SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Kepaniteraan Klinik Ilmu
PERIODE
CRITICAL APPRAISAL
Hypertensive heart failure: A review of clinical status and meta-analyses of
prognostic value of echocardiography and antihypertensive medication
Pembimbing :
Disusun Oleh :
PRAKTIK EBM
• P (patients) : Pasien dengan Hipertensi
• I (Intervention) : Obat-obat antihipertensi
• C (Comparison) : Plasebo
• O (Outcome) : Kematian kardiovaskular, MI, stroke, rawat
inap terkait HF dan disfungsi ginjal
• Pertanyaan Klinis: Bagaimana pengaruh pemberian obat-
obat antihipertensi dibandingkan dengan placebo dalam
menurunkan angka kematian kardiovaskular, MI, stroke,
rawat inap terkait HF dan disfungsi ginjal pada pasien
hipertensi.
• Desain Penelitian: Prospective randomized controlled trials
IDENTITAS JURNAL
Judul
Nama Jurnal; Tahun Publikasi;
Volume
Institusi
Nama Penulis
Judul makalah Y T TR
1 Tidak terlalu panjang atau terlalu pendek V
2 Menggambarkan isi utama penelitian V
3 Cukup menarik V
4 Tanpa singkatan, selain yang baku V
Pengarang & lnstitusi Y T TR
5 Nama-nama dituliskan sesuai dengan aturan jurnal V
ABSTRAK
Gagal jantung hipertensi (HHF) adalah masalah kesehatan masyarakat utama yang terkait
dengan morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Karakteristik kardinalnya adalah hipertrofi
ventrikel kiri dan disfungsi diastolik akibat respons terhadap tekanan biokimiawi yang
dikenakan pada ventrikel kiri (LV) oleh peningkatan tekanan darah yang kronis dan progresif.
Namun, pemahaman yang tepat tentang sifat HHF sebagian karena banyaknya terminologi
dan definisi yang berbeda membuat perbandingan dan agregasi studi menjadi menantang.
Selain itu, sistem klasifikasi gagal jantung (HF) saat ini dan pedoman klinis berdasarkan
karakteristik morfologis dan/atau fungsional tidak menginspirasi penelitian tentang klasifikasi
dan pengobatan spesifik etiologi. Namun, dengan meningkatnya faktor risiko untuk
berkembangnya HHF seperti obesitas, diabetes, sedentarisme, merokok dan asupan garam
yang tinggi, diperlukan peningkatan diagnosis dan penatalaksanaan klinis HHF. Tinjauan ini
dengan demikian mengumpulkan bukti penelitian yang tersedia tentang HHF untuk
memberikan pemahaman yang komprehensif tentang status klinisnya.
Abstrak Y T TR
6 Abstrak satu paragraf atau terstruktur (beri tanda yang sesuai) V
7 Mencakup komponen IMRAD (Introduction, Method, Results,
Discussion/Conclusion)
V
8 Secara keseluruhan informatif V
9 Tanpa singkatan, selain yang baku V
10 Kurang dari 250 kata V
Pendahuluan Y T TR
11 Ringkas, terdiri atas 2-3 paragraf
Alasan : Hanya terdiri dari 1 paragraf
V
12 Paragraf pertama mengemukakan alasan dilakukan penelitian V
ALASAN DILAKUKAN PENELITIAN :
• Gagal Jantung adalah
13 Paragraf berikut menyatakan hipotesis atau tujuan penelitian
Alasan : Tujuan ditaruh di kalimat terakhir dalam paragrafi 1
V
14 Didukung oleh pustaka yang relevan V
15 Kurang dari 1 halaman V
TUJUAN PENELITIAN
• Memberikan informasi variasi regional dari
pola resistensi antibiotic.
• Menghasilkan pola sensitivitas dan pola
resistensi S.tphi terhadap antibiotic tertentu
 dapat menghasilkan panduan yang tepat
untuk klinisi dalam meresepkan antiniotik
spesisifik untuk kasus demam tifoid di
Bangladesh.
• Informasi dari penelitian ini akan berguna
untuk beberapa negara tropid di Asia
Tenggara yang berhadapan dengan masalah
kesehatan yang sama.
1970-an  Muncul
resistensi
kloramfenikol di
Meksiko dan India
(Wabah) 
keefektifannya sbg
obat lini 1 berkurang
Lima thaun
kemudian
 Wabah
demam
tifoid
berlanjut di
Vietnam,
Indonesia,
Korea,
Chile, dan
Bangladesh
S.Typhi
sekarang

