Ringkasan dokumen ini memberikan informasi tentang sumber keuangan Wahidiyah yang terdiri dari dana box, zakat, lis-lis kegiatan, infaq, hibah, wakaf, dan usaha-usaha Wahidiyah. Dokumen ini juga menjelaskan aturan pelaksanaan dana box dan zakat serta cara penggunaan dan pencatatan lis-lis kegiatan untuk menghimpun dana dari pengamal dan simpatisan. Hal-hal penting lainnya yang dijelaskan adal
1. SUMBER KEUANGAN
WAHIDIYAH1. DANA BOX
2. ZAKAT
3. LIS-LIS KEGIATAN
4. INFAQ, JARIYAH, HIBAH &
WAKAF
5. USAHA-USAHA WAHIDIYAH
6. SUMBANGAN FIHAK KETIGA
2. DANA BOX & ZAKAT
DANA BOX Aturan Pelaksanaannya
diatur dengan SK DPP PSW Nomor :
20/DPP PSW-36/XII/1998
ZAKAT Aturan Pelaksanaannya
diatur dengan SK DPP PSW Nomor :
SK.107/DPP PSW-47/XII/2008
3. LIS (LEMBAR ISIAN
SUMBANGAN)
LIS merupakan perwujudan Infaq Pengamal dan salah satu cara untuk
menghimpun dana dari para Pengamal maupun Simpatisan Wahidiyah
untuk memenuhi kebutuhan dana dalam suatu kegiatan
LIS ada 2 (dua) macam, yaitu LIS KHUSUS & LIS UMUM
LIS KHUSUS Lis ini diberikan kepada perorangan Pengamal maupun
simpatisan yang dianggap mampu sehingga biasanya nilainya
sumbangannya lebih besar
LIS UMUM diperuntukkan bagi para Pengamal yang ingin menyumbang
pada suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama atau beberapa
orang (Jamaah) dalam satu lembar LIS. Biasanya nilai sumbangan
masing-masing penyumbang relatif sedikit menurut ukuran kemampuan
para penyumbang sehingga beberapa orang dikumpulkan
sumbangannya jadi satu
4. Memberi Nomor urut LIS (Umum maupun Khusus) untuk mengetahui berapa lis
yang diedarkan serta untuk mengontrol peredaran LIS.
Setiap LIS diberi tulisan
Mencatat seluruh penyumbang pada LIS Umum dan Lis Khusus, lengkap
dengan alamat penyumbang maupun nama Jamaah Penyumbang.
Mintalah tanda terima kepada petugas sebagai bukti bahwa LIS tersebut telah
disetor dan laporkan kepada pengisi LIS
Menyetorkan LIS (Umum/Khusus) kepada Panitia dan mengembalikan Lis baik
yang berisi maupun tidak.
Menarik kembali LIS (Umum maupun Khusus) yang belum dikembalikan dari
Pengamal, Simpatisan maupun Jamaah.
PSW semua tingkatan harus memantau peredaran LIS dan memberikan
penjelasan secukupnya tentang pentingnya LIS
Membuat rekapitulasi dan laporan penerimaan kepada PSW tingkat jajarannya
dan menarik kembali Lis yang belum dikembalikan atau disetor.
PERHATIAN !!!
LIS (BLANGKO) INI ADALAH AMANAH PERJUANGAN
BERISI MAUPUN TIDAK HARAP DIKEMBALIKAN KE DPC PSW KAB…..
5. SEBELUM MEMBUAT DAN MENGEDARKAN LIS (KHUSUS &
UMUM) HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN ADALAH :
Pengurus PSW perlu membuat jadual (Agenda) Kegiatan
selama 1 tahun menyesuaikan kegiatan tingkat diatasnya
(Pogram Tahunan PSW).
Jenis Kegiatan mana yang akan didanai dari penerimaan
sektor LIS, tidak semua kegiatan kita mengeluarkan LIS
(skala prioritas).
Membuat surat ajakan untuk berdana atau permohonan
bantuan.
Rencana Anggaran Biaya Kegiatan harus jelas termasuk
sumber-sumber penerimaan diluar sektor LIS.
Mendata PSW atau Petugas yang akan diserahi tanggung
jawab dalam peredaran LIS dan membuat tanda terima
peredaran LIS.
Sebaiknya LIS yang diedarkan disertai dengan rincian
pengeluaran atau Rencana Anggaran Biayanya (RAB).
6. CONTOH : RENCANA ANGGARAN BIAYA
(RAB)
Sekretariat Rp.
…………………….
Seksi Perlengkapan dan Peralatan Rp.
…………………….
Seksi Acara dan Mujahadah Rp.
…………………….
Seksi Keamanan dan Kesehatan Rp.
…………………….
Seksi Dekorasi dan Dokumentasi Rp.
