SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
RANCANGAN
              UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                      NOMOR ... TAHUN …

                             TENTANG

                     KEMENTERIAN NEGARA

          DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

                    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a.      bahwa Presiden sebagai pemegang kekuasaan
                    pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar Negara
                    Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjalankan
                    tugasnya dibantu oleh menteri-menteri negara yang
                    membidangi urusan tertentu di bidang pemerintahan;
               b.   bahwa setiap menteri memimpin kementerian negara
                    untuk menyelenggarakan urusan tertentu dalam
                    pemerintahan guna      mencapai tujuan negara
                    sebagaimana diamanatkan       dalam Pembukaan
                    Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
                    Tahun 1945;
               c.   bahwa sesuai ketentuan Pasal 17 ayat (4) Undang-
                    Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
                    pembentukan,    pengubahan,      dan    pembubaran
                    kementerian negara diatur dalam undang-undang;
               d.   bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
                    dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu
                    membentuk Undang-Undang tentang Kementerian
                    Negara;

Mengingat :    Pasal 4, Pasal 17, Pasal 20, dan Pasal 21      Undang-
               Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


                      Dengan Persetujuan Bersama

       DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
-2-


                              dan
                  PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


                           MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG KEMENTERIAN NEGARA.


                              BAB I
                         KETENTUAN UMUM

                                Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Kementerian Negara yang selanjutnya disebut Kementerian adalah
   perangkat pemerintah yang membidangi urusan tertentu dalam
   pemerintahan.

2. Menteri Negara yang selanjutnya disebut Menteri adalah pembantu
   Presiden yang memimpin Kementerian.

3. Urusan pemerintahan adalah setiap urusan sebagaimana dimaksud
   dalam ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
   Tahun 1945.

4. Pembentukan Kementerian adalah pembentukan Kementerian dengan
   nomenklatur tertentu setelah Presiden mengucapkan sumpah/janji.

5. Pengubahan    Kementerian    adalah     pengubahan      nomenklatur
   Kementerian dengan cara menggabungkan, memisahkan, dan/atau
   mengganti nomenklatur Kementerian yang sudah terbentuk.

6. Pembubaran Kementerian adalah menghapus Kementerian yang sudah
   terbentuk.


                           BAB II
            KEDUDUKAN DAN URUSAN PEMERINTAHAN

                            Bagian Kesatu
                             Kedudukan

                                Pasal 2

Kementerian berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia.

                                Pasal 3

Kementerian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
-3-



                             Bagian Kedua
                          Urusan Pemerintahan

                                  Pasal 4

(1) Setiap Menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.

(2) Urusan tertentu dalam pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat
    (1) terdiri atas:
    a. urusan pemerintahan yang nomenklatur Kementeriannya secara
       tegas disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
       Indonesia Tahun 1945;
    b. urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam
       Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
       dan
    c. urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan
       sinkronisasi program pemerintah.

                                   Pasal 5

(1) Urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)
   huruf a meliputi urusan luar negeri, dalam negeri, dan pertahanan.

(2) Urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)
   huruf b meliputi urusan agama, hukum, keuangan, keamanan, hak asasi
   manusia, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, sosial, ketenagakerjaan,
   industri, perdagangan, pertambangan, energi, pekerjaan umum,
   transmigrasi, transportasi, informasi, komunikasi, pertanian, perkebunan,
   kehutanan, peternakan, kelautan, dan perikanan.

(3) Urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)
   huruf c meliputi urusan perencanaan pembangunan nasional, aparatur
   negara, kesekretariatan negara, badan usaha milik negara, pertanahan,
   kependudukan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan, teknologi,
   investasi, koperasi, usaha kecil dan menengah, pariwisata,
   pemberdayaan perempuan, pemuda, olahraga, perumahan, dan
   pembangunan kawasan atau daerah tertinggal.




                                  Pasal 6

Setiap urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)
dan ayat (3) tidak harus dibentuk dalam satu Kementerian tersendiri.


                                  BAB III
-4-


           TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI

                            Bagian Kesatu
                               Tugas

                                Pasal 7

Kementerian mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tertentu dalam
pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.

                             Bagian Kedua
                                Fungsi

                                Pasal 8

(1) Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian yang melaksanakan
    urusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
    menyelenggarakan fungsi:
    a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya;
    b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
       jawabnya;
    c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya; dan
    d. pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.


(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian yang melaksanakan
    urusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)
    menyelenggarakan fungsi:
    a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya;
    b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
       jawabnya;
    c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya;
    d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan
       urusan Kementerian di daerah; dan
    e. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.


