SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
PENGELOLAAN ASET DESA
Identifikasi – Pengembangan & Pengelolaan Aset Desa
Berbasis Aplikasi
DEFINISI
BERDASARKAN SAP, PERALATAN DAN MESIN MENCAKUP MESIN-MESIN DAN KENDARAAN
BERMOTOR, ALAT ELEKTRONIK, INVENTARIS KANTOR, DAN PERALATAN LAINNYA YANG NILAINYA
SIGNIFIKAN DAN MASA MANFAATNYA LEBIH DARI 12 (DUA BELAS) BULAN DAN DALAM KONDISI
SIAP PAKAI.
KLASIFIKASI
PERALATAN DAN MESIN DAPAT DIKLASIFIKASIKAN SESUAI DENGAN JENISNYA, SEPERTI ALAT
PERKANTORAN, KOMPUTER, ALAT ANGKUTAN (DARAT, AIR, DAN UDARA), ALAT KOMUNIKASI, ALAT
KEDOKTERAN, ALAT-ALAT BERAT, ALAT BENGKEL, ALAT OLAH RAGA, DAN RAMBU-RAMBU
DEFINISI
SAP MENYATAKAN BAHWA “GEDUNG DAN BANGUNAN MENCAKUP SELURUH GEDUNG
DAN BANGUNAN YANG DIPEROLEH DENGAN MAKSUD UNTUK DIPAKAI DALAM KEGIATAN
OPERASIONAL PEMERINTAH DESA DAN DALAM KONDISI SIAP DIPAKAI.”
KLASIFIKASI
GEDUNG DAN BANGUNAN DAPAT DIKLASIFIKASIKAN MENURUT JENISNYA, SEPERTI
GEDUNG PERKANTORAN, RUMAH DINAS, BANGUNAN TEMPAT IBADAH, MENARA,
MONUMEN/BANGUNAN BERSEJARAH, GUDANG, GEDUNG MUSEUM.
DEFINISI
SAP MENYATAKAN BAHWA: “JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN MENCAKUP JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN
YANG DIBANGUN OLEH PEMERINTAH SERTA DIMILIKI DAN/ATAU DIKUASAI OLEH PEMERINTAH DESA DAN
DALAM KONDISI SIAP DIPAKAI.” SELAIN DIGUNAKAN DALAM KEGIATAN PEMERINTAH DESA JUGA
DIMANFAATKAN OLEH MASYARAKAT UMUM.
KLASIFIKASI
DALAM KLASIFIKASI JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN ADALAH JALAN RAYA, JEMBATAN, BANGUNAN AIR,
INSTALASI AIR BERSIH, INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK, JARINGAN AIR MINUM, JARINGAN LISTRIK, DAN
JARINGAN TELEPON.
JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN INI TIDAK MENCAKUP TANAH YANG DIPEROLEH UNTUK PEMBANGUNAN
JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN. TANAH YANG DIPEROLEH UNTUK KEPERLUAN DIMAKSUD DIMASUKKAN
DALAM KELOMPOK TANAH.
DEFINISI
ASET TETAP LAINNYA MENCAKUP ASET TETAP YANG TIDAK DAPAT DIKELOMPOKKAN KE DALAM
KELOMPOK ASET TETAP TANAH, ASET TETAP PERALATAN DAN MESIN, ASET TETAP GEDUNG DAN
BANGUNAN, ASET TETAP JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN, YANG DIPEROLEH DAN DIMANFAATKAN UNTUK
KEGIATAN OPERASIONAL PEMERINTAH DESA DAN DALAM KONDISI SIAP DIPAKAI.
KLASIFIKASI
ASET TETAP LAINNYA ADALAH KOLEKSI PERPUSTAKAAN/BUKU DAN NON BUKU, BARANG BERCORAK
KESENIAN/KEBUDAYAAN/OLAH RAGA, HEWAN, IKAN, DAN TANAMAN.
TERMASUK DALAM KATEGORI ASET TETAP LAINNYA ADALAH RENOVASI, YAITU BIAYA RENOVASI ATAS
ASET TETAP YANG BUKAN MILIKNYA, DAN BIAYA PARTISI SUATU RUANGAN KANTOR YANG BUKAN
MILIKNYA
DEFINISI
KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN MENCAKUP PERALATAN DAN MESIN, GEDUNG DAN
BANGUNAN, JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN, SERTA ASET TETAP LAINNYA YANG PROSES
PEROLEHANNYA DAN/ATAU PEMBANGUNANNYA MEMBUTUHKAN SUATU PERIODE
WAKTU TERTENTU DAN BELUM SELESAI PADA SAAT AKHIR TAHUN ANGGARAN.
DEFINISI
BERDASARKAN SAP, ASET TIDAK BERWUJUD ADALAH ASET NON-MONETER YANG DAPAT
DIIDENTIFIKASI TANPA WUJUD FISIK.
ASET INI DIMILIKI UNTUK DIGUNAKAN DALAM MENGHASILKAN ATAU MENYERAHKAN BARANG ATAU
JASA, DISEWAKAN KEPADA PIHAK LAIN, ATAU UNTUK TUJUAN ADMINISTRATIF. ASET TETAP TIDAK
BERWUJUD DIAKUI JIKA DAN HANYA JIKA:
A. KEMUNGKINAN BESAR PEMERINTAH AKAN MEMPEROLEH MANFAAT EKONOMIS MASA DEPAN DARI
AKTIVA TERSEBUT, DAN
B. BIAYA PEROLEHAN ASET TERSEBUT DAPAT DIUKUR SECARA ANDAL.
KLASIFIKASI
ASET YANG TERMASUK DALAM KLASIFIKASI ASET TAK BERWUJUD ADALAH PIRANTI LUNAK
KOMPUTER, WEBSITE, HAK CIPTA DAN PATEN
ADALAH TAHAPAN KEGIATAN
SECARA SISTEMATIS UNTUK
MERUMUSKAN BERBAGAI