resistensi
thdp
siprofloks
asin dan
fluorokui
nonon
PENILAIAN KESAHIHAN/VALIDITY
Metode Y T TR
16 Desain, tempat dan waktu penelitian disebutkan V
17 Populasi sumber (populasi terjangkau) disebutkan V
18 Kriteria inklusi dan ekslusi dijelaskan V
 Desain studi: uji potong lintang
 Tempat : Rumah sakit dan Pusat Diagnostik di Dhaka, Chittagong dan Rajshahi
(Bangladesh)
 Waktu Penelitian : November 2011 – November 2012
 Subjek: Sampel Darah, Sputum, Urin, dan pus dari pasien-pasien dengan
infeksi sistemik yang kemudian akan dibagi menjadi lima kelompok usia (<10,
10-20, 20-30, 30-40, dan >40 tahun)
 Kriteria Inklusi :
 Pasien dengan infeksi sistemik
 Penelitian ini tidak menjelaskan lebih lanjut kriteria inklusi dan ekslusi pada
penelitian ini.
PENILAIAN KESAHIHAN/VALIDITY
19 Cara pemilihan subyek (teknik sampling) disebutkan V
20 Perkiraan besar sampel dan alasannya disebutkan V
21 Besar sampel dihitung dengan rumus yang sesuai
Jawab: Tidak tidak dicantumkan rumus
V
22 Komponen-komponen rumus besar sampel masuk akal
Jawab: Tidak relevan akrena rumus besar sampel tidak dicantumkan sehingga tidak dapat dinilai
V
23 Observasi, pengukuran, serta intervensi dirinci sehingga orang lain dapat menduplikasi V
24 Rujukan disebutkan (bila teknik pengukuran tidak dirinci) V
25 Pengukuran dilakukan secara tersamar
Tidak relevan karena bukan penelitian Randomized controlled trial
TR
26 Uji keandalan pengukuran (kappa) dilakukan
Tidak relevan karena merupakan penelitian potong lintang
TR
27 Definisi istilah dan variabel penting dikemukakan V
ISOLASI KOLONI SAMPEL
1. Sampel dikumpul secara aseptik diinokulasi pada media agar nutrien menggunakan sengkelit terkalibrasi
10 µL dan diinkubasi semalaman pada suhu 37oC.
2. Media Kultur  Agar darah dan Agar MacConkey  yang diinkubasi semalaman Kembali pada suhu
37oC.
3. Identifikasi mikrobiologi  morfologi koloni, apusan gram, reaksi biokimia seperti oksidase, katalase, uji
motilitas indol sulfida, Simmons Citrate Agar, uji methyl red, uji Voges Proskaues, Uji agar sugar iron, dan
uji urease.
4. Isolat dari Salmonella kemudian dikonfirmasi lebih lanjut dengan ablutinasi dengan polivalen O
antiserum A-S dan Antisera H individual.
28 Ethical clearance diperoleh
Jawab : Tidak disebutkan dalam jurnal
V
29 Persetuiuan subyek diperoleh
Jawab: Tidak disebutkan dalam jurnal
V
30 Rencana analisis, batas kemaknaan, dan power penelitian disebutkan Y
31 Program komputer yang dipakai disebutkan Y
• Program Komputer  SPSS VERSI 10.0
• RENCANA ANALISIS DATA  T-test  membandingkan nilai
mean antar kelompok  uji signifikansi.
PENILAIAN KEPENTINGAN/IMPORTANCY
Hasil Y T TR
32 Tabel karakteristik subyek penelitian disertakan V
33 Karakteristik subyek sebelum intervensi dideskripsikan V
34 Tidak dilakukan uji hipotesis untuk kesetaraan pra-intervensi V
35 Jumlah subyek yang diteliti disebutkan V
36 Subyek yang drop out dijelaskan dengan alasannya
Tidak relevan karena tidak ada subjek drop out yang disebutkan di jurnal
V
37 Ketepatan numerik dinyatakan dengan benar V
38 Penulisan tabel dilakukan dengan tepat
Tidak relevan karena tidak ada tabel pada jurnal ini
V
• Sebanyak 945 sampel klinis  70 diantaranya merupakan
isolate S.typhi
• 12 antibiotic  juga dinilai
39 Tabel dan ilustrasi informatif dan memang diperlukan V
40 Tidak semua hasil di dalam tabel disebutkan pada naskah V
41 Semua outcome yang penting disebutkan dalam hasil V
42 Subyek yang drop out diikutkan dalam analisis
Tidak relevan karena tidak ada subjek drop out yang disebutkan
V
43 Analisis dilakukan dengan uji yang sesuai V
44 Hasil uji statistika, degree of freedom & nilai p ditulis V
45 Tidak dilakukan analisis yang semula tidak direncanakan V
46 Interval kepercayaan disertakan
Tidak dicantumkan dalam jurnal Confidence interval (CI-95%)
V
47 Dalam hasil tidak disertakan komentar atau pendapat V
• Antibiogram dari isolate ini menunjukan bahwa, S.typhii lebih
sensitif terhadap kloramfenikol di Dhaka (20,30%) dan Rajshahi
(16,66%) (P<0,05).
• Terdapat persentase yang bermakna dari sensitivitas
siprofloksasin pada tiga wilayah (P<0,05).
• Antibiotik yang sensitive lainnya adalah levofloksasin 
Sensitivitas levofloksasin ditemukan pada sampel dari Dhaka
(5,50%), Chittagong (17,34%) dan Rajshahi (13,88%).
• Resistensi tertinggi didapatkan pada asam nalidiksat pada tiga
divisi seluruhnya  Persentasenya bermakna (P<0,05) pada
Rajshahi (66,60%) dan Chittagong (40,00%).
• Resistensi terhadap Sefiksim juga diobservasi di Dhaka (11,45%)
dan Rajshahi (16,66%).
• Tidak ditemukan resistensi terhadap kloramfenikol.
• Resistensi antibiotik beragam bergantung pada usia.
• Angka resistensi terbanyak ditemukan pada pasien dewasa
yang berusia 30-40 tahun.
• Terdapat sampel dari bayi dan anak yang resisten terhadap
seluruh antibiotik.
• Resistensi terhadap siprofloksasin juga didapatkan pada seluruh
kelompok usia.
• Resisten terhadap banyak obat secara bermakna ditemukan pada
Dhaka (79,41%) dan Chittagong (60,00%).
• Resistensi banyak obat juga ditemukan di Rajshahi namun dalam
persentase yang lebih rendah dibandingkan pada divisi lain.
• Keseluruhan studi menunjukan bahwa siprofloksasin (16%) merupakan
antibiotik yang paling sensitive di Bangladesh
• diikuti dengan Kloramfenikol (15%) dan Sefiksim (12%).
• Asam nalidiksat merupakan antibiotik yang paling resisten (29%)
melawan S.typhii.
• Resistensi terhadap sefiksim (12%), terhadap levofloksasin (9%)
dan siproflokasin (8%) juga ditemukan dengan angka yang cukup
tinggi.
