Dokumen tersebut membahas konsep dasar hukum probabilitas dan rumus-rumus perhitungan probabilitas untuk berbagai jenis kejadian, seperti kejadian tunggal, gabungan, saling bebas, dan bersyarat.
3. KONSEP DASAR HUKUM PROBABILITAS
Banyak kejadian yang sulit diketahui dengan pasti.
Namun kita dapat mengetahui kejadian tersebut “akan
terjadi” dengan melihat fakta-fakta yang ada.
Dalam statistika fakta-fakta tersebut digunakan untuk
mengukur derajat kepastian atau keyakinan yang disebut
dengan Probabilitas/Peluang (P)
4. Bila kejadian E terjadi sebanyak m kejadian dari
keseluruhan kejadian yang mungkin terjadi (n). Dan
masing-masing dari n kejadian tersebut mempunyai
kesempatan yang sama untuk muncul,
maka probabilitas kejadian E adalah :
n
m
E
P
5. Hitung probabilitas terambilnya sebuah kartu hati dari
seperangkat kartu bridge lengkap yang diambil secara
acak!
Jawab:
Jumlah kartu bridge lengkap (n) = 52
Jumlah kartu hati (m) = 13
Misal E adalah kejadian munculnya kartu hati, maka :
52
13
n
m
E
P
6. • Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin muncul pada suatu percobaan
statistik.
• Ruang sampel merupakan himpunan semesta (S)
• Anggotanya disebut titik sampel.
• Kejadian adalah himpunan dari semua hasil yang muncul atau terjadi pada suatu percobaan
statistik.
• Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel
• Kejadian dilambangkan dengan huruf capital misamA,B,C dst
• Anggotanya disebut juga titik sampel.
7. Ruang sampel S Himpunan semesta S
Kejadian A Himpunan bagian A
Titik sampel Anggota himpunan
A
S
8. Bila kejadian A terjadi sebanyak m cara pada ruang
sampel S yang terjadi sebanyak n cara,
maka probabilitas kejadianA adalah :
dimana :
n(A) = banyak anggota A
n(S) = banyak anggota S
n
m
S
n
A
n
A
P
9. Contoh :
Pada pelemparan 2 buah uang logam :
a. Tentukan ruang sampel!
b. tentukan probabilitas kejadian A! (A menyatakan kejadian munculnya sisi-sisi yang
sama dari 2 uang logam tersebut)
Jawab :
a. Ruang sampelnya :
a. A = {(,g,g),(a,a)} , maka n(A) = 2 dan n(S) = 4, sehingga probabilitas kejadian A adalah :
Uang logam 2
g a
Uang
Logam 1
g (g,g) (g,a)
a (a,g) (a,a)
2
1
4
2
S
n
A
n
A
P
10. Bila 0<P(A)<1 atau berupa pecahan, maka n(A)<n(S)
Bila A = 0 (himpunan kosong) maka A tidak terjadi pada S dan n(A)=0 sehingga
P(A) = 0
Bila A = S, maka n(A)=n(S)=n sehingga P(A) = 1
11. Kejadian majemuk adalah gabungan atau irisan kejadian A dan
B,
banyak anggota himpunan gabunganA dan B adalah :
maka probabilitas kejadian gabunganA dan B adalah:
B
A
n
-
n(B)
n(A)
B
A
n
B
A
P
-
P(B)
P(A)
B
A
P
B
A
S S
A
B
12. Untuk 3 kejadian maka :
Maka Probabilitas majemuknya adalah :
C
B
A
P
C
B
P
-
C
A
P
-
B
A
P
-
C
P
B
P
A
P
C
B
A
P
B
A
S
C
13. Contoh 1 :
Diambil sebuah kartu secara acak dari satu set kartu bridge lengkap. Bila A adalah
kejadian terpilihnya kartu As dan B adalah kejadian terpilihnya kartu wajik, maka
hitunglah
Jawab :
Jumlah kartu As (A) = 4
Jumlah kartu wajik (B) = 13
Jumlah kartu AsWajik = 1
B
A
P
13
4
52
16
52
1
52
13
52
4
B
A
P
B
P
A
P
B
A
P
Maka
wajik)
As
(kartu
52
1
B
A
P
,
52
13
B
P
,
52
4
A
P
14. Contoh 2 :
Peluang seorang mahasiswa lulus Kalkulus (P(A)) adalah 2/3 dan peluang ia lulus Statistika
(P(B)) adalah 4/9.
Peluang lulus sekurang-kurangnya satu mata kuliah di atas (kalkulus atau Statistika) adalah
4/5,
Berapa peluang ia lulus kedua mata kuliah tersebut (kalkulus dan statistika)?