RINCIAN KEBUTUHAN BARANG
MILIK DESA.
• Analisis Kebutuhan di Desa :
- Jumlah atau volume dari aset
dimaksud
- Speksifikasi yang sesuai
dengan keadaan dan
kebutuhan desa
• Memasukkan rencana
pengadaan dalam dokumen
perencanaan di desa yaitu
RPJMDes, RKPDes, dan APBDes
(pasal 1 (8) Permendagri 1/2016)
Pengadaan barang adalah kegiatan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan barang
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa.
(pasal 9 (1) Permendagri 1/2016)
Pengadaan aset desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b, dilaksanakan
berdasarkan prinsip-prinsip
efisien, efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif dan
akuntabel.
(pasal 1 (28) Permendagri 1/2016)
Kodefikasi adalah pemberian kode barang pada aset Desa dalam rangka
pengamanan dan kepastian status kepemilikan.
X . XX . XX . XX
GOLONGAN
(8)
BIDANG
(29)
KELOMPOK
(99)
SUB KELOMPOK
(495)
NAMA BANTU (4.029 NAMA BARANG)
(pasal 28 (2) Permendagri 1/2016)
Kodefikasi diatur dalam pedoman umum mengenai kodefikasi aset desa
PROSES, CARA PERBUATAN MENGAMANKAN ASET DESA DALAM BENTUK FISIK, HUKUM, DAN
ADMINISTRATIF
Kode Register merupakan identitas barang yang dipergunakan sebagai tanda pengenal yang dilekatkan
pada barang yang bersangkutan
Kode Register adalah kombinasi angka terdiri dari 10 (sepuluh) angka/digit kode lokasi ditambah 1
(satu) digit kode belanja bidang sesuai kewenangan Desa dan ditambah 4 (empat) angka/digit tahun
perolehan barang serta 7 (tujuh) angka/digit kode barang ditambah 6 (lima) angka/digit nomor urut
pendaftaran
XXXXXXXXXX. X . XXXX
KODE DESA BELANJA BIDANG TAHUN PEROLEHAN
X . XX . XX . XX . XXXXXX
GOLONGAN
BIDANG
KELOMPOK
SUB KELOMPOK
NOMOR URUT P[ENDAFTARAN
(pasal 1 Permendagri 1/2016)
Kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang dalam menggunakan aset Desa yang sesuai
dengan tugas dan fungsi
SK PENGGUNAAN ASET DESA
SK PENUNJUKAN ASET DESA
DAFTAR PENGGUNAAN
ASET DESA
STATUS PENGEMBALIAN
(pasal 10 Permendagri 1/2016)
(1) Penggunaan aset Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 huruf c,
ditetapkan dalam rangka mendukung
penyelenggaraan Pemerintahan
Desa.
(2) Status penggunaan aset Desa
ditetapkan setiap tahun dengan
Keputusan Kepala Desa.
SK PENGGUNAAN ASET DESA SK PENUNJUKAN ASET DESA
SK PENGGUNAAN ASET DESA SK PENUNJUKAN ASET DESA
Sewa adalah pemanfaatan aset Desa oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan
uang tunai.
(pasal 1(11) Permendagri 1/2016)
(pasal 11(3) dan 12 Permendagri 1/2016)
1. ditetapkan dalam Peraturan Desa (pasal 11(3) Permendagri 1/2016)
2. tidak merubah status kepemilikan aset desa
3. Jangka waktu sewa paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang
4. Sewa aset desa dilaksanakan berdasarkan perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat:
a) para pihak yang terikat dalam perjanjian
b) objek perjanjian sewa
c) jenis, luas atau jumlah barang, besaran sewa dan jangka waktu
d) tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu sewa
e) hak dan kewajiban para pihak
f) keadaan di luar kemampuan para pihak (force majeure); dan
g) persyaratan lain yang di anggap perlu (di atur dalam Perbup/ Perwal)
KETENTUAN:
1. Pinjam pakai aset desa dikecualikan untuk tanah, bangunan dan aset bergerak berupa kendaraan bermotor
2. Jangka waktu pinjam pakai aset desa paling lama 7 (tujuh) hari dan dapat diperpanjang
3. Pinjam pakai aset desa dilaksanakan berdasarkan perjanjian yang sekurang –kurangnya memuat:
a) para pihak yang terikat dalam perjanjian
b) objek perjanjian sewa
c) jenis, luas atau jumlah barang, besaran sewa dan jangka waktu
d) tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu sewa