PENILAIAN KEMAMPUAN TERAPAN/APPLICABILITY
Diskusi Y T TR
48 Semua hal yang relevan dibahas V
49 Hal yang dikemukakan pada hasil tidak sering diulang V
50 Keterbatasan penelitian, dan dampaknya terhadap hasil dibahas V
51 Penyimpangan protokol dan dampaknya terhadap hasil dibahas V
52 Diskusi dihubungkan dengan pertanyaan penelitian V
53 Hubungan hasil dengan teori/penelitian terdahulu dibahas V
54 Hubungan hasil dengan praktek klinis dibahas V
55 Efek samping dikemukakan dan dibahas V
56 Hasil tambahan selama observasi disebutkan V
57 Hasil tambahan tersebut tidak dianalisis secara statistika V
• Resistensi antibiotik pada negara dengan pendapatan rendah-menengah
terjadi  akses yang kurang terhadap pelayanan Kesehatan (dokter)  pada
akhirnya akan mendorong praktik penjualan antibiotik yang tidak dapat
diterima di negara-negara tersebut.
• Pada studi kini perbedaan regional dalam sensitivitas antibiotik terhadap
S.typhi didapatkan kebanyakan isolate resisten terhadap asam nalidiksat,
siprofloksasin, sefiksim, azitromisin  Pada seluruh wilayah, asam nalidiksat
merupakan antibiotik yang resistensinya paling tinggi dimana angka
resistensi siprofloksasin dan levofloksasin ditemukan tertinggi didaerah
Chittagong.
• Walaupun studi sebelumnya
menunjukan pertumbuhan resistensi
terhadap siprofloksasin studi kini
menunjukan bahwa siprofloksasin
ditemukan adanya resistensi dan
sampel yang sensitive  Hal ini dapat
dikarenakan kurangnya resistensi
terhadap siprofloksasin di Rajshahi.
• Asam Nalidiksat pada studi sebelumnya
ditemukan adanya resistensi di Dhaka
 Studi kini menunjukan pola
resistensi yang sama terhadap asam
nalidiksat di Chittagong dan Rajshahi
juga. Resistensi terhadap asam
nalidiksat juga dilaporkan di India,
China dan Tunisia.
• Faktor yang berkontribusi adalah
penggunaan berlebih, salah guna dan
praktisi peresepan obat yang tidak tepat
oleh dokter bersamaan dengan factor
intrinsic yang dimediasi oleh plasmid
mikrobiologis.
• Antibiotik dalam jumlah besar digunakan
pada kedokteran hewan sebagai terapi atau
bahan aditif pakan menciptakan
organisme yang resisten terhadap antibiotik
tersebut.
• Bakteri yang resisten ini dan/atau gen yang
resisten dapat ditransfer dari hewan ke
manusia melalui rantai makanan
• Tetrasiklin dan sefalosporin  pencegahan
dan pengendalian infeksi bakteri dalam
kedokteran hewan dan agrikultur tumbuhan.
• populasi yang meningkat dapat menjadikan peningkatan penyebaran
bakteri yang resisten terhadap antibiobiotik dan gen yang resisten.
• Bangladesh yang merupakan negara berkembang, memiliki densitas
populasi yang tinggi dan urbanisasinya dapat memfasilitasi penyebaran
resistensi bakteri dan gennya, yang mana dapat ditemukan di negara
berkembang.
• Penggunaan berlanjut dari antiniotik di Bangladesh dapat menjadi alasan
tingginya resistensi pada orang dewasa di studi ini. Diagnosis inklokusif,
diatas ketergantungan terhadap antibiotik dapat menjadi penyebabnya.
58 Simpulan utama penelitian disertakan V
59 Simpulan didasarkan pada data penelitian V
60 Simpulan tersebut sahih V
61 Generalisasi hasil penelitian disebutkan V
62 Saran penelitian selanjutnya disertakan V
KESIMPULAN PENELITIAN
Gagal jantung hipertensi (HHF) adalah kondisi jantung yang ditandai dengan kelainan miokard akibat
hipertensi arteri yang berlangsung lama tanpa adanya penyakit jantung lain yang mampu
menyebabkan LVH atau disfungsi jantung. Faktor risiko yang paling umum termasuk obesitas,
diabetes melitus, predisposisi genetik, etnis dan asupan garam yang tinggi. Mekanisme
patofisiologinya telah dijelaskan berdasarkan transisi dari hipertensi ke LVH dan dari LVH ke HF
melalui dua jalur utama. Pendekatan diagnostik yang direkomendasikan meliputi EKG dan
pencitraan jantung menggunakan ekokardiografi dan resonansi magnetik jantung. penatalaksanaan
klinis yaitu menurunkan kadar BP dan meredakan gejala dengan menggunakan obat antihipertensi
(diuretik, beta-blocker, antagonis kalsium, ACEinhibitor dan ARB) dan perubahan gaya hidup
(pembatasan garam, konsumsi alkohol sedang, penurunan berat badan, dan olahraga teratur.
Ucapan Terima Kasih Y T TR
63 Ucapan terima kasih ditujukan kepada orang yang tepat V
64 Ucapan terima kasih dinyatakan secara wajar V
Daflar Pustaka Y T TR
65 Dafiar pustaka disusun sesuai dengan aturan jurnal V
66 Kesesuaian sitasi pada naskah dan daftar pustaka V
Lain-lain Y T TR
67 Bahasa yang baik dan benar, enak dibaca, informatif, efektif V
68 Makalah ditulis dengan ejaan yang taat asas V
KESIMPULAN
• Hasil telaah jurnal berkesan jurnal cukup baik, walaupun masih terdapat
beberapa kekurangan pada jurnal.
• Di Indonesia penggunaan antibiotik bergantung pada pola kerentanan kumah
S.typhi di area tertentu. Terapi lini pertama adalah kloramfenikol, ampisilin dan
trimethoprim-sulfametoksazol. Antibiotik ini efektif terhadap kuman yang
sensitive, tetapi sering ditemukan resistensi juga terhadap obat ini.
Fluorokuinolon adalah kelas yang paling efektif. Terapi selama 10 hari atau
sampai 5 hari setelah demam hilang.
• Menurut IDAI, Obat lini pertama pada kasus demam tifoid pada anak adalah
Kloramfenikol 100 mg/KgBB/hari dibagi menjadi 4 dosis diberikan selama 10-14
hari atau 5-7 hari setelah demam turun. Ampisilin, trimethoprim sulfametoksazol
dan seftriakson juga dapat menjadi pilihan.
• Berdasarkan jurnal ini, Kloramfenikol merupakan antibiotik yang paling sensitif
terhadap S.typhi dan di Indonesia juga menggunakan kloramfenikol menjadi
pilihan terapi lini pertama.