(3) Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian yang melaksanakan
    urusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3)
    menyelenggarakan fungsi:
    a. perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya;
    b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya;
    c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
       jawabnya; dan
    d. pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya.
-5-



                               Bagian Ketiga
                             Susunan Organisasi

                                  Pasal 9

(1) Susunan organisasi Kementerian yang menangani urusan sebagaimana
    dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) terdiri atas unsur:
    a. pemimpin, yaitu Menteri;
    b. pembantu pemimpin, yaitu sekretariat jenderal;
    c. pelaksana tugas pokok, yaitu direktorat jenderal;
    d. pengawas, yaitu inspektorat jenderal;
    e. pendukung, yaitu badan dan/atau pusat; dan
    f. pelaksana tugas pokok di daerah dan/atau perwakilan luar negeri
       sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Susunan  organisasi Kementerian yang melaksanakan urusan
   sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) terdiri atas unsur:
    a. pemimpin, yaitu Menteri;
    b. pembantu pemimpin, yaitu sekretariat jenderal;
    c. pelaksana, yaitu direktorat jenderal;
    d. pengawas, yaitu inspektorat jenderal; dan
    e. pendukung, yaitu badan dan/atau pusat.

(3) Kementerian yang menangani urusan agama, hukum, keuangan, dan
   keamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) juga memiliki
   unsur pelaksana tugas pokok di daerah.

(4) Susunan  organisasi Kementerian yang melaksanakan urusan
   sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) terdiri atas unsur:
    a. pemimpin, yaitu Menteri;
    b. pembantu pemimpin, yaitu sekretariat Kementerian;
    c. pelaksana, yaitu deputi; dan
    d. pengawas, yaitu inspektorat.
                                  Pasal 10

Dalam hal terdapat beban kerja yang membutuhkan penanganan secara
khusus, Presiden dapat mengangkat wakil Menteri pada Kementerian
tertentu.

                                  Pasal 11

Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, fungsi, dan susunan organisasi
Kementerian diatur dengan Peraturan Presiden.
-6-




                       BAB IV
 PEMBENTUKAN, PENGUBAHAN, DAN PEMBUBARAN KEMENTERIAN

                            Bagian Kesatu
                        Pembentukan Kementerian

                                    Pasal 12

Presiden membentuk Kementerian luar negeri, dalam negeri, dan
pertahanan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

                                    Pasal 13

(1) Presiden membentuk Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal
    5 ayat (2) dan ayat (3).

(2) Pembentukan Kementerian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
    dengan mempertimbangkan:
    a. efisiensi dan efektivitas;
    b. cakupan tugas dan proporsionalitas beban tugas;
    c. kesinambungan, keserasian, dan keterpaduan pelaksanaan tugas;
       dan/atau
    d. perkembangan lingkungan global.

                                    Pasal 14

Untuk kepentingan sinkronisasi dan koordinasi urusan Kementerian,
Presiden dapat membentuk Kementerian koordinasi.

                                    Pasal 15

Jumlah keseluruhan Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12,
Pasal 13, dan Pasal 14 paling banyak 34 (tiga puluh empat).


                                    Pasal 16

Pembentukan Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Pasal
13, dan Pasal 14 paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak Presiden
mengucapkan sumpah/janji.

                              Bagian Kedua
                         Pengubahan Kementerian

                                    Pasal 17
-7-


Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 tidak dapat diubah
oleh Presiden.

                                    Pasal 18

(1) Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dapat diubah oleh
    Presiden.

(2) Pengubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
    mempertimbangkan:
    a. efisiensi dan efektivitas;
    b. perubahan dan/atau perkembangan tugas dan fungsi;
    c. cakupan tugas dan proporsionalitas beban tugas;
    d. kesinambungan, keserasian, dan keterpaduan pelaksanaan tugas;
    e. peningkatan kinerja dan beban kerja pemerintah;
    f. kebutuhan penanganan urusan tertentu dalam pemerintahan
       secara mandiri; dan/atau
    g. kebutuhan penyesuaian peristilahan yang berkembang.

                                    Pasal 19

(1) Pengubahan sebagai akibat pemisahan atau penggabungan
    Kementerian dilakukan dengan pertimbangan Dewan Perwakilan
    Rakyat.

(2) Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan Dewan
    Perwakilan Rakyat paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak surat Presiden
    diterima.

(3) Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sebagaimana dimaksud pada
    ayat (2) Dewan Perwakilan Rakyat belum menyampaikan
    pertimbangannya, Dewan Perwakilan Rakyat dianggap sudah
    memberikan pertimbangan.



