Dokumen tersebut membahas grand design dan riset aksi untuk pencegahan kebakaran di Indonesia. Grand design ini meliputi strategi seperti insentif ekonomi, peranan masyarakat, penegakan hukum, dan infrastruktur. Riset aksi dilakukan di beberapa arena untuk mengembangkan model bisnis pertanian bebas asap seperti nenas dan ikan. Hasil awal menunjukkan potensi peningkatan pendapatan masyarakat melalui komoditas tersebut.
3. An effort at policy level – Launching the Grand Design for
Fire Prevention including restoration, December 2017
4. Ruang Lingkup Grand Design Pencegahan Karhutbunla 2017-2019
2017-2019
Mengatasi Penyebab
Tidak Langsung (33%)
Mengatasi Penyebab
Langsung (34%)
Respon Cepat (33%)
2020-2024
Mengatasi Penyebab Tidak Langsung (60%)
Mengatasi
Penyebab
Langsung
(25%)
Respon
Cepat
(15%)
Note:
Apabila kebijakan dan strategi pencegahan
Karhutla dapat diimplementasikan dengan baik,
ke depan kebijakan terfokus untuk menangani
penyebab tidak langsung.
Penyebab langsung, antara lain:
pembukaan lahan yang kurang tepat,
buruknya infrastruktur pengelolaan air,
dan lemahnya pemantauan kebakaran
dan lambatnya respon terhadap api
Penyebab tidak langsung, meliputi:
masalah politik, sosial, ekonomi;
lemahnya penegakan hukum; konflik
lahan; kapasitas masyarakat dan
perburuan rente ekonomi
Kemenko Ekonomi/Bappenas, 2017
5. Strategi Utama Grand Design Pencegahan Karhutbunla
Kemenko Ekonomi/Bappenas, 2017
6. Insentif dan Disinsentif
Ekonomi
Penguatan Peranan
Masyarakat
Desa/Pranata Sosial
Penegakan Hukum,
Sinkronisasi Peraturan
Perundangan dan
Perizinan
Pengembangan
Infrastruktur
Penguatan Early Fire
Response
Insentif untuk PLTB
Penghentian kredit
perbankan bagi
konsesinya
terbakar
Penarikan izin konsesi
bagi pengusaha yang
konsesinya terbakar
Pemberian bantuan
untuk diversifikasi usaha
ekonomi masyarakat
Advokasi pencegahan
karhutbunla
Pelatihan pencegahan
karhutbunla
Pendampingan terkait
karhutbunla
Sinkronisasi peraturan
perundangan
Penguatan
kelembagaan teritorial
berbasis keamanan
Penetapan hak atas
property lahan secara
jelas
One map policy
Harmonisasi rencana
tata ruang
Sinkronisasi dokumen
pusat-daerah
Perbaikan tata kelola
air di wilayah gambut
Pembangunan sumur
bor di gambut rawan
terbakar
Teknologi modifikasi
cuaca
Pengembangan
teknologi Pembukaan
Lahan Tanpa Bakar
Perbaikan teknologi
pemantauan
kebakaran
Pengembangan Crisis
Centre dan Early
Response System
Pengadaan peralatan
pemadaman
kebakaran skala kecil
P
R
O
G
R
A
M
Kemendes, Pemda,
Kemenkeu, Kemerindag,
Kementan, ATR/BPN,
OJK, Kejaksaan,
Universitas, KLHK,
Kemenkop
Kementan, Pemda,
BRG, Lembaga Desa,
NGO Lokal,
Perusahaan, KLHK
KLHK, Kementan,
Pemda, ATR/BPN,
BAPPENAS, ESDM, BIG
KLHK, Kementan,
ATR/BPN, PUPR,
ESDM, Pemda, ESDM,
BIG, Kemendes, BMKG,
BPPT
Kemenub, Kementan,
KLHK, Pemda, BUMN
terkait, Kemkominfo,
BMKG, BIG, LAPAN,
Swasta, BNPB
K/
L
Program Pencegahan Karhutbunla dan K/L yang Terkait
Stra-
tegi
Kemenko Ekonomi/Bappenas, 2017
7. F. Perkiraan Kebutuhan Anggaran Pencegahan Karhutbunla 2017-2019
(16 K/L, Pemda dan Swasta/Masyarakat)
Penurunan titik
panas 49,35%
Pendekatan tapak
Penyebab langsung
Pendekatan non tapak
akar masalah
Areal Juta rupiah
1. Pendekatan tapak 19.140.491
1.1 Area Prioritas BRG (ha) 2.471.937 18.482.591
a. Prioritas restorasi gambut berkanal
zona budidaya (ha)
256.418 256.418
b. Prioritas restorasi kubah gambut
berkanal - zona lindung (ha)
1.342.404 13.424.040
c. Prioritas restorasi pasca kebakaran 2015
(ha)
873.115
4.802.136
1.2. Desa rawan karhutbunla (jumlah desa) 731 657.900
2. Pendekatan non-tapak (proporsional) 19.921.735
Total 39.062.226
Penurunan titik
panas 50,65%
Note: Kebutuhan anggaran secara rinci di dalam LAMPIRAN
Kemenko Ekonomi/Bappenas, 2017
8.