More Related Content

Similar to PPT CA RIO.pptx

Abnormality Clinical Epidemiology.pptx
Abnormality Clinical Epidemiology.pptxAbnormality Clinical Epidemiology.pptx
Abnormality Clinical Epidemiology.pptx
drewanta
 
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI II (1).pdf
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI II (1).pdfBUKU PENUNTUN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI II (1).pdf
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI II (1).pdf
Ddokebi18
 
Kadar Merkuri pada Rambut Masyarakat di Sekitar Penambangan.pptx
Kadar Merkuri pada Rambut Masyarakat di Sekitar Penambangan.pptxKadar Merkuri pada Rambut Masyarakat di Sekitar Penambangan.pptx
Kadar Merkuri pada Rambut Masyarakat di Sekitar Penambangan.pptx
RizkyAmalia868439
 
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlEpidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Fachri Latif
 
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptxCRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
sakadoctors
 

Similar to PPT CA RIO.pptx (20)

oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
JR ERIA AAR.pptx
JR ERIA AAR.pptxJR ERIA AAR.pptx
JR ERIA AAR.pptx
 
jurnal reading endokrin.pptx
jurnal reading endokrin.pptxjurnal reading endokrin.pptx
jurnal reading endokrin.pptx
 
Perbedaan Rerata lebih dari 2 kelompok parametrik.pptx
Perbedaan Rerata lebih dari 2 kelompok parametrik.pptxPerbedaan Rerata lebih dari 2 kelompok parametrik.pptx
Perbedaan Rerata lebih dari 2 kelompok parametrik.pptx
 