e) hak dan kewajiban para pihak
f) keadaan di luar kemampuan para pihak (force majeure); dan
g) persyaratan lain yang di anggap perlu (di atur dalam Perbup/ Perwal)
KETENTUAN:
(pasal 13 Permendagri 1/2016)
Pinjam pakai adalah pemanfaatan aset Desa antara Pemerintah Desa dengan Pemerintah Desa lain serta Lembaga
Kemasyarakatan Desa di Desa setempat dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan
(pasal 1(12) Permendagri 1/2016)
1. Kerjasama pemanfaatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf c, berupa tanah dan/atau
bangunan dengan pihak lain dilaksanakan dalam rangka:
a. mengoptimalkan daya guna dan hasil guna aset desa;dan
b. meningkatkan pendapatan desa
2. Jangka waktu pinjam pakai aset desa paling lama 15 (lima belas) tahun sejak perjanjian ditandatangani dan
dapat diperpanjang
3. Kerjasama pemanfaatan aset desa dilaksanakan berdasarkan perjanjian yang sekurang –kurangnya
memuat:
a) para pihak yang terikat dalam perjanjian
b) objek perjanjian sewa
c) jenis, luas atau jumlah barang, besaran sewa dan jangka waktu
d) tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu sewa
e) hak dan kewajiban para pihak
f) keadaan di luar kemampuan para pihak (force majeure); dan
g) persyaratan lain yang di anggap perlu (di atur dalam Perbup/ Perwal)
KETENTUAN:
(pasal 14 Permendagri 1/2016)
Kerjasama pemanfaatan adalah pemanfaatan aset Desa oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam
rangka meningkatkan pendapatan Desa
(pasal 1(13) Permendagri 1/2016)
(pasal 1(14) Permendagri 1/2016)
Bangun Guna Serah adalah Pemanfaatan Barang Milik Desa berupa tanah oleh pihak lain dengan cara
mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain
tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah
beserta bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu
Bangun Serah Guna adalah Pemanfaatan Barang Milik Desa berupa tanah oleh pihak lain dengan cara
mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya diserahkan
kepada Pemerintahan Desa untuk didayagunakan dalam jangka waktu tertentu yang disepakati
(pasal 1(15) Permendagri 1/2016)
1. Bangun guna serah atau bangun serah guna sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 ayat (2) huruf d berupa
tanah
2. membayar kontribusi ke rekening kas Desa setiap tahun
3. Jangka waktu bangun guna serah atau bangun serah guna paling lama 20 tahun (dua puluh tahun) dan
dapat diperpanjang
4. Kerjasama pemanfaatan aset desa dilaksanakan berdasarkan perjanjian yang sekurang –kurangnya
memuat:
a) para pihak yang terikat dalam perjanjian
b) objek perjanjian sewa
c) jenis, luas atau jumlah barang, besaran sewa dan jangka waktu
d) tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu sewa
e) hak dan kewajiban para pihak
f) keadaan di luar kemampuan para pihak (force majeure); dan
g) persyaratan lain yang di anggap perlu (di atur dalam Perbup/ Perwal)
KETENTUAN:
(pasal 15 Permendagri 1/2016)
Penghapusan adalah kegiatan menghapus/meniadakan aset Desa dari buku data inventaris desa dengan
keputusan kepala desa untuk membebaskan Pengelolaan Barang, Pengguna Barang, dan/ atau kuasa
pengguna barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam pengguasaannya
(pasal 1(18) Permendagri 1/2016)
(pasal 21 Permendagri 1/2016)
Penghapusan aset desa, antara lain:
a. beralih kepemilikan;
• pemindahtanganan atas aset desa kepada pihak lain;
• putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap
b. pemusnahan;
berupa aset yang sudah tidak dapat dimanfaatkan dan/atau tidak memiliki nilai ekonomis
c. sebab lain:
hilang; b. kecurian; dan c. terbakar
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to ASET DESA.pptx

Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah 181121
Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah   181121Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah   181121
Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah 181121
WahyudiAgustian1
 
Perda nomor 9 tahun 2009 tentang sarpras, utilitas perumahan dan permukiman
Perda nomor 9 tahun 2009 tentang sarpras, utilitas perumahan dan permukimanPerda nomor 9 tahun 2009 tentang sarpras, utilitas perumahan dan permukiman
Perda nomor 9 tahun 2009 tentang sarpras, utilitas perumahan dan permukiman
muhfidzilla
 
Pengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negaraPengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negara
Muskamal Lau
 
Pengelolaan tanah kas desa di kabupaten bekasi
Pengelolaan tanah kas desa di kabupaten bekasiPengelolaan tanah kas desa di kabupaten bekasi
Pengelolaan tanah kas desa di kabupaten bekasi
Yudhi Aldriand
 
Lampiran iv permen 16 th 2012 ukl upl
Lampiran iv permen 16 th 2012 ukl uplLampiran iv permen 16 th 2012 ukl upl
Lampiran iv permen 16 th 2012 ukl upl
Dewi Hadiwinoto
 
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahpengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
yudi prihanto
 
HUBUNGAN PEMERINTAHAN, PROVINSI, KAB/KOTA DALAM PEMERINTAHAN DESA (ASET DESA)
HUBUNGAN PEMERINTAHAN, PROVINSI, KAB/KOTA DALAM PEMERINTAHAN DESA (ASET DESA)HUBUNGAN PEMERINTAHAN, PROVINSI, KAB/KOTA DALAM PEMERINTAHAN DESA (ASET DESA)
HUBUNGAN PEMERINTAHAN, PROVINSI, KAB/KOTA DALAM PEMERINTAHAN DESA (ASET DESA)
epson5103
 
Presentasi pengaturan bmn 060609 rvsd
Presentasi pengaturan bmn 060609 rvsdPresentasi pengaturan bmn 060609 rvsd
Presentasi pengaturan bmn 060609 rvsd
Poetro Prakoso
 
112905339 surat-perjanjian-sewa-ruangan
112905339 surat-perjanjian-sewa-ruangan112905339 surat-perjanjian-sewa-ruangan
112905339 surat-perjanjian-sewa-ruangan
Agus Melas Agues
 

Similar to ASET DESA.pptx (20)

Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah 181121
Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah   181121Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah   181121
Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah 181121
 
Perda nomor 9 tahun 2009 tentang sarpras, utilitas perumahan dan permukiman
Perda nomor 9 tahun 2009 tentang sarpras, utilitas perumahan dan permukimanPerda nomor 9 tahun 2009 tentang sarpras, utilitas perumahan dan permukiman
Perda nomor 9 tahun 2009 tentang sarpras, utilitas perumahan dan permukiman
 
Pengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negaraPengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negara
 
Pengelolaan tanah kas desa di kabupaten bekasi
Pengelolaan tanah kas desa di kabupaten bekasiPengelolaan tanah kas desa di kabupaten bekasi
Pengelolaan tanah kas desa di kabupaten bekasi
 
Lampiran iv permen 16 th 2012 ukl upl
Lampiran iv permen 16 th 2012 ukl uplLampiran iv permen 16 th 2012 ukl upl
Lampiran iv permen 16 th 2012 ukl upl
 
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahpengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
 
HUBUNGAN PEMERINTAHAN, PROVINSI, KAB/KOTA DALAM PEMERINTAHAN DESA (ASET DESA)
HUBUNGAN PEMERINTAHAN, PROVINSI, KAB/KOTA DALAM PEMERINTAHAN DESA (ASET DESA)HUBUNGAN PEMERINTAHAN, PROVINSI, KAB/KOTA DALAM PEMERINTAHAN DESA (ASET DESA)
HUBUNGAN PEMERINTAHAN, PROVINSI, KAB/KOTA DALAM PEMERINTAHAN DESA (ASET DESA)
 
c6bab_BT_Dokumen_Kontrak-2.pdf
c6bab_BT_Dokumen_Kontrak-2.pdfc6bab_BT_Dokumen_Kontrak-2.pdf
c6bab_BT_Dokumen_Kontrak-2.pdf
 
KKPR, PBG dan SLF.pptx
KKPR, PBG dan SLF.pptxKKPR, PBG dan SLF.pptx
KKPR, PBG dan SLF.pptx
 
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
 
Pengelolaan ASet Desa.pptx
Pengelolaan ASet Desa.pptxPengelolaan ASet Desa.pptx
Pengelolaan ASet Desa.pptx
 
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMATATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
 
Presentasi pengaturan bmn 060609 rvsd
Presentasi pengaturan bmn 060609 rvsdPresentasi pengaturan bmn 060609 rvsd
Presentasi pengaturan bmn 060609 rvsd
 
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
 
3. PERAN BPN PPT.pptx
3.  PERAN BPN PPT.pptx3.  PERAN BPN PPT.pptx
3. PERAN BPN PPT.pptx
 
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
 
Perlayanan terpadu pada pemerintahan desa
Perlayanan terpadu pada pemerintahan desaPerlayanan terpadu pada pemerintahan desa
Perlayanan terpadu pada pemerintahan desa
 
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
 
Peran Pemerintah Daerah dalam Pengendalian Penataan Ruang
Peran Pemerintah Daerah dalam Pengendalian Penataan RuangPeran Pemerintah Daerah dalam Pengendalian Penataan Ruang
Peran Pemerintah Daerah dalam Pengendalian Penataan Ruang
 
112905339 surat-perjanjian-sewa-ruangan
112905339 surat-perjanjian-sewa-ruangan112905339 surat-perjanjian-sewa-ruangan
112905339 surat-perjanjian-sewa-ruangan
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 

