SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
OLEH:
BIRO HUKUM SETDA PROVINSI SUMSEL
KEBIJAKAN PEMECAHAN MASALAH SERTA PENYETARAAN/PERSAMAAN
PERSEPSI PERMASALAHAN HUKUM DAN PENGADUAN MASYARAKAT DALAM
PROSES PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH PROVINSI SUMSEL
• UUD RI 1945
• Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemeritahan Daerah beserta perubahannya
• Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
• Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2oo7 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta
perubahannya
• Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 20l8 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah beserta perubahannya
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pedoman Penanganan Perkara di Lingkungan Kementerian
Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah
• Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 18 Tahun 2018 tentang Layanan Penyelesaian
Sengketa Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
• Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 42 Tahun 2020 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Sekretaris
Daerah Provinsi Sumatera Selatan
DASAR HUKUM
Pengawasan Pengadaan Barang/ Jasa meliputi :
• a. pernenuhan nilai manfaat yang sebesar-besarnya;
• b. kepatuhan terhadap peraturan;
• c. pencapaian TKDN;
• d. penggunaan produk dalam negeri;
• e. pencadangan dan peruntukan paket untuk usaha kecil; dan
• f. Pengadaan Berkelanjutan
.
PENGAWASAN INTERNAL
Kepala Daerah wajib melakukan pengawasan Pengadaan Barang/Jasa melalui aparat pengawasan internal.
melalui :
1. kegiatan audit,
2. reviu,
3. pemantauan,
4. evaluasi, dan/atau
5. penyelenggaraan whistleblowing system.
PENGAWASAN INTERNAL
• Masyarakat menyampaikan pengaduan kepada APIP disertai bukti yang faktual,
kredibel, dan autentik.
• Aparat Penegak Hukum meneruskan pengaduan masyarakat kepada APIP
• APIP melaporkan hasil tindak lanjut pengaduan kepada Kepala Daerah.
• Kepala Daerah melaporkan kepada instansi yang berwenang, dalam hal diyakini
adanya indikasi KKN yang merugikan keuangan negara.
PENGADUAN OLEH MASYARAKAT
PASAL 385
• Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan atas dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh aparatur sipil negara di
instansi Daerah kepada Aparat Pengawas Internal Pemerintah dan/atau aparat penegak hukum.
• Aparat Pengawasan Internal Pemerintah wajib melakukan pemeriksaan atas dugaan penyimpangan yang diadukan oleh
masyarakat
• Aparat penegak hukum melakukan pemeriksaan atas pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat, ssetelah terlebih
dahulu berkoodinasi dengan Aparat Pengawas Internal Pemerintah atau lembaga pemerintah nonkementerian yang
membidangi pengawasan dan jika berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan bukti adanya penyimpangan yang bersifat
administratif, proses lebih lanjut diserahkan kepada Aparat Pengawas Internal Pemerintah.
• Jika berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan bukti adanya penyimpangan yang bersifat pidana, proses lebih lanjut
diserahkan kepada aparat penegak hukum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
KEDUDUKAN APIP DAN APH
DALAM UU NO 23 TAHUN 2014
SEHINGGA
• APIP dapat menindaklanjuti laporan atau pengaduan masyarakat yang diterima secara langsung melalui
pemeriksaan investigatif untuk menentukan laporan atau pengaduan tersebut berindikasi kesalahan
administrasi atau pidana.
