SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Felicia Bella Kurniawan, Agustiono, Charly Hongdiyanto, Lenny Gunawan, Gracia Ongkowijoyo / Pelatihan Pendidikan
Business Model Canvas bagi Siswa-Siswi Sekolah Merlion, Surabaya / LeECOM, Vol. 4, No. 1, Mei 2022, pp. 71–78
71
71
PELATIHAN PENDIDIKAN BUSINESS MODEL CANVAS
BAGI SISWA-SISWI SEKOLAH MERLION, SURABAYA
Felicia Bella Kurniawan, Agustiono, Charly Hongdiyanto, Lenny Gunawan,
Gracia Ongkowijoyo
Universitas Ciputra Surabaya
Abstrak: Menjadi seorang wirausahawan di masa pandemi ini memiliki berbagai tantangan yang
rumit. Sedangkan di lain sisi, wirausaha adalah solusi bagi generasi muda untuk menghadapi
terbatasnya lowongan pekerjaan. Tujuan pelaksanaan pengabdian masyarakat kepada siswa-siswi
Sekolah Merlion, Surabaya adalah untuk memicu semangat kewirausahaan dini dengan harapan di
masa yang akan datang dapat meningkatkan minat kewirausahaan bagi generasi muda. Kegiatan
pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh para dosen Universitas Ciputra Surabaya kepada siswa-
siswi SMP dan SMA Sekolah Merlion, Surabaya pada tanggal 24 Januari 2022 secara daring
menggunakan Zoom dengan. Secara keseluruhan, para fasilitator berhasil mengajarkan siswa-siswi
tentang business model canvas (BMC) yang ditunjukkan dari kemampuan para siswa dalam
mendefinisikan dan mengklasifikasi contoh-contoh setiap blok yang ada dalam BMC. Dengan
demikian, para siswa mampu mengetahui kondisi dan menganalisis peluang proyek bisnis yang ada
secara efektif dan efisien dalam menghadapi persaingan bisnis.
Kata kunci: business model canvas, pelatihan, pendidikan entrepreneurship, Merlion School
Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community, Vol. 4, No. 1, Mei 2022, 71–78
ISSN 2686-2786 print / ISSN 2685-8630 online
*Corresponding Author.
e-mail: _______________________________
A. PENDAHULUAN
Di bulan Februari 2020, data BPS menun-
jukkan bahwa ada kenaikan angkatan kerja
sebesar 1.73 juta orang dibanding satu tahun
sebelumnya. Dengan adanya PHK di masa
pandemi covid 19, mana bukan tidak mungkin
angka tersebut akan terus bertambah. Data Ke-
menaker hingga 7 Agustus 2021 menunjukkan
bahwa 538.305 pekerja telah mengalami PHK
dari perkiraan total 2021 sebesar 894.579 (pikir-
an rakyat, 2021).
Dengan terbatasnya lowongan pekerjaan
yang ada, maka alternatif menjadi seorang wira-
usaha menjadi semakin mendapat perhatian.
Namun sekali lagi, periode pandemi yang meng-
ancam juga memberikan tantangan yang lebih
pelik bagi calon wirausahawan. Tantangan calon
wirausahawan ini adalah bagaimana membalik
tantangan ini menjadi suatu peluang baru yang
mungkin belum terpikirkan sebelumnya.
Sebagai awal untuk memicu semangat
kewirausahaan maka perlu dicari tahu faktor
yang memicu minat kewirausahaan tersebut.
Dari penelitian Utami dan Sari (2017), didapat-
kan bahwa pembelajaran kewirausahaan berpe-
ngaruh positif terhadap minat berwirausaha.
Seperti halnya yang disampaikan oleh (Alm.)
Bpk. Ir. Ciputra bahwa kewirausahaan bisa di-
pupuk dari keluarga, lingkungan dan pendidikan.
Minat berwirausaha juga harus datang dari dalam
diri seseorang, atau berawal dari keinginan diri
sendiri. Motivasi internal ini menjadi pendorong
yang kuat untuk mengenal dunia wirausaha.
Penelitian Giantari dan Ramantha (2019) mene-
Felicia Bella Kurniawan, Agustiono, Charly Hongdiyanto, Lenny Gunawan, Gracia Ongkowijoyo / Pelatihan Pendidikan
Business Model Canvas bagi Siswa-Siswi Sekolah Merlion, Surabaya / LeECOM, Vol. 4, No. 1, Mei 2022, pp. 71–78
72
mukan bahwa motivasi berpengaruh positif ter-
hadap minat berwirausaha.
Sebagai langkah awal dalam menemukan
peluang usaha adalah dengan menggunakan BMC
(business model canvas) yang dicetuskan oleh
Osterwalder (Osterwalder & Pigneur, 2010).
Sebelumnya, banyak pemula bisnis bingung de-
ngan model bisnis yang akan dijalankannya.
Untuk membantu mengidentifikasi model bisnis
yang tepat, Osterwalder menyederhanakan pro-
ses penciptaan model bisnis dengan memperke-
nalkan konsep business model generation. Dalam
pelaksanaannya, untuk menyederhanakan model
bisnis, Osterwalder menggunakan cukup satu
halaman kanvas yang terdiri dari 9 blok. Tampil-
an yang minimalis dan dalam format satu ha-
laman besar ini disebut Business Model Canvas
seperti pada Gambar 1.
Dengan melengkapi kanvas tersebut, calon
wirausahawan mendapatkan gambaran model
bisnis yang hendak dilakukannya. Calon wirausa-
hawan juga dapat melakukan studi banding de-
ngan model bisnis lain yang sukses dan meng-
identifikasi keunikannya. Dengan informasi ter-
sebut, calon wirausahawan dapat memikirkan
dan menetapkan value proposition yang sesuai
dengan kebutuhan pasar yang ditujunya.
Osterwalder (2010) secara singkat menjelas-
kan kesembilan segmen di BMC tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Customer segments (segmentasi konsumen)
Di awal perlu ditetapkan dulu pelanggan yang
menjadi target bisnis. Siapa mereka dan apa
kebutuhan atau permasalahan yang belum ter-
selesaikan. Dengan adanya target market yang
jelas kebutuhannya maka pasar telah terbuka.
Gambar 1 Business Model Canvas
Sumber: (Osterwalder & Pigneur, 2010)
Felicia Bella Kurniawan, Agustiono, Charly Hongdiyanto, Lenny Gunawan, Gracia Ongkowijoyo / Pelatihan Pendidikan
Business Model Canvas bagi Siswa-Siswi Sekolah Merlion, Surabaya / LeECOM, Vol. 4, No. 1, Mei 2022, pp. 71–78
73
2. Value proposition (proposisi nilai konsumen)
Blok ini menjelaskan keunggulan/manfaat pro-
duk/jasa yang ditawarkan sebagai solusi atas
kebutuhan/permasalahan target bisnis.
3. Channels (saluran penjualan)
Saluran menunjukkan bagaimana menyalur-
kan proposisi ke target konsumen.
4. Customer relationship (hubungan konsumen)
Blok ini menjelaskan bagaimana perusahaan
menjaga hubungan dengan target pasarnya.
Hubungan baik ini akan menjaga sustainability
perusahaan.
5. Revenue streams (sumber-sumber pendapatan)
Blok ini menjelaskan bentuk-bentuk pendapat-
an yang bisa diperoleh dengan model bisnis
yang diusulkan. Perusahaan perlu mengeksplo-
rasi sumber-sumber ini agar tidak tergantung
pada satu jenis saja (misalnya penjualan).
6. Key resource (sumber daya)
Blok ini menunjukkan daftar sumber daya
yang dibutuhkan untuk menghasilkan keung-
gulan produk/jasa ke konsumen.
7. Key activities (aktivitas perusahaan)
Segala jenis kegiatan yang perlu dilakukan
(baik pemasaran, produksi maupun operasio-
nal) di tetapkan di blok ini.
8. Key partnership (rekanan)
Rekanan yang diperlukan mulai dari sumber
daya hingga mitra pemasaran perlu diidenti-
fikasi.
9. Cost structure (struktur biaya)
Blok ke sembilan ini memetakan biaya-biaya
yang timbul dalam menjalankan bisnis, baik
biaya tetap maupun variabel.
B. METODE PELAKSANAAN
Rangkaian pelaksanaan pengabdian masya-
rakat ini dilakukan secara bertahap dalam rangka
memudahkan penangkapan materi oleh peserta
pelatihan, melalui penyelenggaraan yang terstruk-
tur. Dimulai dari tahapan pra-pelaksanaan hingga
pitching time (presentasi singkat) terkait BMC
yang mereka ajukan sebagai penutup acara ini.
Berikut ini ada tahapan dalam penelitian ini.
1. Tahapan pra-pelaksanaan
Diawali dengan kesepakatan waktu, metode,
pemateri, dan judul materi antara kedua belah
pihak. Selanjutnya materi dan kegiatan inter-
aksi dalam sesi ini dipersiapkan.
2. Tahapan pelaksanaan pelatihan
Terkait situasi pandemi yang masih berlang-
sung, pelaksanaan kegiatan ini dilakukan me-
lalui media Zoom. Pada saat yang telah dise-
pakati, kegiatan ini diawali acara: (1) perke-
nalan (ice breaking) – 15 menit, kemudian
disusul dengan (2) penjelasan 9 blok dalam
materi business model canvas menggunakan
contoh McDonald’s untuk mempermudah
penggambaran tiap blok – 40 menit, kemu-
dian diberikan (3) sesi tanya jawab sebagai
sarana konfirmasi atas pemahaman konsep
dari peserta pelatihan – 15 menit, kemudian
peserta diberikan kesempatan untuk berinter-
aksi melalui (4) quizzes dengan menjawab
pertanyaan singkat untuk mengukur pema-
haman terhadap materi yang baru disampai-
kan – 10 menit, dan (5) mereka dimasukkan
dalam break out room (BOR) untuk berdis-
kusi dan membuat BMC mereka sendiri – 20
menit. Terakhir, mereka diberikan kesempatan
untuk menjelaskan BMC mereka kepada para
fasilitator – 10 menit.
3. Tahapan pasca-pelaksanaan
Dilakukan evaluasi program ini dengan me-
minta umpan balik dari para peserta dari sisi
kesesuaian materi, aktivitas di kelas, dan