ASET DESA.pptx

  • 1. PENGELOLAAN ASET DESA Identifikasi – Pengembangan & Pengelolaan Aset Desa Berbasis Aplikasi
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. DEFINISI BERDASARKAN SAP, PERALATAN DAN MESIN MENCAKUP MESIN-MESIN DAN KENDARAAN BERMOTOR, ALAT ELEKTRONIK, INVENTARIS KANTOR, DAN PERALATAN LAINNYA YANG NILAINYA SIGNIFIKAN DAN MASA MANFAATNYA LEBIH DARI 12 (DUA BELAS) BULAN DAN DALAM KONDISI SIAP PAKAI. KLASIFIKASI PERALATAN DAN MESIN DAPAT DIKLASIFIKASIKAN SESUAI DENGAN JENISNYA, SEPERTI ALAT PERKANTORAN, KOMPUTER, ALAT ANGKUTAN (DARAT, AIR, DAN UDARA), ALAT KOMUNIKASI, ALAT KEDOKTERAN, ALAT-ALAT BERAT, ALAT BENGKEL, ALAT OLAH RAGA, DAN RAMBU-RAMBU
  • 21. DEFINISI SAP MENYATAKAN BAHWA “GEDUNG DAN BANGUNAN MENCAKUP SELURUH GEDUNG DAN BANGUNAN YANG DIPEROLEH DENGAN MAKSUD UNTUK DIPAKAI DALAM KEGIATAN OPERASIONAL PEMERINTAH DESA DAN DALAM KONDISI SIAP DIPAKAI.” KLASIFIKASI GEDUNG DAN BANGUNAN DAPAT DIKLASIFIKASIKAN MENURUT JENISNYA, SEPERTI GEDUNG PERKANTORAN, RUMAH DINAS, BANGUNAN TEMPAT IBADAH, MENARA, MONUMEN/BANGUNAN BERSEJARAH, GUDANG, GEDUNG MUSEUM.
  • 22. DEFINISI SAP MENYATAKAN BAHWA: “JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN MENCAKUP JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN YANG DIBANGUN OLEH PEMERINTAH SERTA DIMILIKI DAN/ATAU DIKUASAI OLEH PEMERINTAH DESA DAN DALAM KONDISI SIAP DIPAKAI.” SELAIN DIGUNAKAN DALAM KEGIATAN PEMERINTAH DESA JUGA DIMANFAATKAN OLEH MASYARAKAT UMUM. KLASIFIKASI DALAM KLASIFIKASI JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN ADALAH JALAN RAYA, JEMBATAN, BANGUNAN AIR, INSTALASI AIR BERSIH, INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK, JARINGAN AIR MINUM, JARINGAN LISTRIK, DAN JARINGAN TELEPON. JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN INI TIDAK MENCAKUP TANAH YANG DIPEROLEH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN. TANAH YANG DIPEROLEH UNTUK KEPERLUAN DIMAKSUD DIMASUKKAN DALAM KELOMPOK TANAH.
  • 23. DEFINISI ASET TETAP LAINNYA MENCAKUP ASET TETAP YANG TIDAK DAPAT DIKELOMPOKKAN KE DALAM KELOMPOK ASET TETAP TANAH, ASET TETAP PERALATAN DAN MESIN, ASET TETAP GEDUNG DAN BANGUNAN, ASET TETAP JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN, YANG DIPEROLEH DAN DIMANFAATKAN UNTUK KEGIATAN OPERASIONAL PEMERINTAH DESA DAN DALAM KONDISI SIAP DIPAKAI. KLASIFIKASI ASET TETAP LAINNYA ADALAH KOLEKSI PERPUSTAKAAN/BUKU DAN NON BUKU, BARANG BERCORAK KESENIAN/KEBUDAYAAN/OLAH RAGA, HEWAN, IKAN, DAN TANAMAN. TERMASUK DALAM KATEGORI ASET TETAP LAINNYA ADALAH RENOVASI, YAITU BIAYA RENOVASI ATAS ASET TETAP YANG BUKAN MILIKNYA, DAN BIAYA PARTISI SUATU RUANGAN KANTOR YANG BUKAN MILIKNYA
  • 24. DEFINISI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN MENCAKUP PERALATAN DAN MESIN, GEDUNG DAN BANGUNAN, JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN, SERTA ASET TETAP LAINNYA YANG PROSES PEROLEHANNYA DAN/ATAU PEMBANGUNANNYA MEMBUTUHKAN SUATU PERIODE WAKTU TERTENTU DAN BELUM SELESAI PADA SAAT AKHIR TAHUN ANGGARAN.
  • 25. DEFINISI BERDASARKAN SAP, ASET TIDAK BERWUJUD ADALAH ASET NON-MONETER YANG DAPAT DIIDENTIFIKASI TANPA WUJUD FISIK. ASET INI DIMILIKI UNTUK DIGUNAKAN DALAM MENGHASILKAN ATAU MENYERAHKAN BARANG ATAU JASA, DISEWAKAN KEPADA PIHAK LAIN, ATAU UNTUK TUJUAN ADMINISTRATIF. ASET TETAP TIDAK BERWUJUD DIAKUI JIKA DAN HANYA JIKA: A. KEMUNGKINAN BESAR PEMERINTAH AKAN MEMPEROLEH MANFAAT EKONOMIS MASA DEPAN DARI AKTIVA TERSEBUT, DAN B. BIAYA PEROLEHAN ASET TERSEBUT DAPAT DIUKUR SECARA ANDAL. KLASIFIKASI ASET YANG TERMASUK DALAM KLASIFIKASI ASET TAK BERWUJUD ADALAH PIRANTI LUNAK KOMPUTER, WEBSITE, HAK CIPTA DAN PATEN