• Jika ditemukan indikasi tindak pidana korupsi, APIP menyerahkan kepada APH guna dilakukan proses
penyelidikan.
• Adapun jika APH dalam hal menemukan kesalahan administrasi dalam penanganan laporan atau
pengaduan masyarakat maka informasi tersebut diserahkan kepada APIP.
KEDUDUKAN APIP DAN APH
PERMASALAHAN HUKUM
Terjadi pelanggaran, sengketa kontrak
dan tindakan penyimpangan
(penyuapan dll)
Pelayanan hukum tidak berlaku bagi
pemgadaam selaku penyedia
organisasi kemasyarakatan,
kelompok masyarakat penyelenggara
swakelo dan agen pengadaan
perorangan atau badan usaha
Pelayanan hukum bagi pelaku pengadaan
dalam hal ini adalah PA/KPA/PPK/
Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan Wajib
diberikan oleh Kemterian/ Lembaga/
Pemda
Pelayanan Hukum diberikan
sejak proses penyelidikan
hingga tahap putusan
pengadilan
Pasal 85 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021
• Penyelesaian sengketa Kontrak Penyedia dalam pelaksanaan dilakukan melalui:
a. layanan penyelesaian sengketa Kontrak;
b. arbitrase;
c. Dewan Sengketa Konstruksi; atau
d. penyelesaian melalui pengadilan.
PENYELESAIAN SENGKETA
KONTRAK
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 18 Tahun 2018 tentang Layanan
Penyelesaian Sengketa Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
• Sengketa Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah perselisihan yang timbul dimulai dari penandatangan
kontrak hingga berakhirnya kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah antara pemilik pekerjaan dan pelaksana pekerjaan
yang terikat hubungan kontraktual dalam pengadaan barang/jasa pemerintah
• Layanan Penyelesaian Sengketa Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah layanan yang dibentuk sebagai
alternatif penyelesaian Sengketa Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. seperti arbitrase;
• Layanan Penyelesaian Sengketa Kontrak Pengadaan mempunyai fungsi penyelesaian sengketa kontrak pengadaan melalui:
a. Mediasi; b. Konsiliasi; dan/atau c. Arbitrase
LAYANAN PENYELESAIAN
SENGKETA KONTRAK
Berbagai potensi pola penyimpangan di atas, dapat dicegah melalui :
• penegakan hukum, baik hukum administrasi, hukum perdata maupun hukum pidana., sebelum sampai
pada penegakan hukum pidana, akan lebih baik apabila dari awal dilakukan penegakan hukum
administrasi secara ketat.
• Diperlukannya pengawasan yang efektif, Artinya, apabila ditemui adanya pejabat yang melakukan
penyimpangan, maka dapat dikenakan sanksi administratif oleh pejabat yang berwenang secara tegas
dan konsisten, sedangkan bagi penyedia barang/jasa dapat dikenakan sanksi dimuat dalam daftar hitam
(black list), sanksi ganti kerugian, denda dan pencabutan ijin usaha.
PENCEGAHAN
KEDUDUKAN BIRO HUKUM
PERMENDAGRI NOMOR 12 TAHUN 2014
Penanganan perkara hukum
di lingkungan Provinsi
dilaksanakan Biro Hukum
Provinsi.
Perkara hukum meliputi:
a. Litigasi
b. Non litigasi
PENANGANAN PERKARA YANG MENYANGKUT KEPENTINGAN PEMPROV / KEPALA
DAEARAH DILAKUKAN OLEH BIRO HUKUM YANG MELIPUTI PERKARA:
• PERDATA >>> SEPERTI BERACARA DI PENGADILAN
• TATA USAHA NEGARA >>> SEPERTI BERACARA DI PENGADILAN
• PIDANA >>> BERSIFAT MEMBERIKAN ADVICE
KEDUDUKAN BIRO HUKUM
LITIGASI
Pasal 20 ayat (1) dan ayat (2) Permendagri Nomor 12 Tahun 2014
Konsultasi hukum merupakan permohonan masukan dan saran yang disampaikan oleh
masyarakat dan/atau pemerintah daerah untuk dapat difasilitasi oleh Biro Hukum
KEDUDUKAN BIRO HUKUM
NON LITIGASI (KONSULTASI HUKUM )
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to barang dan jasa.pptx