pemahaman siswa dalam membuat BMC se-
bagai perbaikan dan saran kegiatan serupa
berikutnya.
Felicia Bella Kurniawan, Agustiono, Charly Hongdiyanto, Lenny Gunawan, Gracia Ongkowijoyo / Pelatihan Pendidikan
Business Model Canvas bagi Siswa-Siswi Sekolah Merlion, Surabaya / LeECOM, Vol. 4, No. 1, Mei 2022, pp. 71–78
74
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengusaha tentunya memiliki orientasi un-
tuk mengambil peluang yang tersedia dari pasar
dan mencoba menciptakan produk baru tentu
saja dengan membuat kolaborasi yang solid dan
kuat dengan pemain dalam pasar. Dengan adanya
kolaborasi ini maka pengusaha dapat bertahan
dalam pasar yang sangat kompetitif. Seberapa
keras usaha dari pebisnis untuk bisa bertahan
dengan mencoba mengendalikan aspek yang bisa
dikendalikan perusahaan, ada bagian dalam per-
saingan yang tidak bisa dikendalikan, misalnya
pertumbuhan ekonomi, perubahan preferensi
konsumen, iklim tenaga kerja, dan kemajuan
teknologi. Variabel-variabel tersebut merupakan
bagian dari lingkungan eksternal di mana organi-
sasi tidak memiliki kemampuan untuk mengen-
dalikannya (Murray & Scuotto, 2016).
Untuk memastikan keberhasilan dari per-
usahaan untuk bertahan dalam persaingan bisnis,
perusahaan harus memiliki manajer yang mampu
menilai lingkungan eksternal guna bisa merebut
peluang dengan menggunakan sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan. Salah satu metode
yang bisa digunakan oleh manager untuk mendu-
kung hal tersebut adalah dengan menggunakan
business model canvas (BMC). Model ini berguna
untuk memberikan panduan yang efisien bagi
perusahaan dalam perjalanan bisnisnya. BMC
menawarkan pendekatan holistis untuk mendo-
rong bisnis untuk lebih fokus kepada konsumen
sambil memberikan gambaran yang lebih utuh
tentang komponen biaya dan pendapatan yang
dimiliki perusahaan.
BMC memberikan panduan yang efisien
bagaimana perusahaan mampu menciptakan nilai,
cara mengidentifikasi kebutuhan konsumen, ba-
gaimana memanfaatkan peluang eksternal, meng-
identifikasi apa yang sumber daya yang dibutuh-
kan, bagaimana menghasilkan uang, dan apa
proyeksi bisnis baik untuk jangka pendek, mene-
ngah atau panjang (Murray & Scuotto, 2016).
BMC terdiri dari sembilan komponen dasar
model bisnis. Adanya sembilan komponen yang
tersebar dalam matriks membantu pengguna
untuk memetakan, berdiskusi, merancang, dan
menemukan model bisnis, baik itu untuk bisnis
yang baru atau melakukan inovasi terhadap mo-
del bisnis lama (Ching & Fauvel, 2013). Dengan
demikian, BMC mampu menyediakan kerangka
kerja umum dan seperangkat prinsip panduan
untuk mengembangkan model bisnis (Carter &
Carter, 2020).
Tabel 1 menjelaskan secara singkat sembilan
komponen yang dimiliki oleh BMC. Berdasarkan
informasi yang diberikan terlihat perbedaan dari
setiap komponen secara mendasar. Berikut ini
akan dijelaskan secara detail informasi dari seti-
ap komponen sehingga pembaca, dalam hal ini
peserta dari pelatihan ini bisa mengetahui apa
itu BMC.
Business model canvas adalah alat manaje-
men strategis yang memungkinkan seseorang
memvisualisasikan dan menilai ide atau konsep
bisnis yang dimiliki. Dalam hal ini, business
model canvas dapat digunakan oleh peserta pela-
tihan untuk dapat menganalisis proyek bisnis
yang dimiliki sehingga mereka memiliki pema-
haman yang jelas-jelas terkait bisnis mereka.
Model ini adalah sebuah lembar kanvas yang
berisi sembilan kotak di mana masing-masing
kotak mewakili elemen bisnis yang berbeda.
Bisa dikatakan BMC mengalahkan metode pe-
rencanaan bisnis tradisional yang biasanya cukup
rumit, terdiri dari beberapa halaman. Kesederha-
naan BMC mampu menjelaskan berbagai elemen
dalam dunia bisnis dengan menggunakan pende-
katan yang lebih mudah. Kanvas sisi kanan
berfokus pada pasar atau pelanggan yang dimiliki
perusahaan (faktor eksternal yang tidak berada
Felicia Bella Kurniawan, Agustiono, Charly Hongdiyanto, Lenny Gunawan, Gracia Ongkowijoyo / Pelatihan Pendidikan
Business Model Canvas bagi Siswa-Siswi Sekolah Merlion, Surabaya / LeECOM, Vol. 4, No. 1, Mei 2022, pp. 71–78
75
peserta pelatihan akan melakukan brainstorm-
ing antara sesama anggota dan mencoba mengisi
masing-masing elemen ini terhadap proyek bisnis
yang dimiliki. Data yang dikumpulkan dapat
ditempatkan di setiap bagian blok yang relevan.
Gambar 1 merupakan ilustrasi dari BMC.
di bawah kendali perusahaan) sedangkan kanvas
sisi kiri berfokus pada elemen perusahaan (ter-
masuk dalam faktor internal, di mana dalam
bagian ini perusahaan memiliki kekuasaan untuk
mengendalikannya). Di bagian tengah merupakan
preposisi nilai perusahaan yang ingin disampai-
kan kepada pasar.
Business model canvas awalnya dikembang-
kan oleh Alex Osterwalder dan Yves Pigneur.
Model ini tertuang dalam buku mereka berjudul
business model generation. Penggunaan BMC
dirujuk untuk dipakai sebagai panduan visual
bagaimana perusahaan bisa merencanakan, me-
ngembangkan dan menguji model bisnis yang
dimiliki perusahaan. Penjelasan berikut ini bisa
digunakan untuk lebih memahami apa itu BMC.
Terdapat sembilan blok di kanvas yang terdiri
dari: customer value proposition, customer seg-
ments, channels, customer relationships, revenue
streams, key resources, key partners, key activi-
ties, dan cost structure. Saat mengisi BMC,
Elemen Penjelasan
Customer segments Sebuah perusahaan melayani proposisi nilainya kepada satu atau lebih
segmen pelanggan
Value propositions Sebuah perusahaan menawarkan campuran produk/jasa untuk menciptakan
nilai bagi setiap segmen pelanggan
Channels Perusahaan mengomunikasikan dan menyampaikan proposisi nilainya
kepada setiap segmen pelanggan melalui berbagai saluran
Customer
relationships
Sebuah perusahaan membangun dan memelihara hubungan dengan setiap
segmen pelanggan
Revenue streams Sebuah perusahaan menghasilkan aliran pendapatan dari pengiriman nilai ke
setiap segmen pelanggan
Key resources Sebuah perusahaan membutuhkan sumber daya (misalnya, orang) untuk
membuat dan memberikan elemen model bisnis
Key activities Sebuah perusahaan melakukan serangkaian kegiatan untuk membuat dan
menyampaikan elemen model bisnis
Key partners Sebuah perusahaan dapat mengalihdayakan beberapa aktivitas ke jaringan
pemasok/mitranya
Cost structure Setiap elemen model bisnis perusahaan memiliki komponen biaya
Tabel 1 Elemen BMC
Sumber: Keane et al. (2018)
Gambar 1 Business Model Canvas
Sumber: Ching & Fauvel (2013)
Felicia Bella Kurniawan, Agustiono, Charly Hongdiyanto, Lenny Gunawan, Gracia Ongkowijoyo / Pelatihan Pendidikan
Business Model Canvas bagi Siswa-Siswi Sekolah Merlion, Surabaya / LeECOM, Vol. 4, No. 1, Mei 2022, pp. 71–78
76
Mari kita lihat apa saja sembilan komponen
BMC secara lebih rinci.
1. Customer segments
Customer segment merupakan pasar dari per-
usahaan, target konsumen yang disasar per-
usahaan. Perusahaan bisa membagi segment
perusahaan berdasarkan kesamaan yang dimi-
liki oleh konsumen. Misalkan berdasarkan
umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, gaya
hidup, status sosial, dan sebagainya. Apabila
perusahaan telah menentukan siapa yang me-
rupakan segmentasi mereka maka perusahaan
dapat membuat strategi khusus yang sesuai
dengan segmentasi tersebut. Strategi yang
khusus tentunya akan lebih efektif dibanding-
kan mencoba menyasar semua segmen yang
ada di pasar. Hal ini memberikan opsi kepada
perusahaan, siapa yang bisa dilayani, siapa
yang akan diabaikan perusahaan.
2. Customer relationships
Bagian ini menjelaskan bagaimana perusahaan
akan berhubungan dengan konsumennya.
Seberapa dalam, seberapa detail hubungan
dan komunikasi antara perusahaan dan kon-
sumen dibangun. Interaksi ini akan membe-
rikan informasi kepada perusahaan bagaimana
perusahaan bisa menggunakan informasi yang
diperoleh tentunya untuk berusaha memperta-
hankan konsumennya. Dengan menentukan
cara berhubungan yang tepat maka perusa-
haan akan memiliki informasi yang lengkap
terhadap selera konsumen dan bagaimana
konsumen menggunakan produk atau meman-
dang perusahaan. Melalui cara ini juga perusa-
haan bisa memperluas pangsa pasarnya.
3. Channels
Blok ini menggambarkan saluran yang dipakai
oleh perusahaan untuk berkomunikasi dan
menjangkau konsumennya. Terdapat banyak
pilihan channel yang bisa digunakan perusa-
haan untuk bisa menjangkau konsumennya.
Tentu saja pilihan channel yang digunakan
juga harus menyesuaikan dengan karakteristik