  • 26.
  • 27. ADALAH TAHAPAN KEGIATAN SECARA SISTEMATIS UNTUK MERUMUSKAN BERBAGAI RINCIAN KEBUTUHAN BARANG MILIK DESA. • Analisis Kebutuhan di Desa : - Jumlah atau volume dari aset dimaksud - Speksifikasi yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan desa • Memasukkan rencana pengadaan dalam dokumen perencanaan di desa yaitu RPJMDes, RKPDes, dan APBDes
  • 28.
  • 29. (pasal 1 (8) Permendagri 1/2016) Pengadaan barang adalah kegiatan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan barang dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa. (pasal 9 (1) Permendagri 1/2016) Pengadaan aset desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b, dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel.
  • 30. (pasal 1 (28) Permendagri 1/2016) Kodefikasi adalah pemberian kode barang pada aset Desa dalam rangka pengamanan dan kepastian status kepemilikan. X . XX . XX . XX GOLONGAN (8) BIDANG (29) KELOMPOK (99) SUB KELOMPOK (495) NAMA BANTU (4.029 NAMA BARANG) (pasal 28 (2) Permendagri 1/2016) Kodefikasi diatur dalam pedoman umum mengenai kodefikasi aset desa
  • 31. PROSES, CARA PERBUATAN MENGAMANKAN ASET DESA DALAM BENTUK FISIK, HUKUM, DAN ADMINISTRATIF
  • 32. Kode Register merupakan identitas barang yang dipergunakan sebagai tanda pengenal yang dilekatkan pada barang yang bersangkutan Kode Register adalah kombinasi angka terdiri dari 10 (sepuluh) angka/digit kode lokasi ditambah 1 (satu) digit kode belanja bidang sesuai kewenangan Desa dan ditambah 4 (empat) angka/digit tahun perolehan barang serta 7 (tujuh) angka/digit kode barang ditambah 6 (lima) angka/digit nomor urut pendaftaran XXXXXXXXXX. X . XXXX KODE DESA BELANJA BIDANG TAHUN PEROLEHAN X . XX . XX . XX . XXXXXX GOLONGAN BIDANG KELOMPOK SUB KELOMPOK NOMOR URUT P[ENDAFTARAN
  • 33. (pasal 1 Permendagri 1/2016) Kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang dalam menggunakan aset Desa yang sesuai dengan tugas dan fungsi SK PENGGUNAAN ASET DESA SK PENUNJUKAN ASET DESA DAFTAR PENGGUNAAN ASET DESA STATUS PENGEMBALIAN (pasal 10 Permendagri 1/2016) (1) Penggunaan aset Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c, ditetapkan dalam rangka mendukung penyelenggaraan Pemerintahan Desa. (2) Status penggunaan aset Desa ditetapkan setiap tahun dengan Keputusan Kepala Desa.
  • 34. SK PENGGUNAAN ASET DESA SK PENUNJUKAN ASET DESA
  • 35. SK PENGGUNAAN ASET DESA SK PENUNJUKAN ASET DESA
  • 36. Sewa adalah pemanfaatan aset Desa oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai. (pasal 1(11) Permendagri 1/2016) (pasal 11(3) dan 12 Permendagri 1/2016) 1. ditetapkan dalam Peraturan Desa (pasal 11(3) Permendagri 1/2016) 2. tidak merubah status kepemilikan aset desa 3. Jangka waktu sewa paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang 4. Sewa aset desa dilaksanakan berdasarkan perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat: a) para pihak yang terikat dalam perjanjian b) objek perjanjian sewa c) jenis, luas atau jumlah barang, besaran sewa dan jangka waktu d) tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu sewa e) hak dan kewajiban para pihak f) keadaan di luar kemampuan para pihak (force majeure); dan g) persyaratan lain yang di anggap perlu (di atur dalam Perbup/ Perwal) KETENTUAN:
  • 37. 1. Pinjam pakai aset desa dikecualikan untuk tanah, bangunan dan aset bergerak berupa kendaraan bermotor 2. Jangka waktu pinjam pakai aset desa paling lama 7 (tujuh) hari dan dapat diperpanjang 3. Pinjam pakai aset desa dilaksanakan berdasarkan perjanjian yang sekurang –kurangnya memuat: a) para pihak yang terikat dalam perjanjian b) objek perjanjian sewa c) jenis, luas atau jumlah barang, besaran sewa dan jangka waktu d) tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu sewa e) hak dan kewajiban para pihak f) keadaan di luar kemampuan para pihak (force majeure); dan g) persyaratan lain yang di anggap perlu (di atur dalam Perbup/ Perwal) KETENTUAN: (pasal 13 Permendagri 1/2016) Pinjam pakai adalah pemanfaatan aset Desa antara Pemerintah Desa dengan Pemerintah Desa lain serta Lembaga Kemasyarakatan Desa di Desa setempat dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan (pasal 1(12) Permendagri 1/2016)
  • 38. 1. Kerjasama pemanfaatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf c, berupa tanah dan/atau bangunan dengan pihak lain dilaksanakan dalam rangka: a. mengoptimalkan daya guna dan hasil guna aset desa;dan b. meningkatkan pendapatan desa 2. Jangka waktu pinjam pakai aset desa paling lama 15 (lima belas) tahun sejak perjanjian ditandatangani dan dapat diperpanjang 3. Kerjasama pemanfaatan aset desa dilaksanakan berdasarkan perjanjian yang sekurang –kurangnya memuat: a) para pihak yang terikat dalam perjanjian b) objek perjanjian sewa c) jenis, luas atau jumlah barang, besaran sewa dan jangka waktu d) tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu sewa e) hak dan kewajiban para pihak f) keadaan di luar kemampuan para pihak (force majeure); dan g) persyaratan lain yang di anggap perlu (di atur dalam Perbup/ Perwal) KETENTUAN: (pasal 14 Permendagri 1/2016) Kerjasama pemanfaatan adalah pemanfaatan aset Desa oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka meningkatkan pendapatan Desa (pasal 1(13) Permendagri 1/2016)
  • 39. (pasal 1(14) Permendagri 1/2016) Bangun Guna Serah adalah Pemanfaatan Barang Milik Desa berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu Bangun Serah Guna adalah Pemanfaatan Barang Milik Desa berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya diserahkan kepada Pemerintahan Desa untuk didayagunakan dalam jangka waktu tertentu yang disepakati (pasal 1(15) Permendagri 1/2016)
  • 40. 1. Bangun guna serah atau bangun serah guna sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 ayat (2) huruf d berupa tanah 2. membayar kontribusi ke rekening kas Desa setiap tahun 3. Jangka waktu bangun guna serah atau bangun serah guna paling lama 20 tahun (dua puluh tahun) dan dapat diperpanjang 4. Kerjasama pemanfaatan aset desa dilaksanakan berdasarkan perjanjian yang sekurang –kurangnya memuat: a) para pihak yang terikat dalam perjanjian b) objek perjanjian sewa c) jenis, luas atau jumlah barang, besaran sewa dan jangka waktu d) tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu sewa e) hak dan kewajiban para pihak f) keadaan di luar kemampuan para pihak (force majeure); dan g) persyaratan lain yang di anggap perlu (di atur dalam Perbup/ Perwal) KETENTUAN: (pasal 15 Permendagri 1/2016)
  • 41. Penghapusan adalah kegiatan menghapus/meniadakan aset Desa dari buku data inventaris desa dengan keputusan kepala desa untuk membebaskan Pengelolaan Barang, Pengguna Barang, dan/ atau kuasa pengguna barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam pengguasaannya (pasal 1(18) Permendagri 1/2016) (pasal 21 Permendagri 1/2016) Penghapusan aset desa, antara lain: a. beralih kepemilikan; • pemindahtanganan atas aset desa kepada pihak lain; • putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap b. pemusnahan; berupa aset yang sudah tidak dapat dimanfaatkan dan/atau tidak memiliki nilai ekonomis c. sebab lain: hilang; b. kecurian; dan c. terbakar