SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Teknik Keandalan – Keandalan Sistem
Penjadwalan Preventive
Maintenance Dengan
Metode Age Replacement
Contoh Kasus
PT. Arta Prima Sukses Makmur (PT. APSM) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan sol sepatu.
PT. Artha Prima Sukses Makmur memiliki 5 mesin dalam menjalankan kegiatan produksi sol sepatu yang
berlangsung 24 jam setiap hari, sehingga kegiatan perawatan dan pemeliharaan perlu dilakukan dengan baik dan
dijadwalkan agar tidak mengganggu kegiatan produksi yang sedang berlangsung.
Pada perusahaan kerusakan mesin terjadi secara mendadak, dan perawatan dilakukan dengan sistem breakdown
maintenance. Kerusakan mesin saat ini masih terhitung tinggi dan memerlukan waktu perbaikan yang cukup lama.
Perancangan penjadwalan maintenance diperlukan untuk mengurangi downtime pada mesin, sehingga tidak
menghambat dan mengganggu jadwal produksi.
Penjadwalan yang diusulkan adalah Preventive Maintenance dengan metode Age Replacement. Pengusulan
penjadwalan perawatan mesin pada PT. APSM berupa waktu penggantian komponen dan waktu pemeriksaan
komponen untuk komponen kritis pada mesin kritis. Diharapkan juga dengan pengusulan penjadwalan preventive
maintenance juga akan menghasilkan penurunan tingkat downtime, penurunan biaya maintenance, peningkatan
tingkat avaibility, dan peningkatan reliability mesin kritis.
Penjabaran
Permasalahan
• Material
• Marking
• Assembling dan Cutting
• Finishing
• Distribusi
Produksi dan QC Maintenance
• Pengumpulan Data
• Penentuan Mesin dan Komponen Kritis
• Perhitungan Interval Waktu Kerusakan (TTF) dan Downtime (TTR)
• Perhitungan Index of fit
• Pemilihan Distribusi yang Digunakan
• Uji Goodness of Fit
• Perhitungan Parameter
• Perhitungan MTTF & MTTR
• Perhitungan Interval Waktu Penggantian Pencegahan dan
Pemeriksaan Komponen
• Perhitungan dan perbandingan reliability sebelum dan setelah
preventive maintenance
• Perhitungan dan perbandingan downtime sebelum dan setelah
preventive maintenance
• Perhitungna dan perbandingan total biaya pemeliharan mesin
sebelum dan setelah preventive maintenance
• Terdapat penghematan
FLOWCHART
Produksi dan QC
01
Material
 Kekerasan material
 Ketahanan material
 Bobot jenis material
01
Marking
 Ukuran
 Efektivitas design
 Ketebalan
 Visual
02
Assembling and Cutting
03
Finishing
 Pembersihan
 Kualitas produk
 Kesesuaian dengan
standar
04
Operating plan
 Standar pengemasan
 Labelling
05
 Kerapihan produk
 Kekonsistenan produk
 Kepresisian mesin dalam
memotong pola
 Ketahanan mesin dalam
lamanya beroperasi
Maintenance
02
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung dan wawancara pada pihak
perusahaan terutama bagian produksi dan maintenance. Selain itu data juga diperoleh dari catatan
data arsip perusahaan. Adapun data-data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut:
1. Data umum perusahaan
• Sejarah perusahaan
• Struktur organisasi
• Proses produksi
• Keselamatan dan kesehatan kerja
• Manajemen sumber daya manusia
2. Data khusus
• Data kerusakan mesin
• Data biaya bahan baku
• Data biaya komponen
• Data biaya operator dan teknisi
• Data biaya listrik
• Data jumlah produksi
01 Pengumpulan Data
Mesin kritis ditentukan berdasarkan frekuensi kerusakan mesin tertinggi. Setelah ditentukan mesin
kritis, maka akan ditentukan komponen kritis dari mesin kritis tersebut.
02 Penentuan Mesin dan Komponen Kritis
Nilai TTF dapat diperoleh dengan menguhitung rentang waktu dari selesainya perbaikan
kerusakan awal sampai pada waktu terjadi kerusakan yang berikutnya. Sedangkan nilai TTR
diperoleh dengan menghitung waktu untuk melakukan perbaikan sampai mesin tersebut dapat
beroperasi kembali.
03 Perhitungan Interval Waktu Kerusakan (TTF) dan Downtime (TTR)
04 Perhitungan Index of fit
Perhitungan index of fit (r) dilakukan berdasarkan 4 distribusi, yaitu weibull, eksponensial, normal,
dan lognormal. Perhitungan ini dapat dilakukan dengan cara manual dan menggunakan program
Minitab 14.0.