siapa konsumennya. Channel yang dipilih ti-
dak hanya digunakan perusahaan untuk men-
jual produk/jasa yang ditawarkan perusahaan,
namun juga termasuk menjaga hubungan ter-
kait dengan aktivitas pasca pembelian, misal-
nya menyediakan media saat konsumen me-
nyampaikan komplain.
4. Revenue streams
Revenue streams menjelaskan dari mana per-
usahaan mendapatkan pendapatannya. Hal
ini berhubungan dengan penjualan produk
yang dimiliki perusahaan, baik dalam bentuk
barang ataupun jasa. Dari mana dan bagai-
mana perusahaan mendapatkan dana dari
masyarakat termasuk dalam revenue stream.
Aliran pendapatan perusahaan ini bisa diper-
oleh dari aktivitas pembelian yang hanya
berlangsung satu kali saja, atau bisa juga
berasal dari pembelian yang dilakukan ber-
ulang. Termasuk di antaranya pendapatan
dari aktivitas yang terjadi setelah penjualan.
5. Key activities
Aktivitas utama merupakan kegiatan utama
perusahaan yang harus dilakukan untuk men-
jalankan model bisnis yang dimiliki perusa-
haan. Dalam hal ini, perusahaan harus menu-
liskan apa saja kegiatan inti dari perusahaan
yang wajib dilakukan. Harus dipastikan jika
kegiatan ini berguna untuk mendapatkan dan
mempertahankan pelanggan, termasuk juga
menjaga hubungan baik. Namun yang paling
penting, aktivitas ini harus menghasilkan aliran
pendapatan kepada perusahaan.
6. Key resources
Kunci untuk menjalankan perusahaan adalah
memiliki sumber daya yang mampu membuat
perusahaan beraktivitas dengan normal dan
Felicia Bella Kurniawan, Agustiono, Charly Hongdiyanto, Lenny Gunawan, Gracia Ongkowijoyo / Pelatihan Pendidikan
Business Model Canvas bagi Siswa-Siswi Sekolah Merlion, Surabaya / LeECOM, Vol. 4, No. 1, Mei 2022, pp. 71–78
77
lancar. Oleh karena itu, perusahaan harus
didukung oleh sumber daya yang dimiliki
secara utuh oleh perusahaan. Sumber daya
yang wajib dimiliki perusahaan adalah memi-
liki pegawai, memiliki dana untuk beraktivi-
tas, memiliki hak intelektual sehingga tidak
ditiru oleh pesaing serta memiliki hak fisik
seperti bangunan, mesin dan peralatan.
7. Key partners
Mitra utama merupakan pihak di luar per-
usahaan yang membantu perusahaan menja-
lankan bisnisnya. Seperti kita ketahui, dalam
beraktivitas perusahaan pasti akan berhu-
bungan dengan pihak eksternal, sehingga pe-
milihan pihak eksternal yang tepat bisa mem-
berikan dukungan yang solid bagi kelangsung-
an aktivitas perusahaan. Misalnya dengan
memiliki supplier yang tepat maka perusahaan
akan bisa berproduksi dengan lancar.
8. Cost structure
Biaya merupakan pengeluaran yang dikeluar-
kan perusahaan untuk membiayai aktivitas
model bisnis. Apabila perusahaan tidak memi-
liki pedoman rinci bagaimana biaya dikeluar-
kan (siapa yang menyetujui, siapa yang menge-
luarkan dan siapa yang mempertanggung-
jawabkan), maka biaya yang dikeluarkan bisa
membengkak. Fokus dari perusahaan adalah
meminimalisasi biaya yang dikeluarkan.
9. Value propositions
Hal ini merupakan bagian yang paling penting
dalam business model canvas. Bagian ini men-
jelaskan keunikan yang dimiliki oleh perusa-
haan, bagaimana perusahaan bisa berbeda
apabila dibandingkan dengan pesaing lainnya.
Nilai yang unik ini yang akan diingat oleh
konsumen pada saat mereka akan menentukan
pilihan. Perusahaan harus bisa menawarkan
produk yang inovatif sehingga bisa unggul
dibandingkan produk lainnya. Apabila produk
yang ditawarkan merupakan produk umum
yang telah ada di pasaran, maka setidaknya
ada fitur tambahan yang membuat nilai per-
usahaan akan bertambah.
D. HASIL PELATIHAN
Setelah semua peserta mendapatkan materi
dan penjelasan serta contoh yang terkait dengan
business model canvas maka peserta pelatihan
dibagi menurut kelompok bisnisnya masing-
masing diminta untuk membuat business model
canvas. Karena peserta pelatihan merupakan
siswa SMP dan SMA maka penjelasan serta
contoh diberikan secara simple dan mudah dime-
ngerti, menyesuaikan dengan tingkat pemahaman
mereka. Sesekali pemberi materi mengecek
BMC yang dibuat untuk memastikan peserta
mampu membuat BMC dengan analisis serta
pemahaman yang tepat. Selama proses pembuat-
an BMC ini ternyata mayoritas siswa secara
aktif bertanya kepada pembicara untuk memasti-
kan pemahaman mereka atau jawaban yang me-
reka buat. Secara umum, BMC yang dihasilkan
oleh peserta pelatihan telah cukup baik. Semua
elemen dari business model canvas telah dipa-
hami dan dijelaskan. Contoh yang diberikan
juga telah mengena dan cukup baik. Namun,
ada beberapa kelompok yang kurang detail dalam
memberikan penjelasan BMC mereka.
Pada pelatihan tersebut juga diberikan peng-
arahan pada saat sesi mentoring oleh fasilitator
kepada siswa-siswi yang sedang menghadapi per-
masalahan dalam mendirikan bisnisnya. Sebagai
salah satu contohnya adalah dalam blok revenue
stream. Awalnya siswa-siswi memiliki masalah
dalam blok revenue stream karena mereka belum
punya modal yang besar dalam bisnis mereka.
Akan tetapi, setelah sesi mentoring, para siswa
mendapatkan pencerahan tentang bagaimana
Felicia Bella Kurniawan, Agustiono, Charly Hongdiyanto, Lenny Gunawan, Gracia Ongkowijoyo / Pelatihan Pendidikan
Business Model Canvas bagi Siswa-Siswi Sekolah Merlion, Surabaya / LeECOM, Vol. 4, No. 1, Mei 2022, pp. 71–78
78
meningkatkan penjualan dan keuangan mereka,
seperti bagaimana cara mereka memanfaatkan
media marketing online secara optimal dan mem-
berikan paid promote secara gratis.
Setelah melaksanakan pelatihan BMC ini,
para siswa-siswi mampu mengevaluasi lini bisnis-
nya dengan tepat, dan mengetahui kelebihan
dan kekurangan dalam berbagai aspek BMC.
Para siswa diajak untuk berpikir kritis dan me-
rancang rencana yang ingin dibuat sesuai dengan
proyek bisnisnya di masa yang akan datang
dengan mempertimbangkan ke sembilan blok
BMC ini. Para siswa dihimbau terus melakukan
inovasi terhadap perubahan bisnis ke depannya
dengan lebih baik dan bijaksana dalam menang-
kap peluang bisnis yang sedang uptrend.
E. UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur atas berlangsungnya kegiatan
ini berkat kerjasama tim pengabdian masyarakat
Universitas Ciputra Surabaya dengan pihak SMP
dan SMA Merlion School Surabaya sehingga
dapat berjalan dengan lancar serta kesempatan
yang diberikan sehingga kerjasama ini dapat
terwujud. Semoga di lain kesempatan kami bisa
kembali mengisi kegiatan untuk SMP dan SMA
Merlion School Surabaya.
F. KESIMPULAN
Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ma-
syarakat ini adalah para fasilitator berhasil me-
ngenalkan dan mengajarkan siswa-siswi tentang
business model canvas (BMC). Hal ini diindikasi-
kan dengan berhasilnya para siswa dalam men-
definisikan setiap blok yang ada dalam BMC.
Selain itu, para siswa juga dapat mengklasifikasi-
kan tentang contoh-contoh detail dari setiap
blok BMC, sehingga mereka mampu mengetahui
kondisi dan menganalisis peluang proyek bisnis-
nya dengan secara efektif dan efisien dalam
menghadapi persaingan bisnis.
G. DAFTAR RUJUKAN
Carter, M. & Carter, C. (2020). The Creative
Business Model Canvas. Social Enterprise
Journal, 16(2), 141–158. doi:10.1108/sej-
03-2019-0018.
Ching, H. Y. & Fauvel, C. (2013). Criticisms,
Variations and Experiences with Business
Model Canvas. European Journal of Agri-
culture and Forestry Research, 1(2), 26–37
Giantari, Ni Luh Putri Dea Giantari, & Raman-
tha, I Wayan. 2019. Pengaruh Motivasi,
Lingkungan Keluarga dan Pendidikan Ter-
hadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Ju-
rusan Akuntansi Reguler. E-Jurnal Akun-
tansi, Vol. 28.1, hal: 1–25 https://www.
pikiran-rakyat.com/nasional/pr-0123893
99/kemnaker-resah-jumlah-pekerja-kena-
phk-2021-malah-di-luar-perkiraan-mele-
bihi-50-persen.
Keane, S. F., Cormican, K. T., & Sheahan, J. N.
(2018). Comparing how entrepreneurs and
managers represent the elements of the
business model canvas. Journal of Business
Venturing Insights, 9, 65–74. doi: 10.1016/
j.jbvi.2018.02.004.
Murray, A. & Scuotto, V. (2016). The Business
Model Canvas. Symphonya. Emerging Is-
sues in Management, (3), 94–109. https://
doi.org/10.4468/2015.3.13murray.scuotto
Osterwalder, A. & Pigneur, Y. (2010). Business
Model Generation.
Utami, Made Ayu Pratiwi, & Sari, Maria Madia-
trix Ratna. 2017. Pengaruh Motivasi Inter-
nal dan Motivasi Eksternal terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Jurusan Akun-
tansi Non-Reguler. E-Jurnal Akuntansi Uni-
versitas Udayana, Vol 20, No. 1: 758–787.

