondisi ini bisa bersifat
sementara atau permanen.
2. Prosopagnosia
Prosopagnosia adalah suatu kondisi di mana
seseorang mengalami kesulitan atau bahkan tidak dapat
mengingat wajah, baik wajah sendiri maupun wajah orang lain.
Orang dengan kondisi ini juga mengalami kesulitan mengenali
wajah di cermin dan foto. Hal ini bisa jadi karena kelainan
genetik atau masalah dengan otak yang bekerja untuk
mendeteksi dan mengingat wajah. Orang dengan kondisi ini
akan sering mengalami kesulitan mengenali dan membedakan
wajah orang lain yang mereka kenal ataupun tidak.
3. Blindsight
Blindsight (penglihatan buta) terjadi karena kerusakan
pada korteks visual primer. Seseorang yang mengalami
penglihatan buta masih mampu menanggapi rangsangan visual
dalam skotoma mereka meskipun mereka tidak menyadari
rangsangan ini.
4. Kerusakan pada Arus Dorsal dan Arus Ventral
Fungsi arus dorsal adalah untuk mengarahkan interaksi
perilaku dengan objek yang berbeda, sedangkan fungsi arus
ventral adalah untuk memediasi persepsi sadar akan objek yang
berbeda. Kerusakan pada arus dorsal mengganggu perilaku
yang dipandu secara visual, tetapi tidak mengganggu persepsi
visual yang sadar, sedangkan kerusakan pada arus ventral
mengganggu persepsi visual yang disadari, tetapi bukan perilaku
yang dipandu secara visual.

More Related Content

What's hot

Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Siti Nur Aini
 
Gerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleksGerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleksIsma Jihan
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciumanmateri-x2
 
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Nida Chofiya
 
Jaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewanJaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewanghea ayups
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafCatur Rini
 
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafKelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafAndi Asri Ainun
 
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWAN
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWANSISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWAN
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWANSiti Farida
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanYandrawati S.KM
 
Kognitif (Psikologi Umum)
Kognitif (Psikologi Umum)Kognitif (Psikologi Umum)
Kognitif (Psikologi Umum)atone_lotus
 
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGISEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGIEmirSyarif
 

What's hot (20)

Otot manusia
Otot manusiaOtot manusia
Otot manusia
 
Sistem syaraf
Sistem syarafSistem syaraf
Sistem syaraf
 
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAFFISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)
 
Sistem saraf kelompok 3
Sistem saraf kelompok 3Sistem saraf kelompok 3
Sistem saraf kelompok 3
 
Gerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleksGerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleks
 
Sistem indera
Sistem inderaSistem indera
Sistem indera
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciuman
 
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
 
AUM PTSDL
AUM PTSDLAUM PTSDL
AUM PTSDL
 
Jaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewanJaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewan
 
PERSEPSI
PERSEPSIPERSEPSI
PERSEPSI
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
 
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafKelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
 
Buku Sistem Koordinasi
Buku Sistem KoordinasiBuku Sistem Koordinasi
Buku Sistem Koordinasi
 
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWAN
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWANSISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWAN
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWAN
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Kognitif (Psikologi Umum)
Kognitif (Psikologi Umum)Kognitif (Psikologi Umum)
Kognitif (Psikologi Umum)
 
Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003
 
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGISEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
 

Similar to SISTEM VISUAL (20)

Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 
Indera Manusia
Indera ManusiaIndera Manusia
Indera Manusia
 
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptxKELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
 
Alat indra
Alat indraAlat indra
Alat indra
 
Makalah biooptik
Makalah biooptikMakalah biooptik
Makalah biooptik
 
INDERA PENGELIHATAN MANUSIA.pptx
INDERA PENGELIHATAN MANUSIA.pptxINDERA PENGELIHATAN MANUSIA.pptx
INDERA PENGELIHATAN MANUSIA.pptx
 
ANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptxANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptx
 
Biologi ppt (mata)
Biologi ppt (mata)Biologi ppt (mata)
Biologi ppt (mata)
 
5 indera
5 indera5 indera
5 indera
 
Gambar bagian mata
Gambar bagian mataGambar bagian mata
Gambar bagian mata
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
 
lina
linalina
lina
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
 
Makalah alat optik | MATA
Makalah alat optik | MATAMakalah alat optik | MATA
Makalah alat optik | MATA
 