05 Pemilihan Distribusi yang Digunakan
Pada tahap ini akan dipilih distribusi yang memiliki kecenderungan mewakili data, dan kemudian
akan digunakan pada tahap selanjutnya. Pemilihan distribusi tersebut berdasarkan nilai r terbesar.
06 Uji Goodness of Fit
Distribusi yang dipilih tersebut akan dilakukan uji goodness of fit (kesesuaian distribusi) untuk
melihat apakah distribusi dapat mewakili data secara signifikan. Pengujian ini dapat dilakukan
secara manual maupun dengan menggunakan program Minitab 14.0.
Setelah diperoleh jenis distribusi yang sesuai maka akan dihitung nilai parameter berdasarkan
jenis distribusi yang mewakili. Rumus perhitungan nilai parameter disesuaikan dengan jenis
distribusi yang terpilih.
07 Perhitungan Parameter
08 Perhitungan MTTF & MTTR
Nilai MTTF diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan nilai parameter dari data TTF
berdasarkan jenis distribusi yang digunakan. Sedangkan nilai MTTR diperoleh dari perhitungan
dengan menggunakan nilai parameter dari data TTR berdasarkan jenis distribusi yang digunakan.
09 Perhitungan Interval Waktu Penggantian Pencegahan dan Pemeriksaan Komponen
Pada tahap ini akan ditentukan jadwal pemeliharaan komponen mesin. Interval waktu
penggantian pencegahan dihitung berdasarkan umur penggantian optimal. Dari hasil perhitungan
beberapa interval waktu penggantian komponen (tp) akan dipilih nilai tp dengan nilai total
downtime (D(tp)) terkecil. Perhitungan interval waktu penggantian pencegahan dan pemeriksaan
dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kerusakan mesin secara mendadak.
Perhitungan availability diperoleh dari tingkat ketersediaan bila dilakukan interval penggantian
pencegahan dan interval pemeriksaan. Nilai availability diperoleh setelah melakukan perhitungan
interval waktu penggantian pencegahan dan pemeriksaan.
10
11
Tingkat keandalan (reliability) yang rendah akibat umur komponen yang mendekati optimal dapat
diimbangi dengan usaha peningkatan pemeliharaan. Sehingga cepat lambatnya periode
pemeliharaan akan berpengaruh terhadap tingkat ketersediaan komponen.
12
Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan downtime yang akan terjadi sebelum dan setelah
diterapkannya preventive maintenace.
Perhitungan Dan Perbandingan Reliability Sebelum Dan Setelah Preventive Maintenance
Perhitungan Dan Perbandingan Downtime Sebelum Dan Setelah Preventive Maintenance
Perhitungan Availability
Perhitungan Dan Perbandingan Total Biaya Pemeliharan Mesin Sebelum Dan Setelah Preventive Maintenance
13
Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan total biaya yang dikeluarkan sebelum dan setelah
preventive maintenance. Hasil perhitungan biaya yang diperoleh kemudian dibandingkan untuk
mengetahui apakah terjadi penghematan atau pemborosan bila menggunakan preventive
maintenance.
 Tidak:
Tidak menerapakan preventive maintenance pada perusahaan
 Iya:
Menerapkan preventive maintenance pada perusahaan dan estimasi frekuensi breakdown
dengan teknik simulasi monte carlo; yang mana pada tahap ini dilakukan estimasi frekuesi
breakdown yang akan terjadi untuk periode mendatang. Apabila breakdown yang terjadi
masih cukup besar, maka hal ini menunjang diterapkannya preventive maintenance.
14 Terdapat Penghematan
Analisis
15
• Anlisis hasil perhitungan:
Analisis ini dilakukan berdasarkan hasil dari setiap tahapan pengolahan data yang dilakukan.
• Analisis penerepan RCM:
Analisis ini dilakukan untuk menentukan penyebab potensial kerusakan yang terjadi.
• Analisis simulasi breakdown:
Analysis ini dilakukan unutk memperkirakan frekuensi breakdown yang akan terjadi pada
periode mendatang.
16 Kesimpulan dan Saran
Pada tahap ini akan ditentukan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan analsisa.
Selain itu diberikan juga saran-saran yang mungkin dapat diterima dan bermanfaat bagi
perusahaan dalam menangani system pemeliharan peralatan penunjang proses produksi
SEKIAN
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PPT TUGAS TEKNIK KEANDALAN.pptx

Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Kanaidi ken
 
adoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdfadoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdfarif492169
 
PENYELENGGARAAN COCU5.pptx
PENYELENGGARAAN COCU5.pptxPENYELENGGARAAN COCU5.pptx
PENYELENGGARAAN COCU5.pptxSafwanFahim1
 
Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (1)Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (1)Eko Supriyadi
 
Total productive maintenance
Total productive maintenanceTotal productive maintenance
Total productive maintenanceIdham Hanafiah
 
Planned Maintenance - TPM ATI.pdf
Planned Maintenance - TPM ATI.pdfPlanned Maintenance - TPM ATI.pdf
Planned Maintenance - TPM ATI.pdfRobi Cahyadi
 
"Prosedur dan Proses Total Productive Maintenance (TPM)" _Materi Training..
"Prosedur dan Proses Total Productive Maintenance (TPM)" _Materi Training.."Prosedur dan Proses Total Productive Maintenance (TPM)" _Materi Training..
"Prosedur dan Proses Total Productive Maintenance (TPM)" _Materi Training..Kanaidi ken
 
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa MakalahYesica Adicondro
 
Bab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlBab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlVarindo Megatek
 
Preventive maintenance slide show
Preventive maintenance slide showPreventive maintenance slide show
Preventive maintenance slide showhannaleyanna
 
Total Productive Maintenance (TPM)
Total Productive Maintenance (TPM)Total Productive Maintenance (TPM)
Total Productive Maintenance (TPM)Taufik Azzikra
 
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinPeranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinakbarali_
 
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (19)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (19)Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (19)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (19)Eko Supriyadi
 

Similar to PPT TUGAS TEKNIK KEANDALAN.pptx (20)

Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
 
adoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdfadoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdf
 
organisasi maintenance
organisasi maintenanceorganisasi maintenance
organisasi maintenance
 
PENYELENGGARAAN COCU5.pptx
PENYELENGGARAAN COCU5.pptxPENYELENGGARAAN COCU5.pptx
PENYELENGGARAAN COCU5.pptx
 
Fever patch plester penurun demam panas dari rohto
Fever patch plester penurun demam panas dari rohtoFever patch plester penurun demam panas dari rohto
Fever patch plester penurun demam panas dari rohto
 
Basic training maintenance
Basic training maintenanceBasic training maintenance
Basic training maintenance
 
Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (1)Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic fluid power 18 (1)
 
Maintainance
MaintainanceMaintainance
Maintainance
 
Kelompok 2 bab 17
Kelompok 2 bab 17Kelompok 2 bab 17
Kelompok 2 bab 17
 
Total productive maintenance
Total productive maintenanceTotal productive maintenance
Total productive maintenance
 
Planned Maintenance - TPM ATI.pdf
Planned Maintenance - TPM ATI.pdfPlanned Maintenance - TPM ATI.pdf
Planned Maintenance - TPM ATI.pdf
 
"Prosedur dan Proses Total Productive Maintenance (TPM)" _Materi Training..
"Prosedur dan Proses Total Productive Maintenance (TPM)" _Materi Training.."Prosedur dan Proses Total Productive Maintenance (TPM)" _Materi Training..
"Prosedur dan Proses Total Productive Maintenance (TPM)" _Materi Training..
 
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 
Bab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlBab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance control
 
Preventive maintenance slide show
Preventive maintenance slide showPreventive maintenance slide show
Preventive maintenance slide show
 
Slide bab 10
Slide bab 10Slide bab 10
Slide bab 10
 
Total Productive Maintenance (TPM)
Total Productive Maintenance (TPM)Total Productive Maintenance (TPM)
Total Productive Maintenance (TPM)
 
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinPeranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
 
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (19)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (19)Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (19)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (19)
 
Pertemuan 13 14 manajemen pemeliharaan
Pertemuan 13 14 manajemen pemeliharaanPertemuan 13 14 manajemen pemeliharaan
Pertemuan 13 14 manajemen pemeliharaan
 

Recently uploaded

Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 

Recently uploaded (9)

Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 

PPT TUGAS TEKNIK KEANDALAN.pptx

  • 1. Teknik Keandalan – Keandalan Sistem Penjadwalan Preventive Maintenance Dengan Metode Age Replacement
  • 2. Contoh Kasus PT. Arta Prima Sukses Makmur (PT. APSM) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan sol sepatu. PT. Artha Prima Sukses Makmur memiliki 5 mesin dalam menjalankan kegiatan produksi sol sepatu yang berlangsung 24 jam setiap hari, sehingga kegiatan perawatan dan pemeliharaan perlu dilakukan dengan baik dan dijadwalkan agar tidak mengganggu kegiatan produksi yang sedang berlangsung. Pada perusahaan kerusakan mesin terjadi secara mendadak, dan perawatan dilakukan dengan sistem breakdown maintenance. Kerusakan mesin saat ini masih terhitung tinggi dan memerlukan waktu perbaikan yang cukup lama. Perancangan penjadwalan maintenance diperlukan untuk mengurangi downtime pada mesin, sehingga tidak menghambat dan mengganggu jadwal produksi. Penjadwalan yang diusulkan adalah Preventive Maintenance dengan metode Age Replacement. Pengusulan penjadwalan perawatan mesin pada PT. APSM berupa waktu penggantian komponen dan waktu pemeriksaan komponen untuk komponen kritis pada mesin kritis. Diharapkan juga dengan pengusulan penjadwalan preventive maintenance juga akan menghasilkan penurunan tingkat downtime, penurunan biaya maintenance, peningkatan tingkat avaibility, dan peningkatan reliability mesin kritis.
  • 3. Penjabaran Permasalahan • Material • Marking • Assembling dan Cutting • Finishing • Distribusi Produksi dan QC Maintenance • Pengumpulan Data • Penentuan Mesin dan Komponen Kritis • Perhitungan Interval Waktu Kerusakan (TTF) dan Downtime (TTR) • Perhitungan Index of fit • Pemilihan Distribusi yang Digunakan • Uji Goodness of Fit • Perhitungan Parameter • Perhitungan MTTF & MTTR • Perhitungan Interval Waktu Penggantian Pencegahan dan Pemeriksaan Komponen • Perhitungan dan perbandingan reliability sebelum dan setelah preventive maintenance • Perhitungan dan perbandingan downtime sebelum dan setelah preventive maintenance • Perhitungna dan perbandingan total biaya pemeliharan mesin sebelum dan setelah preventive maintenance • Terdapat penghematan
  • 6. Material  Kekerasan material  Ketahanan material  Bobot jenis material 01 Marking  Ukuran  Efektivitas design  Ketebalan  Visual 02 Assembling and Cutting 03 Finishing  Pembersihan  Kualitas produk  Kesesuaian dengan standar 04 Operating plan  Standar pengemasan  Labelling 05  Kerapihan produk  Kekonsistenan produk  Kepresisian mesin dalam memotong pola  Ketahanan mesin dalam lamanya beroperasi
  • 8. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung dan wawancara pada pihak perusahaan terutama bagian produksi dan maintenance. Selain itu data juga diperoleh dari catatan data arsip perusahaan. Adapun data-data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut: 1. Data umum perusahaan • Sejarah perusahaan • Struktur organisasi • Proses produksi • Keselamatan dan kesehatan kerja • Manajemen sumber daya manusia 2. Data khusus • Data kerusakan mesin • Data biaya bahan baku • Data biaya komponen • Data biaya operator dan teknisi • Data biaya listrik • Data jumlah produksi 01 Pengumpulan Data Mesin kritis ditentukan berdasarkan frekuensi kerusakan mesin tertinggi. Setelah ditentukan mesin kritis, maka akan ditentukan komponen kritis dari mesin kritis tersebut. 02 Penentuan Mesin dan Komponen Kritis
  • 9. Nilai TTF dapat diperoleh dengan menguhitung rentang waktu dari selesainya perbaikan kerusakan awal sampai pada waktu terjadi kerusakan yang berikutnya. Sedangkan nilai TTR diperoleh dengan menghitung waktu untuk melakukan perbaikan sampai mesin tersebut dapat beroperasi kembali. 03 Perhitungan Interval Waktu Kerusakan (TTF) dan Downtime (TTR) 04 Perhitungan Index of fit Perhitungan index of fit (r) dilakukan berdasarkan 4 distribusi, yaitu weibull, eksponensial, normal, dan lognormal. Perhitungan ini dapat dilakukan dengan cara manual dan menggunakan program Minitab 14.0. 05 Pemilihan Distribusi yang Digunakan Pada tahap ini akan dipilih distribusi yang memiliki kecenderungan mewakili data, dan kemudian akan digunakan pada tahap selanjutnya. Pemilihan distribusi tersebut berdasarkan nilai r terbesar. 06 Uji Goodness of Fit Distribusi yang dipilih tersebut akan dilakukan uji goodness of fit (kesesuaian distribusi) untuk melihat apakah distribusi dapat mewakili data secara signifikan. Pengujian ini dapat dilakukan secara manual maupun dengan menggunakan program Minitab 14.0.