More Related Content

Similar to Jurnal LeECOM.pdf

Upaya peningkatan pd
Upaya peningkatan pdUpaya peningkatan pd
Upaya peningkatan pdAdi We
 
Training "MANAJEMEN PERSONALIA" dalam Menghadapi Era Ekonomi Digital di Revol...
Training "MANAJEMEN PERSONALIA" dalam Menghadapi Era Ekonomi Digital di Revol...Training "MANAJEMEN PERSONALIA" dalam Menghadapi Era Ekonomi Digital di Revol...
Training "MANAJEMEN PERSONALIA" dalam Menghadapi Era Ekonomi Digital di Revol...Kanaidi ken
 
(Fase B ) - Kewirausahaan - Teknologi E.docx
(Fase B ) - Kewirausahaan - Teknologi E.docx(Fase B ) - Kewirausahaan - Teknologi E.docx
(Fase B ) - Kewirausahaan - Teknologi E.docxDianSyapriana
 
9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...
9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...
9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...aryarhms
 
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...Kanaidi ken
 
Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING" Menghadapi Era Revolusi Indus...
 Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING" Menghadapi Era Revolusi Indus... Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING" Menghadapi Era Revolusi Indus...
Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING" Menghadapi Era Revolusi Indus...Kanaidi ken
 
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING" Menghadapi Era Revolus...
(2022) Silabus Training  "Effective DIGITAL MARKETING" Menghadapi Era Revolus...(2022) Silabus Training  "Effective DIGITAL MARKETING" Menghadapi Era Revolus...
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING" Menghadapi Era Revolus...Kanaidi ken
 
35982-45209-1-SM.pdf
35982-45209-1-SM.pdf35982-45209-1-SM.pdf
35982-45209-1-SM.pdfMesinesId
 
(2022) Silabus Training_Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA Promotion ...
(2022) Silabus Training_Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA Promotion ...(2022) Silabus Training_Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA Promotion ...
(2022) Silabus Training_Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA Promotion ...Kanaidi ken
 
UAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docx
UAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docxUAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docx
UAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docxADI FAISAL
 
usaha, rahayu, hapzi ali, proposal rencana bisnis, universitas mercu buana, 2018
usaha, rahayu, hapzi ali, proposal rencana bisnis, universitas mercu buana, 2018usaha, rahayu, hapzi ali, proposal rencana bisnis, universitas mercu buana, 2018
usaha, rahayu, hapzi ali, proposal rencana bisnis, universitas mercu buana, 2018Rahayu Kikan
 
Tantangan kewirausahaan dalam konteks global
Tantangan kewirausahaan dalam konteks globalTantangan kewirausahaan dalam konteks global
Tantangan kewirausahaan dalam konteks globalmisbahulkausar
 
Pedoman penulisan-pmw-ub-2012-new2
Pedoman penulisan-pmw-ub-2012-new2Pedoman penulisan-pmw-ub-2012-new2
Pedoman penulisan-pmw-ub-2012-new2dj_p
 
Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...
Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...
Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...Kanaidi ken
 