SISTEM VISUAL

  • 1. 1. Balqis Zam Zam Rohadatu M. (1860308223265) 2. Bella Dwi Ayu Saputri (1860308223247) 3. Desi Riska Sandra Devi (1860308223224) 4. Mohammad Zakiy Dzakwan Hakim (1860308223255) Sistem Visual
  • 2. A. Stimulus Visual Menurut KBBI stimulus itu sendiri adalah perangsang organisme bagian tubuh atu reseptor lain untuk mejadi aktif. Jadi stimulus visual adalah reseptor yang menjadi indra penglihatan yakni mata dapat berfungsi dengan baik. Kita dapat melihat benda-benda dengan jelas karena adanya stimulus visual. Stimulus visual masuk ke dalam mata karena ada cahaya yang dipantulkan, yang berarti cahaya itu sendiri merupakan stimulus visual yang membantu organ penglihatan mempersiapkan warna. Cahaya didfinisikan sebagai gelombang energy elektromagnetik yang panjangnya antara 380- 760 nanometer. panjang gelombang tersebut penting untuk sistem visual manusia dapat merespons.
  • 3. Ada dua unsur yang terdapat dalam cahaya yang menjadikannya sebagai stimulus visual. Pertama panjang gelombang (wavelength) yang berperan penting dalam persepsi warna dan yang kedua intensitas berperan dalam mempersiapkan gelap-terang (bringthness). Cahaya dengan intensitas sama namun berbeda panjang gelombangnya, akan memiliki brightness yang berbeda. Semakin besar panjang gelombang maka semakin rendah frekuensi cahaya, maka warna merah memiliki energi lebih rendah daripada warna ungu. Oleh sebab itulah mata kita dapat membedakan mana yang warna merah, mana yang warna biru, mana yang warna hijau, dan sebagainya.
  • 4. Ada beberapa sifat cahaya yang membuat kita dapat melihat spektrum mata yaitu: 01 Cahaya Merambat Lurus 02 Cahaya Dapat Dipantulan 03 Cahaya Dapat Dipbiaskan
  • 6. Organ Luar: B. Anatomi Sistem Visual a. Bulu mata memiliki fungsi menyaring cahaya yang akan diterima b. Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata. c. Kelopak mata berfungsi untuk menutupi dan melindungi mata d. Kelenjar lakrima atau kelenjar air mata adalah bagian mata yang berfungsi menghasilkan air mata.
  • 7. Organ Dalam: a. Kornea mata (selaput bening), berfungsi untuk menerima cahaya dari sumber cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam dan berakhir di retina. memiliki sifat yang bening dan tidak memiliki pembuluh darah. Apabila terjadi kerusakan menyebabkan kebutaan. b. Iris (selaput pelangi), terletak di tengah-tengah bola mata, dibelakang kornea. Warna iris dipengaruhi oleh jenis ras atau bangsa.
  • 8. Organ Dalam: c. Pupil (anak mata), berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk. Sifatnya jika cahaya terlalu banyak, pupil akan mengecil. Tapi apabila cahaya terlalu sedikit, pupil akan memperbesar. d. Lensa mata, berfungsi untuk memfokuskan dan meneruskan cahaya yang masuk ke mata agar jatuh tepat pada retina (selaput jala). Kemampuan lensa mata untuk mengubah kecembungannya ini disebut daya akomodasi.
  • 9. Organ Dalam: e. otot-otot silaria, Mengatur lensa agar tetap ditempatnya saat ligament-ligamen mengalami ketegangan ketika melihat dari jarak dekat. f. Bintik buta atau blind spot adalah bagian mata yang tidak sensitif terhadap cahaya. Jika bayangan benda jatuh tepat pada bagian ini, maka benda tidak dapat terlihat oleh mata.
  • 10. Organ Dalam: g. Retina (selaput jala), adalah bagian yang paling peka terhadap cahaya. Retina berfungsi menangkap dan meneruskan cahaya dari lensa ke saraf mata. h. Saraf mata, atau saraf optik ini berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya ke otak. Informasi- informasi yang dibawa oleh saraf nantinya akan diproses di otak. Dengan demikian kita dapat melihat suatu benda.
  • 11. C. Mekanisme Proses Visual Cahaya masuk ke dalam melalui pupil, besar-kecilnya ukuran pupil saat menangkap perubahan suatu cahaya ditentukan oleh dua level yaitu: 1) Sensitivitas 2) Ketajaman Ketika pupil mengerut atau mengecil, maka bayangan benda yang jatuh pada retina akan lebih tajam, namun ketika pencahayaan berkurang, maka pupil akan membuka lebih lebar untuk membiarkan cahaya masuk lebih banyak, tetapi akan mengurangi ketajaman dan kedalaman fokus benda tersebut. A. Cahaya Memasuki Mata dan Mencapai Retina