Abnormality Clinical Epidemiology.pptx
Abnormality Clinical Epidemiology.pptxAbnormality Clinical Epidemiology.pptx
Abnormality Clinical Epidemiology.pptx
 
pico lanjutan.pptx
pico lanjutan.pptxpico lanjutan.pptx
pico lanjutan.pptx
 
pico lanjutan.pptx
pico lanjutan.pptxpico lanjutan.pptx
pico lanjutan.pptx
 
diagnosis_laboratorium
diagnosis_laboratoriumdiagnosis_laboratorium
diagnosis_laboratorium
 
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI II (1).pdf
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI II (1).pdfBUKU PENUNTUN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI II (1).pdf
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI II (1).pdf
 
Perbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohortPerbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohort
 
perbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case controlperbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case control
 
Exaudi is hyperbaric oxygen therapy effective for traumatic brain injury
Exaudi   is hyperbaric oxygen therapy effective for traumatic brain injuryExaudi   is hyperbaric oxygen therapy effective for traumatic brain injury
Exaudi is hyperbaric oxygen therapy effective for traumatic brain injury
 
Kadar Merkuri pada Rambut Masyarakat di Sekitar Penambangan.pptx
Kadar Merkuri pada Rambut Masyarakat di Sekitar Penambangan.pptxKadar Merkuri pada Rambut Masyarakat di Sekitar Penambangan.pptx
Kadar Merkuri pada Rambut Masyarakat di Sekitar Penambangan.pptx
 
Critical Appraisal Deresuscitation of patients with iatrogenic fluid overload is
Critical Appraisal Deresuscitation of patients with iatrogenic fluid overload isCritical Appraisal Deresuscitation of patients with iatrogenic fluid overload is
Critical Appraisal Deresuscitation of patients with iatrogenic fluid overload is
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
 
Makalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darahMakalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darah
 
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlEpidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
 
RANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIANRANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIAN
 
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptxCRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
 
PPT PKL studi kasus STIKES NASional 1.ppt
PPT PKL studi kasus STIKES NASional 1.pptPPT PKL studi kasus STIKES NASional 1.ppt
PPT PKL studi kasus STIKES NASional 1.ppt
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 