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...Agus Daman
 
Strategic Management. Canvas Model, Diversification, Balance Scorecard. Unive...
Strategic Management. Canvas Model, Diversification, Balance Scorecard. Unive...Strategic Management. Canvas Model, Diversification, Balance Scorecard. Unive...
Strategic Management. Canvas Model, Diversification, Balance Scorecard. Unive...Donna Wibiananda Suryaman
 
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...Donna Wibiananda Suryaman
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, evaluasi...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, evaluasi...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, evaluasi...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, evaluasi...triwahyunugroho3
 
Implementation Strategy for Research and Community Service of University
Implementation Strategy for Research and Community Service of UniversityImplementation Strategy for Research and Community Service of University
Implementation Strategy for Research and Community Service of UniversityRidwan Ibrahim
 

Similar to Jurnal LeECOM.pdf (20)

Upaya peningkatan pd
Upaya peningkatan pdUpaya peningkatan pd
Upaya peningkatan pd
 
Training "MANAJEMEN PERSONALIA" dalam Menghadapi Era Ekonomi Digital di Revol...
Training "MANAJEMEN PERSONALIA" dalam Menghadapi Era Ekonomi Digital di Revol...Training "MANAJEMEN PERSONALIA" dalam Menghadapi Era Ekonomi Digital di Revol...
Training "MANAJEMEN PERSONALIA" dalam Menghadapi Era Ekonomi Digital di Revol...
 
(Fase B ) - Kewirausahaan - Teknologi E.docx
(Fase B ) - Kewirausahaan - Teknologi E.docx(Fase B ) - Kewirausahaan - Teknologi E.docx
(Fase B ) - Kewirausahaan - Teknologi E.docx
 
9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...
9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...
9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...
 
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...
 
Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING" Menghadapi Era Revolusi Indus...
 Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING" Menghadapi Era Revolusi Indus... Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING" Menghadapi Era Revolusi Indus...
Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING" Menghadapi Era Revolusi Indus...
 
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING" Menghadapi Era Revolus...
(2022) Silabus Training  "Effective DIGITAL MARKETING" Menghadapi Era Revolus...(2022) Silabus Training  "Effective DIGITAL MARKETING" Menghadapi Era Revolus...
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING" Menghadapi Era Revolus...
 
35982-45209-1-SM.pdf
35982-45209-1-SM.pdf35982-45209-1-SM.pdf
35982-45209-1-SM.pdf
 
(2022) Silabus Training_Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA Promotion ...
(2022) Silabus Training_Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA Promotion ...(2022) Silabus Training_Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA Promotion ...
(2022) Silabus Training_Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA Promotion ...
 
UAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docx
UAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docxUAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docx
UAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docx
 
usaha, rahayu, hapzi ali, proposal rencana bisnis, universitas mercu buana, 2018
usaha, rahayu, hapzi ali, proposal rencana bisnis, universitas mercu buana, 2018usaha, rahayu, hapzi ali, proposal rencana bisnis, universitas mercu buana, 2018
usaha, rahayu, hapzi ali, proposal rencana bisnis, universitas mercu buana, 2018
 
Tantangan kewirausahaan dalam konteks global
Tantangan kewirausahaan dalam konteks globalTantangan kewirausahaan dalam konteks global
Tantangan kewirausahaan dalam konteks global
 
Pedoman penulisan-pmw-ub-2012-new2
Pedoman penulisan-pmw-ub-2012-new2Pedoman penulisan-pmw-ub-2012-new2
Pedoman penulisan-pmw-ub-2012-new2
 
Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...
Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...
Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...
 
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
 
Strategic Management. Canvas Model, Diversification, Balance Scorecard. Unive...
Strategic Management. Canvas Model, Diversification, Balance Scorecard. Unive...Strategic Management. Canvas Model, Diversification, Balance Scorecard. Unive...
Strategic Management. Canvas Model, Diversification, Balance Scorecard. Unive...
 
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
 
laporan.docx
laporan.docxlaporan.docx
laporan.docx
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, evaluasi...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, evaluasi...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, evaluasi...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, evaluasi...
 
Implementation Strategy for Research and Community Service of University
Implementation Strategy for Research and Community Service of UniversityImplementation Strategy for Research and Community Service of University
Implementation Strategy for Research and Community Service of University
 

Recently uploaded

Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptRahmaniaPamungkas2
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxiwidyastama85
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8RiniWulandari49
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakOcieocietralalatrilili Tharigan
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASsusilowati82
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxAmmar Ahmad
 

Recently uploaded (20)

Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 

Jurnal LeECOM.pdf

  • 1. Felicia Bella Kurniawan, Agustiono, Charly Hongdiyanto, Lenny Gunawan, Gracia Ongkowijoyo / Pelatihan Pendidikan Business Model Canvas bagi Siswa-Siswi Sekolah Merlion, Surabaya / LeECOM, Vol. 4, No. 1, Mei 2022, pp. 71–78 71 71 PELATIHAN PENDIDIKAN BUSINESS MODEL CANVAS BAGI SISWA-SISWI SEKOLAH MERLION, SURABAYA Felicia Bella Kurniawan, Agustiono, Charly Hongdiyanto, Lenny Gunawan, Gracia Ongkowijoyo Universitas Ciputra Surabaya Abstrak: Menjadi seorang wirausahawan di masa pandemi ini memiliki berbagai tantangan yang rumit. Sedangkan di lain sisi, wirausaha adalah solusi bagi generasi muda untuk menghadapi terbatasnya lowongan pekerjaan. Tujuan pelaksanaan pengabdian masyarakat kepada siswa-siswi Sekolah Merlion, Surabaya adalah untuk memicu semangat kewirausahaan dini dengan harapan di masa yang akan datang dapat meningkatkan minat kewirausahaan bagi generasi muda. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh para dosen Universitas Ciputra Surabaya kepada siswa- siswi SMP dan SMA Sekolah Merlion, Surabaya pada tanggal 24 Januari 2022 secara daring menggunakan Zoom dengan. Secara keseluruhan, para fasilitator berhasil mengajarkan siswa-siswi tentang business model canvas (BMC) yang ditunjukkan dari kemampuan para siswa dalam mendefinisikan dan mengklasifikasi contoh-contoh setiap blok yang ada dalam BMC. Dengan demikian, para siswa mampu mengetahui kondisi dan menganalisis peluang proyek bisnis yang ada secara efektif dan efisien dalam menghadapi persaingan bisnis. Kata kunci: business model canvas, pelatihan, pendidikan entrepreneurship, Merlion School Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community, Vol. 4, No. 1, Mei 2022, 71–78 ISSN 2686-2786 print / ISSN 2685-8630 online *Corresponding Author. e-mail: _______________________________ A. PENDAHULUAN Di bulan Februari 2020, data BPS menun- jukkan bahwa ada kenaikan angkatan kerja sebesar 1.73 juta orang dibanding satu tahun sebelumnya. Dengan adanya PHK di masa pandemi covid 19, mana bukan tidak mungkin angka tersebut akan terus bertambah. Data Ke- menaker hingga 7 Agustus 2021 menunjukkan bahwa 538.305 pekerja telah mengalami PHK dari perkiraan total 2021 sebesar 894.579 (pikir- an rakyat, 2021). Dengan terbatasnya lowongan pekerjaan yang ada, maka alternatif menjadi seorang wira- usaha menjadi semakin mendapat perhatian. Namun sekali lagi, periode pandemi yang meng- ancam juga memberikan tantangan yang lebih pelik bagi calon wirausahawan. Tantangan calon wirausahawan ini adalah bagaimana membalik tantangan ini menjadi suatu peluang baru yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya. Sebagai awal untuk memicu semangat kewirausahaan maka perlu dicari tahu faktor yang memicu minat kewirausahaan tersebut. Dari penelitian Utami dan Sari (2017), didapat- kan bahwa pembelajaran kewirausahaan berpe- ngaruh positif terhadap minat berwirausaha. Seperti halnya yang disampaikan oleh (Alm.) Bpk. Ir. Ciputra bahwa kewirausahaan bisa di- pupuk dari keluarga, lingkungan dan pendidikan. Minat berwirausaha juga harus datang dari dalam diri seseorang, atau berawal dari keinginan diri sendiri. Motivasi internal ini menjadi pendorong yang kuat untuk mengenal dunia wirausaha. Penelitian Giantari dan Ramantha (2019) mene-
  • 2. Felicia Bella Kurniawan, Agustiono, Charly Hongdiyanto, Lenny Gunawan, Gracia Ongkowijoyo / Pelatihan Pendidikan Business Model Canvas bagi Siswa-Siswi Sekolah Merlion, Surabaya / LeECOM, Vol. 4, No. 1, Mei 2022, pp. 71–78 72 mukan bahwa motivasi berpengaruh positif ter- hadap minat berwirausaha. Sebagai langkah awal dalam menemukan peluang usaha adalah dengan menggunakan BMC (business model canvas) yang dicetuskan oleh Osterwalder (Osterwalder & Pigneur, 2010). Sebelumnya, banyak pemula bisnis bingung de- ngan model bisnis yang akan dijalankannya. Untuk membantu mengidentifikasi model bisnis yang tepat, Osterwalder menyederhanakan pro- ses penciptaan model bisnis dengan memperke- nalkan konsep business model generation. Dalam pelaksanaannya, untuk menyederhanakan model bisnis, Osterwalder menggunakan cukup satu halaman kanvas yang terdiri dari 9 blok. Tampil- an yang minimalis dan dalam format satu ha- laman besar ini disebut Business Model Canvas seperti pada Gambar 1. Dengan melengkapi kanvas tersebut, calon wirausahawan mendapatkan gambaran model bisnis yang hendak dilakukannya. Calon wirausa- hawan juga dapat melakukan studi banding de- ngan model bisnis lain yang sukses dan meng- identifikasi keunikannya. Dengan informasi ter- sebut, calon wirausahawan dapat memikirkan dan menetapkan value proposition yang sesuai dengan kebutuhan pasar yang ditujunya. Osterwalder (2010) secara singkat menjelas- kan kesembilan segmen di BMC tersebut adalah sebagai berikut. 1. Customer segments (segmentasi konsumen) Di awal perlu ditetapkan dulu pelanggan yang menjadi target bisnis. Siapa mereka dan apa kebutuhan atau permasalahan yang belum ter- selesaikan. Dengan adanya target market yang jelas kebutuhannya maka pasar telah terbuka. Gambar 1 Business Model Canvas Sumber: (Osterwalder & Pigneur, 2010)
  • 3. Felicia Bella Kurniawan, Agustiono, Charly Hongdiyanto, Lenny Gunawan, Gracia Ongkowijoyo / Pelatihan Pendidikan Business Model Canvas bagi Siswa-Siswi Sekolah Merlion, Surabaya / LeECOM, Vol. 4, No. 1, Mei 2022, pp. 71–78 73 2. Value proposition (proposisi nilai konsumen) Blok ini menjelaskan keunggulan/manfaat pro- duk/jasa yang ditawarkan sebagai solusi atas kebutuhan/permasalahan target bisnis. 3. Channels (saluran penjualan) Saluran menunjukkan bagaimana menyalur- kan proposisi ke target konsumen. 4. Customer relationship (hubungan konsumen) Blok ini menjelaskan bagaimana perusahaan menjaga hubungan dengan target pasarnya. Hubungan baik ini akan menjaga sustainability perusahaan. 5. Revenue streams (sumber-sumber pendapatan) Blok ini menjelaskan bentuk-bentuk pendapat- an yang bisa diperoleh dengan model bisnis yang diusulkan. Perusahaan perlu mengeksplo- rasi sumber-sumber ini agar tidak tergantung pada satu jenis saja (misalnya penjualan). 6. Key resource (sumber daya) Blok ini menunjukkan daftar sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan keung- gulan produk/jasa ke konsumen. 7. Key activities (aktivitas perusahaan) Segala jenis kegiatan yang perlu dilakukan (baik pemasaran, produksi maupun operasio- nal) di tetapkan di blok ini. 8. Key partnership (rekanan) Rekanan yang diperlukan mulai dari sumber daya hingga mitra pemasaran perlu diidenti- fikasi. 9. Cost structure (struktur biaya) Blok ke sembilan ini memetakan biaya-biaya yang timbul dalam menjalankan bisnis, baik biaya tetap maupun variabel. B. METODE PELAKSANAAN Rangkaian pelaksanaan pengabdian masya- rakat ini dilakukan secara bertahap dalam rangka memudahkan penangkapan materi oleh peserta pelatihan, melalui penyelenggaraan yang terstruk- tur. Dimulai dari tahapan pra-pelaksanaan hingga pitching time (presentasi singkat) terkait BMC yang mereka ajukan sebagai penutup acara ini. Berikut ini ada tahapan dalam penelitian ini. 1. Tahapan pra-pelaksanaan Diawali dengan kesepakatan waktu, metode, pemateri, dan judul materi antara kedua belah pihak. Selanjutnya materi dan kegiatan inter- aksi dalam sesi ini dipersiapkan. 2. Tahapan pelaksanaan pelatihan Terkait situasi pandemi yang masih berlang- sung, pelaksanaan kegiatan ini dilakukan me- lalui media Zoom. Pada saat yang telah dise- pakati, kegiatan ini diawali acara: (1) perke- nalan (ice breaking) – 15 menit, kemudian disusul dengan (2) penjelasan 9 blok dalam materi business model canvas menggunakan contoh McDonald’s untuk mempermudah penggambaran tiap blok – 40 menit, kemu- dian diberikan (3) sesi tanya jawab sebagai sarana konfirmasi atas pemahaman konsep dari peserta pelatihan – 15 menit, kemudian peserta diberikan kesempatan untuk berinter- aksi melalui (4) quizzes dengan menjawab pertanyaan singkat untuk mengukur pema- haman terhadap materi yang baru disampai- kan – 10 menit, dan (5) mereka dimasukkan dalam break out room (BOR) untuk berdis- kusi dan membuat BMC mereka sendiri – 20 menit. Terakhir, mereka diberikan kesempatan untuk menjelaskan BMC mereka kepada para fasilitator – 10 menit. 3. Tahapan pasca-pelaksanaan Dilakukan evaluasi program ini dengan me- minta umpan balik dari para peserta dari sisi kesesuaian materi, aktivitas di kelas, dan pemahaman siswa dalam membuat BMC se- bagai perbaikan dan saran kegiatan serupa berikutnya.