                             Bagian Ketiga
                         Pembubaran Kementerian

                                    Pasal 20

Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 tidak dapat
dibubarkan oleh Presiden.

                                    Pasal 21

Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dapat dibubarkan
oleh Presiden dengan meminta pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat,
-8-


kecuali Kementerian yang menangani urusan agama, hukum, keuangan,
dan keamanan harus dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.


                            BAB V
               PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

                              Bagian Kesatu
                              Pengangkatan

                                  Pasal 22

(1) Menteri diangkat oleh Presiden.

(2) Untuk dapat diangkat menjadi Menteri, seseorang harus memenuhi
    persyaratan:
     a. warga negara Indonesia;
     b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
     c. setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang
        Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita
        proklamasi kemerdekaan;
     d. sehat jasmani dan rohani;
     e. memiliki integritas dan kepribadian yang baik; dan
     f. tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan
        yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan
        tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun
        atau lebih.
-9-


                                  Pasal 23

Menteri dilarang merangkap jabatan sebagai:
a. pejabat negara lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
b. komisaris atau direksi pada perusahaan negara atau perusahaan
   swasta; atau
c. pimpinan organisasi yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja
   Negara dan/atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.

                               Bagian Kedua
                              Pemberhentian

                                  Pasal 24

(1)   Menteri berhenti dari jabatannya karena:
      a. meninggal dunia; atau
      b. berakhir masa jabatan.

(2)   Menteri diberhentikan dari jabatannya oleh Presiden karena:
      a. mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis;
      b. tidak dapat melaksanakan tugas selama 3 (tiga) bulan secara
         berturut-turut;
      c. dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah
         memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak
         pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau
         lebih;
      d. melanggar ketentuan larangan rangkap jabatan sebagaimana
         dimaksud dalam Pasal 23; atau
      e. alasan lain yang ditetapkan oleh Presiden.

(3)   Presiden memberhentikan sementara Menteri yang didakwa
      melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5
      (lima) tahun atau lebih.
- 10 -


                          BAB VI
           HUBUNGAN FUNGSIONAL KEMENTERIAN DAN
            LEMBAGA PEMERINTAH NONKEMENTERIAN

                              Pasal 25

(1) Hubungan fungsional antara Kementerian dan lembaga pemerintah
    nonkementerian dilaksanakan secara sinergis sebagai satu sistem
    pemerintahan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai
    dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Lembaga pemerintah nonkementerian berkedudukan di bawah Presiden
    dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri yang
    mengoordinasikan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai hubungan fungsional antara Menteri
    dan lembaga pemerintah nonkementerian sebagaimana dimaksud pada
    ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Presiden.


                        BAB VII
     HUBUNGAN KEMENTERIAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH

                              Pasal 26

Hubungan antara Kementerian dan pemerintah daerah dilaksanakan dalam
kerangka sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan memperhatikan prinsip-prinsip penyelenggaraan otonomi daerah
sesuai peraturan perundang-undangan.


                            BAB VIII
                      KETENTUAN PERALIHAN

                               Pasal 27

Kementerian yang sudah ada pada saat berlakunya Undang-Undang ini
tetap menjalankan tugasnya sampai dengan terbentuknya Kementerian
berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang ini.
- 11 -


                               BAB IX
                         KETENTUAN PENUTUP

                               Pasal 28

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-
Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.

                                  Disahkan di Jakarta
                                  pada tanggal ...

                                 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,


                                  SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal ...

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
       REPUBLIK INDONESIA,


            ANDI MATTALATTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ... NOMOR …


Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia tentang Kementerian
Negara tersebut di atas beserta penjelasannya telah mendapat persetujuan
dalam Rapat Paripurna ke-9 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
pada tanggal 21 Oktober 2008 untuk disahkan menjadi Undang-Undang.