Perpres no 70 th 2012 new
Perpres  no 70 th 2012 newPerpres  no 70 th 2012 new
Perpres no 70 th 2012 new
biancamulus
 
03311940000011_Sasfina Aditiya_Tugas 4_Pengadaan Barang dan Jasa.pptx
03311940000011_Sasfina Aditiya_Tugas 4_Pengadaan Barang dan Jasa.pptx03311940000011_Sasfina Aditiya_Tugas 4_Pengadaan Barang dan Jasa.pptx
03311940000011_Sasfina Aditiya_Tugas 4_Pengadaan Barang dan Jasa.pptx
Kurohilost
 

Similar to barang dan jasa.pptx (20)

Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
 
Materi Bagian Hukum
Materi Bagian HukumMateri Bagian Hukum
Materi Bagian Hukum
 
Matriks perbedaan perpres nomor 54 2010 dan perpres nomor 4 2015
Matriks perbedaan perpres nomor 54 2010 dan perpres nomor 4 2015Matriks perbedaan perpres nomor 54 2010 dan perpres nomor 4 2015
Matriks perbedaan perpres nomor 54 2010 dan perpres nomor 4 2015
 
Reformasi Pelayanan Publik
Reformasi Pelayanan PublikReformasi Pelayanan Publik
Reformasi Pelayanan Publik
 
Perlindungan Hukum dalam pelaksanaan tugas & fungsi pengadaan tanah bagi pemb...
Perlindungan Hukum dalam pelaksanaan tugas & fungsi pengadaan tanah bagi pemb...Perlindungan Hukum dalam pelaksanaan tugas & fungsi pengadaan tanah bagi pemb...
Perlindungan Hukum dalam pelaksanaan tugas & fungsi pengadaan tanah bagi pemb...
 
Bahan Sosialisasi TP4D Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah
Bahan Sosialisasi TP4D Kejaksaan Tinggi Jawa TengahBahan Sosialisasi TP4D Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah
Bahan Sosialisasi TP4D Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah
 
Perpres no 70 th 2012 new
Perpres  no 70 th 2012 newPerpres  no 70 th 2012 new
Perpres no 70 th 2012 new
 
UU No 30_2014 ttg Adm Pemerintahan
UU No 30_2014 ttg Adm PemerintahanUU No 30_2014 ttg Adm Pemerintahan
UU No 30_2014 ttg Adm Pemerintahan
 
Undang Undang No 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
Undang Undang No 30 Tahun 2014 tentang Administrasi PemerintahanUndang Undang No 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
Undang Undang No 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
 
UNDANG-UNDANG NO.30 TAHUN 2014
UNDANG-UNDANG NO.30 TAHUN 2014UNDANG-UNDANG NO.30 TAHUN 2014
UNDANG-UNDANG NO.30 TAHUN 2014
 
Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptx
Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptxMateri DirJend PPU Kemenkumham.pptx
Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptx
 
Uu no 30_2014
Uu no 30_2014Uu no 30_2014
Uu no 30_2014
 
Uu no 30_2014
Uu no 30_2014Uu no 30_2014
Uu no 30_2014
 
Upaya administratif upload version
Upaya administratif upload versionUpaya administratif upload version
Upaya administratif upload version
 
Morph PPT slides.pptx
Morph PPT slides.pptxMorph PPT slides.pptx
Morph PPT slides.pptx
 
Penyuluhan produk hukum pilkada
Penyuluhan produk hukum pilkadaPenyuluhan produk hukum pilkada
Penyuluhan produk hukum pilkada
 
HUKUM_PERIZINAN_materi.pptx
HUKUM_PERIZINAN_materi.pptxHUKUM_PERIZINAN_materi.pptx
HUKUM_PERIZINAN_materi.pptx
 
Pengadaan langsung
Pengadaan langsungPengadaan langsung
Pengadaan langsung
 
Public domain &ombudsman
Public domain &ombudsmanPublic domain &ombudsman
Public domain &ombudsman
 
