2. Azas Dasar Ke 1
Semua energi yang memasuki organisme hidup populasi
atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang
tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat dihilangkan,
dihancurkan atau diciptakan.
Syarah / komentar :
Hakekatnya adalah hukum Termodinamika I atau hukum
konservasi energi
Sistem kehidupan dapat dianggap sebagi sistem pengubah
energi, sehingga di dalamnya juga terkandung strategi
untuk transformasi energi (untuk metabolisme internal,
bergerak, panas tubuh, tumbuh / disimpan dalam lemak,
berbiak, tercuri oleh parasit, terbuang)
3. Azas Dasar Ke 2
Tidak ada sistem pengubahan energi yang betul-
betul efisien.
Syarah / komentar :
Hakikatnya adalah hukum Termodinamika II
Energi memang tidak dapat dihilangkan, tetapi
dapat berubah kedalam bentuk yang kurang
bermanfaat (atau sementara tidak bermanfaat)
Implikasi dalam kehidupan adalah hadirnya
sampah atau limbah
4. Azas Dasar Ke 3
Materi, energi, ruang, waktu dan keaneka-
ragaman, semuanya termasuk sumber daya
alam.
Syarah / komentar :
Pengubahan energi oleh sistem biologi harus
berlangsung pada kecepatan yang sebanding
dengan adanya materi dan energi.
Ruang dapat berkorelasi dengan proses
pembiakan (jarak antar individu dan
kepadatan), spesies dengan sumber makanan.
Merupakan analogi meteri dan energi.
5. Syarah / komentar 3 : Waktu berkaitan erat dengan
ketersediaan sumber pangan (sesuai musim), jumlah energi
yang dibutuhkan untuk memangsa.
Keanekaragaman sumber pangan berkorelasi dengan
tingkat ketahanan / keberlangsungan hidup spesies.
Spesies yang makan hanya dengan satu jenis pangan akan
cepat punah.
Harper & White (1977), Carrying capacity ( C ) suatu
lingkungan bagi keanekaragaman spesies tumbuhan
dirumuskan C= W. p 3/2 , dimana W = berat rata-rata
individu dalam populasi, dan p = kepadatan atau
kereapatan populasi.
DISKUSIKAN : bagaimana kedudukan “Informasi” ? apakah
juga termasuk sumber daya alam?
6. Azas Dasar Ke 4
Untuk semua kategori sumber daya alam, kalau
pengadaanya sudah mencapai optimum, pengaruh unit
kenaikkanya sering menurun dengan penambahan
sumberdaya alam itu sampai ke tingkat maksimum.
Melampaui batas maksimum ini tak akan ada pengaruh
yang menguntungkan lagi. Untuk semua kategori sumber
daya alam (kecuali keaneka-ragaman dan waktu) kenaikan
pengadaanya yang melampaui batas maksimum, bahkan
akan berpengaruh merusak karena kesan peracunan. Ini
adalah asas penjenuhan. Untuk banyak gejala sering
berlaku kemungkinan penghancuran yang disebabkan oleh
pengadaan sumber daya alam yang sudah mendekati batas
maksimum.
7. Syarah / komentar :
Jumlah spesies yang melimpah (populasi besar)
dalam waktu tertentu pada akhirnya akan
menurun dengan sendirinya
Sumber pangan yang besar, merangsang
pertumbuhan populasi yang besar, memicu
persaingan, populasi dapat menurun.
Disebut juga fenomena pengaturan populasi
yang bergantung pada faktor kepadatan (
density dependent factor ).
Implikasi : perlu perjuangan hidup lebih intensif
bila sumber daya alam menipis.
8. Azas Dasar Ke 5
Ada dua jenis sumber daya alam dasar, yaitu sumber daya
alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan
seterusnya dan yang tidak mempunyai daya rangsang
penggunaan.
Syarah / komentar :
penggunaan BBM dapat terus memicu ekploitasi dan
ekplorasi yang menggila (?).
parasit Nasonia vitrivenis tidak bertambah (tidak
terangsang untuk banyak makan) meskipun kepompong
Musca domestica yang merupakan makanannya melimpah.
Implikasi : Perlu dicari sumber daya alternatif
9. Azas Dasar Ke 6
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak
keturunan dari pada saingannya, cenderung berhasil
mengalahkan saingannya itu.
Syarah / komentar :
Hakikatnya adalah teori Darwin & Wallace.
Jasad hidup yang lebih adaptif akan lebih banyak
mampu bertahan dalam menghasilkan keturunan.
Implikasinya : hati-hati dalam memperkenalkan /
melepaskan jenis spesies baru (transgenik) ke
lingkungan.
10. Azas Dasar Ke 7
Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi, di alam
lingkungan yang “mudah diramal”
Syarah / komentar :
Mudah diramal dapat berarti bisa diperhitungkan, diprediksi,
diasumsi, diestimasi sehingga dapat diantisipasi. Hal ini karena
adanya pola keteraturan keteraturan pada lingkungan yang stabil.
Lingkungan yang tidak bisa diramal (karena berubah sedemikian
rupa eksrim), spesies tertentu bisa punah, keanekaragaman
berubah / menurun.
Implikasi : waspada dengan “proyek baru”
11. Azas Dasar Ke 8
Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman
takson, bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat
memisahkan takson tersebut.
Syarah / komentar :
spesies satu dengan yang lain dapat hidup berdampingan bila punya fungsi
yang berbeda di lingkungan tersebut, sebaliknya salah satu bisa punah atau
menyingkir bila mempunyai fungsi yang sama (sumber makanan sama).
Tumbuhan dan serangga memiliki kebutuhan amat terbatas dalam
lingkungan, sehingga lebih responsif terhadap perubahan sekecil apapun.
Berbeda dengan hewan (?) dan Manusia (?)
12. Azas Dasar Ke 9
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomassa dibagi
produktivitas.
Syarah / komentar :
Biomassa adalah berat total populasi, yaitu berat rata-rata invidu dalam
populasi dikalikan dengan jumlah individu dalam populasi.
Produktivitas adalah jumlah jaringan hidup yang dihasilkan oleh populasi
dalam kurun waktu tertentu.
Kompleksitas organisasi suatu sistem sebanding dengan jumlah waktu
penggunaan materi.
Implikasi : Efisiensi penggunaan energi akan meningkat sesuai dengan
kompleksitas organisasi (sistem biologi).
13. Azas Dasar Ke 10
Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biomassa dengan
produktivitas, dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot.
Syarah / komentar :
sistem biologi mengalami evolusi mengarah pada efisiensi penggunaan energi
dalam lingkungan yang stabil.
Azas Dasar Ke 11
Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum
mantap (belum dewasa).
Syarah / komentar :
Azas Dasar Ke 12
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung kepada
kepentingan relatifnya di dalam keadaan suatu lingkungan.
14. Azas Dasar Ke 13
Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya
penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap,
yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih
lanjut.
Syarah / komentar :
Azas Dasar Ke 14
Derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi bergantung pada
jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti
akan mempengaruhi populasi itu.
Syarah / komentar :