  • 10. Setelah diperoleh jenis distribusi yang sesuai maka akan dihitung nilai parameter berdasarkan jenis distribusi yang mewakili. Rumus perhitungan nilai parameter disesuaikan dengan jenis distribusi yang terpilih. 07 Perhitungan Parameter 08 Perhitungan MTTF & MTTR Nilai MTTF diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan nilai parameter dari data TTF berdasarkan jenis distribusi yang digunakan. Sedangkan nilai MTTR diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan nilai parameter dari data TTR berdasarkan jenis distribusi yang digunakan. 09 Perhitungan Interval Waktu Penggantian Pencegahan dan Pemeriksaan Komponen Pada tahap ini akan ditentukan jadwal pemeliharaan komponen mesin. Interval waktu penggantian pencegahan dihitung berdasarkan umur penggantian optimal. Dari hasil perhitungan beberapa interval waktu penggantian komponen (tp) akan dipilih nilai tp dengan nilai total downtime (D(tp)) terkecil. Perhitungan interval waktu penggantian pencegahan dan pemeriksaan dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kerusakan mesin secara mendadak.
  • 11. Perhitungan availability diperoleh dari tingkat ketersediaan bila dilakukan interval penggantian pencegahan dan interval pemeriksaan. Nilai availability diperoleh setelah melakukan perhitungan interval waktu penggantian pencegahan dan pemeriksaan. 10 11 Tingkat keandalan (reliability) yang rendah akibat umur komponen yang mendekati optimal dapat diimbangi dengan usaha peningkatan pemeliharaan. Sehingga cepat lambatnya periode pemeliharaan akan berpengaruh terhadap tingkat ketersediaan komponen. 12 Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan downtime yang akan terjadi sebelum dan setelah diterapkannya preventive maintenace. Perhitungan Dan Perbandingan Reliability Sebelum Dan Setelah Preventive Maintenance Perhitungan Dan Perbandingan Downtime Sebelum Dan Setelah Preventive Maintenance Perhitungan Availability Perhitungan Dan Perbandingan Total Biaya Pemeliharan Mesin Sebelum Dan Setelah Preventive Maintenance 13 Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan total biaya yang dikeluarkan sebelum dan setelah preventive maintenance. Hasil perhitungan biaya yang diperoleh kemudian dibandingkan untuk mengetahui apakah terjadi penghematan atau pemborosan bila menggunakan preventive maintenance.
  • 12.  Tidak: Tidak menerapakan preventive maintenance pada perusahaan  Iya: Menerapkan preventive maintenance pada perusahaan dan estimasi frekuensi breakdown dengan teknik simulasi monte carlo; yang mana pada tahap ini dilakukan estimasi frekuesi breakdown yang akan terjadi untuk periode mendatang. Apabila breakdown yang terjadi masih cukup besar, maka hal ini menunjang diterapkannya preventive maintenance. 14 Terdapat Penghematan Analisis 15 • Anlisis hasil perhitungan: Analisis ini dilakukan berdasarkan hasil dari setiap tahapan pengolahan data yang dilakukan. • Analisis penerepan RCM: Analisis ini dilakukan untuk menentukan penyebab potensial kerusakan yang terjadi. • Analisis simulasi breakdown: Analysis ini dilakukan unutk memperkirakan frekuensi breakdown yang akan terjadi pada periode mendatang. 16 Kesimpulan dan Saran Pada tahap ini akan ditentukan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan analsisa. Selain itu diberikan juga saran-saran yang mungkin dapat diterima dan bermanfaat bagi perusahaan dalam menangani system pemeliharan peralatan penunjang proses produksi