PPT CA RIO.pptx

  • 1. Kepaniteraan Klinik Ilmu PERIODE CRITICAL APPRAISAL Hypertensive heart failure: A review of clinical status and meta-analyses of prognostic value of echocardiography and antihypertensive medication Pembimbing : Disusun Oleh :
  • 2. PRAKTIK EBM • P (patients) : Pasien dengan Hipertensi • I (Intervention) : Obat-obat antihipertensi • C (Comparison) : Plasebo • O (Outcome) : Kematian kardiovaskular, MI, stroke, rawat inap terkait HF dan disfungsi ginjal • Pertanyaan Klinis: Bagaimana pengaruh pemberian obat- obat antihipertensi dibandingkan dengan placebo dalam menurunkan angka kematian kardiovaskular, MI, stroke, rawat inap terkait HF dan disfungsi ginjal pada pasien hipertensi. • Desain Penelitian: Prospective randomized controlled trials
  • 3. IDENTITAS JURNAL Judul Nama Jurnal; Tahun Publikasi; Volume Institusi Nama Penulis
  • 4. Judul makalah Y T TR 1 Tidak terlalu panjang atau terlalu pendek V 2 Menggambarkan isi utama penelitian V 3 Cukup menarik V 4 Tanpa singkatan, selain yang baku V Pengarang & lnstitusi Y T TR 5 Nama-nama dituliskan sesuai dengan aturan jurnal V
  • 5. ABSTRAK Gagal jantung hipertensi (HHF) adalah masalah kesehatan masyarakat utama yang terkait dengan morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Karakteristik kardinalnya adalah hipertrofi ventrikel kiri dan disfungsi diastolik akibat respons terhadap tekanan biokimiawi yang dikenakan pada ventrikel kiri (LV) oleh peningkatan tekanan darah yang kronis dan progresif. Namun, pemahaman yang tepat tentang sifat HHF sebagian karena banyaknya terminologi dan definisi yang berbeda membuat perbandingan dan agregasi studi menjadi menantang. Selain itu, sistem klasifikasi gagal jantung (HF) saat ini dan pedoman klinis berdasarkan karakteristik morfologis dan/atau fungsional tidak menginspirasi penelitian tentang klasifikasi dan pengobatan spesifik etiologi. Namun, dengan meningkatnya faktor risiko untuk berkembangnya HHF seperti obesitas, diabetes, sedentarisme, merokok dan asupan garam yang tinggi, diperlukan peningkatan diagnosis dan penatalaksanaan klinis HHF. Tinjauan ini dengan demikian mengumpulkan bukti penelitian yang tersedia tentang HHF untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang status klinisnya.
  • 6. Abstrak Y T TR 6 Abstrak satu paragraf atau terstruktur (beri tanda yang sesuai) V 7 Mencakup komponen IMRAD (Introduction, Method, Results, Discussion/Conclusion) V 8 Secara keseluruhan informatif V 9 Tanpa singkatan, selain yang baku V 10 Kurang dari 250 kata V
  • 7. Pendahuluan Y T TR 11 Ringkas, terdiri atas 2-3 paragraf Alasan : Hanya terdiri dari 1 paragraf V
  • 8. 12 Paragraf pertama mengemukakan alasan dilakukan penelitian V ALASAN DILAKUKAN PENELITIAN : • Gagal Jantung adalah
  • 9. 13 Paragraf berikut menyatakan hipotesis atau tujuan penelitian Alasan : Tujuan ditaruh di kalimat terakhir dalam paragrafi 1 V 14 Didukung oleh pustaka yang relevan V 15 Kurang dari 1 halaman V TUJUAN PENELITIAN • Memberikan informasi variasi regional dari pola resistensi antibiotic. • Menghasilkan pola sensitivitas dan pola resistensi S.tphi terhadap antibiotic tertentu  dapat menghasilkan panduan yang tepat untuk klinisi dalam meresepkan antiniotik spesisifik untuk kasus demam tifoid di Bangladesh. • Informasi dari penelitian ini akan berguna untuk beberapa negara tropid di Asia Tenggara yang berhadapan dengan masalah kesehatan yang sama. 1970-an  Muncul resistensi kloramfenikol di Meksiko dan India (Wabah)  keefektifannya sbg obat lini 1 berkurang Lima thaun kemudian  Wabah demam tifoid berlanjut di Vietnam, Indonesia, Korea, Chile, dan Bangladesh S.Typhi sekarang  resistensi thdp siprofloks asin dan fluorokui nonon
  • 11. Metode Y T TR 16 Desain, tempat dan waktu penelitian disebutkan V 17 Populasi sumber (populasi terjangkau) disebutkan V 18 Kriteria inklusi dan ekslusi dijelaskan V  Desain studi: uji potong lintang  Tempat : Rumah sakit dan Pusat Diagnostik di Dhaka, Chittagong dan Rajshahi (Bangladesh)  Waktu Penelitian : November 2011 – November 2012  Subjek: Sampel Darah, Sputum, Urin, dan pus dari pasien-pasien dengan infeksi sistemik yang kemudian akan dibagi menjadi lima kelompok usia (<10, 10-20, 20-30, 30-40, dan >40 tahun)  Kriteria Inklusi :  Pasien dengan infeksi sistemik  Penelitian ini tidak menjelaskan lebih lanjut kriteria inklusi dan ekslusi pada penelitian ini. PENILAIAN KESAHIHAN/VALIDITY
  • 12. 19 Cara pemilihan subyek (teknik sampling) disebutkan V 20 Perkiraan besar sampel dan alasannya disebutkan V 21 Besar sampel dihitung dengan rumus yang sesuai Jawab: Tidak tidak dicantumkan rumus V 22 Komponen-komponen rumus besar sampel masuk akal Jawab: Tidak relevan akrena rumus besar sampel tidak dicantumkan sehingga tidak dapat dinilai V