9. Komoditi
Kelembaban
Tanah yang
Diperlukan
Skala
Pengembangan
Usaha
(ha)
Produktifitas
(unit/ha/bula
n)
Frekuensi
Pemanenan
(panen/tahun)
Keuntungan
(US$/kg)
Net Income
(US$/kg/tahun)
Net Income Per
KK
(US$/KK/tahun)
Jagung manis Kering 1 3,333 3 0.16 4,769 4,769
Bayam Kering 0.05 2,000 12 0.08 37,113 1,856
Nenas Basah 0.5 2,500 3 0.23 7,030 3,515
Pinang Lembab 1 500 12 0.27 1,641 1,641
Kelapa sawit Kering 2 1,500 24 0.06 1,134 2,269
Kelapa Lembab 2 433 4 0.17 868 1,736
Karet Lembab 1 300 192 0.14 496 496
Madu - - 75 2 5.69 - 1,281
Ikan - - 33 48 3.95 - 1,581
Sarang burung
walet
- - 0.5 12 1,043 - 6,257
Komoditas yang direkomendasikan dalam riset ini adalah:
• Land-based: pinang dan nenas
• Non land-based: ikan dan madu
Analisis: Pertanian bebas-asap untuk masyarakat di
lahan gambut
Ilham et al. CIFOR, 2017-2019
11. Analisis: Kebijakan mendukung pencegahan
kebakaran
No
Pencegahan kebakaran
berbasis desa –
DMPA/Pendekatan Klaster
Degree of
centrality
Normali
zed
1 Empowering the
community economy
6 0.103
2 Participatory mapping
resources
5 0.086
3 Transferring technology of
eco-friendly land
management
10 0.172
4 Protecting and maintaining
forest areas
12 0.207
5 Preventing and resolving
local conflicts
7 0.121
6
Marketing products 1 0.017
Purnomo et al. CIFOR, 2018
15. Profil Arena-Arena Aksi
Arena Aksi AA 1 AA 2 AA 3 AA 4 AA 5 AA 6 AA 7
Lahan Publik (2.2 ha)
Co-manajemen (3.3 & 3.7
ha)
Pribadi (1, 0.6, & 0.3 ha)
Pengelola MPA
Kelompok
PKK wanita
Kelompok tani
pria
Kelompok keluarga petani
Model bisnis
Kayu dan
pemancingan
(embung)
Agroforestri nenas dan kayu Agroforestri kopi liberica
Home garden
agroforestri
Foto oleh Aris Sanjaya/CIFOR Foto oleh Aris Sanjaya/CIFOR
Rumah bibit arena aksi di Desa Dompas Penanaman nenas di Arena Aksi 2
19. Model bisnis nenas yang dikembangkan oleh kelompok wanita.
Pembentukan KTH Dompas Ghedang Cemerlang (dalam proses
registrasi)
Foto oleh Dyah Puspitaloka/CIFOR
Pembersihan lahan manual dengan cara tebas imas.
Kegiatan penanaman nenas dan kayu di Arena Aksi 2.
Foto oleh Nurul Qomar/PSB UNRI
Foto oleh Aris Sanjaya/CIFORFoto oleh Dyah Puspitaloka/CIFOR