                                          Jakarta, 21 Oktober 2008

                          Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
                                           Ketua,




                                         H.R AGUNG LAKSONO

More Related Content

What's hot

KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNK
KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNKKEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNK
KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNKMuhamad Yogi
 
kedudukan dan fungsi kementerian
kedudukan dan fungsi kementeriankedudukan dan fungsi kementerian
kedudukan dan fungsi kementerianabd_
 
Salinan Perpres Nomor 71 Tahun 2019
Salinan Perpres Nomor 71 Tahun 2019Salinan Perpres Nomor 71 Tahun 2019
Salinan Perpres Nomor 71 Tahun 2019shirizkiku
 
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Penataan Ruang
 
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Penataan Ruang
 
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...Penataan Ruang
 
Dasar Hukum Pengelolaan Aset
Dasar Hukum Pengelolaan AsetDasar Hukum Pengelolaan Aset
Dasar Hukum Pengelolaan AsetSiti Sahati
 
Ringkasan uu 25 tahun 2004
Ringkasan uu 25 tahun 2004Ringkasan uu 25 tahun 2004
Ringkasan uu 25 tahun 2004Dini Audi
 
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74KantorHukum1
 
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negaraPedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negarainfosanitasi
 
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...infosanitasi
 
Keistimewaan provinsi yogyakarta
Keistimewaan provinsi yogyakartaKeistimewaan provinsi yogyakarta
Keistimewaan provinsi yogyakartaFakhrul Rijal
 

What's hot (18)

KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNK
KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNKKEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNK
KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNK
 
kedudukan dan fungsi kementerian
kedudukan dan fungsi kementeriankedudukan dan fungsi kementerian
kedudukan dan fungsi kementerian
 
Salinan Perpres Nomor 71 Tahun 2019
Salinan Perpres Nomor 71 Tahun 2019Salinan Perpres Nomor 71 Tahun 2019
Salinan Perpres Nomor 71 Tahun 2019
 
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
 
Perpres nomor-11-tahun-2015
Perpres nomor-11-tahun-2015Perpres nomor-11-tahun-2015
Perpres nomor-11-tahun-2015
 
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
 
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
 
Dasar Hukum Pengelolaan Aset
Dasar Hukum Pengelolaan AsetDasar Hukum Pengelolaan Aset
Dasar Hukum Pengelolaan Aset
 
Ringkasan uu 25 tahun 2004
Ringkasan uu 25 tahun 2004Ringkasan uu 25 tahun 2004
Ringkasan uu 25 tahun 2004
 
PP Nomor 21 Tahun 2004
PP Nomor 21 Tahun 2004PP Nomor 21 Tahun 2004
PP Nomor 21 Tahun 2004
 
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
 
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negaraPedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
 
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pe...
 
Uu 12 1969
Uu 12 1969Uu 12 1969
Uu 12 1969
 
Keistimewaan provinsi yogyakarta
Keistimewaan provinsi yogyakartaKeistimewaan provinsi yogyakarta
Keistimewaan provinsi yogyakarta
 
Uu 43 1999
Uu 43 1999Uu 43 1999
Uu 43 1999
 
Permen pupr22 2018
Permen pupr22 2018Permen pupr22 2018
Permen pupr22 2018
 
Uu 25 2004
Uu 25 2004Uu 25 2004
Uu 25 2004
 

Viewers also liked

Soal Adelin Lis Versi Riau
Soal Adelin Lis Versi RiauSoal Adelin Lis Versi Riau
Soal Adelin Lis Versi RiauPeople Power
 
Seruan Untuk Pembatalan Utang Pembelian Kapal Perang Jerman
Seruan Untuk Pembatalan Utang Pembelian Kapal Perang JermanSeruan Untuk Pembatalan Utang Pembelian Kapal Perang Jerman
Seruan Untuk Pembatalan Utang Pembelian Kapal Perang JermanPeople Power
 
Lembar Informasi 032003 Jalan Ke Koto Panjang
Lembar Informasi 032003 Jalan Ke Koto PanjangLembar Informasi 032003 Jalan Ke Koto Panjang
Lembar Informasi 032003 Jalan Ke Koto PanjangPeople Power
 
Buku Putih Redd Draf I 10 Jun 08
Buku Putih Redd Draf I 10 Jun 08Buku Putih Redd Draf I 10 Jun 08
Buku Putih Redd Draf I 10 Jun 08People Power
 
Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002
Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002
Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002People Power
 
Profil Suku Sakai - Riau
Profil Suku Sakai - RiauProfil Suku Sakai - Riau
Profil Suku Sakai - RiauPeople Power
 
Catatan Koalisi Nasional Untuk Peradilan Bersih
Catatan Koalisi Nasional Untuk Peradilan BersihCatatan Koalisi Nasional Untuk Peradilan Bersih
Catatan Koalisi Nasional Untuk Peradilan BersihPeople Power
 
Statement Bersama Sorak.
Statement Bersama Sorak.Statement Bersama Sorak.
Statement Bersama Sorak.People Power
 

Viewers also liked (18)