03311940000011_Sasfina Aditiya_Tugas 4_Pengadaan Barang dan Jasa.pptx
03311940000011_Sasfina Aditiya_Tugas 4_Pengadaan Barang dan Jasa.pptx03311940000011_Sasfina Aditiya_Tugas 4_Pengadaan Barang dan Jasa.pptx
03311940000011_Sasfina Aditiya_Tugas 4_Pengadaan Barang dan Jasa.pptx
 

barang dan jasa.pptx

  • 1. OLEH: BIRO HUKUM SETDA PROVINSI SUMSEL KEBIJAKAN PEMECAHAN MASALAH SERTA PENYETARAAN/PERSAMAAN PERSEPSI PERMASALAHAN HUKUM DAN PENGADUAN MASYARAKAT DALAM PROSES PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMSEL
  • 2. • UUD RI 1945 • Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemeritahan Daerah beserta perubahannya • Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara • Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2oo7 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya • Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 20l8 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah beserta perubahannya • Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pedoman Penanganan Perkara di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah • Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 18 Tahun 2018 tentang Layanan Penyelesaian Sengketa Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah • Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 42 Tahun 2020 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan DASAR HUKUM
  • 3. Pengawasan Pengadaan Barang/ Jasa meliputi : • a. pernenuhan nilai manfaat yang sebesar-besarnya; • b. kepatuhan terhadap peraturan; • c. pencapaian TKDN; • d. penggunaan produk dalam negeri; • e. pencadangan dan peruntukan paket untuk usaha kecil; dan • f. Pengadaan Berkelanjutan . PENGAWASAN INTERNAL
  • 4. Kepala Daerah wajib melakukan pengawasan Pengadaan Barang/Jasa melalui aparat pengawasan internal. melalui : 1. kegiatan audit, 2. reviu, 3. pemantauan, 4. evaluasi, dan/atau 5. penyelenggaraan whistleblowing system. PENGAWASAN INTERNAL
  • 5. • Masyarakat menyampaikan pengaduan kepada APIP disertai bukti yang faktual, kredibel, dan autentik. • Aparat Penegak Hukum meneruskan pengaduan masyarakat kepada APIP • APIP melaporkan hasil tindak lanjut pengaduan kepada Kepala Daerah. • Kepala Daerah melaporkan kepada instansi yang berwenang, dalam hal diyakini adanya indikasi KKN yang merugikan keuangan negara. PENGADUAN OLEH MASYARAKAT
  • 6. PASAL 385 • Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan atas dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh aparatur sipil negara di instansi Daerah kepada Aparat Pengawas Internal Pemerintah dan/atau aparat penegak hukum. • Aparat Pengawasan Internal Pemerintah wajib melakukan pemeriksaan atas dugaan penyimpangan yang diadukan oleh masyarakat • Aparat penegak hukum melakukan pemeriksaan atas pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat, ssetelah terlebih dahulu berkoodinasi dengan Aparat Pengawas Internal Pemerintah atau lembaga pemerintah nonkementerian yang membidangi pengawasan dan jika berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan bukti adanya penyimpangan yang bersifat administratif, proses lebih lanjut diserahkan kepada Aparat Pengawas Internal Pemerintah. • Jika berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan bukti adanya penyimpangan yang bersifat pidana, proses lebih lanjut diserahkan kepada aparat penegak hukum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. KEDUDUKAN APIP DAN APH DALAM UU NO 23 TAHUN 2014
