1. Kewajiban Belajar Perspektif Hadits
Abstrak
Pendahuluan
Belajar mengajar merupakan hal yang sangat penting untuk mewujudkan kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat. Tanpa ilmu, manusia tidak dapat melakukan segala hal.
Untuk mencari nafkah perlu ilmu, beribadah perlu ilmu, bahkan makan dan minumpun
perlu ilmu. Dengan demikian belajar merupkan sebuah kemestian yang tidak dapat
ditolak apalagi terkait dengan kewajiban seorang sebagai hamba Allah swt. Jika seorang
tidak mengetahui kewajibannya sebagai hamba bagaimana bisa dia dapat memperoleh
keselamatan di dunia dan akhirat.
Sebagian dari antara kita mungkin bisa menganggap bahwa dalam hukum menuntut
ilmu agama hanya sekadar sunnah, yang artinya akan mendapat pahala untuk mereka
yang melakukannya serta tidak akan berdosa bagi siapa saja yang meninggalkannya.
Padahal ada terdapat banyak beberapa kondisi di mana dalam hukum menuntut ilmu
agama adalah wajib untuk setiap Muslim (fardhu ‘ain) sehingga berdosalah untuk mereka
orang yang meninggalkannya.
Dari sini muncullah pertanyaan sebenarnya ilmu apakah yang wajib dipelajari oleh umat
islam? Sampai-sampai diwajibkan untuk menuntut ilmu tersebut. Juga, bagaimana
kontribusi ilmu tersebut dalam kehidupan kita ?
2. Metode penelitian
Pembahasan
Ilmu adalah kunci segala kebaikan. Ilmu merupakan sarana untuk menunaikan apa yang
Allah wajibkan pada kita. Tak sempurna keimanan dan tak sempurna pula amal kecuali
dengan ilmu. Dengan ilmu Allah disembah, dengannya hak Allah ditunaikan, dan dengan
ilmu pula agama-Nya disebarkan.
Masyhur dikalangan umat islam bahwa kewajiban belajar adalah mutlak diperintah oleh
allah berdasarkan hadits
حدثنا
أحمد
بن
بشر
بن
حبيب
البيروتي
حدثنا
محمد
بن
مصفى
حدثنا
العباس
بن
إسماعيل
الهاشم
حدثنا
الحك
م
بن
عطية
عن
عاصم
األحول
عن
أنس
بن
مالك
عن
النبي
صلى
هللا
عليه
و
سلم
قال
:
طلب
العلم
فريضة
على
كل
مسلم
Kefardluan belajar
Kata فريضة berasal dari kata ض ِرْفَي
–
اًض ْرَف - ََض َرَفyang artinya kewajiban. Sedangkan dalam
hadits diatas فريضة atau kewajiban dalam belajar ini mempunyai berbagai macam
pengertian. Ada yang mengatakan bahwa ilmu yang wajib dipelajari adalah ilmu ikhlas
karena ikhlas termasuk perkara yang diperintah allah, semisal pada perbuatan amal
manusia apakah condong mengikuti nafsu syahwat semata atau karena allah. Menurut
pendapat lain kewajiban mencari ilmu dalam hadist ini adalah ilmu tauhid yaitu dengan
cara merenung dan mencari dalilnya. Sedangkan menurut imam ghozali dalam kitabnya al
minhaj ilmu yang wajib dipelajari disini terbagi menjadi tiga yaitu :
3. 1. Ilmu tauhid
Yaitu ilmu yang dapat mengetahui ushuluddin dasar2 agama. Dengan artian pengetahuan
bahwa allah itu maha kuasa, maha mengetahui dan segala macam sifat allah yang wajib
diketahui. Juga pengetahuan bahwa nabi muhammad adalah utusan allah yang terpercaya
kebanarannya.
2. Ilmu sirr ilmu yang berkaitan dengan hati
Mengetahui apa saja perintah allah dan larangannya sehingga tercapai rasa ikhlas dan
adaanya perbuatan yang baik.
3. Ilmu syariat
Yaitu dapat mengetahui segala sesuatu yang wajib diketahui agar bisa melakukan
kebutuhanmu.
Sedangkan selain ilmu yang 3 diatas merupakan fardlu kifayah.
Keutamaan-keutamaan mencari ilmu tidak terlepas dengan pembahasan tentang
keutamaan para ulama karena hadits tersebut saling berhubungan. Ketika kita
membicarakan tentang keutamaan ilmu maka wajib bagi kita menjelaskan tentang
keutamaan para alim ulama. Karena sesungguhnya ilmu adalah sifat yang ada pada seorang
yang alim. Ketika kita membahas tentang keutamaan suatu sifat maka kita wajib juga
membahas tentang keutamaan seseorang yang memiliki sifat tersebut. Akan tetapi tujuan
pada bab ini tidak menjelaskan tentang keutamaan ulama.
Syekh kutub ad din rahimahulloh didalam kitab syarahnya menjelaskan bahwa
sesungguhnya derajat orang yang ahli ilmu itu menyamai dengan derajat para nabi. Para
nabi itu tidak mewariskan harta akan tetapi mewarisi ilmu kepada ummatnya dengan
tujuan menghapus kebodohan.
4. Allah sangat mencintai para alim berdasarkan ayat االية.... يرفع
هللا
اللذين
امنوا yang artinya
allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dari kalian semua dan mengangkat
derajat orang-orang yang mepunyai ilmu.
Orang yang berilmu tidak akan diberikan derajat kecuali dia sudah melakukan perkara
yang di perintahkan dan menjauhi perkara yang dilarang. Dan para ulama akan
mendapatkan kemuliaaan pahala dan akan diangkat derajatnya di akhirat. Allah juga
memerintahkan kepada manusia untuk selalu berdoa meminta ilmu barokah serta manfaat
seperti ayat 114 surat taha.