Uu 25 2003
Uu 25 2003Uu 25 2003
Uu 25 2003
 
Uu 04 2004
Uu 04 2004Uu 04 2004
Uu 04 2004
 
Pajak Lingkungan
Pajak LingkunganPajak Lingkungan
Pajak Lingkungan
 
Uu 11 1965
Uu 11 1965Uu 11 1965
Uu 11 1965
 
Uu 05 1964
Uu 05 1964Uu 05 1964
Uu 05 1964
 
Pelibatan Tentara
Pelibatan TentaraPelibatan Tentara
Pelibatan Tentara
 
Uu 01 2004
Uu 01 2004Uu 01 2004
Uu 01 2004
 
Uusampah 18 2008
Uusampah 18 2008Uusampah 18 2008
Uusampah 18 2008
 
Soal Adelin Lis Versi Riau
Soal Adelin Lis Versi RiauSoal Adelin Lis Versi Riau
Soal Adelin Lis Versi Riau
 
Seruan Untuk Pembatalan Utang Pembelian Kapal Perang Jerman
Seruan Untuk Pembatalan Utang Pembelian Kapal Perang JermanSeruan Untuk Pembatalan Utang Pembelian Kapal Perang Jerman
Seruan Untuk Pembatalan Utang Pembelian Kapal Perang Jerman
 
Lembar Informasi 032003 Jalan Ke Koto Panjang
Lembar Informasi 032003 Jalan Ke Koto PanjangLembar Informasi 032003 Jalan Ke Koto Panjang
Lembar Informasi 032003 Jalan Ke Koto Panjang
 
Buku Putih Redd Draf I 10 Jun 08
Buku Putih Redd Draf I 10 Jun 08Buku Putih Redd Draf I 10 Jun 08
Buku Putih Redd Draf I 10 Jun 08
 
Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002
Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002
Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002
 
Profil Suku Sakai - Riau
Profil Suku Sakai - RiauProfil Suku Sakai - Riau
Profil Suku Sakai - Riau
 
Lingkungan Riau
Lingkungan RiauLingkungan Riau
Lingkungan Riau
 
Uu 12 1970
Uu 12 1970Uu 12 1970
Uu 12 1970
 
Catatan Koalisi Nasional Untuk Peradilan Bersih
Catatan Koalisi Nasional Untuk Peradilan BersihCatatan Koalisi Nasional Untuk Peradilan Bersih
Catatan Koalisi Nasional Untuk Peradilan Bersih
 
Statement Bersama Sorak.
Statement Bersama Sorak.Statement Bersama Sorak.
Statement Bersama Sorak.
 

Similar to Draft Final RUU Kementerian Negara

Draft Final Penjelasan RUU Kementerian Negara
Draft Final Penjelasan RUU Kementerian NegaraDraft Final Penjelasan RUU Kementerian Negara
Draft Final Penjelasan RUU Kementerian NegaraPeople Power
 
MATERI PPKN KELAS X KE 2
MATERI PPKN KELAS X KE 2MATERI PPKN KELAS X KE 2
MATERI PPKN KELAS X KE 2Hakman Hamdani
 
Pp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerah
Pp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerahPp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerah
Pp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerahNandang Sukmara
 
Pp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerah
Pp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerahPp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerah
Pp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerahNandang Sukmara
 
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerahPp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerahCapung Humve
 
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...Oswar Mungkasa
 
Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas
Perpres no 66 tahun 2015 ttg BappenasPerpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas
Perpres no 66 tahun 2015 ttg BappenasMohammad Singgih
 
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat DaerahPP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat DaerahPenataan Ruang
 
Uu 43 1999 pokok2 kepegawaian
Uu 43 1999 pokok2 kepegawaianUu 43 1999 pokok2 kepegawaian
Uu 43 1999 pokok2 kepegawaianNandang Sukmara
 
Uu 43 1999 pokok2 kepegawaian
Uu 43 1999 pokok2 kepegawaianUu 43 1999 pokok2 kepegawaian
Uu 43 1999 pokok2 kepegawaianNandang Sukmara
 
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021Salinan perpres nomor 114 tahun 2021
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021CIkumparan
 
Salinan perpres nomor 110 tahun 2021
Salinan perpres nomor 110 tahun 2021Salinan perpres nomor 110 tahun 2021
Salinan perpres nomor 110 tahun 2021CIkumparan
 
Ringkasan pkn kelas x xi xii
Ringkasan pkn kelas x xi xiiRingkasan pkn kelas x xi xii
Ringkasan pkn kelas x xi xiiSMK
 