  • 7. SEHINGGA • APIP dapat menindaklanjuti laporan atau pengaduan masyarakat yang diterima secara langsung melalui pemeriksaan investigatif untuk menentukan laporan atau pengaduan tersebut berindikasi kesalahan administrasi atau pidana. • Jika ditemukan indikasi tindak pidana korupsi, APIP menyerahkan kepada APH guna dilakukan proses penyelidikan. • Adapun jika APH dalam hal menemukan kesalahan administrasi dalam penanganan laporan atau pengaduan masyarakat maka informasi tersebut diserahkan kepada APIP. KEDUDUKAN APIP DAN APH
  • 8. PERMASALAHAN HUKUM Terjadi pelanggaran, sengketa kontrak dan tindakan penyimpangan (penyuapan dll) Pelayanan hukum tidak berlaku bagi pemgadaam selaku penyedia organisasi kemasyarakatan, kelompok masyarakat penyelenggara swakelo dan agen pengadaan perorangan atau badan usaha Pelayanan hukum bagi pelaku pengadaan dalam hal ini adalah PA/KPA/PPK/ Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan Wajib diberikan oleh Kemterian/ Lembaga/ Pemda Pelayanan Hukum diberikan sejak proses penyelidikan hingga tahap putusan pengadilan
  • 9. Pasal 85 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 • Penyelesaian sengketa Kontrak Penyedia dalam pelaksanaan dilakukan melalui: a. layanan penyelesaian sengketa Kontrak; b. arbitrase; c. Dewan Sengketa Konstruksi; atau d. penyelesaian melalui pengadilan. PENYELESAIAN SENGKETA KONTRAK
  • 10. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 18 Tahun 2018 tentang Layanan Penyelesaian Sengketa Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah • Sengketa Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah perselisihan yang timbul dimulai dari penandatangan kontrak hingga berakhirnya kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah antara pemilik pekerjaan dan pelaksana pekerjaan yang terikat hubungan kontraktual dalam pengadaan barang/jasa pemerintah • Layanan Penyelesaian Sengketa Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah layanan yang dibentuk sebagai alternatif penyelesaian Sengketa Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. seperti arbitrase; • Layanan Penyelesaian Sengketa Kontrak Pengadaan mempunyai fungsi penyelesaian sengketa kontrak pengadaan melalui: a. Mediasi; b. Konsiliasi; dan/atau c. Arbitrase LAYANAN PENYELESAIAN SENGKETA KONTRAK
  • 11. Berbagai potensi pola penyimpangan di atas, dapat dicegah melalui : • penegakan hukum, baik hukum administrasi, hukum perdata maupun hukum pidana., sebelum sampai pada penegakan hukum pidana, akan lebih baik apabila dari awal dilakukan penegakan hukum administrasi secara ketat. • Diperlukannya pengawasan yang efektif, Artinya, apabila ditemui adanya pejabat yang melakukan penyimpangan, maka dapat dikenakan sanksi administratif oleh pejabat yang berwenang secara tegas dan konsisten, sedangkan bagi penyedia barang/jasa dapat dikenakan sanksi dimuat dalam daftar hitam (black list), sanksi ganti kerugian, denda dan pencabutan ijin usaha. PENCEGAHAN
  • 12. KEDUDUKAN BIRO HUKUM PERMENDAGRI NOMOR 12 TAHUN 2014 Penanganan perkara hukum di lingkungan Provinsi dilaksanakan Biro Hukum Provinsi. Perkara hukum meliputi: a. Litigasi b. Non litigasi
  • 13. PENANGANAN PERKARA YANG MENYANGKUT KEPENTINGAN PEMPROV / KEPALA DAEARAH DILAKUKAN OLEH BIRO HUKUM YANG MELIPUTI PERKARA: • PERDATA >>> SEPERTI BERACARA DI PENGADILAN • TATA USAHA NEGARA >>> SEPERTI BERACARA DI PENGADILAN • PIDANA >>> BERSIFAT MEMBERIKAN ADVICE KEDUDUKAN BIRO HUKUM LITIGASI
  • 14. Pasal 20 ayat (1) dan ayat (2) Permendagri Nomor 12 Tahun 2014 Konsultasi hukum merupakan permohonan masukan dan saran yang disampaikan oleh masyarakat dan/atau pemerintah daerah untuk dapat difasilitasi oleh Biro Hukum KEDUDUKAN BIRO HUKUM NON LITIGASI (KONSULTASI HUKUM )