Dalam suatu hadist diceritakan
حدثنا
مسدد
بن
مسرهد
حدثنا
عبد
هللا
بن
داود
سمعت
عاصم
بن
رجاء
بن
حيوة
يحدث
عن
داود
بن
جميل
عن
كثير
ب
ن
قيس
أنه
قال
:
كنت
َ
ًاجالس
مع
أبي
الدرداء
رضي
هللا
عنه
في
مسجد
،دمشق
فجاءه
رجل
فقال
:
يا
أبا
الدرداء
!
إني
جئتك
من
م
دينة
الرسول
صلى
هللا
عليه
وعلى
آله
وسلم
لحديث
بلغني
أنك
تحدثه
عن
رسول
هللا
صلى
هللا
عليه
وعلى
آله
وسل
،م
ما
جئت
،لحاجة
قال
:
فإني
سمعت
رسول
هللا
صلى
هللا
عليه
وآله
وسلم
يقول
:
(
من
سلك
َ
ًاطريق
يطلب
فيه
َ
ًاعلم
سلك
هللا
به
ط
َ
ًاريق
من
طرق
،الجنة
وإن
المالئكة
لتضع
أجنحتها
َ
ًارض
لطالب
،العلم
وإن
العالم
ليستغفر
له
من
في
السماوات
ومن
في
األرض
والحيتان
في
جوف
،الماء
وإن
فضل
العالم
على
العابد
كفضل
القمر
ليلة
البدر
على
سائر
،الكواكب
وإن
العلماء
ورثة
األنبيا
،ء
وإن
األنبياء
لم
يورثوا
َ
ًادينار
وال
،ًادرهم
ورثوا
،العلم
فمن
أخذه
أخذ
بحظ
وافر
Imam abu daud menamai dengan bab الحث artinya anjuran mencari ilmu. Anjuran yang
dimaksud adalah kesenangan atau kecenderungan hati untuk menuntut ilmu. Hadist
diatas diwaridkan dari imam abu darda’ rahimahullah memiliki beberapa komponen atau
kalimat. Imam muhsin al ubbad dalam kitab syarah nya lebih menjelaskan poin perkalimat
dalam matan hadits ini seperti
5. 1. من
سلك
َ
ًاطريق
يطلب
فيه
َ
ًاعلم
سلك
هللا
به
َ
ًاطريق
من
طرق
الجنة dimaksudkan bahwa apabila seorang
manusia menempuh jalan menuntut ilmu maka yang dilakukannya adalah kemudahan
untuk masuk surga. ini termasuk keutamaan dalam mencari ilmu, kemuliaan atas
orang yang mencari ilmu sangatlah agung.
2. وإن
المالئكة
لتضع
أجنحتها
َ
ًارض
لطالب
العلم dalam kalimat kedua ini menyampaikan bahwa
termasuk keutamaan menuntut ilmu yaitu malaikat akan meletakkan sayapnya untuk
orang yang menuntut ilmu. Meletakkan yang dimaksud adalah merendah,
menghormati dan menanti orang yang hendak hadir di majlis ilmu. Hal ini tidak hanya
mengacu pada keutamaan mencari ilmu saja, bahkan ahli ilmu dan majlis ilmu juga
mempunyai keutamaan tersendiri.
3. وإن
العالم
ليستغفر
له
من
في
السماوات
ومن
في
األرض
والحيتان
في
جوف
الماء keutamaan lainnya adalah
pencari ilmu akan dimintai ampunan atas dosanya oleh makhluk hidup yang ada
dibumi dan di langit sampai ikan di laut pun mendoakannya. Makhluk allah yang tak
terhitung jumlahnya baik diatas langit yang berisi malaikat dan di bumi berisi hewan
dan semuanya akan meminta ampunan atas orang yang mencari ilmu. Ini merupakan
perkara yang agung yang sangat agung yang patut menjadi semangat tersendiri bagi
penuntut ilmu. Betapa allah memuliakan orang yang menuntut ilmu bahkan seluruh
makhluknya mendoakannya.
6. 4. وإن
فضل
العالم
على
العابد
كفضل
القمر
ليلة
البدر
على
سائر
الكواكب seorang hamba yang berilmu
keutamaannya melebihi hamba yang beribadah saja.sampai-sampai diumpamakan
orang berilmu seperti cahaya rembulan yang sedang purnama selayaknya hari 14 dan 15
pertengahan bulan dibandingkan dengan orang yang beribadah saja yang seperti
bintang-bintang. Sinar bintang yang begitu banyaknya akan terkalahkan dengan satu
sinar bulan purnama. Karena orang yang beribadah hanya memberikan manfaat untuk
dirinya sendiri sedangkan orang yang berilmu bisa bermanfaat untuk dirinya dan juga
orang lain.
5. وإن
العلماء
ورثة
،األنبياء
وإن
األنبياء
لم
يورثوا
َ
ًادينار
وال
،ًادرهم
وإنما
ورثوا
،العلم
فمن
أخذ
به
أخذ
بحظ
وافرkeutamaan yang disebutkan hadits pada kalimat terahirnya yaitu agunnya seorang
yang berilmu sehingga disebut sebagai pewaris nabi. Sifat pewaris menggambarkan
turunan dan pengganti beliau setelah beliau wafat. Bukan mewarisi harta berupa emas
atau perak yang nabi wariskan akan tetapi ilmu yang sampai pada kita adalah warisan
dari nabi¹.
Kesimpulan
¹Sunan abu daud.. apa lanjutannya ?