Perpres nomor 73 tahun 2020
Perpres nomor 73 tahun 2020Perpres nomor 73 tahun 2020
Perpres nomor 73 tahun 2020RepublikaDigital
 
3. pp nomor 49 tahun 2018
3. pp nomor 49 tahun 20183. pp nomor 49 tahun 2018
3. pp nomor 49 tahun 2018KutsiyatinMSi
 
14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k
14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k
14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_kVietaRohmatin
 
Perpres no 106 th 2007
Perpres no 106 th 2007Perpres no 106 th 2007
Perpres no 106 th 2007ADIJM
 
Uu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaian
Uu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaianUu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaian
Uu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaianNandang Sukmara
 

Similar to Draft Final RUU Kementerian Negara (20)

Draft Final Penjelasan RUU Kementerian Negara
Draft Final Penjelasan RUU Kementerian NegaraDraft Final Penjelasan RUU Kementerian Negara
Draft Final Penjelasan RUU Kementerian Negara
 
MATERI PPKN KELAS X KE 2
MATERI PPKN KELAS X KE 2MATERI PPKN KELAS X KE 2
MATERI PPKN KELAS X KE 2
 
Pp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerah
Pp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerahPp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerah
Pp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerah
 
Pp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerah
Pp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerahPp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerah
Pp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerah
 
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerahPp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
 
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
 
Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas
Perpres no 66 tahun 2015 ttg BappenasPerpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas
Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas
 
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat DaerahPP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
 
Uu 43 1999 pokok2 kepegawaian
Uu 43 1999 pokok2 kepegawaianUu 43 1999 pokok2 kepegawaian
Uu 43 1999 pokok2 kepegawaian
 
Uu43 1999
Uu43 1999Uu43 1999
Uu43 1999
 
Uu 43 1999 pokok2 kepegawaian
Uu 43 1999 pokok2 kepegawaianUu 43 1999 pokok2 kepegawaian
Uu 43 1999 pokok2 kepegawaian
 
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021Salinan perpres nomor 114 tahun 2021
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021
 
Salinan perpres nomor 110 tahun 2021
Salinan perpres nomor 110 tahun 2021Salinan perpres nomor 110 tahun 2021
Salinan perpres nomor 110 tahun 2021
 
Ringkasan pkn kelas x xi xii
Ringkasan pkn kelas x xi xiiRingkasan pkn kelas x xi xii
Ringkasan pkn kelas x xi xii
 
Perpres nomor 73 tahun 2020
Perpres nomor 73 tahun 2020Perpres nomor 73 tahun 2020
Perpres nomor 73 tahun 2020
 
Pp38
Pp38Pp38
Pp38
 
3. pp nomor 49 tahun 2018
3. pp nomor 49 tahun 20183. pp nomor 49 tahun 2018
3. pp nomor 49 tahun 2018
 
14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k
14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k
14. pp nomor 49_tahun_2018 ttg p3_k
 
Perpres no 106 th 2007
Perpres no 106 th 2007Perpres no 106 th 2007
Perpres no 106 th 2007
 
Uu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaian
Uu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaianUu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaian
Uu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaian
 

More from People Power

Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019People Power
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by TyaPeople Power
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparPeople Power
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninPeople Power
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiPeople Power
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013People Power
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013People Power
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...People Power
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012People Power
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...People Power
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...People Power
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPeople Power
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.People Power
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASIPeople Power
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASIPeople Power
 

More from People Power (20)

Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
 
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tya
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
 
Kronologis 4
Kronologis 4Kronologis 4
Kronologis 4
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASI
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
 

Recently uploaded

Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaSukmaWati809736
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxYogiAJ
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 

Recently uploaded (20)

Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 

Draft Final RUU Kementerian Negara

  • 1. RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN … TENTANG KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh menteri-menteri negara yang membidangi urusan tertentu di bidang pemerintahan; b. bahwa setiap menteri memimpin kementerian negara untuk menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan guna mencapai tujuan negara sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; c. bahwa sesuai ketentuan Pasal 17 ayat (4) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang-undang; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Undang-Undang tentang Kementerian Negara; Mengingat : Pasal 4, Pasal 17, Pasal 20, dan Pasal 21 Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
  • 2. -2- dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG KEMENTERIAN NEGARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: 1. Kementerian Negara yang selanjutnya disebut Kementerian adalah perangkat pemerintah yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. 2. Menteri Negara yang selanjutnya disebut Menteri adalah pembantu Presiden yang memimpin Kementerian. 3. Urusan pemerintahan adalah setiap urusan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 4. Pembentukan Kementerian adalah pembentukan Kementerian dengan nomenklatur tertentu setelah Presiden mengucapkan sumpah/janji. 5. Pengubahan Kementerian adalah pengubahan nomenklatur Kementerian dengan cara menggabungkan, memisahkan, dan/atau mengganti nomenklatur Kementerian yang sudah terbentuk. 6. Pembubaran Kementerian adalah menghapus Kementerian yang sudah terbentuk. BAB II KEDUDUKAN DAN URUSAN PEMERINTAHAN Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 Kementerian berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia. Pasal 3 Kementerian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
  • 3. -3- Bagian Kedua Urusan Pemerintahan Pasal 4 (1) Setiap Menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. (2) Urusan tertentu dalam pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. urusan pemerintahan yang nomenklatur Kementeriannya secara tegas disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; dan c. urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah. Pasal 5 (1) Urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a meliputi urusan luar negeri, dalam negeri, dan pertahanan. (2) Urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b meliputi urusan agama, hukum, keuangan, keamanan, hak asasi manusia, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, industri, perdagangan, pertambangan, energi, pekerjaan umum, transmigrasi, transportasi, informasi, komunikasi, pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan, dan perikanan. (3) Urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c meliputi urusan perencanaan pembangunan nasional, aparatur negara, kesekretariatan negara, badan usaha milik negara, pertanahan, kependudukan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan, teknologi, investasi, koperasi, usaha kecil dan menengah, pariwisata, pemberdayaan perempuan, pemuda, olahraga, perumahan, dan pembangunan kawasan atau daerah tertinggal. Pasal 6 Setiap urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) dan ayat (3) tidak harus dibentuk dalam satu Kementerian tersendiri. BAB III
  • 4. -4- TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Tugas Pasal 7 Kementerian mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Bagian Kedua Fungsi Pasal 8 (1) Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian yang melaksanakan urusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya; b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya; c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya; dan d. pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah. (2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian yang melaksanakan urusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) menyelenggarakan fungsi: a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya; b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya; c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya; d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian di daerah; dan e. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional. (3) Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian yang melaksanakan urusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) menyelenggarakan fungsi: a. perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya; b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya; c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya; dan d. pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya.
  • 5. -5- Bagian Ketiga Susunan Organisasi Pasal 9 (1) Susunan organisasi Kementerian yang menangani urusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) terdiri atas unsur: a. pemimpin, yaitu Menteri; b. pembantu pemimpin, yaitu sekretariat jenderal; c. pelaksana tugas pokok, yaitu direktorat jenderal; d. pengawas, yaitu inspektorat jenderal; e. pendukung, yaitu badan dan/atau pusat; dan f. pelaksana tugas pokok di daerah dan/atau perwakilan luar negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Susunan organisasi Kementerian yang melaksanakan urusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) terdiri atas unsur: a. pemimpin, yaitu Menteri; b. pembantu pemimpin, yaitu sekretariat jenderal; c. pelaksana, yaitu direktorat jenderal; d. pengawas, yaitu inspektorat jenderal; dan e. pendukung, yaitu badan dan/atau pusat. (3) Kementerian yang menangani urusan agama, hukum, keuangan, dan keamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) juga memiliki unsur pelaksana tugas pokok di daerah. (4) Susunan organisasi Kementerian yang melaksanakan urusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) terdiri atas unsur: a. pemimpin, yaitu Menteri; b. pembantu pemimpin, yaitu sekretariat Kementerian; c. pelaksana, yaitu deputi; dan d. pengawas, yaitu inspektorat. Pasal 10 Dalam hal terdapat beban kerja yang membutuhkan penanganan secara khusus, Presiden dapat mengangkat wakil Menteri pada Kementerian tertentu. Pasal 11 Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, fungsi, dan susunan organisasi Kementerian diatur dengan Peraturan Presiden.