Jawab :
15. A dan B dikatakan dua kejadian yang saling lepas apabila
A dan B adalah dua kejadian sembarang pada S dan berlaku
Artinya dua kejadian tersebut tidak mungkin terjadi secara
bersamaan.
Dengan demikian probabilitas adalah :
0
B
A
B
A
B
A
S
B
P
A
P
B
A
P
16. Contoh :
Pada pelemparan dua buah dadu, tentukan probabilitas munculnya dua sisi dadu dengan jumlah 7 atau 11!
Jawab :
Misal A = kejadian munculnya jumlah 7
B = kejadian munculnya jumlah 11
Tentukan ruang sampelnya dulu! Dari ruang sampel akan diperoleh :
A = {(6,1),(5,2),(4,3),(2,5),(1,6),(3,4)}
B = {(6,5),(5,6)}
Berarti A dan B saling lepas (tidak ada anggota A di B) sehingga
P(A) = 6/36
P(B)=2/36
0
B
A
P
17. Bila A adalah anggota S ( ) maka Ac atau A’ adalah
himpunan anggota S yang bukan anggota A.
Dengan demikian
dan
Rumus probabilitasnya :
S
A
0
A'
A
S
A
A’
S
A'
A
18. Contoh :
Sebuah kotak berisi 8 bola merah, 7 bola putih, dan 5 bola biru. Jika diambil 1 bola secara acak, tentukan
probabilitas terpilihnya bukan bola merah !
Jawab :
Jumlah seluruh bola (n(S)) =20
Jumah bola merah (n(A))= 8
Probabilitas terambilnya bola merah =
P(A) = 8/20
Probabilitas terambilnya bola bukan merah =
P(A’) = 1-P(A) = 1- 8/20 =12/20
19. DUA KEJADIAN SALING BEBAS
Dua kejadian A dan B dalam ruang sampel S dikatakan saling bebas jika kejadian A tidak
mempengaruhi kejadian B dan sebaliknya kejadian B juga tidak mempengaruhi kejadian
A.
Rumus :
B
P
.
A
P
B
A
P
20. Contoh :
Pada pelemparan dua buah dadu, apakah kejadian munculnya muka X ≦ 3 dadu I dan
kejadian munculnya muka Y ≧ 5 dadu II saling bebas?
Jawab :
A= kejadian munculnya muka X ≦ 3 dadu I
B= kejadian munculnya muka Y ≧ 5 dadu II
Dari ruang sampel diperoleh :
A={(1,1),(1,2),(1,3),(1,4),(1,5),(1,6), (2,1),(2,2),(2,3),(2,4),(2,5),
(2,6), (3,1),(3,2),(3,3),(3,4),(3,5),(3,6)}
B={(1,5),(2,5),(3,5),(4,5),(5,5),(6,5),(1,6),(2,6),(3,6), (4,6),(5,6),(6,6)}
A ∩ B = {(1,5), (2,5),(3,5),(1,6),(2,6),(3,6)}
Maka diperoleh P (A ∩ B ) =
6
36
=
1
6
P (A) =
18
36
=
1
2
P (B) =
12
36
=
1
3
P (A ∩ B ) = P (A) . P (B)
1
6
=
1
2
.
1
3
1
6
=
1
6
Maka A dan B saling
bebas
21. PROBABILITAS BERSYARAT
Kejadian A terjadi dengan syarat kejadian B lebih dulu terjadi, dikatakan kejadian A
bersyarat B dan ditulis A/B.
Probabilitas terjadinya A bila kejadian B telah terjadi disebut probabilitas bersyarat
P(A/B).
Rumusnya :
0
B
P
,
B
P
B
A
P
A/B
P
22. Contoh :
Diberikan populasi sarjana disuatu kota yang dibagi menurut jenis kelamin dan status
pekerjaan sebagai berikut :
Akan diambil seorang dari mereka untuk ditugaskan melakukan promosi barang. Ternyata
yang terpilih adalah dalam status bekerja, berapakah probabilitasnya bahwa dia :
a. Laki-laki
b. Wanita
Tabel status alumni Perguruan Tinggi tahun 2019 menurut jenis kelamin dan status bekerja.