  • 13. 23 Observasi, pengukuran, serta intervensi dirinci sehingga orang lain dapat menduplikasi V 24 Rujukan disebutkan (bila teknik pengukuran tidak dirinci) V 25 Pengukuran dilakukan secara tersamar Tidak relevan karena bukan penelitian Randomized controlled trial TR 26 Uji keandalan pengukuran (kappa) dilakukan Tidak relevan karena merupakan penelitian potong lintang TR 27 Definisi istilah dan variabel penting dikemukakan V ISOLASI KOLONI SAMPEL 1. Sampel dikumpul secara aseptik diinokulasi pada media agar nutrien menggunakan sengkelit terkalibrasi 10 µL dan diinkubasi semalaman pada suhu 37oC. 2. Media Kultur  Agar darah dan Agar MacConkey  yang diinkubasi semalaman Kembali pada suhu 37oC. 3. Identifikasi mikrobiologi  morfologi koloni, apusan gram, reaksi biokimia seperti oksidase, katalase, uji motilitas indol sulfida, Simmons Citrate Agar, uji methyl red, uji Voges Proskaues, Uji agar sugar iron, dan uji urease. 4. Isolat dari Salmonella kemudian dikonfirmasi lebih lanjut dengan ablutinasi dengan polivalen O antiserum A-S dan Antisera H individual.
  • 14. 28 Ethical clearance diperoleh Jawab : Tidak disebutkan dalam jurnal V 29 Persetuiuan subyek diperoleh Jawab: Tidak disebutkan dalam jurnal V 30 Rencana analisis, batas kemaknaan, dan power penelitian disebutkan Y 31 Program komputer yang dipakai disebutkan Y • Program Komputer  SPSS VERSI 10.0 • RENCANA ANALISIS DATA  T-test  membandingkan nilai mean antar kelompok  uji signifikansi.
  • 15. PENILAIAN KEPENTINGAN/IMPORTANCY Hasil Y T TR 32 Tabel karakteristik subyek penelitian disertakan V 33 Karakteristik subyek sebelum intervensi dideskripsikan V 34 Tidak dilakukan uji hipotesis untuk kesetaraan pra-intervensi V 35 Jumlah subyek yang diteliti disebutkan V 36 Subyek yang drop out dijelaskan dengan alasannya Tidak relevan karena tidak ada subjek drop out yang disebutkan di jurnal V 37 Ketepatan numerik dinyatakan dengan benar V 38 Penulisan tabel dilakukan dengan tepat Tidak relevan karena tidak ada tabel pada jurnal ini V • Sebanyak 945 sampel klinis  70 diantaranya merupakan isolate S.typhi • 12 antibiotic  juga dinilai
  • 16. 39 Tabel dan ilustrasi informatif dan memang diperlukan V 40 Tidak semua hasil di dalam tabel disebutkan pada naskah V 41 Semua outcome yang penting disebutkan dalam hasil V 42 Subyek yang drop out diikutkan dalam analisis Tidak relevan karena tidak ada subjek drop out yang disebutkan V 43 Analisis dilakukan dengan uji yang sesuai V 44 Hasil uji statistika, degree of freedom & nilai p ditulis V 45 Tidak dilakukan analisis yang semula tidak direncanakan V 46 Interval kepercayaan disertakan Tidak dicantumkan dalam jurnal Confidence interval (CI-95%) V 47 Dalam hasil tidak disertakan komentar atau pendapat V • Antibiogram dari isolate ini menunjukan bahwa, S.typhii lebih sensitif terhadap kloramfenikol di Dhaka (20,30%) dan Rajshahi (16,66%) (P<0,05). • Terdapat persentase yang bermakna dari sensitivitas siprofloksasin pada tiga wilayah (P<0,05). • Antibiotik yang sensitive lainnya adalah levofloksasin  Sensitivitas levofloksasin ditemukan pada sampel dari Dhaka (5,50%), Chittagong (17,34%) dan Rajshahi (13,88%).
  • 17. • Resistensi tertinggi didapatkan pada asam nalidiksat pada tiga divisi seluruhnya  Persentasenya bermakna (P<0,05) pada Rajshahi (66,60%) dan Chittagong (40,00%). • Resistensi terhadap Sefiksim juga diobservasi di Dhaka (11,45%) dan Rajshahi (16,66%). • Tidak ditemukan resistensi terhadap kloramfenikol. • Resistensi antibiotik beragam bergantung pada usia. • Angka resistensi terbanyak ditemukan pada pasien dewasa yang berusia 30-40 tahun. • Terdapat sampel dari bayi dan anak yang resisten terhadap seluruh antibiotik. • Resistensi terhadap siprofloksasin juga didapatkan pada seluruh kelompok usia.
  • 18. • Resisten terhadap banyak obat secara bermakna ditemukan pada Dhaka (79,41%) dan Chittagong (60,00%). • Resistensi banyak obat juga ditemukan di Rajshahi namun dalam persentase yang lebih rendah dibandingkan pada divisi lain. • Keseluruhan studi menunjukan bahwa siprofloksasin (16%) merupakan antibiotik yang paling sensitive di Bangladesh • diikuti dengan Kloramfenikol (15%) dan Sefiksim (12%). • Asam nalidiksat merupakan antibiotik yang paling resisten (29%) melawan S.typhii. • Resistensi terhadap sefiksim (12%), terhadap levofloksasin (9%) dan siproflokasin (8%) juga ditemukan dengan angka yang cukup tinggi.
  • 19. PENILAIAN KEMAMPUAN TERAPAN/APPLICABILITY Diskusi Y T TR 48 Semua hal yang relevan dibahas V 49 Hal yang dikemukakan pada hasil tidak sering diulang V 50 Keterbatasan penelitian, dan dampaknya terhadap hasil dibahas V 51 Penyimpangan protokol dan dampaknya terhadap hasil dibahas V 52 Diskusi dihubungkan dengan pertanyaan penelitian V 53 Hubungan hasil dengan teori/penelitian terdahulu dibahas V 54 Hubungan hasil dengan praktek klinis dibahas V 55 Efek samping dikemukakan dan dibahas V 56 Hasil tambahan selama observasi disebutkan V 57 Hasil tambahan tersebut tidak dianalisis secara statistika V