  • 4. Felicia Bella Kurniawan, Agustiono, Charly Hongdiyanto, Lenny Gunawan, Gracia Ongkowijoyo / Pelatihan Pendidikan Business Model Canvas bagi Siswa-Siswi Sekolah Merlion, Surabaya / LeECOM, Vol. 4, No. 1, Mei 2022, pp. 71–78 74 C. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengusaha tentunya memiliki orientasi un- tuk mengambil peluang yang tersedia dari pasar dan mencoba menciptakan produk baru tentu saja dengan membuat kolaborasi yang solid dan kuat dengan pemain dalam pasar. Dengan adanya kolaborasi ini maka pengusaha dapat bertahan dalam pasar yang sangat kompetitif. Seberapa keras usaha dari pebisnis untuk bisa bertahan dengan mencoba mengendalikan aspek yang bisa dikendalikan perusahaan, ada bagian dalam per- saingan yang tidak bisa dikendalikan, misalnya pertumbuhan ekonomi, perubahan preferensi konsumen, iklim tenaga kerja, dan kemajuan teknologi. Variabel-variabel tersebut merupakan bagian dari lingkungan eksternal di mana organi- sasi tidak memiliki kemampuan untuk mengen- dalikannya (Murray & Scuotto, 2016). Untuk memastikan keberhasilan dari per- usahaan untuk bertahan dalam persaingan bisnis, perusahaan harus memiliki manajer yang mampu menilai lingkungan eksternal guna bisa merebut peluang dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Salah satu metode yang bisa digunakan oleh manager untuk mendu- kung hal tersebut adalah dengan menggunakan business model canvas (BMC). Model ini berguna untuk memberikan panduan yang efisien bagi perusahaan dalam perjalanan bisnisnya. BMC menawarkan pendekatan holistis untuk mendo- rong bisnis untuk lebih fokus kepada konsumen sambil memberikan gambaran yang lebih utuh tentang komponen biaya dan pendapatan yang dimiliki perusahaan. BMC memberikan panduan yang efisien bagaimana perusahaan mampu menciptakan nilai, cara mengidentifikasi kebutuhan konsumen, ba- gaimana memanfaatkan peluang eksternal, meng- identifikasi apa yang sumber daya yang dibutuh- kan, bagaimana menghasilkan uang, dan apa proyeksi bisnis baik untuk jangka pendek, mene- ngah atau panjang (Murray & Scuotto, 2016). BMC terdiri dari sembilan komponen dasar model bisnis. Adanya sembilan komponen yang tersebar dalam matriks membantu pengguna untuk memetakan, berdiskusi, merancang, dan menemukan model bisnis, baik itu untuk bisnis yang baru atau melakukan inovasi terhadap mo- del bisnis lama (Ching & Fauvel, 2013). Dengan demikian, BMC mampu menyediakan kerangka kerja umum dan seperangkat prinsip panduan untuk mengembangkan model bisnis (Carter & Carter, 2020). Tabel 1 menjelaskan secara singkat sembilan komponen yang dimiliki oleh BMC. Berdasarkan informasi yang diberikan terlihat perbedaan dari setiap komponen secara mendasar. Berikut ini akan dijelaskan secara detail informasi dari seti- ap komponen sehingga pembaca, dalam hal ini peserta dari pelatihan ini bisa mengetahui apa itu BMC. Business model canvas adalah alat manaje- men strategis yang memungkinkan seseorang memvisualisasikan dan menilai ide atau konsep bisnis yang dimiliki. Dalam hal ini, business model canvas dapat digunakan oleh peserta pela- tihan untuk dapat menganalisis proyek bisnis yang dimiliki sehingga mereka memiliki pema- haman yang jelas-jelas terkait bisnis mereka. Model ini adalah sebuah lembar kanvas yang berisi sembilan kotak di mana masing-masing kotak mewakili elemen bisnis yang berbeda. Bisa dikatakan BMC mengalahkan metode pe- rencanaan bisnis tradisional yang biasanya cukup rumit, terdiri dari beberapa halaman. Kesederha- naan BMC mampu menjelaskan berbagai elemen dalam dunia bisnis dengan menggunakan pende- katan yang lebih mudah. Kanvas sisi kanan berfokus pada pasar atau pelanggan yang dimiliki perusahaan (faktor eksternal yang tidak berada
  • 5. Felicia Bella Kurniawan, Agustiono, Charly Hongdiyanto, Lenny Gunawan, Gracia Ongkowijoyo / Pelatihan Pendidikan Business Model Canvas bagi Siswa-Siswi Sekolah Merlion, Surabaya / LeECOM, Vol. 4, No. 1, Mei 2022, pp. 71–78 75 peserta pelatihan akan melakukan brainstorm- ing antara sesama anggota dan mencoba mengisi masing-masing elemen ini terhadap proyek bisnis yang dimiliki. Data yang dikumpulkan dapat ditempatkan di setiap bagian blok yang relevan. Gambar 1 merupakan ilustrasi dari BMC. di bawah kendali perusahaan) sedangkan kanvas sisi kiri berfokus pada elemen perusahaan (ter- masuk dalam faktor internal, di mana dalam bagian ini perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengendalikannya). Di bagian tengah merupakan preposisi nilai perusahaan yang ingin disampai- kan kepada pasar. Business model canvas awalnya dikembang- kan oleh Alex Osterwalder dan Yves Pigneur. Model ini tertuang dalam buku mereka berjudul business model generation. Penggunaan BMC dirujuk untuk dipakai sebagai panduan visual bagaimana perusahaan bisa merencanakan, me- ngembangkan dan menguji model bisnis yang dimiliki perusahaan. Penjelasan berikut ini bisa digunakan untuk lebih memahami apa itu BMC. Terdapat sembilan blok di kanvas yang terdiri dari: customer value proposition, customer seg- ments, channels, customer relationships, revenue streams, key resources, key partners, key activi- ties, dan cost structure. Saat mengisi BMC, Elemen Penjelasan Customer segments Sebuah perusahaan melayani proposisi nilainya kepada satu atau lebih segmen pelanggan Value propositions Sebuah perusahaan menawarkan campuran produk/jasa untuk menciptakan nilai bagi setiap segmen pelanggan Channels Perusahaan mengomunikasikan dan menyampaikan proposisi nilainya kepada setiap segmen pelanggan melalui berbagai saluran Customer relationships Sebuah perusahaan membangun dan memelihara hubungan dengan setiap segmen pelanggan Revenue streams Sebuah perusahaan menghasilkan aliran pendapatan dari pengiriman nilai ke setiap segmen pelanggan Key resources Sebuah perusahaan membutuhkan sumber daya (misalnya, orang) untuk membuat dan memberikan elemen model bisnis Key activities Sebuah perusahaan melakukan serangkaian kegiatan untuk membuat dan menyampaikan elemen model bisnis Key partners Sebuah perusahaan dapat mengalihdayakan beberapa aktivitas ke jaringan pemasok/mitranya Cost structure Setiap elemen model bisnis perusahaan memiliki komponen biaya Tabel 1 Elemen BMC Sumber: Keane et al. (2018) Gambar 1 Business Model Canvas Sumber: Ching & Fauvel (2013)
  • 6. Felicia Bella Kurniawan, Agustiono, Charly Hongdiyanto, Lenny Gunawan, Gracia Ongkowijoyo / Pelatihan Pendidikan Business Model Canvas bagi Siswa-Siswi Sekolah Merlion, Surabaya / LeECOM, Vol. 4, No. 1, Mei 2022, pp. 71–78 76 Mari kita lihat apa saja sembilan komponen BMC secara lebih rinci. 1. Customer segments Customer segment merupakan pasar dari per- usahaan, target konsumen yang disasar per- usahaan. Perusahaan bisa membagi segment perusahaan berdasarkan kesamaan yang dimi- liki oleh konsumen. Misalkan berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, gaya hidup, status sosial, dan sebagainya. Apabila perusahaan telah menentukan siapa yang me- rupakan segmentasi mereka maka perusahaan dapat membuat strategi khusus yang sesuai dengan segmentasi tersebut. Strategi yang khusus tentunya akan lebih efektif dibanding- kan mencoba menyasar semua segmen yang ada di pasar. Hal ini memberikan opsi kepada perusahaan, siapa yang bisa dilayani, siapa yang akan diabaikan perusahaan. 2. Customer relationships Bagian ini menjelaskan bagaimana perusahaan akan berhubungan dengan konsumennya. Seberapa dalam, seberapa detail hubungan dan komunikasi antara perusahaan dan kon- sumen dibangun. Interaksi ini akan membe- rikan informasi kepada perusahaan bagaimana perusahaan bisa menggunakan informasi yang diperoleh tentunya untuk berusaha memperta- hankan konsumennya. Dengan menentukan cara berhubungan yang tepat maka perusa- haan akan memiliki informasi yang lengkap terhadap selera konsumen dan bagaimana konsumen menggunakan produk atau meman- dang perusahaan. Melalui cara ini juga perusa- haan bisa memperluas pangsa pasarnya. 3. Channels Blok ini menggambarkan saluran yang dipakai oleh perusahaan untuk berkomunikasi dan menjangkau konsumennya. Terdapat banyak pilihan channel yang bisa digunakan perusa- haan untuk bisa menjangkau konsumennya. Tentu saja pilihan channel yang digunakan juga harus menyesuaikan dengan karakteristik siapa konsumennya. Channel yang dipilih ti- dak hanya digunakan perusahaan untuk men- jual produk/jasa yang ditawarkan perusahaan, namun juga termasuk menjaga hubungan ter- kait dengan aktivitas pasca pembelian, misal- nya menyediakan media saat konsumen me- nyampaikan komplain. 