  • 6. -6- BAB IV PEMBENTUKAN, PENGUBAHAN, DAN PEMBUBARAN KEMENTERIAN Bagian Kesatu Pembentukan Kementerian Pasal 12 Presiden membentuk Kementerian luar negeri, dalam negeri, dan pertahanan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 13 (1) Presiden membentuk Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) dan ayat (3). (2) Pembentukan Kementerian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan mempertimbangkan: a. efisiensi dan efektivitas; b. cakupan tugas dan proporsionalitas beban tugas; c. kesinambungan, keserasian, dan keterpaduan pelaksanaan tugas; dan/atau d. perkembangan lingkungan global. Pasal 14 Untuk kepentingan sinkronisasi dan koordinasi urusan Kementerian, Presiden dapat membentuk Kementerian koordinasi. Pasal 15 Jumlah keseluruhan Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Pasal 13, dan Pasal 14 paling banyak 34 (tiga puluh empat). Pasal 16 Pembentukan Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Pasal 13, dan Pasal 14 paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak Presiden mengucapkan sumpah/janji. Bagian Kedua Pengubahan Kementerian Pasal 17
  • 7. -7- Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 tidak dapat diubah oleh Presiden. Pasal 18 (1) Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dapat diubah oleh Presiden. (2) Pengubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mempertimbangkan: a. efisiensi dan efektivitas; b. perubahan dan/atau perkembangan tugas dan fungsi; c. cakupan tugas dan proporsionalitas beban tugas; d. kesinambungan, keserasian, dan keterpaduan pelaksanaan tugas; e. peningkatan kinerja dan beban kerja pemerintah; f. kebutuhan penanganan urusan tertentu dalam pemerintahan secara mandiri; dan/atau g. kebutuhan penyesuaian peristilahan yang berkembang. Pasal 19 (1) Pengubahan sebagai akibat pemisahan atau penggabungan Kementerian dilakukan dengan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat. (2) Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan Dewan Perwakilan Rakyat paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak surat Presiden diterima. (3) Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Dewan Perwakilan Rakyat belum menyampaikan pertimbangannya, Dewan Perwakilan Rakyat dianggap sudah memberikan pertimbangan. Bagian Ketiga Pembubaran Kementerian Pasal 20 Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 tidak dapat dibubarkan oleh Presiden. Pasal 21 Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dapat dibubarkan oleh Presiden dengan meminta pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat,
  • 8. -8- kecuali Kementerian yang menangani urusan agama, hukum, keuangan, dan keamanan harus dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. BAB V PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN Bagian Kesatu Pengangkatan Pasal 22 (1) Menteri diangkat oleh Presiden. (2) Untuk dapat diangkat menjadi Menteri, seseorang harus memenuhi persyaratan: a. warga negara Indonesia; b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; c. setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita proklamasi kemerdekaan; d. sehat jasmani dan rohani; e. memiliki integritas dan kepribadian yang baik; dan f. tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.
  • 9. -9- Pasal 23 Menteri dilarang merangkap jabatan sebagai: a. pejabat negara lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; b. komisaris atau direksi pada perusahaan negara atau perusahaan swasta; atau c. pimpinan organisasi yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. Bagian Kedua Pemberhentian Pasal 24 (1) Menteri berhenti dari jabatannya karena: a. meninggal dunia; atau b. berakhir masa jabatan. (2) Menteri diberhentikan dari jabatannya oleh Presiden karena: a. mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis; b. tidak dapat melaksanakan tugas selama 3 (tiga) bulan secara berturut-turut; c. dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; d. melanggar ketentuan larangan rangkap jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23; atau e. alasan lain yang ditetapkan oleh Presiden. (3) Presiden memberhentikan sementara Menteri yang didakwa melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.
  • 10. - 10 - BAB VI HUBUNGAN FUNGSIONAL KEMENTERIAN DAN LEMBAGA PEMERINTAH NONKEMENTERIAN Pasal 25 (1) Hubungan fungsional antara Kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian dilaksanakan secara sinergis sebagai satu sistem pemerintahan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Lembaga pemerintah nonkementerian berkedudukan di bawah Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri yang mengoordinasikan. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai hubungan fungsional antara Menteri dan lembaga pemerintah nonkementerian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Presiden. BAB VII HUBUNGAN KEMENTERIAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH Pasal 26 Hubungan antara Kementerian dan pemerintah daerah dilaksanakan dalam kerangka sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan prinsip-prinsip penyelenggaraan otonomi daerah sesuai peraturan perundang-undangan. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 27 Kementerian yang sudah ada pada saat berlakunya Undang-Undang ini tetap menjalankan tugasnya sampai dengan terbentuknya Kementerian berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang ini.
  • 11. - 11 - BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 28 Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang- Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Disahkan di Jakarta pada tanggal ... PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal ... MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ANDI MATTALATTA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ... NOMOR … Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia tentang Kementerian Negara tersebut di atas beserta penjelasannya telah mendapat persetujuan dalam Rapat Paripurna ke-9 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada tanggal 21 Oktober 2008 untuk disahkan menjadi Undang-Undang. Jakarta, 21 Oktober 2008 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Ketua, H.R AGUNG LAKSONO