Teks editorial memberikan pendapat redaksi terhadap isu aktual. Teks ini mengandung fakta tentang peristiwa, opini penulis, dan saran. Strukturnya terdiri dari pendapat awal, argumentasi berdasarkan fakta dan opini, serta kesimpulan yang memperkuat pendapat. Bahasa teks bersifat retoris dan menggunakan kata keterangan, konjungsi, serta kata kerja untuk mendukung argumen.
2. Hal yang harus kita fahami dalam
materi Teks Editorial
1. Pengertian
2. ciri ciri
3. Struktur
4. Kaidah Kenahasaan
3. Pengertian
Teks Editorial
Adalah artikel dalam surat kabar atau
majalah yang merupakan pendapat
atau pandangan seorang dewan redaksi
terhadap peristiwa aktual yang menjadi
perbincangan dikalangan masyarakat
Editorial
didominasi opini
atau argumen
yang
berdasarkan
fakta yang ada
dengan maksud
memperkuat
opini tersebut.
4. TEKS EDITORIAL
Opini dalam teks editorial dapat berupa
penilaian, kritik, prediksi (dugaan),
harapan, dan saran.
Ciri ciri kalimat opini
1. Berisi pendapat tentang
peristiwa yg terjadi.
2. Merupakan pikiran atau pendapat
seseorang.
3. Bersifat subyektif
4. Sering ditandai kata: bisa jadi,
sepertinya, mungkin, seharusnya,
sebaiknya, dll
Ciri-ciri teks editorial
1. Berisi fakta (peristiwa aktual)
2. Lebih bersifat opini atau argumentasi
3. Berisi kritik, penilaian, apresiasi, prediksi,
saran, atau harapan
4. Terdapat saran atau rekomendasi yang bisa
jadi solusi
5. Berskala nasional
5. TEKS EDITORIAL
Tujuan Penulis Editorial
1. Mengajak pembaca untuk
ikut berfikir tentang
isu aktual yang sedang
hangat dibicarakan.
2. Memberikan opini atau
pandangan redaksi
kepada pembaca isu yang
Sifat teks editorial
1. Krusial (penting) ditulis secara berkala
2. Isi menyikapi situasi yang berkembang
di masyarakat
3. Memiliki karakter atau konsistensi
yang teratur
4. Terkait erat dengan kebijakan media
6. Membedakan fakta dan opini
Fakta (peristiwa atau kejadian yang benar terjadi)
Ciri nya: bersifat nyata, bersifat objektif, bisa dibuktikan kebenarannya,
peristiwa atau kejadian sudah terjadi
Opini ( pikiran atau pendapat pribadi tentang suatu
peristiewa atau kejadian)
Ciri-cirinya: Berupa pendapat/argumen, bersifat subjektif, kebenarannya
masih tidak mutlak, membahasa sesuatu yang sudah terjadi atau belum terjadi
Opini (opini perorangan dan opini umum)
7. Struktur Teks Editorial
Pernyataan pendapat (tesis)
Bagian ini berisi sudut pandang penulis terhadap
permasalahan yang sedang dibahas.
Bagian Argumentasi
Bagian yang menunjukkan bukti (fakta) dan alasan (opini) yang
digunakan utuk memperkuat masalah yang sedang dibahas. Baik
opini yang sifatnya subyektif atau opini dari para ahli.
Bagian Penegasan Ulang (Penutup/kesimpulan)
Erisi penguatan kembali pendapat berdasarkan fakta
yang dijabarkan dari berbagai argumentasi.
8. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
1. Menggunakan kalimat retoris
2. Menggunakan Adverbia (keterangan)
3. Menggunakan konjungsi (temporal,
kausalitas, penguat)
4. Menggunakan Verba /Kata kerja
(Material, Mental, dan Rasional)
9. Penjelasan kaidah kebahasaan
Teks Editorial
Kalimat retoris yaitu kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.
Apakah semua masyarakat menginginkan situasi seperti ini?
Adverbia frekuentif adalah kata keterangan yang menunjukkan tingkaat kekerapan terjadinya sesuatu yang
diterangkan. Misalnya selalu, sering, biasanya, kadang-kadang, dll.
Menggunakan konjungsi temporal (waktu) misalnya: kemudian, lalu, selanjutnya, ketika, dll.
Menggunakan konjungsi kausalitas (sebab akibat) misalnya: sebab, karena, maka, oleh karena itu, dll.
Menggunakan konjungsi penguatan misalnya: seperti, bahkan, seharusnya, dll.
Menggunakan verba material (kata kerja tindakan), verba mental (kata kerja yang tidak melakukan
tindakan), dan verba rasional ( kata kerja yang berfungsi sebagai pendukung subjek. Contoh Vibri ketua OSIS