4. Revenue streams Revenue streams menjelaskan dari mana per- usahaan mendapatkan pendapatannya. Hal ini berhubungan dengan penjualan produk yang dimiliki perusahaan, baik dalam bentuk barang ataupun jasa. Dari mana dan bagai- mana perusahaan mendapatkan dana dari masyarakat termasuk dalam revenue stream. Aliran pendapatan perusahaan ini bisa diper- oleh dari aktivitas pembelian yang hanya berlangsung satu kali saja, atau bisa juga berasal dari pembelian yang dilakukan ber- ulang. Termasuk di antaranya pendapatan dari aktivitas yang terjadi setelah penjualan. 5. Key activities Aktivitas utama merupakan kegiatan utama perusahaan yang harus dilakukan untuk men- jalankan model bisnis yang dimiliki perusa- haan. Dalam hal ini, perusahaan harus menu- liskan apa saja kegiatan inti dari perusahaan yang wajib dilakukan. Harus dipastikan jika kegiatan ini berguna untuk mendapatkan dan mempertahankan pelanggan, termasuk juga menjaga hubungan baik. Namun yang paling penting, aktivitas ini harus menghasilkan aliran pendapatan kepada perusahaan. 6. Key resources Kunci untuk menjalankan perusahaan adalah memiliki sumber daya yang mampu membuat perusahaan beraktivitas dengan normal dan
  • 7. Felicia Bella Kurniawan, Agustiono, Charly Hongdiyanto, Lenny Gunawan, Gracia Ongkowijoyo / Pelatihan Pendidikan Business Model Canvas bagi Siswa-Siswi Sekolah Merlion, Surabaya / LeECOM, Vol. 4, No. 1, Mei 2022, pp. 71–78 77 lancar. Oleh karena itu, perusahaan harus didukung oleh sumber daya yang dimiliki secara utuh oleh perusahaan. Sumber daya yang wajib dimiliki perusahaan adalah memi- liki pegawai, memiliki dana untuk beraktivi- tas, memiliki hak intelektual sehingga tidak ditiru oleh pesaing serta memiliki hak fisik seperti bangunan, mesin dan peralatan. 7. Key partners Mitra utama merupakan pihak di luar per- usahaan yang membantu perusahaan menja- lankan bisnisnya. Seperti kita ketahui, dalam beraktivitas perusahaan pasti akan berhu- bungan dengan pihak eksternal, sehingga pe- milihan pihak eksternal yang tepat bisa mem- berikan dukungan yang solid bagi kelangsung- an aktivitas perusahaan. Misalnya dengan memiliki supplier yang tepat maka perusahaan akan bisa berproduksi dengan lancar. 8. Cost structure Biaya merupakan pengeluaran yang dikeluar- kan perusahaan untuk membiayai aktivitas model bisnis. Apabila perusahaan tidak memi- liki pedoman rinci bagaimana biaya dikeluar- kan (siapa yang menyetujui, siapa yang menge- luarkan dan siapa yang mempertanggung- jawabkan), maka biaya yang dikeluarkan bisa membengkak. Fokus dari perusahaan adalah meminimalisasi biaya yang dikeluarkan. 9. Value propositions Hal ini merupakan bagian yang paling penting dalam business model canvas. Bagian ini men- jelaskan keunikan yang dimiliki oleh perusa- haan, bagaimana perusahaan bisa berbeda apabila dibandingkan dengan pesaing lainnya. Nilai yang unik ini yang akan diingat oleh konsumen pada saat mereka akan menentukan pilihan. Perusahaan harus bisa menawarkan produk yang inovatif sehingga bisa unggul dibandingkan produk lainnya. Apabila produk yang ditawarkan merupakan produk umum yang telah ada di pasaran, maka setidaknya ada fitur tambahan yang membuat nilai per- usahaan akan bertambah. D. HASIL PELATIHAN Setelah semua peserta mendapatkan materi dan penjelasan serta contoh yang terkait dengan business model canvas maka peserta pelatihan dibagi menurut kelompok bisnisnya masing- masing diminta untuk membuat business model canvas. Karena peserta pelatihan merupakan siswa SMP dan SMA maka penjelasan serta contoh diberikan secara simple dan mudah dime- ngerti, menyesuaikan dengan tingkat pemahaman mereka. Sesekali pemberi materi mengecek BMC yang dibuat untuk memastikan peserta mampu membuat BMC dengan analisis serta pemahaman yang tepat. Selama proses pembuat- an BMC ini ternyata mayoritas siswa secara aktif bertanya kepada pembicara untuk memasti- kan pemahaman mereka atau jawaban yang me- reka buat. Secara umum, BMC yang dihasilkan oleh peserta pelatihan telah cukup baik. Semua elemen dari business model canvas telah dipa- hami dan dijelaskan. Contoh yang diberikan juga telah mengena dan cukup baik. Namun, ada beberapa kelompok yang kurang detail dalam memberikan penjelasan BMC mereka. Pada pelatihan tersebut juga diberikan peng- arahan pada saat sesi mentoring oleh fasilitator kepada siswa-siswi yang sedang menghadapi per- masalahan dalam mendirikan bisnisnya. Sebagai salah satu contohnya adalah dalam blok revenue stream. Awalnya siswa-siswi memiliki masalah dalam blok revenue stream karena mereka belum punya modal yang besar dalam bisnis mereka. Akan tetapi, setelah sesi mentoring, para siswa mendapatkan pencerahan tentang bagaimana
  • 8. Felicia Bella Kurniawan, Agustiono, Charly Hongdiyanto, Lenny Gunawan, Gracia Ongkowijoyo / Pelatihan Pendidikan Business Model Canvas bagi Siswa-Siswi Sekolah Merlion, Surabaya / LeECOM, Vol. 4, No. 1, Mei 2022, pp. 71–78 78 meningkatkan penjualan dan keuangan mereka, seperti bagaimana cara mereka memanfaatkan media marketing online secara optimal dan mem- berikan paid promote secara gratis. Setelah melaksanakan pelatihan BMC ini, para siswa-siswi mampu mengevaluasi lini bisnis- nya dengan tepat, dan mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam berbagai aspek BMC. Para siswa diajak untuk berpikir kritis dan me- rancang rencana yang ingin dibuat sesuai dengan proyek bisnisnya di masa yang akan datang dengan mempertimbangkan ke sembilan blok BMC ini. Para siswa dihimbau terus melakukan inovasi terhadap perubahan bisnis ke depannya dengan lebih baik dan bijaksana dalam menang- kap peluang bisnis yang sedang uptrend. E. UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur atas berlangsungnya kegiatan ini berkat kerjasama tim pengabdian masyarakat Universitas Ciputra Surabaya dengan pihak SMP dan SMA Merlion School Surabaya sehingga dapat berjalan dengan lancar serta kesempatan yang diberikan sehingga kerjasama ini dapat terwujud. Semoga di lain kesempatan kami bisa kembali mengisi kegiatan untuk SMP dan SMA Merlion School Surabaya. F. KESIMPULAN Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ma- syarakat ini adalah para fasilitator berhasil me- ngenalkan dan mengajarkan siswa-siswi tentang business model canvas (BMC). Hal ini diindikasi- kan dengan berhasilnya para siswa dalam men- definisikan setiap blok yang ada dalam BMC. Selain itu, para siswa juga dapat mengklasifikasi- kan tentang contoh-contoh detail dari setiap blok BMC, sehingga mereka mampu mengetahui kondisi dan menganalisis peluang proyek bisnis- nya dengan secara efektif dan efisien dalam menghadapi persaingan bisnis. G. DAFTAR RUJUKAN Carter, M. & Carter, C. (2020). The Creative Business Model Canvas. Social Enterprise Journal, 16(2), 141–158. doi:10.1108/sej- 03-2019-0018. Ching, H. Y. & Fauvel, C. (2013). Criticisms, Variations and Experiences with Business Model Canvas. European Journal of Agri- culture and Forestry Research, 1(2), 26–37 Giantari, Ni Luh Putri Dea Giantari, & Raman- tha, I Wayan. 2019. Pengaruh Motivasi, Lingkungan Keluarga dan Pendidikan Ter- hadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Ju- rusan Akuntansi Reguler. E-Jurnal Akun- tansi, Vol. 28.1, hal: 1–25 https://www. pikiran-rakyat.com/nasional/pr-0123893 99/kemnaker-resah-jumlah-pekerja-kena- phk-2021-malah-di-luar-perkiraan-mele- bihi-50-persen. Keane, S. F., Cormican, K. T., & Sheahan, J. N. (2018). Comparing how entrepreneurs and managers represent the elements of the business model canvas. Journal of Business Venturing Insights, 9, 65–74. doi: 10.1016/ j.jbvi.2018.02.004. Murray, A. & Scuotto, V. (2016). The Business Model Canvas. Symphonya. Emerging Is- sues in Management, (3), 94–109. https:// doi.org/10.4468/2015.3.13murray.scuotto Osterwalder, A. & Pigneur, Y. (2010). Business Model Generation. Utami, Made Ayu Pratiwi, & Sari, Maria Madia- trix Ratna. 2017. Pengaruh Motivasi Inter- nal dan Motivasi Eksternal terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Jurusan Akun- tansi Non-Reguler. E-Jurnal Akuntansi Uni- versitas Udayana, Vol 20, No. 1: 758–787.