  • 20. • Resistensi antibiotik pada negara dengan pendapatan rendah-menengah terjadi  akses yang kurang terhadap pelayanan Kesehatan (dokter)  pada akhirnya akan mendorong praktik penjualan antibiotik yang tidak dapat diterima di negara-negara tersebut. • Pada studi kini perbedaan regional dalam sensitivitas antibiotik terhadap S.typhi didapatkan kebanyakan isolate resisten terhadap asam nalidiksat, siprofloksasin, sefiksim, azitromisin  Pada seluruh wilayah, asam nalidiksat merupakan antibiotik yang resistensinya paling tinggi dimana angka resistensi siprofloksasin dan levofloksasin ditemukan tertinggi didaerah Chittagong.
  • 21. • Walaupun studi sebelumnya menunjukan pertumbuhan resistensi terhadap siprofloksasin studi kini menunjukan bahwa siprofloksasin ditemukan adanya resistensi dan sampel yang sensitive  Hal ini dapat dikarenakan kurangnya resistensi terhadap siprofloksasin di Rajshahi. • Asam Nalidiksat pada studi sebelumnya ditemukan adanya resistensi di Dhaka  Studi kini menunjukan pola resistensi yang sama terhadap asam nalidiksat di Chittagong dan Rajshahi juga. Resistensi terhadap asam nalidiksat juga dilaporkan di India, China dan Tunisia. • Faktor yang berkontribusi adalah penggunaan berlebih, salah guna dan praktisi peresepan obat yang tidak tepat oleh dokter bersamaan dengan factor intrinsic yang dimediasi oleh plasmid mikrobiologis. • Antibiotik dalam jumlah besar digunakan pada kedokteran hewan sebagai terapi atau bahan aditif pakan menciptakan organisme yang resisten terhadap antibiotik tersebut. • Bakteri yang resisten ini dan/atau gen yang resisten dapat ditransfer dari hewan ke manusia melalui rantai makanan • Tetrasiklin dan sefalosporin  pencegahan dan pengendalian infeksi bakteri dalam kedokteran hewan dan agrikultur tumbuhan.
  • 22. • populasi yang meningkat dapat menjadikan peningkatan penyebaran bakteri yang resisten terhadap antibiobiotik dan gen yang resisten. • Bangladesh yang merupakan negara berkembang, memiliki densitas populasi yang tinggi dan urbanisasinya dapat memfasilitasi penyebaran resistensi bakteri dan gennya, yang mana dapat ditemukan di negara berkembang. • Penggunaan berlanjut dari antiniotik di Bangladesh dapat menjadi alasan tingginya resistensi pada orang dewasa di studi ini. Diagnosis inklokusif, diatas ketergantungan terhadap antibiotik dapat menjadi penyebabnya.
  • 23. 58 Simpulan utama penelitian disertakan V 59 Simpulan didasarkan pada data penelitian V 60 Simpulan tersebut sahih V 61 Generalisasi hasil penelitian disebutkan V 62 Saran penelitian selanjutnya disertakan V KESIMPULAN PENELITIAN Gagal jantung hipertensi (HHF) adalah kondisi jantung yang ditandai dengan kelainan miokard akibat hipertensi arteri yang berlangsung lama tanpa adanya penyakit jantung lain yang mampu menyebabkan LVH atau disfungsi jantung. Faktor risiko yang paling umum termasuk obesitas, diabetes melitus, predisposisi genetik, etnis dan asupan garam yang tinggi. Mekanisme patofisiologinya telah dijelaskan berdasarkan transisi dari hipertensi ke LVH dan dari LVH ke HF melalui dua jalur utama. Pendekatan diagnostik yang direkomendasikan meliputi EKG dan pencitraan jantung menggunakan ekokardiografi dan resonansi magnetik jantung. penatalaksanaan klinis yaitu menurunkan kadar BP dan meredakan gejala dengan menggunakan obat antihipertensi (diuretik, beta-blocker, antagonis kalsium, ACEinhibitor dan ARB) dan perubahan gaya hidup (pembatasan garam, konsumsi alkohol sedang, penurunan berat badan, dan olahraga teratur.
  • 24. Ucapan Terima Kasih Y T TR 63 Ucapan terima kasih ditujukan kepada orang yang tepat V 64 Ucapan terima kasih dinyatakan secara wajar V Daflar Pustaka Y T TR 65 Dafiar pustaka disusun sesuai dengan aturan jurnal V 66 Kesesuaian sitasi pada naskah dan daftar pustaka V Lain-lain Y T TR 67 Bahasa yang baik dan benar, enak dibaca, informatif, efektif V 68 Makalah ditulis dengan ejaan yang taat asas V
  • 25. KESIMPULAN • Hasil telaah jurnal berkesan jurnal cukup baik, walaupun masih terdapat beberapa kekurangan pada jurnal. • Di Indonesia penggunaan antibiotik bergantung pada pola kerentanan kumah S.typhi di area tertentu. Terapi lini pertama adalah kloramfenikol, ampisilin dan trimethoprim-sulfametoksazol. Antibiotik ini efektif terhadap kuman yang sensitive, tetapi sering ditemukan resistensi juga terhadap obat ini. Fluorokuinolon adalah kelas yang paling efektif. Terapi selama 10 hari atau sampai 5 hari setelah demam hilang. • Menurut IDAI, Obat lini pertama pada kasus demam tifoid pada anak adalah Kloramfenikol 100 mg/KgBB/hari dibagi menjadi 4 dosis diberikan selama 10-14 hari atau 5-7 hari setelah demam turun. Ampisilin, trimethoprim sulfametoksazol dan seftriakson juga dapat menjadi pilihan. • Berdasarkan jurnal ini, Kloramfenikol merupakan antibiotik yang paling sensitif terhadap S.typhi dan di Indonesia juga menggunakan kloramfenikol menjadi pilihan terapi lini pertama.