…………………….
Seksi Terima Tamu dan Akomodasi Rp.
…………………….
Seksi Humas, Publikasi, dan Transportasi Rp.
…………………….
Seksi Konsumsi Rp.
7. INFAQ, JARIYAH, HIBAH & WAKAF
Infaq yang dimaksud adalah Penggalian
Dana lainnya, misalnya untuk Pembangunan
Kantor, Pengadaan Tanah, dll
Hibah & Wakaf, aturan Pelaksanaannya
diatur sesuai SK DPP PSW Nomor :
SK.108/DPP PSW-47/XII/2008
8. USAHA-USAHA WAHIDIYAH
Usaha Pertanian
Usaha Perikanan
Usaha Peternakan
Usaha Jasa
Usaha Penerbitan
Kerjasama Pelatihan Usaha dengan Instansi
Pemerintah
Industri Kreatif
9. MANAJEMEN KEUANGAN
WAHIDIYAH
Ciri sistim manajemen yang baik dan
perlu diperhatikan adalah :
Pola pikir yang baik
Pelaksanaan kegiatan yang teratur
Penyikapan tugas-tugas kegiatan
secara baik
10. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PENGGALANGAN DANA UNTUK MENDUKUNG
PERJUANGAN, ANTARA LAIN :
1. GEOGRAFIS WILAYAH :
Kondisi daerah setiap pengamal berbeda-beda. Daerah perkotaan tidak
sama dengan daerah pedesaan, sehingga cara yang dipergunakan berbeda.
Biasanya di kota, ketersediaan dana segar dapat diperoleh dengan mudah
mengingat sebagian masyarakatnya pedagang, pekerja, dll, namun di
pesedaan berdasarkan musim.
2. POTENSI DAERAH :
Potensi tersebut dapat berupa Sumber Daya manusia, Sumber Daya Alam,
dll.
Kita jangan bersifat apriori terhadap daerah sendiri, takut terhadap bayang-
bayang keluhan pengamal tentang kondisi ekonominya.
11. 3. DEMOGRAFI DAERAH (PERUBAHAN SUATU
DAERAH)
4. KONDISI SOSIAL MASYARAKAT :
diperlukan untuk mengambil langkah-langkah positif dan bijaksana,
sehingga tidak menjadikan kendala/halangan dalam menggalang dana
bagi masyarakat.
Contoh, bila masyarakat suatu daerah sebagian besar masyarakatnya
petani, kita tidak perlu menunggu sampai panen tiba, tetapi kita dapat
memanfaat hasil-hasil lainnya tanpa penunggu sampai panen.
Perubahan suatu daerah disebabkan :
a. terjadinya krisis multidimensi ini;
b. perubahan karakter masyarakat. dari kultur gotong royong menjadi
individual;
c. cara pandang sebagian masyarakat terhadap urusan Agama; urusan
agama dianggap urusan orang-orang yang sudah tua,
d. Tingkat kepedulian terhadap Perjuangan Agama
e. sehingga kita dituntut untuk menemukan metode baru dalam
memperkuat pendanaan sesuai dengan bimbingan Mu’allif Sholawat
Wahidiyah.
12. PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM
PEMECAHAN MASALAH TUGAS
LAPANGAN
Pendekatan Struktural
setiap penanganan masalah dikembalikan kepada komando (aturan)
organisasi yaitu PSW yang telah memiliki aturan yang jelas dan arah
kebijakan sebagaimana diatur oleh Mu’allif Sholawat Wahidiyah
Pendekatan Kelompok
kelompok yang dianggap dominant dan yang berpengaruh
memprakarsai penyelesaian masalah dan memberikan solusi yang
dapat diterima oleh semua pihak yang bermasalah
Pendekatan Musyawarah
Membawa semua pelaku untuk diajak bermusyawarah mufakat
untuk mencari memecahan yang tepat dan penyelesaian yang adil
dan bijaksana sesuai Ajaran Wahidiyah (Yukti Kulla Dzi haqqin
haqqoh)
13. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan ini berfokus pada kontrofersi masalah itu sendiri dan
tidak ada keberpihakan pada yang terlibat dalam konflik, kedua
belah pihak tetap terikat dalam tujuan yang sama mencari jalan
yang menguntungkan bersama, bukan untuk mencari menang kalah
atau bukan untuk saling menyalahkan.
Meningkatkan Komunikasi antar
Pengurus
Meningkatkan komunikasi antar Pengurus perlu dibangun agar
konsolidasi pengurus semua tingkatan terbangun dengan baik.
Dengan saling bersilaturahmi antar Pengurus baik dalam jajarannya
atau tingkat diatas atau dibawahnya sehingga terjalin rasa
kebersamaan dan keselarasan dalam Perjuangan Wahidiyah.