1. Berapakah peluang terpilih alumni yang bekerja dengan syarat dia adalah-laki-laki
2. Berapakah peluang terpilih alumni perempuan dengan syarat dia belum bekerja
23. Jawab :
Contoh Cara mengisi tabel :
1). Cara memperoleh 0,6
1200/2000 = 0,6
2). Cara memperoleh 0,45
900/2000 = 0,45
3). Cara memperoleh 0,4
800/1200 × 0,6 = 0,4 atau
800/900 × 0,45 = 0,4
Jawaban
1. peluang terpilih alumni yang bekerja dengan
syarat dia adalah-laki-laki
2. peluang terpilih alumni perempuan dengan syarat
dia belum bekerja
24. PROBABILITAS BERSYARAT
UNTUK KEJADIAN SALING BEBAS
Bila A dan B dua kejadian dalam ruang sampel S yang saling bebas dengan P(A)=0 dan
P(B)=0 maka berlaku :
Bila
Untuk kejadian A,B, dan C maka :
B
P
B/A
P
dan
A
P
A/B
P
B
P
.
A/B
P
B
A
P
maka
,
B
P
B
A
P
A/B
P
P A B C P C/A B .P B/A .P A
25. Contoh :
Misal kita mengambil 3 kartu (diambil 3 kali) pada kartu bridge yang lengkap. Setiap
mengambil kartu, kartu yang terpilih tidak dikembalikan pada kelompok kartu tersebut.
Hal ini dikatakan pengambilan kartu tanpa pengembalian. Tentukanlah probabilitas untuk
memperoleh 3 kartu As!
Jawab :
S = kumpulan kartu dimana n(S) = 52
Jumlah kartu As dalam satu bridge = 4
(Dalam soal tertulis bahwa pengambilan tanpa pengembalian, maka)
26. Misal A terpilih kartu As pada pengambilan pertama, n(A)=4 dan
n(S)=52
P (A) =
4
52
Misal B terpilih kartu As pada pengambilan kedua , n(B/A)=3 dan
n(S)=51
P (
𝐵
𝐴
) =
3
51
Misal C terpilih kartu As pada pengambilan ketiga, n(C/ A ∩ B )=2
dan n(S)=50
P (
𝐶
𝐴∩𝐵
) =
2
50
Maka,
P A ∩ B ∩ C = P C/A ∩ B . P B/A . P A
=
2
50
.
3
51
.
4
52
=
1
5.525
27. RUMUS/TEOREMA BAYES
Probabilitas kejadian bersyarat :
Secara umum bila A1,A2,…,An kejadian saling lepas dalam ruang sampel S
dan B adalah kejadian lain yang sembarang dalam S, maka probabilitas
kejadian bersyarat Ai/B adalah :
Ai
P
.
B/Ai
P
A3
P
.
B/A3
P
B
P
A3
B
P
A3/B
P
Ai
P
.
B/Ai
P
A2
P
.
B/A2
P
B
P
A2
B
P
A2/B
P
Ai
P
.
B/Ai
P
A1
P
.
B/A1
P
B
P
A1
B
P
A1/B
P
n
1
i
Ai
P
.
B/Ai
P
Ai
P
.
B/Ai
P
B
P
Ai
B
P
Ai/B
P
28. Contoh :
Ada 3 kotak yang masing-masing berisi 2 bola. Kotak I berisi 2 bola merah, kotak II berisi 1
bola merah dan 1 bola putih, dan kotak III berisi 2 bola putih.
Dengan mata tertutup anda diminta mengambil satu kotak secara acak dan kemudian
mengambil 1 bola secara acak dari kotak yang terambil tersebut. Anda diberitahu bahwa
bola yang terambil ternyata berwarna merah. Berapakah peluangnya bola tersebut
terambil dari kotak I, II, dan III?
29. Jawab :
A1 = kejadian terambilnya kotak I
A2 = kejadian terambilnya kotak II
A3 = kejadian terambilnya kotak III
B = kejadian terambilnya bola merah
Ditanya : P(A1/B), P(A2/B), dan P(A3/B)
Karena diambil secara acak maka :
P(A1)=P(A2)=P(A3)=1/3
Probabilitas terambilnya bola merah dari kotak I adalah P(B/A1)=1.
Probabilitas terambilnya bola merah dari kotak II adalah P(B/A2)=1/2.
Probabilitas terambilnya bola merah dari kotak III adalah P(B/A3)=0.
P(B) = P(B/A1).P(A1)+P(B/A2).P(A2)+P(B/A3).P(A3)
= 1.
1
3
+
1
2
.
1
3
+ 0.
1
3
P(B) =
1
2
30. Jadi,
0
2
1
3
1
0
B
P
A3
P
.
B/A3
P
B
P
A3
B
P
A3/B
P
3
1
2
1
3
1
2
1
B
P
A2
P
.
B/A2
P
B
P
A2
B
P
A2/B
P
3
2
2
1
3
1
1
B
P
A1
P
.
B/A1
P
B
P
A1
B
P
A1/B
P