  • 12. B. Retina dan Translasi (menerjemahkan) cahaya menjadi sinyal-sinyal neutron Retina Terdiri dari 5 lapisan yang berbeda, yaitu: 1. Receptors cells 2. Horizontal cells 3. Bipolar cells 4. Amacrine cells 5. Retinal ganglion cells
  • 13. Sistem kerja struktur ini pada saat cahaya datang yakni sebagai berikut : a) Cahaya diterima cone reseptor dan rod reseptor setelah melewati 4 lapisan terdahulu yaitu Retinal ganglion cells, Amacrine Cells, Bipolar Cells dan Horizontal Cells. b) Saat reseptor telah teraktifasi, pesan neural ditranslasikan balik melewati lapisan- lapisan retinal kepada sel-sel ganglion retinal, yang akson-aksonnya berproyeksi di sekujur bagian dalam retina sebelum berkumpul dalam bentuk bundel dan keluar meninggalkan bola mata. c) Susunan terbalik ini menciptakan dua masalah visual yaitu: 1. Cahaya datang terdistorsi oleh jaringan retinal yang harus dilaluinya sebelum mencapai reseptor. 2. Masalah yang kedua adalah agar bundel akson-akson sel ganglion retinal meninggalkan mata harus ada sebuah celah di lapisan reseptor, celah itu dinamakan blind spot. Blind Spot terletak di depan sel-sel retinal ganglion.
  • 14. C. Transduksi Visual : Konversi cahaya menjadi sinyal-sinyal Neural. proses perubahan cahaya menjadi sinyal-sinyal neural terjadi terutama pada bagian reseptor rod. Jadi bisa disimpulkan bahwa oproses perubahan cahaya menjadi sinyal-sinyal neural terjadi terutama pada bagian reseptor rod. Jadi bisa disimpulkan bahwa otak manusia menerima gambaran visual dalam warna hitam-putih yang cenderung kabur. Pigmen ini memiliki sebuah properti yang aneh, ketika ia disinari oleh cahaya secara intensif, pigmen tersebut akan kehilangan warnanya dan rod kehilangan kemampuannya untuk menyerap cahaya tetapi ketika dikembalikan ke kegelapan, rod mendapatkan kembali warna merah dan kapasitasnya untuk menyerap cahaya.
  • 15. Mekanisme-mekanisme konteks penglihatan A Konteks Visual Primer (Striata) Korteks visual terdiri atas beberapa area dan jalur otak, yakni : C Konteks Visual Sekunder Korteks Penglihatan/Visual adalah bagian dari korteks serebral yang memproses informasi visual. Korteks ini terletak pada lobus oksipital dan sebagian kecil parietal. B Konteks Visual Ekstrastriata (Konteks Visual Asosiasi)
  • 16. D. Kerusakan-Kerusakan Pada System Visual 1. Skotma Skotoma adalah jenis kerusakan yang terjadi di area korteks visual primer. Skotoma merupakan titik buta (blind spot) yang terdapat pada bidang pandang yang menghalangi penglihatan. Skotoma atau bintik hitam ini dapat mengenai salah satu atau kedua mata. Bintik hitam tersebut bisa terdapat di tengah atau tepian bidang pandang. Kondisi ini bisa bersifat sementara atau permanen.
  • 17. 2. Prosopagnosia Prosopagnosia adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan atau bahkan tidak dapat mengingat wajah, baik wajah sendiri maupun wajah orang lain. Orang dengan kondisi ini juga mengalami kesulitan mengenali wajah di cermin dan foto. Hal ini bisa jadi karena kelainan genetik atau masalah dengan otak yang bekerja untuk mendeteksi dan mengingat wajah. Orang dengan kondisi ini akan sering mengalami kesulitan mengenali dan membedakan wajah orang lain yang mereka kenal ataupun tidak.
  • 18. 3. Blindsight Blindsight (penglihatan buta) terjadi karena kerusakan pada korteks visual primer. Seseorang yang mengalami penglihatan buta masih mampu menanggapi rangsangan visual dalam skotoma mereka meskipun mereka tidak menyadari rangsangan ini.
  • 19. 4. Kerusakan pada Arus Dorsal dan Arus Ventral Fungsi arus dorsal adalah untuk mengarahkan interaksi perilaku dengan objek yang berbeda, sedangkan fungsi arus ventral adalah untuk memediasi persepsi sadar akan objek yang berbeda. Kerusakan pada arus dorsal mengganggu perilaku yang dipandu secara visual, tetapi tidak mengganggu persepsi visual yang sadar, sedangkan kerusakan pada arus ventral mengganggu persepsi visual yang disadari, tetapi bukan perilaku yang dipandu secara visual.